penyakit sifilis
DESCRIPTION
IMS yang terkait biologiTRANSCRIPT
Penyakit Sifilis
Kelompok 4Kurnia Eka Putri (12017025)
Muhammad Suyadi (12017026)Dewi Nursaidah Rohmah
(12017027)M. Iqbal Ariefiansyah (12017030)Fitriaprilita Eka Putri (12B17019)
Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi Treponema pallidum, menular melalui hubungan seksual atau secara transmisi vertikal. Sifilis bersifat kronik, sistemik dan menyerang hampir semua alat tubuh (Saiful, 2000).
Schaudinn dan Hoffman (1905), berhasil menemukan penyebab sifilis yaitu Treponema pallidum.
Treponema pallidum berbentuk spiral yang teratur rapat dengan jumlah lekukan sebanyak 8 – 24. Panjangnya berkisar 6 – 15 μm dengan lebar 0,15 μm. Apabila difiksasi, Treponema pallidum terlihat seperti gelombang dengan panjang gelombang sebesar 1,1μm dan amplitudo 0,2 – 0,3 mm
16/10/2015
Kuman ini termasuk :
Ordo : Spirochaetalis
Famili : Spirochaetaceae
Genus : Treponema
Jenis-jenis dan sifat Treponema : Patogen
1. T. pallidum 2. T. pertenue3. T. carateum
Non Patogen 1. T. buccalis2. T. macrodentium3. T. microdentium4. T. genitalis balanitidis
Kuman Treponema pallidum ditemukan oleh Schaudinn dan Hoffman (1905) .
ETILOGI PENYAKIT
16/10/2015
EPIDEMIOLOGI
Eropa pada Abad ke-15 wabah sifilisSetelah 1860, perbaikan sosioekonomi morbiditas
penyakit me↓Selama PD II, insidens penyakit me↑, mencapai
puncak pada 1946.Ditemukan penisilin insidens penyaki me↓
Kasus sifilis di Indonesia adalah 0,61%. Penderita yang
terbanyak adalah stadium laten, disusul sifilis stadium
yang jarang, dan yang langka ialah sifilis stadium II.
KLASIFIKASI
Klasifikasi (WHO) berdasarkan faktor epidemiologi :
1. Sifilis dini◦Perjalanan penyakit < 2 tahun ◦Menular◦Masih ditemukan kuman Treponema pallidum di lesi kulit
2. Sifilis lanjut◦Perjalanan penyakit > 2 tahun◦Tidak menular◦Tidak ditemukan kuman di lesi kulit, kecuali ibu hamil yang menderita stadium lanjut, Treponema pallidum dapat melalui plasenta masuk ke tubuh janin.
Ciri - Ciri Terkena Penyakit Sipilis
Adanya pembengkakan pada getah bening, atau tonjolan mirip kutil yang sangat menular yang biasanya terdapat di sekitar anus dan ketiak, sudah merupakan ciri-ciri penyakit sipilis lanjutan. Bahkan bila sipilis berlanjut ke tahap berikutnya, maka efeknya bisa merusak banyak organ tubuh lainnya. Bahkan tulangpun bisa rapuh oleh sipilis.
Secara klinis penyakit sifilis dibagi menjadi 2 yaitu sifilis kongenita (bawaan) dan sifilis akuisita (didapat).
1. Sifilis kongenita (bawaan) Infeksi pada janin, didapat dari ibu hamil
yg menderita sifilis Infeksi terjadi setelah bulan ke 4 kehamilan
Penularan paling sering (+) pada bulan ke 6 – sel Langerhans sudah terbentuk atrofi sempurna
Ibu hamil sifilis dini (stadium 1 / 2) melahirkan bayi mati
Ibu hamil sifilis lanjut melahirkan bayi Sifilis Kongenita / bayi sehat tanpa terinfeksi.
SIFILIS KONGENITA (SK), terbagi
menjadi :
MDL/S/Peb/2006
SK dini < 2 tahun
SK lanjut > 2 tahun Stigmata
SIFILIS KONGENITA (SK) - DINI
Gangguan terjadi beberapa minggu (±3 minggu) setelah bayi lahir.
MDL/S/Peb/2006
Penengakkan diagnosis a. Pemeriksaan mikroskop lapangan gelap -
bahan pemeriksaan : cairan vesikel atau bula, lesi kondilomata, sekret hidung.
b. Pemeriksaan serologi - bahan pemeriksaan : darah atau cairan serebrospinalis
c. Pemeriksaan foto roentgen - tulang-tulang panjang
MDL/S/Peb/2006
Sifilis KongenitaSunffle nose, crusting, nasal discharge
Sifilis KongenitaKeratitis interstisialis
Terjadi pada usia > 2 tahun usia 7 – 9 tahun Kelainan klinik – Trias Hutchinson : a. Mata - keratitis interstisialis butab. Ketulian nervus VIIIc. Gigi Hutchinson – gigi insisivus I atas
kanan & kiri Penegakkan diagnosis dengan pemeriksaan klinis
& serologi
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS KONGENITA - LANJUT
Disebabkan sisa dan deformitas akibat Sifilis Kongenita stadium dini dan lanjut
Kelainan Klinik :a. Garis-garis radiar – sudut mulut b. Gigi Hutchinsonc. Gigi molar pertama berbentuk seperti
murbei d. Penonjolan tulang frontal (Frontal
Bossing) Diagnosis : dengan pemeriksaan klinis dan
serologi.
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS KONGENITA - STIGMATA
MDL/S/Peb/2006
Sifilis Kongenita
Snuffle nose, Rhagades, Ulcerated Syphilid on the fore head
Hutchinson’s teeth
PEMBAGIAN – KELAINAN KLINIS : Stadium I Stadium II Stadium laten : - Dini : bersifat menular - Lanjut : bersifat tidak
menular Stadium III Stadium kardiovaskular dan neurosifilis
SIFILISSIFILIS AKUISITA
SIFILIS AKUISITA –STADIUM I
Umumnya lesi hanya 1 (Afek Primer): papel yg kemudian menjadi papel erosi / ulkus : ULKUS DURUMCiri khas ULKUS DURUMa. Biasanya soliterb. Berbentuk bulat atau lonjongc. Berukuran beberapa 1- 2 cmd. Tepi ulkus teratur, berbatas tegas dengan
tanda-tanda radang negatife. Dinding ulkus tegakf. Permukaan dasar ulkus bersih, berwarna
merahg. Isi ulkus berupa cairan serush. Pada perabaan terdapat indurasi (durum)
dan tidak nyeri tekan (indolen)
16/10/2015
SIFILIS AKUISITA – STADIUM II
S II srg disebut : the Greatest Imitator of all the skin diseases. Tanpa rasa rasa gatal.Kelainan sistemik didahului gejala prodromal : Nyeri otot, sendi, suhu subfebril, sukar menelan (angina sifilitika), malaise, anoreksi & sefalgia.Kelainan kulit, selaput lendir, kelenjar & organ tubuh lainKelainan tubuh lain
a. Kuku : onikia, rapuh dan kaburb. Mata : uveitis anterior, korioretinitisc. Tulang : periostitisd. Hepar : hepatomegali, hepatitise. Ginjal, meningen
Kelainan Kulit :
Makula eritem, bulat lonjong (roseola sifilitika) terutama dada, perut, punggung, lengan, tangan
Papel - batas kulit rambut kepala (korona veneris)
Papula arsiner, sirsiner dan polisiklik Papula diskret - telapak tangan dan
telapak kaki Papula korimbiformis Kondiloma lata - kulit lipatan-lipatan
yang lembab & hangat Papula + folikulitis yang dapat
alopesia sifilitika Papuloskuamosa - mirip psoriasis
(psoriasis sifilitika), papulokrustosa - mirip frambusia (sifilis frambusiformis)
16/10/2015
Kelainan selaput lendir :
Mucous patch - banyak mengandung T pallidum, Bentuk bulat, kemerahan ulkus Kelainan mukosa bibir, pipi, laring, tonsil dan genital. Kelainan kelenjar Pembesaran kelenjar seluruh tubuh Kelenjar - kelenjar getah bening superfisialis terutama suboksipital, sulkus bisipitalis & inguinal. Pada aspirasi kelenjar akan ditemukan T. pallidum.
16/10/2015
SIFILIS AKUISITA – STADIUM LATEN DINI
Stadium ini (+) < dari 2 tahun setelah infeksi.Tanda-tanda klinis (-), bersifat menular.Penegakkan diagnosis STS yang positif.
16/10/2015
SIFILIS AKUISITA – STADIUM LATEN LANJUT (TIDAK MENULAR)
Disebut laten lanjut > 2 tahun setelah infeksi.Kelainan klinis (-) dan hanya dapat diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan STS yang positif. Lamanya masa laten ini dapat berlangsung bertahun-tahun, bahkan dapat berlangsung seumur hidup.
SIFILIS AKUISITA – STADIUM III
Kelainan timbul antara 3 – 10 tahun sesudah stadium IKelainan khas – guma : infiltrat berbatas tegas, bersifat kronis, cenderung mengalami perkejuan (perlunakan) & pecah ulkusUlkus : dinding curam, dasar : jaringan nekrotik berwarna kuning keputihan (ulkus gumosum) & bersifat destruktif & serpiginosa.
SIFILIS AKUISITA – KARDIOVASKULAR
Manifestasi klinik baru (+) 10 – 40 tahun setelah infeksi primer. Sekitar 10 % penderita sifilis akan mengalami fase ini & dapat (+) bersamaan dengan neurosifilis (40 %). Pasien pria > wanita. Pasien bangsa kulit berwarna > kulit putihKelainan jantung, p.d. besar (aneurisma) dan p.d. sedang.Diagnosis pasti - gejala klinis, hasil foto toraks, EKG & STS.