patofisiologi sifilis

1
PATOFISIOLOGI SIFILIS Kelompok Tutor 12 FIK UNPAD Suami terkena sifilis Bersenggama dengan istri Bakteri T.Pallidum masuk ke tubuh Kuman masuk melalui selaput lender yang mengalami lesi di area genitalia Kuman berkembang biak Jaringan bereaksi membentuk infiltrasi terdiri atas sel limfosit, sel-sel plasma, pembuluh darah kecil berproliferasi dikelilingi T.Pallidum Timbul kelainan kulit (afek primer) sebagai papula lentikuler Membentuk ulkus di genitalia pada wanita di labia mayor dan minor Chancre terbentuk Seminggu setelah afek primer terjadi pembesaran kelenjar getah bening regional Kuman masuk ke area lebih dalam Resiko penyebaran infeksi Stadium I Kuman mencapai getah bening regional Terjadi perjalanan hematogen dan menyebar ke tubuh Jika tidak diobati timbul stadium II (6-8 minggu setelah S I Timbul kelainan pada kulit Mukoa mulut dan tenggorokan timbul macula eritematosa Nyeri tenggorokan, sakit saat menelan, suara parau anoreksia Jika tidak diobati, timbul stadium III (3- 10 tahun setelah SI Timbul kelainan pada kulit yang disebut gumma peradangan Kulit eritematosa melekat pada gumma Terjadi perforasi Keluar cairan seroporulen Berubah jadi ulkus Gangguan integritas kulit Gangguan citra diri Harga diri rendah Kuman menyebar Infeksi sistemik Pada neurologi terjadi inflamasi dan cairan sekitar otak serta spinal cord meningitis

Upload: melda

Post on 04-Aug-2015

1.686 views

Category:

Documents


33 download

TRANSCRIPT

Page 1: patofisiologi sifilis

PATOFISIOLOGI SIFILIS

Kelompok Tutor 12 FIK UNPAD

Suami terkena sifilis

Bersenggama dengan

istri

Bakteri T.Pallidum

masuk ke tubuh

Kuman masuk melalui

selaput lender yang

mengalami lesi di area

genitalia

Kuman berkembang

biak

Jaringan bereaksi

membentuk infiltrasi

terdiri atas sel limfosit,

sel-sel plasma,

pembuluh darah kecil

berproliferasi dikelilingi

T.Pallidum

Timbul kelainan kulit

(afek primer) sebagai

papula lentikuler

Membentuk ulkus di

genitalia pada wanita di

labia mayor dan minor

Chancre terbentuk

Seminggu setelah afek

primer terjadi

pembesaran kelenjar

getah bening regional

Kuman masuk ke area

lebih dalam

Resiko penyebaran

infeksi

Stadium I

Kuman mencapai getah

bening regional

Terjadi perjalanan

hematogen dan

menyebar ke tubuh

Jika tidak diobati timbul

stadium II (6-8 minggu

setelah S I

Timbul kelainan

pada kulit

Mukoa mulut dan

tenggorokan timbul

macula eritematosa

Nyeri tenggorokan,

sakit saat menelan,

suara parau

anoreksia

Jika tidak diobati,

timbul stadium III (3-

10 tahun setelah SI

Timbul kelainan

pada kulit yang

disebut gumma

peradangan

Kulit eritematosa

melekat pada

gumma

Terjadi perforasi

Keluar cairan

seroporulen

Berubah jadi ulkus Gangguan integritas

kulit

Gangguan citra diri

Harga diri rendah

Kuman menyebar

Infeksi sistemik

Pada neurologi

terjadi inflamasi dan

cairan sekitar otak

serta spinal cord

meningitis