utilitas hotel amaris yogyakarta-libre
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
1/87
LAPORAN ANALISIS UTILITAS BANGUNAN
‘HOTEL AMARIS YOGYAKARTA ’
DISUSUN OLEH :
Faradisa Bintana Aulia 39694
Dika Ardi Irawan 39698
Eka Pradhistya Prasidhanta 39703
Anindita Andriyani 39706
Blasius Endru 39715
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTURJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS GADJAH MADA
2014
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
2/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan yang berjudul
LAPORAN ANALISIS UTILITAS BANGUNAN„HOTEL AMARIS
YOGYAKARTA‟
Makalah ini disusun dengan harapandapat memberikan manfaat bagi
mahasiswa Teknik Arsitektur pada khususnya dan masyarakat luas pada
umumnya. Dalam kesempatan ini penyusun tidak lupa mengucapkan terimakasih
yang sebesar- besarnya atas motivasi, bimbingan dan petunjuk yang diberikan
kepada kami dari berbagai pihak, terutamanya:
1. Ibu Ir. Medy Krisnany S, M.Arch. selaku Dosen pengampu matakuliah Utilitas Bangunan
2. Bapak Nedyomukti Imam Syafi’ I selaku Dosen pengampu mata
kuliah Utilitas Bangunan
3. Pihak Hotel Amaris Yogyakarta yang telah memberi izin kami untuk
melakukan survey sekaligus memberi informasi yang kami butuhkan
4. Teman – teman mahasiswa Teknik Arsitektur Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta atas semua dukungannya
5. Semua pihak yang tidak bisa penyusun sebutkan satu per satu yang
telah membantu terselesaikannya laporan akhir mata kuliah Utilitas
Bangunan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu penulis sangatmengaharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman yang
membutuhkan.
Yogyakarta, 8 April 2014
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
3/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 2
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar …………………………………………………… 1
Daftar Isi …………………………………...……………………… 2
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………… . 3
A. Latar Belakang ………………………………………...…… .. 3 B. Rumusan Masalah ………………………………...…...…… .. 3 C. Tujuan …………………………………....................……… ... 3 D. Waktu dan Tempat …………………….………...………..… 3 E. Teknik Survey …………………….……....................……… .. 4
BAB II DESKRIPSI BANGUNAN …………....... ...............……… ... 5
BAB III DASAR TEORI …………………….…… .......... .....……… 7A. Air Bersih dan Air Kotor …………………… ............ ..… .…… 7 B. Air Kotor dan Limbah ……… ....……….……....... ......……..… 11C. Lift, Tangga Umum dan Darurat …….....……................…..… 15
D. Jaringan Listrik ……………………..............…………....…… 23 E. HVAC (Heating, Ventilation, dan Air Conditioning) ..….…… 25 F. Fire Protection ……………………..............……………….… 31 G. Penangkal Petir ……………………..............…………....…… 34 H. Telekomunikasi …………………….............…………....…… 39
BAB IV PEMBAHASAN SISTEM JARINGAN UTILITAS
A. Air Bersih dan Air Kotor ……..……..............…………....…… . 41 B. Air Kotor dan Limbah ……..……..................…………....…… . 49
C. Lift, Tangga Umum dan Darurat ……..……..............…....…… . 55 D. Jaringan Listrik ……..……...............................…...……....…… . 64 E. HVAC (Heating, Ventilation, dan Air Conditioning) ………... . 69 F. Fire Protection ……..……..............…………….………....…… 75 G. Penangkal Petir ……..……..............……………………....…… 79 H. Telekomunikasi ……..……..............…………...………....…… 81
DAFTAR PUSTAKA……..……..............…………….………....…… . 85
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
4/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam bidang arsitektur, utilitas adalah hal-hal yang menyebabkan bangunan
dapat digunakan atau berfungsi sebagaimana mestinya. Utilitas merupakan
hal yang sangat vital pada suatu bangunan. Dengan adanya penerapan sistem
utilitas yang benar dan tepat maka bangunan tersebut dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Sebaliknya, apabila penerapan sistem utilitas kurang
baik, maka fungsi bangunan akan terhambat. Oleh karena itu, kami
menyadari bahwa pengetahuan mengenai penerapan sistem dan jaringanutilitas sangatlah penting. Melalui proposal ini, kami mengharapkan
kesediaan pihak Amaris Hotel Diponegoro Yogyakarta untuk memberikan
ijin survey utilitas bangunan di Amaris Hotel Diponegoro Yogyakarta.
B. Rumusan Masalaha. Sistem utilitas seperti apa yang diaplikasikan pada Amaris Hotel
Diponegoro Yogyakarta?
b. Bagaimana system utilitas tersebut bekerja?
C. TujuanMempelajari penerapan sistem dan jaringan utilitas pada bangunan berlantai
banyak (lebih dari 3 lantai), meliputi sistem dan jaringan air bersih, sistem
dan jaringan air kotor, sistem transportasi dalam bangunan (lift, tangga
umum, dan tangga darurat), sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air
Conditioning), sistem penerangan, sistem pencegahan kebakaran, jaringan
listrik, penangkal petir, dan jaringan telekomunikasi.
D. Waktu dan tempatWaktu : April 2014
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
5/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 4
Tempat : Amaris Hotel Diponegoro Yogyakarta
E. Teknik survey Survey dilakukan melalui pengamatan obyek secara langsung, pengukuran,
dokumentasi, wawancara, dan mempelajari gambar kerja.
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
6/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 5
BAB II
DESKRIPSI BANGUNAN
Hotel Amaris Jogjakarta,
bangunan gedung tidak terlalu luas
dan tinggi. Hotel Hotel Amaris
merupakan salah satu “anak” dari
salah satu badan manajemen Hotel
terkemuka di Indonesia, Santika
Premiere. Gedung Hotel Amaris di
Jalan Diponegoro, Jogjakarta
dibangun pada tahun 2005 atas
desain Aaron Purbo Architecture
Studio.
Hotel Amaris merupakan Hotel
berstandart tinggi dengan harga
ekonomis, sehingga konsep gedung
yang diunduh Hotel tersebut tidak mewah, tetapi ceria. Konsep desain HotelAmaris dapat dibilang sama di seluruh wilayah Indonesia. Terdapat aksen warna
yang cerah sehingga bangunan Hotel Amaris terkesan ceria dan ramah bagi
pengunjung Hotel.
Pada Hotel Amaris Jogjakarta, bangunan gedung tidak terlalu luas dan tinggi.
Hotel Amaris Jogjakarta merupakan bangunan empat lantai (termasuk basement)
dengan fungsi komersial yaitu hotel. Pada lantai terbawah bangunan terdapat
basement dengan fungsi utama parkir. Pada basement juga terdapat ruang listrik,dapur, ruang CCTV, ruang karyawan, dan ruang STP. Pada lantai pertama
bangunan, terdapat lobi dan area makan bagi pengunjung. Terdapat juga toilet
umum dan kamar hotel. Pada lantai dua dan tiga bangunan, difungsikan maksimal
sebagai area komersial yaitu sebagai kamar hotel.
Hotel Amaris, walaupun bukan merupakan bangunan hotel yang luar dan tinggi,
tetapi menyediakan fasilitas-fasilitas yang cukup memadai. Terdapat lift untuk
akses keseluruh lantai bangunan, terdapat juga tangga manual yang difungsikan
Hotel Amaris JogjakartaSumber
:http://www.tiket.com/img/business/a/m/business-amaris-dipenogoro_L.l.jpg
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
7/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 6
sebagai tangga darurat jika terdapat keadaan yang berbahaya. Pada setiap kamar
hotel, terdapat fasilitas AC dan air panas. Terdapat juga fasilitas TV dan shower
pada setiap kamar hotel.
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
8/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 7
BAB III
DASAR TEORI
A. Air Bersih dan Air PanasSistem jaringan air bersih
Skema umum jar ingan air bersih
Sumber air bersih
Air bersih dapat diperoleh dari berbagai sumber, yaitu:
1. Air tanah
a. Air tanah dangkal (unconfined aquifer)
b. Air tanah dalam (confined aquifer)
2. Air hujan
3. Air permukaan
Dapat berasal dari sungai, danau, waduk, telaga dan sebagainya.
Sistem distribusi air bersih
1. Up-feed system
Dalam sistem ini pipa distribusi langsung dari tangki bawah tanah(ground tank) dengan pompa langsung disambungkan dengan pipa
utama penyediaan air bersih pada bangunan, dalam hal ini
menggunakan sepenuhnya
kemampuan pompa. Karena
terbatasnya tekanan dalam pipa
dan dibatasinya ukuran pipa
cabang dari pipa utama tersbut,
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
9/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 8
sistem ini terutama dapat diterapkan untuk perumahan dan gedung-
gedung kecil yang rendah.
2. Down-feed system
Dalam sistem ini, air ditampung terlebih dahulu di tangki bawah
(ground tank), kemudian dipompakan ke tangki atas (upper tank)
yang biasanya dipasang di atas atap atau di lantai tertinggi
bangunan. Dari sini air didistribusikan ke seluruh bangunan.
Pipa distribusi
Pipa distribusi harus terbuat dari bahan-bahan tahan karat dengan
jenis sebagai perbikut:a. Logam (baja, besi atau tembaga yang digalvanis)
b. Plastik (PE, PVC)
Pipa-pipa yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
a. Pipa yang dipakai tidak korosif pada permukaan aliran.
b. Pipa mempunyai ketahanan terhadap tekanan air sesuai dnegan
desain jaringan dengan angka kenyamanan yang cukup.
c. Kecepatan aliran dalam pipa tidak melebihi kecepatan standar
(berkaitan dnegan noise yang ditimbulkan) batas-batas
kecepatan tertinggi (biasanya 2m/detik atau kurang).
Sambungan memenuhi syarat dalam hal:
Kekuatan sambungan Bahan
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
10/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 9
Sistem sambungan Menahan tekanan
d. Pipa memenuhi syarat-syarat yang berkaitan dengan bahan dan
aspek encemaran, misalnya pipa tidak boleh bereaksi terhadap
cairan yang mengalir di dalamnya.
e. Sistem yang dipilih pipa harus dirancang dan dipasang
sedemikian rupa sehingga udara maupun air kalau perlu dapat
dibuang/dikeluarkan dengan mudah (mudah diperbaiki dan
diganti).
f. Pipa mendatar pada sistem pengaliran ke atas sebaiknya dibuat
agak miring ke atas (searah aliran) sedangkan pada sistem
pengaliran ke bawah dibuat agak miring ke bawah. Kemiringan
sekitar 1/300.
g. Pemipaan yang tidak merata, agak melengkung ke atas atau
melengkung ke bawah harus dihindarkan (misalnya ada
erombakan gedung) hendaknya dipasang katup pelepas udara.
h. Sambungan harus benar-benar tapat supaya air tidak dapat
merembes keluar/bocori. Pipa dan sambungannya harus mampu menahan kekuatan
tekanan air sebesar 10 kg/cm2.
j. Bagian pipa melewati siar dilatasi bangunan harus diberi
sambungan fleksibel untuk menetralisir perubahan kedudukan
pipa apabila terjadi gempa.
Hot water system
1. Supply air bersih
Dalam perhitungannya, kapasitas air bersih yang perlu
dicadangkan untuk keperluan air panas sebesar 1/3 dari total
kebutuhan air bersih atau 1/3 dari debit kebutuhan total air bersih.
Tangki air bersih yang digunakan secara ekonomis dapat dijadikan
satu dengan tangki air bersih untuk keperluan secara umum.
2. Boiler (tangki pemanas)
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
11/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 10
Adalah unit pemanas air yang digunakan dalam bangunan berlantai
banyak untuk keperluan supply air panas di bangunan tersebut.
Bagian-bagian boiler:
a. Tangki persiapan/tangki air bersih yang mampu men-supply
kebutuhan pemanasan dalam waktu 1 jam.
b. Alat pemanas (fire tube boiler). Terdiri burner dan sistem
kontrol (sensor)
3. Tangki air panas
Adalah tangki yang berfungsi sebagai penyimpan air panas dengan
cadangan penyimpanan selama minimum 1 jam. Dilengkapi
dengan lapisan isolaso panas sehingga tidak terjadi reduksi panas
pada saat distribusi dilaksanakan. Tangki air panas tersebut harus
mampu menahan panas air sekitar 180° F atau 82°C. Untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tangki boiler umumnya
dilengkapi dengan katup pengaman.
4. Pompa
Dalam hot water system diperlukan pompa, karena pada umumnya
letak boiler ada di bagian bawah bangunan (basement). Apabilaletaknya di bagian bawah bangunan, maka jenis pompa yang
diperkukan adalah pompa tekan.
5. Pemipaan
Pipa air panas mempunyai fungsi yang spesifik yaitu
mendistribusikan air pamas untuk bagian yang diperlukan serta
menjaga suhu agar tidak terlalu banak mengalami penurunan.
Dengan demikian:a. Tahan pada suhu tinggi
b. Anti bocor
c. Kedap air
d. Dilapisi dengan serat kaca untuk menahan suhu dengan
ketebalan minimum ¼ inch secara merata di seluruh permukaan
pipa/
6. Sistem listrik dan panel kontrol
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
12/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 11
a. Tegangan dan kuat arus listrik harus stabil apabila
menggunakan unti pemanas dengan sistem pemanasan listrik.
b. Panel kotrol menunjukan indikasi dari:
Volume air panas dalam tanki air panas Tekanan air Suhu air panas Volume bahan bakar apabila mrnggunakan bahan bakar.
B. Air Kotor dan Limbah
1. Klasifikasi berdasarkan jenis air buangan:a. Sistem pembuangan air kotor.
Adalah system pembuangan untuk air buangan yang berasal dari
kloset, urinal, bidet, dan air buangan yang mengandung kotoran
manusia dari alat plambing lainnya ( black water ).
b. Sistem pembuangan air bekas.
Adalah system pembuangan untuk air buangan yang berasal dari
bathtub, wastafel, sink dapur dan lainnya ( grey water ). Untuk suatu
daerah yang tidak tersedia riol umum yang dapat menampung air
bekas, maka dapat di gabungkan ke instalasi air kotor terlebih dahulu
c. Sistem pembuangan air hujan.
Sistem pembuangan air hujan harus merupakan system terpisah dari
system pembuangan air kotor maupun air bekas, karena bila di
campurkan sering terjadi penyumbatan pada saluran dan air hujan akan
mengalir balik masuk ke alat plambing yang terendah.
d. Sistem air buangan khusus.
Sistem pembuangan air yang mengandung gas, racun, lemak, limbah
pabrik, limbah rumah sakit, pemotongan hewan dan lainnya yang
bersifat khusus.
2. Klasifikasi berdasarkan cara pengaliran :
a.
Sistem gravitasi.
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
13/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 12
Air buangan mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang
lebih rendah secara gravitasi ke saluran umum yang letaknya lebih
rendah
b. Sistem bertekanan.
Sistem yang menggunakan alat ( pompa ) karena saluran umum
letaknya lebih tinggi dari letak alat plambing, sehingga air buangan di
kumpulkan terlebih dahulu dalam suatu bakpenampungan, kemudian
di pompakan keluar ke roil umum. Sistem ini mahal, tetapi biasa di
gunakan pada bangunan yang mempunyai alat – alat plambing di
basement pada bangunan tinggi / bertingkat
3. Sistem Pembuangan Air Buangan dibedakan berdasarkan cara
pembuangannya :
a. Sistem pembuangan air campuran, yaitu sistem pembuangan dimana
air kotor dan air bekas dialirkan kedalam satu saluran / pipa.
b. Sistem pembuangan air terpisah, yaitu sistem pembuangan dimana air
kotor dan air bekas masing-masing dialirkan secara terpisah atau
menggunakan pipa yang berlainan.
4. Sistem Pembuangan Air Buangan dibedakan berdasarkan
perletakannya:
1. Sistem pembuangan gedung, yaitu sistem pembuangan yang berada
didalam gedung.
2. Sistem pembuangan luar, yaitu sistem yang berada diluar gedung,
disebut juga riol gedung.
Sebelum air buangan dari peralatan saniter maupun dari buangan dapur
dibuang ke saluran umum / kota maka harus dilakukan pengolahan
terlebih dahulu dengan Sewage Treatment Plant ( STP ), sehingga
memenuhi ambang baku yang dipersyaratkan.
PERALATAN UTAMA & FUNGSI
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
14/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 13
1. Pompa Submersible, berfungsi untuk menaikan level air kotor pada daerah
level terendah ke instalasi pengolah yang levelnya lebih tinggi.
2. sewage Treatment Plant ( STP )
STP berfungsi sebagai pengolah air buangan sehingga memenuhi
persyaratan sebagai air buangan rumah tangga ( domestic waste ), yaitu
dengan ketentuan :
a. Kandungan zat tersuspensi rata-rata dalam waktu 24 jam adalah 20 mg
/ liter.
b. Kebutuhan biologi untuk oksigen ( BOD ) rata-rata dalam waktu 24
jam adalah 20 mg / liter dengan kapasitas maksimum yang
diperbolehkan s/d 30 mg / liter.
Beberapa jenis STP yang umum dipakai :
a. Extended Aeration Activated Sludge Process, terdiri dari beberapa
bagian, Yaitu :
- Equalizing tank
- Aeration biozone
- Primary settling tank
- Chlorination tank
- Effluent tank
b. Rotating Biological Contactor (RBC). Terdiri dari beberapa bagian,
yaitu :
- Primary clarifier tank
- Rotor disk
- Final clarifier
- Chlorination system
- Sludge disposal
- Effluent tank
c. Bio Activator,
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
15/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 14
Merupakan kombinasi antara Extended Aeration Activated Sludge
Process dengan Rotating Biological Contactor.
STP Jenis BiologicalContractor
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
16/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 15
C. Lift, Tangga Umum dan Darurat
Alat transportasi bangunan merupakan alat yang menunjang dan
memfasilitasi sirkulasi didalam suatu bangunan gedung, terutama gedung
berlantai banyak. Selain itu alat transportasi merupakan sarana prasarana
yang memperlancar pergerakan manusia didalam bangunan tersebut.
Transportasi pada bangunan dapat dibagi secara vertical dan horizontal serta
manual dan mekanis.
A. Transportasi Secara Vertikal dan Horizontal
(Diagram 1.1 : transportasi dalam bangunan secara vertical dan
horizontal).
TRANSPORTASI VERTIKAL
Transportasi vertical, adalah metoda transportasi digunakan untuk
mengangkut suatu benda atau manusia dari bawah ke atas ataupun
TRANSPORTASIDALAM BANGUNAN
VERTIKAL
ELEVATOR
TANGGA
ESKALATOR
HORIZONTAL
KONVEYOR
KORIDOR
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
17/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 16
sebaliknya. Ada berbagai macam tipe transportasi vertical, di antaranya
tangga, lift, travator, escalator, dan dumbwaiter.
TRANSPORTASI HORIZONTAL
Sistem transportasi horizontal merupakan jalur angkut / lalu-lalang
antar ruang dalam satu lantai. Prosentase kemiringan pada jenis
sirkulasi ini tidak lebih dari 10 %. Alat transportasi yang bersifat
horizontal ini adalah konveyor dan koridor.
B. Transportasi Manual dan Mekanis
(Diagram 1.2 : transportasi dalam bangunan secara manual
dan mekanis.)
TRANSPORTASI MANUAL
Sistem transportasi ini disebut juga dengan sistem transportasi
tanpa mesin. Sehingga sistem transportasi yang dipakai berupa tangga
dan ramps. Sistem ini pun tidak perlu mengeluarkan banyak biaya
seperti pada sistem mekanis.
TRANSPORTASI MEKANIS
TRANSPORTASIDALAM BANGUNAN
MANUAL
TANGGA
UMUM
DARURAT
RAMPS
MEKANIS
ESKALATOR
KONVEYOR
LIFT
(ELEVATOR)
PENUMPANG
BARANG
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
18/87
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
19/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 18
Maka,
B. Tangga darurat
Keriteria dan persyaratan sebuah tangga darurat diantaranya:
a. Kemiringan maximum 40˚;
b. Letak antar tangga darurat dalam bangunan 30-40 m (+100 feet) ;
c. Dilengkapi penerangan yang cukup dengan listrik cadangan
menggunakan baterai selama listrik bangunan dimatikan karena
keadaan darurat;
d. Harus terlindung dengan material tahan api termasuk dinding (beton)
dan pintu tahan api(metal);
e. Suplai udara segar diatur / dialirkan (menggunakanExhaust fan atau
Smoke Vestibule pada puncak / ujung tangga) sehingga pernafasan
tidak terganggu;
f. Dilengkapi peralatan darurat;g. Pintu pada lantai terbawah terbuka langsung ke arah luar gedung;
h. Pada tangga darurat, tiap lantai harus dihubungkan dengan pintu
masuk ke dalam ruang tangga tersebut.
C. RAMPS
Adapun keriteria dan persyaratan ramps pada sebuah bangunan :
60 cm < 2p + t < 65 cm
Keterangan:
Optrede = max. 19cm
Antrede = min. 23cm
http://www.verhelst.be
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
20/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 19
1. Ramps rendah sampai dengan 5% kemiringan Ramps jenis landai ini
tidak perlu menggunakan anti selip untuk lapisan permukaan lantainya.
2. Ramps sedang atau medium dengan kemiringan sampai dengan 7%
dianjurkan menggunakan bahan penutup lantai anti selip.
3. Ramps curama tau steep dengan kemiringan antara sampai dengan
90% yang dipersyaratkan harus menggunakan bahan anti selip pada
permukaan lantai dibuat kasar. Untuk manusia, dilengkapi dengan
railing terutama untuk handicapped / disabled person
D. Koridor
Koridor merupakan salah satu alat transportasi yang bersifat
horizontal yang tidak menggunakan system mekanik (manual). Beberapa
syarat yang harus dipenuhi dalam merancang sirkulasi horizontal
terutama koridor adalah :
a. Urutan yang logis baik dalam ukuran ruang, bentuk, dan arah.
b. Pencapaian yang mudah dan langsung dengan jarak sependek
mungkin.
c. Memberi gerak yang logis dan pengalaman yang indah bermakna.
d. Aman, persilangan arus sirkulasi sesedikit mungkin atau dihindari
sama sekali.
e. Cukup terang.
E. Konveyor
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
21/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 20
Konveyor merupakan suatu
alat transportasi angkut untuk
orang atau barang secara
horizontal. Dipasang dalam
keadaan datar atau sudut
kemiringan kurang dari 10˚.
Alat ini digunakan dalam
jarak tertentu (gunanya untuk menghemat tenaga). Alat ini dipasang di
bandara, terminal, pabrik. Alat transportasi ini menggunakan system
mekanik.
F. LIFT
Lift adalah alat transportasi
vertikal yang digunakan untuk
mengangkut orang atau barang.
Lift terhubung antar lantai dalam
bangunan bertingkat secara
menerus dengan menggunakan
tenaga mesin (mekanik).
Umumnya digunakan di gedung-
gedung bertingkat tinggi; biasanya
lebih dari tiga atau empat lantai.
Gedung-gedung yang lebih rendah
biasanya hanya mempunyai tangga atau eskalator.
Persyaratan Umum Lift / elavator
a. Bangunan lebih dari 3 lantai harus dilengkapi dengan elevator / lift
b. Jika menggunakan traction system, dimensi kabel yang dapat
digunkan minimum 12 mm
c. Jumlah kabel minimal 3 buah
d. Balok pemikul dari baja / beton bertulang
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
22/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 21
e. Rel Lift dari bahan baja
f. Saat operasi ruang Lift harus tertutup rapat
g. Lubang masuk lift hanya satu tidak boleh lebih
h. Jarak tepi cabin lift dengan tepi lantai maksimal 4 cm
i. Tiap lift harus memiliki motor penggerak dan panel kontrol sendiri
j. Dasar lubang lift harus memiliki pondasi kedap air
k. Pintu otomatis
l. Panel Control yang jelas pada cabin
m. Elevator barang tidak diperkenankan menjadi satu dengan tangga
darurat
n. Elevator berdiri sendiri / satu kesatuan . Tabung lift meneruskepuncak bangunan
o. Ruang mesin lift memiliki ketinggian minimal 2,1 m, terhindar dari
petir, air, api
G. Eskalator
Escalator atau tangga berjalan adalah alat transportasi antar
lantai, sebagaimana tangga (manual) yang menghubungkan satu lantai
dengan satu lantai yang di atasnya maupun di bawahnya dengan
menggunakan system tangga yang berjalan dengan bertenaga/bergerak
atas bantuan tenagamesin . Secara horizontal dibutuhkan ruang cukup
luas untuk fasilitas ini, karenanya, escalator biasa digunakan pada
bangunan yang bersifat public seperti mall, bandar udara, dll.
Syarat eskalator:
a.Dilengkapi dengan railing,
b. Tidak ada celah antara lantai dengan anak tangga pada escalator, dan
c. Sebaiknya didesain secara otomatis.
PERLETAKAN ESKALATOR:
a. Paralel. Diletakkan secara paralel. Perencanaannya lebih menekankan
segi arsitektural dan memungkinkan sudut pandang yang luas.
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
23/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 22
b.Cross Over. Perletakan bersilangan secara menerus (naik saja atau
turun saja). Kurang efisien dalam sistim sirkulasi tetapi bernilai estetis
tinggi.
c. Double Cross Over. Perletakan bersilangan antara naik dan turun,
sehingga dapat mengangkut penumpang dengan dalam jumlah lebih
banyak.
Gambar: Perletakan escalator
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
24/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 23
D. Jaringan ListrikPada setiap bangunan, baik itu bangunan sederhana maupun
bangunan yang menjulang tinggi selalu membutuhkan adanya listrik,
untuk keperluan: penerangan, penggerak motor listrik, alat-alat rumah
tangga dan keperluan lainnya.
Ada 3 jenis sumber listrik yautu:
1. PLN
Aliran berasal dari jaringan kota yang dikelola oleh pemerintah
sehingga watt yang dapat digunakan dibatasi oleh PLN.
Keuntungan dari pemakaian sumber tenaga PLN antra lain :
a. Pengadaan awal lebih murah dibandingkan dengan sumber
tenaga lainnya
b. Dalam operasional tidak membutuhkan perawatan yang berarti
c. Tidak menimbulkan dampak yang merugikan seperti
pencemaran, getaran, kebisingan
d. Tidak membutuhkan ruangan khusus untuk pengontrolan.
Terdapat 2 (dua) sistem penyaluran aliran listrik dari PLN ke
konsumen, yaitu :a. Diatas Permukaan Tanah
Kabel-kabel penyalur aliran listrik dipasang diatas, pada tiang-
tiang listrik.
b. Dibawah Permukaan Tanah
Kabel-kabel penyalur aliran listrik ditempatkan dalam pipa-
pipa yang ditanam dibawah permukaan tanah pada kedalaman
sekitar 0,75 meter.Sistem ini biasanya digunakan untuk kota-kota dengan bangunan-bangunannya menjulang tinggi.
2. Generator set ( Gen Set )
Generator merupkan alat yang merubah gerakan mekanis menjadi
elektris melalui proses kemagnetan.
Keuntungan pemakaian genset :
a. Kapasitas KVA yang tidak terbatas
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
25/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 24
b. Lamanya tenaga bekerja hanya dibatasi oleh ukuran tangki
bahan bakar
c. Biaya relatif murah bila diperhitungkan dalam jangka waktu
yang lama.
Kekurangan atau kelemahan Gen Set
a. Memerlukan pemeliharan yang konstan dan testing yang teratur
b. Kesulitan penyimpanan bahan bakar
c. Dampak sampingan berupa kebisingan getaran dan suara dari
saluran pembuangan gas
3. Baterai
Sering digunakan untuk mensuplay kebutuhan tenaga listrik dalam
keadaan emergency yang terbatas, terutama untuk penerangan.
Beberapa unit ditempatkan pada individual cabinet atau pada rak untuk
instalasi yang lebih besar dan selalu dilengkapi dengan peralatan
otomatic charging.
Keuntungan pemakaian sumber tenaga baterai :
a. Tidak membutuhkan ruangan sendiri dan terpisah
b. Dapat dipasang pada sisitem sentral dengan didistribusikanmelalui saluran dari baterai langsung melalui fasilitas yang ada.
Kerugian :
a. Lamanya terbatas
b. Manual
Penggunaan Tenaga Listrik Pada Bangunan
a. Perlindungan bangunan, seperti perlindungan teradap bahaya, petir,
dan pencemaran
b. Pengadaan fasilitas, seperti pengadaan air bersih dan air panas,
pengadaan transportasi dalam bangunan, pengkondisian udara,
penerangan, sound system, dan telepon.
c. Pelayanan kegiatan konsumen
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
26/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 25
E. HVAC (Heating, Ventilation, dan Air Conditioning)Air conditioner adalah perangkat teknik untuk mengkondisikan
lingkungan terutama udara untuk berbagai keperluan. Pengkondisian
lingkungan adalah usaha untuk mengatur dan mengontrol besaran-besaran
yang memenuhi kondisi tertentu yaitu kondisi yang lain dari pada yang
diberikan oleh iklim alam dengan cara non alamiah. Manusia selalu
menginginkan kondisi lingkungan yang serba nyaman (comfortable
). Prinsip AC yaitu memindahkan kalor dari satu tempat ke tempat yang
lain. AC sebagai pendingin memindahkan kalor dari dalam ke luar
ruangan, AC sebagai pemanas, memindahkan kalor dari sistempemanas ke
dalam ruangan (di negara kutub)
Pada bangunan gedung sistem pengkondisisan udara / Tata Udara
dibagi menjadi 2 yaitu:
a) Sistem tata udara sentral : sistem pendinginan langsung (media air),
sistem pendinginan tidak langsung (media udara)
b) Sistem tata udara non sentral : sistem AC windows, sistem AC split.
Deskripsi masing – masing sistem:
a) AC unit ( Non Sentral )
Jarak inlet (evaporator) dan outlet (kondensor) cooling unit cukup
dekat atau
terdapat dalam satu container. Misalnya AC window (self contained
AC unit) dan
AC split (fan coil filter unit)
http://1.bp.blogspot.com/-KM5UwrwiuAU/T2M7S_DpopI/AAAAAAAAABw/62fWuQOPWBM/s1600/Untitled.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-KM5UwrwiuAU/T2M7S_DpopI/AAAAAAAAABw/62fWuQOPWBM/s1600/Untitled.jpg
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
27/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 26
Sumber : http://cvastro.com/wp-content/uploads/2008/10/ACsystem.jpg
Gambar.Prinsipkerja Air Conditioner (AC) Unithttp://air-conditioner-ariffandisaputra.blogspot.com/2012/03/bab-iii-pengetahuan-dasar-tentang-ac.html
Bagian-Bagian AC (Air Conditioner) Unit BesertaFungsinya.
a) Compressor (komfersi).
Yaitu berfungsi untuk memompa gas refrigerant .
b) Recervoir.
Yaitu berfungsi untuk manyimpan gas dari condensor sebelum di
alirkan ke compressor.
c) Condensor (penguapan).
Berfungsiuntuktempatpembuangantemperaturpanas
d) Evaporator (pengembunan).
Berfungsi untuk tempat pembuangan temperatur dingin
e) Filter Dryer.
Berfungsi sebagai penyaring sisa-sisa kotoran gas dan oli
f) Motor Fan Dan Blower.
Motor berfungsi untuk memutar kipas fan dan blower agar terjadi
nya sirkulasi udara.
b) AC Central
AC Central adalah satu sistem AC yang digunakan untuk seluruh
bangunan. Untuk multi storiesbuilding dilengkapi dengan AHU (Air
Handling Unit) di tiap lantai. Fungsi AHUadalah untuk mengatur
distribusi udara yang dikondisikan pada setiap lantai.Evaporator
terdapat pada setiap AHU atau pada tiap ruang, bila dikehendaki
untukdiatur suhunya.
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
28/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 27
Cara kerja AC Sentral:
1. Air dari cooling tower masuk refrigerator melalui condensor,
refrigerator ini difungsikan untuk mendinginkan air panas dari
AHU
2. Dalam refrigerator ini terjadi proses pendinginan air, air panas dari
AHU masuk chiller dalam refrigerator diubah menjadi air dingin,
yang kemudian air dingin tersebut disirkulasikan kembali ke dalam
AHU yang mana AHU digunakan untuk mengkondisikan/
mengubah udara panas dalam ruang menjadi dingin
3. Udara panas dalam ruang akan dihisap kedalam AHU melalui
lubang register yang kemudian diubah menjadi udara dingin
dengan penambahan O2
4. Udara segar dari AHU ini akan didistribusikan kembali pada setiap
ruangan dengan tekanan velocity yang cukup
Di pasaran, terdapat banyak jenis dan macam-macam
AC , diantaranya adalah sebagai berikut :
1. AC Split Wall
http://www.mediaproyek.com/http://www.mediaproyek.com/http://www.mediaproyek.com/http://www.mediaproyek.com/
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
29/87
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
30/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 29
2. AC Window
http://www.mediaproyek.com/2014/01/jenis-dan-macam-macam-ac.html
AC Window adalah AC yang berbentuk kotak dan dalampengoperasiannya tidak menggunakan remote. Karena tombol kontrol
sudah terintegrasi dengan AC ini. AC ini hanya terdiri dari satu bagian
yaitu unit itu sendiri dan tidak ada istilah outdoor dan indoor AC.
AC ini sudah tidak diproduksi lagi karena dianggap sudah ketinggalan
jaman dan karena tidak ada unit outdoor yang membuat AC ini tidak
praktis. Kapasitas AC ini mulai dari 0.5 pk - 2.5 pk.
3. AC Sentral
http://www.mediaproyek.com/2014/01/jenis-dan-macam-macam-ac.html
Pada AC jenis ini, udara dari ruangan/bangunan didinginkan
pada cooling plant diluar ruangan/bangunan tersebut kemudian udara
yang telah dingin dialirkan kembali kedalam ruangan/bangunan
tersebut. AC jenis ini biasanya dipergunakan di hotel atau mall.
http://www.mediaproyek.com/http://www.mediaproyek.com/
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
31/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 30
4. AC Standing Floor
AC Standing Floor adalah AC yang unit Indoonya berdiri dan mudah
dipindahkan. Karena kepraktisannya ini, AC ini sering digunakan
dalam acara-acara seperti acara ulang tahun, perkawinan, hajatan dan
acara lainnya.
AC ini bisa dioperasikan dengan remote control. AC ini mempunyai
bagian Indoor dan bagian Outdoor. Kapasitas AC ini mulai dari 2pk -
5pk.
5. AC Cassette
http://www.mediaproyek.com/2014/01/jenis-dan-macam-macam-ac.html
Jenis AC Cassette ini, indoornya menempel di plafon. jenis AC
Cassette dengan berbagai ukuran mulai dari 1.5pk sampai dengan 6pk.
Cara pemasangan ac ini memerlukan keahlian khusus dan tenaga extra,
tidak seperti memasang ac rumah atau ac split , yang bisa dipasang
sendirian.
6. 6. AC Split Duct
http://www.mediaproyek.com/2014/01/jenis-dan-macam-macam-ac.html
http://www.mediaproyek.com/http://www.mediaproyek.com/http://www.mediaproyek.com/http://www.mediaproyek.com/
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
32/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 31
AC Split Duct merupakan AC yang pendistribusian hawa dinginnya
menggunakan Sistem Ducting. Ini artinya, AC Split Duct tidak
memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri melainkan dikontrol pada satu
titik!. Tipe AC ini biasanya digunakan di Mall atau gedung-gedung
yang memiliki ruangan luas.
AC Split Duct tidak pernah terlepas dari sistem Ducting yang
merupakan bagian penting dalam sistem AC sebagai alat penghantar
udara yang telah dikondisikan dari sumber dingin ataupun panas ke
ruang yang akan dikondisikan. Perkembangan desain ducting untuk
AC hingga saat ini sangat dipengaruhi oleh tuntutan efisiens i, terutama
efisiensi energi, material, pemakaian ruang, dan perawatan.
Kelebihan AC Split Duct :
Suara didalam ruangan tidak berisik sama sekali. Estetika ruangan terjaga, karena tidak ada unit indoor.
Kekurangan:
Perencanaan, instalasi, operasi dan pemeliharaan membutuhkantenaga yang betul-betul terlatih.
Apabila terjadi kerusakan pada waktu beroperasi, maka
dampaknya dirasakan pada seluruh ruangan.
Pengaturan temperatur udara hanya dapat dilakukan pada
sentral cooling plant. Biaya investasi awal serta biaya operasi
dan pemeliharaan tinggi.
F. Fire ProtectionSistem fire protection atau disebut juga dengan sistem fire alarm (sistem
pengindra api) adalah suatu sistem terintegrasi yang didesain untuk
mendeteksi adanya gejala kebakaran, untuk kemudian memberiperingatan
(warning) dalam sistem evakuasi dan ditindaklanjuti secara otomatis maupun
manual dengan deengan sistem instalasi pemadam kebakaran (sistem Fire
fighting).
http://www.mediaproyek.com/http://www.mediaproyek.com/
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
33/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 32
Peralatan utama dari sistem protection ini adalah MCFA (Main Control
Fire Alarm) atau disebut juga dengan Fire Alarm Control Panel (FACP).
MACP berfungsi meneriman sinyala masuk (input signal) dari detector dan
komponen pendeteksi lainnya(Fixed Heat detector dan smoke detector).
1. Macam Macam Sistem Pendetectian
Dalam prakteknya, ada 3 sistem pendetectian dari fire protection ini, yaitu:
a. Non addresable System
Sistem ini disebut juga dengan sistem konvensional. Pada sistem inji
MCFA menerima sinyal masukan langsung dari detector (biasanya
jumlahnya sangat terbatas) tanpa pengalamatan dan langsungmemerintahkan komponen outpu (keluaran) untuk merespon input
(masukan) tersebut. Sistem ini pada umumnya digunakan pada
bangunan / area supervisi berskala kecil, seperti perumahan, pertokoan,
perkantoran, dan lain-lain.
b. Semi addresable System
Pada sistem ini dilakukan pengelompokan pada detector dan alat
penerima masukan (input) berdasarkan area pengawasan (supervisoryarea). Masing-masing zona dikendalikan (baik input maupun output)
oleh zona kontroler yang mempunyai alamat/ adress yang spesifik.
Pada saat detector atau alat penerima masukan lainnya memberikan
sinyal, maka MCFA akan meresponnya (I/O) berdasar zona kontroler
yang mengumpulkannya.
Dalam kontruksinya tiap zona dapat terdiri dari:
· Satu lantai dalam bangunan / gedung
· Beberapa ruangan yang berdekatan pada satu lantai di sebuah
gedung
· Beberapa ruangan yang mempunyai karakteristik tadi di sebuah
gedung
Pada display MCFA akan terbaca alamat zona yang terjado gejala
kebakaran, sehingga dengan demikian tindakan yang harus diambil
dapat dilokalisir hanya pada zona tersebut.
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
34/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 33
c. Full Adresable System
Merupakan pengembangan dari sistem semi adresibble. Pada system
ini semua detector dan alat pemberi masukan (deteksi) mempunyai
alamat yang spesifik, sehingga proses pemadaman dan evakuasi dapat
dilakukan langsung pada titik yang diperkirakan mengalami
kebakaran.
2. Peralatan Utama
a. Pendeteksi
Pendeteksi atau alat penerima input (masukan) yang bekerja secara
otomatis (automatic Input Device), yaitu:
Heat Detektor(Pengindra panas).. Berdasar cara kerjanya, heat detektor
dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
Fixed Temperatur heat detector, yang bekerja mendeteksi suhu
udara di sekitar casing-nya (ambiencetemperatur) dengan
membandingkannya terhadap suhu setting defaultnya, misla 57 „ C ,
75 „ C dan sebagainya
ROR (Rate of Rise) heat detector yang bekerja mendeteksi
kecepatan peningkatan suhu di sekitar casing-nya. Bila kecepatan
peningkatan suhu berjalan lebih lambat dari nilai settingnya, maka
detector ini tidak akan memberikan respon. Smoke Detector
(pengindra asap).
b. MCFA (Main Control Fire Alarm)
MCFA merupakan peralatan utama dari sistem protection. (Main
Control Fire Alarm) atau disebut juga dengan Fire Alarm Control Panel
(FACP), berfungsi meneriman sinyal masuk (input signal) dari detector
dan komponen pendeteksi lainnya(Fixed Heat detector dan smoke
detector).
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
35/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 34
G. Penangkal PetirPenangkal petir merupakan rangkaian alat-alat yang difungsikan untuk
menyalurkan sambaran petir yang akan mengenai bangunan langsung ke
tanah. Penangkal petir dianggap efektif karena mengurangi kerugian terkait
kebakaran dan kerusakan struktural akibat sambaran petir.
1. Jenis-jenis metode penangkal petir
a. Penangkal Petir Konvensional / Faraday / Frangklin
Kedua ilmuwan tersebut Faraday dan Frangklin menjelaskan sistem
yang hampir sama, yakni system penyalur arus listrik yang menghubungkan
antara bagian atas bangunan dan grounding, sedangkan sistem perlindunganyang di hasilkan ujung penerima/splitzer adalah sama pada rentang 30 - 40
derajat. Perbedaannya adalah sistem yang di kembangkan Faraday
bahwa kabel penghantar berada pada sisi luar bangunan dengan
pertimbangan bahwa kabel penghantar juga berfungsi sebagai material
penerima sambaran petir, yaitu berupa sangkar elektris atau biasa disebut
dengan sangkar faraday.
b. Penangkal Petir Radio Aktif
Penelitian terus berkembang akan sebab terjadinya petir, dan semua
ilmuwan sepakat bahwa terjadinya petir karena ada muatan listrik di awan
berasal dari proses ionisasi, maka untuk menggagalkan proses ionisasi
dilakukan dengan cara menggunakan zat berradiasi seperti Radiun
226 dab Ameresium 241 karena kedua bahan ini mampu menghamburkan
ion radiasinya yang dapat menetralkan muatan listrik awan. Maka manfaat
lain hamburan ion radiasi tersebut akan menambah muatan pada ujung
finial/splitzer, bila mana awan yang bermuatan besar tidak mampu di
netralkan zat radiasi kemudian menyambar maka akan cenderung mengenai
penangkal petir ini. Keberadaan penangkal petir jenis ini telah dilarang
pemakaiannya, berdasarkan kesepakatan internasional dengan
pertimbangan mengurangi zat beradiasi di masyarakat, selain itu
penangkal petir ini dianggap dapat mempengaruhi kesehatan manusia.
c. Penangkal Petir Elektrostatis
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
36/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 35
Prinsip kerja penangkal petir elektrostatis mengadopsi sebagian system
penangkal petir radio aktif, yaitu menambah muatan pada ujung
finial/splitzer agar petir selalu melilih ujung ini untuk di sambar. Perbedaan
dengan system radio aktif adalah jumlah energi yang dipakai. Untuk
penangkal petir radio aktif muatan listrik dihasilkan dari proses hamburan
zat berradiasi sedangkan pada penangkal petir elektrostatis energi listrik
yang dihasilkan dari listrik awan yang menginduksi permukaan bumi.
2. Bagian Penangkal Petir
a. Batang Penangkal Petir
Batang penangkal petir idealnya terbuat dari
logam konduktor, contohnya tembaga. Berupa
batang dengan ujung lancip untuk memudahkan
terjadinya aliran elektron dari petir untuk disalurkan
pada kabel konduktor.
b. Kabel Konduktor
Kabel Konduktor terbuat dari
kawat tembaga yang dipilin. Standar
diameter kawat tembaga yang
digunakan adalah 1cm-2cm. Kabel
konduktor memiliki fungsi untuk
mengalirkan aliran listrik dari batang
penangkal petir menuju ke tanah.
Kabel konduktor dipasang pada dinding bagian luar bangunan.
c. Grounding Sistem
Grounding sistem berfungsi
mengalirkan muatan listrik dari kabel
konduktor ke batang pentanahan (ground
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
37/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 36
rod) yang tertanam di tanah. Batang pentanahan terbuat dari
bahan tembaga berlapis baja, dengan diameter 1,5 cm dan
panjang sekitar 1,8 – 3 m
3. Cara Kerja:
Terjadinya beda potensial antara awan petir dan tanah akan
merangsang adanya loncatan elektron dari petir ke tanah. Loncatan
elektron yang terlihat melalui kilat akan tertangkap oleh batang
penangkal. Dari batang penangkal petir akan diteruskan melalui kabel
konduktor menuju grounding sistem ke batang pentanahan yang akan
diteruskan menuju tanah di bumi.
4. Kebutuhan Bangunan Terhadap Ancaman Bahaya Petir
Suatu instalasi penangkal petir yang telah terpasang harus dapat
melindungi semua bagian dari struktur bangunan dan arealnya termasuk
manusia serta peralatan yang ada didalamnya terhadap ancaman bahaya dan
kerusakan akibat sambaran petir. Berikut ini akan dibahas mengenai cara
menentukan besarnya kebutuhan bangunan akanproteksi petir menggunakan beberapa standart yaitu berdasarkan Peraturan
Umum Instalasi Penangkal Petir, Nasional Fire Protection Association 780,
International Electrotechnical Commision 1024-1-1.
Kebutuhan Bangunan Terhadap Ancaman Bahaya Petir Berdasarkan
Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir. Jenis Bangunan yang perlu
diberi penangkal petir dikelompokan menjadi :
1. Bangunan tinggi seperti gedung bertingkat, menara dan cerobongpabrik.
2. Bangunan penyimpanan bahan mudah meledak atau terbakar,
misalnya pabrik amunisi, gudang bahan kimia.
3. Bangunan untuk kepentingan umum seperti gedung sekolah,
stasiun, bandara dan sebagainya.
4. Bangunan yang mempunyai fungsi khusus dan nilai estetika
misalnya museum, gedung arsip negara.
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
38/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 37
Besarnya kebutuhan suatu bangunan terhadap instalasi proteksi
petir ditentukan oleh besarnya kemungkinan kerusakan serta bahaya yang
terjadi jika bangunan tersebut tersambar petir. Berdasarkan Peraturan
umum Instalasi Penangkal Petir besarnya kebutuhan tersebut mengacu
kepada penjumlahan indeks-indeks tertentu yang mewakili keadaan
bangunan di suatu lokasi dan dituliskan sebagai berikut;
R = A+B+C+D+E
Dari persamaan tersebut maka akan terlihat bahwa semakin besar nilai
indeks akan semakin besar pula resiko (R) yang di tanggung suatu
bangunan sehingga semakin besar kebutuhan bangunan tersebut
akan sistem proteksi petir.
Bebarapa Indeks perkiraan bahaya petir di tunjukkan ke dalam tabel
berikut ini
Tabel 4.1 IndeksA : Bahaya Berdasarkan Jenis Bangunan
Penggunaan dan Isi Indeks A
Bangunan biasa yang tak perldiamankan baik bangunan maupu
isinya
-10
Bangunan dan isinya jaran
dipergunakan misalnya menara ata
tiang dari metal
0
Bangunan yang berisi peralata
sehari-hari atau tempat tinggal misalnyrumah tinggal, industri kecil, stasiu
kereta
1
Bangunan dan isinya cukup pentin
misalnya menara air, toko barang-baran
berharga dan kantor pemerintah
2
Bangunan yang isinya banyak seka
orang misalnya sarana ibadah, sekola
3
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
39/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 38
dan atau monumen sejarah yang penting
Instalasi gas minyak atau bensin, da
rumah sakit
5
Bangunan yang mudah meledak da
menimbulkan bahaya yang tak terkenda
bagi sekitarnya misalnya instalasi nuklir
15
Tabel 4.2 IndeksB : Bahaya Berdasarkan Kontruksi Bangunan
Kontruksi bangunan Indeks B
Seluruh bangunan terbuat dari
logam dan mudah menyalurkan
listrik
0
Bangunan dengan kontruksi
beton bertulang atau rangka besi
dengan atap logam
1
Bangunan dengan kontruksi
beton bertulang, kerangka besi dan
atap bukan logam
2
Bangunan kayu dengan atap
bukan logam
3
Tabel 4.3 IndeksC : Bahaya Berdasarkan Tinggi Bangunan
Tinggi bangunan
berdasarkan......(m)
Indeks C
6 0
12 2
17 3
25 4
35 5
50 6
70 7
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
40/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 39
100 8
140 9
200 10
Tabel 4.4 indeks D : Bahaya Berdasarkan Situasi Bangunan
Situasi bangunan Indeks D
Di anah daar pada semua ketinggian 0
Di kaki bukit sampai % tinggi bukit
atau pegunungan sampai 1000 metter
1
Dipuncak gunung atau pegunungan
yang lebih dari 1000 meter
2
Tabel 4.5 Indeks E : Bahaya Berdasarkan Hari Buruh
Hari guruh per tahun Indeks E
2 0
4 1
8 2
16 3
32 4
64 5
128 6
256 7
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
41/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 40
H. TelekomunikasiPengertian
Dalam hubungannya dengan eksisnya sebuah bangunan, maka
yang dibahas di sini adalah komunikasi antar ruang dalam bangunan,
maupun komunikasi dari atau luar bangunan.
a. Komunikasi dari/keluar bangunan, untuk hal ini diperlukan
jaringann komunikasi yang menghubungkan antara sebuah
bangunan dengan kantor telepon pusat.
b. Komunikasi di dalam bangunan, dibutuhkan untuk interaksi
aktivitas di dalam bangunan, dan ini memerlukan jaringan yang
berada pada jaringan khusus dalam bangunan.
Jenis Telekomunikasi
Menurut pemakaiannya
a. Umum, dengan menggunakan radio gelombang pendek/air phone
b. Pribadi, dengan telephone yang melalui operator
c. Rahasia, dengan telex yang tidak melalui operator
Menurut arahannya
a. One way communication (komunikasi satu arah) seperti: TV, radio,sound system, cctv
b. Two way communication (komunikasi dua arah) seperti: telepon
Menurut medianya
a. Audio
b. Video
c. Teletext
d. TelegraphMenurut gelombang pembawanya
a. Tanpa kabel (wireless); elektromagnet, cordless, radio
telekomunikasi
b. Dengan kabel (wired); jaringan telepon kota, interkom
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
42/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 41
Dinding beton yang tidak rapatsampai ke atas yang dibaliknya
adala h tangki air bersih
Filter air bersih sebanyak dua buah
BAB IV
PEMBAHASAN SISTEM JARINGAN UTILITAS
A. Air Bersih dan Air Panas1. Sistem Tangki
Tangki air bersih yang digunakan adalah tangki beton ground tank
yang terletak di bagian basement. Tangki pada Amaris Hotel ini
berbentuk seperti ruangan yang besar dengan dinding-dinding berupa
beton. Ada dua tangki air yang pertama berkapasitas 4000 liter dan
kyang kedua 3000 liter sehingga total kapasitas air bersih di tangki
adalah 7000 liter. Letak tanki air bersih bersebelahan dengan ruang
pompa dimana pada ruang pompa selain berisi pompa, juga terdapat
filter air bersih.
Pendistribusian air bersih di Amaris Hotel berasal dari PAM
(Perusahaan Air Minum) yang dipompakan dan langsung disalurkan ke
setiap kamar pada setiap lantai. Karena tangki air bersih hanya ada
pada bagian bawah, jika listrik padam maka air tidak dapat
dipompakan ke kamar. Namun hal itu dapat di antisipasi denganpenyediaan sumber listrik lain, seperti genset.
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
43/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 42
2. Up-feed System
Dari keberadaannya tangki air, maka dapat diketahui sistem
distribusi apa yang digunakan oleh Amaris Hotel ini, yaitu up-feed
system. Diperkuat lagi dengan hasil wawancara dengan pihak ME
Hotel yang mendampingi kami bahwa sistem pendistribusian air bersih
yang digunakan Amaris Hotel adalah air bersih yang ditampung di
ground tank akan dipompa dan langsung didistribusikan ke kamar-
kamar. Letak tangki air bersih dengan daerah sanitasi buangan seperti
pengolahan limbah dan lainnya memiliki jarak lebih dari 45m.
Skema Pendistribusian Air Bersih Hotel Amaris
3 pompa untuk memompa air bersih kesetiap kamar
GT = Ground TankP = Ruang PompaPL = Pengolahan Limbah
GT P
PL
>45m
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
44/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 43
Dalam penggunaan distribusi air bersih secara up-feed system, ada
kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya adalah pembuatan relatifmurah. Namun jika dibandingkan, sistem ini lebih banyak memiliki
kekurangan, yaitu:
a. Pompa bekerja secara terus menerus
b. Pompa cepat rusak
c. Ketinggian terbatas karena kekuatan pipa terbatas untuk
mengantisipasi tekanan air di dalamnya.
3. Hot Water System
Sistem standar pemanas air sebagai berikut:
a. Supply air bersih / tangki
b. Boiler
c. Tangki air panas
d. Pompa
e. Pemipaanf. Sistem listrik dan panel kontrol
Pada Amaris Hotel ini, air panas akan ditampung di tangki
air panas terletak di bagian roof top. Karena listrik yang dibutuhkan
untuk memanasi air cukup banyak dan mahal, pihak Amaris hotel
mencari solusi dengan menggunakan panel surya untuk mendapatkan
sejumlah energi yang akan dikonversikan menjadi tenaga listrik untuk
menjalankan sistem pemanas air.Pada sistem pemanas air ini ada dua
tangki air panas besar yang berkapasitas 2000 liter dan 3500 liter.
Pada tangki air panas, terdapat sebuah signage yang
menunjukan arah aliran air dan air apa yang ada di dalamnya. Untuk
air panas diberi tanda panah dengan warna merah, sedangkan untuk air
bersih biasa ditunjukan dengan tanda panah berwarna biru.
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
45/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 44
Pompa sirkulasi
Tangki air panas yang mengatur airpanas tetap pada suhu yang stabil
Panel surya untuk memenuhi kebutuhanenergi listrik pemanas air
Panel kontrol untuk mengaturpembagian energi listrik pada sistempemanas a ir
Heat pump
Indikator suhu, jika suhu turunmaka mesin pemanas akanberkerja kembali
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
46/87
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
47/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 46
4. Sistem shaft
Shaft adalah lubang menerus antara satu lantai dengan lantai
lainnya, untuk meletakkan saluran pipa utilitas secara vertikal. Shaftbisa dijumpai pada bangunan bertingkat, baik rumah maupun
gedung.Bila pipa ditanam ke dalam dinding, akan sulit melakukan
perbaikan saat terjadi kerusakan. Diperlukan pintu kecil untuk
mengaksesnya bila akan melakukan perbaikan.
Sebenarnya tidak hanya pipa air yang perlu diletakkan dalam shaft,
kabel listrik pun perlu. Idealnya, kedua shaft ini tidak dijadikan satu.
Shaft air berisi pipa vertikal air bersih, air kotor, dan kotoran.
Sedangkan shaft listrik berisi pipa-pipa kabel listrik.Untuk
memudahkan perbaikan, pipa-pipa yang ada di dalam shaft ini perlu
identitas. Karena itu akan lebih baik bila pipa-pipa tersebut diberi
warna. Biasanya pipa air bersih diberi warna biru, air kotor warna abu-
abu, dan pipa kotoran warna hitam.
S
h
a
f
t
a
i
r
Shaft air biasanya diletakkan bersebelahan dengan kamar mandi,
karena pipa air yang menghubungkan antara kamar mandi di lantai 1
Pipa Tinja
Pi a Air Kotor Kamar MandiPi a AC
Pi a untuk Kabel-kabel
Pi a Air Panas
Ka tu
Pi a Air Din in
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
48/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 47
dengan lantai lainnya melewati shaft air ini. Shaft ini dapat diletakkan
pada sisi luar bangunan, atau dimasukkan ke dalam denah kamar
mandi. Namun pintu kecil lebih aman bila diletakkan di dalam
ruangan.Agar lebih mudah menghubungkan pipa secara vertikal dari
satu lantai ke lantai lainnya, maka sebaiknya area basah dijadikan satu
zona. Misalnya, kamar mandi lantai 2 berada persis di atas kamar
mandi lantai 1.
Kalau bisa, pipa utilitas hanya membentang secara vertikal, tidak
secara horizontal. Artinya, begitu pipa keluar dari dinding shaft, akan
langsung bertemu dengan kamar mandi di lantai atas.Semakin panjangpipa, semakin riskan terjadinya kebocoran. Untuk itu gunakan pipa air
sependek mungkin, tentunya tanpa mengurangi kelancaran pergerakan
air .
Ada hal yang unik di Amaris Hotel di bagian sistem shaft. Pihak
Amaris Hotel memang sengaja mendesain pintu/jendela shaft menjadi
bagian dari dekorasi. Karena jendela shaft berada di luar kamar, maka
akan mempermudah ketika maintenance yang tidak perlu mengakses
ke dalam kamar hotel, apalagi ketika kamar tersebut sedang digunkan.
Satu shaft pada Amaris Hotel bisa untuk satu kamar ataupun dua
kamar, untuk dua kamar, maka ukuran shaft akan lebih besar dari yang
untuk satu kamar.
Pintu shaft pada AmarisHotel yang tertutup (kiri)
dan terbuka (kanan)
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
49/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 48
Perletakan shaft lantai 1
Pada gambar di atas dan di sampingmenunjukan perletakan shaft dimana ada yang satushaft untuk satu kamar, namun ada juga satu shaftuntuk dua kamar namun dnegan ukuran yangberbeda-beda.
Perletakan shaft terhadap letak kamar
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
50/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 49
B. Air Kotor dan LimbahSumber air kotor dan limbah berasal dari :
1. Toilet2. Drainase Kamar Mandi
3. Air Hujan
4. Wastafel
5. Dapur
Klasifikasi Sistem Buangan yang Digunakan
a. Menurut jenisnya
1. Sistem Pembuangan Air Tinja
2. Sistem Pembuangan Air Sabun dan Lemak
3. Sistem Pembuangan Air Hujan dan Air Pembuangan AC
4. Sistem Pembuangan Air Khusus
b. Menurut cara pembuangannya
Sistem pembuangan terpisah (Two-pipe system) dimana saluran
untuk air tinja dan air sabun dipisah walaupun dalam satu kamar mandi.
c. Menurut cara pengaliran
Sistem gravitasi yaitu air buangan mengalir dari tempat yang lebih
tinggi secara gravitasi ke saluran umum yang letaknya lebih rendah. Pada
Amaris hotel ini ada juga yang menggunakan sistem bertekanan dimana
air buangan dikumpulkan terlebih dahulu setelah mengalami proses
pengolahan limbah lalu dipompakan ke riol kota.
d. Menurut letaknya
Pada Amaris Hotel, letak STP (sewage treatment plant) berada
diujung bangunan namun bergabung dengan bangunan, sehingga sistem
pembuangannya terletak di dalam bangunan.
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
51/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 50
Sistem jaringan yang digunakan pada Amaris Hotel adalah two
pipe system dimana pipa saluran air tinja dengan air kotor dipisah lalu
digabungkan di ruang STP (sewage treatment plant) lalu dipompa menuju
riol kota selanjutnya.
Skema Pembuangan Air Kotor dan Limbah
Skema pembuangan air kotor dan limbah
Closet
Floordrain
Keran Air Dingin
Keran Air Panas
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
52/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 51
Shaft (Tertutup) Shaft (Terbuka)
Shaft
Pada tiap dua kamar hotel, terdapat satu shaft yang menyalurkan
air limbah kedalam Ruang Pengolahan Limbah (STP) yang berada pada
bagian belakang gedung Hotel Amaris. Namun ada juga yang satu kamar
memiliki satu shaft namun dengan ukuran yang lebih kecil. Shaft pada
Hotel Amaris dapat dibilang unik karena pintu shaft merangkap sebagai
ornament estetika dalam lorong Gedung. Seperti dapat dilihat diatas, pintu
shaft tidak berada di dalam ruang hotel, tetapi berada di lorong hotel.
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
53/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 52
STP (Sewage Treatment Plant)
Dalam Ruangan Pengolahan Limbah (STP), terdapat dua tempat
pengolahan limbah. Yang pertama, adalah tempat pengolahan limbah air
tinja. Pada pengolahan limbah air tinja, limbah dikumpulkan ke dalam satu
tangki dan diendapkan. Air sisa endapan akan dialirkan ke riool kota dan
sisa limbah padat akan dibersihkan secara berkala setiap hari oleh petugas
Hotel, dan limbah padat akan diolah oleh pemerintah.
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
54/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 53
Pada sistem pengolahan air sabun dan lemak, terdapat bak kontrol
lemak dengan dimensi yang cukup besar. Air dari wastafel, shower, dan
dapur masuk ke dalam bak lemak. Sisa lemak akan diendapkan di bak
kontrol lemak, sedangkan air sisa pembuangan akan dialirkan masuk ke
dalam pengolahan sistem air tinja, dan akan di alirkan ke riol kota. Sisa-
sisa limbah padat akan diambil setiap hari oleh petugas dan akan
ditampung oleh pemerintah.
Air Hujan
Karena pada Amaris Hotel menggunakan roof top berupa plat
beton untuk tempat utilitas seperti sistem air panas, AC dan lainnya, maka
diperlukan sistem drainase air hujan agar tidak terjadi genangan air ketika
hujan. Air hujan akan dialirkan ke bawah menuju sumur peresapan, jika
sumur peresapan tidak mampu menampung lagi maka akan dialirkan ke
riool kota.
Bak kontrol Lemak Limbah Padat
Jalur air hu an ada roofto
Luban menu u i a air hu an
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
55/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 54
Selokan untuk drainase
Bak kontrol
Sumur Peresapan
Sewage Treatment Plant (STP)
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
56/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 55
C. Lift, Tangga Umum dan Darurat
TANGGA
Pada hotel Amaris, terdapat 5 jenis tangga berdasarkan fungsi dan aksesnya .
Kelima jenis tangga tersebut memiliki fungsi yang berbeda – beda dan
penempatan yang berbeda pula.
Fungsi tangga – tangga tersebut diantaranya:
1. Tangga depan atau atau tangga akses menuju ke dalam bangunan
2. Tangga penghubung tiap lantai
3. Tangga untuk maintenance peralatan
4. Tangga akses pada roof top
5. Tangga yang menghubungkan ruang staff dengan basement
Gambar denah peletakan setiap tangga :
( Gambar denah peletakan tangga umum dan darura tKeterangan: kuning tangga umum; merah tangga darura t.)
Tangga depan
atau atau tangga
akses menuju ke
dalam bangunan
Tangga
penghubung
tiap lantai
Tangga yang menghubungkan ruang
staff dengan basement
Tangga
darurat
Tangga depan
hanya berjumlah
1 buah, karena
hanya
difungsikan
sebagai entrance
Jumlah lantai pada hotel
amaris ini adalah 3 buah
ditambah basement.
Sehingga toltal tangga
penghubung yang ada
berjumlah 3 buah
Tangga ini hanya difungsikan
khusus untuk staff ( karyawan).
Tangga ini merupakan tangga
akses antara ruang karyawan
Hotel Amarisdengan ruang
service pada basement
Jumlah tangga
darurat sama
dengan tangga
umum yaitu 3
buah.
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
57/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 56
1. Tangga Umum
Komponen – komponen penting tangga umum yang terdapat pada amarishotel:
No Nama Gambar Keterangan
1 Penerangan Penerangan sangat diperlukan didalam
kenyamanan akses tangga. Penerangan di
buat untuk mempermudah pengguna hotel
melihat pijakan tangga yang ada. Hotel
amaris ini menggunakan penerangan alami
pada siang hari dengan memanfaatkan
sifat glass block yang tembus cahaya
2 Railing Railing merupakan bagian tangga yang
berfungsi sebagai pegangan untuk user
saat menaiki ataupun menuruni tangga
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
58/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 57
Antrede = 30cm
Optrede = 19cm
3 Step nose Step nose berfungsi untuk menghindari
pengguna dari licinnya lantai. Selain itu
untuk menghindari pengguna dari ujung
anakan tangga yang tajam
4 Keramik Plin Keramik Plin berfungsi untuk menghindari
tembok dari kotoran akibat alas kaki
pengguna
Ukuran – ukuran yang digunakan pada tangga umum Hotel Amaris yang
mengacu pada standar:
No Bagian Standar Analisis pada Hotel Amaris
1 Antrede Antrede = min. 23cm Antrade = 30 cm
2 Optrede Optrede = max. 19cm Optrede = 19 cm
3 Kemiringan
tangga
Kemiringan sudutnya
tidak diperbolehkan lebih
dari 38˚
Arc tan 19/30 = 33 derajat
4 Bordes Jika jumlah anak tangga
lebih dari dua belas anak
tangga, maka harus
memakai
Jumlah anak tangga = 18 buah
Terdapat bodres pada anak
tangga 9
90 cm
150 cm
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
59/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 58
bordes
5 Lebar Tangga Lebar anak tangga untuk
satu orang cukup 90 cm,
sedangkan untuk dua
orang 110-120cm.
Lebar anak tangga pada hotel
amaris adalah 90 cm, oleh
karena itu hanya tangga untuk
satu orang.
6 Tinggi
balustrade
Tinggi balustrade sekitar
80-90 cm.
Tinggi balustrade 150 cm
2. Tangga Darurat
Pada koridor tiap lantaiterdapat penanda / Sign keluar jika terjedi keadaan genting
atau darurat
Step nose berfungsi untukmenghindari pengguna dari
licinnya lantai. Selain ituuntuk menghindari
pengguna dari ujunganakan tangga yang tajam.Step Nose ini harus ada didalam suatu tangga daruratuntuk menjaga keamanan
pengguna
Terdapat pintu keluar daridalam tangga menuju ke luarbangunan. Selain berfungsisebagai exit door , Pintu ini
juga berfungsi sebagaipenghalang agar tidak ada
orang asing masuk kedalambangunan hotel melalui tangga
darurat tersebut
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
60/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 59
Analisis ukuran – ukuran yang digunakan pada tangga darurat Hotel Amaris
yang mengacu pada standar:
No Bagian Standar Analisis padaHotel Amaris
1 Letak Letak antar tangga darurat dalam bangunan
30-40 m (+100 feet)
30 m dari
tangga utama
2 Penerangan Dilengkapi penerangan yang cukup dengan
listrik cadangan menggunakan baterai
selama listrik bangunan dimatikan karena
keadaan darurat;
Penerangan
alami berupa
glass block
Penerangan
buatan
menggunakanlampu pada
langit langit
3 Kemiringan
tangga
Kemiringan maximum 40˚; Arc tan 19/30 =
33 derajat
4 Bordes Harus terlindung dengan material tahan api
termasuk dinding (beton) dan pintu tahan
api(metal);
Bahan yang
dipakai berupa
beton padabagian dinding
dan besi / metal
tahan api pada
railing tangga
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
61/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 60
5 Lebar
Tangga
Suplai udara segar diatur / dialirkan
(menggunakan Exhaust fan atau Smoke
Vestibule pada puncak / ujung tangga)
sehingga pernafasan tidak terganggu;
Exhaust fan
atau Smoke
vestibule
ditempatkan
dilangit langit /
plafon tangga.
6 Tinggi
balustrade
Pintu pada lantai terbawah terbuka langsung
kearah luar gedung;
Terdapat pintu
keluar dari
dalam tangga
menuju ke luar
bangunan.
3. Tangga depan
Tangga depan merupakan tangga
entrance / masuk untuk para tamu
hotel. Pada umumnya untuk
menghindari dari bahaya banjir, lantai
dasar bangunan biasanya ditinggikan.
Selain itu peninggian lantai juga untukmemberikan ruang pada semi basement
yang ingin dibuat. Dengan adanya
ketinggian lantai tersebut maka
diperlukan akses berupa tangga untuk
ke lantai dasar bangunan hotel. Tangga
entrance pada Hotel Amaris ini didisain
semenarik mungkin pada kiri dan
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
62/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 61
kanannya agar menarik pengunjung
untuk masuk kedalam hotel.
4.
Tangga untuk maintenance peralatan
Gambar disamping merupakan
tangga akses untuk maintenance
peralatan Hotel yang ada diatasnya.
Tangga ini dibuat khusus agar
memudahkan staff ataupun mekanis
memperbaiki alat – alat hotel yang
rusak dan perlu dilakukan perawatan.
5. Tangga akses pada roof top
Tangga akses pada roof top
berfungsi untuk memberikan
kemudahan karyawan dalam
melakukan pengecekan terhadap alat – alat atau mesin – mesin Hotel yang ada
di roof top tersebut.
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
63/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 62
RAMPS
Ramps pada bangunan Hotel Amaris dibagi menjadi 3 fungsi utama yaitu:
1. Ramps akses kedalam basement
2. Ramps akses dari luar menuju kedalam bangunan
3. Ramps pada koridor Hotel sebagai penghubung akibat ketinggian
lantai yang berbeda
Sistem transportasi yang di gunakan pada Amaris Hotel
Ramps koridor menggunakan antiselip agar tidak berbahaya bagipejalan kaki.
Ramps pada Basementmerupakan saranauntuk lalu lalangkendaraan bermotor
Ramps tersebut terdapat padamuka gedung atau bangunanhotel. Ramps ini digunakanuntuk akses disable dan aksesbarang kelobby
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
64/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 63
LIFT
Pada hotel ini terdapat satu buah lift yang difungsikan tidak hanya
untuk pengunjung namun juga untuk keperluan service. Namun pihak hotel
telah mengatur ketika service bekerja agar tidak mengganggu kegiatan tamu
hotel.
Lift pada hotel ini termasuk jenis lift Machine Room Lift (MRL)
yang bertujuan penghematan ruang dalam gedung bangunan karena tidak
memerlukan ruangan khusus (machine room) untuk meletakkan mesin
motor dan relay, dimana mesin motor diletakan pada bagian overhead dari
hoistway, dan panel diletakkan pada tembok di lantai teratas. Sistem pada lift
ini adalah menggunakan tarikan kabel baja dari atas.
SPESIFIKASI LIFTMERK SCHINDLERKAPASITAS (orang) 8KAPASITAS (kg) 630kgRATED SPEED n/aCAR INSIDE 3mx3m
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
65/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 64
D. Jaringan ListrikJaringan listrik adalah sistem listrik yang terdiri dari hantaran dan
peralatan listrik, yang terhubung satu sama lain unuk menyalurkan tenaga
listrik. Ada tiga sumber listrik yang dapat digunakan yaitu PLN, genset,
atau baterai. Hotel Amaris Yogyakarta menggunakan dua sumber listrik
yaitu PLN dan genset.
PLN
Genset
MDP SDP PP Hotel
Main Distribution
Panel
Sub Distribution
Panel
Panel Pembagi
Skema jaringan listrik
Ruang listrik pada Amaris Hotel terletak pada lantai basemen. Sumber
listrik dari PLN disalurkan melalui saluran kabel bawah tanah menuju
ruangan ini yang memiliki peralatan penerima dan pengontrol distribusi
listrik untuk selanjutnya akan didistribusikan keseluruh bangunan. Listrik
yang diperoleh dari PLN sebesar 390 volt, sedangkan listrik yang
bersumber dari genset memiliki kapasitas sebesar 180 kVa, dengan input
147 kVa. Genset yang digunakan memiliki ukuran sebesar 400 x 130 x
190 cm. Sumber listrik dari genset digunakan apabila pasokan listrik dari
PLN berkurang atau mengalami gangguan. Mesin genset akan otomatis
menyala dalam 8 detik ketika listrik dari PLN berkurang atau mengalami
gangguan.
RUANG LISTRIK
SUMBER: DOK. PRIBADI
MESIN GENSET
SUMBER: DOK. PRIBADI
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
66/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 65
TANGKI SOLAR.SUMBER: DOK. PRIBADI
PIPA PENYALUR SOLARSUMBER: DOK. PRIBADI
Ruang listrik yang terletak pada lantai basemen ini dilengkapi absorber
suara pada dindingnya. Adanya absorber ini dimaksudkan agar suara dari
mesin genset yang sedang beroperasi tidak terdengar keluar ruangan ini
sehingga tidak mengganggu aktivitas lainnya. Lapisan absorber ini
melapisi seluruh bagian dinding dan langit-langit ruangan. Mesin genset
bergerak dengan bantuan solar, sehingga ruangan ini terhubung langsung
dengan tangki solar yang terletak di luar ruangan. Tempat pengisian solar
terletak diluar gedung yang terhubung dengan pipa berwarna kuning
menuju tangki penampung solar untuk kemudian dialirkan pada mesin
genset. Selain memiliki saluran untuk pengisisna solar, ruangan ini juga
memiliki pipa yang fungsinya untuk mengeluarkan panas dan limbah dari
genset ketika beroperasi.
Jalur pengisian solar dapat dilihat pada gambar di bawah ini dimana
pengisian solar utama diletakkan dibagian depan bangunan untuk
selanjutnya dialirkan menuju tangki pengisian solar
ABROSBER RUANG LISTRIKSUMBER: DOK. PRIBADI
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
67/87
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
68/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 67
Agar lebih mudah dalam
mengatur maintenance, kabel-kabel
disatukan pada rak listrik yang
melingkupi kumpulan kabel. Rak
kabel ini biasanya jalurnya disamakan
dengan jalur plumbing.
Listrik dari PLN dan dari genset ditampung pada Panel Distribusi
Tegangan Rendah (PDTR) yang juga disebut dengna MDP ( Main
Distribution Panel) yang terletak pada ruang panel lantai basemen. Listrik
dari PDTR kemudian didistribusikan menuju 5 SDP (Sub Distribution
Panel) diantaranya panel lantai basemen, panel lantai 1, panel lantai atap,
panel utama kebakaran, dan panel utama pompa. Untuk selanjutnya SDP
yang sudah dibagi 5 ini dibagi-bagi lagi sesuai dengan kebutuhan,
misalnya pada panel lantai 1 didistribusikan lagi menuju panel lantai 2 dan
panel lantai 3, atau pada sub panel utama kebakaran didistribusikan lagi
menuju panel elektronik dan panel penerangan luar. Untuk lebih jelasnya,
skema pendistribusuan listrik pada Hotel Amaris Yogyakarta dapat dilihat
pada gambar dibawah.
Rak Kabel
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
69/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 68
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
70/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 69
E. HVAC (Heating, Ventilation, dan AirConditioning)
Sistem penghawaan buatan yang diterapkan oleh Hotel Amaris inimenggunakan sistem penghawaan buatan yaitu AC Split.Penggunaan AC
di Hotel ini untuk memperoleh kondisi lingkungan yang serba nyaman
(comfortable ). Selain itu pemilihan AC Split sangat tepat mengingat jenis
bangunan Hotel yang membutuhkan ke efektifan harga ( ekonomis ) dari
segi pemakaian ( operasionalnya ) dan dari maintenancenya.
Peletakan AC Split
Hotel ini meletakkan AC disetiap lantainya. AC digunakan untuk
memberikan penghawaan pada setiap kamar hotel.
Lantai 1 : Terdapat 19 buah kamar tidur, dan resepsionis sehingga
membutuhkan 20 buah AC Split
Lantai 2 :Terdapat 26 buah kamar tidur, sehingga membutuhkan 26
buah AC Split
Lantai 2 :Terdapat 26 buah kamar tidur, sehingga membutuhkan 26buah AC Split
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
71/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 70
PELETAKAN KOMPONEN AC PADA DENAH LANTAI
Gambar Denah Hotel
AC Split
Kamar Hotel
Komponen AC diletakkan dengan sistem blok, dimana:
Untuk lantai basement dan lantai 1 , kondensor diletakkan di
basement dan dibagian samping bangunan
Untuk lantai 2 dan 3 , kondensor diletakkan di rooftop dan dibagian samping bangunan
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
72/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 71
Lantai 1 , kondensor diletakkan
di basement dan dibagian
samping bangunan
Untuk lantai 2 dan 3 , kondensor
diletakkan di rooftop dan di
bagian samping bangunan
Kondensor AC
Pada Basement
Kondensor ACpada Rooftop
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
73/87
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
74/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 73
Sumber:http://2.bp.blogspot.com/kOywlVtWhT8/T5Apnyv3G0I/AAAAAAAAAEE/z_v9rML9waQ/s1600/Standart+Installasi+AC+CV.+Cahya+Sentosa.png
Secara garis besar prinsip kerja air conditioner split pada Hotel Amaris
adalah sebagai berikut:
kipas sentrifugal refrigerant . evaporator kondensor kipas propeller.
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
75/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 74
Sistem penghawaan dengan Exhaust Fan
Selain Air Conditioning , bangunan Hotel Amaris ini juga
menggunakan exhaust fan untuk mengontrol udara pada ruang bangnan.Exhaust fan berfungsi untuk menghisap udara di dalam ruang untuk
dibuang ke luar, dan pada saat bersamaan menarik udara segar di luar ke
dalam ruangan. Selain itu exhaust fan juga bisa mengatur volume udara
yang akan disirkulasikan pada ruang..
Sistem kerja exhaust fan, adalah udara – udara panas pada bangunan
Hotel amaris dihisap menuju ke saluran , selanjutnya udara akan
diteruskan dan dikeluarkan lewat lubang pengeluaran ( outdoor) . Lubang
pengeluaran tersebut terletak di rooftop bangunan
Adapun detail exhaust fan bangunan hotel ini :
Lubangexhaust fan
pada koridorbangunanHotel
Lubangexhaust fan
padabasementHotel
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
76/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 75
F. Fire ProtectionPreservatif Treatment :
1. Perlengkapan pencegahan2. Pemilihan bahan bangunan,
Material yang digunakan oleh apartement sejahtera adalah beton
bertulang. Material ini tahan terhadap api sampai batasan tertentu.
Sehingga, jika terjadi kebakaran, dapat dipastikan penyebaran apinya
cukup lambat dibandingkan material lainnya.
Represif Treatment :
Usaha represif ini meliputi pengadaan alat pemadam kebakaran serta
penunjang lainnya, seperti :
1. Smoke detector
Smoke detector terdapat di lorong-
lorong bangunan, lobi, dan pada kamar
hotel dengan jarak-jarak tertentu. Smokedetector berfungsi untuk mendeteksi asap
yang muncul dalam keadaan darurat. Asap
akan dideteksi oleh alat tersebut dan alat
akan bekerja dan menghidupkan alarm
kebakaran di seluruh gedung Hotel Amaris.
2. Speaker
Speaker berfungsi untuk menyiarkan alarm dan informasi-
informasi penting kepada pengguna Hotel saat terjadi keadaan bahaya.
Dengan adanya speaker pada lorong-lorong bangunan, alarm bahaya
Smoke detector pada Hotel AmarisSumber : Pribadi
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
77/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 76
diharapkan dapat terdengar pengguna dari
seluruh sudut Hotel sehingga proses evakuasi
dapat dilaksanakan dengan cepat.
3. Fire Alarm System
Fire alarm system adalah sistem peringatan jika terjadi kebakaran.
Kronologisnya adalah sebagai berikut, ketika terdapat kebakaran asap akan
dideteksi oleh smoke detector. Smoke detector kemudian aktif secara
otomatis. Sistem itu kemudian bereaksi yang berupa hidupnya alarm/sirinekebakaran, automatic dialer system ke pemadam kebakaran, dll.
Skema Fire Alarm System :
Terdapat juga deteksi api
manual, yaitu dengan adanya tuas
deteksi yang dapat ditarik oleh
pengguna bangunan jika meliat
Control
panel
Sirine/alarm
Automatic dialersystem
dll
keypad
Detector/sensor
Api danasa ekat
Speaker pada Hotel AmarisSumber : Pribadi
Alat Deteksi Api Manual pada Hotel Amaris
Sumber : Pribadi
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
78/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 77
adanya api pada bangunan sehingga akan menghidupkan alarm pada
seluruh Hotel. Tuas tersebut berada pada kotak berwarna merah cerah
dengan tujuan warna mencolok sehingga mudah untuk dicari.
4. Fire Extinguisher
Merupakan sebuah tabung
berisi gas karbon. Tabung ini
biasanya berwarna merah ini tidak
terhubung dengan sistem khusus
dan dipergunakan secara manual.
Biasanya diletakkan di tempatpublik dan selasar yang mudah
dilihat dan dijangkau.
Pada Hotel Amaris, Fire
extuingisher terdapat di tempat-
tempat strategis yang dapat dilihat
dan dijangkau dengan mudah. Fire
Extenguisher pada bangunan Hotel
ditempatkan pada kotak merah (warna
mencolok) agar dapat dilokasikan bila
terdapat kebakaran.
Pada Hotel Amaris, tidak terdapat
sistem sprinkle, tetapi terdapat sistem
CCTV untuk keamanan dan untuk
mengontrol keadaan berbahaya seperti
kebakaran.
Detail Pemasangan Fire Extenguisher
Fire Extenguisher pada gedung Hotel Amaris
Sumber : Pribadi
-
8/16/2019 Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta-libre
79/87
L a p o r a A l i s i U t i l i t a s B a g u a A a r i s H o t e l | 78
Pada setiap lantai pada Amaris Hotel diletakkan perangkat
pemadam kebakaran berupa Portabel Fire Extinguisher (PFE) dengan
berbagai macam ukuran dengan rincian sebagai berikut:
a. Lantai basement , memilliki 2 PFE 5kg yang dipasang ada
ruang pompa dan ruang genset dan panel. 4 PFE 2,5
kgcyang dipasang pada dining room, ruang parkir, dan
dapur. 1 PFE 25 Kg yang terletak pada ruang genset dan
panel.
b. Lantai 1, memiliki 1 PFE 2,5 kg di receptionist, dan 3 PFE
2,5 kg di koridor, juga 1 PFE 5 kg di ruang panel
c. Lantai 2, memiliki 4 PFE 2,5 k