respon pengguna terhadap penerapan sistem ...iv lembar persembahan “tuhan adalah kekuatanku”...

159
RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MICROSOFT ACCESS DI KEVIKEPAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Gabriella Felistyani Gunarso NIM: 152114139 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 22-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI MICROSOFT ACCESS DI KEVIKEPAN DAERAH

ISTIMEWA YOGYAKARTA

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Gabriella Felistyani Gunarso

NIM: 152114139

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

III

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

IV

LEMBAR PERSEMBAHAN

“Tuhan adalah kekuatanku”

(Gabriella Felistyani Gunarso)

“Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

(Lagu: Aku Tuhan Semesta dengan “Jadilah Tuhan Kehendak-mu”)

“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu

akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok,

karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah

sehari.”

(Matius 6: 33-34)

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

Tuhan Bapaku

Ayahku Ignasius Novian Gunarso

Ibuku Dinarti Sulistyawati

Seluruh keluarga besarku

Serta seluruh teman-temanku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

V

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi

dengan judul:

RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI MICROSOFT ACCESS DI KEVIKEPAN DAERAH

ISTIMEWA YOGYAKARTA

dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 23 Juli 2019 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi

ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil

dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol

yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang

saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan/atau tidak terdapat pada

bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari

tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak

sengaja, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai

hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata

melakukan tindakan menyalin, atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil

pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh

universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 31 Juli 2019

Yang membuat pernyataan,

Gabriella Felistyani Gunarso

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

VI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Gabriella Felistyani Gunarso

Nomor Mahasiswa : 152114139

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI MICROSOFT ACCESS DI KEVIKEPAN DAERAH

ISTIMEWA YOGYAKARTA

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-

ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 31 Juli 2019

Yang menyatakan

Gabriella Felistyani Gunarso

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

VII

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan kesungguhan hati. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi

Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan

dan arahan dari berbagai pihak yang selama ini telah memberikan dukungan dan

semangat. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga

kepada:

1. Tuhan Bapaku yang selalu memberikan kekuatan dan kesehatan dalam

menghadapi segala sesuatunya.

2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc. PhD selaku Rektor USD.

3. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi USD

4. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi USD.

5. Drs. Gabriel Anto Listianto M.S.A., Ak. selaku DPA Kelas D yang telah

memberikan bimbingan dan pendampingan selama 4 tahun menuntut ilmu di

Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

6. Antonius Diksa Kuntara, S.E., MFA., QIA selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang dengan sabar membimbing dan mendampingi selama proses penyusunan

skripsi.

7. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

yang telah membantu selama proses belajar di Fakultas Ekonomi.

8. Bapak Antonius Budiyanto selaku bendahara Gereja Katolik Kristus Raja Baciro

yang telah bersedia untuk meluangkan waktunya sebagai narasumber.

9. Ibu Vincentia Ira Pujowarno selaku bendahara Gereja Katolik Santo Albertus

Agung Jetis yang telah bersedia untuk meluangkan waktunya sebagai

narasumber.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

VIII

10. Bapak YP. Aditya selaku operator sistem Gereja Katolik Santo Mikael

Pangkalan Adisucipto yang telah bersedia untuk meluangkan waktunya sebagai

narasumber.

11. Romo Alfonsus Yudono Suwondo, Pr selaku Romo Paroki Gereja Katolik Santo

Mikael Pangkalan Adisucipto yang telah bersedia untuk meluangkan waktunya

sebagai narasumber.

12. Kedua orangtuaku yang selalu mendoakan dan mengingatkanku untuk selalu

mengandalkan Tuhan dalam segala sesuatunya.

13. Kedua adikku Godelva Valentina Gunarso dan Geraldine Azalia Gunarso yang

selalu memberikan semangat selama proses penyusunan skripsi.

14. Teman-teman Glori Voice yang selalu menjadi tempat untuk melepas segala

ketakutan dan kekhawatiranku dengan menyanyikan lagu-lagu pujian yang

indah.

15. Teman-teman MPAT H: Dian, Boni, There, Dita, Dewi Pasinggi, Ririn, Rina,

Rit Safron, Sherly, Felix, Ello, Sisca, dan Kak Yeni yang selalu menyemangati

selama proses penulisan skripsi.

16. Teman – teman seperjuangan kelas D angkatan 2015.

17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 31 Juli 2019

Gabriella Felistyani Gunarso

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

IX

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDULI ........................................................................................ I

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ II

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ III

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... IV

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ....................... V

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................... VI

HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................. VII

HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. IX

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................ XI

HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................... XII

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ......................................................... XIII

ABSTRAK .................................................................................................... XIV

ABSTRACT ................................................................................................... XV

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................. 4

C. Batasan Masalah .................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian .................................................................. 4

E. Manfaat Penelitian ................................................................ 5

F. Sistematika Penulisan............................................................ 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................. 8

A. Sistem .................................................................................... 8

B. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) ...................................... 10

C. Laporan Keuangan Paroki ................................................... 11

D. Penelitian Terdahulu ........................................................... 14

E. Teori Penerimaan Teknologi ............................................... 16

F. Faktor-faktor Penerimaan Teknologi .................................. 20

G. Teori Penolakan Teknologi ................................................. 25

H. Microsoft Office Access ..................................................... 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

X

I. Microsoft Office Excel ........................................................ 29

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................... 32

A. Jenis Penelitian .................................................................... 32

B. Metode Penelitian ................................................................ 32

C. Subjek Penelitian ................................................................. 33

D. Objek Penelitian .................................................................. 33

E. Waktu Penelitian ................................................................. 33

F. Tempat Penelitian ................................................................ 33

G. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 34

H. Teknik Analisis Data ........................................................... 35

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN .................... 38

A. Gereja Katolik Kristus Raja Baciro ..................................... 38

B. Gereja Katolik Santo Albertus Agung Jetis ........................ 41

C. Gereja Katolik Santo Mikael Pangkalan Adisucipto .......... 46

D. Microsoft Access Paroki ..................................................... 50

E. Microsoft Excel Paroki ....................................................... 52

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................. 53

A. Daftar Nama Narasumber Wawancara ................................ 53

B. Deskripsi Data ..................................................................... 53

C. Analisis Data ....................................................................... 60

D. Hasil Penelitian dan Interpretasi ......................................... 83

BAB VI PENUTUP ................................................................................ 92

A. Kesimpulan ......................................................................... 92

B. Keterbatasan Penelitian ....................................................... 93

C. Saran .................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 94

LAMPIRAN ..................................................................................................... 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

XI

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Tabel 2.1 Faktor-faktor Penerimaan Teknologi ........................................ 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

XII

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 5.1 Tabel Daftar Nama Narasumber Wawancara ............................ 53

Tabel 5.2 Tabel Ringkasan Sumber Daya Paroki ...................................... 83

Tabel 5.3 Tabel Hasil Penelitian dan Rekomendasi .................................. 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

XIII

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian ................................................. 97

Lampiran 2 Daftar Pertanyaan Wawancara............................................ 100

Lampiran 3 Hasil Wawancara ................................................................ 106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

XIV

ABSTRAK

RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI MICROSOFT ACCESS DI KEVIKEPAN DAERAH

ISTIMEWA YOGYAKARTA

Gabriella Felistyani Gunarso

NIM: 152114139

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pengguna terhadap

penerapan Microsoft Access pada Gereja Katolik Kristus Raja Baciro, Gereja

Katolik Santo Albertus Agung Jetis, dan Gereja Katolik Santo Mikael Pangkalan

Adisucipto. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui upaya yang

perlu dilakukan terkait dengan respon pengguna terhadap penerapan Microsoft

Access pada ketiga Gereja Katolik tersebut.

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian studi kasus dengan metode

penelitian kualitatif. Dengan demikian, teknik pengumpulan data dalam penelitian

ini menggunakan teknik wawancara. Kemudian, teknik analisis data yang

digunakan pada penelitian ini diantaranya ialah transkripsi, reduksi data, penyajian

data, serta penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon pengguna terhadap penerapan

Microsoft Access pada ketiga Gereja Katolik di Kevikepan Yogyakarta ialah tidak

semuanya memberikan respon untuk menerima penerapan Microsoft Access dalam

proses penyusunan laporan keuangan gereja. Hal tersebut terlihat pada Gereja

Katolik Kristus Raja Baciro yang memberikan respon menerima, sedangkan Gereja

Katolik Santo Albertus Agung Jetis dan Gereja Katolik Santo Mikael Pangkalan

Adisucipto memberikan respon menolak terhadap penerapan Microsoft Access.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka upaya yang perlu dilakukan terkait dengan

respon pengguna terhadap penerapan Microsoft Access pada ketiga Gereja Katolik

di Kevikepan Yogyakarta ialah Keuskupan Agung Semarang (KAS) mengadakan

pelatihan kembali bagi setiap gereja sebanyak 1-2 kali pertemuan dalam seminggu,

dimana pelatihan tersebut dilakukan dalam waktu yang telah ditentukan.

Kata Kunci: Gereja Katolik, Microsoft Access, Faktor-faktor Penerimaan

Teknologi, Teori Penolakan Teknologi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

XV

ABSTRACT

USER RESPONSE TOWARDS THE IMPLEMENTATION OF

ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM MICROSOFT ACCESS IN

SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA EPISCOPAL VICARIATE

Gabriella Felistyani Gunarso

NIM: 152114139

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2019

This study aims to determine the user's response to the implementation of

Microsoft Access to Christ The King Catholic Church Baciro, Saint Albertus

Magnus Catholic Church Jetis, and Saint Michael Chatolic Church Adisucipto. This

study also aims to determine the resolution of Microsoft Access usage according to

user's response to the implementation of Microsoft Access for the three parishes.

This type of research uses case study research with qualitative research

methods. The data collection technique in this study used interview techniques.

Then, data analysis techniques used in this study include transcription, data

reduction, data presentation, and conclusion.

The results showed that the user's response to the application of Microsoft

Access to the three Catholic Churches in Yogyakarta Episcopal Vicariate was not

all of them responded to the adoption of Microsoft Access in the process of

preparing the church's financial statements. This can be seen in the Christ The King

Catholic Church Baciro who gave an approval response, while the Saint Albertus

Magnus Catholic Church Jetis and Saint Michael Chatolic Church Adisucipto had

rejected the implementation of this software. According to the results mentioned

above, the resolution needed for the Archdiocese of Semarang (KAS) is to hold 1-

2 training sessions for each church in a week, in which the training was held on the

time that has been determined.

Keywords: Catholic Church, Microsoft Access, Factors of Technology

Acceptance, Theory of Technology Rejection .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di zaman sekarang ini, teknologi dan sistem informasi sudah semakin

maju dan berkembang pesat. Hal tersebut ditandai dengan semakin

bertambahnya kebutuhan yang harus dipenuhi, khususnya pada organisasi-

organisasi yang berdiri di Indonesia. Selain itu, perkembangan tersebut juga

dikarenakan teknologi dan sistem informasi sudah menjadi sesuatu hal yang

penting dalam proses pengelolaan data, serta meningkatkan mutu dan kualitas

pada organisasi itu sendiri.

Dalam hal ini, Negara Indonesia memiliki berbagai macam organisasi

khususnya berkaitan dengan masyarakat, dimana salah satu diantaranya ialah

organisasi nirlaba. PSAK Nomor 45 memberikan definisi mengenai organisasi

nirlaba sebagai sebuah lembaga yang tidak berorientasi pada laba, namun

memiliki kewajiban untuk mempertanggungjawabkan pemanfaatan sumber

daya yang dikelola kepada penyandang dana dan society. Sumber daya tersebut

merupakan sumber daya yang diperoleh melalui sumbangan-sumbangan dari

para anggota, serta para penyumbang lain dengan tidak mengharapkan adanya

imbalan apapun dari organisasi tersebut.

Organisasi nirlaba sendiri memiliki berbagai macam bentuk yang terdiri

dari berbagai bidang, dimana salah satunya ialah organisasi nirlaba pada bidang

keagamaan seperti gereja. Gereja didefinisikan sebagai sebuah sarana beribadah

kepada Tuhan secara khusyuk, sehingga komunikasi vertikal yaitu hubungan

antara umat dengan Tuhan dapat berlangsung dengan khidmat serta komunikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

2

horizontal yaitu hubungan antara sesama manusia dapat terjalin dengan baik.

Untuk mempererat hubungan yang baik diantara sesama dan umat gereja, maka

gereja merancang dan melaksanakan berbagai macam kegiatan yang tentunya

membutuhkan dana dalam pelaksanaannya. Sumber dana yang dibutuhkan

tersebut diperoleh melalui persembahan ibadah, donatur, serta sumbangan-

sumbangan lainnya. Kemudian melalui sumber dana yang telah terkumpul

tersebut, gereja akan mengatur dan mengelola sehingga dalam proses

pengelolaan keuangannya gereja sangat membutuhkan sistem informasi

akuntansi untuk menghasilkan informasi keuangan yang akurat dalam

melaksanakan kegiatan-kegiatan gereja.

Berkaitan dengan hal tersebut, saat ini setiap Gereja Katolik di

Kevikepan Yogyakarta sedang dihadapkan dengan adanya sistem yang

diberikan oleh Keuskupan Agung Semarang (KAS), dimana sistem tersebut

disajikan dalam dua bentuk yang berbeda yaitu Microsoft Access dan Microsoft

Excel. Kedua bentuk sistem tersebut digunakan oleh gereja sebagai sarana

dalam pengumpulan, pencatatan, penyimpanan, pemrosesan data-data yang

akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Kemudian seiring berjalannya

waktu, Keuskupan Agung Semarang (KAS) memiliki keinginan untuk

mengarahkan seluruh Gereja Katolik di Kevikepan Yogyakarta untuk

menerapkan salah satu dari dua bentuk sistem yang disajikan, yaitu Microsoft

Access. Berdasarkan pelatihan yang telah dilaksanakan, menunjukkan bahwa

dari 34 gereja, hanya 16 gereja yang menerima untuk menggunakan Microsoft

Access sedangkan 18 gereja menolak untuk menggunakannya. Hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

3

menyebabkan Keuskupan Agung Semarang (KAS) akhirnya memutuskan

untuk memberikan kebebasan kepada setiap Gereja Katolik di Kevikepan

Yogyakarta untuk memilih salah satu diantara Microsoft Access dan Microsoft

Excel, yang dianggap sebagai sistem yang nyaman, familier dan mudah

dipahami oleh para pengguna atau operator yang menjalankannya.

Dalam hal ini, peneliti memilih Gereja Katolik Kristus Raja Baciro,

Gereja Katolik Santo Albertus Agung Jetis, dan Gereja Katolik Santo Mikael

Pangkalan Adisucipto sebagai objek penelitian bagi peneliti. Ketiga Gereja

Katolik ini menjadi objek yang menarik bagi peneliti, dikarenakan antara Gereja

Katolik Kristus Raja Baciro dengan Gereja Katolik Pangkalan Adisucipto

merupakan satu paroki sedangkan antara Gereja Katolik Kristus Raja Baciro

dengan Gereja Katolik Santo Albertus Agung Jetis berada dalam satu kota yang

sama, tetapi ketiga gereja tersebut memiliki keputusan yang berbeda-beda

terhadap sistem yang diterapkan. Hal tersebutlah yang menarik minat peneliti

untuk menggali lebih dalam mengenai hal-hal yang memengaruhi respon atau

tanggapan dari pengguna terhadap penerimaan dan penolakan tersebut, yang

didasari oleh keputusan dari ketiga gereja terhadap penerapan Microsoft

Access, dengan melihat Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang digunakan oleh

masing-masing gereja serta sumber daya yang dimiliki oleh ketiga gereja saat

ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, peneliti

menerapkan rumusan masalah menjadi sebagai berikut:

1. Bagaimana respon pengguna terhadap penerapan Microsoft Access pada

ketiga Gereja Katolik di Kevikepan Yogyakarta?

2. Apakah upaya yang perlu dilakukan terkait dengan respon pengguna

terhadap penerapan Microsoft Access pada ketiga Gereja Katolik di

Kevikepan Yogyakarta?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini ialah mengenai respon pengguna

yang dilihat berdasarkan tiga konteks yang memengaruhi perilaku dalam

pengadopsian suatu teknologi. Ketiga konteks tersebut diantaranya adalah

konteks teknologi, konteks organisasi dan konteks lingkungan (Tornatzky dan

Fleischer, 1990).

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan tersebut, peneliti

memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui respon pengguna terhadap penerapan Microsoft Access

pada ketiga Gereja Katolik di Kevikepan Yogyakarta.

2. Untuk mengetahui upaya yang perlu dilakukan terkait dengan respon

pengguna terhadap penerapan Microsoft Access pada ketiga Gereja Katolik

di Kevikepan Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

5

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Gereja Katolik di Kevikepan Yogyakarta

Melalui hasil penelitian ini, diharapkan bahwa gereja dapat melihat

dari sudut pandang yang lain terhadap penerapan Microsoft Access. Selain

itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi

pengguna mengenai penerapan Microsoft Access pada setiap Gereja Katolik

di Kevikepan Yogyakarta.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Melalui hasil penelitian ini, diharapkan bahwa untuk penelitian

selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan referensi penelitian, terutama

bagi penelitian dengan topik yang serupa. Hasil penelitian ini juga

diharapkan untuk dapat digunakan sebagai tambahan koleksi bagi

perpustakaan yang berkaitan dengan Bidang Akuntansi.

3. Bagi Pembaca

Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi

pembaca dalam menambah wawasan mengenai penerapan Microsoft

Access terhadap setiap Gereja Katolik di Kevikepan Yogyakarta.

4. Bagi Penulis

Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi

penulis untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kemampuan dalam

melakukan analisis secara mendalam, berdasarkan teori-teori pada Bidang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

6

Akuntansi yang telah didapatkan selama menempuh perkuliahan di Program

Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai teori-teori yang mendukung topik

penelitian yaitu penjelasan mengenai sistem, sistem informasi

akuntansi (SIA), laporan keuangan paroki, penelitian dahulu, teori

model penerimaan teknologi, faktor-faktor penerimaan teknologi,

teori penolakan teknologi, Microsoft Office Access, dan Microsoft

Office Excel.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis penelitian, metode penelitian, subjek

penelitian, waktu penelitian, tempat penelitian, teknik pengumpulan

data, dan teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM GEREJA

Bab ini menjelaskan mengenai sejarah dan perkembangan gereja,

visi dan misi gereja, batas-batas wilayah gereja, serta dewan-dewan

paroki yang bertugas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

7

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai daftar nama narasumber wawancara,

deskripsi data, analisis data, serta hasil penelitian dan interpretasi.

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran bagi gereja serta

penelitian kedepannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Sistem

1. Definisi Sistem

Sistem memiliki definisi yang beragam berdasarkan sudut

pandang dari orang-orang yang memberikan pendapatnya. Menurut

Marshal B. dan Steinbart (2015:3), sistem merupakan suatu kumpulan

yang terdiri atas dua atau lebih komponen yang saling berinteraksi dan

berhubungan untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Hall

(2007:6), mendefinisikan sistem sebagai sekelompok dari dua atau lebih

komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi

dengan tujuan yang serupa. Berdasarkan beberapa definisi mengenai

sistem di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan dua atau

lebih komponen yang berkumpul dan saling berinteraksi guna mencapai

tujuan yang serupa.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Ladjamudin (2005:3-5), suatu sistem memiliki

karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang diantaranya ialah sebagai

berikut:

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu

kesatuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

9

b. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara

suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan

luarnya.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar

batas dari sistem yang memengaruhi operasi sistem.

d. Penghubung Sistem

Penghubung sistem merupakan media yang

menghubungkan antara suatu subsistem dengan subsistem yang

lainnya.

e. Masukan Sistem

Masukan sistem merupakan energi yang dimasukkan ke

dalam sistem.

f. Keluaran Sistem

Keluaran sistem merupakan energi yang diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

g. Pengolahan Sistem

Pengolahan sistem menjelaskan bahwa suatu sistem dapat

memiliki suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai

pengolahnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

10

h. Sasaran Sistem

Sasaran sistem menjelaskan bahwa suatu sistem memiliki

tujuan dan sasaran. Oleh karena itu, jika suatu sistem tidak

memiliki tujuan dan sasaran maka sistem tidak akan ada.

B. Sistem Informasi Akuntansi

1. Definisi Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Menurut Marshal B. dan Steinbart (2015:10), Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) merupakan suatu sistem yang mengumpulkan,

mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi

bagi pengambil keputusan. Melalui Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

tersebut, dapat meningkatkan kualitas, efisiensi, dan efektivitas

organisasi dalam melakukan pengambilan keputusan.

2. Komponen Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Dalam hal ini Marshal B. dan Steinbart (2015:11) juga mengatakan

bahwa sistem informasi akuntansi (SIA) memiliki 6 komponen, yang

diantaranya ialah sebagai berikut:

a. Orang yang menggunakan sistem.

b. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan,

memproses, dan menyimpan data.

c. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya.

d. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

11

e. Infrastruktur teknologi informasi, meliputi komputer, perangkat

peripheral, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan

dalam sistem informasi akuntansi (SIA).

f. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan

data sistem informasi akuntansi (SIA).

C. Laporan Keuangan Paroki

1. Pengertian Laporan Keuangan Paroki

Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang (2018:11),

laporan keuangan paroki merupakan suatu susunan informasi keuangan

yang dapat digunakan sebagai sarana dalam proses pengambilan

keputusan terhadap berbagai kebijakan reksa pastoral paroki. Dalam

melakukan proses penyusunan laporan keuangan gereja, pengguna atau

operator harus memahami kerangka dasar laporan keuangan beserta

dengan proses akuntansi yang diperlukan di dalamnya.

2. Tujuan Laporan Keuangan Paroki

Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang (2018:11),

laporan keuangan paroki memiliki sebuah tujuan yaitu sebagai sarana

untuk menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, aktivitas, arus

kas, kinerja keuangan, serta informasi yang lain. Adapun manfaat yang

diperoleh melalui pembuatan laporan keuangan bagi gereja ialah sebagai

berikut:

a. Sebagai bahan review dan evaluasi kinerja Dewan Paroki.

b. Sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

12

c. Sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan kebijakan baru.

d. Sebagai tanda kredibilitas suatu paroki.

3. Komponen Laporan Keuangan Paroki

Berdasarkan PSAK No. 45 paragraf ke-9, laporan keuangan

paroki yang lengkap terdiri atas beberapa hal sebagai berikut:

a. Laporan Posisi Keuangan, biasa disebut Neraca; adalah laporan yang

menunjukkan posisi keuangan pada tanggal tertentu, yang mencakup

aset, kewajiban, dan aset bersih.

b. Laporan Aktivitas adalah laporan yang menyediakan informasi

mengenai penerimaan dan beban paroki dalam periode tertentu,

sehingga terjadi surplus atau defisit.

c. Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyediakan informasi

mengenai penerimaan dan pengeluaran secara tunai untuk jangka

waktu tertentu.

d. Laporan Realisasi Anggaran Penerimaan dan Beban (RAPB) adalah

laporan yang menyediakan informasi mengenai realisasi

penerimaan, beban, transfer, surplus/ defisit, dan sisa lebih/ kurang

atas pemakaian anggaran yang masing-masing dibandingkan dengan

anggarannya dalam satu periode.

e. Realisasi Anggaran Pengadaan Aset Tetap (RAPAT) adalah laporan

yang menyajikan informasi realisasi pengadaan aset tetap yang

dibandingkan dengan anggarannya dalam satu periode.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

13

f. Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan yang dilampirkan

dalam Laporan Keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi

yang utama serta penjelasan-penjelasan yang lain.

4. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Paroki

Informasi keuangan dapat dikatakan berguna apabila informasi

tersebut memenuhi karakteristik kualitatif fundamental, yaitu relevan

dan dapat dipresentasikan dengan tepat. Berikut merupakan beberapa

karakteristik kualitatif yang harus dimiliki oleh Laporan Keuangan

Paroki, yang diantaranya ialah sebagai berikut:

a. Relevansi

Relevansi merupakan karakteristik informasi keuangan yang

berkaitan dengan kemampuan menyediakan perbedaan dalam

keputusan. Informasi keuangan dapat dikatakan relevan apabila

informasi tersebut memiliki nilai prediktif, nilai konfirmatori, atau

keduanya.

b. Representasi Tepat

Representasi tepat adalah pengakuan oleh Dewan Paroki, baik

secara eksplisit maupun implisit atas isi laporan keuangan sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

c. Keterbandingan/Informasi Komparatif

Keterbandingan berkaitan dengan penyajian informasi keuangan

dalam laporan keuangan yang dibandingkan dengan laporan

keuangan periode sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

14

d. Keterverifikasian

Keterverifikasian dapat diartikan sebagai laporan keuangan yang

dapat diuji. Apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak

yang berbeda, maka hasilnya akan tetap menunjukkan simpulan

yang tidak berbeda jauh.

e. Ketepatwaktuan

Ketepatwaktuan adalah karakteristik informasi keuangan yang

berkaitan dengan periode pelaporan laporan keuangan dan dasar

penyajian informasi keuangan dalam laporan keuangan.

f. Keterpahaman

Keterpahaman berkaitan dengan bahasa yang digunakan dalam

laporan keuangan, materialitas, dan agregasi serta saluran mata

uang dalam pelaporan.

D. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitian oleh Kuntara (2013:27-29) yang berjudul

“Accounting and Accountability in The Catholic Church Java: A Culture

Shock?”, dikatakan bahwa sebelum Keuskupan Agung Semarang (KAS)

meluncurkan standar baru dalam pengelolaan keuangan, gereja mengakui

sering mengalami ketidaktepatan waktu dalam mempersiapkan laporan

keuangan sehingga gereja mengalami keterlambatan dalam menyerahkan

laporan tersebut kepada pihak keuskupan. Hal tersebut dikarenakan

munculnya pemikiran panitia bahwa mereka hanyalah sukarelawan, yang

menyebabkan adanya hambatan dalam mengendalikan dan mendorong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

15

orang-orang tersebut untuk dapat menuntaskan laporan keuangan sesuai

dengan waktu yang telah ditetapkan.

Dengan terjadinya hal yang demikian, maka pada tahun 2008

Keuskupan Agung Semarang (KAS) menciptakan sebuah standar Panduan

Teknis dan Akuntansi untuk Paroki. Berkaitan dengan hal tersebut setiap

Gereja Katolik di Kevikepan Yogyakarta diharuskan untuk mengikuti

standar tersebut, sehingga pihak keuskupan harus melakukan sosialisasi dan

pelatihan terutama kepada kepala paroki, staf, maupun bendahara. Setelah

dilakukan proses sosialisasi dan pelatihan, barulah setiap paroki dapat

menerapkan sistem baru tersebut terhadap gerejanya masing-masing.

Namun demikian, masih ditemukan bahwa beberapa gereja menolak untuk

mengimplementasikan sistem baru tersebut meskipun telah mengikuti

sosialisasi, pelatihan, serta telah melakukan percobaan terhadap gerejanya

masing-masing. Hal tersebut dikarenakan gereja masih merasa mengalami

kesulitan dalam menerapkan sistem baru tersebut.

Oleh karena itu, untuk mendorong setiap gereja memberikan

dukungan terhadap penerapan sistem baru tersebut keuskupan membuka

“layanan purna jual” kepada setiap gereja yang masih mengalami kesulitan

atau hambatan dalam menjalankannya. Layanan purna jual tersebut

dimaksudkan untuk membantu pengguna yaitu operator dan bendahara

dalam mengatasi masalah dalam pengimplementasian sistem baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

16

E. Teori Penerimaan Teknologi

1. Technology Organizational Environmental (TOE)

a. Kerangka Technology Organizational Environmental (TOE)

Tornatzky dan Fleischer (1990) mengembangkan sebuah

kerangka dalam pengadopsian suatu teknologi, yaitu Technology

Organizational Environmental (TOE). Kerangka Technology

Organizational Environmental (TOE) digunakan untuk menguji

tentang perilaku pengguna dalam suatu perusahaan ketika

mengadopsi berbagai produk atau layanan sistem informasi (SI) atau

teknologi informasi (TI). Perilaku pengadopsian tersebut

dipengaruhi oleh tiga konteks, yang diantaranya ialah konteks

teknologi, konteks organisasi dan konteks lingkungan.

b. Elemen Kerangka Technology Organizational Environmental

(TOE)

Tornatzky dan Fleischer (1990) memaparkan mengenai

beberapa hal yang memengaruhi perilaku pengadopsian teknologi,

berdasarkan tiga konteks kerangka kerja Technology Organizational

Environmental (TOE), yang diantaranya ialah sebagai berikut:

1) Technological Context (Konteks Teknologi)

Menurut Oliviera & Martins (2010), konteks teknologi

menjelaskan teknologi yang sedang maupun yang baru, yang

relevan dengan perusahaan. Menurut Rogers (1983), terdapat

lima faktor yang memengaruhi suatu perusahaan melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

17

pengadopsian terhadap suatu teknologi. Yang pertama adalah

relative advantage (keuntungan relatif), dimana faktor ini

melihat manfaat yang diperoleh dengan melakukan

pengadopsian terhadap suatu teknologi. Compatibility

(Kesesuaian) adalah melihat seberapa jauh pengdopsian

teknologi sesuai dengan nilai-nilai yang ada, pengalaman

sebelumnya dan kebutuhan pengadopsi. Complexity

(Kompleksitas) adalah melihat seberapa jauh suatu teknologi

sulit untuk dipahami dan digunakan. Trialability (Ketercobaan)

adalah melihat sejauh mana uji coba terhadap teknologi yang

diadopsi, hingga batas tertentu. Observability (Keteramatian)

adalah melihat sejauh mana teknologi yang diadopsi tersebut

dapat teramati oleh orang lain.

2) Organizational Context (Konteks Organisasi)

Menurut Oliviera & Martins (2010), konteks organisasi

merujuk pada karakteristik organisasi baik secara ukuran

maupun cakupan bisnisnya. Dalam melakukan pengadopsian

terhadap suatu teknologi, organisasi cendrung dipengaruhi oleh

mekanisme intra-organisasi formal dan informal untuk

komunikasi dan kontrol, bersama dengan sumber daya dan

inovasi dari organisasi (Dedrick dan Barat, 2003). Selain itu,

pengetahuan dan keinovatifan yang dimiliki oleh

pemilik/manajer terhadap teknologi juga dapat memengaruhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

18

suatu organisasi untuk melakukan pengadopsian (Thong, 1999;

Ghobakhloo, Aranda & Amando, 2011; Al-Qirim, 2007).

3) Environmental Context (Konteks Lingkungan)

Menurut Oliviera & Martins (2010), konteks lingkungan

adalah wilayah dimana perusahaan menjalankan bisnisnya

seperti industri, kompetitor dan pemerintah. Menurut Setiowati,

et. al. (2015), terdapat beberapa hal yang memengaruhi suatu

perusahaan dalam mengadopsi suatu teknologi. Yang pertama

adalah ketidakstabilan pasar, yang didefinisikan sebagai tingkat

perubahan komposisi dan selera konsumen (Setiowati, et. al.,

2015). Intervensi institusional adalah adanya campur tangan atau

intervensi oleh institusi/lembaga pemerintah. Regulasi sebagai

salah satu produk dari pemerintahan, merupakan salah satu

faktor kritis dalam pengadopsian suatu teknologi (Zhu, K., &

Kraemer, K. L., 2005).

2. Technology Acceptance Model (TAM)

a. Definisi Technology Acceptance Model (TAM)

Davis (1989) memberikan pendapatnya mengenai Teori

Model Penerimaan Teknologi atau Technology Acceptance Model

(TAM) sebagai sebuah teori yang menyatakan bahwa dua

keyakinan yaitu kegunaan dan kemudahan memprediksi seberapa

besarnya niat pengguna terhadap penggunaan teknologi individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

19

b. Konstruk-Konstruk Technology Acceptance Model (TAM)

Technology Acceptance Model (TAM) memiliki lima

konstruk, yang diantaranya ialah sebagai berikut:

1) Kegunaan Persepsian (perceived usefulness).

Kegunaan persepsian didefinisikan sebagai sejauh

mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi

akan meningkatkan kinerja pekerjaannya.

2) Kemudahan Penggunaan Persepsian (perceived ease of use).

Kemudahan penggunaan persepsian didefinisikan

sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan

suatu teknologi akan bebas dari usaha.

3) Sikap Terhadap Perilaku (attitude towards behavior)

Sikap terhadap perilaku didefinisikan sebagai perasaan

positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan

perilaku yang akan ditentukan.

4) Minat Perilaku (behavioral intention)

Minat perilaku didefinisikan sebagai suatu keinginan

seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu.

5) Perilaku (behavior)

Perilaku didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan

oleh seseorang. Dalam konteks penggunaan sistem teknologi

informasi perilaku merupakan penggunaan sesungguhnya dari

teknologi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

20

F. Faktor-faktor Penerimaan Teknologi

Menurut Doolin dan Troshani (2007:201), terdapat faktor-faktor

yang memengaruhi suatu organisasi untuk melakukan penerimaan terhadap

teknologi, yang diantaranya ialah sebagai berikut:

Gambar 2.1. Faktor-faktor Penerimaan Teknologi

Sumber: Doolin and Troshnani (2007:201)

1) Evironmental Context (Konteks Lingkungan)

Berikut merupakan faktor-faktor yang dapat

memengaruhi sebuah organisasi untuk melakukan

pengadopsian terhadap suatu teknologi berdasarkan konteks

lingkungan, yang diantaranya ialah sebagai berikut:

a) Market Competition (Kompetisi Antar Paroki)

Menurut Doolin dan Troshani (2007), sebuah

organisasi akan mempertahankan keunggulan

kompetitifnya dengan melakukan pengadopsian terhadap

teknologi. Namun dikarenakan Gereja Katolik tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

21

berhubungan dengan bisnis, maka istilah yang tepat untuk

digunakan dalam konsep ini adalah kompetisi antar paroki.

b) Trading Partner (Mitra)

Pengadopsian suatu teknologi dipengaruhi oleh

munculnya tekanan dari mitra dagang yang bekerja sama

dengan organisasi tersebut. Dalam hal ini, mitra dagang

yang dimaksud ialah pelanggan dan pemasok. Namun

dikarenakan Gereja Katolik tidak berhubungan dengan

bisnis, maka dalam hal ini istilah yang digunakan adalah

mitra.

c) Regulators and/or Government Influence (Regulator dan

Pengaruh dari Pemerintah)

Dalam pengadopsian teknologi yang dilakukan oleh

sebuah organisasi juga dipengaruhi oleh regulator dan

lembaga pemerintah. Hal tersebut dikarenakan regulator

dan lembaga pemerintah yang mendorong organisasi untuk

menggunakan suatu teknologi, untuk meningkatkan biaya

kepatuhan pada organisasi.

d) Availability of Information and Support (Ketersediaan

Informasi dan Dukungan)

Terdapat faktor lingkungan lain yang memengaruhi

adanya pengadopsian dan penerapan suatu teknologi pada

sebuah organisasi selain faktor-faktor yang sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

22

tercantum sebelumnya, yaitu adanya ketersediaan

informasi yang mencukupi bagi organisasi serta pihak luar

yang mendukung pengadopsian terhadap suatu teknologi.

Dalam hal ini, suatu organisasi melihat seberapa memadai

informasi yang disajikan dalam teknologi tersebut, serta

seberapa besar dukungan yang diberikan terhadap

pengadopsian teknologi.

2) Organizational Context (Konteks Organisasi)

Berikut merupakan faktor-faktor yang dapat

memengaruhi sebuah organisasi untuk melakukan

pengadopsian terhadap suatu teknologi berdasarkan konteks

organisasi, yang diantaranya ialah sebagai berikut:

a) Top Management Support (Dukungan Manajemen Tingkat

Atas)

Menurut Doolin dan Troshani (2007), ketika

sebuah organisasi membuat keputusan untuk mengadopsi

suatu teknologi, pengambilan keputusan tersebut juga

dipengaruhi oleh manajemen puncak dari organisasi

tersebut. hal tersebut dikarenakan manajemen puncak

memiliki wewenang dalam melakukan pengawasan atas

sumber daya organisasi. Dengan demikian, ketika sebuah

organisasi mengalami kegagalan dalam mengadopsi suatu

teknologi, maka hal tersebut disebabkan oleh kegagalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

23

organisasi dalam mendapatkan dukungan dari manajemen

tingkat atas (Troshani dan Doolin, 2005).

b) Organization Champion (Pihak yang Dipercaya)

Neufeld et al. (2007) menemukan keberadaan dari

orang yang dipercaya dalam bisnis dapat memengaruhi

keputusan pengadopsian teknologi. Seseorang yang dapat

dipercaya menampilkan kepemimpinan dalam suatu

organisasi untuk memotivasi perubahan perilaku untuk

mengadopsi teknologi.

c) Organization Size and Resources (Ukuran dan Sumber

Daya Organisasi)

Janvrin et al. (2008) memberikan pendapat bahwa

organisasi besar lebih memungkinkan untuk mendapatkan

banyak sumber daya dalam mengadopsi suatu teknologi.

Sedangkan Doolin dan Troshani (2007) memberikan

pendapat bahwa dibandingkan dengan organisasi yang

lebih besar, organisasi kecil yang ditemukan kurang

konservatif lebih terbuka terhadap ide-ide dan teknologi

inovatif.

3) Technological Context (Konteks Teknologi)

Berikut merupakan faktor-faktor yang dapat

memengaruhi sebuah organisasi untuk melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

24

pengadopsian terhadap suatu teknologi berdasarkan konteks

teknologi, yang diantaranya ialah sebagai berikut:

a) Relative Advantage (Keuntungan Relatif)

Pengadopsi potensial biasanya melakukan evaluasi

atas keuntungan relatif dan manfaat teknologi baru

terhadap biaya yang dirasakan (Doolin dan Troshani,

2007; Oliver dan Whymark, 2005; Premkumar et al.,

1994). Dengan demikian semakin besar dan positif

manfaat yang didapatkan, maka keinginan organisasi

untuk melakukan pengadopsian teknologi juga akan

semakin besar.

b) Compatibility (Kompatibilitas)

Menurut Rogers (2003: 240), faktor kompatibilitas

merupakan sebuah faktor yang melihat, "sejauh mana

suatu inovasi dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang

ada, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan pengadopsi

potensial". Dengan demikian, peluang suatu teknologi

diadopsi oleh organisasi akan semakin besar, apabila

kesesuaian antara teknologi terhadap organisasi semakin

tinggi.

c) Complexity (Kompleksitas)

Rogers (2003) menyatakan sebuah pendapat bahwa

kompleksitas merupakan sebuah faktor yang melihat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

25

"sejauh mana suatu inovasi dirasakan relatif sulit untuk

dipahami dan digunakan." Dengan demikian, kompleksitas

memiliki potensi sebagai penghalang bagi suatu organisasi

dalam melakukan pengadopsian suatu teknologi, ketika

teknologi tersebut dirasa relatif sulit bagi organisasi dalam

penerapannya.

d) Trialability (Kemampuan Ujicoba)

Menurut Doolin dan Troshani (2007), kemampuan

yang dimiliki sebuah organisasi untuk mencoba dan

mengamati teknologi baru terkait dengan risiko dan

ketidakpastian yang terkait dengan penerapannya. Sebuah

organisasi memiliki kesempatan untuk mengurangi

ketidakpastian yang terkait dengan pengadopsian dan

penerapan teknologi. Dengan demikian, organisasi

tersebut dinyatakan dapat melakukan pengujian terhadap

teknologi yang ada di dalam lingkungan organisasi

tersebut.

G. Teori Penolakan Teknologi

1. Analogi Luddite dan Enoch

Analogi yang menggambarkan mengenai kaum Luddites yang

melakukan penentangan terhadap mekanisasi selama revolusi industri.

Kaum Luddites ini melihat bahwa terdapat sebuah ancaman dengan

adanya mekanisasi tersebut terhadap mata pencaharian dan cara hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

26

mereka, sehingga mereka melakukan perlawanan terhadap teknologi.

Selama lima tahun, kaum Luddites memberikan ancaman serta

menyerang secara fisik orang-orang yang bertanggung jawab atas

berjalannya mekanisasi tersebut. Mereka melakukan kerusuhan,

bertempur dengan tentara pemerintah dan membobol pabrik untuk

meghancurkan ratusan alat tenun dengan menggunakan palu besar yang

dinamakan Enoch.

2. Tujuh Palu Besar

Terdapat 7 palu besar yang digunakan oleh kaum Luddites untuk

melakukan perlawanan antara lain:

a. Enoch 1 yaitu mencari dan menciptakan ketidakmampuan, dimana

enoch pertama ini mengacu pada sebuah kritik negatif yang

ditentukan, terperinci, dan konstan.

b. Enoch 2 yaitu perlawanan pasif, dimana tidak adanya partisipasi

dari pengguna serta tidak ada keberatan atau diskusi, hanya non-

partisipasi pasif. Subjek 3 yang diwawancarai tidak menerima

adanya sebuah pelatihan dengan alasan bahwa mereka tidak akan

melakukannya, sekalipun melalui pelatihan tersebut akan membuat

mereka berhasil.

c. Enoch 3 yaitu partisipasi yang menipu, dimana partisipasi yang

menipu ini tidak diikutkan selama wawancara, namun subjek 12

menyatakan sebuah kritikan bahwa metode empiris yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

27

menunjukkan rutinitas kelompok pengguna dalam partisipasi

menyebabkan sistem menjadi terlupakan.

d. Enoch 4 yaitu kejenuhan dan kelebihan beban, dimana perilaku

pengguna untuk melumpuhkan sistem melalui penggunaan yang

tidak terduga. Subjek lain juga memaparkan peristiwa yang serupa,

dimana motivasi dari pengguna sendiri tidaklah jelas serta

menimbulkan analisis sistem menjadi buruk dan dihentikan dalam

penggunaannya.

e. Enoch 5 yaitu melobi, yang dilakukan pengguna dengan

mengajukan sebuah keberatan dengan senior untuk menghambat

kemajuan. Dalam hal ini subjek 12 menyatakan mengenai satu

kesempatan sewaktu melobi yaitu berkontribusi terhadap kegagalan

proyek, namun mengatakan bahwa hal tersebut merupakan

perlawanan pasif yang menyebabkan kerusakan yang nyata.

f. Enoch 6 yaitu pembunuhan umum dan serangan pribadi, yang

dilakukan dengan cara pengguna tidak menargetkan sistem tetapi

mereka memperjuangkannya.

g. Enoch 7 yaitu ketidakjelasan procedural, dimana suatu pelaksanaan

sistem informasi dapat mengalami hambatan ketika pengguna

melakukan sesuatu secara teknis yang telah diizinkan tetapi tidak

terduga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

28

H. Microsoft Office Access

1. Pengertian Microsoft Office Access

Menurut MADCOMS (2011:1), Microsoft Office Access atau

Microsoft Access merupakan sebuah program yang diimplementasikan

sebagai sarana bagi pengguna dalam mengolah database. Program

tersebut memberikan kemudahan bagi pengguna dalam melakukan

pengolahan berbagai jenis data, serta membuat hasil akhir laporan

menjadi lebih menarik.

2. Elemen-elemen Microsoft Access

Menurut Talib (2014:25), terdapat elemen-elemen yang dapat

membantu pengguna dalam melakukan pengolahan data pada

Microsoft Access, yang diantaranya ialah sebagai berikut:

a. Quick Access Toolbar

Quick Access Toolbar merupakan toolbar mini yang memuat

perintah-perintah yang paling sering digunakan.

b. Ribbon

Ribbon merupakan area atas jendela program di mana

pengguna dapat memilih tombol perintah access.

c. Grup

Grup merupakan isi dari tab yang berupa kumpulan dari

beberapa tombol perintah yang saling berkaitan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

29

d. Navigation Pane

Navigation Pane merupakan bagian pada sisi sebelah kiri

jendela basis data yang menampilkan objek-objek basis data.

e. Document Tab

Document Tab merupakan tab untuk setiap objek yang

sedang dibuka.

f. Datasheet

Datasheet merupakan tampilan berbentuk tabel untuk

mengelola data.

I. Microsoft Office Excel

1. Pengertian Microsoft Office Excel

Menurut Ananda (2011:2), Microsoft Office Excel atau Microsoft

Excel merupakan sebuah program yang membantu pengguna dalam

melakukan pengolahan data secara otomatis. Program ini memberikan

banyak kemudahan dalam menyelesaikan berbagai urusan

administratif, mulai yang paling sederhana sampai kompleks seperti

membuat rencana kebutuhan belanja barang, yang meliputi nama

barang, jumlah barang, perkiraan harga barang sampai penggunaan

formula untuk menemukan solusinya.

2. Elemen-elemen Microsoft Excel

Menurut Kurniawan (2013:5), terdapat elemen-elemen yang

dapat membantu pengguna dalam melakukan pengolahan data angka

pada Microsoft Excel, yang diantaranya ialah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

30

a. Quick Access Toolbar

Quick Access Toolbar merupakan kumpulan tombol pintas

untuk pekerjaan tertentu yang relatif paling sering digunakan.

b. Title Bar

Title Bar merupakan sebuah elemen yang menampilkan

nama file excel yang sedang digunakan untuk bekerja.

c. Control Box

Control Box merupakan elemen yang digunakan untuk

mengelola jendela aplikasi excel, ribbon, dan mengaktifkan

fasilitas bantuan.

d. Tab File

Tab File merupakan elemen yang digunakan untuk

mengaktifkan backstage.

e. Nama dan Foto Profil

Nama dan Foto Profil merupakan elemen yang berisikan

nama dan foto profil dari pengguna yang sedang login.

f. Ribbon

Ribbon merupakan elemen yang terdiri atas tombol-tombol

pintas untuk mengaktifkan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

g. Cell Name Box

Cell Name Box merupakan kotak teks yang digunakan untuk

menampilkan atau menentukan nama sel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

31

h. Formula Bar

Formula Bar merupakan elemen yang digunakan untuk

mengisikan atau menampilkan formula yang ada di dalam suatu

sel.

i. Area Kerja

Area Kerja merupakan elemen yang berisi satu atau beberapa

worksheet.

j. Kelompok Kontrol

Kelompok Kontrol merupakan elemen yang berfungsi

sebagai alat untuk mengelola worksheet.

k. Status Bar

Status Bar merupakan elemen yang berisikan kelompok

kontrol untuk mengelola mode tampilan excel serta slider untuk

melakukan zoom.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus. Menurut

Cooper dan Schindler (2017:195), studi kasus (case study) yang dikenal

dengan sejarah kasus (case history) merupakan metode penelitian kuat yang

mengkombinasikan wawancara individu dan (terkadang) wawancara

kelompok dengan analisis dan observasi catatan.

B. Metode Penelitian

1. Definisi Metode Penelitian Kualitatif

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif (Cooper dan Schindler, 2017) merupakan penelitian

yang meliputi susunan teknik interpretatif yang berusaha untuk

menggambarkan, memberikan kode, menerjemahkan, sehingga

berkaitan dengan pengertian bukan frekuensi dari fenomena yang sering

atau jarang terjadi secara alami dalam dunia sosial.

2. Sumber Data Metode Penelitian Kualitatif

Menurut Cooper dan Schindler (2017:170), terdapat berbagai

sumber data yang digunakan dalam metode penelitian kualitatif, yang

diantaranya ialah sebagai berikut:

a. Orang-orang.

b. Organisasi atau institusi.

c. Catatan.

d. Pengaturan dan lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

33

e. Objek, artefak, dan produk media.

f. Kejadian atau sesuatu yang terjadi.

C. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Romo Paroki selaku Pastor Kepala Paroki.

2. Bendahara selaku bagian yang mengatur pengelolaan keuangan gereja.

3. Operator selaku bagian yang menjalankan sistem.

D. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Tiga Gereja Katolik di Kevikepan Yogyakarta.

2. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang diterapkan oleh ketiga Gereja

Katolik di Kevikepan Yogyakarta.

3. Respon pengguna terhadap penerapan Sistem Informasi Akuntansi

(SIA) yang diterapkan oleh ketiga Gereja Katolik di Kevikepan

Yogyakarta.

E. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada Maret 2019 – Mei 2019

F. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada 3 Gereja Katolik yang telah

ditentukan, yang diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Gereja Katolik Kristus Raja Baciro.

2. Gereja Katolik Santo Albertus Agung Jetis.

3. Gereja Katolik Santo Mikael Pangkalan Adisucipto.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

34

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti diharuskan untuk

melakukan pengumpulan data terlebih dahulu. Dengan metode penelitian

yang digunakan oleh peneliti adalah metode kualitatif, maka dalam

pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara.

Teknik pengumpulan data berupa wawancara ini nantinya akan dilakukan

untuk memperoleh data berupa transkripsi dari wawancara yang dilakukan

bersama dengan narasumber, dimana narasumber-narasumber tersebut

diantaranya ialah Romo Paroki, bendahara serta operator sistem.

Menurut Kartono (1980:171), wawancara merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan proses tanya jawab lisan, dimana

dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik. Proses wawancara

diawali dengan peneliti melakukan survei terhadap tiga Gereja Katolik di

Kevikepan Yogyakarta, untuk melihat terlebih dahulu sistem yang

digunakan oleh gereja dalam menyusun laporan keuangan. Kemudian

peneliti akan membuatkan surat izin penelitian bagi tiga Gereja Katolik

yang dituju. Setelah surat izin penelitian selesai dibuatkan, peneliti akan

memberikan surat tersebut kepada sekretaris gereja dan akan dibicarakan

dengan Romo Paroki. Jika peneliti telah mendapatkan izin untuk melakukan

penelitian, maka peneliti dapat melakukan perjanjian pelaksaaan wawancara

dengan narasumber, yang diantaranya ialah Romo Paroki, bendahara, dan

operator sistem. Kemudian, peneliti dapat melakukan wawancara sesuai

dengan waktu yang telah ditentukan bersama dengan narasumber.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

35

H. Teknik Analisis Data

Menurut Cooper dan Schindler (2017:100), analisis data merupakan

sebuah teknik yang meliputi pengurangan data yang diakumulasikan

menjadi ukuran yang dapat diolah, mengembangkan ringkasan, mencari

pola, dan mengaplikasikan teknik statistik. Dalam melakukan analisis data,

terdapat beberapa hal yang harus dilakukan oleh peneliti yang diantaranya

ialah sebagai berikut:

1. Menurut Efferin et al. (2008)

Transkripsi (Efferin et al., 2008) merupakan sebuah proses

menuangkan data yang diperoleh melalui interview, observasi, dan

analisis dokumen ke dalam bentuk salinan tertulis di dalam file

komputer, dimana hal tersebut dilakukan untuk memberikan kemudahan

bagi peneliti dalam melakukan analisis terhadap data-data yang telah

didapatkan. Proses transkripsi dilakukan setelah peneliti melakukan

wawancara bersama dengan narasumber, dimana peneliti menggunakan

alat rekaman berupa handphone sebagai sarana dalam proses wawancara

tersebut. Kemudian setelah proses wawancara selesai dilakukan, peneliti

akan memaparkan hasil rekaman tersebut ke dalam bentuk salinan

tertulis pada file komputer dan dianalisis oleh peneliti.

2. Menurut Miles dan Huberman (1984)

Miles dan Huberman (1984) mengemukakan bahwa dalam

melakukan analisis data, terdapat tiga aktivitas yang harus dilakukan

oleh peneliti. Ketiga aktivitas tersebut diantaranya ialah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

36

a. Data Reduction

Reduksi data (Miles dan Huberman, 1984) merupakan proses

menganalisa data penelitian dengan merangkum kembali data-data

yang telah didapatkan tersebut untuk memilah hal-hal yang penting

dan menjadi fokus dalam penelitian, dan membuang data-data yang

tidak diperlukan oleh peneliti. Di dalam penelitian ini, reduksi data

dilakukan oleh peneliti setelah dilakukannya proses transkripsi.

Melalui data transkripsi wawancara tersebut peneliti akan

melakukan analisis untuk memilah data-data, yang disesuaikan

dengan tiga konteks dalam pengadopsian teknologi dalam kerangka

Technology Organizational Environmental (TOE) yaitu konteks

teknologi, konteks organisasi dan konteks lingkungan (Tornatzky

dan Fleischer, 1990).

b. Data Display

Penyajian data (Miles dan Huberman, 1984) merupakan

proses analisis data, dimana setelah peneliti melakukan pemilahan

terhadap data-data tersebut akan dilanjutkan dengan penyajian

terhadap data yang telah dipilih dalam bentuk penjelasan atau narasi

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan bentuk

penyajian data lainnya yang sesuai dengan metode penelitian

kualitatif. Setelah melakukan pemilahan terhadap data-data yang

diperlukan, selanjutnya peneliti akan menyajikan data-data tersebut.

Dalam hal ini peneliti menyajikan data dalam bentuk penjelasan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

37

narasi, dimana penjelasan tersebut dikelompokkan berdasarkan tiga

konteks dalam pengadopsian teknologi dalam kerangka Technology

Organizational Environmental (TOE) yaitu konteks teknologi,

konteks organisasi dan konteks lingkungan (Tornatzky dan

Fleischer, 1990).

c. Conclusion Drawing/Verification

Penarikan kesimpulan/verifikasi (Miles dan Huberman,

1984) merupakan proses analisis data, dimana hal tersebut dilakukan

agar kesimpulan awal yang sebelumnya masih bersifat sementara

dan belum konsisten tersebut menjadi konsisten dan valid, yang

didukung dengan adanya bukti-bukti kuat ketika peneliti melakukan

pengumpulan data di lapangan, sehingga kesimpulan yang akan

dikemukakan oleh peneliti dapat menjadi kesimpulan yang dapat

dipercaya (kredibel). Penarikan kesimpulan dilakukan oleh peneliti

setelah melakukan proses transkripsi, reduksi data, dan penyajian

data. Penarikan kesimpulan ini memaparkan mengenai inti

permasalahan yang ingin diketahui oleh peneliti, di dalam penelitian

yang telah disusun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

38

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Gereja Katolik Kristus Raja Baciro

1. Sejarah Gereja Katolik Kristus Raja Baciro

Perintisan Paroki Kristus Raja Baciro diawali pada tahun 1943,

dimana Gereja Katolik Santo Antonius Kotabaru memiliki keinginan

untuk menambah tempat untuk beribadah di Kring Baciro. Penambahan

tersebut dikarenakan semakin bertambahnya penduduk yang

membanjiri Kota Yogyakarta, terutama kaum pelajar dan para

mahasiswa serta munculnya keinginan dari umat Kring Baciro untuk

memiliki tempat sendiri dalam melaksanakan kegiatan beribadahnya.

Kemudian Kring Baciro mulai diberikan izin untuk mengadakan Misa

Kudus sendiri setiap hari minggu, serta hari-hari besar lainnya yang

berlokasi di Aula Pabrik Cerutu Taru Martani Jalan Kompol Bambang

Suprapto Nomor 2A Yogyakarta.

Periode perkembangan pada tanggal 27 Oktober 1963,

dilaksanakan peresmian terhadap Gereja Katolik Kristus Raja Baciro.

Kegiatan peresmian tersebut berlokasi di Jalan Melati Wetan Nomor 13,

yang mana hal tersebut dilakukan bersamaan dengan peresmian

bangunan Panti Paroki. Pada periode gempa bumi yang terjadi pada

tanggal 26 Mei 2006, gereja ini tidak dapat digunakan untuk beribadah,

sehingga kegiatan peribadatan harus diselenggarakan di gereja darurat

(tenda) selama satu tahun lamanya. Kemudian pada periode setelah

gempa, kegiatan-kegiatan liturgi maupun non-liturgi kembali berjalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

39

normal. Setelah renovasi selesai dilakukan terhadap bangunan gereja

lama, dilanjutkan dengan pembangunan pastoral dan karya pastoral,

serta relokasi gereja baru yang kemudian diresmikan pada tanggal 25

November 2012.

2. Visi dan Misi Gereja Katolik Kristus Raja Baciro

a. Visi

Semakin menjadi paguyuban umat beriman yang bersumber

pada Tri Tunggal Maha Kudus dalam menghadirkan Kerajaan

Allah, dengan menghargai nilai-nilai budaya dan bersaudara dengan

semua orang, terutama KLMTD.

b. Misi

Misi Gereja Katolik Kristus Raja Baciro diantaranya ialah

sebagai berikut:

1) Mengembangkan paguyuban-paguyuban yang beriman,

mendalam dan saling peduli untuk menghadirkan misteri

keselamatan.

2) Meningkatkan penghayatan iman berbasis budaya lokal.

3) Membangun kerjasama dengan berbagai pihak yang

berkehendak baik untuk melayani KLMTD.

3. Batas Wilayah Gereja Katolik Kristus Raja Baciro

Batas-batas wilayah Gereja Katolik Kristus Raja Baciro ialah

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

40

a. Utara

Batas wilayah Utara Gereja Katolik Kristus Raja Baciro

meliputi:

1) Gereja Katolik Santo Yohanes Rasul Pringwulung.

2) Gereja Katolik Santa Maria Assumpta Babarsari.

b. Timur

Batas wilayah Timur Gereja Katolik Kristus Raja Baciro

adalah Gereja Katolik Santo Mikael Pangkalan Adisucipto.

c. Selatan

Batas wilayah Selatan Gereja Katolik Kristus Raja Baciro

meliputi:

1) Gereja Katolik Santo Yusuf Bintaran.

2) Gereja Katolik Santo Paulus Pringgolayan.

d. Barat

Batas wilayah Barat Gereja Katolik Kristus Raja Baciro

adalah Gereja Katolik Santo Antonius Kotabaru.

4. Dewan Paroki Gereja Katolik Kristus Raja Baciro

Adapun Dewan Paroki dari Gereja Katolik Kristus Raja Baciro

yang bertugas untuk membantu dalam kegiatan Pastoral, diantaranya

ialah sebagai berikut:

a. Dewan Harian

Dewan Harian meliputi:

1) Ketua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

41

2) Wakil Ketua I.

3) Wakil Ketua II.

4) Ketua-ketua Bidang.

5) Ketua-ketua Stasi.

6) Koordinator Ketua-ketua Wilayah.

7) Sekretaris.

8) Bendahara.

b. Dewan Inti

Dewan Inti meliputi:

1) Dewan Harian.

2) Ketua-ketua Wilayah.

3) Ketua-ketua Tim Kerja.

c. Dewan Pleno

Dewan Pleno meliputi:

1) Dewan Inti.

2) Pengurus Tim Kerja.

3) Ketua-ketua Lingkungan.

4) Ketua-ketua Kelompok Kategorial.

5) Tokoh-tokoh.

B. Gereja Katolik Santo Albertus Agung Jetis

1. Sejarah Gereja Katolik Santo Albertus Agung Jetis

Berdirinya Gereja Katolik Santo Albertus Agung Jetis diawali

dengan munculnya sebuah gagasan untuk membangun stasi di sebelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

42

barat Kali Code pada tahun 1952, tepatnya pada kring-kring yang berada

di sekitar wilayah tersebut. Gagasan tersebut ditawarkan oleh Romo E.

Hardjawardaya, Pr dan Romo Sumaatmadja, Pr dengan tujuan untuk

menciptakan efektifitas reksa pastoral. Gagasan yang diberikan oleh

kedua Romo Paroki tersebut membutuhkan waktu selama 2 tahun untuk

merealisasikannya, sehingga pada tahun 1954 berdirilah Stasi Jetis.

Kemudian pada tahun 1964, Stasi Jetis berhasil membeli tanah

seluas 3945m2. Tanah tersebut sudah memiliki sertifikat, serta

mendapatkan hak pakai pada tanggal 2 Agustus 1968. Pada bulan

November 1965, Stasi Jetis mengadakan misa sebagai ungkapan syukur

atas tanah yang telah didapatkan bagi gereja, dimana pada saat itu juga

lahirnya Paroki Jetis ditetapkan dan disahkan. Paroki Jetis sendiri

memilih nama pelindung yakni Santo Albertus Agung, yang merupakan

nama baptis dari Mgr. Albertus Soegijopranoto. Pemilihan nama

tersebut bertujuan sebagai ungkapan rasa hormat dan cinta kepada Mgr.

Albertus Soegijopranoto, SJ, serta nantinya gereja dapat meneladani

semangat dan pengabdian beliau terhadap bangsa, negara, dan gereja.

2. Visi dan Misi Gereja Katolik Santo Albertus Agung Jetis

a. Visi

Umat Allah Paroki Santo Albertus Agung Jetis berkehendak

mengembangkan iman, kebersamaan, kepedulian, potensi, budaya

dan keutuhan ciptaan, dengan terlibat aktif dalam hidup menggereja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

43

dan bermasyarakat seturut teladan Yesus Kristus demi terwujudnya

Kerajaan Allah.

b. Misi

Misi Gereja Katolik Santo Albertus Agung Jetis diantaranya

ialah sebagai berikut:

1) Iman

a) Mendorong umat untuk lebih terlibat dan kreatif dalam

mengembangkan tata liturgi dan peribadatan.

b) Mewujudkan pengalaman iman umat dengan semakin

mencintai ekaristi dan devosi.

c) Memperdalam pemahaman dan penghayatan iman umat

terhadap Allah melalui sakramen-sakramen Gereja.

2) Kebersamaan

a) Mempererat hubungan persaudaraan antar lingkungan,

wilayah, dan kelompok-kelompok kategorial.

b) Meningkatkan kerjasama antar lingkungan, wilayah, tim

kerja dan kelompok-kelompok kategorial.

3) Kepedulian

a) Melibatkan diri bersama dengan masyarakat untuk

mewujudkan budaya yang ramah lingkungan.

b) Memperjuangkan keberpihakan kepada yang KLMTD

secara adil guna terwujudnya keberlanjutan yang me-

mandirikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

44

c) Memperkuat kapasitas organisasi/ paguyuban, lingkungan,

wilayah maupun pribadi dalam hal iman dan perbuatan

guna terwujudnya tatanan sosial yang saling menghargai,

peduli, dengan semangat berbagi.

4) Potensi

Memetakan dan mengembangkan potensi umat.

5) Budaya

Mengembangkan kearifan lokal melalui kelompok-kelompok

kategorial.

6) Keutuhan Ciptaan

Melestarikan keutuhan ciptaan dengan mengembangkan sikap

yang benar terhadap lingkungan hidup.

3. Batas Wilayah Gereja Katolik Santo Albertus Agung Jetis

Batas-batas wilayah Gereja Katolik Santo Albertus Agung Jetis

ialah sebagai berikut:

a. Utara

Batas wilayah Utara Gereja Katolik Santo Albertus Agung

Jetis adalah Gereja Katolik Santo Alfonsus Nandan.

b. Timur

Batas wilayah Timur Gereja Katolik Santo Albertus Agung

Jetis adalah Gereja Katolik Santo Antonius Kotabaru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

45

c. Selatan

Batas wilayah Selatan Gereja Katolik Santo Albertus Agung

Jetis adalah Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela Kumetiran.

d. Barat

Batas wilaya Barat Gereja Katolik Santo Albertus Agung

Jetis adalah Gereja Katolik Santa Lidwina Bedog.

4. Dewan Paroki Gereja Katolik Santo Albertus Agung Jetis

Adapun Dewan Paroki dari Gereja Katolik Santo Albertus

Agung Jetis yang bertugas untuk membantu dalam kegiatan Pastoral,

diantaranya ialah sebagai berikut:

a. Dewan Harian

Dewan Harian meliputi:

1) Ketua.

2) Wakil Ketua I.

3) Wakil Ketua II.

4) Ketua-ketua Bidang.

5) Koordinator Ketua-ketua Wilayah.

6) Sekretaris.

7) Bendahara.

b. Dewan Inti

Dewan Inti meliputi:

1) Dewan Harian.

2) Koordinator-koordinator Tim Kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

46

c. Dewan Pleno

Dewan Pleno meliputi:

1) Dewan Inti

2) Ketua-ketua Lingkungan

3) Ketua-ketua Kelompok Kategorial

4) Wakil-wakil Organisasi (Wanita Katolik), Biara (Komunitas

Suster: PI, CB, ADM, dan JMJ), Karya Pastoral Khusus

(Paguyuban Peduli Gereja, TK. Indriyasana, SD. Kanisius

Gowongan).

5) Tokoh-tokoh Umat.

C. Gereja Katolik Santo Mikael Pangkalan Adisucipto

1. Sejarah Gereja Katolik Santo Mikael Pangkalan Adisucipto

Berdirinya Gereja Katolik Santo Mikael Pangkalan Adisucipto

berawal pada tahun 1962, dimana sebanyak tujuh belas kepala keluarga

Katolik hijrah dari pusat pendidikan penerbang Angkatan Udara

Republik Indonesia (AURI) Pangkalan Udara Kalijati Jawa Barat ke

tempat pendidikan penerbang AURI yang baru di Pangkalan Udara

Adisucipto Yogyakarta. Sekitar tahun 1967, umat membuat

permohonan untuk dihadirkan seorang pastor bagi pelayanan rohani

yang mana hal tersebut direspon oleh Marsekal Pertama TNI A.

Alamsyah selaku Gubernur Akademi Angkatan Udara (AAU) dengan

melayangkan surat permohonan kepada Romo Paroki Kotabaru agar

mendapat pelayanan rohani sekaligus pengajar Agama Katolik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

47

Kemudian pada perkembangan selanjutnya di tahun 1996,

menunjuk Romo. Yos Bintoro, Pr untuk melaksanakan pelayanan

Kategorial TNI AU di lingkungan Lembaga Pendidikan Akademi

Angkatan Udara (AAU). Untuk menciptakan kegiatan beriman dan

penerimaan sakramen ekaristi, tobat, pengurapan orang sakit yang

semakin intensif dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan,

maka pelayanan pastoral kategorial Romo Yos, Pr di lingkungan

diintegrasikan ke dalam Gereja Katolik Santo Mikael dalam “stasi”

Pangkalan. Pada tanggal 19 Agustus 2001, Gedung Gereja Katolik

Santo Mikael Pangkalan Adisucipto diresmikan dan diberkati oleh

Vikaris Episkopal (Vikep) DIY, Romo Jayasewaya, Pr, dimana gudang

tersebut merupakan bekas gudang senjata dan bengkel yang sudah tidak

digunakan lagi, sehingga selanjutnya diperuntukkan bagi bangunan

Gereja Katolik Santo Mikael.

2. Visi dan Misi Gereja Katolik Santo Mikael Pangkalan Adisucipto

a. Visi

Umat Paroki Santo Mikael Pangkalan Adisucipto adalah

keluarga umat beriman yang saling mencintai dan memuliakan

Tuhan demi semakin terwujudnya Kerajaan Allah melalui hidup

menggereja yang kontekstual, inklusif, bekerja sama dengan semua

pihak yang berkehendak baik sehingga mampu memberdayakan

setiap anggota gereja menjadi agen perubahan yang signifikan dan

relevan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

48

b. Misi

Misi Gereja Katolik Santo Mikael Pangkalan Adisucipto

diantaranya ialah sebagai berikut:

1) PSMPA memberdayakan potensi seluruh umat demi

pertumbuhan iman umat yang dewasa dan inklusif.

2) PSMPA membangun sistem kerja, cara komunikasi dan pola

pengambilan keputusan yang saling melayani.

3) PSMPA mengembangkan liturgi yang kontekstual dan

dialogis.

4) PSMPA menjalin kerjasama dengan semua pihak yang

berkehendak baik.

5) PSMPA berniat terlibat aktif dalam penanganan persoalan

sosial kemasyarakatan yang relevan dengan fokus perhatian

pada gerakan cinta tanah air dan kepedulian terhadap

lingkungan hidup.

3. Batas Wilayah Gereja Katolik Santo Mikael Pangkalan Adisucipto

Batas-batas wilayah Gereja Katolik Santo Mikael Pangkalan

Adisucipto ialah sebagai berikut:

a. Utara

Batas wilayah Utara Gereja Katolik Santo Mikael Pangkalan

Adisucipto adalah Gereja Katolik Santa Maria Assumpta Babarsari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

49

b. Timur

Batas wilayah Timur Gereja Katolik Santo Mikael Pangkalan

Adisucipto adalah Gereja Katolik Marganingsih Kalasan.

c. Selatan

Batas wilayah Selatan Gereja Katolik Santo Mikael

Pangkalan Adisucipto meliputi:

1) Gereja Katolik Marganingsih Kalasan.

2) Gereja Katolik Santo Paulus Pringgolayan.

d. Barat

Batas wilayah Barat Gereja Katolik Santo Mikael Pangkalan

Adisucipto meliputi:

1) Gereja Katolik Kristus Raja Baciro.

2) Gereja Katolik Santo Yohanes Rasul Pringwulung.

4. Dewan Paroki Gereja Katolik Santo Mikael Pangkalan Adisucipto

Adapun Dewan Paroki dari Gereja Katolik Santo Mikael

Pangkalan Adisucipto yang bertugas untuk membantu dalam kegiatan

Pastoral, diantaranya ialah sebagai berikut:

a. Dewan Harian

Dewan Harian meliputi:

1) Ketua.

2) Wakil Ketua I.

3) Wakil Ketua II.

4) Ketua-ketua Bidang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

50

5) Sekretaris.

6) Bendahara.

b. Dewan Inti

Dewan Inti meliputi:

1) Dewan Harian.

2) Ketua Koordinasi Kategorial.

3) Koordinator-koordinator Tim Kerja.

c. Dewan Pleno

Dewan Pleno meliputi:

1) Dewan Inti

2) Ketua-ketua Lingkungan

3) Ketua-ketua Kelompok Kategorial

4) Tokoh-tokoh.

D. Microsoft Access Paroki

Menurut MADCOMS (2011), Microsoft Office Access atau

Microsoft Access merupakan sebuah program yang diimplementasikan

sebagai sarana bagi pengguna dalam mengolah database. Dalam hal ini,

Keuskupan Agung Semarang (KAS) memberikan informasi-informasi

penyusunan laporan keuangan gereja, yang disajikan dalam bentuk

Microsoft Access. Informasi-informasi yang disajikan tersebut diantaranya

ialah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

51

1. Jurnal

Berisi beberapa informasi mengenai jurnal umum, jurnal kas/bank,

jurnal DSP dan jurnal penyusutan AT.

2. Pemeliharaan Data

Berisi beberapa informasi mengenai rekening, grup rekening 1,

grup rekening 2, set rekening aktiva bersih, rekening untuk jurnal DSP,

tarif DSP, rekening aktiva tetap, update data dan nama gereja.

3. Laporan

Berisi beberapa informasi mengenai buku besar rekening, buku

besar grup rekening, cetak jurnal, laporan keuangan, judul laporan dan

format laporan lain-lain.

4. Aktiva Tetap

Berisi informasi mengenai kelola aktiva tetap dan daftar aktiva

tetap.

5. Anggaran

Berisi informasi mengenai input anggaran dan cetak anggaran.

6. Tutup Periode

Berisi beberapa informasi mengenai tutup bulan, tutup tahun dan

hapus data.

7. ID Pemakai

Berisi informasi mengenai ubah ID dan tambah ID.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

52

8. Keluar

Bagian yang digunakan apabila pengguna ingin keluar dari

aplikasi.

E. Microsoft Excel Paroki

Menurut Ananda (2011:2), Microsoft Office Excel atau Microsoft

Excel merupakan sebuah program yang membantu pengguna dalam

melakukan pengolahan data secara otomatis. Dalam hal ini, Keuskupan

Agung Semarang (KAS) memberikan informasi-informasi penyusunan

laporan keuangan gereja, yang disajikan dalam bentuk Microsoft Excel.

Informasi-informasi yang disajikan tersebut diantaranya ialah sebagai

berikut:

1. Nomor, Nama dan Saldo Akun

2. Laporan Buku Harian

3. Jurnal Umum

4. Buku Besar

5. Laporan Arus Kas

6. Berita Pengiriman Uang

7. Neraca

8. Neraca Rinci

9. Laporan Aktivitas

10. Laporan Aktivitas Rinci

11. Laporan Penerimaan dan Pengeluaran

12. Laporan Kewajiban Paroki Kepada Keuskupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

53

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Daftar Nama Narasumber Wawancara

Berikut merupakan nama-nama dari narasumber yang diwawancarai

oleh peneliti, yang diantaranya ialah sebagai berikut:

Tabel 5.1. Tabel Daftar Nama Narasumber Wawancara

Nama Asal Gereja Jabatan Durasi

Wawancara

Software

Keuangan

Antonius Budiyanto

Gereja Katolik

Kristus Raja

Baciro

Bendahara 30 menit Microsoft

Access & Excel

Vincentia Ira

Pujowarno

Gereja Katolik

Santo Albetus

Agung Jetis

Bendahara 30 menit Microsoft Excel

YP. Aditya

Gereja Katolik

Santo Mikael

Pangkalan

Adisucipto

Operator

Sistem 1 jam Microsoft Excel

Romo Alfonsus

Yudono Suwondo PR.

Gereja Katolik

Santo Mikael

Pangkalan

Adisucipto

Romo

Paroki 25 menit Microsoft Excel

Sumber: Data Olahan

B. Deskripsi Data Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti ialah studi kasus, yang

dilakukan terhadap ketiga Gereja Katolik yang diantaranya ialah Gereja

Katolik Kristus Raja Baciro, Gereja Katolik Santo Albertus Jetis dan Gereja

Katolik Santo Mikael Pangkalan Adisucipto. Subjek penelitian adalah

Romo Paroki, Bendahara, operator. Data dikumpulkan melalui observasi

dan wawancara. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan mengikuti

pelatihan terhadap penerapan sistem di Universitas Sanata Dharma,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

54

sedangkan wawancara dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada

narasumber-narasumber yang menjadi subyek penelitian.

Dalam melakukan wawancara bersama dengan narasumber, peneliti

mengaitkan pertanyaan-pertanyaan dengan tiga konteks yang memengaruhi

penerimaan teknologi, yaitu konteks lingkungan, konteks organisasi, dan

konteks teknologi. Ketiga konteks tersebut dideskripsikan sebagai berikut:

1. Environmental Context (Konteks Lingkungan)

Berikut merupakan hal-hal yang ingin diketahui oleh peneliti

mengenai faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA), berdasarkan konteks lingkungan:

a. Market Competition (Kompetisi Antar Paroki)

Dalam hal mengenai kompetisi pasar, peneliti melakukan

wawancara untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:

1) Penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft

Access pada Gereja Katolik yang ada di Kevikepan Yogyakarta.

2) Pentingnya bagi sebuah gereja untuk menerapkan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) yang telah terkomputerisasi seperti

Microsoft Access.

3) Kemauan dari sebuah gereja untuk terus menggunakan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access pada

pengelolaan laporan keuangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

55

b. Trading Partner (Mitra)

Dalam hal mengenai mitra, peneliti melakukan wawancara

untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:

1) Dorongan dari Keuskupan Agung Semarang (KAS) terhadap

penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft

Access pada gereja-gereja yang ada di Kevikepan Yogyakarta.

2) Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh Keuskupan Agung

Semarang (KAS) kepada gereja-gereja yang ada di Kevikepan

Yogyakarta, untuk mendukung penerapan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access.

c. Regulators and/or Government Influence (Regulator dan Pengaruh

dari Pemerintah)

Dalam hal mengenai regulator dan pengaruh dari pemerintah,

peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui hal-hal sebagai

berikut:

1) Dorongan dari pemerintah terhadap berbagai gereja berkaitan

dengan penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti

Microsoft Access.

2) Fasilitas yang diberikan oleh pemerintah terhadap gereja untuk

mendorong kelancaran dalam penerapan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access.

3) Tekanan dari pemerintah dalam penerapan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access terhadap gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

56

d. Availability of Information and Support (Ketersediaan Informasi

dan Dukungan)

Dalam hal mengenai adanya ketersediaan informasi dan

dukungan, peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui hal-hal

sebagai berikut:

1) Informasi yang disajikan pada Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

yang diterapkan saat ini.

2) Permasalahan atau keluhan selama menerapkan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) yang diterapkan saat ini.

3) Tercukupinya informasi yang disajikan oleh Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) yang diterapkan saat ini.

2. Organizational Context (Konteks Organisasi)

Berikut merupakan hal-hal yang ingin diketahui oleh peneliti

mengenai faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA), berdasarkan konteks organisasi:

a. Top Management Support (Dukungan Manajemen Tingkat Atas)

Dalam hal mengenai dukungan yang diberikan oleh

manajemen tingkat atas, peneliti melakukan wawancara untuk

mengetahui hal-hal sebagai berikut:

1) Pendapat Romo Paroki terhadap penerapan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access di gereja.

2) Peran aktif dari Romo Paroki terhadap penerapan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access di gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

57

3) Pendapat dari Ketua Dewan Paroki (pihak lain) mengenai Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) seperti apa yang dibutuhkan oleh

gereja.

b. Organization Champion (Pihak yang Dipercaya)

Dalam hal mengenai pihak yang dipercaya oleh organisasi,

peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui hal-hal sebagai

berikut:

1) Pihak-pihak yang menentukan penerapan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) di Gereja.

2) Pertimbangan dalam penerapan Sistem Informasi Akuntansi

(SIA).

3) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang diharapkan oleh gereja.

c. Organization Size and Resouces (Ukuran dan Sumber Daya

Organisasi)

Dalam hal mengenai ukuran dan sumber daya organisasi,

peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui hal-hal sebagai

berikut:

1) Stasi yang dimiliki oleh gereja.

2) Perkiraan jumlah umat dalam gereja.

3) Kesiapan gereja dalam menerapkan Sistem Informasi Akuntansi

(SIA) seperti Microsoft Access.

4) Sumber daya yang dimiliki oleh gereja.

5) Standar khusus bagi operator atau pengguna software akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

58

3. Technological Context (Konteks Teknologi)

Berikut merupakan hal-hal yang ingin diketahui oleh peneliti

mengenai faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA), berdasarkan konteks teknologi:

a. Relative Advantage (Keuntungan Relatif)

Dalam hal mengenai keuntungan relatif, peneliti melakukan

wawancara untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:

1) Manfaat yang didapatkan oleh gereja dalam menerapkan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access.

2) Perbandingan antara biaya dan upaya penerapan sistem dengan

manfaat yang diperoleh.

3) Sudah sejalankah sistem yang diterapkan dengan tujuan gereja.

b. Compatibility (Kompatibilitas)

Dalam hal mengenai kompatibilitas, peneliti melakukan

wawancara untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:

1) Konsistensi terhadap Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang

sedang digunakan oleh gereja saat ini.

2) Konsistensi penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) sudah

sesuai atau belum dengan dengan standar PPAP KAS.

3) Wujud dari keselarasan penerapan Sistem Informasi Akuntansi

(SIA) dengan tujuan organisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

59

c. Complexity (Kompleksitas)

Dalam hal mengenai kompleksitas, peneliti melakukan

wawancara untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:

1) Kerumitan yang dialami oleh pengguna dalam menerapkan

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access.

2) Bentuk kerumitan yang dialami oleh pengguna dalam

menerapkan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft

Access.

3) Upaya yang dilakukan untuk menerapkan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access.

d. Trialability (Kemampuan Ujicoba)

Dalam hal mengenai kemampuan ujicoba, peneliti

melakukan wawancara untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:

1) Ujicoba yang pernah dilakukan oleh gereja terhadap penerapan

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access.

2) Hasil ujicoba terhadap format Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

seperti Microsoft Access.

3) Perbandingan antara penggunaan Sistem Informasi Akuntansi

(SIA) seperti Microsoft Access dengan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) yang pernah digunakan sebelumnya. .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

60

C. Analisis Data

1. Narasumber 1

a. Environmental Context (Konteks Lingkungan)

1) Market Competition (Kompetisi Antar Paroki)

Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh Pak

Budi, beliau menjelaskan bahwa penerapan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access belum dilakukan

secara menyeluruh terhadap seluruh Gereja Katolik di

Kevikepan Yogyakarta. Hal tersebut dikarenakan, sewaktu

diadakan pelatihan setiap bendahara gereja yang datang

diberikan kebebasan untuk memutuskan sendiri sistem yang

ingin diterapkan antara Microsoft Access atau Microsoft Excel,

sehingga gereja hanya mengikuti keputusan yang telah

ditetapkan. Penjelasan tersebut didasari oleh pernyataan sebagai

berikut.

“Jadi ada beberapa memang tidak menggunakan access tetapi

menggunakan versi excel. Kemarin juga diadakan pertemuan

untuk pelatihan access, kemudian memilih ingin menggunakan

access atau excel,…”

Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh Pak

Budi, dikatakan bahwa sistem yang telah terkomputerisasi

seperti Microsoft Access menjadi penting sekali. Hal tersebut

dikarenakan sistem yang telah terkomputerisasi tersebut

memberikan kemudahan dalam proses pembuatan Rencana

Anggaran Belanja (RAB), estimasi biaya di tahun yang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

61

datang, dan sebagainya. Penjelasan tersebut didasari oleh

pernyataan sebagai berikut.

“Menurut saya pasti penting sekali, karena nantinya akan

membantu dalam proses pembuatan RAB, estimasi, dan

sebagainya.”

Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh Pak

Budi, dikatakan bahwa pihak Keuskupan Agung Semarang

(KAS) saat ini belum menentukan harus menggunakan salah

satu dari format sistem yang telah disediakan bagi setiap gereja

di Kevikepan Yogyakarta, yaitu Microsoft Access dan

Microsoft Excel. Namun demikian, permintaan dari keuskupan

sekiranya harus dilayani dengan baik oleh tiap-tiap gereja, serta

mengikuti setiap keputusan-keputusan yang ditetapkan.

Penjelasan tersebut didasari oleh pernyataan sebagai berikut.

“Secara kebijakan memang tidak. Keuskupan belum

menentukan harus. Kalau menurut saya silahkan. Yang

penting apa yang diminta dari keuskupan bisa dilayani dengan

baik dari gereja, meskipun modelnya apa. Nanti kalau

keuskupan sudah memutuskan model yang harus digunakan,

maka harus kita patuhi.”

2) Trading Partner (Mitra)

Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh Pak

Budi, dikatakan bahwa pihak Keuskupan Agung Semarang

(KAS) selama ini sudah memberikan dorongan-dorongan

dalam penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti

Microsoft Access di gereja. Dorongan yang telah diberikan

tersebut berupa konsultasi yang diperuntukkan bagi setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

62

gereja yang mengalami kesulitan dalam penerapan sistem

tersebut. Konsultasi tersebut dapat dilakukan secara individu

atau bersama-sama. Penjelasan tersebut didasari oleh

pernyataan sebagai berikut.

“Yang jelas, pihak Keuskupan Agung Semarang (KAS)

terbuka untuk adanya konsultasi. Jadi, kalau mengalami

kesulitan tinggal disampaikan dan mereka akan datang.”

Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh Pak

Budi, beliau menjelaskan bahwa terdapat fasilitas-fasilitas

yang telah diberikan oleh pihak Keuskupan Agung Semarang

(KAS), yang digunakan untuk mendukung terlaksananya

penerapan sistem tersebut. Fasilitas-fasilitas tersebut

diantaranya ialah pelatihan penggunaan software, format

Microsoft Access dan Microsoft Excel, serta konsultasi.

Penjelasan tersebut didasari oleh pernyataan sebagai berikut.

“Fasilitas yang sudah diberikan oleh pihak Keuskupan Agung

Semarang (KAS) untuk mendukung hal tersebut diantaranya

ialah pelatihan pada kedua program yaitu access dan excel.

Kemudian pihak Kesukupan Agung Semarang (KAS) juga

memberikan software secara gratis, serta penyediaan

konsultasi.”

3) Regulators and/or Government Influence (Regulator dan

Pengaruh Pemerintah)

Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh Pak

Budi, dikatakan bahwa pemerintah selama ini belum

memberikan sumbangsih berupa sistem yang diperuntukkan

bagi gereja. Beliau juga memberikan pendapat bahwa gereja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

63

berhubungan dengan keagamaan, sehingga pemerintah tidak

dapat berpartisipasi secara langsung. Penjelasan tersebut

didasari oleh pernyataan sebagai berikut.

“Kalau selama ini pemerintah belum ada membuatkan sistem

untuk gereja dan sejauh ini hanya dari keuskupan.”

4) Availability of Information and Support (Ketersediaan

Informasi dan Dukungan)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Pak Budi,

dikatakan bahwa informasi yang disajikan pada format

Microsoft Access dan Microsoft Excel yang digunakan oleh

gereja sangat banyak. Informasi-informasi tersebut misalnya

seperti kas yang terdiri dari kas pendidikan, kas Danpamis, dan

sebaganinya, dimana keseluruhan informasi tersebut nantinya

akan dikelola oleh bendahara menggunakan Microsoft Access.

Penjelasan tersebut didasari oleh pernyataan sebagai berikut.

“Untuk informasi yang disajikan baik dari versi access dan

excel banyak sekali…”

Berkaitan dengan informasi yang telah disajikan, Pak

Budi berpendapat bahwa untuk sejauh ini informasi-informasi

yang telah disajikan tersebut telah cukup memadai bagi gereja.

Penjelasan tersebut didasari oleh pernyataan sebagai berikut.

“Menurut saya, informasi-informasi yang ada dari kedua

sistem sudah cukup memadai.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

64

b. Organizational Context (Konteks Organisasi)

1) Top Management Support (Dukungan Manajemen Tingkat

Atas)

Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh Pak

Budi, beliau menjelaskan bahwa tidak menjadi masalah bagi

Romo Paroki terhadap sistem yang ingin diterapkan oleh gereja.

Hal penting yang harus dilakukan oleh gereja ialah dapat

mempertanggungjawabkan hasil atas laporan keuangan yang

telah dibuat kepada pihak Keuskupan Agung Semarang (KAS).

Penjelasan tersebut didasari oleh pernyataan sebagai berikut.

“Menurut pendapat dari Romo Paroki sendiri tidak masalah

ingin menggunakan yang mana, …”

Berdasarkan wawancara bersama dengan Pak Budi,

peran aktif dari Romo Paroki diantaranya ialah memberikan

pendapat serta memutuskan posisi akun yang akan

dimasukkan. Hal tersebut dilakukan oleh Romo Paroki apabila

bendahara mengalami kebingungan terhadap akun yang masih

berwarna abu-abu. Penjelasan tersebut didasari oleh

pernyataan sebagai berikut.

“Kalau Romo Paroki lebih kepada pertimbangan-

pertimbangan.”

2) Organization Champion (Pihak yang Dipercaya)

Berdasarkan hasil wawancara bersama Pak Budi, beliau

memberikan pendapat bahwa pihak-pihak yang menentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

65

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang digunakan oleh gereja

ialah bendahara. Dalam hal ini, Romo Paroki juga menyerahkan

keputusan penggunaan sistem kepada bendahara gereja.

Penjelasan tersebut didasari oleh pernyataan sebagai berikut.

“Pihak-pihak yang menentukan penerapan sistem yang ingin

digunakan yaitu bendahara sendiri.”

Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh Pak

Budi, dikatakan bahwa penerapan kedua sistem tanpa memilih

salah satu dari kedua sistem tersebut ialah untuk membuat

penerapan Microsoft Access tetap berjalan. Jika hal tersebut

tidak dilakukan, maka hanya Pak Budi yang akan

melaksanakan kegiatan pengelolaan laporan keuangan di

gereja, sehingga pihak-pihak lain seperti tim access tidak

memiliki kegiatan. Penjelasan tersebut didasari oleh

pernyataan sebagai berikut.

“Menurut pendapat saya pribadi, yang menjadi pertimbangan

untuk menerapkan kedua sistem tersebut dan tidak memilih

salah satu ialah yang pertama supaya tim access tetap

berjalan.”

3) Organization Size and Resources (Ukuran dan Sumber

Daya Organisasi)

Berdasarkan wawancara bersama Pak Budi, beliau

mengatakan bahwa dengan ukuran gereja yang tidak memiliki

stasi serta jumlah umat yang mencapai kira-kira 3200an jiwa,

gereja ini telah siap untuk menggunakan Microsoft Access dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

66

Microsoft Excel secara bersamaan. Penjelasan tersebut didasari

oleh pernyataan sebagai berikut.

“Menurut saya, dari gereja sendiri sudah siap menggunakan

kedua format sistem tersebut yaitu access dan excel.”

Berdasarkan wawancara bersama Pak Budi, beliau

mengatakan bahwa gereja memiliki dua bagian tim dalam

melakukan proses pengelolaan keuangannya, yang

diantaranya ialah tim bendahara dan tim akuntansi. Dalam hal

ini, tim akuntansi berjumlah kurang lebih 3 atau 5 orang,

dimana mereka bertugas sebagai pihak yang melakukan

persiapan awal serta menanggapi berbagai pertanyaan yang

muncul dari pengguna lain yang sedang menjalankan.

Penjelasan tersebut didasari oleh pernyataan sebagai berikut.

“Disini ada bendahara dan tim akuntansi.”

c. Technological Context (Konteks Teknologi)

1) Relative Advantage (Keuntungan Relatif)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Pak Budi,

peneliti mendapati bahwa terdapat manfaat yang diterima oleh

gereja terutama bendahara, dengan menerapkan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access. Yang

pertama ialah lebih cepat menampilkan data-data yang ingin

dilihat, karena pengguna hanya mengetik kemudian langsung

terlihat di LCD. Sedangkan dengan menggunakan Microsoft

Excel pengguna harus mencari file yang diinginkan terlebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

67

dahulu. Yang kedua ialah membantu dalam mengestimasikan

perencanaan dana di tahun yang akan datang, dimana salah

satunya ialah proses pembuatan Rencana Anggaran Belanja

(RAB). Penjelasan tersebut didasari oleh pernyataan sebagai

berikut.

“Yang jelas, meskipun dengan menggunakan excel bisa

kelihatan, tetapi dengan access ini lebih cepat.”

2) Compability (Kompatibilitas)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Pak Budi,

beliau menyatakan bahwa sejauh ini dalam penerapan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access dan

Microsoft Excel sudah konsisten. Hal tersebut ditandai dengan

data-data yang disajikan pada format dari kedua program belum

mengalami perubahan atau penambahan. Penjelasan tersebut

didasari oleh pernyataan sebagai berikut.

“Menurut pendapat saya, untuk sejauh ini penerapannya sudah

konsisten.”

3) Complexity (Kompleksitas)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Pak Budi,

peneliti menemukan bahwa ketika pengguna yang menjalankan

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Excel tidak

mengalami kesulitan, namun mengalami kebingungan pada

awal menerapkan Microsoft Access. Kesulitan yang dialami

oleh pengguna terletak pada pembuatan laporan keuangan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

68

dianggap agak sulit, karena untuk mengawalinya pengguna

harus memiliki jumlah kas terakhir dan sebagainya. Selain itu,

pengguna juga mengalami kesulitan dalam memahami

mengenai istilah kas pembanding. Penjelasan tersebut didasari

oleh pernyataan sebagai berikut.

“Untuk pengguna sendiri, dalam penggunaan excel tidak

mengalami masalah, tetapi dalam penggunaan access

mengalami kebingungan pada awalnya.”

“Bentuk kerumitan itu sendiri salah satunya mengenai kas

pembanding, dimana operator atau pengguna belum

memahaminya.”

4) Trialability (Kemampuan Ujicoba)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Pak Budi,

beliau mengatakan bahwa sejauh ini uji coba terhadap

penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft

Access dan Microsoft Excel sudah dilakukan selama dua kali di

tahun 2018. Pada awalnya, pelatihan tersebut akan diadakan

selama 12 kali pertemuan. Namun, untuk tahun 2019 belum

dilaksanakan kembali. Selain itu di dalam uji coba kedua

program terutama Microsoft Access, pengguna harus membuat

kas awal dan rekening terlebih dahulu pada awal pembuatan,

sehingga dalam proses pembuatan pengguna membutuhkan

konsultan dan setelahnya pengguna dapat mengentri sendiri.

Penjelasan tersebut didasari oleh pernyataan sebagai berikut.

“Untuk ujicoba atau pelatihan sudah mengikuti sebanyak dua

kali yang dilaksanakan di tahun 2018.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

69

“Pada awalnya memang ketika access ini harus membuat

terlebih dahulu data kas awal dan rekeningnya.”

2. Narasumber 2

a. Environmental Context (Konteks Lingkungan)

1) Market Competition (Kompetisi Antar Paroki)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Ibu Ira,

ditemukan bahwa dalam mengelola keuangan di gereja lebih

baik untuk menerapkan sistem yang sudah terkomputerisasi

sepeti Microsoft Access, tetapi data-data manual juga perlu

dipersiapkan. Namun demikian, narasumber juga berpendapat

bahwa tidak diharuskan bagi setiap Gereja Katolik di

Kevikepan Yogyakarta untuk menerapkan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access dalam pengelolaan

laporan keuangan. Hal tersebut dikarenakan setiap gereja

memiliki sumber daya dan kemampuan yang berbeda-beda,

sehingga harus menyesuaikan. Penjelasan tersebut didasari

oleh pernyataan sebagai berikut.

“Belum semuanya memakai access. Lebih banyak yang

menggunakan excel.”

“Ya baiknya memang begitu menggunakan data yang ada di

komputer, tetapi manual juga ada.”

“Ya asas manfaat saja sesuai kemampuan gereja masing-

masing. Karena satu Kevikepan itu kan tidak sama rata

kekuatannya, kemampuannya.”

2) Trading Partner (Mitra)

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Ira, peneliti

mendapati bahwa selama ini pihak Keuskupan Agung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

70

Semarang (KAS) telah memberikan dukungan bagi gereja

dalam menerapkan sistem yang telah diberikan. Dukungan-

dukungan tersebut diwujudkan dengan adanya pemberian

fasilitas-fasilitas berupa software Microsoft Access dan

Microsoft Excel, pelatihan, serta buku panduan dalam

menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan format dari

Keuskupan Agung Semarang (KAS). Penjelasan tersebut

didasari oleh pernyataan sebagai berikut.

“Fasilitas yang diberikan berupa software Microsoft Excel

versi dari keuskupan, pelatihan, serta buku panduan.”

3) Regulators and/or Government Influence (Regulator dan

Pengaruh dari Pemerintah)

Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh Ibu Ira,

dikatakan bahwa selama ini dari pemerintah belum pernah

memberikan dorongan berupa sistem untuk mengelola laporan

keuangan di gereja. Penjelasan tersebut didasari oleh

pernyataan sebagai berikut.

“Menurut saya sejauh ini belum ada.”

4) Availability of Information and Support (Ketersediaan

Informasi dan Dukungan)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Ibu Ira,

peneliti mendapati bahwa sejauh ini informasi yang disajikan

di dalam format Microsoft Excel yang dijalankan oleh gereja

telah disediakan secara lengkap dan lumayan memadai bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

71

gereja dalam mengelola laporan keuangan. Narasumber juga

berpendapat bahwa informasi-informasi yang disajikan tidak

jauh berbeda ketika mengelola secara manual. Informasi-

informasi tersebut diantaranya ialah buku besar, buku kas, serta

neraca rinci. Penjelasan tersebut didasari oleh pernyataan

sebagai berikut.

“Informasi yang disediakan lengkap.”

“Menurut saya untuk informasi yang disajikan sudah lumayan

memadai.”

b. Organizational Context (Konteks Organisasi)

1) Top Management Support (Dukungan Manajemen Tingkat

Atas)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Ibu Ira, beliau

berpendapat bahwa selama ini Romo Paroki memiliki peran

dalam melakukan pengecekan. Pengecekan tersebut dilakukan

ketika penyusunan laporan keuangan tersebut sudah selesai.

Kemudian jika tidak didapati kesalahan, maka Romo Paroki

akan menandatangani. Penjelasan tersebut didasari oleh

pernyataan sebagai berikut.

“Dari Romo hanya melakukan pengecekan. Jadi, jika

bendahara sudah selesai tinggal mengecek, kemudian tanda

tangan.”

2) Organization Champion (Pihak yang Dipercaya)

Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh Ibu Ira,

menyampaikan bahwa dalam menentukan Sistem Informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

72

Akuntansi (SIA) yang akan dijalankan merupakan kesepakatan

dari semua bendahara, dimana penentuan tersebut disesuaikan

dengan kenyamanan dan kebutuhan gereja. Dalam menentukan

penerapan sistem tersebut, bendahara juga mempertimbangkan

ukuran gereja yang tidak terlalu memiliki banyak stasi atau

wilayah belum memerlukan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

seperti Microsoft Access. Selain itu, terdapat hal yang

ditakutkan oleh narasumber yaitu dimisalkan salah dalam

memasukkan transaksi, maka harus mengulang dari awal.

Penjelasan tersebut didasari oleh pernyataan sebagai berikut.

“Ya kesepakatan dari semua bendahara kita mau

menggunakan yang mana.”

“Ya karena kami tidak terlalu banyak stasi atau wilayah, lebih

sederhana.”

3) Organization Size and Resources (Ukuran dan Sumber

Daya Organisasi)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Ibu Ira, beliau

mengatakan bahwa sumber daya yang dimiliki oleh Gereja

Katolik Santo Albertus Agung Jetis sudah mencukupi. Sumber

daya tersebut diantaranya ialah tim bendahara, dimana mereka

sudah memiliki pemahaman mengenai dasar-dasar akuntansi.

Penjelasan tersebut didasari oleh pernyataan sebagai berikut.

“Untuk sumber daya disini sudah mencukupi. Kebetulan di tim

bendahara ada yang sudah memahami dasar-dasar akuntansi,

jadi sudah lumayan.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

73

c. Technological Context (Konteks Teknologi)

1) Relative Advantage (Keuntungan Relatif)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Ibu Ira,

peneliti mendapati adanya manfaat yang diperoleh gereja

dengan menjalankan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

tersebut. Salah satu diantaranya ialah membantu dan

memudahkan dalam pengecekan jumlah dana yang dimiliki

oleh gereja, serta kewajiban-kewajiban yang dimiliki.

Penjelasan tersebut didasari oleh pernyataan sebagai berikut.

“Manfaat yang didapat yaitu lebih memudahkan dalam

pengecekan jumlah dana yang dimiliki oleh gereja, kemudian

yang menjadi kewajiban apa saja.”

2) Compability (Kompatibilitas)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Ibu Ira, beliau

memberikan pendapat bahwa untuk sejauh ini format dari

program Microsoft Excel yang dijalankan sudah konsisten dan

belum mengalami perubahan atau tambahan, serta sesuai

dengan standar PPAP Keuskupan Agung Semarang (KAS).

Penjelasan tersebut didasari oleh pernyataan sebagai berikut.

“Menurut saya sudah konsisten, karena sudah menggunakan

program excel sejak tahun 2012.”

“Menurut saya sudah konsisten dan sesuai dengan standarisasi

dari PPAP KAS.”

3) Trialability (Kemampuan Ujicoba)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Ibu Ira, beliau

memberikan pendapat bahwa gereja telah mengikuti pelatihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

74

yang dilaksanakan oleh Keuskupan Agung Semarang (KAS)

selama dua kali pertemuan. Lokasi pelatihan bertempat di

Universitas Sanata Dharma. Untuk pelatihan pertama di tahun

2017, para peserta pelatihan diberikan pengenalan mengenai

format dari program Microsoft Access dan Microsoft Excel dari

keuskupan. Sedangkan pada tahun 2018, para peserta diberikan

pelatihan penerapan Microsoft Access. Penjelasan tersebut

didasari oleh pernyataan sebagai berikut.

“Kalau untuk ujicoba atau pelatihan sudah kami ikuti.”

3. Narasumber 3

a. Environmental Context (Konteks Lingkungan)

1) Market Competition (Kompetisi Antar Paroki)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Pak Didit,

peneliti mendapati bahwa penting bagi sebuah gereja untuk

menerapkan Sistem Informasi Akuntansi seperti Microsoft

Access dan Microsoft Excel. Dengan menerapkan sistem yang

sudah terkomputerisasi, akan memberikan kemudahan dalam

memantau dan mengawasi proses penyusunan laporan

keuangan.

Narasumber juga memberikan pendapat mengenai

penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft

Access, terhadap seluruh Gereja Katolik di Kevikepan

Yogyakarta. Menurut beliau, akan lebih terintegrasi jika setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

75

gereja menerapkan sistem yang serupa. Namun hal tersebut

tidak dapat dilakukan mengingat sumber daya dan kemampuan

yang dimiliki oleh masing-masing gereja berbeda-beda,

sehingga harus menyesuaikan. Hal tersebut dialami oleh Gereja

Katolik Santo Mikael Adisucipto, dimana operator dan

bendahara tidak berasal dari jurusan akuntansi. Penjelasan

tersebut didasari oleh pernyataan sebagai berikut.

“Lebih bisa termonitor dan terkontrol.”

“…, kendalanya di masing-masing gereja adalah sumber daya

manusianya.”

2) Trading Partner (Mitra)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Pak Didit,

beliau mengatakan bahwa selama ini pihak Keuskupan Agung

Semarang (KAS) telah memberikan dorongan bagi gereja-

gereja dalam menerapkan Sistem Informasi Akuntansi (SIA).

Bentuk dorongan tersebut berupa failitas-fasilitas yang

diantaranya ialah pelatihan, format dari program yang akan

dijalankan, serta buku panduan. Penjelasan tersebut didasari

oleh pernyataan sebagai berikut.

“Fasilitas yang sudah diberikan oleh keuskupan diantaranya

berupa buku panduan, dan biasanya ada pelatihan-pelatihan.”

3) Regulators and/or Government Influence (Regulator dan

Pengaruh Pemerintah)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Pak Didit,

beliau menyatakan bahwa selama ini pemerintah belum pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

76

memberikan rekomendasi sistem yang khusus diperuntukkan

bagi gereja, dalam penyusunan laporan keuangan. Dengan

demikian, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang diterapkan

oleh setiap gereja berasal dari Keuskupan Agung Semarang

(KAS). Penjelasan tersebut didasari oleh pernyataan sebagai

berikut.

“Sejauh ini tidak ada sistem dari pemerintah yang

diperuntukkan khusus bagi gereja.”

4) Availability of Information and Support (Ketersediaan

Informasi dan Dukungan)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Pak Didit,

beliau mengatakan bahwa terdapat beberapa informasi yang

disajikan melalui sistem yang diterapkan saat ini. Informasi-

informasi tersebut diantaranya ialah laporan arus kas, aktivitas,

dan neraca. Namun ketika gereja akan melaporkan hasil

penyusunan laporan keuangan kepada Keuskupan Agung

Semarang (KAS), gereja hanya mengirimkan laporan arus kas

beserta dengan lampiran.

Narasumber juga memberikan pendapat bahwa

informasi-informasi yang disajikan melalui sistem yang sedang

digunakan saat ini sudah memadai. Dengan demikian,

informasi-informasi tersebut membantu dan memberikan

acuan bagi bendahara dalam penyusunan RAPB. Penjelasan

tersebut didasari oleh pernyataan sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

77

“Biasanya informasi yang disajikan seperti laporan arus kas,

aktivitas, neraca, …”

“Sudah memadai. Kemarin untuk penyusunan RAPB kan

basicnya juga dari sini, jadi lumayan membantu.”

b. Organizational Context (Konteks Organisasi)

1) Organization Champion (Pihak yang Dipercaya)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Pak Didit,

beliau mengatakan bahwa narasumber selaku operator adalah

pihak yang menentukan penerapan Sistem Informasi Akuntansi

(SIA) yang ingin diterapkan yaitu Microsoft Excel. Hal tersebut

dikarenakan, beliau merupakan satu-satunya perwakilan yang

mengikuti pelatihan yang dilaksanakan oleh keuskupan,

sehingga beliau yang memutuskan sistem yang akan diterapkan

oleh gereja. Penjelasan tersebut didasari oleh pernyataan

sebagai berikut.

“Karena waktu diadakan pelatihan yang berangkat hanya saya,

bendahara yang lama tidak ada yang bisa berangkat. Otomatis

saya yang menentukan.”

2) Organization Size and Resources (Ukuran dan Sumber

Daya Organisasi)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Pak Didit,

beliau memberikan pendapat bahwa gereja masih belum siap

untuk menerapkan program yang diberikan oleh keuskupan. Hal

tersebut dikarenakan operator dan bendahara masih mengalami

kesulitan dalam menerapkannya. Kesulitan-kesulitan tersebut

diantaranya ialah ketika menggabungkan sheet akan mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

78

perubahan karena di link. Selain itu, ketika operator dan

bendahara akan merubah nama-nama bendahara lama ke

bendahara baru, harus melapor kepada keuskupan terlebih

dahulu untuk mengganti. Hal tersebut juga terjadi ketika

operator dan bendahara ingin merubah nama Pastor. Penjelasan

tersebut didasari oleh pernyataan sebagai berikut.

“Kalau menurut saya gereja masih belum siap untuk

menerapkannnya.”

c. Technological Context (Konteks Teknologi)

1) Relative Advantage (Keuntungan Relatif)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Pak Didit,

beliau mengatakan bahwa adanya manfaat yang diperoleh

gereja dengan menjalankan program tersebut. Manfaat pertama

ialah memberikan kemudahan kepada bendahara untuk

mengawasi keuangan gereja setiap bulan. Yang kedua ialah

membantu bendahara dalam melakukan proses penyusunan

RAPB. Penjelasan tersebut didasari oleh pernyataan sebagai

berikut.

“Manfaat yang didapat itu diantaranya untuk mengontrol

keuangan setiap bulan, serta untuk penyusunan RAPB.

Terbantu untuk prosesnya.”

2) Compability (Kompatibilitas)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Pak Didit,

beliau mengatakan bahwa sejauh ini sistem yang digunakan

oleh gereja sudah konsisten. Hal tersebut terlihat pada akun-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

79

akun yang disajikan tidak mengalami perubahan atau

penambahan. Namun demikian, narasumber berpendapat bahwa

untuk perkembangan ke depan, dimungkinkan keuskupan akan

memberikan perubahan atau penambahan terhadap informasi-

informasi yang disajikan di dalam sistem tersebut. Penjelasan

tersebut didasari oleh pernyataan sebagai berikut.

“Untuk penggunaanya sistem sendiri sudah konsisten.”

4. Narasumber 4

a. Evironmental Context (Konteks Lingkungan)

1) Market Competition (Kompetisi Antar Paroki)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Romo Wondo,

beliau memberikan pendapat mengenai penerapan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access dan

Microsoft Excel. Beliau mengatakan bahwa kedua sistem

tersebut baik dalam rangka penyusunan laporan keuangan yang

akuntabilitas dan transparansi. Selain itu, beliau juga

memberikan pendapat bahwa Keuskupan Agung Semarang

(KAS) memiliki tujuan utama yaitu menciptakan semangat

yang lebih besar di dalam mengelola keuangan gereja, sehingga

tidak hanya sekedar untuk menerapkannya.

Berdasarkan wawancara tersebut, beliau juga

memberikan pendapat bahwa sistem dalam bentuk manual

lebih mudah dalam penerapannya. Hal tersebut dikarenakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

80

sistem manual memudahkan dalam berjaga-jaga ketika

diperlukan dalam keadaan mendesak. Secara teknis, sistem

yang sudah terkomputerisasi lebih cepat dan terukur dalam

penggunaannya. Namun demikian, sebuah sistem dapat

menjadi tidak pasti atau mengalami kekeliruan. Penjelasan

tersebut didasari oleh pernyataan sebagai berikut.

“Saya kira kedua-duanya baik dalam rangka akuntabilitas dan

transparansi tadi memang menggunakan kemajuan teknologi

yang ada.”

“Saya kira untuk manual yang paling mudah untuk berjaga-

jaga, karena kalau untuk yang komputer itu sistemnya bisa

error dan tidak pasti, meskipun secara teknis lebih cepat dan

terukur.”

b. Organizational Context (Konteks Organisasi)

1) Top Management Support (Dukungan Manajemen Tingkat

Atas)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Romo Wondo,

beliau selaku Romo Paroki Adisucipto mengatakan bahwa

beliau berperan dalam melakukan pengawasan dan pemeriksaan

terhadap dokumen-dokumen yang dibuat, terutama mengenai

laporan keuangan. Romo Paroki akan memeriksa terlebih

dahulu untuk melihat apakah dokumen-dokumen tersebut sudah

dapat dinyatakan kebenarannya atau belum. Jika dokumen-

dokumen tersebut sudah dinyatakan benar, maka Romo akan

langsung menandatangani. Namun jika masih ditemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

81

kesalahan terhadap dokumen-dokumen tersebut, maka harus

diperbaiki terlebih dahulu.

Berhubungan dengan Dewan Paroki, Romo Wondo

memberikan pendapat bahwa mereka menerima adanya

penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft

Excel dari keuskupan. Hal yang diharapkan ialah hendaknya

dalam membuat sistem bagi gereja diperlukan adanya updating

data secara terus-menerus, mengingat adanya kemungkinan

bertambahnya kebutuhan yang harus dipenuhi oleh gereja.

Selain itu, diharapkan juga bahwa sistem yang sedang berjalan

tidak hanya sekedar diterapkan, melainkan juga memberikan

hasil yang jelas. Penjelasan tersebut didasari oleh pernyataan

sebagai berikut.

“Tentu saya sebagai Romo disini pasti mengawasi dan

memeriksa.”

“Saya kira hampir semua bagian dari gereja ini menerima, …”

2) Organization Champion (Pihak yang Dipercaya)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Romo Wondo,

beliau memberikan pendapat mengenai pihak-pihak yang

menentukan penerapan sistem yang ingin dijalankan oleh

gereja. Romo Wondo mengatakan bahwa ketika beliau datang

sekitar dua tahun yang lalu, semua sudah berjalan seperti yang

telah diputuskan oleh operator sistem. Untuk saat ini, yang

harus dilakukan ialah memelihara sistem tersebut serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

82

mengikuti update-update terbaru. Penjelasan tersebut didasari

oleh pernyataan sebagai berikut.

“Yang jelas, saya datang kesini sudah semua berjalan.”

3) Organization Size and Resources (Ukuran dan Sumber

Daya Organisasi)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Romo Wondo,

beliau memberikan pendapat bahwa Gereja Katolik Santo

Mikael Adisucipto diperkaya dengan sumber daya manusia

yang cukup memadai. Sumber daya manusia tersebut

diantaranya ialah bagian sekretariat, operator, dan bendahara.

Selain itu, terdapat juga peran aktif dari pendahulu-pendahulu

yang berkaitan dengan bagian-bagian tersebut, serta para dosen

yang memiliki kemauan untuk berpartisipasi aktif di dalamnya,

dimana dosen-dosen tersebut juga bertempat tinggal di gereja.

Penjelasan tersebut didasari oleh pernyataan sebagai berikut.

“Disini kebetulan, gereja ini diperkaya dengan sumber daya

manusia yang cukup memadai.”

c. Technological Context (Konteks Teknologi)

1) Relative Advantage (Keuntungan Relatif)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Romo Wondo,

beliau memberikan pendapat mengenai manfaat yang diperoleh

dengan menjalankan sistem tersebut. Manfaat tersebut ialah

penyusunan laporan keuangan dapat berjalan secara cepat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

83

terukur, serta terdokumentasi. Penjelasan tersebut didasari oleh

pernyataan sebagai berikut.

“Yang jelas itu tadi, cepat, terukur dan terdokumentasi.”

2) Compability (Kompatibilitas)

Berdasarkan wawancara bersama dengan Romo Wondo,

beliau memberikan pendapat bahwa pada intinya sistem yang

sedang dijalankan saat ini sudah konsisten, terutama dalam

penggunaan akun-akunnya. Namun demikian, untuk ke

depannya harus tetap diadakan perubahan atau penambahan

terhadap informasi-informasi yang disajikan. Hal tersebut

dikarenakan banyak informasi-informasi yang seharusnya

disajikan di dalam sistem tersebut, tetapi tidak dimunculkan.

Penjelasan tersebut didasari oleh pernyataan sebagai berikut.

“Ya pasti memang harus ada. Karena memang terkadang

banyak info-info yang harusnya ada tetapi tidak ada karena

sistemnya tidak masuk.”

Tabel 5.2. Tabel Ringkasan Sumber Daya Paroki

Nama Gereja Jumlah

Operator

Jumlah

Bendahara

Jumlah

Umat

Gereja Katolik Kristus Raja Baciro 1 orang 3 orang 3200 jiwa

Gereja Katolik Santo Albertus Agung Jetis 1 orang 4 orang 3000 jiwa

Gereja Katolik Santo Mikael Pangkalan

Adisucipto 1 orang 3 orang 1012 jiwa

Sumber: Data Olahan

D. Hasil Penelitian dan Interpretasi

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, peneliti

menemukan bahwa ketiga gereja yaitu Gereja Katolik Kristus Raja Baciro,

Gereja Katolik Santo Albertus Agung Jetis, dan Gereja Katolik Santo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

84

Mikael Pangkalan Adisucipto, memiliki perbedaan pendapat berkaitan

dengan penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft

Access. Pendapat-pendapat tersebut dijelaskan berdasarkan tiga konteks

dalam penerimaan teknologi, yang diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Environmental Context (Konteks Lingkungan)

Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh narasumber dari

setiap gereja, dijelaskan bahwa penerapan sistem yang telah

terkomputerisasi seperti Microsoft Access sangatlah penting, terutama

dalam proses pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Namun

demikian, penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti

Microsoft Access sejauh ini belum dilakukan secara menyeluruh

terhadap setiap Gereja Katolik di Kevikepan Yogyakarta, dimana hal

tersebut dikarenakan setiap gereja diberikan kebabasan untuk

menentukan pilihan terhadap sistem yang ingin diterapkan.

Berkaitan dengan regulator atau pemerintah, narasumber

menyampaikan bahwa selama ini pihak-pihak tersebut belum pernah

memberikan kontribusi atau sarana berupa sistem yang diperuntukkan

khusus bagi sebuah gereja. Hal tersebut dikarenakan gereja

berhubungan dengan keagamaan, sehingga pemerintah tidak dapat

berpartisipasi secara langsung.

2. Organizational Context (Konteks Organisasi)

Dalam hal ini, Romo Paroki berperan aktif dalam penerapan

kedua sistem tersebut, terutama dalam memberikan masukkan kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

85

bendahara yang masih mengalami kebingungan, melakukan

pengawasan dan pemeriksaan terhadap laporan keuangan yang telah

selesai, serta memberikan tandatangan apabila laporan keuangan

tersebut telah dinyatakan kebenarannya.

Dalam menentukan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang ingin

diterapkan, gereja memberikan kepercayaan kepada bendahara atau

operator. Pihak-pihak yang telah dipercaya tersebut merupakan orang-

orang yang pada umumnya telah mengikuti pelatihan penerapan

Microsoft Access, yang dilaksanakan oleh Keuskupan Agung Semarang

(KAS). Penentuan terhadap sistem yang ingin diterapkan tersebut

disesuaikan dengan kenyamanan, kebutuhan, serta kemampuan gereja

dalam menerapkannya.

Adapun sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing gereja

sangatlah beragam dan telah memadai. Yang pertama ialah Gereja

Katolik Kristus Raja Baciro terbagi menjadi 2 bagian yaitu tim

bendahara dan tim access, dimana untuk tim access sendiri bertugas

untuk melakukan persiapan awal. Yang kedua ialah Gereja Katolik

Santo Albertus Agung, dimana gereja ini memiliki tim bendahara yang

diantaranya sudah memiliki pemahaman mengenai dasar-dasar

akuntansi. Kemudian yang terakhir ialah Gereja Katolik Santo Mikael

Pangkalan Adisucipto, dimana gereja ini memiliki sumber daya yang

diantaranya ialah bagian sekretariat, operator, dan bendahara, dimana

para pendahulu serta dosen-dosen turut berperan aktif di dalamnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

86

3. Technological Context (Konteks Teknologi)

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan terhadap ketiga

gereja yang dituju, ditemukan bahwa adanya manfaat yang diperoleh

dengan menerapkan Sistem Informasi Akuntansi (SIA), baik dalam

penerapan Microsoft Access maupun Microsoft Excel. Manfaat-

manfaat tersebut ialah memberikan kemudahan bagi tim bendahara

dalam melakukan pengawasan keuangan gereja setiap bulan, dapat

menampilkan data-data di LCD dalam rentang waktu yang lebih cepat,

membantu dalam mengestimasikan Rencana Anggaran Belanja (RAB),

membantu dalam melakukan pemeriksaan terhadap jumlah dana dan

kewajiban-kewajiban yang dimiliki oleh gereja, serta penyusunan

laporan keuangan menjadi lebih cepat, terukur, dan terdokumentasi.

Untuk informasi-informasi yang disajikan pada program yang

telah diberikan oleh pihak Keuskupan Agung Semarang (KAS) sudah

konsisten, terutama berkaitan dengan akun-akun yang digunakan.

Namun demikian, diharapkan untuk perkembangan kedepannya

informasi-informasi yang sudah tersajikan dapat ditambahkan. Hal

tersebut harus dilakukan, dengan mengingat bahwa kebutuhan setiap

gereja akan bertambah seiring berjalannya waktu.

Dalam penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA), narasumber

dari Gereja Katolik Kristus Raja Baciro mengatakan bahwa gereja

sempat mengalami kesulitan dalam penerapan Microsoft Access.

Kesulitan tersebut terletak pada pembuatan laporan keuangan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

87

harus diawali dengan jumlah kas terakhir dan sebagainya. Selain itu,

pengguna juga mengalami kesulitan dalam memahami istilah kas

pembanding.

Dalam proses uji coba terhadap penerapan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) yaitu Microsoft Access maupun Microsoft Excel,

pihak Keuskupan Agung Semarang (KAS) melaksanakan kegiatan

tersebut selama rentang waktu yang telah ditentukan. Namun demikian,

pelaksanaan uji coba tersebut belum dapat terlaksana sesuai dengan

target yang telah ditentukan. Hal tersebut menyebabkan pengguna masih

mengalami kesulitan dalam memahami penerapan sistem tersebut,

terutama tim bendahara yang baru mengalami regenerasi anggota baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

88

Tabel 5.3. Tabel Hasil Penelitian dan Rekomendasi

Sumber: Data Olahan

No. Kriteria Fakta Penyebab Resiko Rekomendasi

1. Penerapan sistem pada setiap

Gereja Katolik di Kevikepan

Yogyakarta ditentukan oleh

Keuskupan Agung Semarang

(KAS), yang kemudian

diarahkan seluruhnya ke

Microsoft Access.

Seluruh Gereja Katolik di

Kevikepan Yogyakarta

diberikan kebebasan untuk

memilih diantara Microsoft

Access dan Microsoft

Excel.

Penerapan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA)

seperti Microsoft Access

terhadap seluruh Gereja

Katolik di Kevikepan

Yogyakarta hanya sebuah

rekomendasi.

Penerapan Microsoft

Access terhadap seluruh

gereja di Kevikepan

Yogyakarta tidak

terlaksana.

Mengarahkan seluruh

Gereja Katolik di

Kevikepan

Yogyakarta untuk

menerapkan Microsoft

Access secara

serentak.

2. Pihak Keuskupan Agung

Semarang (KAS) mengadakan

pelatihan dengan jumlah

pertemuan yang mencukupi.

Jumlah pertemuan yang

telah diberikan oleh

Keuskupan Agung

Semarang (KAS) terhadap

pelatihan penerapan sistem

dirasa kurang mencukupi.

Kemungkinan pihak dari

Keuskupan Agung

Semarang (KAS) belum

menemukan waktu yang

tepat untuk mengadakan

pelatihan kembali.

Masih ditemukan

gereja-gereja yang

mengalami kesulitan

dalam menerapkan

sistem tersebut.

Mengadakan pelatihan

dengan jumlah yang

cukup, kira-kira 1-2

kali pertemuan setiap

minggu.

3. Penerimaan karyawan gereja

terutama bendahara,

pendidikan minimal D3

Akuntansi.

Masih ditemukan

karyawan gereja yang tidak

menempuh pendidikan D3

Akuntansi.

Ketika meneriman

karyawan, terkadang gereja

masih tidak menggunakan

kriteria tersebut, melainkan

mencari umat gereja yang

kira-kira bersedia.

Karyawan-karyawan

yang tidak menempuh

pendidikan minimal D3

Akuntansi mengalami

kesulitan dalam

penyusunan laporan

keuangan, sehingga

menghambat proses

penyusunan tersebut.

Dalam mencari dan

menerima karyawan,

gereja harus lebih

mengutamakan yang

sudah menempuh

pendidikan minimal

D3 Akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

89

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dipaparkan, maka ditemukan 3

kriteria yang seharusnya dilakukan dalam penerapan Microsoft Access atau

Microsoft Excel, baik oleh pihak keuskupan maupun gereja. Kriteria pertama

berhubungan dengan pihak keuskupan, dimana seharusnya pihak keuskupan

menentukan penerapan Microsoft Access sejak semula terhadap seluruh gereja di

Kevikepan Yogyakarta. Namun hal tersebut tidak dapat tercapai, dikarenakan pihak

keuskupan membuat pernyataan bahwa setiap gereja diberikan kebebasan untuk

memilih salah satu diantara Microsoft Access atau Microsoft Excel. Kebebasan

untuk memilih tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa setiap gereja

memilih sumber daya dan kemampuan yang berbeda-beda, sehingga tidak

memungkinkan apabila seluruh gereja menerapkan Microsoft Access.

Kriteria kedua masih berhubungan dengan keuskupan, yaitu berkenaan

dengan pelatihan penerapan Microsoft Access dan Microsoft Excel bagi gereja-

gereja di Kevikepan Yogyakarta. Jumlah pertemuan pelatihan yang belum

memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh pihak keuskupan, dimana hal tersebut

menyebabkan masih ditemukannya bendahara dan operator yang mengalami

kesulitan dalam memahami dan menerapkannya. Alangkah baiknya apabila pihak

keuskupan melakukan pertemuan pelatihan secara rutin kembali, terutama bagi

bendahara dan operator gereja yang baru mengalami regenerasi. Hal tersebut

nantinya akan mengurangi hambatan serta memberikan kemudahan bagi gereja

dalam menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan yang harus diserahkan

kepada pihak keuskupan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

90

Kriteria ketiga ialah berhubungan dengan pihak gereja, dimana hal tersebut

berkaitan dengan pendidikan yang harus ditempuh sebagai syarat untuk menjadi

seorang operator atau bendahara gereja. Pihak keuskupan sudah mengingatkan

kepada pihak gereja mengenai hal tersebut. Namun berdasarkan hasil wawancara

yang telah dilakukan, masih ditemukan operator dan bendahar yang tidak

memenuhi kriteria tersebut, seperti tidak menempuh pendidikan minimal D3

Akuntansi, bahkan ditemukan juga yang tidak berlatar belakang akuntansi. Hal

tersebutlah yang juga dapat menghambat dalam proses penyusunan laporan

pertanggungjawaban keuangan gereja kepada keuskupan. Masih ditemukannya

operator dan bendahara yang demikian, dikarenakan terkadang gereja lebih

mementingkan niat atau keinginan terlebih dahulu dibandingkan dengan

pendidikan, sehingga terjadilah hal yang demikian. Oleh karena itu, pihak gereja

harus lebih selektif dalam melakukan pemilihan operator dan bendahara, supaya

untuk kedepannya gereja juga tidak mengalami hambatan dalam proses penyusunan

laporan pertanggungjawaban keuangan kepada keuskupan.

Melalui hasil analisis data, ditemukan pula salah satu gereja yaitu Gereja

Santo Albertus Agung Jetis, yang belum memiliki keinginan untuk menerapkan

Microsoft Access. Hal tersebut dikarenakan adanya pertimbangan mengenai

sumber daya, serta kemampuan dari gereja dalam menerapkan program tersebut.

Kemudian, apabila hal tersebut dihubungkan dengan tujuh palu besar yang

digunakan oleh Kaum Luddites dalam melakukan penolakan terhadap mekanisasi

selama revolusi industry yaitu Enoch, maka gereja tersebut melakukan Enoch

pertama yang menyatakan bahwa Kaum Luddites mencari dan menciptakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

91

ketidakmampuan. Hal tersebut terlihat pada pernyataan narasumber yang

menyatakan bahwa setiap gereja di Kevikepan Yogyakarta tidak perlu untuk

menerapkan Microsoft Access dalam melakukan penyusunan laporan

pertanggungjawaban keuangan kepada keuskupan. Narasumber menyatakan

demikian, karena menurut beliau setiap gereja memiliki sumber daya dan

kemampuan yang berbeda-beda, terutama berkaitan dengan fasilitas yang dimiliki

seperti komputer. Dalam menerapkan program, gereja juga harus memperhatikan

apakah komputer yang digunakan akan dapat menyesuaikan diri dengan program

yang akan diterapkan oleh gereja. Apabila fasilitas gereja berupa komputer tersebut

tidak dapat menyesuaikan diri, maka tidak diperlukan untuk menerapkannya.

Dengan demikian, Paroki Santo Albertus Agung Jetis telah melakukan penolakan

untuk menerapkan Microsoft Access dan lebih memilih untuk menerapkan

Microsoft Excel yang dirasa oleh beliau lebih mudah untuk dipahami dan

diterapkan formatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

92

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, terdapat dua

kesimpulan yang dapat ditarik oleh peneliti yang diantaranya ialah sebagai

berikut:

1. Respon pengguna terhadap penerapan Microsoft Access pada ketiga

Gereja Katolik di Kevikepan Yogyakarta ialah, tidak semuanya

memberikan keputusan untuk menerima penerapan Microsoft Access

dalam proses penyusunan laporan keuangan gereja. Hal tersebut terlihat

pada Gereja Katolik Kristus Raja Baciro yang memberikan respon

menerima, sedangkan Gereja Katolik Santo Albertus Agung Jetis dan

Gereja Katolik Santo Mikael Pangkalan Adisucipto memberikan respon

menolak terhadap penerapan Microsoft Access.

2. Upaya yang perlu dilakukan terkait dengan respon pengguna terhadap

penerapan Microsoft Access pada ketiga Gereja Katolik di Kevikepan

Yogyakarta ialah Keuskupan Agung Semarang (KAS) mengadakan

pelatihan kembali bagi setiap gereja sebanyak 1-2 kali pertemuan dalam

seminggu, dimana hal tersebut dilakukan selama rentang waktu yang

telah ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

93

B. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

Ketiga Gereja Katolik yang dijadikan sebagai objek penelitian oleh

peneliti lebih banyak memberikan respon atau tanggapan menolak terhadap

penerapan Microsoft Access.

C. Saran

1. Bagi Ketiga Gereja Katolik di Kevikepan Yogyakarta

Sebaiknya gereja lebih selektif lagi dalam melakukan penerimaan

karyawan gereja, terutama operator sistem dan bendahara. Hal tersebut

bertujuan untuk mengurangi hambatan-hambatan dalam proses

penyusunan laporan keuangan gereja.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Apabila peneliti selanjutnya akan melakukan penelitiandengan

topik atau judul yang serupa, sebaiknya gereja-gereja yang dijadikan

sebagai objek penelitian lebih banyak yang memberikan respon atau

tanggapan menerima terhadap bentuk sistem Microsoft Access

dibandingkan dengan yang menolak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

94

DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Shenia dan Irwan Rouf. 2011. Buku Pintar Menguasai Microsoft Excel.

Mediakita. Jakarta.

Buku Profil Gereja Katolik Santo Albertus Agung Jetis

Buku Profil Gereja Katolik Santo Mikael Pangkalan Adisucipto

Campbell, Robert Hugh dan Mark Grimshaw. 2015. "Enochs of the modern

workplace: The behaviours by which end users intentionally resist

information system implementations". Journal of Systems and Information

Technology. Vol. 17 Issue: 1, pp.35-53.

Cooper, Ronald R., dan Pamela S. Schindler. 2017. Metode Penelitian Bisnis.

Salemba Empat. Jakarta.

Cordey, Carolyn J. 2011. “A Solution Looking for A Problem: Factors associated

with the non-adoption of XBRL”. Emerald Insight. Vol. 23. No. 1 pp 69-88.

Efferin, Sujoko, Stevanus Hadi Darmadji, dan Yuliawati Tan. 2008. Metode

Penelitian Akuntansi; Mengungkap Fenomena dengan Pendekatan

Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Gangwar, Hemlata, Hema Date dan A.D. Raoot. 2014. "Review on IT adoption:

insights from recent technologies". Journal of Enterprise Information

Management. Vol. 27 Iss 4 pp. 488 – 502.

Ghony, Djunaidi M., dan Fauzan Almanshur. 2014. Metodologi Penelitian

Kualitatif. AR-RUZZ MEDIA. Malang.

Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Bumi

Aksara. Malang.

Hall, James A. 2007. Accounting Information System. Salemba Empat, Jakarta.

Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Andi Offset. Yogyakarta.

Kuntara, A. Diksa. 2013. “Accounting and Accountability In The Catholic Church

In Java: A Culture Shock?”. Gajah Mada University Press. Vol. 5. pp 21-33.

Kurniawan, Yahya. 2013. Belajar Sendiri Microsoft Excel 2013. Elex Media

Komputindo. Jakarta.

Ladjamudin, Al-Bahra Bin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha

Ilmu. Yogyakarta.

MADCOMS. 2011. Membangun Aplikasi Pembelian-Penjualan dan Inventori

dengan Ms. Access. Andi. Yogyakarta.

Marshall B. Romney, and Paul John Steinbart., 2015. Sistem Informasi Akuntansi.

Salemba Empat. Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

95

Keuskupan Agung Semarang. 2013. Pedoman Dasar Dewan Paroki Keuskupan

Agung Semarangi. Keuskupan Agung Semarang. Semarang.

Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

kombinasi, dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Talib, Haer. 2014. Panduan Lengkap Ms. Access 2013. Elex Media Komputindo.

Jakarta.

Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang. 2018. Pedoman Pelaksanaan

Akuntansi Paroki Keuskupan Agung Semarang. PT Kanisius.Yogyakarta.

Tim Buku Kenangan. 2012. Pemberkatan & Peresmian Gedung Baru Gereja

Kristus Raja Baciro Yogyakarta. Cahaya Timur Offset. Yogyakarta.

Triono, Sunu Puguh Hayu dan Aditya Yudanegara. 2019. “Analisis Teknologi,

Organisasional dan Lingkungan Terhadap Adopsi Teknologi Informasi dan

Komunikasi Pada UMKM di Kota Bandung”. Jurnal Riset Bisnis dan

Manajemen. Vol. 9. No.1. pp 2-14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

96

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

97

Lampiran 1

Surat Keterangan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

100

Lampiran 2

Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Pertanyaan mengenai narasumber

a. Dapatkah Bapak/Ibu memperkenalkan diri terlebih dahulu?

b. Apakah bagian yang Bapak/Ibu tangani di gereja ini?

c. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menangani bagian tersebut?

2. Pertanyaan mengenai penerapan SIA Gereja:

a. Dalam mengatur keuangan dalam kegiatan di gereja, Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) apakah yang selama ini digunakan oleh gereja?

b. Sudah berapa lama gereja menggunakan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

tersebut?

c. Siapa saja operator atau pengguna yang mengoperasikan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) tersebut?

3. Pertanyaan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan teknologi:

a. Evironmental Context (Konteks Lingkungan)

1) Market Competition (Kompetisi Antar Paroki)

a) Menurut Anda bagaimana penerapan Sistem Informasi Akuntansi

(SIA) seperti Microsoft Access pada Gereja Katolik yang ada di

Kevikepan Yogyakarta?

b) Menurut anda, apakah penting sebuah gereja untuk menerapkan

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang telah terkomputerisasi

seperti Microsoft Access?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

101

c) Apakah gereja berniat untuk menggunakan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access agar lebih unggul dari

gereja lainnya?

d) Menurut Anda, apakah setiap Gereja Katolik di Kevikepan

Yogyakarta perlu untuk menggunakan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access dalam kegiatan

keuangan?

e) Misalnya sistem itu tidak wajib digunakan menurut Anda

bagaimana gereja menyusun laporan keuangan?

f) Jika ada gereja yang menerapkan Sistem Informasi Akuntansi

(SIA) yang berbeda dari yang dianjurkan, bagaimana menurut

anda?

2) Trading Partner (Mitra)

a) Bagaimana dorongan yang diberikan oleh Keuskupan Agung

Semarang (KAS) terhadap penerapan Sistem Informasi Akuntansi

(SIA) seperti Microsoft Access?

b) Apa saja fasilitas yang diberikan oleh Keuskupan Agung

Semarang (KAS) dalam mendukung penerapan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access?

3) Regulators and/or Government Influence (Regulator dan Pengaruh

Pemerintah)

a) Saat ini, pemerintah sedang mendorong setiap bidang organisasi

untuk membuat dan menyusun pelaporan keuangan secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

102

trasnparan, wajar, dan akuntabel seperti contoh pada desa yaitu

adanya SISKEUDES. Apakah gereja ini mendapat dorongan dari

pemerintah terkait hal tersebut? Jika ada, apa saja bentuk

dorongannya?

b) Apa saja fasilitas yang diberikan oleh pemerintah untuk

mendorong kelancaran dalam menerapkan software akuntansi di

gereja untuk menghasilkan laporan keuangan yang transparan,

wajar, dan akuntabel?

c) Apakah ada tekanan dari pemerintah untuk menerapkan software

akuntansi tertentu di sektor organisasi religius seperti gereja?

4) Availability of Information and Support (Ketersediaan dukungan)

a) Dengan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang diterapkan saat

ini, informasi apa saja yang telah disajikan di dalamnya?

b) Apakah anda pernah mengalami keluhan selama menggunakan

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang diterapkan saat ini?

c) Apakah informasi yang disajikan sudah memadahi dan

mencukupi?

b. Organizational Context (Konteks Organisasi)

1) Top Management Support (Dukungan Manajemen Tingkat Atas)

a) Bagaimana pendapat Romo Paroki terkait penerapan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access di gereja?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

103

b) Bagaimana peran aktif Romo Paroki dalam penerapan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access yang

digunakan oleh gereja?

c) Menurut ketua dewan paroki (pihak lain), Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) seperti apa yang dibutuhkan oleh gereja?

2) Organization Champion (Pihak yang Dipercaya)

a) Siapa saja pihak-pihak menentukan penerapan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA)?

b) Apa saja yang menjadi pertimbangan dalam menentukan

penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) tersebut?

c) Menurut anda, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti apa yang

diharapkan oleh gereja?

3) Organization Size and Resources (Ukuran Organisasi dan Sumber

Daya)

a) Ada berapa stasi yang dimiliki gereja ini?

b) Ada berapa perkiraan jumlah umat di gereja ini?

c) Dengan ukuran Paroki saat ini, apakah gereja ini sudah siap untuk

menerapkan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft

Access?

d) Apa saja sumber daya yang dimiliki oleh gereja ini?

e) Adakah standar khusus yang ditetapkan oleh gereja bagi pengguna

software akuntansi? Apa saja standar khusus tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

104

c. Technological Context (Konteks Teknologi)

1) Relative Advantage (Keuntungan Relatif)

a) Apa saja manfaat yang didapat dalam menerapkan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access?

b) Apakah biaya dan upaya penerapan sistem sebanding dengan

manfaat yang diperoleh?

c) Apakah sistem saat ini sudah selaras dengan tujuan gereja?

2) Compatibility (Kompatibilitas)

a) Apakah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang diterapkan saat

ini selalu konsisten dalam penggunaannya? Sebutkan contohnya!

b) Bagaimana dengan konsistensi terkait dengan penerapan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) yang sesuai dengan standar PPAP

KAS?

c) Apa saja wujud dari keselarasan penerapan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) dengan tujuan organisasi?

3) Complexity (Kompleksitas)

a) Apakah pengguna mengalami kerumitan dalam menerapkan

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access?

b) Apa saja bentuk kerumitan yang dialami dalam menerapkan

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access?

c) Apa saja langkah-langkah yang dilakukan untuk menerapkan

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

105

4) Trialability (Kemampuan Ujicoba)

a) Apakah gereja ini pernah melakukan ujicoba terhadap Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access?

b) Setelah melakukan ujicoba, Bagaimana hasil dari ujicoba terhadap

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access?

c) Menurut anda bagaimana perbandingan antara penggunaan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access dengan

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang pernah digunakan

sebelumnya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

106

Lampiran 3

Hasil Wawancara

Narasumber 1

1. Pertanyaan mengenai narasumber

a. Dapatkah Bapak/Ibu memperkenalkan diri terlebih dahulu?

“Nama saya Antonius Budiyanto. Saya asli Jogja dan parokinya juga disini.

Kemudian, saya berlatar belakang bukan dari jurusan akuntansi, melainkan

jurusan biologi di Universitas Gajah Mada (UGM).”

b. Apakah bagian yang Bapak/Ibu tangani di gereja ini?

“Saya di sini membantu bendahara gereja, dimana untuk bendahara sendiri

terdiri dari bendahara 1, bendahara 2, dan bendahara 3, lalu saya membantu

pada bagian entri data. Jadi, secara istilah-istilah akuntansi mungkin nanti

butuh penjelasan lagi.”

c. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menangani bagian tersebut?

“Saya masuk menjadi bagian tersebut sejak tahun 2015. Kira-kira sudah 4

tahun.”

2. Pertanyaan mengenai penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) di

gereja:

a. Dalam mengatur keuangan dalam kegiatan di gereja, Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) apakah yang selama ini digunakan oleh gereja?

Nama Narasumber Antonius Budiyanto

Asal Gereja Gereja Katolik Kristus Raja Baciro

Tanggal Wawancara Rabu, 27 Maret 2019

Durasi Wawancara Pkl 08.30 – 09.00

Software Keuangan Microsoft Access dan Microsoft Excel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

107

“Selama ini kami memakai excel paroki, tetapi sudah mulai Oktober 2018

kami mencoba access.”

b. Siapa saja operator atau pengguna yang mengoperasikan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) tersebut?

“Ada tim access yang melakukan entri data, sementara saya melakukan entri

data pada excel sehingga bisa tetap berjalan bersama-sama. Tetapi saya juga

mencoba-coba.”

1. Pertanyaan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan

teknologi:

a. Evironmental Context (Konteks Lingkungan)

1) Market Competition (Kompetisi Antar Paroki)

a) Menurut Anda bagaimana penerapan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access pada Gereja

Katolik yang ada di Kevikepan Yogyakarta?

“Menurut saya belum. Jadi ada beberapa memang tidak

menggunakan access tetapi menggunakan versi excel. Kemarin

juga diadakan pertemuan untuk pelatihan access, kemudian

memilih ingin menggunakan access atau excel, dimana keputusan

tersebut terserah pada masing-masing gereja yang melakukan, jadi

mereka hanya mengikuti saja. Namun yang jelas, ada 2 paket yaitu

access dan excel, dan mereka bebas memilih sehingga tidak

semuanya menggunakan access.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

108

b) Menurut anda, apakah penting sebuah gereja untuk

menerapkan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang telah

terkomputerisasi seperti Microsoft Access?

“Menurut saya pasti penting sekali, karena nantinya akan

membantu dalam proses pembuatan RAB, estimasi, dan

sebagainya.”

c) Menurut Anda, apakah setiap Gereja Katolik di Kevikepan

Yogyakarta perlu untuk menggunakan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access dalam kegiatan

keuangan?

“Secara kebijakakan memang tidak. Keuskupan belum

menentukan harus. Kalau menurut saya silahkan. Yang penting

apa yang diminta dari keuskupan bisa dilayani dengan baik dari

gereja, meskipun modelnya apa. Nanti kalau keuskupan sudah

memutuskan model yang harus digunakan, maka harus kita patuhi.

Tapi sebelum program ini muncul, gereja menggunakan GL

Paroki. Kemudian, gereja menggunakan excel versi gereja itu

sendiri. Setelah itu, barulah muncul kedua program tersebut,

dimana program tersebut merupakan pengembangan dari excel

Paroki dan GL Paroki pada waktu itu. Jadi berkembang terus-

menerus.”

d) Misalnya sistem itu tidak wajib digunakan menurut Anda

bagaimana gereja menyusun laporan keuangan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

109

“Kalau dari keuskupan sendiri saya tidak mengetahui persisnya

seperti apa. Tetapi, mereka mengeluarkan kedua versi tersebut.

Artinya ketika mereka memiliki dua pilihan, pasti dari keuskupan

sudah memikirkan bagaimana alur pertemuannya disana, sehingga

hal tersebut tidak menjadi kewenangan saya. Yang penting

kebutuhan aktiva yaitu aktiva bersih atau aktiva kotor, lalu kas-

kas yang keluar itulah yang dikirimkan, sehingga tidak semuanya

dikirimkan.”

e) Jika ada gereja yang menerapkan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) yang berbeda dari yang dianjurkan,

bagaimana menurut anda?

“Selama itu mendukung dan sebagai tambahan tidak masalah.

Tetapi, kami hirarkinya dari keuskupan, apa yang diminta dari

keuskupan sementara itu yang kami gunakan. Namun, ketika itu

justru mendukung yang lain tidak menjadi masalah. Tetapi untuk

pelaporan pada keuskupan tetap menggunakan program yang

sudah diberikan tersebut.”

2) Trading Partner (Mitra)

a) Bagaimana dorongan yang diberikan oleh Keuskupan Agung

Semarang (KAS) terhadap penerapan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access?

“Yang jelas, dari Keuskupan Agung Semarang (KAS) terbuka

untuk adanya konsultasi. Jadi, kalau mengalami kesulitan tinggal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

110

disampaikan dan mereka akan datang. Bahkan, jika dari gereja ada

yang ingin bergabung untuk konsultasi bersama-sama juga

dikoordinasikan melalui Kevikepan. Tetapi secara pribadi atau per

gereja juga tetap dilayani. Jadi, tiga atau empat orang yang

mempelajari tetap dilayani. Jadi, dukungan mereka untuk program

yang digunakan saat ini menurut saya sudah sangat mendukung,

tinggal dari kita mau atau tidak.”

b) Apa saja fasilitas yang diberikan oleh Keuskupan Agung

Semarang (KAS) dalam mendukung penerapan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access?

“Fasilitas yang sudah diberikan oleh Keuskupan Agung Semarang

(KAS) untuk mendukung hal tersebut diantaranya ialah pelatihan

pada kedua program yaitu access dan excel. Kemudian dari

Kesukupan Agung Semarang (KAS) juga memberikan software

secara gratis, serta penyediaan konsultasi.”

3) Regulators and/or Government Influence (Regulator dan Pengaruh

Pemerintah)

a) Saat ini, pemerintah sedang mendorong setiap bidang

organisasi untuk membuat dan menyusun pelaporan

keuangan secara transparan, wajar, dan akuntabel seperti

contoh pada desa yaitu adanya SISKEUDES. Apakah gereja

ini mendapat dorongan dari pemerintah terkait hal tersebut?

Jika ada, apa saja bentuk dorongannya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

111

“Kalau selama ini pemerintah belum ada membuatkan sistem

untuk gereja dan sejauh ini hanya dari keuskupan. Karena kita dari

keagamaan jadi dari keuskupan dan bukan dari pemerintah bisa,

langsung masuk begitu.”

b) Apa saja fasilitas yang diberikan oleh pemerintah untuk

mendorong kelancaran dalam menerapkan software

akuntansi di gereja untuk menghasilkan laporan keuangan

yang transparan, wajar, dan akuntabel?

“Tidak ada, karena selama ini pemerintah belum ada membuatkan

sistem untuk gereja.”

4) Availability of Information and Support (Ketersediaan dukungan)

a) Dengan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang diterapkan

saat ini, informasi apa saja yang telah disajikan di dalamnya?

“Untuk informasi yang disajikan baik dari versi access dan excel

banyak sekali seperti misalnya untuk kas sendiri terdiri dari kas

pendidikan, kas Danpamis, dan sebagainya. Informasi-informasi

mengenai kas tersebut bisa dikelola di access dengan mengklik

pengguna, kemudian klik 1 tahun sekali. Kemudian juga secara

total misalnya kas yang masuk ke Dewan Paroki secara total 1

tahun atau 1 bulan bisa nampak disitu.”

b) Apakah anda pernah mengalami keluhan selama

menggunakan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang

diterapkan saat ini?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

112

“Untuk excel tidak ada masalah. Namun, untuk access sempat

mengalami kebingungan pada awal penggunaan. Jadi, dari tim

access itu menunggu dari laporan yang saya buat, kemudian

melakukan rekapan per bulan. Disini rekening-rekening satu

kredit ya kredit dan debit ya debit. Tetapi kemudian, dari

bendahara misalnya ada uang yang masuk, maka dia akan

membuat bukti kas masuk, baru saya masukkan disini. Sekarang

bukti kas masuk langsung masuk ke access, jadi debit dan kredit

kelihatan. Kalau yang saya disini tidak, harus ditambah agar lebih

cepat. Menurut saya mengapa tidak langsung kesitu agar lebih

cepat. Prosesnya memang lebih lama karena pemahaman

penginput access ketemunya banyak sekali. Ketika langsung

dengan bukti kas masuk dan bukti kas keluar, ada debit dan kredit,

tinggal di klik saja sudah langsung terkunci. Kalau dulu tidak,

yang disini waktu saya buat tidak ada bandingannya, hanya masuk

dan keluar. Kalau untuk masuk dan keluar sudah ada nomor

rekeningnya masing-masing berapa, tetapi silangnya tidak

tampak. Maka sekarang, pakai ini langsung agar lebih cepat. Nanti

harapannya langsung ke saya untuk diketik.”

c) Apakah informasi yang disajikan sudah memadahi dan

mencukupi?

“Menurut saya, informasi-informasi yang ada dari kedua sistem

sudah cukup memadai.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

113

b. Organizational Context (Konteks Organisasi)

1) Top Management Support (Dukungan Manajemen Tingkat Atas)

a) Bagaimana pendapat Romo Paroki terkait penerapan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access di gereja?

“Menurut pendapat dari Romo Paroki sendiri tidak masalah ingin

menggunakan yang mana, yang penting menikmati ketika

menggunakannya.”

b) Bagaimana peran aktif Romo Paroki dalam penerapan

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access

yang digunakan oleh gereja?

“Kalau Romo Paroki lebih kepada pertimbangan-pertimbangan.

Sebetulnya disitu sudah ada misalnya pemasukan ini dimasukkan

ke kas yang mana itu sudah jelas. Lalu kemudian, ketika masih

abu-abu, maka bertanya kepada Romo sebaiknya dimasukkan

kemana. Jadi, disitu peran aktif dari Romo, sehingga tidak

kemudian seperti jalan sendiri.”

2) Organization Champion (Pihak yang Dipercaya)

a) Siapa saja pihak-pihak menentukan penerapan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA)?

“Pihak-pihak yang menentukan penerapan sistem yang ingin

digunakan yaitu bendahara sendiri.”

b) Apa saja yang menjadi pertimbangan dalam menentukan

penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

114

“Menurut pendapat saya pribadi yang menjadi pertimbangan

untuk menerapkan kedua sistem tersebut dan tidak memilih salah

satu ialah yang pertama supaya tim access tetap berjalan. Karena

kalau hanya saya terus ngapain, berarti tidak ada kegiatan. Nanti

bertahap, supaya saya juga paham betul dan ikut terlibat dalam

pembuatan access tersebut. Kalau tidak, keterlibatannya akan

lepas nantinya. Hanya faktor itu saja sebenarnya.”

c) Menurut anda, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti apa

yang diharapkan oleh gereja?

“Yang jelas, sebenarnya kebutuhan-kebutuhan informasi dari Tim

Kerasulan, bidang pemasukan dan pengeluaran yang penting

transparansinya. Kemudian, pemasukan, pengeluaran, total dan

sebagainya itu sebenarnya penting bagi gereja. Dan itu saya kira

sudah terfasilitasi di access. Karena ketika Tim Liturgi misalnya,

pengeluaran bulan ini apa saja bisa dilihat disitu. Tim Liturgi

programnya, mungkin yang belum saya lihat karena memang

baru. Maksudnya penyesuaian antara program Rencana Anggaran

Belanja (RAB) tahun itu dimasukkan di access, sehingga akan

kelihatan yang sudah berjalan dan yang belum berjalan.

Sepertinya baru dientri untuk RAB ikut dalam access tersebut.

3) Organization Size and Resources (Ukuran Organisasi dan Sumber

Daya)

a) Ada berapa stasi yang dimiliki gereja ini?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

115

“Untuk hanya Paroki saja, jadi tidak ada stasi.

b) Ada berapa perkiraan jumlah umat di gereja ini?

“Untuk jumlah umat kira-kira 3200an jiwa, sekitar 1800 kepala

keluarga.”

c) Dengan ukuran gereja saat ini, apakah gereja ini sudah siap

untuk menerapkan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti

Microsoft Access?

“Menurut saya, dari gereja sendiri sudah siap menggunakan kedua

format sistem tersebut yaitu access dan excel.”

d) Apa saja sumber daya yang dimiliki oleh gereja ini?

“Disini ada tim bendahara dan tim akuntansi. Tim akuntansi untuk

di awalnya memang bekerja ketika persiapan tersebut. Maka

mungkin, nanti jika ada pertanyaan bisa langsung ditanyakan ke

tim akuntansi atau ke Romo Paroki. Jadi, untuk tim akuntansi

kurang lebih ada tiga atau lima orang, salah satunya adalah Pak

Diksa yang juga merupakan umat dari gereja ini dan memiliki

kompetensi untuk itu.”

e) Adakah standar khusus yang ditetapkan oleh gereja bagi

pengguna software akuntansi? Apa saja standar khusus

tersebut?

“Kalau dari Keuskupan Agung Semarang (KAS) sendiri sudah

berpesan kepada seluruh gereja, bahwa di Keuskupan Agung

Semarang (KAS) untuk penerimaan karyawan di sekretariat ialah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

116

lulusan akuntansi atau memahami akuntansi, karena harapannya

memang akuntansi yang dipakai. Sementara memang yang lain

berpartisipasi mengerjakan access ini. Untuk yang akuntansi

hanya satu, sedangkan untuk yang lain tidak memahami dasar

akuntansi. Sementara untuk rentang usia bagi pengguna atau

operator yang menjalankan, mungkin maksimal usia 55 tahun.”

c. Technological Context (Konteks Teknologi)

1) Relative Advantage (Keuntungan Relatif)

a) Apa saja manfaat yang didapat dalam menerapkan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access?

“Yang jelas, meskipun dengan menggunakan excel bisa kelihatan,

tetapi dengan access ini lebih cepat. Jadi untuk manfaat pertama

lebih cepat, karena kita tinggal mengetik kemudian di LCD sudah

kelihatan. Sedangkan excel harus mencari filenya terlebih dahulu.

Kemudian manfaat lainnya ialah untuk perencanaan ke depan

mengenai keuangan di gereja yaitu di RAB sangat membantu,

karena dalam pemasukkan misalnya kolektor pertama tahun 2018

berapa sudah terdata. Berarti nanti perkiraan selanjutnya kira-kira

sekian, atau ditambah kalau kurang sedikit. Jadi membantunya

dalam hal itu, sebagai titik awal untuk membuat rencana di tahun

berikutnya.

b) Apakah sistem saat ini sudah selaras dengan tujuan gereja?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

117

“Kalau secara informai menurut saya sudah selaras dengan tujuan

gereja, karena akuntansi memang sebaiknya bisa memberikan

informasi kepada siapapun yang membutuhkan.”

2) Compatibility (Kompatibilitas)

a) Apakah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang diterapkan

saat ini selalu konsisten dalam penggunaannya? Sebutkan

contohnya!

“Menurut pendapat saya, untuk sejauh ini penerapannya sudah

konsisten.”

3) Complexity (Kompleksitas)

a) Apakah pengguna mengalami kerumitan dalam menerapkan

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access?

“Untuk pengguna sendiri, dalam penggunaan excel tidak

mengalami masalah, tetapi dalam penggunaan access mengalami

kebingungan pada awalnya.”

b) Apa saja bentuk kerumitan yang dialami dalam menerapkan

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access?

“Bentuk kerumitan itu sendiri salah satunya mengenai kas

pembanding, dimana operator atau pengguna belum

memahaminya. Kemudian dalam pembuatan laporan di access

agak susah, karena ketika akan mengawali pembuatannya harus

memiliki kas terakhir dan sebagainya, dan itu cukup lama juga.

Tetapi, setelah ini sudah jalan terus.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

118

4) Trialability (Kemampuan Ujicoba)

d) Apakah gereja ini pernah melakukan ujicoba terhadap Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access?

“Untuk ujicoba atau pelatihan sudah mengikuti sebanyak dua kali

yang dilaksanakan di tahun 2018. Sebenarnya rencana sampai 12

kali, tetapi untuk tahun ini belum diadakan lagi.”

e) Setelah melakukan ujicoba, bagaimana hasil dari ujicoba

terhadap Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft

Access?

“Pada awalnya memang ketika access ini harus membuat terlebih

dahulu data kas awal dan rekeningnya. Memang untuk membuat

harus membutuhkan konsultan, baru setelah jalan kita bisa

mengentri sendiri”

f) Menurut anda bagaimana perbandingan antara penggunaan

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access

dengan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang pernah

digunakan sebelumnya?

“Perbandingannya ialah seperti yang sudah saya sampaikan

sebelumnya bahwa ketika menggunakan access kita tinggal

mengetik kemudian akan langsung tampak di LCD sehingga lebih

cepat. Sedangkan ketika menggunakan excel kita harus mencari

filenya terlebih dahulu.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

119

Narasumber 2

Nama Narasumber Vincentia Ira Pujowarno

Asal Gereja Gereja Katolik Santo Albertus Agung Jetis

Tanggal Wawancara Kamis, 28 Maret 2019

Durasi Wawancara Pkl 15.00 – 15.30

Software Keuangan Microsoft Excel

1. Pertanyaan mengenai narasumber

a. Dapatkah Bapak/Ibu memperkenalkan diri terlebih dahulu?

“Nama saya Vincentia Ira Pujowarno.”

b. Apakah bagian yang Bapak/Ibu tangani di gereja ini?

“Kalau di Gereja Katolik Santo Albertus Agung Jetis saya sebagai karyawan

tetap sekretaris gereja, tetapi juga sebagai bendahara 4 Dewan Paroki.”

c. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menangani bagian tersebut?

“Untuk peran saya sebagai bendahara 4 Dewan Paroki sudah menjabat

selama dua periode.”

2. Pertanyaan mengenai penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) di

gereja:

a. Dalam mengatur keuangan dalam kegiatan di gereja, Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) apakah yang selama ini digunakan oleh gereja?

“Gereja menggunakan format excel dari Keuskupan.”

2. Pertanyaan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan

teknologi:

a. Evironmental Context (Konteks Lingkungan)

1) Market Competition (Kompetisi Antar Paroki)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

120

g) Menurut Anda bagaimana penerapan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access pada Gereja

Katolik yang ada di Kevikepan Yogyakarta?

“Belum semuanya memakai access. Lebih banyak yang

menggunakan excel.”

h) Menurut anda, apakah penting sebuah gereja untuk

menerapkan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang telah

terkomputerisasi seperti Microsoft Access?

“Ya baiknya memang begitu menggunakan data yang ada di

komputer, tetapi manual juga ada.”

i) Menurut Anda, apakah setiap Gereja Katolik di Kevikepan

Yogyakarta perlu untuk menggunakan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access dalam kegiatan

keuangan?

“Ya asas manfaat saja sesuai kemampuan dari masing-masing

gereja. Karena satu Kevikepan tidak sama rata kekuatannya dan

kemampuannya. Ada gereja yang letaknya di pinggiran, atau di

pelosok. Dan komputernya juga, karena program itu nggak kayak

GL Paroki. Dulu sebelum ada program ini, masih menggunakan

GL Paroki, dimana program tersebut kurang kompatibel dengan

komputer yang baru-baru, sehingga harus menyesuaikan dengan

fasilitas yang ada. Itu juga yang menjadi pertimbangan mengapa

lebih memilih yang excel.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

121

j) Jika ada gereja yang menerapkan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) yang berbeda dari yang dianjurkan,

bagaimana menurut anda?

“Ya sebetulnya dari keuskupan membuatkan program tersebut

untuk mempermudah kita dalam pencatatan pengelolaan

keuangan gereja dan laporan pertanggungjawaban kepada

keuskupan. Mungkin mereka menggunakan sistem yang berbeda

karena memang itu kebijakan dari gereja mereka sendiri.”

2) Trading Partner (Mitra)

a) Apa saja fasilitas yang diberikan oleh Keuskupan Agung

Semarang (KAS) dalam mendukung penerapan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access?

“Fasilitas yang diberikan berupa software Microsoft Excel versi

dari keuskupan, pelatihan, serta buku panduan.”

3) Regulators and/or Government Influence (Regulator dan Pengaruh

Pemerintah)

a) Saat ini, pemerintah sedang mendorong setiap bidang

organisasi untuk membuat dan menyusun pelaporan

keuangan secara trasnparan, wajar, dan akuntabel seperti

contoh pada desa yaitu adanya SISKEUDES. Apakah gereja

ini mendapat dorongan dari pemerintah terkait hal tersebut?

Jika ada, apa saja bentuk dorongannya?

“Menurut saya sejauh ini belum ada.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

122

b) Apa saja fasilitas yang diberikan oleh pemerintah untuk

mendorong kelancaran dalam menerapkan software

akuntansi di gereja untuk menghasilkan laporan keuangan

yang transparan, wajar, dan akuntabel?

“Tidak ada, karena sejauh ini belum ada.”

c) Apakah ada tekanan dari pemerintah untuk menerapkan

software akuntansi tertentu di sektor organisasi religius

seperti gereja?

4) Availability of Information and Support (Ketersediaan dukungan)

a) Dengan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang diterapkan

saat ini, informasi apa saja yang telah disajikan di dalamnya?

“Informasi yang disediakan lengkap. Ada buku besar, ada buku

kas, ada neraca rinci. Hampir sama ketika mengelola secara

manual.”

b) Apakah anda pernah mengalami keluhan selama

menggunakan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang

diterapkan saat ini?

“Untuk excel dua tahun ini ada perubahan sedikit. Kalau untuk

tahun 2017 ke bawah buku kas masih jadi satu, tetapi untuk tahun

2018 sampai sekarang sudah masing-masing sesuai dengan

intensinya.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

123

c) Apakah informasi yang disajikan sudah memadahi dan

mencukupi?

“Menurut saya untuk informasi yang disajikan sudah lumayan

memadai.”

b. Organizational Context (Konteks Organisasi)

1) Top Management Support (Dukungan Manajemen Tingkat Atas)

a) Bagaimana peran aktif Romo Paroki dalam penerapan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access yang

digunakan oleh gereja?

“Dari Romo hanya melakukan pengecekan. Jadi, jika bendahara

sudah selesai tinggal mengecek, kemudian tanda tangan.”

2) Organization Champion (Pihak yang Dipercaya)

a) Siapa saja pihak-pihak menentukan penerapan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA)?

“Ya kesepakatan dari semua bendahara kita mau menggunakan

yang mana. Program mana yang lebih nyaman dan lebih sesuai

dengan kebutuhan di gereja ini.”

b) Apa saja yang menjadi pertimbangan dalam menentukan

penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) tersebut?

“Ya karena kami tidak terlalu banyak stasi atau wilayah, lebih

sederhana. Dan kalau access itu, misalnya salah menginput

transaksi maka harus mengulang dari awal. Dan itu sepertinya

belum 100% sempurna.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

124

3) Organization Size and Resources (Ukuran Organisasi dan Sumber

Daya)

a) Ada berapa stasi yang dimiliki gereja ini?

“Paroki ini tidak memiliki stasi.”

b) Ada berapa perkiraan jumlah umat di gereja ini?

“Untuk jumlah umat sekitar 3000an.”

c) Apa saja sumber daya yang dimiliki oleh gereja ini?

“Untuk sumber daya disini sudah mencukupi. Kebetulan di tim

bendahara ada yang sudah memahami dasar-dasar akuntansi, jadi

sudah lumayan.”

d) Adakah standar khusus yang ditetapkan oleh gereja bagi

pengguna software akuntansi? Apa saja standar khusus

tersebut?

“Kalau untuk usia sebetulnya juga tidak berpengaruh. Yang

penting sumber daya manusianya memiliki keinginan untuk

belajar.”

c. Technological Context (Konteks Teknologi)

1) Relative Advantage (Keuntungan Relatif)

a) Apa saja manfaat yang didapat dalam menerapkan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access?

“Manfaat yang didapat yaitu lebih memudahkan dalam

pengecekan jumlah dana yang dimiliki oleh gereja, kemudian

yang menjadi kewajiban apa saja. Ya lebih mudah dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

125

pengecekan saja. Karena mungkin kalau dulu, sebelum yang 2018

sepertinya jumlah uang banyak. Tapi ternyata, itu termasuk hak-

hak yang lain seperti Danpamis, APP, atau apa. Kami tahunya

jumlah uang di gereja ini banyak, ternyata itu kas yang lain. Tapi

kalau sekarang karena sudah dipilah-pilah jadi tahu.”

b) Apakah sistem saat ini sudah selaras dengan tujuan gereja?

“Ya selama ini sudah cukup membantu. Bisa membantu

memberikan acuan dalam pembuatan RAPB. Itu juga sudah bisa,

dilihat dari acuan tersebut.”

2) Compatibility (Kompatibilitas)

a) Apakah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang diterapkan

saat ini selalu konsisten dalam penggunaannya? Sebutkan

contohnya!

“Menurut saya sudah konsisten, karena sudah menggunakan

program excel sejak tahun 2012.”

b) Bagaimana dengan konsistensi terkait dengan penerapan

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang sesuai dengan standar

PPAP KAS?

“Menurut saya sudah konsisten dan sesuai dengan standari dari

PPAP KAS.”

3) Trialability (Kemampuan Ujicoba)

a) Apakah gereja ini pernah melakukan ujicoba terhadap Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

126

“Kalau untuk ujicoba atau pelatihan sudah kami ikuti. Untuk

pelatihan program access dan excel itu sendiri telah saya ikuti dua

kali. Di Sanata Dharma dua kali, tapi untuk pertemuan pertama

baru pengenalan saja di tahun 2017. Kemudian pertemuan kedua

di tahun 2018 pelatihan untuk accessnya.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

127

Narasumber 3

Nama Narasumber YP. Aditya

Asal Gereja Gereja Katolik Santo Mikael Pangkalan Adisucipto

Tanggal Wawancara Sabtu, 6 April 2019

Durasi Wawancara Pkl 11.00 – 12.00

Software Keuangan Microsoft Excel

3. Pertanyaan mengenai narasumber

a. Dapatkah Bapak/Ibu memperkenalkan diri terlebih dahulu?

“Nama saya YP. Aditya.”

b. Apakah bagian yang Bapak/Ibu tangani di gereja ini?

“Di gereja ini saya dipercaya untuk menjadi kasir dan operator untuk

program Excel Paroki.”

c. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menangani bagian tersebut?

“Saya menangani bagian tersebut sejak tahun 2010.”

4. Pertanyaan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan

teknologi:

a. Evironmental Context (Konteks Lingkungan)

1) Market Competition (Kompetisi Antar Paroki)

a) Menurut Anda bagaimana penerapan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access pada Gereja

Katolik yang ada di Kevikepan Yogyakarta?

“Kalau kemarin melihat dari proses pelatihan, kebetulan yang

diminta untuk datang saya dan bendahara kebetulan tidak dapat

hadir semua. Kemarin saya memutuskan untuk menggunakan

excel karena memang dari sebelumnya kita menggunakan GL

Paroki. Kemudian, dalam perjalanannya agak ribet karena sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

128

mengalami error. Lalu, ketika pelatihan kemarin ditawarkan

antara excel sama access, dan saya lebih bisa membacanya dengan

excel. Saya lebih memilih excel karena saya sudah biasa

menggunakannya, sedangkan untuk access disini juga sebenarnya

menggunakan, tetapi untuk pendataan umat lingkungan. Untuk ke

sistem keuangan belum menggunakan access. Dan kebetulan

bukan saya yang megang, karena saya memang belum familier

dengan access dan disitu kendala saya. Tapi kemarin waktu serah

terima jabatan Pastor Kepala, sempat bertemu dengan ekonomat

dari keuskupan dan berbincang-bincang, kemudian kami ditawari

untuk belajar bersama mengenai sistem access tersebut. Tapi

memang waktunya belum ada, jadi kemungkinan kita juga mau

belajar bersama untuk accessnya.”

b) Menurut anda, apakah penting sebuah gereja untuk

menerapkan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang telah

terkomputerisasi seperti Microsoft Access?

“Lebih bisa termonitor dan terkontrol.”

Pendapat lain:

“Menurut saya, untuk excel sendiri saya anggap sebagai manual,

sedangkan sistem memang terintegrasi kita mungkin satu kali stel

akan langsung, tapi kita tidak mengetahui rumus-rumus yang ada.

Jadi lebih kita mengetahuinya dari sini sebesar sekian. Tapi kalau

dari excel kita bisa runut, perbedaanya saya kira itu. Jadi kalau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

129

menggunakan sistem, ini prosesnya bagaimana, jumlahnya benar

atau tidak, langsung muncul. Barangkali, kalau saya

pendekatannya memang semuanya terkomputerisasi, hanya kalau

untuk program excel, access, atau program lain yang sejenis bisa

langsung tahu jumlahnya berapa. Prosesnya, kalau di KAS ini

walaupun excel manual tetapi dia dikunci, jadi kalau input salah

satu akan langsung di link sampai sheet yang akhir. Jadi memang

tidak mengetahui prosesnya ini dapatnya darimana, kalau memang

basic kami bukan dari akuntansi. Maka dari itu, kemarin waktu

ditanya bendahara mengenai hasil akhir untuk laporan arus kas

dapat darimana, hanya menjawab ini saya hanya input satu kali

dan karena di link jadi muncul hasilnya seperti ini. Prosesnya tetap

kita tidak bisa menelusuri. Sebenarnya bisa ditelusuri, hanya

excelnya sudah jadi dan terkunci jadi hasil akhirnya seperti ini

kecuali kalau memang sistemnya terbuka. Dan karena ini di link,

kemarin sempat ada error, karena saya tidak tahu ternyata memang

dari folder excelnya sendiri tidak boleh diubah namanya, dan

harus tetap menggunakan nama yang sama ketika dikirimkan.

Kemarin, ketika sedang pusing-pusingnya persiapan serah terima

jabatan, karena mepet saya mau mencari yang per 31 Desember

ternyata berubah semua, kemudian saya koordinasi dengan

keuskupan dan ditelusuri ternyata karena diubah untuk nama

foldernya. Jadi kita memang tidak boleh merubah nama folder,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

130

meskipun hanya diubah sedikit saja. Untuk akun-akun juga

banyak sekali yang hampir sama namanya sehingga agak rancu.

Kemarin juga tidak tahu kalau untuk setor bank memang harus

ayat silang, kemudian diisi untuk pengeluaran tim kerja, tapi error

juga dan tidak muncul. Saya tidak tahu kalau di access seperti

apa.”

c) Menurut Anda, apakah setiap Gereja Katolik di Kevikepan

Yogyakarta perlu untuk menggunakan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access dalam kegiatan

keuangan?

“Ya sebenarnya kalau terintegrasi begitu memang baik. Tetapi,

kendalanya di masing-masing gereja adalah sumber daya

manusianya. Seperti disini, saya bukan dari akuntansi, kemudian

bendahara kebetulan bukan dari akuntansi. Lalu ada juga gereja

yang bagian adminnya dulu adalah koster.”

d) Jika ada gereja yang menerapkan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) yang berbeda dari yang dianjurkan,

bagaimana menurut anda?

“Ya yang jelas, kalau gereja itu masih dibawah keuskupan. Jadi,

memang harus menggunakan sistem yang sudah diberikan oleh

keuskupan. Karena nanti berkaitan dengan pembuatan RAPB,

dimana RAPB sendiri masih menyertakan sistem keuangan yang

sudah disiapkan dari keuskupan karena kita mengirim RAPB dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

131

mengirim laporan keuangan dalam bentuk soft file. Jadi dapat

memberikan kemudahan bagi keuskupan untuk membacanya.

Nanti kalau menggunakan format yang dibuat sendiri juga akan

tambah repot.

2) Trading Partner (Mitra)

a) Apa saja fasilitas yang diberikan oleh Keuskupan Agung

Semarang (KAS) dalam mendukung penerapan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access?

“Fasilitas yang sudah diberikan oleh keuskupan diantaranya

berupa buku panduan, dan biasanya ada pelatihan-pelatihan. Tapi

kalau sampai sekarang belum ada informasi untuk pelatihan,

karena penting sekali terutama untuk bendahara-bendahara yang

baru ini.”

3) Regulators and/or Government Influence (Regulator dan Pengaruh

Pemerintah)

a) Saat ini, pemerintah sedang mendorong setiap bidang

organisasi untuk membuat dan menyusun pelaporan

keuangan secara trasnparan, wajar, dan akuntabel seperti

contoh pada desa yaitu adanya SISKEUDES. Apakah gereja

ini mendapat dorongan dari pemerintah terkait hal tersebut?

Jika ada, apa saja bentuk dorongannya?

“Sejauh ini tidak ada sistem dari pemerintah yang diperuntukkan

khusus bagi gereja.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

132

b) Apa saja fasilitas yang diberikan oleh pemerintah untuk

mendorong kelancaran dalam menerapkan software

akuntansi di gereja untuk menghasilkan laporan keuangan

yang transparan, wajar, dan akuntabel?

“Tidak ada, karena sejauh ini belum dan tidak ada sistem dari

pemerintah.”

4) Availability of Information and Support (Ketersediaan dukungan)

a) Dengan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang diterapkan

saat ini, informasi apa saja yang telah disajikan di dalamnya?

“Biasanya informasi yang disajikan seperti laporan arus kas,

aktivitas, neraca, tapi yang biasa dikirimkan kepada keuskupan

yaitu laporan arus kas dan lampiran.”

Pendapat lain:

“Sebenarnya mulai dari perencanaan samapai dengan aktivitas itu

pelaporan.

b) Apakah anda pernah mengalami keluhan selama

menggunakan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang

diterapkan saat ini?

“Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, kendalanya

pada bagian folder yang namanya tidak boleh diganti itu membuat

error, lalu akunnya banyak sekali sementara seperti voucher juga

belum disiapkan dan masih 5 digit padahal akunnya sampai 7 digit

ada. Dan untuk membacanya juga masih belum bisa. Sepertinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

133

beberapa kendala di setiap gereja itu hampir sama. Karena disini

kewajiban yang harus dibayarkan ke keuskupan langsung

dipotong, jadi dipotong di kas dewan. Disitu ternyata banyak yang

tidak mencermati dan jumlah kas dewan banyak yang minus. Itu

juga menjadi kendala. Lalu kemarin juga menghubungi keuskupan

untuk meminta pendampingan, padahal keuskupan berlokasi di

Semarang, dan disini waktunya juga tidak banyak. Kalau tidak

salah ada satu atau dua begitu, padahal gereja disini juga banyak.”

c) Apakah informasi yang disajikan sudah memadahi dan

mencukupi?

“Sudah memadai. Kemarin unttuk penyusunan RAPB kan

basicnya juga dari sini, jadi lumayan membantu.”

b. Organizational Context (Konteks Organisasi)

1) Organization Champion (Pihak yang Dipercaya)

a) Siapa saja pihak-pihak menentukan penerapan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA)?

“Karena waktu diadakan pelatihan yang berangkat hanya saya,

bendahara yang lama tidak ada yang bisa berangkat. Otomatis

saya yang menentukan. Ya gampangnya yang saya kuasai

program yang mana. Karena kemarin kita juga memang diarahkan

untuk menggunakan access.”

Pendapat lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

134

“Sebenarnya kalau dari kami bendahara mengikuti pelatihan

tersebut, maka bisa untuk membandingkan mana yang lebih

mudah untuk digunakan. Dan sukur-sukur kalau voucher itu tadi

dimasukkan juga sehingga bisa sekaligus dan tidak perlu kerja dua

kali.

b) Menurut anda, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti apa

yang diharapkan oleh gereja?

“Yang diharapkan sistem untuk gereja mudah dipahami dan

sangat membantu. Jadi, di sistem itu sekalian saja, maksudnya

kalau membuat juga dipikirkan untuk tidak kerja dua kali. Kalau

harus menulis voucher lagi secara manual sama saja dengan kerja

dua kali. Dulu ketika masih menggunakan GL Paroki acuannya

berasal dari voucher untuk diinput. Sedangkan kalau disini kita

dari transaksi itu saja bisa langsung input, dan vouchernya bisa

menunggu selama 1 minggu.”

2) Organization Size and Resources (Ukuran Organisasi dan Sumber

Daya)

a) Ada berapa stasi yang dimiliki gereja ini?

“Gereja ini berdiri sendiri sejak tahun 2009 dan tidak memiliki

stasi.”

b) Ada berapa perkiraan jumlah umat di gereja ini?

“Untuk jumlah umat sendiri berdasarkan data di tahun 2016

berjumlah 1012.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

135

c) Dengan ukuran gereja saat ini, apakah gereja ini sudah siap

untuk menerapkan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti

Microsoft Access?

“Kalau menurut saya gereja masih belum siap untuk

menerapkannnya.”

Pendapat lain:

“Sebenarnya kalau ada sistem yang hanya menginput saja

kemudian selesai. Maksudnya kita, ya nanti akan ada proses.

Anggaplah itu sekali jalan lalu bisa seperti excel, tetapi disitu

excel nanti kita harus mengecek yang disini, dimana itu ada

beberapa sheet. Kalau misalnya sheet itu ada tambahan dan ketika

itu digabungkan nanti berubah lagi karena di link. Jadi kalau

misalnya sistem itu begini, saya ingin menambah tinggal add saja,

atau kalau ada format kosong dan ingin ditambahkan kolom

begitu. Jadi tambah kolom kemudian diisikan lagi. Dan untuk

perubahan nama bendahara lama ke bendahara baru juga harus

melapor kepada keuskupan untuk mengganti, begitupun dengan

nama Pastor. Maksudnya, bisa difasilitasi apakah ada perubahan

atau tidak. Jika ada perubahan berarti format kosong diisikan,

misalnya seperti itu.”

d) Adakah standar khusus yang ditetapkan oleh gereja bagi

pengguna software akuntansi? Apa saja standar khusus

tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

136

“Kalau mengenai rentang usia itu susah. Karena gereja itu sosial,

berbeda kalau itu sifatnya professional atau badan usaha yang

mencari keuntungan begitu. Tapi dengan gereja ini, siapa yang

bersedia, mau, dan mampu. Tetapi ya itu tadi, masih sulit untuk

mencari sumber daya manusia yang mampu dalam bidang

tersebut. Padahal dari keuskupan sendiri memiliki standar, yaitu

kalau untuk karyawan sekretariat gereja minimal D3 akuntansi.”

c. Technological Context (Konteks Teknologi)

1) Relative Advantage (Keuntungan Relatif)

a) Apa saja manfaat yang didapat dalam menerapkan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access?

“Manfaat yang didapat itu diantaranya untuk mengontrol

keuangan setiap bulan, serta untuk penyusunan RAPB. Terbantu

untuk prosesnya.”

b) Apakah sistem saat ini sudah selaras dengan tujuan gereja?

“Kalau tujuan gereja itu kan sebenarnya yang namanya keuangan

harus ada pengendalian, pengawasan/kontrol, pelaporan,

pertanggungjawaban. Tujuan dari gereja sendiri ialah kita

mempertanggungjawabkan apa yang akan dilaporkan kepada

keuskupan. Jadi saya kira sudah selaras dengan tujuan gereja.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

137

2) Compatibility (Kompatibilitas)

a) Apakah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang diterapkan

saat ini selalu konsisten dalam penggunaannya? Sebutkan

contohnya!

“Untuk penggunaanya sistem sendiri sudah konsisten. Salah

satunya mengenai akun-akun yang digunakan, sejauh ini masih

konsisten dan tidak ada perubahan. Tapi tidak tahu nanti

perkembangan dari keuskupan.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

138

Narasumber 4

Nama Narasumber Rm. Alfonsus Yudono Suwondo PR.

Asal Gereja Gereja Katolik Santo Mikael Pangkalan Adisucipto

Tanggal Wawancara Sabtu, 6 April 2019

Durasi Wawancara Pkl 12:45 – 13:10

Software Keuangan Microsoft Excel

1. Pertanyaan mengenai narasumber

a. Dapatkah Bapak/Ibu memperkenalkan diri terlebih dahulu?

“Ya baik. Saya Romo Alfonsus Yudono Suwondo PR.”

b. Apakah bagian yang Bapak/Ibu tangani di gereja ini?

“Saya Imam Keuskupan Agung Semarang (KAS), Pastor Kepala Paroki

Santo Mikael Pangkalan TNI Angkatan Udara Adisucipto. Lalu juga

mengampu tugas sebagai Ketua Komisis Liturgi di Keuskupan Agung

Semarang (KAS).”

c. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menangani bagian tersebut?

“Saya disini sudah 2 tahun menjadi Imam di gereja ini, dan menjadi Pastor

Paroki sejak Januari 2019, baru 4 bulan berjalan.”

2. Pertanyaan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan

teknologi:

a. Evironmental Context (Konteks Lingkungan)

1) Market Competition (Kompetisi Antar Paroki)

a) Menurut Anda bagaimana penerapan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access pada Gereja

Katolik yang ada di Kevikepan Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

139

“Saya kira kedua-duanya baik dalam rangka akuntabilitas dan

transparansi tadi memang menggunakan kemajuan teknologi yang

ada. Termasuk excel ini berkembang terus, karena kami pasti

mengikuti keuskupan. Jadi, rohnya ada di keuskupan, dan kita

sebagai bagian dari keuskupan mengikuti pergerakan dari

keuskupan itu sendiri. Jadi tujuan utama dari keuskupan ada spirit

dalam mengelola keuangan yang lebih besar daripada sekedar

penerapan excel dan access.”

b) Menurut anda, apakah penting sebuah gereja untuk

menerapkan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang telah

terkomputerisasi seperti Microsoft Access?

“Saya kira untuk manual yang paling mudah untuk berjaga-jaga,

karena kalau untuk yang komputer itu sistemnya bisa error dan

tidak pasti, meskipun secara teknis lebih cepat dan terukur. Namun

demikian, diperlukan juga pencatatan secara manual, dalam arti

hal-hal yang memang urgent perlu. Memang ada aspek

personalitas untuk manual itu sendiri. Tetapi tidak semua harus,

seperti disposisi surat itu harus di tandatangani langsung. Tetapi

kalau keuangan sudah sesuai dengan keuskupan disini dan sudah

maju.”

c) Jika ada gereja yang menerapkan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) yang berbeda dari yang dianjurkan,

bagaimana menurut anda?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

140

“Ya, saya punya prinsip senterikum eklesia yaitu sehati dan

seperasaan dengan gereja. Maka prinsip ini, gereja yang lebih

bawah memang harus menyesuaikan diri dengan yang diatas. Jadi

prinsipnya, pas prototo itu bagian melayani keseluruhan. Tidak

dibalik. Tidak kemudian, dulu pernah kalau tidak hati-hati disini

juga jatuh kesitu, dimana kita merasa lebih baik dalam sistem dan

macam-macam, kemudian membuat sendiri. Lalu ketika ditanya,

kenapa lain sendiri, karena kami lebih baik dan kamu tidak, tidak

bisa seperti itu. Gerak keuskupan untuk itu besar, keuskupan kita

itu berjumlah 100 lebih gereja, dan tidak semua gereja seperti

kami. Ada gereja yang sangat minus juga dan terbatas sumber

daya manusianya. Maka gerak keuskupan harus diikuti. Kalau kita

mau mengikuti gerak dari gereja yang lebih besar dalam arti

induknya, itu nanti kita menyesuaikan. Kreatifitas oke baik, tetapi

tentu saja ada bagian-bagian tertentu yang harus dalam satu

prinsip. Itulah Keuskupan Agung Semarang (KAS) Gereja

Katolik. Tidak bisa jika kita hanya paling hebat sendiri.”

b. Organizational Context (Konteks Organisasi)

1) Top Management Support (Dukungan Manajemen Tingkat Atas)

a) Bagaimana pendapat Romo Paroki terkait penerapan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access di gereja?

“Tentu saya sebagai Romo disini pasti mengawasi dan memeriksa.

Selalu sebelum tanda tangan saya akan memeriksa ini sudah benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

141

atau belum. Bisa dibaca kok, dan saya juga cukup memahami

dalam bidang komputer. Artinya bisa kadang-kadang melihat,

mana bagian yang masih kurang tepat dan mana bagian yang

sudah bagus.”

b) Menurut ketua dewan paroki (pihak lain), Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) seperti apa yang dibutuhkan oleh gereja?

“Saya kira hampir semua bagian dari gereja ini menerima, bahwa

updating-updating data itu terus-menerus perlu. Sistem-sistem

yang terbaru dapat digunakan. Yang lain, sejauh yang saya tahu

tidak risau dengan sistemnya. Yang penting adalah output atau

hasilnya seperti apa. Jangan sampai kita terjebak pada penerapan

sistem, tetapi hasilnya tidak jelas.”

2) Organization Champion (Pihak yang Dipercaya)

a) Siapa saja pihak-pihak menentukan penerapan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA)?

“Yang jelas, saya datang kesini sudah semua berjalan. Jadi, dua

tahun yang lalu sudah semua berjalan dengan baik. Sekarang

tinggal memelihara saja, seperti kalau ada update-update yang

baru kita ikuti.”

b) Menurut anda, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti apa

yang diharapkan oleh gereja?

“Yang jelas teknologi itu kita terima, dimana kita memakai

produk-produk teknologi. Kalau perlu yang terbaru, tetapi harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

142

memiliki backup yang pasti untuk aneka macam data yang mesti

harus ada. Seperti data pernikahan itu harus backup secara manual,

karena sungguh penting. Karena teknologi memang harus kita

gunakan disini, kalau tidak kita primitif terus.”

3) Organization Size and Resources (Ukuran Organisasi dan Sumber

Daya)

a) Apa saja sumber daya yang dimiliki oleh gereja ini?

“Disini kebetulan, gereja ini diperkaya dengan sumber daya

manusia yang cukup memadai. Baik dari sisi kekaryawanan yang

tinggal disini, seperti Mas Didit, Mas Jeto, juga dari bendahara-

bendahara yang aktif, serta dari pendahulu-pendahulu yang dulu

mereka memang di bidang tersebut. Para dosen juga banyak sekali

yang tinggal disini, yang kebetulan mau untuk terlibat aktif disini.

Jadi gereja ini diuntungkan oleh sumber daya manusia yang baik

disini.”

b) Adakah standar khusus yang ditetapkan oleh gereja bagi

pengguna software akuntansi? Apa saja standar khusus

tersebut?

“Yang jelas, kita memang standar S1 akuntansi. Tentu saja,

pertama-tama usia itu nomor dua, nomor satu adalah kompetensi

dan profesionalitas, dimana kalau seseorang tersebut memiliki

kemampuan dalam bidang tersebut, ya kita selain berfikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

143

mengenai produktifitas juga berfikir mengenai hal lain yaitu

keterlibatan umat, itu yang penting.”

c. Technological Context (Konteks Teknologi)

1) Relative Advantage (Keuntungan Relatif)

a) Apa saja manfaat yang didapat dalam menerapkan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) seperti Microsoft Access?

“Yang jelas itu tadi, cepat, terukur dan terdokumentasi.”

b) Apakah sistem saat ini sudah selaras dengan tujuan gereja?

“Ya, saya kira sudah. Pasti harus diupdate terus. Tetapi sudah,

arahnya memang kita mau lebih fokus pada hal-hal yang sifatnya

pelayanan, nah untuk sampai kesana didukung oleh data yang

memadai.”

2) Compatibility (Kompatibilitas)

a) Apakah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang diterapkan

saat ini selalu konsisten dalam penggunaannya? Sebutkan

contohnya!

“Ya pasti memang harus ada. Karena memang terkadang banyak

info-info yang harusnya ada tetapi tidak ada karena sistemnya

tidak masuk. Maka harus, baik kalau dari universitas seperti

halnya Sanata Dharma mengadakan pelatihan-pelatihan. Jadi,

sumbangan sosialnya adalah melatih masyarakat. Terutama,

Sanata Dharma melatih para fungsionalis gereja untuk itu. Jadi,

tidak hanya soal apa-apa, tetapi juga termasuk bagian jurusan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: RESPON PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN SISTEM ...IV LEMBAR PERSEMBAHAN “Tuhan adalah kekuatanku” (Gabriella Felistyani Gunarso) “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu. Ku tanah liat di tangan-Mu”

144

jurusan atau fakultas-fakultas bisa terlibat dalam gereja dan

masyarakat, supaya sumbangannya itu jelas.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI