viskositas va libre

89
LABORATORIUM KIMIA FISIKA Percobaan Kelompok Nama : VISKOSITAS : VA : 1. 2. 3. 4. 5. Eriska Wahyu Kusuma Faiz Riskullah Irine Ayudia Mulya Nugraha Nurul Qiftiyah NRP. NRP. NRP. NRP. NRP. 2313 030 099 2313 030 027 2313 030 057 2313 030 001 2313 030 067 Tanggal Percobaan Tanggal Penyerahan Dosen Pembimbing Asisten Laboratorium : 21 Oktober 2013 : 29 Oktober 2013 : Nurlaili Humaidah S.T, M.T : Dhaniar Rulandri W. PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

Upload: ossy-dewinta

Post on 19-Feb-2016

148 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

bb

TRANSCRIPT

Page 1: Viskositas VA Libre

LABORATORIUMKIMIA FISIKA

Percobaan

Kelompok

Nama

: VISKOSITAS

: VA

:1.2.3.4.5.

Eriska Wahyu KusumaFaiz RiskullahIrine AyudiaMulya NugrahaNurul Qiftiyah

NRP.NRP.NRP.NRP.NRP.

2313 030 0992313 030 0272313 030 0572313 030 0012313 030 067

Tanggal PercobaanTanggal PenyerahanDosen PembimbingAsisten Laboratorium

: 21 Oktober 2013: 29 Oktober 2013: Nurlaili Humaidah S.T, M.T: Dhaniar Rulandri W.

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2013

Page 2: Viskositas VA Libre

ABSTRAKPercobaan viskositas bertujuan untuk mengetahui harga viskositas dari aquadest, kecap

asin ABC, dan yoghurt Activa dengan variabel suhu 45°C, 55°C, dan 65°C dengan menggunakanviskometer Ostwald. Serta menentukan nilai densitas dari aquadest, kecap asin ABC, dan yoghurtActiva dengan variabel suhu 45°C, 55°C, dan 65°C.

Prosedur yang digunakan untuk menentukan harga viskositas ini adalah memasukkanaquadest ke dalam viskometer Ostwald yang diletakkan dalam waterbath dan mengondisikanaquadest pada variabel suhu 45°C. Lalu menghisap aquadest sehingga melewati batas atas padaviskometer Ostwald. Setelah itu membiarkan aquadest mengalir ke bawah hingga tepat pada batasatas. Kemudian mencatat waktu yang diperlukan aquadest untuk mengalir dari batas atas ke batasbawah viskometer Ostwald dengan menggunakan stopwatch. Setelah selesai, mengulangi prosedurpercobaan viskositas dengan mengondisikan aquadest pada suhu 55°C dan 65°C serta mengulangiprosedur percobaan tersebut dengan mengganti aquadest dengan kecap asin ABC dan yoghurtActiva. Selain menentukan nilai viskositas, dalam percobaan ini juga dilakukan perhitungan untukmenentukan nilai densitas. Prosedur yang dilakukan adalah menimbang massa piknometer kosongmenggunakan timbangan elektrik. Lalu memasukkan aquadest ke dalam piknometer hinggamencapai ukuran maksimum piknometer, yaitu 100ml. Setelah itu, mengondisikan aquadest padasuhu 45°C dan menimbang massa total piknometer dan aquadest. Kemudian mencari massaaquadest dengan cara mencari selisih massa antara massa piknometer yang berisi aquadest danmassa piknometer kosong. Selanjutnya, menghitung densitas aquadest dengan cara membagimassa aquadest dengan volume larutan pada piknometer. Setelah selesai, mengulangi prosedurmenentukan densitas dengan mengondisikan aquadest pada suhu 55˚C dan 65˚C. Mengulangilangkah-langkah percobaan menghitung densitas tersebut dengan mengganti aquadest dengankecap asin ABC dan yoghurt Activa.

Pada data hasil percobaan densitas aquadest pada saat suhu 45oC viskositasnya sebesar234,09cp, densitasnya sebesar 0,98g/ml, pada saat suhu 55oC viskositasnya sebesar 255,56cp,densitasnya sebesar 0,98g/ml, dan pada saat suhu 65oC viskositasnya sebesar 235,16, densitasnyasebesar 0,98g/ml. Pada Kecap Asin ABC saat suhu 45oC viskositasnya sebesar 726,96cp,densitasnya sebesar 1,17g/ml, pada saat suhu 55oC viskositasnya sebesar 331,80cp, densitasnyasebesar 1,17 g/ml, dan pada saat suhu 65oC viskositasnya sebesar 366,16cp, densitasnya sebesar1,17g/ml. Sedangkan pada Yoghurt Activa saat suhu 45oC viskositasnya sebesar 1762,0cp,densitasnya sebesar 1,05g/ml, pada saat suhu 55oC viskositasnya sebesar 1360,49cp, densitasnyasebesar 1,05 g/ml, dan pada saat suhu 65oC viskositasnya sebesar 3045,28cp, densitasnya sebesar1,05g/ml. Dari percobaan viskositas ini dapat dilihat bahwa cairan yang memiliki nilai viskositasdari yang terbesar hingga terkecil adalah yoghurt Activa, kecap asin ABC dan aquadest. Alasanpengurutan cairan yang memiliki nilai viskositas dari yang terbesar hingga terkecil itudikarenakan pengaruh peningkatan suhu terhadap pergerakan molekul-molekul cairan yangmeningkat sehingga gaya interaksi antar molekul zat cair yang melemah. Gaya interaksi antarmolekul yang melemah menyebabkan sifat kekentalan dari suatu zat cair juga menjadi rendahsehingga kecepatan alir suatu zat cair makin tinggi dan nilai viskositasnya semakin rendah. Selainitu, kehadiran zat lain seperti gula berpengaruh dalam meningkatkan viskositas suatu zat cair.Oleh karena itu, zat cair yang memiliki kandungan gula yang lebih banyak memiliki nilai viskositasyang besar. Untuk nilai densitas, cairan yang memiliki tingkat densitas dari yang terkecil hinggaterbesar adalah aquadest, yoghurt Activa dan kecap asin ABC. Hal ini dipengaruhi oleh faktorkerapatan atom-atom dalam susunan molekul yang besar, sehingga memiliki massa jenis yangbesar juga. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kekentalan suatu zat dipengaruhi olehtemperature, penambahan zat lain dan berat molekul. Semakin tinggi suhu semakin besarkecepatan alir cairan sehingga semakin kecil viskositasnya. Sedangkan densitas tidak dipengaruhioleh suhu melainkan kerapatan atom-atom dalam susunan molekul.

Kata Kunci : harga viskositas, densitas, aquadest, kecap asin ABC, yoghurt Activa, viskometerOstwald, piknometer

i

Page 3: Viskositas VA Libre

DAFTAR ISI

ABSTRAKS ............................................................................................................. iDAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ iii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... iv

DAFTAR GRAFIK ................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang ........................................................................................... I-1

I.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... I-2

I.3 Tujuan Percobaan ...................................................................................... I-2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Dasar Teori ............................................................................................... II-1

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN

III.1 Variabel Percobaan ................................................................................. III-1

III.2 Bahan Yang Digunakan .......................................................................... III-1

III.3 Alat Yang Digunakan .............................................................................. III-1

III.4 Prosedur Percobaan ................................................................................. III-1

III.5 Diagram Alir Percobaan........................................................................... III-3

III.6 Gambar Alat Percobaan .......................................................................... III-5

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Percobaan ....................................................................................... IV-1

IV.2 Pembahasan.............................................................................................. IV-1

BAB V KESIMPULAN ........................................................................................... V-1

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ vi

DAFTAR NOTASI ................................................................................................... vii

APPENDIKS ............................................................................................................. viii

LAMPIRAN

- Laporan Sementara

- Fotocopi Literatur

- Lembar Revisi

ii

Page 4: Viskositas VA Libre

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.2 Lapisan Fluida Sejajar........................................................................... II-4Gambar II.3 Kecap Asin ABC 133ml ....................................................................... II-15

Gambar II.4 Yoghurt Activa...................................................................................... II-16

Gambar II.5 Aquadest................................................................................................ II-17

Gambar III.6Gambar Alat Percobaan ........................................................................ III-5

iii

Page 5: Viskositas VA Libre

DAFTAR TABEL

Tabel II.1Tabel II.2

Tabel II.3

Tabel II.4

Harga Koefisien Distribusi Pada Berbagai Fluida .........................................II-3Tabel Perbedaan Viskositas Cairan dan Viskositas Gas ................................II-10

Informasi Gizi Kecap Asin ABC ...................................................................II-16

Informasi Gizi Yoghurt Activa ......................................................................II-17

Tabel IV.1.1 Hasil Percobaan Titrasi ..................................................................................IV-1

Tabel IV.1.2 Perhitungan Viskositas Cairan .......................................................................IV-1

Tabel IV.1.3 Perhitungan Densitas Cairan ..........................................................................IV-2

iv

Page 6: Viskositas VA Libre

DAFTAR GRAFIK

Grafik IV.2.1 .Hubungan antara Suhu dengan Viskositas Aquadest ............................... IV-3Grafik IV.2.2 Hubungan antara Suhu dengan Viskositas Kecap Asin ABC................... IV-3

Grafik IV.2.3 Hubungan antara Suhu dengan Viskositas Yoghurt Activa...................... IV-4

Grafik IV.2.4 Hubungan antara Suhu dengan Viskositas Aquadest, Kecap Asin ABC,

Yoghurt Activa dengan variabel suhu 45oC, 55oC, dan 65oC .................. IV-5

Grafik IV.2.5 Hubungan antara Suhu dengan Densitas Aquadest .................................. IV-6

Grafik IV.2.6 Hubungan antara Suhu dengan Densitas Kecap Asin ABC...................... IV-6

Grafik IV.2.7 Hubungan antara Suhu dengan Densitas Yoghurt Activa ........................ IV-7

Grafik IV.2.8 .Hubungan antara Suhu dengan Densitas Aquadest, Kecap Asin ABC, Yoghurt

Activa dengan variabel suhu 45oC, 55oC, dan 65oC ................................. IV-8

Grafik IV.2.9 Hubungan antara Viskositas dengan Densitas Aquadest .......................... IV-9

Grafik IV.2.10Hubungan antara Viskositas dengan Densitas Kecap Asin ABC ............. IV-9

Grafik IV.2.11Hubungan antara Viskositas dengan Densitas Yoghurt Activa ................ IV-10

Grafik IV.2.12Hubungan antara Suhu dengan Densitas Aquadest, Kecap Asin ABC, Yoghurt

Activa dengan variabel suhu 45oC, 55oC, dan 65oC ................................. IV-11

v

Page 7: Viskositas VA Libre

BAB IPENDAHULUAN

I.1 Latar BelakangSetiap fluida, gas atau cairan memiliki suatu sifat yang dikenal dengan viskositas,

yang dapat didefinisikan sebagai tahanan yang dilakukan suatu lapisan fluida terhadap

suatu lapisan lainnya. Salah satu cara untuk menentukan viskositas cairan adalah

metode kapiler dari Porseulle, metode Ostwald merupakan suatu variasi dari metode

Porseulle. Kekentalan merupakan sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan

suatu zat untuk mengalir. Beberapa cairan ada yang dapat mengalir cepat, sedangakan

zat lainnya mengalir secara lambat. Beberapa cairan seperti air, alkohol, dan yang

lainnya memiliki nilai viskositas yang kecil dan kecepatan alir yang cepat, sedangkan

cairan yang memiliki kecepatan alir yang lambat seperti gliserin, minyak, madu atau

yang lainnya memiliki viskositas yang besar dan kecepatan alir yang lambat. Sehingga

dapat diartikan bahwa viskositas merupakan ukuran kekentalan suatu larutan atau

fluida. Viskositas digunakan untuk menentukan kecepatan mengalirnya suatu cairan.

Viskositas cairan akan menimbulkan gesekan antara lapisan-lapisan cairan yang

bergerak antara molekul yang satu dengan yang lainnya. Hambatan atau gesekan yang

terjadi ditimbulkan akibat gaya kohesi yang ada di dalam suatu cairan, sedangkan

viskositas gas ditimbulkan oleh peristiwa tumbukan yang terjadi antara molekul-

molekul gas.

Latar belakang atau alasan praktikum ini dilaksanakan adalah agar praktikan dapat

mengetahui bagaimana pengaruh kekentalan suatu fluida terhadap nilai viskositas pada

suatu fluida dan besarnya densitas suatu cairan.

Dalam dunia industri, viskositas seringkali digunakan. Contohnya, oli. Oli

merupakan bahan penting bagi kendaraan bermotor. Oli yang dibutuhkan tiap-tiap tipe

mesin kendaraan berbeda-beda karena setiap tipe mesin kendaraan membutuhkan

kekentalan yang berbeda-beda. Kekentalan ini adalah bagian yang sangat penting sekali

karena berkaitan dengan seberapa besar resistensinya untuk mengalir. Sehingga

sebelum menggunakan oli merek tertentu harus diperhatikan terlebih dahulu koefisien

kekentalan oli sesuai atau tidak dengan tipe mesin.

I-1

Page 8: Viskositas VA Libre

I-2

BAB I Pendahuluan

I.2 Rumusan masalah1. Bagaimana cara menentukan harga koefisien viskositas dari aquadest, kecap manis

ABC, dan yoghurt Activa pada suhu 45˚C, 55˚C, dan 65˚C dengan menggunakan

viskometer Ostwald?

2. Bagaimana cara menentukan densitas dari aquadest, kecap manis ABC, dan yoghurt

Activa pada suhu 45˚C, 55˚C, dan 65˚C?

I.3 Tujuan Percobaan1. Untuk menentukan harga koefisien viskositas dari aquadest, kecap manis ABC dan

yoghurt Activa dengan pada suhu 45˚C, 55˚C, dan 65˚C dengan menggunakan

viskometer Ostwald.

2. Untuk menentukan densitas dari aquadest, kecap manis ABC dan yoghurt Activa

pada suhu 45˚C, 55˚C, dan 65˚C .

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 9: Viskositas VA Libre

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

II.1 Dasar TeoriViskositas adalah suatu pernyataan “tahanan untuk mengalir” dari suatu sistem

yang mendapatkan suatu tekanan. Viskositas adalah ukuran resistensi zat cair untuk

mengalir. Semakin tinggi viskositas suatu zat cair, maka akan semakin kental aliran zat

cair tersebut. Suatu zat cair dengan viskositas tinggi, seperti molase, dalam suhu kamar

dikatakan kental. Viskositas zat cair adalah suatu indikasi dari kekuatan gaya-gaya di

antara molekul-molekulnya. Gaya antar molekul yang kuat saling menarik molekul dan

tidak akan membiarkan mereka berpindah tempat dengan mudah (Atkins, 2007).

Viskositas dapat berpengaruh terhadap zat-zat yang ada dalam bidang farmasi,

contohnya pada zat suspensi, tidak boleh terlalu kental (nilai viskositas tinggi) sehingga

menyebabkan suspensi tidak bisa dikocok, hal ini dapat menyebabkan distribusi zat aktif

tidak merata pada seluruh cairan dan juga akan mengalami kesulitan pada saat

penuangan. Selain itu, contoh lain viskositas adalah untuk pengobatan pada organ mata,

viskositas dinaikkan untuk membantu menahan obat pada jaringan mata sehingga

menambah efektivitas terapinya (Lesty, 2012).

Cairan mempunyai gaya gesek yang lebih besar untuk mengalir daripada gas,

hingga cairan mempunyai koefisien viskositas yang lebih besar daripada gas. Viskositas

gas bertambah dengan naiknya temperature, sedang viskositas cairan turun dengan

naiknya temperature (Hastriawan, 2011).

Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliaran fluida yang merupakan

gesekan antara molekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan yang

mudah mengalir dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah, dan sebaliknya bahan-

bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas yang tinggi (Anggraeni, 2010 ).

Pada hukum aliran viskositas, Newton menyatakan hubungan antara gaya – gaya

mekanika dari suatu aliran viskositas sebagai geseran dalam (viskositas) fluida adalah

konstan sehubungan dengan gesekannya (Anonim, 2011).

Fluida dapat digolongkan ke dalam fase cairan atau gas. Perbedaan-perbedaan

utama antara cair dan gas adalah :

a. Cairan praktis tidak kompersible, sedangkan gas kompersible dan seringkali harus

diperlakukan demikian.

II-1

Page 10: Viskositas VA Libre

II-2

Bab II Tinjauan Pustaka

b. Cairan mengisi volume tertentu dan mempunyai permukaan-permukaan bebas,sedangkan agar dengan massa tertentu mengembang sampai mengisi seluruh bagian

wadah tempatnya.

(Wahyuni, 2012)

Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda memiliki tingkat

kekentalan yang berbeda. Viskositas alias kekentalan sebenarnya merupakan gaya

gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Jadi molekul-molekul yang

membentuk suatu fluida saling gesek-menggesek ketika fluida tersebut mengalir. Pada zat

cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul

sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul

(Anggraeni, 2010).

Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air. Sebaliknya,

fluida yang kental lebih cenderung sulit mengalir contohnya minyak goreng, oli, madu

dan lain-lain. Dapat dibuktikan dengan menuangkan air dan minyak goreng di atas lantai

yang permukaannya miring. Air mengalir lebih cepat daripada minyak goreng atau oli.

Tingkat kekentalan suatu fluida juga bergantung pada suhu. Semakin tinggi suhu zat cair,

semakin kurang kental zat cair tersebut. Misalnya ketika menggoreng paha ikan di dapur,

minyak goreng yang awalnya kental menjadi lebih cair ketika dipanaskan. Sebaliknya,

semakin tinggi suhu suatu zat gas, semakin kental zat gas tersebut (Anggraeni, 2010).

Perlu diketahui viskositas alias kekentalan cuma ada pada fluida riil. Fluida riil

adalah fluida yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti air, oli, sirup, dan lain-

lain. Fluida riil sebenarnya berbeda dengan fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya tidak ada

di dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal hanya model yang digunakan untuk

membantu kita dalam menganalisis aliran fluida. Semakin kecil massa jenis suatu cairan

maka semakin besar viskositasnya dan semakin besar massa jenis suatu cairan maka

semakin kecil viskositasnya (Dian, 2011).

Satuan sistem internasional (SI) untuk koefisien viskositas adalah Ns/m2 = Pa.S

(pascal sekon). Satuan CGS (centimeter gram sekon) untuk SI koifisien viskositas adalah

dyn.s/cm2 = poise (p). Viskositas juga sering dinyatakan dalam sentipolse (cp). 1 cp =

1/1000 p. satuan poise digunakan untuk mengenang seorang Ilmuwan Prancis, almarhum

Jean Louis Marie Poiseuille.

1 poise = 1 dyne. s/cm2 = 10-1 N.s/m2

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D-3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 11: Viskositas VA Libre

Fluida 0Temperature ( C ) Koefisien Viskositas -30 1,8 x 10

-320 1,0 x 10

Air-360 0,65 x 10

-3100 0,3 x 10

Darah ( Keseluruhan ) 37 -34,0 x 10

Plasma Darah -337 1,5 x 10

Ethyl Alkohol -320 1,2 x 10

Oli Mesin -330 200 x 10

Gliserin0 -310.000 x 10

20 -31.500 x 10

60 -381 x 10

Udara 20 -30,018 x 10

Hidrogen 0 -30,009 x 10

Uap Air 100 -30,013 x 10

fluida pada jarak yang jauh. Viskositas intrinsik [] merupakan analog dari koefisien

II-3

Bab II Tinjauan Pustaka

Tabel II.1 Harga Koefisien Distribusi Pada Berbagai Fluida

(Anggraeni, 2010)

Viskositas alias kekentalan sebenarnya merupakan gaya gesekan antara molekul-

molekul yang menyusun suatu fluida. Jadi molekul-molekul yang membentuk suatu

fluida saling gesek-menggesek ketika fluida tersebut mengalir. Pada zat cair viskositas

disebabkan oleh karena adanya gaya kohesi (gaya tarik-menarik antara molekul sejenis).

Sedangkan dalam gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul sejenis)

(Ningsih, 2011).

Adanya zat terlarut makromolekul akan menaikkan viskositas larutan. Bahkan

pada konsentrasi rendah pun, efeknya besar karena molekul besar mempengaruhi aliran

virial (dan mempunyai dimensi 1/konsentrasi). Viskositas suatu cairan murni atau larutanmerupakan indeks hambatan alir cairan. Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju

aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder. Cara ini merupakan salah satu cara

yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun gas (Anggraeni, 2010).

Aliran cairan dapat dikelompokkan ke dalam dua tipe. Yang pertama adalah aliran

“laminar” atau aliran kental, yang secara umum menggambarkan laju aliran kecil melalui

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D-3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 12: Viskositas VA Libre

II-4

Bab II Tinjauan Pustaka

sebuah pipa dengan garis tengah kecil. Aliran yang lain adalah aliran “turbulen”, yangmenggambarkan laju aliran yang besar melalui pipa dengan diameter yang lebih besar

(Dian, 2012).

Viskositas suatu fluida adalah sifat yang menunjukkan besar dan kecilnya tahan

dalam fluida terhadap gesekan. Fluida yang mempunyai viskositas rendah, misalnya air

mempunyai tahanan dalam terhadap gesekan yang lebih kecil dibandingkan dengan fluida

yang mempunyai viskositas yang lebih besar (Dian, 2012).

GayaF dyne A cm2

Kecepatan V cm/detik

L cmA cm2

Kecepatan V cm/detik

Gambar II.2 Lapisan Fluida SejajarGambar di atas merupakan 2 lapisan fluida sejajar dengan masing-masing

mempunyai luas A cm2 dan jarak kedua lapisan L cm. Bila lapisan atas bergerak sejajar

dengan lapisan bawah pada kecepatan V cm/detik relatif terhadap lapisan bawah, supaya

fluida tetap mempunyai kecepatan V cm/detik maka harus bekerja suatu gaya sebesar F

dyne. Dari hasil eksperimen didapatkan bahwa gaya F berbanding lurus dengan

kecepatan V, luas A dan berbanding terbalik dengan jarak L.

Persamaannya :

F.V. A

L

F .LV. A

= Tetapan viscositas (gr/cm.detik)

(Butar, 2011)

Viskositas berkaitan dengan gerak relatif antar bagian-bagian fluida, maka

besaran ini dapat dipandang sebagai ukuran tingkat kesulitan aliran fluida tersebut. Makin

besar kekentalan suatu fluida makin sulit fluida itu mengalir (Butar, 2011).

Laboratorium Kimia Fisika

Page 13: Viskositas VA Libre

Program Studi D-3 Teknik KimiaFTI-ITS

Page 14: Viskositas VA Libre

Q

II-5

Bab II Tinjauan Pustaka

Viskositas suatu cairan murni atau larutan merupakan indeks hambatan alir cairan.Beberapa zat cair dan gas mempunyai sifat daya tahan terhadap aliran ini, dinyatakan

dengan Koefisien Viskositas (Butar, 2011).

Viskositas ialah besarnya gaya tiap cm2 yang diperlukan supaya terdapat

perbedaan kecepatan sebesar 1 cm tiap detik untuk 2 lapisan zat cair yang paralel dengan

jarak 1 cm. Viskositas dapat dihitung dengan rumus Poiseville.

R48LV

Keterangan:T = Waktu alir (detik)

P = Tekanan yang menyebabkan zat cair mengalir ( dynecm 2

)

V= Volume zat cair (liter)

L = Panjang pipa (cm)

R = Jari-jari pipa yang dialiri zat cair (cm)Untuk dua zat cair dengan tabung kapiler yang sama, maka:

Karena tekanan berbanding lurus dengan rapatnya, maka:

Makin besar kekentalannya, makin sukar zat cair itu mengalir dan bila makinencer makin mudah zat cair untuk mengalir.

1

Q = Fluiditas(Anggraeni, 2010)

Fluiditas yaitu kemudahan suatu zat cair untuk mengalir. Dari rumus diatas dapat

dilihat bahwa fluiditas berbanding terbalik dengan kekentalan (Koefisien Viskositas).

Kekentalan disebabkan oleh gaya kohesi antar patikel zat cair. Zat cair ideal tidak

mempunyai kekentalan. Zat cair mempunyai beberapa sifat sebagai berikut :

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D-3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 15: Viskositas VA Libre

II-6

Bab II Tinjauan Pustaka

a.Apabila ruangan lebih besar dari volume zat cair akan terbentuk permukaan bebashorizontal yang berhubungan dengan atmosfer.

b.Mempunyai rapat masa dan berat jenis.

c.Dapat dianggap tidak termampatkan.

d.Mempunyai viskositas (kekentalan).

e.Mempunyai kohesi, adhesi, dan tegangan permukaan.

(Mandasari, 2012)

Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas adalah sebagai berikut:

a. Tekanan

Viskositas cairan naik seiring dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas gas tidak

dipengaruhi oleh tekanan.

b. Temperature

Viskositas akan turun seiring dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas naik

seiring dengan naiknya suhu. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul-molekulnya

memperoleh energi. Molekul-molekul cairan bergerak sehingga gaya interaksi antar

molekul melemah. Dengan demikian viskositas cairan akan turun dengan kenaikan

temperature.

Pengaruh Temperature Pada Viskositas

Koefisien viskositas berubah-ubah dengan berubahnya temperature, dan hubungannya

adalah :

Log η= A + B/T ( a )

dimana A dan B adalah konstanta yang tergantung pada cairan. Persamaan di atas

dapat ditulis sebagai :

η = A’eksp ( -∆Evis/RT

c. Kehadiran zat lain

Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air. Adanya bahan tambahan seperti

bahan suspensi menaikkan viskositas air. Pada minyak ataupun gliserin adanya

penambahan air akan menyebabkan viskositas akan turun karena gliserin maupun

minyak akan semakin encer, waktu alirnya semakin cepat.

d. Ukuran dan berat molekul

Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliran alkohol cepat,

larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya tinggi serta laju aliran lambat

sehingga viskositas juga tinggi.

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D-3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 16: Viskositas VA Libre

II-7

Bab II Tinjauan Pustaka

e. .Berat molekulViskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak.

f. Kekuatan antar molekul

Viskositas air naik dengan adanya ikatan hidrogen, viskositas CPO dengan gugus OH

pada trigliseridanya naik pada keadaan yang sama.

(Anonim, 2013)

Untuk dua cairan yang berbeda dengan pengukuran alat yang sama berlaku. Jadi

bila η dan cairan pembanding diketahui, maka dengan mengukur waktu yang diperlukan

untuk mengalir kedua cairan melalui alat yang sama dapat ditentukan η cairan yang sudah

diketahui rapatannya (Firdausi, 2008).

Perbedaan nilai viskositas menengah dan region periperal ini menunjukkan

parameter nilai K. Ketika k > 1 maka nilai viskositas lebih dari menengah, k=1

viskositasnya sama dalam keadaan apapun, k < 1 viskositasnya ditengah region. Tujuan

dari hubungan momentum memberikan informasi kinetik dalam viskositas.

(Mandasari, 2013)

Viskositas cairan adalah fungsi dari ukuran dan permukaan molekul, gaya tarik

menarik antar molekul dan struktur cairan. Tiap molekul dalam cairan dianggap dalam

kedudukan setimbang, maka sebelum sesuatu lapisan melewati lapisan lainnya diperlukan

energi tertentu. Sesuai hukum distribusi Maxwell-Boltzmann, jumlah molekul yang

memiliki energi yang diperlukan untuk mengalir, dihubungkan oleh faktor e-E/RT dan

viskositas sebanding dengan e-E/RT. Secara kuantitatif pengaruh suhu terhadap viskositas

dinyatakan dengan persamaan empirik,h = A e-E/RT

(Anggraeni, 2010)

A merupakan tetapan yang sangat tergantung pada massa molekul relatif dan

volume molar cairan dan E adalah energi ambang per mol yang diperlukan untuk proses

awal aliran (Anggraeni, 2010).

Cara menentukan viskositas suatu zat menggunakan alat yang dinamakan

viskometer. Ada beberapa tipe viskometer yang biasa digunakan antara lain :

a. Viskometer kapiler / Ostwald

Viskositas dari cairan yang ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi

cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika mengalir karena gravitasi melalui

viskometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D-3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 17: Viskositas VA Libre

II-8

Bab II Tinjauan Pustaka

yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui (biasanya air)untuk lewat 2 tanda tersebut.

b. Viskometer Hoppler

Berdasarkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi keseimbangan

sehingga gaya gesek=gaya berat–gaya archimedes. Prinsip kerjanya adalah

menggelindingkan bola (yang terbuat dari kaca) melalui tabung gelas yang berisi zat

cair yang diselidiki. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga resiprok

sampel.

c. Viskometer Cup dan Bob

Prinsip kerja viscometer Cup dan Bob adalah sampel digeser dalam ruangan antara

dinding luar dari bob dan dinding dalam dari Cup dimana Bob masuk persis di tengah-

tengah. Kelemahan viskometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan

geseran yang tinggi di sepanjang keliling bagian tube sehingga menyebabkan

penurunan konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini menyebabkab bagian tengah zat

yang ditekan keluar memadat. Hal ini disebut aliran sumbat.

d. Viskometer Cone dan Plate

Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan di tengah-tengah papan, kemudian

dinaikkan hingga posisi di bawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan

bermacam kecepatan dan sampelnya digeser di dalam ruang semitransparan yang diam

dan kemudian kerucut yang berputar.

e. Viskometer Brookfield

Pada viskometer ini nilai viskositas didapatkan dengan mengukur gaya puntir sebuah

rotor silinder (spindle) yang dicelupkan ke dalam sampel. Viskometer Brookfield

memungkinkan untuk mengukur viskositas dengan menggunakan teknik dalam

viscometry. Alat ukur kekentalan (yang juga dapat disebut viscosimeters) dapat

mengukur viskositas melalui kondisi aliran berbagai bahan sampel yang diuji. Untuk

dapat mengukur viskositas sampel dalam viskometer Brookfield, bahan harus diam di

dalam wadah sementara poros bergerak sambil direndam dalam cairan.

(Anggraeni, 2010)

Pada metode ini sebuah spindle dicelupkan ke dalam cairan yang akan diukur

viskositasnya. Gaya gesek antara permukaan spindle dengan cairan akan menentukan

tingkat viskositas cairan.

(Anggraeni, 2010)

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D-3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 18: Viskositas VA Libre

II-9

Bab II Tinjauan Pustaka

Nilai viskositas dinyatakan dalam viskositas spesifik, kinematik dan intrinsik.Viskositas spesifik ditentukan dengan membandingkan secara langsung kecepatan aliran

suatu larutan dengan pelarutnya. Viskositas kinematik diperoleh dengan

memperhitungkan densitas larutan. Baik viskositas spesifik maupun kinematik

dipengaruhi oleh konsentrasi larutan. Pengukuran viskositas dilakukan dengan

menggunakan viskometer Ubbelohde yang termasuk jenis viskometer kapiler. Untuk

penentuan viskometer larutan polimer, viskometer kapiler yang paling tepat adalah

viskometer Ubbelohde (Dian, 2012).

Kekentalan suatu cairan akan memperlambat laju benda, khususnya benda yang

berbentuk bola. Derajat kekentalan suatu cairan dikenal dengan sebutan viskositas(ŋ).

Ketika benda berada di dalam cairan yang kental maka terjadi gaya gesek (Fs), gaya

geseknya dapat di rumuskan:

Fs = -6p h r v

Persamaan di atas di kenal sebagai persamaan Stokes dan dalam penerapannyamemerlukan:

1. Ruang tempat fluida tidak terbatas (ukurannya jauh lebih besar dari pada ukuran bola).

2. Tidak terjadi aliran turbulensi di dalam fluida.

3. Kecepatan v tidak besar, sehingga aliran fluida masih bersifat laminar.

(Anonim, 2011)

Berdasarkan hukum Stokes, viskositas cairan juga dapat ditentukan berdasarkan

jatuhnya benda melalui medium zat cair. Dimana benda bulat dengan radius r dan rapat d,

yang jatuh karena gaya gravitasi melalui fluida dengan rapat dm/db, akan dipengaruhi

oleh gaya gravitasi sebesar :F1 = 4/3 πr3 ( d-dm ) g

Keterangan :F1 :Gaya (N)

π : 3,14

r : Jari-jari (cm)

d : Rapat Jenis

dm : Rapat Jenis yang jatuh karena gaya gravitasi melalui fluida

g : Percepatan gravitasi (m/s2)

(Dian, 2012)

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D-3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 19: Viskositas VA Libre

Jenis Perbedaan Viskositas Cairan Viskositas Gas

Gaya gesek Lebih besar untuk mengalirLebih kecil disbanding

viskositas cairan

Koefisien viskositas Lebih besar Lebih kecil

TemperatureTemperature naik,viskositas

turun

Temperature

naik,viskositas naik

TekananTekanan naik,viskositas

naikTidak tergantung tekanan

II-10

Bab II Tinjauan Pustaka

Benda yang jatuh mempunyai kecepatan yang makin lama makin besar. Tetapidalam medium ada gaya gesek, yang makin besar bila kecepatan benda jatuh makin besar.

Pada saat kesetimbangan, besarnya kecepatan benda jatuh tetap (Sukardjo, 1997).

Dalam suatu fluida ideal (fluida tidak kental) tidak ada viskositas (kekentalan)

yang menghambat lapisan-lapisan fluida ketika lapisan-lapisan tersebut menggeser satu

diatas lainnya. Untuk fluida uang sangat kental seperti madu, diperlukan gaya lebih besar,

sedangkan untuk fluida uang kurang kental (viskositasnya kecil), seperti air, diperlukan

gaya yang lebih kecil (Puspita, 2011).

Dalam Viskositas ada jenisnya yaitu viskositas cairan dan viskositas gas. Adapun

perbedaan antara viskositas cairan dengan viskositas gas yang tak mungkin sama satu

sama lain, perbedaan tekanan, temperature ataupun gaya gesek yang tak sama satu sama

lainnya berikut ini adalah tabel perbedaan-perbedaan antara viskositas cairan dan

viskositas gas sebagai berikut:

Tabel II.2 Tabel Perbedaan Viskositas cairan dan Viskositas gas

(Anggraeni, 2010).

Macam-macam viskositas menurut Lewis (1987) adalah sebagai berikut :

1. Viskositas dinamik

Rasio antara shear, stress, dan shear rate. Viskositas dinamik disebut juga koefisien

viskositas.

2. Viskositas kinematik

Viskositas dinamik dibagi dengan densitasnya. Viskositas ini dinyatakan dalam satuan

stoke (st) pada cgs dan m2/s pada SI.

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D-3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 20: Viskositas VA Libre

II-11

Bab II Tinjauan Pustaka

3. Viskositas relatif dan spesifikPada pengukuran viskositas suatu emulsi atau suspensi biasanya dilakukan dengan

membandingkan larutan murni.

(Lewis, 1997)

Dalam menafsirkan pengukuran viskositas, banyak terdapat kerumitan.

Kebanyakan pengukuran didasarkan pada pengamatan empiris, dan penentuan massa

molar biasanya didasarkan pada pembandingan dengan sampel standar (Dian, 2012).

Salah satu kerumitan dalam pengukuran dalam pengukuran intensitas adalah

dalam beberapa kasus, ternyata fluida itu bersifat non-Newtonian, yaitu viskositasnya

berubah saat laju aliran bertambah. Penurunan viskositas dengan bertambahnya laju

aliran menunjukkan adanya molekul seperti batang panjang, yang terorientasi oleh aliran

itu, sehingga saling meluncur melewati satu sama lain dengan lebih bebas.

Dalam beberapa kasus, tekanan yang disebabkan oleh aliran menjadi sangat besar,

sehingga molekul panjang terputus-putus. Ini membawa konsekuensi lebih lanjut pada

viskositas (Dian, 2012).

Tipe-tipe perilaku viscous adalah :

1. Newtonian

Ini adalah aliran kental (viscous) sejati. Shear rate berbanding langsung dengan

shear stress dan viskositas adalah tidak tergantung shear rate dalam kisaran aliran

laminar. Fluida newtonian tipikal adalah air, minuman berair seperti teh, kopi, susu,

dan minuman karbonasi. Fluida Newtonian adalah tipe sifat aliran paling sederhana.

Fluida dengan viskositas tinggi disebut “viscous” sedangkan viskositas rendah disebut

“mobile”. Banyak pangan fluida adalah tidak Newtonian, pada kenyataannya mereka

menyimpang sangat mendasar dari aliran Newtonian.

2. Non-Newtonian

Kebanyakan pangan fluida dan semifluida ada pada satu dari beberapa kelas fluida

non-newtonian.

a. Plastik

Shear stress minimum, dikenal sebagai “yield stress” harus berlebih sebelum

aliran dimulai. Tipe aliran ini sering ditemukan pada bahan pangan, seperti

mayonaise dan margarin.

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D-3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 21: Viskositas VA Libre

II-12

Bab II Tinjauan Pustaka

b. PseudoplastikTipe aliran ini, meningkatnya shear force memberikan peningkatan sebanding

pada shear rate yang lebih, tetapi kurva mulai pada awalnya. Salad dressing

adalah contoh pangan. Banyak fluida pseudoplastik menunjukkan perilaku shear

stress. Shear rate hampir linear pada shear rate rendah. Itu disebut “Newtonian

Regime”.

c. Dilatant

Plot shear stress-shear rate tipe aliran ini mulai pada awal, tetapi disifatkan oleh

peningkatan shear stress setimbang memberikan peningkatan shear rate lebih

rendah. Contoh, padatan tinggi, suspensi pati kasar, dan beberapa sirup coklat.

Tipe aliran ini hanya ditemukan pada cairan yang mengandung partikel rigid, tidak

larut berjumlah tinggi dalam suspensi. Aliran dilatant agak jarang dalam industri

pangan dan sangat langka pada produk pangan akhir.

(Anonim, 2012)

Kekentalan disebabkan karena kohesi antara partikel zat cair. Zat cair ideal tidak

mempunyai kekentalan. Zat cair mempunyai beberapa sifat sebagai berikut:

a. Apabila ruangan lebih besar dari volume zat cair akan terbentuk permukaan bebas

horizontal yang berhubungan dengan atmosfer.

b. Mempunyai rapat massa dan berat jenis.

c. Dapat dianggap tidak termampatkan.

d. Mempunyai viskositas (kekentalan).

e. Mempunyai kohesi, adhesi, dan tegangan permukaan.

(Mandasari, 2012)

Viskositas adalah salah satu sifat polimer yang sangat berpengaruh dalam

pembentukkan suatu membran, karena viskositas ini menggambarkan cepat atau

lambatnya cairan tersebut mengalir. Dalam pembuatan membran serat berongga ada

batasan viskositas larutan polimer minimal yang harus dimiliki oleh larutan yang akan

dipintal. Metode pengukuran viskositas dengan metode Ostwald. Metode ini ditentukan

berdasarkan hukum Poisulle menggunakan alat viskometer Oswaltd. Penetapannya

dilakukan dengan jalan mengukur waktu yang diperlukan untuk mengalirkan cairan

dalam pipa kapiler dari batas atas ke batas bawah. Sejumlah cairan yang akan diukur

viskositasnya dimasukkan kedalam viskometer yang diletakkan pada waterbath. Cairan

kemudian dihisap dengan pompa ke dalam bola sampai di atas tanda batas atas. Cairan

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D-3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 22: Viskositas VA Libre

II-13

Bab II Tinjauan Pustaka

dibiarkan mengalir ke bawah dan waktu yang diperlukan dari batas atas ke batas bawahdicatat menggunakan stopwatch (Mandasari, 2012).

Pada metode Oswaltd yang diukur adalah waktu yang diperlukan oleh sejumlah

tertentu cairan untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh

berat cairan itu sendiri. Pada percobaan sejumlah tertentu cairan dipipet ke dalam

viskometer. Cairan kemudian dihisap melalui labu ukur dari viskometer sampai

permukaan cairan lebih tinggi dari batas atas. Cairan dibiarkan turun ketika permukaan

cairan turun melewati batas bawah, stopwatch dimatikan. Jadi, waktu yang dibutuhkan

cairan untuk melewati jarak antara batas atas dari batas bawah dapat ditentukan. Tekanan

P merupakan perbedaan tekanan antara kedua ujung pipa U dan besarnya diasumsikan

sebanding dengan berat jenis cairan (Mandasari, 2012).

Untuk mengukur besarnya viskositas menggunakan alat viskometer. Berbagai tipe

viskometer dikelompokkan menurut prinsip kerjanya (Himka, 2010).

Piknometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai massa jenis atau

densitas dari fluida. Berbagai macam fluida yang diukur massa jenisnya, biasanya dalam

praktikum yang diukur adalah massa jenis oli, minyak goreng, dan lain-lain. Piknometer

itu terdiri dari 3 bagian, yaitu tutup piknometer, lubang, gelas atau tabung ukur. Cara

menghitung massa fluida yaitu dengan mengurangkan massa piknometer berisi fluida

dengan massa piknometer kosong. Kemudian didapat data massa dan volume fluida,

sehingga tinggal menentukan nilai rho/massa jenis (ρ) fluida dengan persamaan = rho (ρ)

= m/v (Wahyuni, 2012).

Aplikasi Teori Aplikasi dari viskositas adalah pelumas mesin. Pelumas mesin ini

biasanya kita kenal dengan nama oli. Oli merupakan bahan penting bagi kendaraan

bermotor. Oli yang dibutuhkan tiap-tiap tipe mesin kendaraan berbeda-beda karena setiap

tipe mesin kendaraan membutuhkan kekentalan yang berbeda-beda. Kekentalan ini

adalah bagian yang sangat penting sekali karena berkaitan dengan ketebalan oli atau

seberapa besar resistensinya untuk mengalir. Sehingga sebelum menggunakan oli merek

tertentu harus diperhatikan terlebih dahulu koefisien kekentalan oli sesuai atau tidak

dengan tipe mesin. Memilih dan menggunakan oli yang baik dan benar untuk kendaraan

bermotor merupakan langkah tepat untuk merawat mesin dan peralatan kendaraan agar

tidak cepat rusak dan mencegah pemborosan. Masyarakat umum beranggapan bahwa

fungsi utama oli hanyalah sebagai pelumas mesin. Padahal oli memiliki fungsi lain, yakni

sebagai pendingin, pelindung karat, pembersih dan penutup celah pada dinding mesin.

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D-3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 23: Viskositas VA Libre

II-14

Bab II Tinjauan Pustaka

Sebagai pelumas mesin oli akan membuat gesekan antar komponen di dalam mesinbergerak lebih halus dengan cara masuk ke dalam celah-celah mesin, sehingga

memudahkan mesin untuk mencapai suhu kerja yang ideal. Viskositas dari oli sangat

diperhitungkan untuk meminimalisir gaya gesek yang ditimbulkan oleh mesin yang

bergerak dan terkontak satu terhadap yang lain sehingga mencegah terjadinya keausan.

Pada permesinan bagian yang paling sering bergesekan adalah piston, ada banyak bagian

lain namun gesekannya tak sebesar yang dialami piston. Di sinilah kegunaan oli. Oli

memisahkan kedua permukaan yang berhubungan sehingga gesekan pada piston

diperkecil. Selain itu, oli juga bertindak sebagai fluida yang memindahkan panas ruang

bakar yang mencapai 1000-1600 derajat celcius ke bagian lain mesin yang lebih dingin,

sehingga mesin tidak over heat (sebagai pendingin). Pembersih mesin dari sisa

pembakaran dan deposit senyawa karbon yang masuk dalam ruang bakar supaya tidak

muncul endapan lumpur. Semakin kental oli, maka lapisan yang ditimbulkan menjadi

lebih kental. Lapisan halus pada oli kental memberi kemampuan ekstra menyapu atau

membersihkan permukaan logam yang terlumasi. Sebaliknya oli yang terlalu tebal akan

memberi resitensi berlebih mengalirkan oli pada temperature rendah sehingga

mengganggu jalannya pelumasan ke komponen yang dibutuhkan. Untuk itu, oli harus

memiliki kekentalan lebih tepat pada temperature tertinggi atau temperature terendah

ketika mesin dioperasikan karena nilai viskositas masing-masing oli akan berkurang jika

suhu cairan dinaikkan. Suhu semakin tinggi diikuti makin rendahnya viskositas oli atau

sebaliknya. Beberapa kriteria yang penting yang harus dipenuhi oleh oli antara lain :

1. Viskositas harus cukup kental untuk menahan agar bagian peralatan yang bergerak

relatif terpisah, tetapi juga harus mencegah kebocoran dari segel.

2. Fluida harus cukup pada saat awal yaitu pada saat peralatan masih dingin.

3. Dapat membentuk film yang cukup kuat untuk pelumasan perbatasan.

4. Tahan terhadap oksidasi suhu tinggi.

5. Mengandung deterjen dan dispersan cukup untuk menyerap endapan atau lumpur yang

terbentuk.

6. Tidak membentuk emulsi dengan air yang masuk dari segel yang bocor

(Kurnia, 2011)

Dengan tingkat kekentalan yang disesuaikan dengan kapasitas volume maupun

kebutuhan mesin. Maka semakin kental oli, tingkat kebocoran akan semakin kecil, namun

di sisi lain mengakibatkan bertambahnya beban kerja bagi pompa oli. Oleh sebab itu,

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D-3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 24: Viskositas VA Libre

II-15

Bab II Tinjauan Pustaka

peruntukkan bagi mesin kendaraan baru (relatif baru berumur di bawah 3 tahun)direkomendasikan untuk menggunakan oli dengan tingkat kekentalan minimum

SAE10W. Sebab seluruh komponen mesin baru (dengan teknologi terakhir) memiliki

lubang atau celah dinding yang sangat kecil, sehingga akan sulit dimasuki oleh oli yang

memiliki kekentalan tinggi. Selain itu kandungan aditif dalam oli, akan membuat lapisan

film pada dinding silinder guna melindungi mesin pada saat start. Sekaligus mencegah

timbulnya karat, sekalipun kendaraan tidak dipergunakan dalam waktu yang lama. Di

samping itu, kandungan aditif deterjen dalam pelumas berfungsi sebagai pelarut kotoran

hasil sisa pembakaran agar terbuang saat pergantian oli. Oli jenis mesin diesel ini

memerlukan tambahan aditif dispersant dan deterjen untuk menjaga oli tetap bersih

karena menghasilkan kontaminasi jelaga sisa pembakaran yang tinggi. Sedangkan bila oli

yang digunakan sudah tipe sintetik maka tidak perlu lagi diberikan bahan aditif lain

karena justru akan mengurangi kireja mesin bahkan merusaknya. Tingkat kekentalan oli

disebut Viscosity Grade, yaitu ukuran kekentalan dan kemampuan oli untuk mengalir

pada temperature tertentu menjadi prioritas terpenting dalam memilih oli. kode pengenal

oli adalah berupa huruf SAE yang merupakan singkatan dari Society of Automotive

Engineers. Selanjutnya angka yang mengikuti di belakangnya, menunjukkan tingkat

kekentalan oli tersebut. Misalnya oli yang bertuliskan SAE 15W-50, berarti oli tersebut

memiliki tingkat kekentalan SAE 10 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 pada kondisi

suhu panas. Semakin besar angka yang mengikuti kode oli menandakan semakin

kentalnya oli tersebut. Sedangkan huruf W yang terdapat dibelakang angka awal,

merupakan singkatan dari Winter. Dengan kondisi seperti ini, oli akan memberikan

perlindungan optimal saat mesin start pada kondisi ekstrim sekalipun. Sementara itu

dalam kondisi panas normal, idealnya oli akan bekerja pada kisaran angka kekentalan 40-

50 menurut standar SAE (Kurnia, 2011).

Sampel yang digunakan :

1. Kecap Asin ABC

Gambar II.3 Kecap Asin ABC 133 ml

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D-3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 25: Viskositas VA Libre

Informasi Gizi per 1 sdmEnergi 33kj

8kkal

Lemak 0,01g

Lemak Jenuh 0,001g

Lemak tak Jenuh Ganda 0,003g

Lemak tak Jenuh Tunggal 0,001g

Kolesterol 0mg

Protein 1g

Karbohidrat 1,22g

Serat 0,1g

Gula 0,27g

Sodium 902mg

Kalium 35mg

Kalori Lemak Karbohidrat Protein8 0,01gram 1,22gram 1gram

II-16

Bab II Tinjauan Pustaka

Tabel II.3 Informasi Gizi Kecap Asin

(Fatsecret, 2013)

Terdapat 8 kalori dalam Kecap Asin (Kedelai) (1 sdm).Rincian Kalori: 1% lemak, 54% karb, 45% prot.

(fatsecret, 2013)

2. Yoghurt Activa

Gambar II.4 Yoghurt Activa

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D-3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 26: Viskositas VA Libre

Ringkasan Gizi:

Page 27: Viskositas VA Libre

Informasi Gizi per 1 porsi (80 g)

Energi293 kj

70 kkal

Lemak 2,5 g

Protein 3g

Karbohidrat 10 g

Gula 10 g

Sodium 10 mg

Kalori Lemak Karbohidrat Protein

70 2,5gram 10gram 3gram

II-17

Bab II Tinjauan Pustaka

Tabel II.4 Informasi Gizi Yoghurt Activia

(fatsecret, 2013)

Ringkasan Gizi:

Terdapat 70 kalori dalam 1 porsi Danone Activa Yogurt.

Rincian Kalori: 30% lemak, 54% karb, 16% prot.(fatsecret, 2013)

3. Aquadest

Gambar II.5 Aquadest(fatsecret, 2013)

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D-3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 28: Viskositas VA Libre

II-18

Bab II Tinjauan Pustaka

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D-3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 29: Viskositas VA Libre

Bahan

BAB IIIMETODOLOGI PERCOBAAN

III.1 Variabel Percobaan1. Variabel Bebas

Suhu

2. Variabel Kontrol

3. Variabel Terikat

:

: Aquadest, kecap asin ABC, yoghurt Activa

: 45 oC, 55 oC, dan 65 oC

: Volume dan tekanan

: Temperature, viskositas, dan densitas

III.2 Alat Percobaan1. Corong Kaca

2. Erlenmeyer

3. Gelas Ukur

4. Pemanas Elektrik

5. Piknometer

6. Pipet Tetes

7. Stopwatch

8. Termometer

9. Timbangan Elektrik

10.Viskometer Ostwald

11.Waterbath

III.3 Bahan Percobaan1. Aquadest

2. Kecap Asin ABC

3. Yoghurt Activa

III.4 Prosedur percobaanIII.4.1 Prosedur Menghitung Harga Viskositas Cairan

1. Memasukkan aquadest ke dalam viskometer Ostwald yang diletakkan dalam

waterbath dan mengondisikan aquadest pada variabel suhu 45oC.

III-1

Page 30: Viskositas VA Libre

III-2

Bab III Metodologi Percobaan2. Menghisap aquadest sehingga melewati batas atas pada viskometer Ostwald.3. Membiarkan aquadest mengalir ke bawah hingga tepat pada batas atas.

4. Mencatat waktu yang diperlukan aquadest untuk mengalir dari batas atas ke

batas bawah viskometer Ostwald dengan menggunakan stopwatch.

5. Mengulangi langkah 1-4 dengan mengondisikan aquadest pada suhu 55oC dan

65oC.

6. Mengulangi langkah 1-5 dengan mengganti aquadest dengan kecap asin ABC

dan yoghurt Activa.

III.4.2 Prosedur Menghitung Harga Densitas Cairan :

1. Menimbang massa piknometer kosong menggunakan timbangan berat

(timbangan elektrik).

2. Memasukkan aquadest ke dalam piknometer hingga mencapai ukuran

maksimum piknometer, yaitu 100ml.

3. Mengondisikan aquadest pada suhu 45oC.

4. Menimbang massa total piknometer dan aquadest.

5. Mencari massa aquadest dengan cara mencari selisih massa antara piknometer

yang berisi aquadest dan massa piknometer kosong.

6. Mencari densitas aquadest dengan cara membagi massa aquadest dengan volume

larutan pada piknometer.

7. Mengulangi langkah 2-6 dengan mengondisikan aquadest pada suhu 55oC dan

65oC.

8. Mengulangi langkah 2-7 dengan mengganti aquadest dengan kecap asin ABC

dan yoghurt Activa.

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 31: Viskositas VA Libre

III-3

Bab III Metodologi PercobaanIII.5 Diagram AlirIII.5.1 Menghitung Harga Viskositas Cairan

Mulai

Memasukkan aquadest ke dalam viskometer Ostwald yang diletakkan dalamwaterbath dan mengondisikan aquadest pada suhu 45oC.

Menghisap aquadest sehingga melewati batas atas pada viskometer Ostwald.

Membiarkan aquadest mengalir ke bawah hingga tepat pada batas atas.

Mencatat waktu yang diperlukan larutan untuk mengalir dari batas atas ke batasbawah viskometer Ostwald dengan menggunakan stopwatch.

Mengulangi langkah 1-4 dengan mengondisikan aquadest pada suhu55oC dan 65oC.

Mengulangi langkah 1-5 dengan mengganti aquadest dengan kecap asinABC dan yoghurt Activa.

Selesai

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 32: Viskositas VA Libre

III-4

Bab III Metodologi PercobaanIII.5.2 Menghitung Harga Densitas Cairan

Mulai

Menimbang massa piknometer kosong menggunakan timbangan berat(timbangan elektrik).

Memasukkan aquadest ke dalam piknometer hingga penuh mencapai ukuranmaksimum piknometer, yaitu 100ml.

Mengondisikan aquadest pada suhu 45oC.

Menimbang massa total piknometer dan aquadest.

Mencari massa aquadest dengan cara mencari selisih massa antarapiknometer yang berisi aquadest dan massa piknometer kosong.

Mencari densitas aquadest dengan cara membagi massa aquadest denganvolume larutan pada piknometer.

Mengulangi langkah 2-6 dengan mengondisikan aquadest pada suhu55oC dan 65oC.

Mengulangi langkah 2-7 dengan mengganti aquadest dengan kecap asinABC dan yoghurt Activa.

Selesai

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 33: Viskositas VA Libre

Corong Erlenmeyer Gelas ukur Pemanas elektrik

Piknometer Pipet tetes Stopwatch Termometer

Timbangan elektrik Viskometer Ostwald Waterbath

III-5

Bab III Metodologi PercobaanIII.6 Gambar Alat Percobaan

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 34: Viskositas VA Libre

III-6

Bab III Metodologi Percobaan

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 35: Viskositas VA Libre

Variabe

l

Suhuo( C )

Waktu(s)

Volume( ml )

R(cm)

L(cm)

P(dyne/cm²)

Viskositas

( cP )

Aquadest45 1,09 5 0,3 3 1013253,93 234,09

55 1,19 5 0,3 3 1013253,93 255,56

65 1,095 5 0,3 3 1013253,93 235,16

Kecap

Asin ABC

45 3,385 5 0,3 3 1013253,93 726,96

55 1,545 5 0,3 3 1013253,93 331,80

65 1,705 5 0,3 3 1013253,93 366,16

Yoghurt45 8,205 5 0,3 3 1013253,93 1762,09

55 6,335 5 0,3 3 1013253,93 1360,49

65 14,18 5 0,3 3 1013253,93 3045,28

Variabel Suhuo( C )

Waktu (t )

(s)

Waktu (t )

(s)

Waktu rata-rata (Δt)

(s)

Aquadest45 0,98 1,20 1,09

55 1,19 1,25 1,19

65 1,11 1,08 1,095

Kecap Asin

ABC

45 4,68 3,385 3,385

55 1,4 1,545 1,545

65 1,67 1,705 1,705

Yoghurt

45 8,64 8,205 8,205

55 6,05 6,335 6,335

65 14,34 14,18 14,18

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil PercobaanTabel IV.1.1 Hasil Percobaan Viskositas

Tabel IV.1.2 Perhitungan Viskositas Cairan

IV-1

Page 36: Viskositas VA Libre

Variabe

l

MassaPiknometer

(gr)

Suhuo( C )

MassaPikno+Variabel

cairan (gr)

Volume( ml )

Densita

s(gr/ml)

Aquadest 50,545 148,5 100 0,98

55 148,5 100 0,98

65 148,5 100 0,98

Kecap

Asin ABC50,5

45 167,5 100 1,17

55 167,5 100 1,17

65 167,5 100 1,17

Yoghurt 50,545 155,5 100 1,05

55 155,5 100 1,05

65 155,5 100 1,05

IV-2

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Tabel IV.1.3 Perhitungan Densitas Cairan

IV.2 PembahasanPercobaan ini bertujuan pada Viskositas atau kekentalan ini adalah untuk mengetahui

harga viskositas dari variabel aquadest, kecap asin ABC, dan yoghurt Activa dengan

variabel suhu yang telah ditentukan yaitu sebesar 45oC, 55oC, dan 65oC. Selain itu

percobaan ini juga bertujuan untuk menghitung nilai densitas dari aquadest, kecap asin

ABC, dan yoghurt Activa dengan variabel suhu sebesar 45oC, 55oC, dan 65oC.

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 37: Viskositas VA Libre

Visk

osit

as A

quad

est

(cp)

IV-3

Bab IV Hasil dan Pembahasan

300

250

200

150

100

50

0

Viskositas

45 55 65

Suhu (°C)

Grafik IV.2.1 Hubungan antara Suhu Dengan Viskositas AquadestBerdasar grafik IV.2.1 hubungan suhu dengan viskositas aquadest diperoleh data

pada saat suhu 45˚C viskositasnya sebesar 234,09cP, suhu 55˚C viskositasnya sebesar

255,56cP, dan pada saat suhu 65˚C viskositasnya sebesar 235,16cP. Hal ini tidak sesuai

dengan data viskositas dari literatur (Korson & Drost-Hansen) yang menyatakan bahwa

pada suhu 45˚C viskositas aquadest dengan metode interpolasi sebesar 0,60012cP, untuk

suhu 55˚C dengan menggunakan metode perhitungan interpolasi didapat viskositas

aquadest sebesar 0,50645cP. Sedangkan pada suhu 65˚C viskositas aquadest sebesar0.4351cP.

Ketidaksesuain ini diakibatkan karena praktikan kurang akurat dalam mengamati dan

mengukur suhu aquadest serta dalam menghitung waktu yang diperlukan aquadest untuk

melewati batas atas hingga batas bawah pada viskometer Ostwald.

Dapat analisa grafik IV.2.2 dapat dilihat bahwa viskositas aquadest akan

membentuk kurva parabola, dimana pada suhu 55oC, viskositas mengalami kenaikan nilai

viskositas. Hal ini terjadi karena pada saat percobaan viskositas aquadest terjadi

perubahan suhu yang begitu cepat setelah suhu 55oC, sehingga terjadi perbedaan tekanan

aquadest yang menyebabkan kenaikan nilai viskositas aquadest. Hal ini tidak sesuai

dengan literatur yang menyatakan bahwa semakin tinggi suhu semakin rendah

viskositasnya (Sukardjo,2004).

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 38: Viskositas VA Libre

Visk

osit

as K

ecap

As

inAB

C (c

p)

IV-4

Bab IV Hasil dan Pembahasan

800

600

400

200

0

Viskositas

45 55 65

Suhu (°C)Grafik IV.2.2 Hubungan antara Suhu dengan Viskositas

Kecap asin ABCBerdasarkan grafik IV.2.2 hubungan suhu dengan viskositas dengan variabel kecap

asin ABC di atas diperoleh data sebagai berikut: pada saat suhu 45˚C viskositasnya

sebesar 726,96cP, pada saat suhu 55˚C viskositasnya sebesar 331,80cP, dan pada saat

suhu 65˚C viskositasnya sebesar 366,16cP. Hal ini tidak sesuai dengan data viskositas dari

literatur (Korson & Drost-Hansen) yang menyatakan bahwa pada suhu 45˚C viskositas

aquadest dengan metode interpolasi sebesar 1,364cP , untuk suhu 55˚C viskositas kecap

asin ABC dari literature (Yazid, 2005) sebesar 0,919cP. Sedangkan pada suhu 65˚C

viskositas aquadest sebesar 0,815cP.

Ketidaksesuain ini disebabkan karena praktikan kurang akurat dalam mengamati

dan mengukur suhu kecap asin ABC serta dalam menghitung waktu yang diperlukan kecap

asin ABC untuk melewati batas atas hingga batas bawah pada viskometer Ostwald. Selain

itu, adanya pengaruh zat lain seperti garam menyebabkan penyimpangan yang terjadi pada

grafik IV.2.2

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 39: Viskositas VA Libre

Visk

osit

as Y

oghu

rt

(cp)

IV-5

Bab IV Hasil dan Pembahasan

140001200010000

8000600040002000

0

viskositas

45 55 65

Suhu (°C)

Grafik IV.2.3 Hubungan antara Suhu dengan Viskositas Yoghurt ActivaBerdasarkan grafik IV.2.3 hubungan suhu dengan viskositas yoghurt Activa

diperoleh data sebagai berikut pada saat suhu 45˚C viskositasnya sebesar 1762,09cP, pada

saat suhu 55˚C viskositasnya sebesar 1360,49cP, dan pada saat suhu 65˚C viskositasnya

sebesar 3045,28cP. Dari data tersebut dapat dinyatakan bahwa viskositas yoghurt

mengalami penurunan pada suhu 55oC dan mengalami kenaikan nilai viskositas pada suhu

65oC. Hal ini tidak sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa semakin tinggi suhu

semakin rendah viskositasnya (Sukardjo,2004).

Ketidaksesuaian ini disebabkan karena 2 hal, yang pertama praktikan kurang akurat

dalam mengamati dan mengukur suhu kecap yoghurt Activa serta dalam menghitung

waktu yang diperlukan yoghurt Activa untuk melewati batas atas hingga batas bawah pada

viskometer Ostwald dan yang kedua karena adanya faktor kehadiran zat seperti gula yang

justru menyebabkan kenaikan nilai viskositas ketika suhu dinaikkan.

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, diperoleh tiga grafik yang

menghubungkan antara suhu dengan viskositas larutan. Dapat disimpulkan bahwa pada

suhu 55 oC viskositas cairan akan mengalami penurunan dan pada suhu 65oC viskositas

cairan akan mengalami kenaikan.

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 40: Viskositas VA Libre

Visk

osit

as

(cp)

Den

sita

s Aq

uade

st(g

r/m

l)

IV-6

Bab IV Hasil dan Pembahasan

350030002500200015001000

Aquadest

Kecap AsinABC

5000

45 55 65

YoghurtActiva

Suhu (˚C)

Berdasarkan grafik IV.2.4 hubungan suhu dengan viskositas pada kecap asin ABC

dan yoghurt Activa yaitu pada suhu 55˚C viskositas mengalami kenaikan penurunan nilai

viskositas namun pada suhu 65oC nilai viskositas mengalami sedikit kenaikan. Hal ini

tidak sesuai dengan literatur bahwa semakin tinggi suhu maka viskositasnya semakin

rendah, dari IV.2.4 grafik dapat dilihat bahwa terjadi penyimpangan. Ketidaksesuain ini

disebabkan karena praktikan kurang akurat dalam mengamati dan mengukur suhu kecap

asin ABC serta dalam menghitung waktu yang diperlukan kecap asin ABC untuk melewati

batas atas hingga batas bawah pada viskometer Ostwald .

1.2

1

0.8

0.6

0.4

0.2

0

viskositas

45 55 65

Suhu (˚C)

Grafik IV.2.5 Hubungan antara Suhu Dengan Densitas AquadestBerdasarkan grafik IV.2.5 hubungan antara suhu dengan densitas aquadest diperoleh

data pada saat suhu 45˚C densitasnya sebesar 0,98g/ml, suhu 55˚C densitasnya sebesar

0,98g/ml, dan pada saat suhu 65˚C densitasnya sebesar 0,98g/ml. Dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa suhu tidak memengaruhi densitas aquadest. Hal ini dikarenakan pada

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 41: Viskositas VA Libre

Dens

itas (

gr/m

l)D

ensi

tas

(gr/

ml)

IV-7

Bab IV Hasil dan Pembahasansaat percobaan menentukan nilai densitas dilakukan dalam udara tertutup, yaknimenggunakan piknometer dengan tutup. Sehingga ketika terjadi kenaikan suhu, massa

aquadest tetap dikarenakan tidak terjadi penguapan. Hal ini tidak sesuai dengan literatur

yang menyatakan semakin tinggi suhu semakin rendah densitasnya (Kestin, 1978).

1.41.2

10.8

0.6

0.40.2

0

viskositas

45 55 65

Suhu (˚C)

Grafik IV.2.6 Hubungan antara Suhu Dengan Densitas Kecap Asin ABCBerdasarkan grafik IV.2.6 hubungan antara suhu dengan densitas Kecap Asin ABC

di atas diperoleh data pada saat suhu 45˚C densitasnya sebesar 1,17g/ml,pada saat suhu

55˚C densitasnya sebesar 1,17g/ml, dan pada saat suhu 65˚C densitasnya sebesar 1,17g/ml.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa suhu tidak memengaruhi densitas kecap asin

ABC. Hal ini dikarenakan pada saat percobaan menentukan nilai densitas dilakukan dalam

udara tertutup, yakni menggunakan piknometer dengan tutup. Sehingga ketika terjadi

kenaikan suhu, massa aquadest tetap dikarenakan tidak terjadi penguapan. Hal ini tidak

sesuai dengan literatur yang menyatakan semakin tinggi suhu semakin rendah densitasnya

(Kestin, 1978).

1.21

0.8

0.6

0.4

0.2

0

YoghurtActiva

45 55 65

Suhu (˚C)

Grafik IV.2.7 Hubungan antara Suhu dengan Densitas Yoghurt Activa

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 42: Viskositas VA Libre

IV-8

Bab IV Hasil dan PembahasanBerdasarkan grafik IV.2.7 hubungan antara suhu dengan densitas yoghurt Activa

diperoleh data: pada saat suhu 45˚C densitasnya sebesar 1,05g/ml, pada suhu 55˚C

densitasnya sebesar 1,05g/ml, dan pada saat suhu 65˚C densitasnya sebesar 1,05g/ml. Dari

data tersebut dapat disimpulkan bahwa suhu tidak memengaruhi densitas yoghurt. Hal ini

dikarenakan pada saat percobaan menentukan nilai densitas dilakukan dalam udara

tertutup, yakni menggunakan piknometer dengan tutup. Sehingga ketika terjadi kenaikan

suhu, massa aquadest tetap karena tidak terjadi penguapan. Hal ini tidak sesuai dengan

literatur yang menyatakan semakin tinggi suhu semakin rendah densitasnya (Kestin, 1978).

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 43: Viskositas VA Libre

Den

sita

s (g

r/m

l)

IV-9

Bab IV Hasil dan PembahasanDari hasil percobaan yang telah dilakukan, diperoleh tiga grafik yang

menghubungkan antara suhu dengan densitas cairan.

1.21.15

1.1

1.05

1

0.95

0.9

0.85

Aquadest

Kecap AsinABCYoghurtActiva

45 55 65

Suhu (˚C)

Grafik IV.2.8 Hubungan antara Suhu dengan Densitas Aquadest, Kecap Asin ABC danYoghurt Activa pada suhu 45oC, 55oC dan 65oC

Berdasarkan grafik IV.2.8 dapat dilihat bahwa suhu tidak memengaruhi densitas

aquadest, kecap asin ABC dan yoghurt Activa pada suhu 45 oC, 55oC, dan 65 oC. Artinya

semakin tinggi suhu fluida zat cair, maka harga densitanya konstan. Oleh karena itu dapat

disimpulkan bahwa suhu juga mempengaruhi densitas suatu fluida zat cair. Hal ini

dikarenakan pada saat percobaan menentukan nilai densitas dilakukan dalam udara

tertutup, yakni menggunakan piknometer dengan tutup. Sehingga ketika terjadi kenaikan

suhu, massa aquadest tetap karena tidak terjadi penguapan. Hal ini tidak sesuai dengan

literatur yang menyatakan bahwa perubahan suhu berpengaruh terhadap harga densitas

suatu zat fluida (Kestin, 1978).

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 44: Viskositas VA Libre

Den

sita

s (g

r/m

l)D

ensi

tas

(gr/

ml)

IV-10

Bab IV Hasil dan Pembahasan

1.2

1

0.8

0.6 Aquadest0.4

0.2

0

234.09 255.56 235.16

Viskositas (cp)

Grafik IV.2.9 Hubungan antara Viskositas dengan Densitas AquadestBerdasarkan grafik IV.2.9 hubungan antara viskositas dengan densitas pada aquadest

diatas diperoleh pada saat suhu 45oC viskositasnya sebesar 234,09cP, densitasnya sebesar

0,98g/ml, pada saat suhu 55oC viskositasnya sebesar 255,56cP, densitasnya sebesar

0,98g/ml, dan pada saat suhu 65oC viskositasnya sebesar 235,16cP, densitasnya sebesar

0,98g/ml. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa vikskositas tidak memengaruhi

densitas. Hal ini tidak sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa semakin rendah

viskositas maka semakin rendah densitasnya (Sukardjo,2004).

Ketidaksesuain ini diakibatkan karena kurang akurat dalam mengamati suhu,

menganalisis hasil praktikum serta pencatatan waktu yang kurang teliti.

1.41.2

10.80.60.40.2

0

Kecap Asin ABC

726.96 331.8 366.16

Viskositas (cp)

Grafik IV.2.10 Hubungan antara Viskositas dengan Densitas Kecap Asin ABCBerdasarkan grafik IV.2.10 hubungan antara viskositas dengan densitas pada Kecap

Asin ABC diatas pada saat suhu 45oC viskositasnya sebesar 726,96cP, densitasnya sebesar

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 45: Viskositas VA Libre

Den

sita

s (g

r/m

l)

IV-11

Bab IV Hasil dan Pembahasan1,17g/ml, pada saat suhu 55oC viskositasnya sebesar 331,80cP, densitasnya sebesar

1,17g/ml, dan pada saat suhu 65oC viskositasnya sebesar 366,16cP, densitasnya sebesar

1,17g/ml. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa vikskositas tidak memengaruhi

densitas. Hal ini tidak sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa semakin rendah

viskositas maka semakin rendah densitasnya (Sukardjo,2004).

Ketidaksesuain ini diakibatkan karena kurang akurat dalam mengamati suhu,

menganalisis hasil praktikum serta pencatatan waktu yang kurang teliti.

1.21

0.8

0.6 Yoghurt Activa0.4

0.2

0

1762.1 1360.5 3045.3

Viskositas (cp)

Grafik IV.2.11 Hubungan antara Viskositas dengan Densitas YoghurtBerdasarkan grafik IV.2.11 hubungan antara viskositas dengan densitas pada

Yoghurt diatas pada saat suhu 45oC viskositasnya sebesar 1762,09cP, densitasnya sebesar

1,05g/ml, pada saat suhu 55oC viskositasnya sebesar 1360,49cP, densitasnya sebesar

1,05g/ml, dan pada saat suhu 65oC viskositasnya sebesar 3045,28cP, densitasnya sebesar

1,05g/ml. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa vikskositas tidak memengaruhi

densitas. Hal ini tidak sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa semakin tinggi

viskositas semakin rendah densitasnya (Sukardjo,2004).

Ketidaksesuain ini diakibatkan karena kurang akurat dalam mengamati suhu,

menganalisis hasil praktikum serta pencatatan waktu yang kurang teliti.

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, diperoleh tiga grafik yang

menghubungkan antara densitas dengan viskositas larutan pada variabel suhu 45˚C, 55˚C,

65˚C.

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 46: Viskositas VA Libre

Den

sita

s (g

r/m

l)

IV-12

Bab IV Hasil dan Pembahasan

1.21.15

1.11.05

10.95

0.90.85

Aquadest

Kecap AsinABCYoghurt Activa

Viskositas (cp)

Grafik IV.2.12 Hubungan antara Suhu dengan Viskositas Aquadest, Kecap Asin ABC danYoghurt Activa dengan variabel suhu 45oC, 55oC, dan 65oC

Berdasarkan grafik IV.2.12 hubungan antara viskositas dengan densitas pada

aquadest, kecap asin ABC, dan yoghurt Activa dengan variabel suhu yang telah ditentukan

yaitu sebesar 45oC, 55oC, dan 65oC. Di mana diperoleh hasil bahwa viskositas tidak

memengaruhi densitas. Hal ini tidak sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa

semakin tinggi viskositas semakin rendah densitasnya (Sukardjo,2004).

Ketidaksesuain ini diakibatkan karena kurang akurat dalam mengamati suhu,

menganalisis hasil praktikum serta pencatatan waktu yang kurang teliti.

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Page 47: Viskositas VA Libre

BAB VKESIMPULAN

1. Pada suhu 450 larutan aquadest memiliki viskositas sebesar 234,09cp, pada suhu 55 oC

diperoleh viskositas sebesar 255,56cp, dan pada suhu 65oC diperoleh viskositas sebesar

235,16cp. Pada suhu 45oC Kecap asin diperoleh viskositas sebesar 726,95cp, pada suhu

55oC diperoleh viskositas sebesar 331,80 dyne/cm2, dan pada suhu 65oC diperoleh

viskositas sebesar 366,15cp. Sedangkan pada suhu 45oC Yogurt diperoleh viskositas

sebesar 176,15cp, pada suhu 45oC diperoleh viskositas sebesar 1360,45cp, dan pada

suhu 65 oC diperoleh viskositas sebesar 17.019,66cp.

2. Pada suhu 45oC aquadest diperoleh densitas sebesar 0,98 gr.ml-1 , pada suhu 55o C

diperoleh densitas sebesar 0,98 gr.ml-1 dan pada suhu 650 diperoleh densitas sebesar

0,98 gr.ml-1 . Pada suhu 45oC Kecap Asin diperoleh densitas sebesar 1,17 gr.ml-1, pada

suhu 55oC diperoleh densitas sebesar 1,17 gr.ml-1 dan pada suhu 65oC diperoleh

densitas sebesar 1,17 gr.ml-1. Sedangkan pada suhu 45oC Yogurt diperoleh densitas

sebesar 1,05 gr.ml-1, pada suhu 55o C diperoleh densitas sebesar 1,05 gr.ml-1, dan pada

suhu 65o C diperoleh densitas sebesar 1,05 gr.ml-1.

3. Faktor yang mempengaruhi viskositas yaitu, tekanan, temperature, kehadiran zat lain,

ukuran dan berat molekul, massa jenis, dan konsentrasi.

4. Semakin tinggi suhu suatu zat cair, maka harga viskositas akan semakin kecil.

Begitupun sebaliknya jika suhu semakin rendah maka harga viskositasnya akan

semakin tinggi.

5. Densitas tidak dipengaruhi oleh suhu.

6. Urutan viskositas dari yang tinggi ke rendah, yaitu Yoghurt, Kecap Asin ABC dan

aquadest.

V-1

Page 48: Viskositas VA Libre

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, G. (2010, 07 02). Viskositas. Retrieved oktober 25, 2013, from Wordpress:http://ginaangraeni10.wordpress.com/about/

Atkins, P. (2007). Chemical Principles: Quest for Insight 4th Edition. New York:W.H.Freeman and Company.

Baehaki, F. (2011, 03 02). Modul 05 Viskositas. Retrieved oktober 25, 2013, from Blogger:http://fisdas1.blogspot.com/2011/03/modul-05-viskositas.html

Butar, R. (2011). Bab II. Medan: Universitas Sumatra Utara.

Dian. (2012, 10). Viskositas. Retrieved oktober 24, 2013, from Blogger:http://dddiiiaaannn.blogspot.com/2012/10/viskositas.html

Kurnia, L. (2011, 01 01). Aplikasi Viskositas. Retrieved oktober 25, 2013, from Blogger:http://lkurnia.blogspot.com/2011_01_01_archive.html

Lesty, R. (2012, 05 20). Teknik Pencampuran dalam Teknologi Farmasi. Retrieved oktober25, 2013, from Wordpress:

http://tsffarmasiunsoed2012.wordpress.com/2012/05/20/teknik-pencampuran-dalam-

teknologi-farmasi/

Mandasari, W. (2012, 06 29). Laporan Termokimia. Retrieved oktober 25, 2013, fromBlogger: http://wenimandasari.blogspot.com/p/laporan-termokimia.html

Puspitasari, W. (2011, 02 28). Viskositas. Retrieved Oktober 24, 2013, from Wordpress:http://wennypuspita.wordpress.com/2011/02/28/viskositas/

vi

Page 49: Viskositas VA Libre

SIMBOL KETERANGAN SATUAN

N Normalitas N

V Volume ml

M Molaritas M

DAFTAR NOTASI

viii

Page 50: Viskositas VA Libre

Suhu 450

3,141013253,93 (0,3)1,098 5 3 8 5 3

8 5 3

Suhu 450

3,141013253,93 (0,3) 3,3858 5 3

8 5 3

8 5 3

Suhu 45o

3,141013253,93 (0,3) 4 8,205 3,141013253,93 (0,3) 4 6,335

APPENDIKS

Hasil Perhitungan ViskositasDiketahui : L = 3 cm, V = 5 ml, r = 0,3 cm, P = 1013253,93

1. Aquadest

r t4

8vl

234,09

4

Suhu 55o

8vl

3,14 1013253,93 ( 0,3) 4 1,19

255,56

Suhu 65o

8vl

3,14 1013253,93 ( 0,3) 4 1,095

235,16

2. Kecap Asin ABC

r t4

8vl4

726,96

Suhu 65o

8vl

3,14 1013253,93 ( 0,3) 4 1,705

366,16

Suhu 550

8vl

3,14 1013253,93 ( 0,3) 4 1,545

331,80

3. Yougurt activa

r t4

8vl

8 5 3

Suhu 65o

viii

Suhu 55o

r t4

8vl

8 5 3

Page 51: Viskositas VA Libre

3,141013253,93 (0,3) 414,18

148,5 50,5 148,5 50,5 148,5 50,5

167,5 50,5 167,5 50,5 167,5 50,5

155,5 50,5 155,5 50,5 155,5 50,5

viiii

r t4

8vl

8 5 3

Perhitungan densitas

1. Aquadest

Suhu 15o

mv

10098

100

2. Kecap Asin ABC

Suhu 15o

mv

100117100

3. Yougurt activa

Suhu 15o

mv

100105100

Suhu 20o

mv

10098

100

Suhu 20o

mv

100117100

Suhu 20o

mv

100105100

Suhu 35o

mv

10098

100

Suhu 35o

mv

100117100

Suhu 35o

mv

100105100

Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D3 Tenik Kimia

FTI - ITS