paper utilitas hotel jambuluwuk

Upload: erianagitnovias

Post on 03-Nov-2015

842 views

Category:

Documents


269 download

DESCRIPTION

Building Utility

TRANSCRIPT

UTILITAS HOTEL JAMBULUWUK

KELOMPOK 2 :Bertha Mustika Nusantia36530Rahmi Anindita Damayanti 36577Irma Ramadan 36688Audra Nesia P. 37269Erian Agit Novitasari 37475

DASAR TEORIA. Jaringan Air BersihSKEMA UMUM JARINGAN AIR BERSIH

PEMAKAIANPENYIMPANAN Jaringan distribusi

SUMBER AIR BERSIH Jaringan transmisi

Air bersih dapat diperoleh dari beberapa sumber, yaitu air tanah, air hujan dan air permukaan (sungai, danau waduk, telaga, dsb). Air tanah pada umumnya merupakan groundwater inflow (Gi) yang dapat berupa: a. Air tanah dalam merupakan air tertekan (confined aquifer)b. Air tanah dangkal merupakan aktifier tak tertekan (unconfined aquifer)

Berdasarkan gambar penampang diatas beberapa hal yang dapat dijelaskan antara lain : Catchment area bagian atas member suplai pada daerah resapan sekunder Catchment bagian bawah member suplai pada daerah resapan primer Daerah resapan primer merpakan sumber air tanah bagi air tanah dangkal Daerah resapan sekunder memberikan resapan bagi air tanah dalam (digunakan dengan membuat sumur dalam/deep well) Infiltrasi air laut dapat terjadi jika aktifier tidak terjaga dengan baik.Ada dua jenis pendistribusian air bersih dalam bangunan berlantai banyak.1. UP-FEED SYSTEMDalam sistem ini pipa distribusi langsung dari tangki bawah (ground tank) dengan pompa langsung disambungkan dengan pipa utama penyediaan air bersih pada bangunan, dalam hal ini menggunakan sepenuhnya kemampuan pompa. Karena terbatasnya tekanan dalam pipa dan dibatasinya ukuran pipa cabang dari pipa utama tersebut, sistem ini terutama dapat diterapkan untuk perumahan dan gedung-gedung kecil yang rendah. Pembuatan relatif murah tetapi pompa cepat rusak.Kerugian system ini adalah : Pompa bekerja terus menerus Ketinggian terbatas karena kekuatan pipa terbatas untuk mengantispasi tekanan air didalamnya.2. DOWN FEED SYSTEM

GROUND WATER TANK

DISTRIBUSI KE SELURUH BANGUNAN

UPPER TANK

Beberapa kelebihan yang dimiliki down feed system diantaranya adalah:1. Pompa tidak bekerja secara terus menerus sehingga lebih efisien dan awet2. Air bersih selalu tersedia3. Tidak memerlukan pompa otomatis kecuali untuk sistem pencegah kebakaranSedangkan beberapa kekurangannya adalah:1. Membutuhkan biaya tambahan utuk tangki tambahan2. Menambah beban pada struktur bangunan3. Menambah biaya pemeliharaan

B. JARINGAN AIR PANASJaringan air panas terdiri dari supply air bersih/tangki, boiler, tanki air tanah, pompa, pemipaan dan sistem listrik (panel kontrol)a. Supply air bersihDalam perhitungannya kapasitas air bersih yang perlu dicadangkan untuk keperluan air panas sebesar 1/3 dari total kebutuhan air bersih atau 1/3 dari debit kebutuhan total air bersih. Tangki air bersih yang digunakan secara ekonomis dapat dijadikan satu dengan tangki air bersih untuk keperluan secara umum.b. BoilerAdaah unit pemas air yang digunakan dalam bangunan berlantai banyak untuk keperluan supply air panas di bangunan tersebut.Bagian-bagian boiler : Tangki persiapan/tangki air bersih yang mampu mensupply kebutuhan pemanasan dalam waktu 1 jam Alat pemanas (Fire Tube Boiler). Teridiri burner dan sistem kontrol (sensor)c. Tangki Air PanasAdalah tangki yang berfungsi sebagai penyimpanan air pemanas dengan cadangan penyimpanan selama minimum satu jam. Dilengkapi dengan lapisan isolasi panas sehingga tidak terjadi reduksi panas pada saat distribusi dilaksanakan. Tangki air panas tersebut harus mampu menahan panas air sekitar 180 derajat F atau 82 derajat C.. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tangki boiler umumnya dilengkapi dengan katup pengaman.d. PompaDalam Hot water system diperlukan pompa karena pada umunya letak boiler ada dibagian bawah bangunan (basement). Apabila letaknya dibagian awah bangunan, maka jenis pompa yang diperlukan adalah pompa tekan.

e. PemipaanPipa air panas mempunyai fungsi yang spesifik yaitu mendistribusikan air panas utnuk bagian yang diperlukan serta menjaga suhu agar tidak terlalu banyak mengalami penurunan. Dengan demikian : Tahan pada suhu tinggi Anti bocor Kedap air Dilapisi dengan serat kaca untuk menahan suhu dengan ketebalan minimum inch secara merata di seluruh permukaan pipaf. Sistem Listrik dan Panel Kontrol Tegangan dan kuat arus listrik harus stabil apabila menggunakan unit pemanas dengan sistem pemanas listrik. Panel kontrol, menunjukkan indikasi dari : Volume air panas dalam tanki air panas Tekanan air Suhu Air PanasC. Jaringan Air KotorKlasifikasi sistem buangan air menurut jenis buangannya :a. Sistem Pembuangan Air Tinja, adlah sistem pembuangan dari kloset, peturasan, dll. Dalam gedung dikumpulkan dan dialirkan bersama-samab. Sistem Pembuangan air bekas/sabun adalah sistem pembuangan air dimana air bekas dalam gedung dikumpulkan dan dialirkan keluar.c. Sistem Pembuangan Air Hujan. Adalah sistem pembuangan dimana hanya air hujan dari atap gedung dan tempat lainnya dikumpulkan dan dialirkan ke luar.d. Sistem Buangan Air Khusus. Adalah sistem buangan yang dikuhususkan bagi air buangan khusus, yaitu air buangan yang apabila ditinjau dari segi pencemaran lingkungan adalah sangat berbahaya jika air buangan tersbut langsung dimasukkan dalam roil kota tanpa proses pengamanan lebih dahulu. Oleh karena itu perlu disediakan peralatan khusus untuk mengolahnya, sebelum dibuang ke riol kota.e. Sistem Pembuangan dari Air Berlemak dari Dapur. Sistem pembuangan dari dapur secara umum sebenernya dapat dimasukkan dlam riol kota tanpa ptoses pengamnan terlebih dahulu.

D. Transportasi Vertikal dalam Bangunan Sumber: Architects Data, Time Saver Standard for Architectural Design

Tranportasi vertikal pada bangunan dibedakan menjadi sistem transportasi manual dan sistem transportasi mekanis. Sistem transportasi manual adalah sistem yang menghubungkan bangunan secara vertikal tanpa menggunakan mesin. Sistem transportasi manual terdiri dari ramps dan tangga.Sedangkan sistem transportasi mekanis adalah sistem yang menghubungkan bangunan secara vertikal dengan menggunakan mesin. Sistem transportasi mekanis terdiri dari elevator (lift), eskalator dan conveyor. Namun pada dasar teori ini sistem transportasi mekanis yang dibahas hanya hanya mengenai elevator, karena umumnya bangunan hotel tidak menggunakan eskalator dan conveyor.TanggaBerjalan di atas tangga memang membutuhkan lebih banyak tenaga daripada berjalan di tempat datar. Namun secara psikologi naik tangga lebih menguntungkan karena dapat meningkatkan stamina kerja terutama pada tangga bersudut 30o dan dilihat dari perbadingan tanjakan tangga.

Standar kemiringan tangga adalah antara 30o-45o dengan tinggi anak tangga (optrede) 18 cm dan lebar anak tangga (antrede) 27cm atau optrede 19cm antrede 25cm atau optrede 20cm antrede 23cm.

Pada bangunan dengan jumlah lantai antara 3 sampai 18 lantai maka karakteristik tangga seperti tampak pada gambar di samping. Tinggi anak tangga (optrede) 18 cm dan lebar anak tangga (antrede) 29cm. Setelah maksimal 18 anak tangga harus terdapat bordes (landing). .Rumus perhitungan panjang bordes adalah n panjang langkah + 1 panjang anak tangga, misalnya pada anak tangga dengan optrede 17 antrede 29 maka panjang bordesnya adalah 2 x 63 x 29 = 1,55m.Desain tangga darurat sebaiknya memungkinkan orang untuk lebih cepat bergerak dengan leluasa jika terjadi keadaan yang tidak diinginkan, seperti kebakaran. Letak tangga darurat harus mudah dilihat dan mudah ditemukan sehingga memudahkan untuk menyelamatkan diri. Tangga darurat harus diletakkan pada ruang tangga dengan jalan masuk dan jalan keluar dibuat di tempat terbuka. Pintu keluar harus lebih lebar daripada lebar tangga. Pada ruang khusus tangga harus ada jalan menuju ruang bawah tanah, tidak dibuat loteng, ruang penyimpanan dan ruang sejenis dengan pintu yang dapat mengunci otomatis.Berikut ini adalah berbagai macam bentuk tangga beserta standar ukuran masing-masing;

Bentuk penampang lintang anak tangga sebaiknya tidak tegak lurus, tapi miring ke belakang untuk menghindarkan noda sepatu dan membuat penampilan tangga lebih bervariasi. Pada ketinggian pegangan tangga dibutuhkan tempat yang besar, sementara pada ketinggian kaki diperlukan tempat yang lebih kecil. Oleh karena itu, luas jalan pada tangga dapat diperkecil untuk dibuat sisi pada bagian luar tangga. Jarak antar railing yang nyaman adalah sekitar 12cm. Jarak antar ketinggian lantai minimal 1m harus diberi penghalang agar tidak ada orang yang jatuh. Oleh karena itu tangga juga wajib diberi penghalang. Jika ketinggian jatuhnya lebih rendah dari 12m maka tinggi penghalang (balustrade) adalah 0,9m. Jika ketinggian jatuhnya lebih tinggi dari 12m maka tinggi penghalang (balustrade) adalah 1,1m. RampsRamps adalah bagian sirkulasi bangunan yang memiliki kemiringan lebih dari 5%. Kemiringan ramps yang dibolehkan bergantung pada panjang ramps dan letak landing. Berikut ini tabel perbandingan antara panjang dan tinggi ramps yang dibolehkan.Elevator1. Elevator penumpangLalu lintas vertikal pada gedung yang terdiri dari beberapa lantai dapat dialihkan melalui instalasi lift. Pada gedung yang besar dan bertingkat, gabungan sentral lift cocok diletakkan pada tempat persilangan lalu lintas.Lift untuk barang dipisahkan dengan lift untuk manusia (lift penumpang). Pada konstruksinya, sekaligus diperhitungkan bahwa lift barang otomatis dapat dialihfungsikan menjadi sarana transportasi manusia.Daya tampung lift penumpang dikategorikan menjadi 3, yaitu1. Lift kecil dengan daya tampung 400kg untuk orang beserta barang bawaannya.2. Lift sedang dengan daya tampung 600kg untuk kereta bayi dan kursi roda.3. Lift besar dengan daya tampung 1000kg untuk transportasi bed orang sakit, peti mayat dan peralatan.

Berikut adalah gambar penampang ruang motor penggerak lift dan gambar potongan shaft lift

2. Elevator barangElevator barang umumnya terdapat pada bengkel, gedung parkir, hotel, bangunan industri dan bangunan yang membutuhkan transportasi barang secara vertikal.Ukuran kabin lift barang antara 1,6m x 2,1m sampai 3,1m x 4,2m. Kecepatan lift barang antara 22,5-60m/menit.

Berikut adalah gambar penampang ruang motor penggerak lift barang dan gambar potongan shaft lift barang

Untuk bangunan hotel, lift barang harus cukup luas untuk mengangkut kasur (bed) ke kamar hotel. Berikut ini adalah standar lift barang yang mampu untuk mengagkut bed

3. Lift pengangkut barang kecilPada bangunan hotel lift yang berfungsi untuk pengangkut barang kecil seperti ini terdapat di kitchen, yaitu dumbwaiter. Dumbwaiter berfungsi mengangkut makanan dari dapur ke restoran, cafe, dan bagian hotel yang lain.Dimensi lift pengangkut barang kecil dipengaruhi oleh berat beban yang dapat masuk di dalamnya serta diperngaruhi oleh arah bukaan lift. Standar dimensi lift yang dapat dibuka dari satu sisi berbeda dengan lift yang dapat dibuka dari kedua sisi.

E. Jaringan ListrikYang dimaksud dengan jaringan listrik adalah sistem listrik yang terdiri dari hantaran dan peralatan listrik yang terhubung satu sama lain untuk menyalurkan tenaga listrik.Skema sistem distribusi listrik :

Contoh peletakkan dalam bangunan :

SUMBER TENAGA LISTRIK :Tenaga listrik yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan suatu bangunan dapat diperoleh dari tiga macam sumber tenaga, yaitu :a. PLN (Perusahaan Listrik Negara)Aliran ini berasal dari jaringan kota yang dikelola oleh pemerintah, karena dalam distribusi wattnya sangat terbatas pada pemakaian maksimal yang diijinkan.Keuntungan dari pemakaian sumber tenaga PLN adalah : Pengadaan awal lebih murah dibandingkan dengan sumber tenaga lainnya. Dalam operasiaonal tidak membutuhkan biaya perawatan yang berarti. Tidak menimbulkan dampak yang merugikan seperti pencemaran, getaran, kebisingan, dan lain-lain Tidak membutuhkan ruangan khusus untuk pengontrolanb. Generator Set (Genset)Generator merupakan alat yang mengubah gerakan mekanis menjadi elektris melalu proses kemagnetan. Sumber tenaga ini dikelola oleh pemilik bangunan dan merupakan fasilitas bangunan.Keuntungan dari pemakaian sumber tenaga generator set adalah : Kapasitas KVA yang tidak terbatas Lamanya tenaga bekerja hanya dibatasi oleh ukuran tangki bahan bakar Biaya yang dikeluarkan relative lebih murah bila diperhitungkan dalam jangka waktu yang lama.Kekurangan/kelemahan sumber tenaga generator set adalah : Memerlukan pemeliharaan yang konstan dan testing yang teratur. Kesulitan penyimpanan bahan bakar. Timbul akibat sampingan berupa kebisingan getaran, dan suara dari saluran pembuangan gas.c. Baterai (Accumulator)Baterai yang digunakan untuk mensuplay kebutuhan tenaga listrik dalam keadaan emergency yang terbatas terutama untuk penerangan. Beberapa unit ditempatkan pada individual cabinet atau pada rak untuk instalasi yang lebih besar dan selalu dilengkapi dengan peralatan automatic charging.Keuntungan pemakaian sumber tanaga baterai adalah : Tidak memerlukan ruangan sendiri yang terpisah Dapat dipasang pada sistem sentral dengan didistribusikan melalus aluran dari baterai langsung melalui fasilitas yang adaKerugian/Kelemahan sumber tenaga baterai : Lamanya terbatas MahalPenggunan tenga listrik dalam bangunan dapat dipakai sebgai perlundungan bahaya berupa perlindungan kebakaran, petir, pencemaran; Pengadaan fasilitas : air panas, transportasi dalam bangunan, HVAC, penerangan, ,sound system, dan telepon; Pelayanan kegiatan konsumen berupa berbagai macam peralatan yang digunakan untuk mendapatkan kemudhan, efisiensi juga kenyamanan,Peralatan-peralatan listrik yang digunakan dalam bangunan :a. TransformatorTransformator adalah peralatan yang digunakan untuk mengubah atau mengganti tegangan arus bolak balik menjadi searah. Jika transformator merubah dengan menaikkan tegangan disebut sebagai transformator step-up, sedang jika merubah dengan menurunkan tegangn disebut transformator step-down. Transformator memiliki dua set terminal, yaitu terminal input (pertama) dan terminal output (kedua).b. SwitchboardSwitchboard adalah kumpulan saklar, sekering dan atau pemutus arus yang berdidi terpisah berfungsi untuk merubah/mengalihkan seta memberikan pengamanan terhadap beberapa aliran listrik yang dihubungkan dengan sumber energy utama. Bisa berfungsi dalam pendistribusian, dimana tenaga listrik yang masuk dibagi-bagi dalam unit kecil dengan pengamanan secukupnya.c. PanelboardPanelboard adalah perlengkapan hubung bagi yang ada tempat pelaanannya berbentuk suatu panel atau kombinasi panel-panel dari suatu penghantar atau bukan penghantar yang dipasang pada suatu rangka yang diperlengkapi dengan peralatan listrik seperti sakerlar, kabel dan rel. Fungsinya adalah mengontrld an membagi tenaga listriik atau mengontrol dan melindungi rangkaian dan alat-alat pemakai tenaga listrik. Panel merupakan bagian akhir dari rangkaian pendistribusian tenaga listrik. Setelah dari panel barulah menuju berbagai peralatan pemakai tenaga listrik.d. Sakelare. Peralatan pelindung jalur listrik

F. Jaringan HVACPrinsip AC yaitu memindahkan kalor dari satu tempat ke tempat yang lain. AC sebagai pendingin memindahkan kalor dari dalam ke luar ruangan, AC sebagai pemanas, memindahkan kalor dari sistempemanas ke dalam ruangan (di negara kutub)

Berdasarkan sistem distribusinya, AC dibagi menjadi 2 jenis:1. AC unitjarak inlet (evaporator) dan outlet (kondensor) cooling unit cukup dekat atau terdapat dalam satu container. Misalnya AC window (self contained AC unit) dan AC split (fan coil filter unit)2. AC CentralAdalah satu sistem AC yang digunakan untuk seluruh bangunan. Untuk multi stories building dilengkapi dengan AHU (Air Handling Unit) di tiap lantai. Fungsi AHU adalah untuk mengatur distribusi udara yang dikondisikan pada setiap lantai. Evaporator terdapat pada setiap AHU atau pada tiap ruang, bila dikehendaki untuk diatur suhunya.

Cara kerja AC Central

Air dari cooling tower masuk refrigerator melalui condensor, refrigerator ini difungsikan untuk mendinginkan air panas dari AHU Dalam refrigerator ini terjadi proses pendinginan air, air dari AHU masuk chiller dalam refrigerator diubah menjadi air dingin, yang kemudian air dingin tersebut disirkulasikan kembali ke dalam AHU yang mana AHU digunakan untuk mengkondisikan/ mengubah udara panas dalam ruang menjadi dingin Udara panas dalam ruang akan dihisap kedalam AHU melalui lubang register yang kemudian diubah menjadi udara dingin dengan penambahan O2 Udara segar dari AHU ini akan didistribusikan kembali pada setiap ruangan dengan tekanan velocity yang cukup

Sedangkan menurut cara kerjanya, dibedakan menjadi Single duck system (udara dingin) Double deck system (udara panas dan dingin)

G. Fire Protection

a. Pengertian : perlindungan terhadap suatu bangunan apabila terjadi kebakaran. b. Klasifikasi bahaya api: 1. Klasifikasi A: disebabkan oleh Bahan-bahan padat yang mudah terbakar (contoh: kertas, kain, kayu, dsb) bisa dipadamkan dengan semua jenis pemadam.2. Klasifikasi B: disebabkan oleh BBM termasuk Gas Elpiji (bensin, solar, avtur, bensol) bisa dipadamkan dengan bahan kimia. 3. Klasifikasi C: disebabkan oleh hubungan pendek arus listrik bisa dipadamkan dengan bahan kimia

H. Penangkal PetirPenangkal petir diperlukan sebagai antisipasi bangunan terhadap gangguan yang mungkin timbul akibat petir. Pada prinsipnya instalasi penangkal petir ialah suatu sistem instalasi dengan komponen-komponen dan peralatan-peralatan yang secara keseluruhan berfungsi untuk menetralisir udara di sekitar bangunan agar tidak terjadi petir, sehingga semua bagian dari bangunan beserta isinya atau benda-benda disekelilingnya terlindung/ terhindar dari bahaya sambaran petir.

Instalasi Penangkal Petir ini terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut : Penghantar di atas tanah, ialah penghantar yang dipasang diatas atap sebagai pengankal petir, berupa elektroda logam yang dipasang tegak dan elektroda logam yang dipasang mendatar. Penghantar pada dinding atau didalam bangunan, sebagai penyalur arus petir ke tanah yang terbuat dari tembaga, baja galvanised atau alumunium

I. TelekomunikasiSemua bangunan komersial dan institusional harus dapat mengakomodasi kebutuhan komunikasi data, suara bahkan video. Perusahaan pelayanan jasa komunikasi umumnya tidak langsung memasang sistem komunikasi secara sempurna, sehingga menjadi kewajiban pemilik gedung untuk menyediakan sistem telekomunikasi yang memadai.Sistem telekomunikasi baik data, suara maupun video memerlukan ruang, pathways, sistem kabel, dan dukungan lingkungan sekitar. Faktor-faktor tersrbut harus diperhatikan saat merancang sebuah bangunan.Selain faktor-faktor tersebut, sistem telekomunikasi data, suara dan video memerlukan media berupa peralatan hardware, software, dan terminal devices seperti telepon, komputer dan monitor sebagai sarana menampilkan video.

Ada beberapa jenis sistem telekomunikasi suara, yaitu1. Key telephone systemSistem ini menghubungkan telepon dalam jumlah relatif sedikit. Dengan menggunakan sistem ini maka dapat dilakukan sistem telekomunikasi suara yang standar dan sederhana.2. Private branch exchanges (PBXs)Sistem ini mampu menghubungkan ribuan telepon dalam satu bangunan dan menyediakan jangkauan telekomunikasi yang luas.Tabel di bawah ini adalah tabel syarat yang dibutuhkan dalam PBX system

3. Central office telephone serviceSistem telekomunikasi ini menggunakan central office telephone, sehingga jalur komunikasi suara diatur oleh central office telephone tersebut melalui sebuah alat central switching machine.4.Special purpose voice systemSistem ini menggunakan terminal telepon dengan kapasitas tinggi multi-line.5. Ancillary voice systemSistem telekomunikasi ini menyediakan fasilitas tambahan selain fungsi standar telekomunikasi suara. Fasilitas tambahan tersebut diantaranya adalah voice mail dan automatic call accounting system6. Intercommunication systemIntercommunication system menyediakan komunikasi dengan sistem point-to-point dan point-to-multipoint.Ada beberapa jenis sistem telekomunikasi data, yaitu1. Terminal-hostsSistem ini menghubungkan terminal data individul ke mainframes yang lebih luas.2. Local Area Network (LAN)Hubungan antar komputer dalam satu bangunan, sehingga tidak memerlukan server. LAN umumnya digunakan pada bangunan yang selalu dipantau melalui sistem komputerisasi.3. Wide Area Network (WAN)Sistem Wide Area Network (WAN) menghubungkan komputer dalam jangkauan yang sangat luas, bahkan sampai antar kawasan.4. Integrated systemSistem penggabungan komunikasi data dan suara melalui sebuah single voice-data terminal. Dengan penggabungan sistem, maka telekomunikasi menjadi multifungsi dan multimedia.5. Wireless systemDalam sistem ini,transmisi data tanpa menggunakan kabel tetapi melalui elektromagnet dan frekuensi radio.

APLIKASI DALAM BANGUNAN

A. Jaringan Air BersihPada hotel Jambuluwuk ini sistem air yang digunakan merupakan down feed system, dimana pada sistem ini air ditampung terlebih dahulu di dalam ground tank, kemudian dipompakan ke tangki atas (upper tank) yang biasanya dipasang diatas atap atau di lantai tertinggi bangunan. Dari sini air didistribusikan ke seluruh bangunan.Down feed system hotel Jambuluwuk

Ground Water TankUpper Tank

Pada hotel Jambuluwuk terdapat 3 tangki air bersih yang terletak diatap dengan kapasitas yang dimiliki masing-masing 4 m. Ground water tank yang dimiliki terletak di lantai paling bawah yaitu lantai basement 2. Batas tekanan ground water tank yang dimiliki adalah 8 bar/atm. Kedalaman yang dimiliki ground water tank sekitar 3m dan terbuat dari bahan beton. Hotel ini juga menggunakan 2 pompa motor listrik dalam sistem jaringan air bersihnya. Jenis pompa tersebut adalah pompa deep well. Selain itu terdapat pompa air buster untuk mengalirkan air ke bawah dengan kapasitas 16m.

Ground water tankpompa motor listrik

Pompa Motor Listrik

B. Jaringan Air PanasDalam perhitungannya kapasitas air bersih yang perlu dicadangkan untuk keperluan air panas sebesar 1/3 dari total kebutuhan air bersih atau 1/3 dari debit kebutuhan totak air bersih. Sistem air panas pada hotel Jambuluwuk tidak menggunakan boiler tetapi menggunakan Chiller (AC Central). Dari chiller tersebut kompresor (tekanan tinggi) menghasilkan uap panas kemudian dialirkan melalui pipa yang disalurkan ke dalam tabung cadangan air bersih untuk memanaskan air di dalamnya. Setelah air sudah panas kemudian air panas tersebut dialirkan melalui pipa yang dibungkus dengan alumunium tebal untuk disimpan ke dalam torrent (tangki air panas) yang kemudian dialirkan ke seluruh bangunan.

ChillerPipaTangki pemanas

Pipa dibungkus dengan alumunium yang lebih tebal dan isoplex untuk menjaga agar air tetap panas saat disalurkan dari tangki pemanas menuju tangki air panas.

Tangki pemanas: Pemanasan air terjadi di dalam tangki tersebut. Uap panas yang berasal dari chiller disalurkan melalui pipa yang kemudian dimasukan ke dalam tangki pemanas yang berisi air cadangan, kemudian air yang sudah panas disalurkan ke tangki air panas. Tangki air panas: berfungsi sebagai penyimpan air panas dengan cadangan penyimpanan selama minimum 1jam. Tangki harus mampu menahan panas air sekitar 180 F atau 82 C. Untuk air panas, terdapat 2 tangki dengan kapasitas masing-masing 8m3. Salah satu tangki tersebut digunakan untuk make up (back up) distribusi air. Pengisian tangki air panas dari keadaan kosong memerlukan waktu 5 jam.

C. Jaringan Air KotorHotel yang standar pada Sewage Treatment Plan menggunakan instalasi Filter, Saptictank, lalu diteruskan ke Sumur Resapan dan riol Kota. Untuk sistem jaringan menggunakan One Pipe saja cukup. Namun pada Hotel Jambuluwuk menggunakan instalasi yang di atas standar yaitu pengolahan air limbah untuk digunakan kembali. Untuk sistem jaringan hotel ini menggunakan Two Pipe system lalu dijadikan satu kembali. Mengapa demikian. Ternyata fungsi dari two pipe system pada Hotel Jambuluwuk bukan untuk memisahkan grey dan black water, namun untuk mengefisiensikan proses pembuangan karena air kotor yang dihasilkan tidak cukup apabila hanya menggunakan One Pipe System.Berikut adalah proses pengolahan air kotor dan limbah sehingga dapat digunakan kembali:Air dari shaft kamar dialirkan menuju STP lalu kemudian diarahkan ke instalasi berikut :1. Bar Screen TankTempat pertama pengolahan limbah yang menampung mentahan dari Sewage Treatment Plant. Bentuk dari limbah masih berupa padatan dan cairan (air hujan dan grey water ) yang kemudian akan dipompakan menuju pipa selanjutnya. Adapun sampah sampah lain yang tertinggal seperti plastik , sisa makanan , tissue harus diambil secara manual, pemisahan dilakukan memakai garpu pengangkat.Output : padatan dan cairan mentah.2. Primary Tank Tempat pengendapan awal dengan kedalaman sekitar 3 meter. Dalam tank ini terdapat kipas penghancur yang mencampur adukan padatan dan cairan sehingga bentuk endapan menjadi lumpur. Pompa blower di dalam tank menyala sesuai dengan keadaan indikator. Bila indicator menyala pompa akan menyala selama 2 jam dan mati selama 2 jam pula. Output : lumpur (campuran padatan dan cairan).3. Equalization Tank Berfungsi mengekualisasi lemak dan mengatur fluktasi debit air. Terdapat 2 pompa yang bekerja sesuai dengan kebutuhan secara bergantian pada kondisi operasi normal dan bekerja keduanya dalam kondisi puncak.Tank ini menampung karakteristik/ sifat air limbah yang berbeda- beda. Kedalaman tank sekitar 1,5 meter. Terdapat Sub MarcibleJetrator untuk memasukkan udara agar tidak terjadi kondisi anaerob.Output : lumpur tanpa lemak4. Clarifier Tank Sebagai tempat memisahkan padatan dan cairan. Nantinya padatan akan terkumpul dalam bentuk lumpur yang akan turun ke dasar clarifier yang berbentuk kerucut. Tank ini dilengkapi dengan tube settler yang berfungsi mempercepat proses endapan. Pada bak ini air bersih dan air hujan dari sistem drainase ditambahkan dengan cara disemprot . Lumpur yang telah terkumpul akan diteruskan ke sludge tank dan cairan diteruskan ke Biodetox Tank.Output : cairan tanpa padatan namun belum bersih.5. Slutge Tank Berfungsi untuk menampung lumpur dari Clarifier Tank dan Polising Tank. Output : Padatan6. Biodetox/ Aeration TankMengolah limbah secara aerobik dengan sistem Fixed Ned Cascade yang terdiri dari reaktor dan elemen fixed bed yaitu tempat berkembangnya mikroorganisme. Mikroorganisme akan tumbuh dan berkembangbiak pada permukaan elemen tersebut. Pada saat start up mikroorganisme akan masuk ke dalam reactor untuk menguraikan kotoran sesuai dengan jenisnya.Output : air yang sudah cukup jernih namun belum bersih.

7. Polishing Tank Tempat pengendapan terakhir yang memisahkan sekali lagi kotoran yang masih terbawa. Kotoran tersebut akan dipompakan menuju ke Slutge Tank lagi. Bila kapasitas air kotor berlebih akan dibuang ke sumur peresapan atau riol kota. Output : air bersih.

8. Chlorination Tank Di dalam tank ini diinjeksikan kaporit setelah proses pengendapan keduauntuk mematikan bakteri bakteri yang ada sehingga menjadikan air higienis.Pemasangan tablet kaporit : Konsentrasi : 3- 5 mg/l Kemurnian : 60%Output : Air higienis.9. Treat Water Tank Tempat pengolahan (treatment) air agar air dapat dimanfaatkan kembali untuk flush toilet dan sprinkle penyiram tanaman. Output : air bersih yang cukup higienis.

Berikut bagan urutannya :

Hotel Jambuluwuk menggunakan kembali black water dengan alasan air yang dibuang dari flush toilet cukup banyak dan masih bisa dimanfaatkan untuk flush lagi serta menyiram tanaman. Sistem ini cukup aman karena selalu diujikan kelayakannya pada dinas kesehatan tiap 3 bulan sekali. Endapan lumpur yang terkumpul pada Sludge Tank akan diambil dengan penyedotan selama 6 bulan sekali.Seluruh sistem air kotor di atas penyalurannya menggunakan pompa bertekanan. Jaringan sistem air kotor terdapat di dalam bangunan (lantai Basement1) dan pengontrolan di tiap lantai melalui shaft. Terdapat 1 shaft untuk 2 kamar.

Bahan pipa Dalam sistem air kotor menggunakan pipa PVC (jenis AW yang paling tebal).D iameter pipa yang paling besar (pipa air tinja) sekitar 8 inchi dengan kemiringan 1%. Dengan alasan tidak ada zat berbahaya (seperti rumah sakit) karena itu memakai pipa PVC saja cukup, apalagi dengan kualitas AW yang sudah memenuhi standar.

D. Transportasi Vertikal Dalam BangunanHotel yang standar pada Sewage Treatment Plan menggunakan instalasi Filter, Saptictank, lalu diteruskan ke Sumur Resapan dan riol Kota. Untuk sistem jaringan menggunakan One Pipe saja cukup. Namun pada Hotel Jambuluwuk menggunakan instalasi yang di atas standar yaitu pengolahan air limbah untuk digunakan kembali. Untuk sistem jaringan hotel ini menggunakan Two Pipe system lalu dijadikan satu kembali. Mengapa demikian. Ternyata fungsi dari two pipe system pada Hotel Jambuluwuk bukan untuk memisahkan grey dan black water, namun untuk mengefisiensikan proses pembuangan karena air kotor yang dihasilkan tidak cukup apabila hanya menggunakan One Pipe System.Berikut adalah proses pengolahan air kotor dan limbah sehingga dapat digunakan kembali:Air dari shaft kamar dialirkan menuju STP lalu kemudian diarahkan ke instalasi berikut :1. Bar Screen TankTempat pertama pengolahan limbah yang menampung mentahan dari Sewage Treatment Plant. Bentuk dari limbah masih berupa padatan dan cairan (air hujan dan grey water ) yang kemudian akan dipompakan menuju pipa selanjutnya. Adapun sampah sampah lain yang tertinggal seperti plastik , sisa makanan , tissue harus diambil secara manual, pemisahan dilakukan memakai garpu pengangkat.Output : padatan dan cairan mentah.2. Primary Tank Tempat pengendapan awal dengan kedalaman sekitar 3 meter. Dalam tank ini terdapat kipas penghancur yang mencampur adukan padatan dan cairan sehingga bentuk endapan menjadi lumpur. Pompa blower di dalam tank menyala sesuai dengan keadaan indikator. Bila indicator menyala pompa akan menyala selama 2 jam dan mati selama 2 jam pula. Output : lumpur (campuran padatan dan cairan).3. Equalization Tank Berfungsi mengekualisasi lemak dan mengatur fluktasi debit air. Terdapat 2 pompa yang bekerja sesuai dengan kebutuhan secara bergantian pada kondisi operasi normal dan bekerja keduanya dalam kondisi puncak.Tank ini menampung karakteristik/ sifat air limbah yang berbeda- beda. Kedalaman tank sekitar 1,5 meter. Terdapat Sub MarcibleJetrator untuk memasukkan udara agar tidak terjadi kondisi anaerob.Output : lumpur tanpa lemak4. Clarifier Tank Sebagai tempat memisahkan padatan dan cairan. Nantinya padatan akan terkumpul dalam bentuk lumpur yang akan turun ke dasar clarifier yang berbentuk kerucut. Tank ini dilengkapi dengan tube settler yang berfungsi mempercepat proses endapan. Pada bak ini air bersih dan air hujan dari sistem drainase ditambahkan dengan cara disemprot . Lumpur yang telah terkumpul akan diteruskan ke sludge tank dan cairan diteruskan ke Biodetox Tank.Output : cairan tanpa padatan namun belum bersih.5. Slutge Tank Berfungsi untuk menampung lumpur dari Clarifier Tank dan Polising Tank. Output : Padatan6. Biodetox/ Aeration TankMengolah limbah secara aerobik dengan sistem Fixed Ned Cascade yang terdiri dari reaktor dan elemen fixed bed yaitu tempat berkembangnya mikroorganisme. Mikroorganisme akan tumbuh dan berkembangbiak pada permukaan elemen tersebut. Pada saat start up mikroorganisme akan masuk ke dalam reactor untuk menguraikan kotoran sesuai dengan jenisnya.Output : air yang sudah cukup jernih namun belum bersih.

7. Polishing Tank Tempat pengendapan terakhir yang memisahkan sekali lagi kotoran yang masih terbawa. Kotoran tersebut akan dipompakan menuju ke Slutge Tank lagi. Bila kapasitas air kotor berlebih akan dibuang ke sumur peresapan atau riol kota. Output : air bersih.

8. Chlorination Tank Di dalam tank ini diinjeksikan kaporit setelah proses pengendapan keduauntuk mematikan bakteri bakteri yang ada sehingga menjadikan air higienis.Pemasangan tablet kaporit : Konsentrasi : 3- 5 mg/l Kemurnian : 60%Output : Air higienis.9. Treat Water Tank Tempat pengolahan (treatment) air agar air dapat dimanfaatkan kembali untuk flush toilet dan sprinkle penyiram tanaman. Output : air bersih yang cukup higienis.

Berikut bagan urutannya :

Hotel Jambuluwuk menggunakan kembali black water dengan alasan air yang dibuang dari flush toilet cukup banyak dan masih bisa dimanfaatkan untuk flush lagi serta menyiram tanaman. Sistem ini cukup aman karena selalu diujikan kelayakannya pada dinas kesehatan tiap 3 bulan sekali. Endapan lumpur yang terkumpul pada Sludge Tank akan diambil dengan penyedotan selama 6 bulan sekali.Seluruh sistem air kotor di atas penyalurannya menggunakan pompa bertekanan. Jaringan sistem air kotor terdapat di dalam bangunan (lantai Basement1) dan pengontrolan di tiap lantai melalui shaft. Terdapat 1 shaft untuk 2 kamar.

Bahan pipa Dalam sistem air kotor menggunakan pipa PVC (jenis AW yang paling tebal).D iameter pipa yang paling besar (pipa air tinja) sekitar 8 inchi dengan kemiringan 1%. Dengan alasan tidak ada zat berbahaya (seperti rumah sakit) karena itu memakai pipa PVC saja cukup, apalagi dengan kualitas AW yang sudah memenuhi standar. 1I.Letak sarana transportasi vertikal

2Keterangan

Pada lantai basement terdapat ramps sebagai sarana sirkulasi mobil dan motor dari semi basement maupun dari luar bangunan. Ramps ini memiliki dua jalur, yaitu jalur naik ke semi basement dan jalur turun dari semi basement ke basement.Untuk sirkulasi staf hotel menggunakan tangga servis. Di basement terdapat dua buah tangga servis. Tangga servis yang pertama menuju ke ruang pompa. Sedangkan tangga servis ke 2 hanya menghubungkan basement ke semi basement, tidak menerus ke lantai di atasnya. Namun di basement ini juga terdapat tangga yang menerus sampai lantai 1. Tangga tersebut digunakan sebagai tangga darurat dan dilengkapi dengan peralatan untuk keadaan darurat seperti supply udara dan pintu tahan api.Sementara untuk sirkulasi pengunjung hotel menggunakan elevator penumpang. Pada lantai basement hanya terdapat satu kabin elevator . Kabin elevator tersebut menerus sampai ke lantai 8. Selain elevator penumpang juga terdapat elevator barang untuk mengangkut barang ke laundry dan gudang yang ada di basement.

Keterangan

1

32

Jalur masuk

Jalur keluar

Hampir sama dengan lantai basement, di semi basement juga terdapat ramps sebagai sarana sirkulasi mobil dan motor. Namun di semi basement ini terdapat 4 jalur ramps, yaitu jalur masuk dari luar ke semi basement, jalur keluar dari semi basement ke luar bangunan, jalur turun ke basement, dan jalur naik dari basement ke semi basement.Di lantai semi basement terdapat 3 tangga servis untuk sirkulasi staf hotel. Tangga servis 1 menghubungkan lantai semi basement ke lantai 1, tangga servis 2 juga menghubungkan antara lantai semi basement dan lantai 1, sedangkan tangga servis 3 menghubungkan dari lantai basement ke semi basement.Sirkulasi pengunjung tetap menggunakan elevator penumpang. Di lantai ini juga hanya terdapat satu kabin elevator . Untuk mengangkut barang dari loading dock di semi basement ke gudang di basement maupun ke lantai atas, menggunakan sarana elevator barang.

Keterangan

Sirkulasi kendaraan ke hotel Jambuluwuk masuk ke tempat parkir melalui ramps yang terdapat di sisi selatan bangunan. Kemudian jalur keluarnya juga melalui ramps, tapi melalui ramps di sisi utara gedung. Sirkulasi di dalam gedung terdiri dari sistem sirkulasi manual dan sistem sirkulasi mekanis. Alat sirkulasi manual yang terdapat di lantai 1 adalah tangga utama, tangga servis dan tangga darurat. Tangga utama menghubungkan antara lantai 1, mezanin dan lantai 2. Di lantai ini terdapat 2 tangga servis. Tangga servis pertama menghubungkan dari semi basement ke lantai 1. Sedangkan tangga servis 2 dan 3 menghubungkan lantai 1 dan mezanin. Ada 3 tangga darurat di lantai 1 ini. Tangga darurat pertama berada di pojok selatan bangunan, tangga ini menghubungkan dari lantai basement sampai lantai 1. Tangga darurat 2 terletak di sisi utara bangunan. Tangga darurat ini menghubungkan dari lantai 1 sampai rooftop. Sedangkan tangga darurat yang ke 3 terletak di sisi utara dekat ramps keluar. Tangga darurat ini juga menghubungkan dari lantai 1 sampai rooftop.Sistem sirkulasi mekanis terdiri dari elevator penumpang, elevator barang dan dumbwaiter. Di lantai 1 terdapat 2 kabin elevator penumpang. Elevator pertama menerus dari basement sampai lantai 8, sedangkan elevator kedua hanya dari lantai 1 sampai lantai 8. Dumbwaiter terdapat

Keterangandi dapur untuk memudahkan mengangkut makanan. Dumbwaiter menghubungkan antara lantai 1, mezanin,dan lantai 2.Denah tipikal lantai 3-8`

Ini adalah denah tipikal dari lantai 3 sampai lantai 8. Alat transportasi vertikal yang terdapat pada lantai tipikal ini hanya tangga darurat, elevator penumpang dan elevator barang. Di lantai 3-8 tidak terdapat tangga servis. Sarana sirkulasi vertikal staf hotel menggunakan elevator penumpang dan tangga darurat. Terdapat dua tangga darurat yang diletakkan berjauhan yaitu berjarak sekitar 15m. Tangga darurat tersebut di ujung koridor sisi timur dan di sisi barat, sehingga jika terjadi kebakaran sirkulasi penyelamatan tidak terpusat pada satu titik.Alat transportasi mekanis pada lantai tipikal ini adalah elevator penumpang dan elevator barang. Elevator penumpang terletak di sisi selatan koridor. Ada dua kabin elevator penumpang. Satu kabin menghubungkan dari basement sampai lantai 8, sedangkan kabin yang satu lagi hanya menghubungkan dari lantai 1 ke lantai 8. Pemanfaatan elevator penumpang ini umumnya digunakan untuk pengunjung hotel, tapi staf hotel juga dapat menggunakan elevator ini selama tidak mengganggu kelancaran sirkulasi pengunjung. Selain elevator penumpang juga terdapat elevator barang. Elevator barang terdapat di room boy (ruang penyimpanan). Hanya terdapat satu kabin elevator penumpang di bangunan ini.

II. Macam transportasi vertikal

A. Transportsi Mekanis1. Tangga Hotel Jambuluwuk memiliki banyak tangga yang fungsinya berbeda-beda, sehingga kami mengelompokkannya menjadi 3, yaitu; Tangga utamaTangga utama bangunan hotel ini terletak di samping lobi. Tangga utama berfungsi sebagai alat sirkulasi bagi pengunjung hotel. Tangga ini menghubungkan lantai 1, mezanin dan lantai 2. Bentuk tangga menyerupai huruf U dengan lebar tangga 150cm, tinggi anak tangga (optrede) 18cm,dan lebar anak tangga (antrede) 20cm. Ketinggian railing (balustrade) 1 m. Tangga servisTangga servis diperuntukkan bagi staf hotel, sehingga sirkulasi staf sebisa mungkin tidak mengganggu pengunjung hotel. Tangga servis terdapat di basement, semi basement dan lantai 1. Tangga servis tidak menerus dari basement sampai lantai 1, tapi berhenti di setiap lantai dan berlanjut ke tangga servis yang lain untuk naik ke lantai di atasnya.Pada denah tipikal lantai 3 sampai lantai 8 tidak terdapat tangga servis karena pertimbangan keefektifan ruang. Ruang yang ada pada lantai 3-8 lebih dimanfaatkan sebagai kamar hotel. Oleh karena itu, sirkulasi staf hotel melalui tangga darurat dan dapat juga melalui elevator penumpang selama tidak mengganggu sirkulasi pengunjung hotel. Tangga daruratHotel ini memiliki 3 tangga darurat. Tangga darurat pertama terletak di pojok sisi selatan bangunan. Tangga tersebut terhubung menerus dari basement sampai lantai 1. Tangga darurat ke 2 dan ke 3 terletak di sisi utara bangunan. Tangga darurat tersebut menerus dari lantai 1 sampai rooftop.Karakteristik tangga darurat adalah sebagai berikut; lebar tangga 120cm, ketinggian anak tangga (optrede) 18cm dan lebar anak tangga (antrede) 30cm. Sementara ketinggian railing (balustrade) adalah 90cm.Sebagai sarana keselamatan, di tangga darurat terdapat pintu tahan api, speaker sebagai sarana pemberitahuan dari staf hotel,lampu sebagai sarana penerangan dan ventilasi sebagai supply udara segar. Material dinding tangga darurat juga tahan api.

2. RampsRamps terletak di lantai basement dan semi basement sebagai sarana sirkulasi kendaraan. Ketinggian ramps mencapai 2,1m, sementara panjangnya adalah 19,7m, sehingga kemiringan ramps adalah sekitar 6o. Ramps yang berfungsi sebagai jalur sirkulasi masuk terpisah dengan ramps yang berfungsi sebagai jalur sirkulasi keluar. Ramps yang menghubungkan lantai basement dan semi basement memiliki 2 jalur. Kedua jalur tersebut dipisah dengan pembatas. Lebar satu jalur ramps 3,75m.

B. Sistem Transportasi MekanisSistem transportasi mekanis dalam hotel Jambuluwuk ini menggunakan alat elevator penumpang, elevator barang dan dumbwaiter. Sistem penggerak elevator menggunakan traction system, yaitu dengan cara menarik kabin elevator menggunakan kabel penggantung baja dan mengimbanginya dengan counter weight oleh motor listrik. Motor listrik penggerak elevator tersebut terletak pada ruang di rooftop. Kecepatan masing-masing kabin elevator mencapai 1,75m/s sehingga waktu tunggu tidak terlalu lama. Jenis traction system yang dipakai adalah traction system arus searah. Keseluruhan sistem elevator dapat dipantau melalui monitor yang terdapat di engineering room. Dari monitor tersebut engineering staff dapat mengetahui jika ada kabin elevator yang macet atau bermasalah. Untuk penyelamatan dalam keadaan darurat, penumpang elevator juga dapat menghubungi engineering room melalui telepon yang terdapat di dalam kabin elevator.Hotel Jambuluwuk memiliki 3 jenis elevator, yaitu elevator penumpang, elevator barang dan dumbwaiter.1. Elevator penumpangBangunan ini memiliki dua kabin elevator penumpang yang letaknya bersebelahan. Kabin elevator pertama menghubungkan dari lantai paling bawah (basement) sampai lantai paling atas (lantai 8). Sedangkan kabin kedua menghubungkan dari lantai 1 sampai lantai 8.Sistem elevator penumpang di hotel ini termasuk jenis elevator konvensional, yaitu satu car memiliki satu kabin dan satu motor penggerak. Elevator penumpang ini terletak pada suatu shaft elevator. Sebuah kabin elevator penumpang memiliki ukuran 1,5m x 1,5m dengan tinggi mencapai 2,5m 2. Elevator barangHotel Jambuluwuk memiliki satu kabin elevator barang yang terletak di belakang elevator penumpang. Elevator barang terhubung dari lantai basement sampai lantai 8. Meskipun di tempat parkir terdapat elevator barang, tapi elevator tersebut tidak digunakan utuk sirkulasi kendaraan, melainkan berfungsi untuk mengangkut barang dari loading dock ke gudang, dapur, room boy dan ruangan lain. Karakteristik ukuran kabin elevator barang adalah panjang ke dalamnya 2m, lebar 2m dan tinggi 2m3. DumbwaiterHotel ini memiliki dua unit dumbwaiter yang terletak di dapur. Kedua dumbwaiter tersebut terletak di lantai 1, mezanin, dan lantai2. Fungsi dumbwaiter adalah untuk mengangkut makanan dari dapur ke ballroom, restoran hotel dan cafe hotel.Ukuran dumbwaiter adalah sekitar 0,7m x 0,7m dengan tinggi sekitar 1m. Dumbwaiter ini memiliki pintu rangkap.

E. Jaringan ListrikHotel Jambuluwuk menggunakan dua sumber jaringan listrik. Sumber utama berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan sumber cadangan berasal dari genset dan baterai. Panel listrik dan genset diletakkan pada ruang yang berbeda, namun berdampingan. Ruang kontrol listrik dan ruang genset berada di basement 2. Sedangkan shaft listrik berada di belakang lift barang pada tiap lantai.

Ruang GensetRuang Kontrol ListrikShaft ListrikPeralatan listrik yang digunakan dalam hotel ini diantara lain :1. TrafoTrafo PLN merupakan sumber utama jaringan listrik pada hotel Jambuluwuk. Hotel ini menggunakan trafo mandiri, sehingga tidak bergabung dengan bangunan lainnya. Dengan kata lain, mati listrik hanya terjadi jika trafo pada bangunan tersebut mati. Lingkungan sekitar tidak mempengaruhi listrik hotel, dan listrik hotel juga tidak mempengaruhi listrik lingkungan sekitar. Hotel ini menggunakan trafo dengan kekuatan 1200 KV dan kebutuhan listrik pada hotel 600 KV. Trafo berada pada basement 2 tepatnya pada ruang kontrol listrik.

2. LVMDP +Capacitor Bank (Panel Incoming)Low Voltage Medium Distribution Panel (LVMDP) merupakan main distribution panel pada jaringan utama listrik. Sedangankan capacitor bank berguna untuk memperkecil daya yang dibebankan pada hotel, karena jika capacitor bank mati dan tidak bekerja maka pihak hotel akan terkena denda cover karena daya yang terlalu besar. Panel Incoming ini digunakan untuk mengontrol listrik yang masuk dari PLN. Panel Incoming berada pada basement 2 tepatnya pada ruang kontrol listrik dan berdampingan dengan trafo dan panel lainnya. 3. Panel Incoming GensetPanel incoming genset digunakan untuk mengontrol aliran listrik yang masuk ketika genset hidup. Ketika panel distribusi dari pln mati, secara otomatis panel incoming mati dan panel incoming genset hidup.

4. Panel OutgoingPanel outgoing merupakan panel yang digunakan untuk mengontrol aliran listrik yang digunakan. Panel outgoing terhubung dengan panel incoming, dan aliran listrik yang masuk tergantung dari panel mana yang sedang aktif.

5. Sub Distribution PanelSub Distribution Panel merupakan sub panel dari main distribution panel. Didalam sub distribution panel terdapat tiga pass (kabel), yaitu kabel R, S dan T dan 1 netral. Tegangan antara R/S/T dengan netral memiliki perbedaan fase 220 V. Sedangkan untuk lift dan pompa menggunakan ketiga pass tersebut, dan perbedaan fase antara pass tersebut 380 V. Panel ini terdapat pada ruang kontrol listrik di basement 2.

6. Panel PembagiPanel pembagi digunakan untuk pendistribusian listrik ke setiap lantai. Panel pembagi terletak pada setiap lantai didekat shaft listrik. Pada tiap lantai hanya terdapat satu shaft listrik. Pada tiap panel terdapat grounding 6 meter untuk menghilangkan konduksi. Terdapat Uninterupptable Power Suppy (UPS) yang digunakan untuk menahan dan mengontrol tegangan.7. GensetGenset merupakan sumber aliran listrik cadangan ketika tidak ada aliran listrik dari sumber utama (PLN). Terdapat dua buah genset yang digunakan oleh hotel Jambuluwuk, masing-masing dengan kapasitas 400 KV. Dengan kebutuhan listrik hotel sebesar 600 KV, jadi dibutuhkan kedua buah genset tersebut untuk melayani kebutuhan listrik hotel. Dalam satu jam genset menyala, membutuhkan 90 liter solar.8. Panel SinkronisasiPanel sinkronisasi berguna untuk menyinkronkan dua genset yang bekerja, agar kerja genset tidak berat sebelah dan juga untuk menkontrol kerja genset.

9. Automatic Transfer SwitchAutomatic Transfer Switch (ATS) berfungsi sebagai yang mengontrol dan mengetahui ketika terjadi mati listrik dari sumber utama dan menyuruh genset untuk menyala.

10. BateraiBaterai digunakan sebagai daya cadangan pada lift ketika mati listrik. Dengan adanya baterai, lift dapat berhenti di lantai terdekat.

Skema jaringan listrik

PLNGensetLVMDPCapacitor BankSDPChillerLiftPompaPP KitchenPP Lantai 2PP Lantai 3PP Lantai 5PP Lantai 6PP Lantai 7PP Lantai 8

Gambar diatas merupakan skema jaringan listrik pada Hotel Jambuluwuk. Sumber utama berasal dari PLN sedangakan yang cadangan berasal dari genset. Untuk yang utama, dari trafo masuk ke LVMDP dan Capacitor bank (Panel Incoming), sedangkan untuk yang sekunder, dari genset masuk ke panel incoming genset. Selanjutnya dibagi menjadi 4 sub panel. 4 sub panel tersebut digunakan untuk Sub Distribution Panel untuk tiap lantai, chiller untuk air panas, lift, dan pompa. Dari sub distribution panel, di bagi lagi ke panel pembagi pada tiap lantai untuk selanjutnya dilanjutkan pada tiap-tiap ruang kebutuhan pada tiap lantai. Jika terjadi mati listrik dari PLN, maka dengan otomatis ATS menyuruh genset untuk bekerja. Perpindahan dari listrik PLN ke genset membutuhkan waktu sekitar 18 detik. Sehingga terjadi pemadaman sementara selama 18 detik. Dan untuk menyalakan genset pada awalnya membutuhkan aki 24 V dan dalam kerjannya, 1 jam kerja genset membutuhkan 90 liter solar.

Genset 2ATSGenset 1Panel SinkronisasaiMDP

Shaft ListrikShaft listrik menerus pada tiap lantai. Terletak di belakang lift barang. Instalasinya bagi arus kuat menggunakan sistem terbuka yang dielwatkan melalui tray, sedangkan untuk arus lemah, kabel-kabelnya ditutup menggunakan pipa.

Skema sistem listrik hotel

F. Jaringan HVAC

Hotel Jambu Luwuk menggunakan sistem AC Central dengan 3 buah chiller. Sistem ini digunakan karena chiller selain digunakan sebagai pendingin, panas dari kompresor dapat dimanfaatkan untuk pemanas air.

FCUPOMPAdelay 1 menitCHILLER menyala

Jika kebutuhan kecil, maka hanya 1 buah chiller yang menyala. Namun, jika kebutuhan meningkat, maka chiller yang lain akan bekerja secara otomatis. Power panel chiller terdapat di atap. Dalam sistem distribusi 3 chiller saling berhubungan. Chiller dapat di setting secara manual maupun bekerja secara otomatis tergantung dengan kebutuhan.

Menurut cara kerjanya, AC di bangunan ini termasuk single duct system. Sedangkan menurut medianya, termasuk water to air system, karena menggunakan media air dengan output berupa udara. Bangunan ini memiliki 207 unit FCU (Fan Coil Unit). Tiap FCU punya kapasitas yang berbeda namun dari jenis yang sama. Kapasitas FCU tergantung pada luasan ruangan.Ukuran pipa pendingin atau CoilPipa utama=150 mmPipa sub= 80 mmPipa kamar =< 80 mmLantai 1-8 menggunakan sistem AC Central. AC Central dipertahankan pada suhu 38 F. Kapasitas AC sebesar 105 TR untuk 1 chiller (1 TR = 20m2)

. Impact udara untuk AC berasal dari koridor tiap lantai (kaca terbuka/sirkulasi)Thermostat untuk ruang terbuka seperti hall

Pada basement dan ruang travo digunakan sistem self compact. Kecepatan aliran AC diatur dari masing-masing kamar. Di ruang terbuka seperti hall, AC disetting dari pusat (termostat)SIstem horizontal ducting terdapat di hall dan lantai dasar. SIstem ducting yang digunakan adalah flexible ducting. Setting ducting tergantung pada luas ruangan. Bahan ducting berupa seng.

Sketsa dan foto ducting yang terdapat pada lantai basementSelain menggunakan AC untuk penghawaan di dalam ruangan, Hotel Jambu Luwuk menggunakan exhause fan untuk sirkulasi udara. Exhause fan digunakan di toilet dan dapur Exhause fan digunakan untuk mencegah bau dan uap.

Exhause yang terdapat pada roof/ atap Hotel Jambu Luwuk

G. Fire ProtectionTindakan Preventif CCTV untuk memonitor tanda tanda kebakaran Material fasade dari beton ringan (GRC) yang cenderung tahan api. Bagian penyelamat seperti tangga darurat terbuat dari shear wall dan daun pintunya terbuat dari baja. Dapur terletak di lantai dasar dengan dikelilingi material beton agar dindingnya tidak mudah terbakar.Tindakan Represif Ketersediaan alat pemadam kebakaran : fire alarm sistem sprinkler sistem fire detector smoke & heat venting fire dumper & shuttlerx water supply system punch registerx fire hydrant alat pemadam ringan

Heat DetectorExthinguiser

Alarm SystemSprinkleHeat detector diletakkan di dapur atau daerah lain yang rawan panas. Bila panas melebihi 60 C sprinkle akan memecah air secara otomatis.Persediaan air untuk hydrant bersumber dari sistem air bersih, dan pompa menyala bila alarm kebakaran merespon adanya kebakaran.Bila pada satu lantai positif tersensor adanya kebakaran maka sub panel listrik akan otomatis mati untuk menghindari terjadinya korsleting.

Berikut adalah simulasi apabila terjadi kebakaran :

H. Penangkal PetirJenis penangkal petir yang digunakan pada Hotel Jambu Luwuk adalah jenis penangkal petir extended convensional. Terdapat dua jenis instalasi yang digunakan untuk penangkal petir di Hotel Jambu Luwuk, yaitu: 1. Spitz (penghantar di atas tanah)Bahan spitz menggunakan logam galvanis dengan diameter 2 inchi dan tinggi 5 m. Radius penangkal petir ini mencapai 57 m. Spitz terletak di pojok di sisi selatan hotel.2. Arde (peenghantar pada dinding/ di dalam bangunan)Penghantar pertanahan menggunakan kabel tembaga coaxial yang di tanam 6 meter di bawah tanah. Kabel coaxial dipakai agar tidak terjadi induksi.

Sebelum masuk ke tanah tanah, terdapat instalasi LSR (Lighting Straight Record). LSR berfungsi untuk merekam banyaknya sambaran yang menyambar penangkal petir tsb.

TANAHBAK KONTROLLSR

Agar instalasi penangkal petir tidak mengalami korosi, maka dilakukan maintenance dengan cara pengecatan berkala. I. Telekomunikasi Macam TelekomunikasiKomunikasi pada hotel Jambuluwuk dibedakan menjadi komunikasi ke luar gedung dan komunikasi di dalam gedung hotel. Komunikasi ke luar gedung untuk koordinasi dengan jaringan hotel Jambuluwuk yang berada di luar kota. Komunikasi ke luar terdiri dari komunikasi data menggunakan tjelaloen dan komunikasi suara melalui jaringan telepon Telkom. Sedangkan untuk komunikasi di dalam gedung juga terdiri dari komunikasi data dan suara. Sistem komunikasi data da suara tersebut hampir sama dengan sistem jaringan Telkom, yaitu menggunakan jaringan telepon Telkom dan modem untuk komunikasi data. Dari terminal telepon terdapat alat splitter sebagai sarana pembagian antara komunikasi data dan suara. Media telekomunikasi Hotel Jambuluwuk menggunakan berbagai macam media dalam jaringan telekomunikasi. Media telekomunikasi tersebut yaitu;1. TeleponTerdapat dua jenis telepon yang digunakan, yaitu jenis IP phone untuk telepon di dalam kamar pengunjung dan jenis telepon O Planer untuk telepon pada kantor administrasi hotel, seperti pada resepsionis di lobi.2.FaxMesin fax yang digunakan berupa mesin fax dengan kabel (wired faximile). Mesin fax terdapat di resepsionis dan kantor administrasi office.3. Radio communicationTelekomunikasi melalui media frekuensi radio menggunakan alat handy talky (HT). Penggunaan HT adalah dengan menggunakan kode nomor extention untuk bagian bagian tertentu seperti bagian engineering, bagian keamanan, dan bagian administrasi. 4. InternetJaringan internet yang digunakan ada dua jenis, yaitu jaringan Local Area Network (LAN) untuk menghubungkan sistem komputer di dalam internal bangunan hotel. Selain LAN, terdapat jaringan Wide Area Network (WAN) untuk berhubungan dengan kantor pusat jaringan hotel Jambuluwuk yang terdapat di luar kota.4. CCTV CCTV (Closed Circuit Television) digunakan untuk mengawasi bagian dalam bangunan hotel. Di dalam bangunan terdapat 33 unit CCTV yang terletak di depan elevator penumpang, di depan elevator barang, di ujung koridor, tempat parkir, loading dock, dan lobi. Semua CCTV tersebut dipantau dari monitor di ruang engineering di basement.CCTV juga bermanfaat dalam pengendalian kebakaran. Jika monitor pemantauan CCTV menunjukkan adanya titik api,maka dapat dicek apakah titik api tersebut cukup besar atau tidak. Jika titik api relatif kecil, maka pemadaman api dapat dilokalisasi pada area tersebut. Namun jika titik api relatif besar, maka dapat dilakukan pemadaman lebih lanjut oleh tim pemadam kebakaran.5. SpeakerSpeaker menjadi alat komunikasi satu arah sebagai sarana pemberitahuan bagi pengunjung. Speaker terletak di koridor, lobby dan tangga darurat. Media ini menjadi alat bantu penyelamatan jika terjadi bencana, seperti kebakaran dan gempa .

Jenis telekomunikasi menurut pemakaiannya:Pemakaian media telekomunikasi di hotel Jambuluwuk dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu1. Telekomunikasi UmumTelekomunikasi umum adalah sistem telekomunikasi antar staf hotel, seperti engineering staff dan staf keamanan. Sistem telekomunikasi umum antar staf tersebut menggunakan media handy talky (HT).2. Telekomunikasi PribadiJalur komunikasi pribadi dalam hotel menggunakan media jaringan telepon. Jaringan telepon dikontrol melalui operator. Telekomunikasi pribadi ini terdapat di resepsionis.3. Telekomunikasi RahasiaSelain jalur telekomunikasi umum dan pribadi, hotel ini memiliki jalur telekomunikasi rahasia untuk general manager. Jalur telekomunikasi rahasia ini hanya diketahui oleh general manager dan engineering staff yang melakukan maintenance sistem telekomunikasi.