pelaksanaan microteaching laporan pekerti aa part 3

Upload: melda-amalia-sikumbang

Post on 10-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Pelaksanaan Microteaching Laporan pekerti aa Part 3

    1/2

    B. Pelaksanaan Microteaching

    Keterampilan dasar mengajar bisa diperoleh dari praktek pengajaran miko atau

    microteaching. Agar dapat mengajar lebih baik, seorang tenaga pengajar hendaknya

    menguasi keterampilan dasar mengajar yang terdiri dari ketrampilan membuka dan

    menutup proses pembelajaran, ketrampilan menjelaskan, ketrampilan bertanya,

    ketrampilan menggunakan variasi, ketrampilan memberi penguatan, ketrampilan

    mengajar kelompok kecil dan perorangan, ketrampilan mengelola kelas dan

    ketrampilan membimbing diskusi kecil.

    Pelaksanaan microteaching dalam pelatihan PEKERTI-AA ini diawali dengan

    membagi seluruh peserta secara berkelompok menjadi 6 orang dalam setiap

    kelompoknya. Masing-masing anggota kelompok mempraktekkan keterampilan dasar

    mengajar yang berbeda-beda. Dalam pelaksanaan microteaching, ada yang berperan

    sebagai dosen, mahasiswa maupun pengamat. Tiap peserta yang melakukan mikro

    teaching akan diamati oleh satu fasilitator dari LPP dan dua teman satu

    tim/kelompoknya sendiri. Peserta yang akan melakukan microteaching hendaknya

    mempersiapkan 4 lembar RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) tentang materi

    yang akan diajarkan. Selain itu, peserta juga harus mempelajari tentang lembar

    pengamatan keterampilan praktek mengajar yang akan dipraktekkannya. Masing-

    masing peserta mendapatkan waktu 20 menit untuk mempraktekkan keterampilan dasar

    mengajar dan tanggapan dari tim pengamat.

    Berdasarkan hasil self assesment, penulis menyadari masih banyak kekurangan

    dalam mempraktekkan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Penulis masih

    grogi atau kurang percaya dari dalam mengajar. Tanggapan dari pengamat Bengkas

    Prahaningtyas, S.ST tentang proses pembelajaran kurang membuat kaitan serta

    membandingkan/ mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yangdiketahui serta kurang mengevaluasi. Menurut pendapat bengkas ini disebabkan karena

    kurangnya waktu sehingga kurang maksimal dalam mencapai komponen yang dinilai.

    Dan Beny Lukmanawati, SST tentang proses pembelajaran yang dilakukan penulis

    sudah baik hanya saja penulis kurang dalam membuat kaitan dan mengevaluasi.

    Tanggapan itu dibenarkan oleh fasilitator dr. Setyo Sri Raharjo, M.Kes. Fasilitator

    menambahkan bahwa dalam membuka dengan menutup perhatian cukup baik dan cara

    penulis dengan membuat permainan untuk membuka suatu materi sudak dilakukan.

  • 7/22/2019 Pelaksanaan Microteaching Laporan pekerti aa Part 3

    2/2

    Pelaksanaan Mikro Teaching selama 20 menit bermanfaat bagi peserta untuk

    melatih diri dalam memberikan penyajian perkuliahan yang dikemas sedemikian rupa

    agar penyampaian menarik dan membangkitkan minat serta motivasi peserta didik

    untuk mengikuti perkuliahan. Begitu banyak masukan yang membangun dari fasilitator

    tim pelaksanaan mikro teaching dan rekan peserta mikro teaching sehingga dapat

    membantu peningkatan penguasaan keterampilan dasar mengajar bagi penulis.