pembahasan anfar gabriella

3
Pada percobaan ini dilakukan pengukuran atau penetapan kadar secara kuantitatif pada campuran senyawa obat dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Alat yang digunakan dalam pengukuran atau penentuan kadar tersebut adalah spektrofotometer UV-Visibel dimana prinsip kerja alat ini adalah penyerapan atau absorpsi cahaya dalam emisi radiasi oleh molekul atau unsur yang terdapat dalam senyawa campuran obat yang sedang diamati, sehingga pengukuran yang dilakukan adalah terhadap banyaknya sinar yang diserap pada frekuensi atau panjang gelombang yang digunakan pada alat sebagai suatu spektra absorpsi. Ketika suatu senyawa menyerap radiasi, maka pengurangan kekuatan energi radiasi yang mencapai detektor diabsorpsi oleh molekul atau senyawa dalam sampel yang terbaca sebagai absorbansi dengan batasan konsentrasi tertentu yang nilainya sebanding dengan banyaknya molekul untuk mengabsorpsi radiasi atau cahaya sehingga dapat menjadi bahan informasi untuk analisis senyawa secara kualitatif maupun kuantitatif. Pertama, dibuat larutan stock standar asam salisilat 100 ppm dengan cara padatan asam salisilat sebanyak 10 mg ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL, kemudian ditambahkan aquadest hingga mencapai tanda batas. Larutan stock standar merupakan larutan yang mendapat perlakuan yang sama dengan analat dan mengandung komponen analat dengan konsentrasi yang sudah diketahui. Larutan standar dibuat sebagai

Upload: gabriella-rosalina

Post on 12-Sep-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Farmasi

TRANSCRIPT

Pada percobaan ini dilakukan pengukuran atau penetapan kadar secara kuantitatif pada campuran senyawa obat dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Alat yang digunakan dalam pengukuran atau penentuan kadar tersebut adalah spektrofotometer UV-Visibel dimana prinsip kerja alat ini adalah penyerapan atau absorpsi cahaya dalam emisi radiasi oleh molekul atau unsur yang terdapat dalam senyawa campuran obat yang sedang diamati, sehingga pengukuran yang dilakukan adalah terhadap banyaknya sinar yang diserap pada frekuensi atau panjang gelombang yang digunakan pada alat sebagai suatu spektra absorpsi. Ketika suatu senyawa menyerap radiasi, maka pengurangan kekuatan energi radiasi yang mencapai detektor diabsorpsi oleh molekul atau senyawa dalam sampel yang terbaca sebagai absorbansi dengan batasan konsentrasi tertentu yang nilainya sebanding dengan banyaknya molekul untuk mengabsorpsi radiasi atau cahaya sehingga dapat menjadi bahan informasi untuk analisis senyawa secara kualitatif maupun kuantitatif.Pertama, dibuat larutan stock standar asam salisilat 100 ppm dengan cara padatan asam salisilat sebanyak 10 mg ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL, kemudian ditambahkan aquadest hingga mencapai tanda batas. Larutan stock standar merupakan larutan yang mendapat perlakuan yang sama dengan analat dan mengandung komponen analat dengan konsentrasi yang sudah diketahui. Larutan standar dibuat sebagai pembanding serta untuk membuat suatu kurva kalibrasi dan penentuan panjang gelombang maksimum dari senyawa yang akan dianalisis.Kemudian, dilakukan penentuan panjang gelombang maksimum dari asam salisilat menggunakan larutan stock standar yang telah dibuat. Penentuan panjang gelombang maksimum dilakukan untuk mengetahui ketika absorpsi mencapai maksimum sehingga meningkatkan proses absorpsi larutan terhadap sinar. Panjang gelombang yang digunakan untuk analisis kuantitatif adalah panjang gelombang yang mempunyai absorbansi maksimal. Adapun beberapa alasan mengapa harus dilakukan pada panjang gelombang maksimal adalah: Pada panjang gelombang maksimal, kepekaannya juga maksimal karena pada panjang gelombang maksimal tersebut, perubahan absorbansi untuk setiap satuan konsentrasi larutan adalah yang paling besar Disekitar panjang gelombang maksimal, bentuk kurva absorbansi linier, sehingga memenuhi hukum lambert-beer Jika dilakukan pengukuran ulang, akan menghasilkan hasil yang cukup konstanSetelah itu, dilakukan pembuatan kurva kalibrasi dengan cara larutan standar yang telah ditentukan panjang gelombang maksimumnya, diencerkan menjadi beberapa konsentrasi tertentu (40 ppm, 30 ppm, dan 20 ppm), kemudian diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometri UV-vis. Nilai absorbansi hasil pengukuran dialurkan terhadap konsentrasi larutan standar asam salisilat untuk membuat kurva kalibrasi. Kurva kalibrasi dibuat untuk mendapatkan persamaan garis regresi y=ax + b yang digunakan dalam penentuan konsentrasi asam salisilat pada sampel. Kemudian, dilakukan penetapan kadar asam salisilat dengan menggunakan spektrofotmetri UV-vis. Instrumen spektrofotometri UV-vis terdiri dari beberapa komponen, diantaranya adalah sumber cahaya, monokromator, kuvet, dan detektor. Adapun cara kerja dari alat ini adalah cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang bersifat polikromatis di teruskan melalui lensa menuju ke monokromator pada spektrofotometer dan filter cahaya pada fotometer.Monokromator kemudian akan mengubah cahaya polikromatis menjadi cahaya monokromatis (tunggal). Berkas-berkas cahaya dengan panjang tertentu kemudian akan dilewatkan pada sampel yang mengandung suatu zat dalam konsentrasi tertentu. Oleh karena itu, terdapat cahaya yang diserap (diabsorbsi) dan ada pula yang dilewatkan. Cahaya yang dilewatkan ini kemudian di terima oleh detector. Detector kemudian akan menghitung cahaya yang diterima dan mengetahui cahaya yang diserap oleh sampel. Cahaya yang diserap sebanding dengan konsentrasi zat yang terkandung dalam sampel sehingga akan diketahui konsentrasi zat dalam sampel.