patient safety in nursing
DESCRIPTION
Patient safety in nursingTRANSCRIPT
Kemala Rita Wahidi, SKp, MARS., ETN
N a m a : Kemala Rita, Wahidi SKp,MARS Status : Menikah dengan dua Putra A l a m at : Jln . Alvania IV/No 3 Komplek Pertamina Pondok Ranji Ciputat – Jakarta
Selatan Telf : (021) 7408552, HP : 0815 998 6984, E-mail : [email protected] : Akademi Perawatan DepKes RI, Program Studi Ilmu Keperawatan – FK - UI Magister Administrasi Rumah Sakit, FKM – UI Kandidat Program Doktor Fak. Ilmu Kesehatan UGM Pekerjaan : Kepala Bidang Diklat RS Kanker Dharmais, Jakarta Kepala Bidang Keperawatan RS. Kanker Dharmais Jakarta Staf Pengajar Magister Administrasi RS. FKM-UI & URINDO Tim Surveyor Nasional – KARS Organisasi: Ketua Himpunan Perawat Onkologi Indonesia (Himponi) Ketua Kolegium Keperawatan Onkologi Indonesia Kordinator Bidang Pelayanan Keperawatan. Masyarakat Paliatif Indonesia
(MPI) Anggota Bidang Pengembangan Pelayanan Perhimpunan Perawat
Manajer Indonesia (HPMI) Anggota Kompartemen Pengembangan Profesi Ikatan Rumah Sakit
Pendidikan Indonesia, (ARSPI) Anggota Kompartemen Keperawatan PERSI
Layanan Keperawatan •Pelayanan 24 jam •Jumlah tenaga >> & kompetensi bervariasi
•Berada di berbagai unit kerja •Prosedur/ tindakan >> pelaksana bergantian
•Pelaksanaan praktik Kep independen & kolaborasi
RISIKO SALAH
PELAPORAN KEJADIAN : - Tidak dikomunikasikan !!! - - Tidak dianalisis !!! - Tidak ada tindak lanjut!!! PENGENDALIAN ???
MANAJEMEN RISIKO KLINIK
SAFETY & QUALITY
Standar Akreditasi Rumah Sakit yang Baru (versi 2012)
5
I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada PasienBab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)Bab 3. Asesmen Pasien (AP)Bab 4. Pelayanan Pasien (PP)Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO)Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP)Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
6
III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah SakitSasaran I : Ketepatan identifikasi pasienSasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektifSasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert)Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasiSasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatanSasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
IV. Sasaran Milenium Development GoalsSasaran I : Penurunan Angka Kematian Bayi dan Peningkatan Kesehatan IbuSasaran II : Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDSSasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB
Standar Akreditasi Rumah Sakit yang Baru
7
Standar Akreditasi Rumah Sakit Baru
Standar ElemenPenilaian
Kelompok I 161 436Kelompok II 153 569Kelompok III
6 24
Kelompok IV
3 19
Total : 323 1048
Proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang langsung diberikan kepada klien, pada berbagai tatanan Pel. Kes. dengan menggunakan
metodologi proses keperawatan, dalam lingkup wewenang dan tanggung jawab keperawatan,
serta etika profesi keperawatan yang memungkinkan setiap orang
mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif. ( CHS,1982)
Area praktek keperawatan:
Manajemen risiko klinis & keselamatan pasien
Base on Nursing Process
Norma / penegasan tentang mutu pekerjaan seorang perawat yang dianggap baik, tepat dan benar, yang digunakan sebagai pedoman pemberian pelayanan keperawatan serta merupakan tolok ukur dalam penampilan kinerja seorang perawat (PPNI, 1998)
Implementation (keselamatan Ps.)
Asesment (keselamatan Ps.)
NCP (keselamatan Ps.)
DX (keselamatan Ps.)
Evaluation (keselamatan Ps.)
satisfaction
knowledge
Patient care Management
system
anxiety
Self care
safetycomfort
AREA ABU2 PADAT RISIKO/ ERROR(PELIMPAHAN SECARA TERTULIS / STANDING ORDER dan
SESUAI KOMPETENSI)
PRAKTIK KEPERAWATAN PRAKTIK
KEDOKTERAN
PERAWAT DOKTER
International Patient Safety Goals (IPSG)
JCI 13 % surgical error, 67% kesalahan transfusi darah SALAH IDENTIFIKASI
UK National Patient Safety Agency (2003-2005 236 incidents & near misses missing wristbands or wristbands with incorrect information
USA National Center for Patient Safety (2000 - 2003 Patient misidentification > 100 individual root cause analyses
1. Ketepatan identifikasi pasien
Reference: Patient Identification, Patient Safety Solutions. Volume 1. Reference: Patient Identification, Patient Safety Solutions. Volume 1. Solution 2/May 2007Solution 2/May 2007
• Salah identifikasi terjadi :• Ps. tidak sadar / disorientasi • PS dalam anastesi /sedasi• Ps. pindah kamar • Ps pindah TT / pindah posisi / lokasi di ruangan
• Identifikasi perlu dilakukan : • Pemberian obat • Tranfusi darah / produk darah• Pemeriksaan laboratorium • Operasi• Semua tindakan
Minimal 2 Identitas Ps. : Nama (2 karakter) Tn. Ahmad Dahlan NO. MR (RM) Umur ( tanggal lahir) Gelang nama (tangan/ kaki), Barcode / Label nama Nomor ruang pasien tidak diperbolehkan
digunakan untuk melakukan identifikasi pasien.
1. Pasien yang mempunyai masalah komunikasi tidak bisa berkomunikasi karena : umur, hambatan bahasa,
2. Pasien yg untuk sementara tdk dapat berkomuniasi karena obat / alat
3. Pasien di ruang emergency tdk dapat berkomunikasi
4. Pasien tidak ada keluarga
Komunikasi efektif : Tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan
dipahami penerima pesan Komunikasi : lisan, tertulis, elektronikKomunikasi yang sering salah : Instruksi lisan Instruksi melalui telepon Pelaporan hasil pemeriksaan cyto
Melakukan “read back” (membacakan kembali) instruksi lisan maupun melalui telpon atau melaporkan hasil pemeriksaan baca ulang apa yg didengar SPO
Keadaan emergency penerima order mengulang kembali instruksi nama obat dan dosis, spelling .
mis : Adalat 10 mg (satu kosong/nol)
Penerima pesan : mencatat tanggal, jam dan tanda tangan; Pengirim pesan tanda tangan.
Tidak boleh menerima voice mail order Bila menerima order tdk langsung perawat/
farmasis perlu telf balik agar menerima order secara langsung.
Buat standar singkatan , akronim, simbol yg disepakati berlaku di RS. (TD, TTV, tak, taa, ku, gb, gv, Th/) dll
Buat Standar komunikasi pada saat overan (Hand off communications)
Tingkatkan ketepatan membuat laporan
Susun SOP serah terima ps. Menggunakan bahasa yg jelas dan
tehnik komm yg efektif kurangi interupsi, alokasikan waktu yg cukup , terapkan read back atau check back tehnik ,
Berikan informasi yg jelas kpd pasien / ke luarga pasien mau pulang/ pindah (obat, perawatan di rumah, hasil pemeriksaan, follow up / konsultasi lanjut)
S : SituationS : Situation
B : BackgroundB : Background
A : AssessmentA : Assessment
R : RecommendationR : Recommendation
Tehnik serah terima yang dapat digunakan pada saat serah terima perawat antar shift, perawat ke dokter saat melaporkan kondisi pasien, dokter ke dokter.
SituationSituation : : Dr.Anwar, Saya Ani, dari Ruang Dr.Anwar, Saya Ani, dari Ruang Melati.RS X, Bpk. Djoko mengalami Melati.RS X, Bpk. Djoko mengalami distress pernafasan.distress pernafasan.
Background:Background: Bpk. Djoko, 60 tahun, dengan COPD Bpk. Djoko, 60 tahun, dengan COPD berat, yang keadaannya semakin berat, yang keadaannya semakin menurun dan saat ini kondisinya menurun dan saat ini kondisinya semakin memburuk.semakin memburuk.
AssessmentAssessment: : Sesak RR 32 X / menit, TD, suhu. HRSesak RR 32 X / menit, TD, suhu. HR
Recommendation:Recommendation: Apakah perlu dilakukan pem. Apakah perlu dilakukan pem. penunjang lain? / RTL?penunjang lain? / RTL?
USA “Medication errors” 1.3 million pasien /thn (FDA, 2006)
> dari 33.000 nama / merek dagang > dari 9000 nama generik obat (ASHP,2005) > dari 3000 pasang obat yang mirip LASA (USP,
2008) >>> Kesalahan high alert drug Perawat bertugas 24 jam kewaspadaan MEDICATION ERROR
Adalah obat-obat yang beresiko tinggi mengakibatkan kerugian/ bahaya/ cidera yang fatal apabila terjadi kesalahan/ kelalaian dalam penatalaksanaan obat
Kelompok obat yang sering digunakan Berdasarkan penelitian, kelompok
obat ini paling sering menyebabkan adverse event
Kurangnya prosedur yang standard dan pengawasan yang tepat untuk mencegah/ mengurangi kejadian bahaya
Peran pasien/ keluarga yang belum optimal
Sumber: Institute for Health Care Improvement
1. Continuous IV heparin infusions2. Continuous IV insulin infusions3. Neuromuscular blocking agents4. IV cytotoxic chemotherapy infusions5. Sodium chloride infusion >0.9%6. Potassium injection (chloride,
acetate, and phosphate) >0.4 mEq/mL
7. Magnesium sulfate infusions >100 mL
8. Alteplase (t-PA, Activase) infusions9. Tenecteplase (TNKase) injections
10. Vinca alkaloids (VinCRIStine, VinBLAStine, Vinorelbine)
11. Narcotic/opioid infusions 12. Epinephrine, norepinephrine, isoproterenol
drip13. Seluruh obat2 yang diberikan via intrathecal 14. Seluruh obat2 yang diberikan via epidural 15. NICU: All doses of IV and oral medications
(except for oral vitamins or iron)16. Pediatrics (Ages 0-13): seluruh daftar obat
diatas; seluruh dosis obat IV di ICU/ICCU/IGD; seluruh obat2 sedation (except when administered by anesthesia provider); digoxin (all routes); and chloral hydrate (all routes)
1. Insulin2. Morphine3. Hydromorphine4. Warfarin5. Fentanyl6. Potassium Cloride7. Vancomycin8. Enoxaparin9. Diltiazem10. Heparin11. Obat2 Kemoterapi
Instruksi tidak jelas Tulisan tidak terbaca Lingkungan kerja serba
cepat Kurangnya klarifikasi Banyaknya jenis obat Diperkirakan 10%
kesalahan obat >> jenis obat
> 25% kesalahan SA nama obat
> 33% kesalahan LAkemasan obat
Kurangnya pengawasan
Morphine>< Hydromorphine Oxycodone>< Oxycontin Alprazolam><Lorazepam Acetaminophen><Oxydone with
acetaminophen Oxycodone><OXYcodone dg
Acetaminophen MS Contin>< Oxycontin Novolog Mix 70/30>< Novolin 70/30 Morphine><Meperidine Propoxyphenedg
Acetaminophen><OXYcodone dg Acetaminophen
Look-alike packages for eye medications include those for three different types of antibiotics and an antiviral drug for the herpes virus.
Mistaken as
Abbreviation Abbreviation SingkatanSingkatan
Intended Meaning Intended Meaning Arti sesungguhnyaArti sesungguhnya
MisinterpretationMisinterpretationKesalahan persepsiKesalahan persepsi
Bt Bt 10mg10mgIJIJ
IUIUOJOJ
QhsQhs
SSI SSI
BID (twice daily) BID (twice daily) Ten milligramsTen milligramsInjection Injection
International unitInternational unitOrange juiceOrange juice
Nightly at bedtime Nightly at bedtime
Sliding scale Sliding scale insulin insulin
BedtimeBedtimezero, risking 100-fold zero, risking 100-fold Intravenous(IV), atau Intravenous(IV), atau intrajugularintrajugularIV atau 10IV atau 10Oculus dextra (OD)Oculus dextra (OD)
qhr or every hourqhr or every hour
strong solution of iodinestrong solution of iodine
Pada kondisi yang diperlukan dapat ditempatkan obat2 golongan elektrolit di ruangan harus ada kontrol dan peringatan2 untuk mencegah /mengurangi kesalahan
Pastikan dalam kondisi emergency obat HAM harus sudah siap dalam kondisi dilarutkan atau kalau diperlukan yg tidak dilarutkan tempatkan pada area khusus (calsium chloride, calsium glukonas, magnesium sulfat)
Pemberian obat multiple konsentrasi pada anak perhatian khusus
Pada formulir permintaan obat : Penulisan dosis harus jelas dalam mg
(bukan volume) Perhitugan dosis dengan data yg
mendukung TB, BB, dosis/kg BB, kecepatan pemberian tetesan infus
1. Kurangi penggunaan obat2 formula2. Mengurangi jumlah konsentrasi dan volume. 3. Pindahkan dispensing obat2 beresiko dari area
kritis (ICU, ICCU, IGD, OK) 4. Pengecekan obat / alat dilakukan dua orang
untuk memastikan itu benar, terutama ketika menerima obat dalam jumlah besar.
(Kemasan dan pelabelan obat dapat menyesatkan / terlihat mirip dengan obat lainnya.)
Permintaan/ peresepan Tidak diperbolehkan permintaan obat
secara lisan Penulisan resep obat HAM harus
terstandar dapat diprint out E-prescription)
Penyimpanan, Penyiapan & Dispensing
Seluruh area penyimpanan harus diberi lebel yang jelas dan terpisah dari reguler stok .
Jika obat ditempatkan diarea perawatan , laci penyimpanan diberikan pembedaan
lebel tanda kewaspadaan pada area penyimpanan yg mudah terlihatPemberian obat: Terapkan prinsip “5 / 7 benar”
FIVE CORRECTNESSCorrect Patient
Correct DoseCorrect TimeCorrect Method
Correct Drug
Warning Side Effect
Drug Prescription
Drug Hand Over and Counseling
Drug Preparation Drug Adminstration Clear and Correct Hand WritingTidak disingkatElectrinik
1. Drug Preparation based on Doctor Prescription2. Correct and Clear Labeling
1. Drug Hand Over to the Patient by Nurse2. Drug Counseling by nurses3. & Pharmacist
Instruksi tertulis : Tuliskan nama dagang & nama generik obat
pada penulisan resep Penulisan resep jelas huruf balok Hindari menggunakan singkatan2 Penulisan R/ disertai dosis Petunjuk penggunaan jelas Tambahkna tujuan pemberian obat pada
instruksi Gunakan electronic prescribing
Batasi pemberian instruksi secara lisan kondisi emergensi
Hindari instruksi perteleponemergensi
Lakukan tehnik “read back” Sebutkan tujuan pemberian obat Lakukan “teach back” terhadap
pasien / keluarga
1. Menetapkan daftar obat yang bentuk/kemasannya mirip dan nama kedengaran mirip (LASA/ SALAD ), review minimal setiap tahun.
2. Menetapkan tindakan pencegahan akibat kesalahan karena tertukar/ salah penempatan obat LASA/ SALAD.
3. Elektrolit konsentrat tidak distok/ disimpan di ruang-ruang rawat, kecuali untuk kebutuhan klinik boleh di stok dalam jumlah terbatas di area-area tertentu misalnya kamar operasi, Dialysis unit, IGD, ICU/ICCU, penyimpanan dan pemberian harus sesuai dengan persyaratan.
4. Untuk memenuhi kebutuhan penggunaan elektrolit konsentrat di ruang rawat lainnya khususnya potassium chloride, disiapkan langsung oleh staf bagian Farmasi dalam bentuk sediaan yang sudah di dilusi.
5. Obat dan cairan lainnya yang ditempatkan dalam kontainer harus diberi label termasuk bila hanya ada 1 jenis obat yang sedang digunakan.
STERILE LABEL FOR CONTAINER
7. Buang obat atau cairan segera bila ditemukan tidak berlabel.
8. Vial/ ampul / wadah obat atau cairan dibuang setelah prosedur atau tindakan selesai, terutama di kamar operasi atau ruang prosedur
9. Label pada kontainer steril harus dibuang pada setiap selesai suatu prosedur/tindakan
Kebijakan : RS harus mengembangkan suatu cara
pendekatan untuk memastikan tepat ps, tepat lokasi dan tepat prosedur tindakan pembedahan.
Penyebab kesalahan: Komunikasi tidak adekuad antar anggota tim
pembedahan Tidak melibatkan pasien dalam membuat site
marking Tidak ada prosedur menverivikasi lokasi operasi Asessment pasien tidak adekuad Medical review ps tidak adekuad Penggunaan singkatan tidak adekuad
•Tingkatkan komunikasi diantara anggota tim• (MARKING SITE): melibatkan pasiendibuat oleh dr yg akan melakukan tindakan dibuat disaat pasien sadar terlihat (tidak hilang kena air) lokasi op ditandai disemua sisi•Lakukan verifikasi pre op sesuai Prosedur•Lakukan Asesment Ps. dg adekuat•Review RM harus adekuat•Lakukan Budaya komunikasi terbuka
•Penggunaan singkatan ditiadakan•Tulisan jelas & terbaca•Lakukan verifikasi pre op sesuai Prosedur
•Lakukan Asesment Ps. dg adekuat•Review RM harus adekuat•Lakukan Budaya komunikasi terbuka •Penggunaan singkatan ditiadakan•Tulisan jelas & terbaca
PATIENT HAS CONFIRMED: • IDENTITY • SITE MARKED • PROCEDURE • CONSENT ANAESTHESIA SAFETY
CHECK COMPLETED PULSE OXIMETER ON
PATIENT AND FUNCTIONING
DOES PATIENT HAVE A: KNOWN ALLERGY? DIFFICULT AIRWAY/ASPIRATION
RISK
EQUIPMENT/ASSISTANCE AVAILABLE
RISK OF >500ML BLOOD LOSS
(7ML/KG IN CHILDREN)? ADEQUATE INTRAVENOUS
ACCESS AND FLUIDS
1. CONFIRM ALL TEAM MEMBERS HAVE INTRODUCED THEMSELVES BY NAME AND ROLE ( SURGEON, ANAESTHESIA,AND NURSE )
2. VERBALLY CONFIRM : • PATIENT • SITE • PROCEDURE3. ANTICIPATED CRITICAL EVENTS: SURGEON REVIEWS: WHAT ARE
THE CRITICAL OR UNEXPECTED STEPS,
OPERATIVE DURATION, ANTICIPATED BLOOD LOSS? ANAESTHESIA TEAM REVIEWS:
ARE THERE ANY PATIENT-SPECIFIC CONCERNS?
4. NURSING TEAM REVIEWS: HAS STERILITY CONFIRMED? ARE THERE
EQUIPMENT ISSUES OR ANY CONCERNS? HAS ANTIBIOTIC PROPHYLAXIS
BEEN GIVEN WITHIN THE LAST 60 MINUTES?
IS ESSENTIAL IMAGING DISPLAYED?
1. NURSE VERBALLY CONFIRMS WITH THE TEAM:
THE NAME OF THE PROCEDURE RECORDED
THAT INSTRUMENT, SPONGE AND NEEDLE
COUNTS ARE CORRECT (OR NOT APPLICABLE)
HOW THE SPECIMEN IS LABELLED (INCLUDING PATIENT NAME)
2. WHETHER THERE ARE ANY EQUIPMENT PROBLEMS TO BE ADDRESSED
3. SURGEON, ANAESTHESIA PROFESSIONAL AND NURSE REVIEW THE KEY CONCERNS
FOR RECOVERY AND MANAGEMENT OF THIS PATIENT
Reduce the risk of health care -aquiered infections
Hand hygiene guidelines
WHO : CLEAN CARE IS
SAFER CARE
Cara transmisi dari infeksi yang paling sering adalah melalui tangan.
Membersihkan tangan adalah faktor terpenting didalam mencegah penyebaran patogen dan resistensi antibiotika
Angka kepatuhan yang diharapkan adalah 90 % (CDC – recommendations )
KENAPA PENTING ?
Acknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety
Alasan KetidakpatuhanAlasan Ketidakpatuhan
• Tidak peduli pada protokol• Peduli tetapi tidak melakukan karena :
* Sibuk pasien banyak* Jauh dan fasilitas sedikit* Tangan tidak kotor* Tangan jadi kering dan kasar kena sabun.
Bila tangan tidak tampak kotor
it only takes 20 – 30 sec to do it!
Pasien jatuh adalah peristiwa jatuhnya pasien dari tempat tidur ke lantai, atau
ketempat lainnya yang lebih rendah pada
saat istirahat maupun pada saat pasien terbangun yang disebabkan oleh
berbagai penyakit (akut / khronis ),
karena terlalu banyak aktivitas atau akibat
kelalaian petugas.
6. Menurunkan risiko pasien jatuh
1. Faktor risiko intrinsik :a. Karakteristik pasien dan fungsi umum : Usia 65 tahun atau lebih Jenis kelamin \ Disability / immobility Gangguan keseimbangan Gangguan motorik Ketidakmampuan aktivitas fisik Menggunakan alat bantu ( kursi roda, walker, tongkat
dan lain-lain) Riwayat jatuh 3 bulan terakhir karena kelemahan fisik Gangguan sensorik Hambatan komunikasi Waktui reaksi lambat Gangguan mental Inkontinensia alvi / uri
b. Diagnosis Penyakit / perubahan fisik : Gangguan mental Penyakit akut ; kecelakan yang menyebabkan
penurunan kesadaran Kondisi muskulo skeletal / neoromuskuloskletal Artritis, parkinson dan osteoporosis yang
mengakibatkan ketidaknormalan gaya berjalan
Keterbatasan mobilitas karena masalah pada kaki
TIA yang mengakibatkan vertigo, dizziness dan lain-lain
Stroke Penyakit serebral Hipotensi ortostatik
c. Medikasi dan interaksi Obat : Terjadinya pemberian lebih dari 4
macam obat ( Poly farmasi) Diuretik dan laxative Sedative & Tranguilizer Psychotropic Anti depresan Obat yang dapat meningkatkan injuri
seperti anti koagulan, anti arrithmia Obat anti hipertensi, obat DM, dll
d. Perubahan kondisi mental akibat penggunaan alcohol :
Gangguan memori Mental confusion Impulsive Kecemasan tinggi Delirium
Karakteristik Lingkungan ; Tingkat pencahayaan kurang - gangguan
penglihatan Permukaan lantai yang tidak rata terpeleset Furniture yang terlalu banyak gangguan
mobilisasi Posisi ketinggian tempat tidur Penguncian roda tempat tidur Ketidak tersediaan nurse bell Penggunaan alat bantu ( wheelchair dll) Tangga tidak aman Kamar mandi / toilet tdk ada pegangan
SKORING DIMENSI SKORING DIMENSI
15 POINT HISTORY OF FALLS 5 POINT UNSTEADY ON FEET
15 POINT LOSS OF CONSCIOUSNESS 5 POINT POOR EYE SIGHT
15 POINT AGE 65 OR MORE 5 POINT POOR HEARING
10 POINT CONFUSED/ DISORIENTED/ HALLUCINATING
5 POINT POSTURAL HYPERTENSION
10 POINT USES ASSISTIVE DEVICE FOR MOBILITY ( WALKER, WHEELCHAIR, ETC
5 POINT SEDATED
5 POINT DETOXING FROM DRUGS/ ALCOHOL
5 POINT LANGUAGE BARRIER
Total points assessed: 0-10= no risk; Total point assessed :15 0r more patient is a fall risk
to
Aspek fisik : Kesakitan,Kematian Aspek Psikososial : takut, cemas,
depresi Finansial Tanggungan Siapa…? Aspek Hukum Tg Jawab Siapa….?
1. Penggunaan obat-obatan >4 macam obat2. Kurangnya / gangguan penglihatan. 3. Perobahan status mental yang tiba2 4. Ukuran sepatu / sandal yang tidak
sesuai5. Terpeleset karena lantai licin6. Terlalu banyak furniture7. Tidak tersedianya lapangan / area
kosong untuk berjalan8. Kurang pengawasan ,
1. Identifikasi factor risiko penggunaaan obat-obatan yang sering meningkatkan risiko pasien jatuh ( obat sedative, hypnotic, analgesic, psikotropik , anti depresan, laxative dan diuretic)
2. Lakukan mobilasi pasien sesuai SOP (protokol) yang telah ditetapkan, (memindahkan pasien dari tempat tidur, kursi roda, stretcher)
3. Evaluasi berapa lama waktu perawat menjawab bell , dalam upaya pemenuhan kebutuhan makanan, cairan,dan kebutuhan eleminasi
4. Tingkatkan pemenuhan pola tidur normal ps5. Komunikasikan faktor risiko pada ps & keluarga6. Gunakan istrumen yang sahih (valid) serta dapat
dipercaya (reliable) untuk memprediksi factor risiko pasien jatuh
7. Berikan pengertian pada pasien dan keluarga untuk memahami factor risiko karena perubahan tingkat ketergantungan, gangguan adaptasi terhadap perubahan lingkungan, perubahan daya ingat, perubahan sensorik, perobahan motorik serta gangguan komunikasi
8. Yakinkan jumlah tenaga perawat cukup pada setiap shift9 Perhatikan kondisi lingkungan pasien : Peralatan yang digunakan mudah dijangkau Penerangan cukup Kebisingan terkontrol Pindahkan pasien yang berisiko jatuh dekat nurse station10. Beri tanda / warna khusus pada ID Bands (penang
pasien), pd TT untuk memudahkan perawat mengidentifikasi pasien yang mempunyai risiko jatuh.
1.Medication Error kesalahan dalam pemberian obat.
2.Kesalahan prosedur operasi/ tindakan medis lain/ tindakan keperawatan.
3.Pencatatan tindakan pembedahan4. Melakukan pelayanan / asuhan
tidak kompeten / diluar kewenangan kasus Misran ????
5.Pasien jatuh (Swanburg, 1991)
6. PS. Luka / terbakar (kompres hangat, kauter dll)
7. Cidera karena kesalahan / kerusakan alat
8. Infeksi nosokomial9. Salah identitas ps / bayi10. Salah interprestasi tanda /
gejala
MENGAPA TERJADI CLINICAL ERROR PELAYANAN KEPERAWATAN ??
RCA
1. SAK & SOP dipahami perawat ?2. Uraian tugas Jelas?3. Orientasi / pelatihan setiap kebijakan,
alat, SOP, perawat baru4. Perawat terlatih sesuai kompetensi
tersedia ?
5. Hubungan antar anggota tim7. Sistim monitoring , evaluasi , & pengendalian
mutu supervisi8. Rasio jumlah tenaga perawat-pasien9. Jumlah alat / fasilitas ?10. Kalibrasi peralatan dilakukan rutin?
Perawat yang potensial menimbulkan risiko
Perawat baru Pertama kali sebagai instrumentatorShift malamBeban kerja terlalu berat
Pembuatan sistem pelaporan secara formal Pelaporan insiden / kejadian ( KTD/ KNC) Analisa insiden / invetigasi
(apakah ada kesalahan prosedur ?) Tindakan perbaikan (action?)
SDM Keperawatan
Rekrutmen : Kiteria seleksi, Orientasi, pelatihan
Lisensi Registrasi SIP & SIK/STR Pengkajian level kompetensi Grading kompetensi Training Meningkatkan kompetensi Pola / jenjang karir Program continuing education
PEMBINAAN UNTUK MENCEGAHKTD HARUS DIMULAI DARI REKRUITMEN
DAN SELEKSI ORIENTASI PENEMPATANInput Proses Output
Perawat• Pengetahuan• Ketrampilan• Sikap•Sarana•Penyediaan fasilitas• Kebijakan•Standard
Sistem RS
•Seleksi •Orientasi• Pelatihan• Supervisi• Monev•
Perawat yang
kompeten
Tidak/minimal
melakukan KTD
Askep Berkualitas
Bentuk Tim bagian dari Tim Keselamatan Pasien RS Sosialisasi program KP Perawat menyamakan persepsi bangun budaya ( 7 langkah) Buat Form laporan peristiwa ( event) Kumpulkan laporan analisa cari penyebab masalah ( Tim) Hasil analisa lakukan perbaikan sistem/ prosedur sosialisasikan pendekatan PSBH, GKM, QA, ISO, dll ? Uji coba ICU, IGD, IBS Tentukan target tahunan yang akan dicapai Berdasarlan analisis laporan kejadian
IPSG
PERSYARATAN RASIONAL ELEMEN YANG DIUKUR
PENGEMBANGAN MENJADI SOP
INDIKATOR KLINIK &PARAMETER
PENGUKURANMONITORING DAN
AUDITKEPATUHAN THD SOP
16
Perawat di semua level harus disamakan dulu persepsinya agar memberikan kontribusi yang optimal dan proses MEMBANGUN “budaya” KP dapat berjalan dengan baik.
• Sistem rekrutmen & seleksi perawat yang mempunyai kualifikasi/ kemampuan yang diharapkan sangat diperlukan.
• Sistem organisasi tempat perawat bekerja agar lebih kondusif atau memfasilitasi perawat bekerja secara profesional dan aman.
• Keselamatan Ps. upaya pembelajaran & peningkatan terus menerus (Continuous learning and improvement )
Goerge B, Julia, Nursing Theories, Norwalk,Apleton & Lange, 1995
Gartinah, T, Mencegah Clinical Error dalam pelayanan Keperawatan, Kongres PERSI, 2003
JCAHO, Patient Safety Standard, 2005 Kirk, Roey, and Hoesing Helan, The Nurse’s Guide coomon Sense, Quality Manajemen,
Illionis, SN Pbulication Inc, 1991 Marie Muller, Adverse Event
Monitoring in nursing, University of JHBCOHSASA Consultant. 2006
Rowland, Howard and Romland, Beatrice, The Manual of Nursing Quality ASssurance, USA, Aspen Publisher, 1987
Swanburg, Russel, Management and Leadership for Nurse Managers, Boston, Jones and barllet Published, 1996
Vincenti, Charles, Clinical Risk Management, London, BMJ,Publishing Group, 1995 Implementation Manual WHO Surgical Safety Checklist (First Edition). 24 Jun 2008
Graham, S; Clopp, MP; Kostek, NE.; Crawford, B, (2007) Implementation of a High-Alert Medication Program |, Lawrence Patient Safety Award 2007 mhttp://xnet.kp.org/permanentejournal/spr08/high-alert_medication.html, diakses 25 Juni 2011
Improve the safety high of high alert medications Institute for safe Medication alert, Reducing patient harm from
opiates (2007) Reducing patient harm from opioat,
http://www.ismp.org/Newsletters/acutecare/articles/20070222.asp diakses 25 Juni2011 Catching Deadly Drug Mistakes , Wall street Journal , 18 Januari
2010, diakses Juli 2011 Komariah, S (2009), Meningkatkan keamanan obat dengan
kewaspadaan tinggi: Kongres Persi 2009