sifilis by wahyu 0910211126

22
SIFILIS SINONIM Raja Singa Lues (France Language) PENDAHULUAN Sifilis : peny akb. Hubungan seksual (PHS) yg dpt menimbulkan komplikasi luas Sejak Penisilin (+) ® insidens sifilis ↓ Peny ini dpt ® kelainan sistemik DEFINISI Penyakit infeksi yang Sifilis disbbkan oleh Treponema pallidum Ciri penyakit Penyakit sgt kronis Menyerang semua organ tubuh Kuman penybb dpt menembus plasenta & ® kelainan kongenital EPIDEMIOLOGI Eropa - Abad ke 15 ® wabah sifilis Sth 1860, perbaikan sosioekonomi ® morbiditas penyakit me↓ Selama PD II, insidens penyakit me↑, mencapai puncak pd a1946. Ditemukan penisilin ® insidens penyaki me↓ ETIOLOGI Treponema pallidum ditemukan oleh SCHAUDINN dan HOFFMAN (1905) Kuman ini termasuk :

Upload: chandrahidayat

Post on 04-Sep-2015

13 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

ea

TRANSCRIPT

SIFILISSINONIM Raja Singa Lues (France Language)PENDAHULUANSifilis : peny akb. Hubungan seksual (PHS) yg dpt menimbulkan komplikasi luas Sejak Penisilin (+) insidens sifilis Peny ini dpt kelainan sistemikDEFINISIPenyakit infeksi yang Sifilis disbbkan oleh Treponema pallidum Ciri penyakit Penyakit sgt kronis Menyerang semua organ tubuh Kuman penybb dpt menembus plasenta & kelainan kongenital EPIDEMIOLOGI Eropa - Abad ke 15 wabah sifilis Sth 1860, perbaikan sosioekonomi morbiditas penyakit me Selama PD II, insidens penyakit me, mencapai puncak pd a1946. Ditemukan penisilin insidens penyaki meETIOLOGITreponema pallidum ditemukan oleh SCHAUDINN dan HOFFMAN (1905) Kuman ini termasuk : Ordo : Spirochaetalis Famili: Spirochaetaceae Genus: Treponema Jenis-jenis dan sifat Treponema : Patogen T. pallidum T. pertenue T. carateum Non Patogen T. buccalis T. macrodentium T. microdentium T. genitalis balanitidis Ciri-ciri Treponema pallidum Berbentuk spiral Berukuran panjang : 6 15 m, tebal 0,25 m Terdiri dari 8 24 kumparan Dapat bergerak maju mundur, berotasi, undulasi dari sisi yang satu ke sisi yang lain Berkembang biak dengan cara membelah secara melintang Stadium aktif berlangsung setiap 30 jam Tidak dapat bertahan di udara kering, suhu panas, desinfektans, sabun Tidak dapat dibiak di media buatan, namun dapat diinokulasi pada hewan percobaan KLASIFIKASIKlasifikasi menurut WHO berdasarkan faktor epidemiologi Sifilis dini Sifilis lanjut Sifilis dini Perjalanan penyakit < 2 tahun Bersifat menular Masih ditemukan kuman Treponema pallidum di lesi kulit Sifilis lanjut Perjalanan penyakit > 2 tahun Bersifat tidak menular Tidak ditemukan kuman di lesi kulit, kecuali ibu hamil yang menderita stadium lanjut, Treponema pallidum dapat melalui plasenta masuk ke tubuh janin. Secara klinis, Sifilis terbagi Sifilis kongenita (bawaan) Sifilis akuisita (didapat) SIFILIS KONGENITA (SK)Infeksi janin, didpt dr ibu hamil yg menderita sifilis Infeksi sth bln ke 4 kehamilan plasenta sdh terbentuk lengkap Penularan paling srg (+) pd bln ke 6 sel Langerhans sdh atrofi sempurna Ibu hamil sifilis dini (std 1 / 2) srg melahirkan bayi mati Ibu hamil sifilis lanjut melahirkan bayi SK / bayi sehat tanpa terinfeksi Pengobatan tepat & dini ibu hamil sifilis hindari infeksi janin Pengobatan adekuat menyembuh janin yg tlh terinfeksi SK T. pallidum lsg msk tbh janin melalui peredaran darah, mk stadium I (-)SK terbagi SK dini - (+) < 2 tahun SK lanjut (+) > 2 tahun StigmataSK DINI G/ (+) beb mgg (3 mgg) sth lahir Mkn dini timbul G/ P/ mkn buruk SIMTOMATIK Keln klt : vesikel, bula telapak tangan & telapak kaki Vesikel pecah erosi + krusta Pemfigus sifilitika Cairan dlm vesikel/bula banyak T. pallidum Bl keln (+) sth > 1 2 bln G/ = sifilis std II didapat Kelainan kulit, mukosa, kelenjar, hepar, lien, ginjal, paru, mata, tulang & SSP Kulit : Papil + skuama dg konfigurasi spt S II anular, sirsiner, polisiklik & kondilomata Selaput lendir : sekret hidung srg campur darah & banyak T. pallidum Tulang : osteokondritis, srg menyerang tulang panjang Rontgen Sekitar 60 % hepatomegali Paru-paru : pneumonia alba

Sifilis Kongenita Keratitis interstisialis Sifilis Kongenital Sunffle nose, crusting, nasal discharge

Sifilis Kongenital PeriostitisSifilis Kongenital

Early Congenital Syphilis Sifilis Kongenital

Penengakkan diagnosis Pemeriksaan mikroskop lapangan gelap - bahan pemeriksaan : cairan vesikel atau bula, lesi kondilomata, sekret hidung. Pemeriksaan serologi - bahan pemeriksaan : darah atau cairan serebrospinalis Pemeriksaan foto roentgen - tulang-tulang panjang SK LANJUTKeln (+) sth usia > 2 tahun usia 7 9 tahun Kelainan klinik Trias Hutchinson : Mata - keratitis interstisialis buta Ketulian nervus VIII Gigi Hutchinson gigi insisivus I atas kanan & kiri gigi tetap btk spt obeng / gergaji Keln tulang tibia, frontal, palatum durum perforasi, sendi, kardiovaskular & SSP paresisPenegakkan D/ - pem klinis & serologiSTIGMATA Keln = G/ sisa & deformitas akb Std dini & lanjut KELAINAN KLINIK Garis-garis radiar sudut mulut, Gigi Hutchinson, Penonjolan tulang frontal Frontal BossingDIAGNOSIS Kelainan klinis & serologi

Hutchinsons teeth Sifilis KongenitalSnuffle nose, Rhagades, Ulcerated Syphilid on the fore head Sifilis Kongenital Hepato-splenomegali Sifilis Kongenita, bullous lesion

SIFILIS AKUISITAPEMBAGIAN KELAINAN KLINIS Stadium I Stadium II Stadium laten : - Dini : bersifat menular - Lanjut : bersifat tidak menular Stadium III Stadium kardiovaskular dan neurosifilis Infeksi (+) kontak langsung dg lesi kulit / selaput lendir yg mengdg T. pallidum Penularan dpt melalui darah transfusi Penularan transfusi / plasenta sifilis bawaan disebut Sifilis demblee Kuman masuk kulit melalui port dentre : mikor / makrolesi Kuman masuk selaput lendir melalui / tanpa lesi 10 90 hari (umumnya 3 4 mgg) sth infeksi - tempat masuk kuman kuman berkembang biak & tbh pasien bereaksi btk infiltrat (terdiri dr sel limfosit & plasma) papel lesi primer Lesi primer bertahan 1 5 mgg, dpt sembuh spontan (tanpa pengobatan) Tes serologi u sifilis (Serologic Test for Syphillis = STS) std ini masih negatif & baru (+) sth 1 -4 mgg kemudian

SIFILIS AKUISITA STADIUM DINI S ISIMPTOMATOLOGISTADIUM DINI (MENULAR)STADIUM I (S I)Antara 10 90 hari (2 4 mgg) sth kuman msk lesi kulit tempat msk kuman Umumnya lesi hanya 1 AFEK PRIMER : papel yg kemudian papel erosi / ulkus : ULKUS DURUMCiri khas ULKUS DURUM Biasanya soliter Berbentuk bulat atau lonjong Berukuran beberapa mm sampai 1 atau 2 cm Tepi ulkus teratur, berbatas tegas dengan tanda-tanda radang negatif Dinding ulkus tegak Permukaan dasar ulkus bersih, berwarna merah Isi ulkus berupa cairan serus Pada perabaan terdapat indurasi (durum) dan tidak nyeri tekan (indolen)

Chancre of the sulcus corona Small chancre of the prepurce Typical chancre Large chancre of the vulva clean surface and an infiltrated base

Umumnya lokasi afek primer genital, jg dpt ekstra genital, dpt sembuh sendiri tanpa pengobatan dlm 3 10 mgg 1 mgg sth afek primer (+) penjalaran infeksi ke kelenjar gth bening (KGB) regional : regio inguinal medial KGB membesar, soliter, padat kenyal,, tidak supuratif, periadenitis (-) & dpr digerak scr bebas dr jaringan sekitarnya KOMPLEKS PRIMER

DIAGNOSIS Mikroskop lapangan gelap atau Pewarnaan Burri Bahan pemeriksaan diambil dr : Dasar ulkus Pungsi kelenjar getah bening Hasil pemeriksaan tergtg : pengobatan lokal / sistemik Secara akademik : Bl hasil (-), pemeriksaan diulang 3 hari berturut-turut STS pd S I Seronegatif bl kompleks primer (-) Seropositif bl kompleks primer (+)STADIUM IIUmumnya Std II (+) sth 6 8 mgg S II srg disebut : the Greatest Imitator of all the skin diseases. Penting tanpa G/ rasa gatal Kelainan sistemik, didahului G/ prodromal : Nyeri otot, sendi, suhu subfebril, sukar menelan (angina sifilitika), malaise, anoreksi & sefalgia Kelainan kulit, selaput lendir, kelenjar & organ tubuh lainKelainan kulit Makula eritem, bulat lonjong (roseola sifilitika) t u dada, perut, punggung, lengan, tangan ke seluruh tubuh Transien dan berakhir hipopigmentasi (leukoderma sifilitika) Papel - batas kulit rambut kepala (korona veneris) Papula arsiner, sirsiner dan polisiklik Papula diskret - telapak tangan dan telapak kaki Papula korimbiformis Kondiloma lata - kulit lipatan-lipatan yang lembab & hangat Papula + folikulitis yang dapat alopesia sifilitika Papuloskuamosa - mirip psoriasis (psoriasis sifilitika), papulokrustosa - mirip frambusia (sifilis frambusiformis) Pustula, - bersifat destruktif pd KU buruk (rupia sifilitika = lues maligna)

Kelainan selaput lendir Mucous patch - banyak mengandung T pallidum, Bentuk bulat, kemerahan ulkus Kelainan mukosa bibir, pipi, laring, tonsil dan genital.Kelainan kelenjar Pembesaran kelenjar seluruh tubuh (limfadenopati generalisata) - sifat = S I Kelenjar - kelenjar getah bening superfisialis t u suboksipital, sulkus bisipitalis & inguinal. Pada aspirasi kelenjar akan ditemukan T. pallidum.

Sifilis Std II, makulopustula Sifilis Std II, Papuloskuama

Sifilis II, Interstitial glossitis Sifilis std II, Mucous patch - tongue Sifilis II, palm & sole Sifilis II, Palmar Kondiloma lata, perianal Kondilomata lata, perivulva /perianal

Sifilis II, PenisKondiloma akuminata

Kelainan tubuh lain Kuku : onikia, rapuh dan kabur Mata : uveitis anterior, korioretinitis Tulang : periostitis Hepar : hepatomegali, hepatitis Ginjal, meningen

SIFILIS AKUISITA STADIUM LATEN DINIStadium ini (+) < dari 2 tahun setelah infeksi. Tanda-tanda klinis (-), bersifat menular. Penegakkan diagnosis STS yang positif.

SIFILIS AKUISITA STADIUM REKURENSKelainan klinis seperti kelainan stadium II, namun kelainan bersifat setempat. Kadang-kadang dapat juga timbul kelainan seperti stadium I.

SIFILIS AKUISITA STADIUM LANJUT (TIDAK MENULAR)STADIUM LATEN LANJUT Disebut laten lanjut > 2 tahun setelah infeksi.Kelainan klinis (-) dan hanya dapat diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan STS yang positif. Lamanya masa laten ini dapat berlangsung bertahun-tahun, bahkan dapat berlangsung seumur hidup. STADIUM III Kelainan timbul 3 10 tahun sesudah stadium I Kelainan khas guma : infiltrat berbatas tegas, bersifat kronis, cenderung mengalami perkejuan (perlunakan) & pecah ulkus Ulkus : dinding curam, dasar : jaringan nekrotik berwarna kuning keputihan (ulkus gumosum) & bersifat destruktif & serpiginosa. STADIUM III Guma soliter - dapat multipel Ukuran : milier - beberapa cm. Guma di semua jaringan & merusak semua jenis jaringan : tulang rawan hidung, palatum atau organ dalam tubuh : lambung, hepar, lien, paru-paru, testis dan lain-lain.Diagnosis pasti hasil STS.

Sifilis Stadium III, Large gumma Nasal perforation ec nasal gumma

PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSISPemeriksaan pembantu - diagnosis sifilis Pemeriksaan Treponema pallidum Tes Serologik Sifilis (STS) Pemeriksaan pembantu lain 1. Pemeriksaan Treponema pallidum Pemeriksaan - mikroskop lapangan gelap melihat pergerakkan Treponema Pewarnaan Burri (tinta hitam) tidak adanya pergerakan Treponema, - T. pallidum telah mati kuman berwarna jernih dikelilingi oleh lapangan yang berwarna hitam.

2. Serologi Tes sifilis (STS) STS penting u diagnosis dan pengamatan hasil pengobatan. Prinsip pemeriksaan STS - mendeteksi bermacam antibodi yang berlainan akibat infeksi T. pallidum. Klasifikasi STS Tes Non Treponema : kardiolipin, lesitin dan kolesterol Tes Treponema : Treponema pallidum hidup / mati / fraksi Treponema pallidum Ketepatan hasil STS dinilai berdasarkan : Sensitivitas : % individu yang terinfeksi yang memberi hasil positif Spesifivitas : % individu yang tidak infeksi yang memberikan hasil negatif

PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS Tes Non TreponemaJenis-jenis STS non Treponema Rx Komplemen : Wasserman dan Kolmer Flokulasi / aglutinasi V.D.R.L. (Venereal Disease Research Laboratory) R.P.R (Rapid Plasma Reagen) A.R.T. (Automated Reagen Test) Kahn Hasil STS non Treponema (-) dalam 3 8 bln sth pengobatan adekuat. Penilaian -`kualitatif & kuantitatif Hasilnya (+) dalam 2 minggu I sth ulkus durum (+)Titer pada berbagai stadium : S I: Negatif / positif rendah sampai tinggi S II: Positif tinggi S III: Positif tinggi S kardiovaskular: Dapat non reaktif Neurosifilis: Dapat non reaktif

Biologic False Positif Kronik : Titer (+) bertahan > 6 bulan. Dapat (+) pd orang lanjut usia, ps peny. kronik - TBC, lepra, autoimmune diseases (SLE, poliarteritis nodosa, rematoid artritis, tiroiditis, anemi hemolitik), malnutrisi, keganasan, sirosis hepatik, adiksi obat & obat antihipertensi ttt. Tes Treponema berguna pada keadaan : Pd keadaan false positive pd tes Non Treponema Tes Non Treponema berulang kali (+), dicurigai adanya sifilis laten Tes Non Treponema (-), dicurigai adanya sifilis lanjut

PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS Tes TreponemaTes Treponema digolong 4 kelompok, 1. Tes Imobilisasi Treponema Pallidum Immobilization (TPI)Tes Treponema yang paling spesifik Hasil positif pada Treponematosis Kekurangannya Rx lambat, baru (+) pd akhir stadium I, Tidak dapat - untuk menilai hasil pengobatan, Teknik sulit dan Biayanya mahal 2. Tes imunofluoresensi a. Fluorecent Treponemal Antibody Absorption Test (FTA-Abs) Tes ini paling sensitif (90 %), bisa u deteksi Ig G False (+) pada Keganasan Anemia hemolitik

Lupus eritematosus Sirosis hepatik

Rheumatoid arthritis Kehamilan

Skleroderma Infeksi virus, vaksinia

Drug induced LE Orang normal

< 18 % S I & < 5 % S laten false (+)

b. FTA Abs Ig M Tes ini u deteksi Ig M Bersifat sgt reaktif pd sifilis dini & paling penting u sifilis kongenita. Pada pengobatan yang berhasil, titer Ig M cepat menurun, sedangkan Ig G lambat

3. Tes Hemanglutinasi : Treponema Pallidum Haemagglutination Assay (TPHA). Bersifat cukup spesifik & sensitif, reaktif cukup dini Merupakan tes yg dianjurkan teknik dan pembacaan hasil mudah. False positif dapat terjadi pada 4. Tes Fiksasi komplemen Reiter Protein Complement Fixation Test (RPCF) Protein Reiter merupakan ekstrak protein T. pallidum - bersifat non patogen. Sensitivitas tidak melebihi VDRL False positive (+) akibat adanya antibodi terhadap polisakarida dlm ekstrak protein. PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS Pemeriksaan lain Pem sinar Rontgen u melihat kelainan khas pd tulang, kelainan sistim kardiovaskular Pem EKG u menilai kelainan sistim kardiovaskular Pem USG u menilai kelainan organ tubuh lain Pem lab darah lain untuk menilai fungsi hepar, ginjal SIFILIS PENGOBATANObat pilihan u Th/ sifilis : Penisilin Tidak dianjurkan pemb penisilin oral Prinsip Th/ sifilis : kadar obat harus dapat bertahan dalam serum selama 10 14 hari u sifilis dini & lanjut, 21 hari u neurosifilis dan sifilis kardiovaskular. Kadar penisilin yg diperlukan cukup 0,03 unit/ml selama 10 14 hari. Cara & dosis pemberian penisilin dlm kepustakaan masih berbeda.Dosis total yang dianjurkan : S I: 4,8 juta unit S II: 6 juta unit S III: 9 juta unit Stadium dini (menular) : Dosis total 30 gram/15 hari

Stadium lanjut (tidak menular) : Dosis total 60 gram/30 hari

Sebelum Th/, harus pem STS Pem STS ini diulang kembali sth Th/ selesai Pem STS pasca Th/ dilakukan secara cermat 1, 3, 6, & 12 bln sp 2 tahun sth Th/ selesai Pem ini dilakukan dg tujuan u menilai hasil Th/ & kemungkinan adanya Th/ tidak adekuat / adanya relaps penyakit.PROGNOSISSulit diramalkan