pbl, ulkus peptikum

6
ETIOLOGI 1. Sekresi bikarbonat mukosa 2. Genetik 3. Stres FAKTOR RESIKO 1. Umur tua ( > 60 tahun ) 2. riwayat tentang adanya tukak peptik sebelumnya 3. dispepsia kronik 4. intoleransi terhadap penggunaan OAINS sebelumnya 5. jenis, dosis dan lamanya penggunaan OAINS 6. penggunaan secara bersamaan dengan kortikosteroid, antikoagulan dan penggunaan 2 jenis OAINS bersamaan 7. Penyakit penyerta lainnya yang diderita oleh pemakai OAINS. Penting untuk diketahui bahwa tukak peptik yang terjadi pada pengguna OAINS, sering tidak bergejala dan baru dapat diketahui setelah terjadi komplikasi seperti perdarahan atau perforasi saluran cerna. 8. Penyakit lain, seperti sirosis hati akibat alkohol, pankreatitis kronis, penyakit paru kronis, hiperparatiroidisme, dan sindrom Zollinger-Ellison. 9. Minuman, mengandung kafein dan merokok SEKRESI GETAH LAMBUNG

Upload: bunga-wiharning-setia-putri

Post on 05-Jul-2015

122 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: PBL, ulkus peptikum

ETIOLOGI

1. Sekresi bikarbonat mukosa

2. Genetik

3. Stres

FAKTOR RESIKO

1. Umur tua ( > 60 tahun )

2. riwayat tentang adanya tukak peptik sebelumnya

3. dispepsia kronik

4. intoleransi terhadap penggunaan OAINS sebelumnya

5. jenis, dosis dan lamanya penggunaan OAINS

6. penggunaan secara bersamaan dengan kortikosteroid, antikoagulan dan

penggunaan 2 jenis OAINS bersamaan

7. Penyakit penyerta lainnya yang diderita oleh pemakai OAINS. Penting untuk

diketahui bahwa tukak peptik yang terjadi pada pengguna OAINS, sering tidak

bergejala dan baru dapat diketahui setelah terjadi komplikasi seperti

perdarahan atau perforasi saluran cerna.

8. Penyakit lain, seperti sirosis hati akibat alkohol, pankreatitis kronis, penyakit

paru kronis, hiperparatiroidisme, dan sindrom Zollinger-Ellison.

9. Minuman, mengandung kafein dan merokok

SEKRESI GETAH LAMBUNG

Setiap hari lambung mengeluarkan sekitar 2 liter getah lambung. Sel-sel yang

bertanggung jawab untuk sekresi lambung terletak di lapisan lambung, mukosa

lambung, yang dibagi menjadi 2 bagian terpisah :

1. Mukosa oksintik

Melapisi fundus dan korpus. Sel-sel kelenjar mukosa terdapat di kantung

lambung yaitu invaginasi atau kantung dalam di permukaan luminal lambung.

Di dinding kantung-kantung mukosa oksintik terdapat 3 jenis sel sekretorik.

Pintu masuk atau leher kantung lambung dilapisi oleh sel leher mukosa yang

mensekresikan mukus yang encer. Bagian kantung yang lebih dalam dilapisi

oleh sel-sel utama (chief cell) yang mengeluarkan enzim pepsinogen dan sel

Page 2: PBL, ulkus peptikum

parietal (oksintik) yang mengeluarkan HCL dan Faktor intrinsik. Sel-sel

parietal terletak di dinding luar kantung lambung dan tidak berkontak dengan

lumen kantung. Sel parietal menyalurkan sekresi HCL ke dalam lumen

melalui saluran-saluran halus atau kanalikulus yang berjalan diantara sel-sel

utama. Sekresi terpenting getah pencernaan lambung yang dihasilkan oleh

korpus dan fundus adalah HCL, pepsinogen, mukus dan faktor intrinsik yang

dikeluarkan ke dalam lumen lambung.

Sekresi HCL

HCL memiliki fungsi bagi saluran pencernaan yaitu mengaktifkan prekursor

enzim pepsinogen menjadi enzim aktif pepsin dan membentuk lingkungan

asam yang optimal untuk aktivitas pepsin, membantu penguraian serat otot

dan jaringan ikat, sehingga partikel makanan berukuran besar dapat dipecah-

pecah menjadi partikel-partikel kecil, bersama dengan lisozim air liur,

mematikan sebagian besar mikroorganisme yang masuk bersama makanan.

Sekresi Pepsinogen

Pepsinogen suatu merupakan suatu molekul enzim inaktif yang disintesis dan

dikemas oleh kompleks golgi dan Retikulum Endoplasma sel utama. Pada saat

disekresikan kedalam lumen lambung, molekul pepsinogen mengalami

penguraian oleh HCL menjadi enzim bentuk aktif , pepsin. Pepsin memulai

pencernaan protein dengan memecah ikatan asam amino tertentu di protein

untuk menghasilkan fragmen-fragmen peptida, enzim ini bekerja efektif pada

lingkungan asam.

Sekresi Mukus

Permukaan mukosa lambung dilindungi oleh selapis mukus. Mukus ini

berfungsi sebagai sawar protektif yang mengatasi berbagai cedera terhadap

mukosa lambung.

a.) Sifat lubrikasinya, mukus melindungi mukosa lambungdari cedera

mekanis

b.) Mukus membantu melindungi dinding lambung dari pencernaan diri

karena pepsin dihambat apabila berkontak dengan lapisan mukus yang

membungkus dinding lambung.

Page 3: PBL, ulkus peptikum

c.) Bersifat alkalis, mukus membantu melindungi lambung dari cedera

asam dengan menetralisir HCL yang terdapat di dekat mukosa

lambung.

Sekresi Faktor Intrinsik

Faktor intrinsik merupakan suatu produk sekretorik sel parietal selain HCL

yang penting dalam penyerapan vitamin B12. Vitamin B12 esensial untuk

pembentukan sel darah merah yang normal. Penyerapan ini dilaksanakan oleh

mekanisme transportasi khusus di bagian akhir ileum.

2. Daerah Kelenjar Pilorik

Melapisi anthrum. Kantung-kantung lambung pada DKP terutama

mengeluarkan mukus dan sejumlah kecil pepsinogen. Sel-sel endokrin di DKP

mengeluarkan hormon gastrin ke dalam darah.

Sekresi Gastrin

Sel-sel endokrin khusus, sel G, yang terletak di daerah kelenjar pylorus

lambung mensekresikan gastrin ke dalam darah apabila mendapat rangsangan

yang sesuai. Setelah diangkut dalam darah kembali ke mukosa oksintik,

gastrin merangsang sel utama dan sel parietal sehingga terjadi peningkatan

sekresi getah lambung yang sangat asam. Gastrin bersifat trofik mukosa

lambung dan usus halus, sehingga keduanya dapat mempertahankan

kemampuan sekresi mereka.

Sel-sel leher mukosa cepat membelah dan berfungsi sebagai sel induk bagi

semua sel baru di mukosa lambung. Sel-sel anak yang dihasilkan dari pembelahan sel

akan bermigrasi ke luar kantung untuk menjadi sel epitel permukaan atau bermigrasi

ke bawah ke bagian kantung yang lebih dalam untuk berdiferensiasi menjadi sel

utama atau sel parietal. Melalui aktivitas ini, seluruh mukosa lambung diganti setiap

tiga hari.

Page 4: PBL, ulkus peptikum