paper perbis

68
Perencanaan Bisnis Dosen Pengampu: Rokhima Rostiani,S.E., M.Mgt. Oleh: Tiara Harin Padmana 12/330586/EK/18776 Muhammad Ghufrani F. 12/330588/EK/18778 Birgitta Purry K. S. 12/330705/EK/18889 Amalina Nurul Athifah 12/330707/EK/18891 Noverika Dianti S. C. P. 12/330781/EK/18962 Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Upload: arif-kurniawan

Post on 12-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Paper Perbis

TRANSCRIPT

Perencanaan BisnisDosen Pengampu: Rokhima Rostiani,S.E., M.Mgt.

Oleh:

Tiara Harin Padmana 12/330586/EK/18776

Muhammad Ghufrani F. 12/330588/EK/18778

Birgitta Purry K. S. 12/330705/EK/18889

Amalina Nurul Athifah 12/330707/EK/18891

Noverika Dianti S. C. P. 12/330781/EK/18962

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2014

JOGJA BUS RESTO

A. Pendahuluan

Berdasarkan peluang dan sumber daya yang tersedia di Jateng-DIY, muncul ide untuk

membuat bisnis yang inovatif dengan menggabungkan antar aspek pariwisata dan kuliner.

Bus resto merupakan inovasi dari penggabungan kedua hal tersebut. Diantara kota-kota di

Jawa Tengah dan DIY, Yogyakarta dipilih menjadi tempat pengoperasian bus resto ini

dikarenakan banyaknya obyek wisata yang di Yogyakarta dan adanya potensial dari para

wisatawan yang datang ke Yogyakarta selalu bertambah dari tahun ke tahun.

Bus resto memiliki konsep yang mengangkat budaya Jawa. Bus resto menawarkan

makanan khas Jawa yang disantap di dalam bus berinterior tradisional yang berada di obyek

wisata di wilayah Yogyakarta. Bus resto ini berhenti di tempat parkir yang dekat dengan

tempat wisata, seperti tempat parkir Abu Bakar Ali, Alun-Alun Utara, dan Alun-Alun

Selatan. Dengan adanya bisnis ini diharapkan dapat menghidupkan pariwisata di Indonesia

khususnya Jawa Tengah dan DIY, selain itu diharapkan pula dapat meningkatkan kesadaran

masyarakat untuk selalu menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah mereka.

B. Logo Jogja Bus Resto

C. Vission, Mission, dan Value Proposition

Vission

To be the most comfortable place to eat

Mission

To feel you with the best taste and experience of food

Value Proposition

Mendekatkan pelanggan dengan budaya yang khas

Memberikan pengalaman baru dalam menyantap makanan khas jawa

Analisis Industri dan Pasar

A. Analisis Industri

Klasifikasi Industri

Jogja Bus Resto bergerak di bidang kuliner yang termasuk dalam kategori goods

processing. Dengan industri yang menyediakan pelayanan profesional dan hidangan

yang berkualitas maka Jogja Bus Resto membutuhkan ketrampilan dan keahlian

karyawan yang tinggi dalam menjalankan kegiatan perusahaan agar memuaskan

pelanggan.

Segmentasi Industri

Segmentasi industri Jogja Bus Resto berdasarkan segmen jasa penyedia traditional

foods and beverages untuk wisatawan baik domestik maupun asing yang berkunjung ke

wilayah Yogyakarta.

B. Analisis Pasar

Definisi Pasar

Pasar dari Jogja Bus Resto adalah restoran dengan pasar wisatawan baik domestik

maupun asing yang berkunjung ke Yogyakarta dan ingin merasakan makanan khas

Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Segmentasi

Segmentasi Jogja Bus Resto adalah wisatawan baik domestik maupun asing yang

berkunjung ke Yogyakarta. Jogja Bus Resto juga menyasar para wisatawan menengah ke

atas, hal ini karena kami ingin memberikan pengalaman terbaik kepada wisatawan yang

berkunjung ke Yogyakarta dalam menyantap hidangan khas Yogyakarta dan Jawa

Tengah dengan memberikan pelayanan berkelas namun tetap tidak meninggalkan kesan

tradisionalnya.

C. Tren dan Perkembangan

Tren Jumlah Wisatawan di Yogyakarta

Jumlah kunjungan wisawatan asing melalui pintu masuk Bandara Adisucipto pada

bulan Agustus 2014 mencapai 8.488 kunjungan, meningkat sekitar 57,3% dari bulan

sebelumnya yang hanya ada pada angka 5.394 kunjungan.

Jumlah kunjungan wisata ke DIY selama periode 2005-2013 cukup berfluktuasi dan

sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian makro maupun faktor eksternal seperti

bencana alam dan lainnya. Tercatat sebanyak dua kali jumlah kunjungan wisata

mengalami penurunan pada tahun 2006 sebagai dampak dari gempa bumi dan tahun 2010

sebagai dampak dari erupsi Merapi. Secara umum, selama tahun 2013 jumlah kunjungan

wisatawan ke DIY mencapai 1.518.171, terdiri dari 1.265.044 wisatawan domestik dan

253.127 wisatawan asing. Jumlah wisatawan domestik jauh lebih dominan dengan porsi

sekitar 83,32 persen, proporsi wisatawan asing hanya 16,68 persen.

Perkembangan kunjungan wisata selama delapan tahun terakhir menunjukkan bahwa

setiap tahun jumlah kunjungan rata-rata meningkat sebesar 5,87 persen. Jumlah

kunjungan wisatawan asing mampu tumbuh di atas 12 persen per tahun, sementara

wisatawan domestik tumbuh 5,6 persen per tahun.

D. Analisis Konsumen

Dasar Segmentasi

Wisatawan dengan pendapatan menengah ke atas yang menginginkan menyantap

hidangan khas Yogyakarta dengan konsep baru yang menyesuaikan dengan kemajuan di

era globalisasi namun tetap mempertahankan sisi tradisionalnya.

Konsumen Jogja Bus Resto

Konsumen dari Jogja Bus Resto adalah semua wisatawan yang berkunjung ke

Yogyakarta baik wisatawan domestik maupun wisatawan asing serta pengalaman baru

dalam menyantap makanan.

Motif Melakukan Pembelian

Motif konsumen melakukan pembelian adalah untuk mendapatkan makanan yang

memiliki rasa dan kualitas penyajian sesuai dengan uang yang harus mereka keluarkan

untuk mendapatkan makanan tersebut. Kami menyadari bahwa di sekarang ini wisatawan

yang ingin merasakan bagaimana rasa makanan khas suatu daerah, khususnya

Yogyakarta dalam bisnis kami, menginginkan kualitas makanan dan kualitas pelayanan

yang sesuai dengan uang yang harus mereka keluarkan. Kadang mereka tidak terlalu

peduli dengan banyaknya uang yang mereka keluarkan asalkan mereka mendapatkan

makanan dengan kualitas dan rasa yang baik dan juga mendapatkan pelayanan yang

profesional pula.

E. Analisis Persaingan

Kondisi persaingan pada bisnis kuliner khususnya kuliner makanan khas ini sangatlah

ketat. Untuk bisnis baru yang akan memasuki bisnis ini akan bersaing dengan pemain-

pemain lama yang sudah mendirikan bisnis tersebut secara turun-temurun dan memiliki

brand awareness yang kuat. Bisnis baru yang berniat terjun disini harus memiliki strategi

baru yang dapat menarik calon konsumen untuk datang ke bisnisnya. Strategi tersebut dapat

berupa penawaran konsep yang baru, modifikasi hidangan, penawaran akan pelayanan yang

baik, dan ide-ide segar lain agar bisnisnya tidak kalah dengan pemain lama.

F. Analisis Pesaing

Pesaing untuk bisnis Jogja Bus Resto ini datang dari rumah makan yang menyediakan

menu makanan khas Yogyakarta dan Jawa Tengah. Pesaing-pesaing Jogja Bus Resto antara

lain:

o Gudeng Yu Djum

o Raminten

o Bumbu Desa

o SGPC Bu Wiryo

G. Halangan Memasuki Pasar

o Bersaing dengan rumah makan dengan menu makanan khas Yogyakarta yang sudah

turun-temurun.

o Membutuhkan biaya yang cukup besar dan operasional yang cukup rumit.

H. Porter’s Five Forces

1. Bargaining Power of Supplier (Rendah)

Switching cost rendah

Biaya untuk berpindah dari satu supplier ke supplier lain tidaklah banyak sehingga

bisa kapan saja berganti-ganti supplier.

Jumlah supplier yang banyak

Supplier yang menyediakan bahan baku yang dibutuhkan bisnis bus resto ini sangat

banyak sehingga perusahaan memiliki kekuatan untuk memilih supplier mana yang

akan dipilih dengan pertimbangan harga terbaik dengan kualitas terbaik pula.

2. Bargaining Power of Buyers

Sensitivitas harga dari pembeli

Jumlah pembeli lebih banyak daripada penjual

Switching cost rendah sehingga pembeli bisa berpindah ke penjual lain.

3. Industry Rivalry

Pesaing datang dari seluruh rumah makan yang ada di Yogyakarta terutama rumah

makan yang menyediakan menu makanan khas Yogyakarta dan Jawa Tengah yang sudah

berdiri puluhan tahun dan turun-temurun.

4. Threat of New Entrants

Common technology (mudah masuk karena teknologi yang digunakan bisa mudah

ditiru)

Customer loyalty (akan sulit masuk jika customer loyal dan begitu juga sebaliknya)

Perijinan usaha (karena jika bisnis ini menjamur maka akan mengganggu lalu lintas

sehingga pemerintah akan sulit memberikan ijin usaha)

5. Threat of Subtitute

Menu yang disediakan bus resto adalah menu khas Jawa, dan ancaman dari produk

subtitusi datang dari makanan asing yang mungkin dianggap lebih menarik untuk dicoba

atau dikonsumsi.

I. SWOT

1. Strengths (kekuatan)

Bus Resto merupakan bisnis, desain, dan ide yang baru ada di Indonesia

Segmentasi pasar yang khusus untuk wisatawan

Memiliki menu makanan yang enak dan berciri khas tinggi

2. Weaknesses (kelemahan)

Operasional bus resto yang akan mengganggu lalu lintas

Pencarian lokasi bisnis yang sulit (ruang, izin, dsb)

Biaya yang cukup tinggi seperti perawatan bus, bahan bakar, bahan masakan segar,dll

Bus Resto tidak begitu besar sehingga jumlah konsumen cenderung terbatas

3. Opportunities (peluang/kesempatan)

Bisa disewakan untuk event tertentu dari sebuah grup wisatawan

Bisa dijadikan bisnis franchise

Yogyakarta sebagai destinasi wisata yang kuat dan memiliki banyak situs wisata

4. Threats (ancaman/kendala)

Pemain lama dalam bisnis kuliner makanan khas Yogyakarta

Pesaing baru yang akan meniru bisnis ini karena tidak ada paten terhadap bisnis ini

Revolusi sosial seperti gaya hidup yang cepat

Perencanaan Pemasaran

A. Segmentation, Targeting, and Positioning

Segmentation

Segmentasi pasar ini diperlukan agar Jogja Bus Resto dapat melayani konsumen

dengan lebih baik, melakukan komunikasi yang lebih persuasif dan mampu memuaskan

kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk memasarkan suatu produk, Jogja Bus Resto

harus tahu siapa yang akan menjadi konsumennya. Perusahaan harus memilih segmen

mana yang ingin dikuasai dan untuk itu harus diketahui secara jelas siapa konsumennya,

karena tidak semua pasar dapat dikuasai.

Dengan adanya segmentasi pasar ini akan memberi pegangan yang sangat penting

dalam pemasaran, yaitu agar memilih bagian tertentu saja dari khalayak konsumen yang

sangat luas agar dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya. Dengan adanya

segmentasi konsumen maka perusahaan dapat mendesain produk-produk yang lebih

responsif terhadap kebutuhan konsumen.

Produk kami yaitu Jogja Bus Resto menawarkan pilihan perjalanan terbaru bagi para

konsumen dimana kami mencoba menawarkan konsep yang menggabungkan Bus Wisata

dengan Restoran. Jogja Bus Resto dalam menawarkan produknya melakukan segmentasi

pada wisatawan golongan menengah keatas, baik wisatawan domestik maupun wisatawan

asing yang berkunjung di Yogyakarta. Segmentasi tersebut dilatarbelakangi oleh

pelayanan dan produk yang kami tawarkan kepada wisatawan memiliki harga standar

restoran yang harganya lebih tinggi dari rumah makan biasanya, sehingga segmentasi

kami fokuskan pada para wisatawan kalangan menengah keatas.

Targeting

Kami melakukan pendekatan multisegmen dengan melakukan strategi pemasaran

yang berbeda-beda sesuai dengan target pasarnya. Disini kami mencoba menempatkan

produk kami yaitu Jogja Bus Resto untuk dapat berada di dua pasar yang berbeda, tapi

tetap menjadi satu kesatuan. Dimana produk kami dapat diterima oleh para wisatawan

dan juga dapat diterima oleh pecinta kuliner, karena selain suasana dan pengalaman

berbeda yang dapat diperoleh para wisatawan, kami juga menawarkan hidangan

tradisional DIY dan Jawa Tengah yang lezat dengan pelayanan yang memuaskan

sehingga menciptakan kenyamanan bagi para pecinta kuliner nusantara. Konsumen kami

diharapkan berasal dari pihak-pihak yang datang baik secara kelompok maupun secara

individual. Dengan adanya strategi yang beragam kami mencoba menarik para wisatawan

dengan pendapatan menengah keatas dengan berbagai macam usia yang sedang berwisata

di Yogyakarta.

Positioning

Jogja Bus Resto merupakan perpaduan dari Bus Wisata dengan Restoran yang

merupakan inovasi pariwisata dan kuliner pertama di Indonesia. Terdapat banyak tempat

wisata dan restoran di berbagai wilayah di Indonesia yang terkesan biasa saja. Kami

menggabungkan unsur wisata sekaligus kuliner dengan pelayanan terbaik yang

meruapakan inovasi pertama di Indonesia. Dengan menggabungkan kedua aspek tersebut

kami mencoba membedakan produk kami dari para pesaing di dunia bisnis, dengan

menyediakan inovasi dan pengalaman baru untuk konsumen.

B. Marketing Mix

Strategi Produk

5 Tingkatan Produk:

o Core Benefit: Mengenyangkan konsumen yang lapar sekaligus memberikan

pengalaman baru dalam menyantap makanan dan minuman.

o Basic Product: Menjual makanan dan minuman dengan berbagai menu khas

Jawa dengan bus yang sudah dirancang interiornya sebagai tempat (sarana) yang

nyaman dan mewah untuk menyantap makanan tersebut. Seperti terdapat meja

makan, tempat duduk nyaman, lingkungan bersih, dapur dan bahan makananan yang

bersih serta pelayanan prima.

o Expected Product: Makanan yang enak dan memiliki cita rasa Jawa yang kuat

disampaikan melalui rasa dan tampilan penyajian serta tempat makan yang unik-

nyaman, mewah dan terintegerasi dengan teknologi, mudah dijangkau oleh para

wisatawan dan sesuai dengan budget.

o Augmented Product: Memberikan pengalaman pertama menyantap makanan di

dalam bus.

o Potential Product: Menjadi restoran dengan menu masakan khas Jawa berjalan

pertama di Yogyakarta yang akan mengunjungi obyek-obyek wisata.

Jogja Bus Resto merupakan tempat makan yang memudahkan konsumen untuk

mendapatkan kuliner khas Jateng DIY dengan akses langsung di tempat wisata yang

strategis

Strategi Harga

Penentuan harga suatu produk barang dan jasa tidak bisa hanya berhenti sampai harga

yang dikenakan untuk makanan tersebut, namun juga perlu menjawab faktor-faktor lain

yang mempengaruhi keputusan pembelian calon konsumen. Faktor seperti bagaimana

cara harga jasa dikenakan kepada calon konsumen, kapan pembayaran harus dilakukan,

bagaimana cara pembayaran dilakukan juga mempengaruhi apa yang disebut

sebagai psychology of pricing. Faktor pertama yang mempengaruhi manajemen harga

adalah pelayanan yang ditawarkan. Semakin baik pelayanan yang dilakukan oleh sebuah

perusahaan, akan memungkinkan pihak perusahaan untuk menyajikan tawaran harga

yang lebih ramah kepada konsumen.

Sebab laba akan tertutupi dari kemampuan dan strategi pemasaran kreatif yang

dijalankan oleh pihak perusahaan. Kreativitas merupakan modal untuk mampu bersaing

lebih baik di tengah pasar. Namun apabila pemasaran yang dilakukan tidak maksimal dan

tidak menggunakan cara-cara baru, langkah yang dilakukan adalah dengan upaya

peningkatan harga jual. Hal ini tentunya akan sedikit berdampak kepada minat konsumen

terhadap produk atau layanan jasa yang ditawarkan.

Penentuan harga dari Jogja Bus Resto memperhatikan aspek-aspek berikut:

1. Memperhatikan tujuan menetapkan harga yaitu antara lain:

Mendapatkan laba optimal

Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian pada

penjualan bersih

2. Mengidentifikasi penyebab sensitivitas harga

Pembeli tidak begitu sadar akan adanya barang subtitusi

Pembeli tidak mudah untuk membandingkan harga dari produk perusahaan lain.

3. Mengestimasi biaya

Jogja Bus Resto menyasar kalangan menengah ke atas sehingga produk yang

ditawarkan harus berasal dari bahan-bahan terbaik serta perlengkapan yang terbaik

pula. Hal tersebut cenderung menimbulkan biaya yang tinggi.

Jogja Bus Resto mencari terobosan baru dalam menjual makanan dengan

meningkatkan kualitas makanan yang lebih baik. Salah satu unsur utama dalam

menjual produk ialah memahami apa yang menjadi keinginan dari konsumen,

konsumen wisatawan sekarang ini lebih menyukai makanan dengan kualitas yang

baik dengan akses yang mudah, sehingga dengan menawarkan produk yang sesuai

dengan kualitas yang bisa dipertahankan itu akan menjadi kunci keberhasilan

penjualan produk

Penetapan Harga Makanan dan Minuman

Kami menawarkan berbagai macam makanan, minuman dana jajanan khas Jateng dan

DIY berkisar antara Rp 15.000,00 - Rp 60.000,00. Kami juga menyediakan free facilities

berupa kamar mandi, AC, musik, dan wi-fi.

Strategi Distribusi

Dalam melakukan distribusi terhadap produk kami, Kami menggunakan dua metode

distribusi, yaitu distribusi langsung (direct distribution) dan distribusi tidak langsung

(indirect distribution).Strategi distribusi yang kami jalankan diantaranya adalah:

1. Distribusi langsung

Distribusi langsung yang kami lakukan mengambil keseluruhan tanggung jawab Jogja

Bus Resto untuk promosi, melayani, dan menyediakan pelayanan kepada

pelanggan/wisatawan.

2. Distribusi tidak langsung

Kami bekerjasama dengan pengelola parkir yang ada di Yogyakarta untuk memiliki

sebagian tanggung jawab dan promosi.

Strategi Komunikasi

Dalam mengkomunikasikan nilai, kami menggabungkan beberapa strategi (marketing

communication mix), antara lain:

1. Advertising

Print advertisement

Majalah- majalah traveler, koran nasional, dan media- media cetak nasional

lainnya merupakan media yang efektif untuk memasarkan Jogja Bus Resto

sebagai konsep bus kuliner pertama di Indonesia.

Symbols and logos

Kami juga membuat simbol Jogja Bus Resto untuk menanamkan brand

awareness kepada masyarakat umum.

2. Sales promotion

Paket

Kami akan memberikan paket makanan dan minuman berupa family package dan

holiday package.

3. Public relation & publicity

Social media

Social media merupakan media komunikasi gratis yang sangat efektif,keefektifan

sosial media setara dengan Word of Mouth. Konsumen akan lebih percaya

mengenai performa perusahaan bila direkomendasikan oleh teman atau relatif

mereka oleh sebab itu social media perlu dimanfaatkan dengan maksimal oleh

manajer pemasaranbus resto kami. Kami menggunakan berbagai macam sosial

media yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia seperti

twitter,facebook,path maupun instagram

Kerja sama dengan Penyedia Parkir tempat wisata

Dengan bekerjasama dengan penyedia parker di tempat wisata akan membantu

bus resto untuk memberikan informasi kepada konsumen tempat parkir yang biasa

bus resto gunakan sehingga konsumen tidak begitu sulit untuk mencarinya. Selain

itu dengan menjadi pelanggan tetap di tempat wisata, bus resto akan lebih mudah

untuk mendapatkan tempat bagus yang mudah dilihat konsumen.

4. Direct & interactive marketing

Website

Bus Resto kami akan dilengkapi website yang berisi tentang profil dan info-info

lainnya,selain itu akan tersedia informasi mengenai jadwal tour Jogja Bus Resto

dan menu yang akan di tawarkan setiap harinya, kami akan senantiasa memberi

kabar mengenai perpindahan tempat, menu yang ditawarkan dan perubahan harga

yang mungkin terjadi. Seperti halnya penyedia jasa makan yang lainnya, kami

akan selalu bergantung pada harga bahan makanan pokok yang terjadi di pasar,

maka perlu adanya pemberitahuan apabila terjadi perubahan harga di dalam menu

kami. Bus Resto juga akan memberikan informasi mengenai promo menarik

seperti diskon dapat disampaikan ke konsumen melalui website ini,website ini

akan dilengkapi dengan Search Engine Optimizer (SEO) sehingga konsumen

dapat lebih mudah menemukan website ini saat melakukan pencarian di google.

E-mail

E-mail dapat digunakan sebagai sarana pemasaran langsung. Caranya adalah

mengirimkan brosur dalam format digital. Cara ini mudah, murah, dan tepat

sasaran.

5. Word of mouth marketing

Person to person

Pemasaran yang dilakukan dari mulut ke mulut terbilang paling efektif karena

pengenalan produk diasumsikan dilakukan oleh konsumen yang telah

menggunakan produk tersebut secara pribadi sehingga tingkat kepercaayan

konsumen terhadap suatu informasi yang disebarkan melalui mulut ke mulut

adalah fakta.

Referen

Kami akan memberi insentif bagi pengemudi kendaraan umum seperti becak, ojek

dan taxi yang merekomendasikan dan berhasil meyakinkan pengguna jasa mereka

untuk menyantap makanan di bus kami.

People

Sektor Hulu

Jogja Bus Resto kami merupakan restoran yang menawarkan produk dan pelayanan

berkualitas dengan harga yang reasonable. Untuk dapat memberikan pelayanan

berkualitas tersebut, tentunya sumber daya manusia yang baik sangat diperlukan. Untuk

posisi koki, kami mensyaratkan pendidikan di bidang kuliner dan pengalaman minimal 1

tahun. Untuk posisi pelayan kami mensyaratkan minimal lulusan SMA. Calon karyawan

akan menjalani proses training terlebih dahulu. Selain itu, training juga akan dilakukan

kepada karyawan tetap secara berkala demi menjaga kualitas pelayanan.

Sektor Hilir

Target pasar utama dari bus resto adalah para wisatawan. Oleh sebab itu, kami

berusaha memusatkan proses pemasaran dan pemberian fasilitas untuk para wisatawan.

Dalam proses pemasaran kami berusaha menyasar wisatawan melalui website traveller.

Kami melakukan hal tersebut karena kami mengasumsikan bahwa sebagian besar

wisatawan sudah banyak mengenal teknologi dan terbiasa untuk mencari referensi tempat

wisata melalui internet Kami juga memberi saran, rute, dan kendaraan umum yang dapat

digunakan untuk mengakses objek-objek wisata yang ada.

Process

Kami menawarkan proses pemesanan yang mudah untuk para konsumen Jogja Bus Resto

sebagai berikut :

1. Proses pemberian informasi pada konsumen

Dalam hal ini perusahaan telah gencar melakukan promosi dalam menyebarkan

informasi mengenai produk apa saja yang ditawarkan kepada konsumen. Misalnya

dengan menyebarkan katalog kepada calon konsumen, dimana dalam katalog tersebut

telah tersedia infomasi produk, harga, serta promosi-promosi yang dilakukan

sehingga diharapkan calon konsumen bisa mendapatkan informasi bus resto dengan

mudah.

2. Sapa pelanggan

Pada proses ini karyawan bus restoakan menyambut kedatangan konsumen ke bus

dengan memberi sapaan serta senyuman hangat kepada konsumen. Hal ini dapat

menimbulkan kesan nyaman bagi konsumen saat memulai menikmati pelayanan dari

kami.

3. Pelayanan

Pelayanan yang diberikan karyawan harus maksimal dengan selalu stand by kapanpun

konsumen membutuhkan kami. Pelayanan yang diberikan dapat berupa informasi

mengenai segala menu maupun informasi paket yang sedang ditawarkan serta

berbagai macam kebutuhan yang dibutuhkan konsumen.

4. Proses pembayaran

Pada proses ini konsumen akan dilayani oleh seorang kasir yang mempunyai tugas

khusus dalam proses pembayaran. Setelah konsumen telah memilih tempat duduk dan

memilih menu yang diinginkan melalui point of sales dengan menggunakan gadget

maka kemudia seorang pelayan akan datang ke konsumen dan mengkonfirmasi

pesanan tersebut. Setelah konfirmasi, konsumen dapat membayar tagihan melalui

pelayan kemudian pelayan akan meneruskan kepada kasir. Sehingga dalam hal ini

konsumen diwajibkan untuk membayar terlebih dahulu sebelum menikmati hidangan.

Physical Environment

Untuk membedakan restoran kami dengan restoran atau tempat makan lain dan

memberikan kesan tersendiri kepada konsumen dan calon konsumen. Desain restoran

kami memiliki penampakan fisik yang menarik dan berbeda dengan yang lain, yaitu

berada di dalam bus. Pelanggan pun dapat melihat desain interior yang unik, bersih,

nyaman dan dengan dekorasi Jawa. Kebersihan terjaga dengan baik karena setiap waktu

dilakukan pembersihan oleh petugas sesuai dengan prosedur. Penataan ruang juga telah

disesuaikan sedemikian rupa untuk membuat nyaman para konsumen.

Karakteristik pembeli pada bus resto, yaitu pembelian bersifat accidental, artinya

kebanyakan konsumen memiliki mobilitas tinggi dan tidak merencanakan akan ke mana

dan makan kuliner khas daerah dimana saat mengunjungi suatu kota,mereka akan

memilih sesuai rekomendasi atau apa yang terlintas di pikiran mereka terlebih dahulu.

C. Estimasi Permintaan Jogja Bus Resto

Sangat penting bagi sebuah perusahaan untuk mengistimasi berapa banyak permintaan

yang mungkin terjadi untuk meramalkan profit, biaya dan investasi kembali. Jogja Bus Resto

akan buka pada bulan Desember di tahun 2017, di mana bulan tersebut merupakan puncak

liburan panjang di Indonesia khususnya Yogyakarta. Berikut adalah perkiraan estimasi

pengunjung yang akan menikmati kuliner serta pelayanan di bus kami.

Estimasi pada saat 1 bulan pertama retoran kami buka.

Pada minggu pertama karena promosi dan framming yang kami lakukan sangat gencar,

maka perkiraan pengunjung akan mencapai 450 pengunjung.

Pada minggu kedua, kami mengestimasi bahwa pengunjung di bus resto kami akan

berkurang karena promosi yang dilakukan tidak se gencar pada minggu pertama, maka

estimasi pengunjung pada minggu kedua menjadi 425 pengunjung.

Pada minggu ketiga dan keempat di Bulan Desember, tentu saja merupakan puncak

liburan di kota Yogyakarta, maka dari itu selama minggu ketiga dan keempat akan terus

mengalami kenaikan yaitu 440 pengunjung di minggu ketiga dan 460 pengunjung di minggu

keempat.

WAKTU ESTIMASI PELANGGAN

Minggu Pertama 450 pengunjung

Minggu Kedua 425 pengunjung

Minggu Ketiga 440 pengunjung

Minggu Keempat 460 pengunjung

Kami berencana untuk membuka restoran kami pada Bulan Desember 2017. Estimasi

pengunjung pada Bulan Desember sebanyak 1775 pengunjung, pada blan Januari sebanyak

1680 pengunjung, bulan Februari 1500 pengung, Maret 1500 pengunjung, April 1300

pengunjung, Mei 1500 pengunjung, Juni 1600 pengunjung, Juli 1620 pengunjung,

Agustus1225 pengunjung, September 1300 pengunjung, Oktober 1500 pengunung,

November 1500 pengungjung.

WAKTU ESTIMASI PELANGGAN

Desember 1775

Januari 1680

Februari 1500

Maret 1500

April 1300

Mei 1500

Juni 1600

Juli 1620

Agustus 1225

September 1300

Oktober 1500

November 1500

D. Estimasi Penawaran Jogja Bus Resto

Pada saat bulan pertama pembukaan Jogja Bus Resto, kami akan melakukan pembatasan

makanan yang akan ditawarkan kepada konsumen. Keputusan tersebut didasarkan pada

antisipasi adannya bahan makanan yang akan terbuang karena perusahaan kami belum

berjalan dengan stabil. Selain keputusan tersebut, hal lain yang mendasari adanya

pembatasan menu dan jumlah makanan yaitu alasan teknis. Alasan teknis yang kami

maksudkan yaitu percobaan tersebut akan membantu kami untuk melihat respon masyarakat

terhadap jenis makanan yang lebih disukai dan menjadi favorit, sehingga hal tersebut akan

membantu kami untuk melakukan keputusan yang jauh lebih baik di masa mendatang dalam

hal estimasi bahan baku dan penggantian menu makanan. Adapun pada bulan pertama menu

yang akan kami tawarkan setiap harinya akan berbeda dengan menggunakan komposisi

bahan baku daging-ayam-ikan, namun untuk sayur dan camilan akan tersedia dengan menu

yang tidak dibatasi. Adapun setiap harinya dalam normal days penawaran menu yang akan

kami lakukan sebanyak 80 porsi dengan komposisi menu dengan bahan baku yang berbeda,

namun secara weekend porsi yang akan kami tawarkan mencapai 120 menu setiap harinya

dengan komposisi menu dengan bahan baku yang berbeda. Pembedaan porsi yang di lakukan

pada hari biasa dan libur tersebut dikarenakan pada hari libur akan lebih banyak wisatawan

yang berkunjung ke tempat wisata dan memperbesar proporsi peningkatan permintaan di bus

resto kami.

E. Estimasi Total Pasar Potensial Jogja Bus Resto

Total pasar potensial merupakan bagian pasar yang tergolong mampu dikuasai oleh

perusahaan dari keseluruhan total permintaan yang tersedia di pasar pada wilayah tertentu

(Yogyakarta ). Tidak semua potensi permintaan tersebut mampu dicapai atau dilayani oleh

bisnis kami, dan juga tidak semua total potensi permintaan tersebut sesuai dengan kapasitas

total perusahaan maupun tujuan perusahaan. Dengan demikian, kami melakukan targetting

untuk mengetahui dan memfokuskan pasar potensial kami. Target utama kami adalah para

wisatawan Yogyakarta baik domestik maupun mancanegara dengan golongan menengah

keatas. Hal ini didasarkan pada kualitas produk yang kami tawarkan adalah produk yang

unggul dan inovasi pertama di Indonesia yang berbeda dengan yang lain. Kami mengestimasi

total pasar potensial Jogja Bus Resto dari total wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.

http://jogjakota.bps.go.id/data/publikasi/publikasi_7/publikasi/index.html?pageNumber=21

Data diatas merupakan jumlah wisatawan tahun 2013 baik domestik maupun

mancanegara yang berkunjung di Yogyakarta di lokasi tertentu yang menjadi lokasi Jogja

Bus Resto kami. Total wisatawan Asing pada tahun 2013 sebesar 253.127 wisatawan,

sedangkan total wisatawan domestik sebesar 1.265.044. Dari data tersebut dapat disimpulkan

bahwa jumlah wisatawan domestik lebih banyak dibandingkan dengan wisatawan

mancanegara. Yang menjadi pasar potensial kami adalah wisatawan kelas menengah keatas

karena harga produk yang kami tawarkan diatas harga rata-rata karena produk yang

ditawarkan berkualitas. Kami mengestimasi bahwa seluruh wisatawan mancanegara adalah

pasar potensial karena harga yang kami tawarkan masih cenderung murah bagi mereka.

Sedangkan 50% dari wisatawan domestik kami anggap sebagai pasar potensial bagi bisnis

kami anggap sebagai kelas menengah keatas. Jadi dapat disimpulkan bahwa total pasar

potensial Jogja Bus Resto adalah total wisatawan mancanegara yang berkunjung di

Yogyakarta dan setengah total wisatawan lokal Yogyakarta.

F. Estimasi Omzet Penjualan Jogja Bus Resto

Peranan pemasaran dalam mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan dapat dilihat dari

tingkat keuntungan perusahaan yang ditentukan oleh tingkat penjualan. Apabila perusahaan

tidak mampu mencapai target penjualan, maka penerimaan hasil penjualan akan lebih rendah

dari yang direncanakan yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat keuntungan. Omzet

penjualan merupakan total jumlah penjualan produk yang dihitung berdasarkan laba bersih

dari laporan laba-rugi perusahaan selama satu periode.

Kami menilai estimasi omzet dilihat dari estimasi pengunjung yang sudah dijabarkan per

bulan ( data terlampir). Kami menilai bahwa setiap pengunjung yang datang di Jogja Bus

Resto akan menghabiskan biaya sebesar Rp 60.000,00 per orang. Berikut merupakan estimasi

pengunjung yang datang per bulan dalam setahun :

No Bulan Estimasi biaya/

kunjungan

Estimasi

Pengunjung

Total

1 Desember ( 2017 ) Rp 60.000,00 1775 Rp 106.500.000,00

2 Januari ( 2018 ) Rp 60.000,00 1680 Rp 100.800.000,00

3 Februari Rp 60.000,00 1500 Rp 90.000.000,00

4 Maret Rp 60.000,00 1500 Rp 90.000.000,00

5 April Rp 60.000,00 1300 Rp 78.000.000,00

6 Mei Rp 60.000,00 1500 Rp 90.000.000,00

7 Juni Rp 60.000,00 1600 Rp 96.000.000,00

8 Juli Rp 60.000,00 1620 Rp 97.200.000,00

9 Agustus Rp 60.000,00 1225 Rp 73.500.000,00

10 September Rp 60.000,00 1300 Rp 78.000.000,00

11 Oktober Rp 60.000,00 1500 Rp 90.000.000,00

12 November Rp 60.000,00 1500 Rp 90.000.000,00

Total estimasi penjualan Rp 1.080.000.000,00

Kami memulai membuka Jogja Bus Resto pada bulan desember karena bulan tersebut

adalah musim liburan akhir sekolah dan libur natal dan tahun baru sehingga jumlah

wisatawan meningkat. Dari data diatas, estimasi total omzet penjualan Jogja Bus Resto

setahun berjalan adalah Rp 1.080.000.000,00 dimana estimasi rata-rata omzet penjualan per

bulan sebesar Rp 90.000.000,00.

Perencanaan Operasi

A. Peta Lokasi

Jogja Bus Resto akan beroperasi di sekitar wilayah Yogyakarta. Ini adalah peta kota

Yogyakarta secara umum. Akan ada beberapa titik yang menjadi tempat pemberhentian Jogja

Bus Resto. Titik-titik tersebut merupakan situs-situs wisata yang strategis karena dipastikan

ramai akan wisatawan.

B. Lokasi Pengoperasian

Akan ada 3 titik yang menjadi lokasi pengoperasian restaurant ini. Dengan memanfaatkan

tempat wisata sebagai pusat keramaian, kami memilih:

Abu Bakar Ali

Alun-alun Utara

Alun-alun Selatan

Sebagai tempat pengoperasian bisnis kami. 3 tempat tersebut memenuhi aspek :

1. Intensitas wisatawan yang tinggi

2. Lokasi yang berada di tengah kota Yogyakarta

3. Keamanan dan perizinan

4. Ruang yang memadai

5. Keperluan kebersihan yang terjangkau

Untuk start-up ini kami memfokuskan 3 lokasi tersebut, namun seiring berkembangnya

bisnis ini kami akan menambah lokasi untuk pengoperasian bisnis. Lokasi yang dirasa cukup

potensial :

1. Candi Prambanan dan Borobudur

2. Pantai (Daerah selatan)

3. Merapi (daerah utara)

Dalam mengoperasikan bisnis ini, tentunya kami membutuhkan ruang untuk menyimpan

barang dan bus ketika tidak sedang beroperasi. Penyimpanan bertujuan untuk menjaga bahan

tetap segar karena bus tidak mungkin beroperasi di malam hari dengan arti bahwa kulkas

tidak akan hidup, maka kami harus mengeluarkan bahan ketika malam hari. Kami juga harus

melakukan perawatan terhadap peralatan bisnis kami yang harus dilakulan di luar bus seperti

alat masak, alat kebersihan dan lainnya. Yang terpenting adalah kami membutuhkan ruang

untuk penyimpanan bus kami ketika tidak sedang beroperasi.

Karenanya kami akan menyewa rumah yang akan berfungsi sebagai kantor, tempat

penyimpanan bahan, peralatan dan bus serta fungsi kantor lainnya. Rumah yang kami sewa

berlokasi di sekitar Jalan Suryatmajan, dilengkapi dengan halaman yang luas kurang lebih

untuk 8 mobil sehingga kami manfaatkan sebagai tempat parkir bus. Selain itu rumah ini juga

dilengkapi dengan fasilitas kamar, kamar mandi, ruang rapat, dan lainnya untuk keperluan

bisnis kami.

Bangunan untuk kantor, gudang dan pemberhentian bus

C. Jadwal Operasi

Jogja Bus Resto akan beroperasi 6 hari dalam satu minggu yaitu dari hari Selasa-Minggu.

Dengan alokasi sebagai berikut :

Senin = libur, akan dimanfaatkan untuk pemasokan bahan-bahan dan keperluan

perawatan bus

Selasa & Jumat = tempat parkir Abu Bakar Ali

Rabu & Sabtu = tempat parkir Alun-Alun Utara

Kamis & Minggu = Alun-Alun Selatan (depan Sasono Hinggil)

Alokasi waktu untuk pengoperasian sendiri pukul 11.00 WIB – 23.00 WIB (12 jam)

Kami menyediakan 8 Meja dengan estimasi terisi 2 – 4 Orang. Maka ketika semua meja

terisi penuh dalam satu waktu, 32 orang akan mengisi restaurant. Dengan estimasi 1 Meja

menghabiskan pesandan menunggu makanan 15-30 menit dan menikmati makanan 1-1,5

jam, konsumen akan menghabiskan waktu 2 jam di dalam Jogja Bus Resto.

D. Daftar Mesin, Peralatan, dan Perlengkapan

Bus

Bus yang kami gunakan adalah bus Hino seri RK8 R260. Untuk renovasi bus, dari

interior hingga eksterior, kami bekerja sama dengan rekan yang sudah menggeluti dunia

renovasi bus sebelumnya. Rekan kami adalah ‘Baze’ (baze.co.id), yaitu bisnis penjual

produk dan jasa renovasi bus yang sudah sangat profesional di industrinya. Seperti pada

umumnya, bus yang kami gunakan membututhkan bahan bakar, perawatan mesin seperti

oli, air kaburator, perawatan keberishan. Bus kami juga dilengkapi interior standbar bus

seperti pintu, ac, whiper dan lainnya.

Spesifikasi lebih rinci untuk bus yang kami dapatkan dari ‘Baze’ sebagai berikut:

Perlengkapan dan peralatan

Peralatan dapur, peralatan makan, peralatan elektronik, peralatan kebersihan dan

peralatan untuk toilet.Daftar perlengkapan dan peralatan, termasuk harga, terlampir

sebagai berikut :

No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Total

1. Bus    Chassis Bus Besar 1 Rp 609.000.000,00 Rp 609.000.000,00  Karoseri Body Bus 1 Rp 350.000.000,00 Rp 350.000.000,00  Interior Bus 1 Rp 350.000.000,00 Rp 350.000.000,00  Genset 1 Rp 4.000.000,00 Rp 4.000.000,002. Peralatan Dapur    Kompor 1 Rp 120.000,00 Rp 120.000,00  Panci Happy Call 2 besar Rp 330.750,00 Rp 661.500,00  Panci Happy Call 1 kecil Rp 315.000,00 Rp 315.000,00  Knife set +telenan 1 set Rp 95.000,00 Rp 95.000,00  Magic Jar 1 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00  Blender 1 Rp 250.000,00 Rp 250.000,00  Tempat makanan 5 Rp 145.350,00 Rp 726.450,00  Nampan karet 3 Rp 60.000,00 Rp 180.000,00  Serbet 10 Rp 3.750,00 Rp 37.500,00  Spatula 2 Rp 13.500,00 Rp 27.000,00  Sop 2 Rp 8.450,00 Rp 16.900,00  Dispenser 1 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00  Juggler 2 Rp 30.000,00 Rp 60.000,00  Panci tabung 5 Rp 121.000,00 Rp 605.000,00  Sendok sayur saji 10 Rp 6.100,00 Rp 61.000,004. Peralatan Kebersihan 1 set Rp150.000,00 Rp 150.000,005. Peralatan Elektronik    Tablet untuk Menu 10 Rp 1.000.000,00 Rp 10.000.000,00  Point of Sales 1 lisensi Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00  Wi-fi   Rp 250.000,00 Rp 250.000,006. Peralatan Makan    Piring 25 Rp 14.100,00 Rp 352.500,00  Piring selat 25 Rp 18.100,00 Rp 452.500,00  Piring lepek oval 25 Rp 9.750,00 Rp 243.750,00  Mangkok 25 Rp 13.950,00 Rp 348.750,00  Alas Mangkok 25 Rp 10.700,00 Rp 267.500,00  Gelas es teh 12 Rp 4.200,00 Rp 50.400,00  Gelas ocean 24 Rp 5.200,00 Rp 364.800,00  Sendok 3 lusin Rp 30.400,00 Rp 91.200,00  Garpu 3 lusin Rp 30.400,00 Rp 91.200,00  Tissue Makan 7 Rp 5.700,00 Rp 39.900,00  Botol Garam, Merica 7 Rp 5.400,00 Rp 37.800,00  Saus Sambal, Saus Tomat,

Kecap 7 Rp 2.500,00 Rp 17.500,00

7. Peralatan Toilet   Rp 30.000,00 Rp 30.000,00      Total Rp 1.331.043.150,00

E. Design dan Layout Bus

Di dalam Jogja Bus Resto ini akan terdapat pintu masuk, tempat supir, toilet, dan

wastafel dibagian depan, kemudian pintu masuk di bagian samping, dapur di bagian paling

belakang, serta meja dan kursi untukcustomer dengan kapasitas maksimum 32 orang.

F. Perencanaan Produk

Menu

Menu yang kami sajikan ada 3 jenis yaitu untuk makanan utama, minuman, dan makanan

penutup (jajanan) yang semuanya merupakan makanan dan minuman khas Jawa.

Makanan Utama

Nasi Liwet Solo Rawon Salad Solo

Pepes Ikan Mas Pecel Lele Bandeng Presto

Bakmi Godhog Jawa Garang Asem Sate Koyor Tengkleng

Minuman

Es Teh Es Jeruk Lemon Tea Es Dawet Es Kopyor

Kunir Asem Beras Kencur Gulas

Makanan Penutup (jajanan)

Cenil, Klepon, & Ketan Gathot & Tiwul Serabi Kocor Jenang Sumsum

Bahan

Dari produk yang kami jual, untuk makanan kami membutuhkan 3 bahan utama yaitu

ayam, ikan dan daging (sapi dan kambing).

Bahan Satuan /minggu Harga satuan

Ayam 12 ekor Rp 50.000,00

Daging Sapi 4 kg Rp 120.000,00

Daging Kambing dan tulang 30 kg Rp 15.000,00

Lele 10 kg Rp 20.000,00

Ikan Mas 20 kg Rp 40.000,00

Bandeng 40 ekor Rp 5.000,00

Telur 8 kg Rp 16.000,00

Lemak Sapi 6 kg Rp 20.000,00

Ati Ampela 90 buah Rp 3.000,00

Sayuran Rp 100.000,00 per hari

Tenaga Kerja

Dalam pengoperasian bisnis kami tentunya memerlukan sumber daya manusia sebagai

penggerak utama bisnis ini. Tenaga kerja yang kami butuhkan:

o 1 supir dengan gaji : Rp 800.000

o 2 koki dengan gaji : Rp 2.000.000/orang

o 2 pelayan dengan gaji : Rp 1.250.000/orang

o 1 kasir dengan gaji : Rp 1.250.000/orang

G. Desain Proses Operasi

Proses operasi terbagi atas 2 yaitu jenis produksi dan tipe proses yang kami gunakan.

a. Jenis Produksi = Standarisasi

Karena kami sudah membuat menu yang akan ditawarkan dan pembeli langsung dapat

membeli sesuai dengan yang diinginkan.

b. Tipe Proses = Batch production & made to order

Karena permintaan berfluktuasi, produknya bervariasi, membutuhkan proses yang tidak

berkelanjutan.

H. Perencanaan Proses/Operasional

Proses ketika customer masuk ke dalam bus sampai customer keluar dari bus akan dijelaskan

sebagai berikut:

o Customer masuk ke dalam bus

Perhatian konsumen akan tertarik dengan bus yang beda dari bus pada umumnya dan

berada di pusat keramaian. Begitu mengetahui bus ini merupakan restaurant, konsumen

memilih untuk menyantap makanan di bus ini. Konsumen masuk ke dalam bus melalui

pintu depan bus.

o Customer melihat interior bus dan memilih tempat duduk

Begitu masuk ke dalam bus, konsumen akan memerhatikan lingkungan dalam bus

yang unik dan berbeda dengan bus pada umumnya. Hal ini dilakukan karena konsumen

perlu menyesuaikan diri dengan hal yang belum pernah ditemui sebelumnya. Setelah

menyesuaikan diri, konsumen akan memilih tempat duduk. Ada 2 jenis tempat duduk,

yang dapat terisi maksimal 4 orang dan lebih dari 4 orang.

o Customer duduk di meja yang diinginkan

Setelah memilih tempat duduk yang nyaman, konsumen akan duduk di kursi yang

sudah dipilih. Konsumen menikmati lingkungan baru yang belum pernah ditemui

sebelumnya.

o Customer memilih menu dan memesan melalui tablet.

Di tiap meja sudah disediakan 1 tablet yang terintegrasi dengan 2 tablet pusat, 1 di

dapur dan 1 dikendalikan oleh pelayan. Tablet tersebut berisikan informasi seputar menu

Customer masuk ke dalam

bus

Customer melihat interior

bus dan memilih tempat

dudukCustomer

duduk di meja yang diinginkan

Customer memilih menu dan memesan melalui tablet

Pelayan datang dan customer

membayar pesanan

Customer menunggu

pesanan 15-30 menit

Makanan datang

Customer menyantap hidangan

Customer meninggalkan

bus

makanan dan minuman yang disediakan, harga, serta ketersediaan menu tersebut.

Konsumen akan memilih makanan dan minuman yang diinginkan, setelah memilih total

harga akan keluar dan konsumen diminta mengisi total uang yang akan dibayarkan.

Informasi tersebut akan masuk ke tablet pusat yang dikendalikan oleh 1 pelayan. Pelayan

tersebut akan mencatat menu yang dipesan serta pembayaran dari konsumen. Setelah

mendapatkan total uang yang akan dibayarkan, pelayan akan mendatangi konsumen

dengan membawa uang kembalian.

o Pelayan datang dan customer membayar pesanan

Konsumen didatangi oleh pelayan yang akan memastikan pesanan dari konsumen dan

membawa uang kembalian sesuai dengan total uang yang akan dibayar oleh konsumen.

Konsumen akan membayar dan menunggu masakan. Setelahnya pelayan akan

melanjutkan informasi dari tablet ke koki untuk menu yang dipesan.

o Customer menunggu pesanan 15-30 menit

Konsumen menunggu proses produksi dari makanan dan masakan yang dipilih.

Selain proses produksi, konsumen juga harus menunggu antrian dari beberapa konsumen

sebelumnya.

o Makanan datang

Ketika makanan dan minuman yang dipesan siap, pelayan akan mengantarkan

pesanan tersebut kepada konsumen. Makanan dan minuman akan diusahakan untuk

datang bersamaan, namun untuk menyiasati makanan yang butuh proses produksi cukup

lama, maka minuman akan disajikan terlebih dahulu.

o Customer menyantap hidangan

Konsumen akan menikmati masakan dan minuman yang disajikan. Untuk menyantap

makan sendiri kami estimasikan menghabiskan waktu sekitar 1-1,5 jam. Konsumen akan

menghabiskan waktu untuk makan dan chit-chat dengan teman atau keluarga yang

datang bersama mereka.

o Customer meninggalkan bus

Setelah selesai menikmati makanan dan pengalaman baru menyantap makanan di

dalam bus dengan interior unik, konsumen akan puas dan meninggalkan bus untuk

menuju destinasi berikutnya.

I. Perencanaan Kapasitas

Dalam merencanakan kapasitas Jogja Bus Resto kami melakukan beberapa estimasi.

Kami membagi dua jenis hari yaitu Normal Days (Selasa-Jumat) dan Week days (Sabtu-

Minggu). Selain itu, kami juga melakukan estimasi jam/sesi ramai konsumen untuk restauran

kami. Jam buka restaurant kami adalah 11.00 WIB hingga 23.00 WIB. Di dalam jam tersebut

kami membagi beberapa sesi dengan pendekatan asumsi jam makan yaitu 11.00 – 14.00,

14.00 – 17.00, 17.00 – 19.00, 19.00 – 21.00, 21.00 – 23.00 (5 sesi). Di tiap sesi kami

memprediksi jumlah konsumen yang berbeda. Hal ini kami gunakan untuk mengestimasi

jumlah konsumen yang dapat kami layani tiap harinya. Serta berapa jumlah menu yang dapat

kami hidangkan tiap harinya. Untuk start-up ini, kami membedakan menu tiap harinya yaitu

Selasa dan Jumat kami menyediakan rawon, liwet dan bandeng. Untuk hari Rabu dan Sabtu

kami menyediakan tengkleng, bakmi jawa dan pepes ikan mas, dan untuk hari Kami dan

Minggu kami menyediakan sate koyor, garang asem dan pecel lele. Menu tersebut adalah

menu utama namun kami juga menyediakan menu tambahan tiap hari seperti sayur dan

gorengan.

Pada normal days, kami memprediksi jumlah kursi terisi 24 kursi tiap harinya. Dengan

pendekatan pesimis, tiap meja terisi 2 konsumen dan optimis, tiap meja terisi 4 konsumen,

kapasitas kami yaitu kurang lebih 40-90 orang. Untuk prediksi menu sendiri, pada normal

days kami menyediakan kapasitas menu 20-30 porsi tiap menunya dengan total 320 porsi

selama 4 hari.

Pada weekend, kami memprediksi jumlah kursi terisi 48 kursi tiap harinya atau dua kali

lipat dari normal days. Dengan melakukan pendekatan yang sama, jumlah konsumen yang

kami prediksi tiap harinya kurang lebih 90-190 orang dan untuk prediksi menu pada weekend

kami menyediakan kapasitas 50-60 porsi tiap menunya dengan total 340 porsi selama 2 hari.

Sesi JamJumlah Meja Terisi Normal

Days

Jumlah Meja Terisi

Weekend

1 11.00 - 14.00 8 16

2 14.00 - 17.00 2 4

3 17.00 - 19.00 4 8

4 19.00 - 21.00 8 16

5 21.00 - 23.00 2 4

Jumlah 24 48

Hari Menu Porsi Kebutuhan Pokok

Selasa

Rawon 30 2 Kg Daging Sapi Segar

Liwet 30 2 Ekor Ayam Segar

Bandeng 20 20 Ekor Bandeng

Rabu

Tengkleng 30 10 Kg Tulang Kambing

Bakmi Jawa 30 30 buah Ati Ampela & 1 Kg Daging Ayam

Pepes Ikan Mas 20 20 Ekor Ikan Mas

Kamis

Sate Koyor 30 2 Kg Koyor

Garang Asem 20 2 Ekor Ayam Segar

Pecel Lele 30 30 Ekor Lele

Jumat

Rawon 30 2 Kg Daging Sapi Segar

Liwet 30 2 Ekor Ayam Segar

Bandeng 20 20 Ekor Bandeng

Sabtu

Tengkleng 50 20 Kg Tulang Kambing

Bakmi Jawa 60 60 buah Ati Ampela & 2 Ekor Ayam

Pepes Ikan Mas 60 60 Ekor Ikan Mas

Minggu

Sate Koyor 60 4 Kg Koyor

Garang Asem 50 4 Ekor Ayam Segar

Pecel Lele 60 kor Lele

J. Perencanaan Kapasitas

Berdasarkan layout yang sudah kami buat dan prediksi konsumen yang telah kami

estimasikan, Jogja Bus Resto memiliki kapasitas penuh sebanyak 32 orang dengan

pembagian:

3 meja untuk 2 orang: 6 orang

3 meja untuk 4 orang: 12 orang

1 meja untuk 6 orang: 6 orang

1 meja untuk 8 orang: 8 orang

Dengan total 32 orang.

K. Perencanaan Fasilitas

Fasilitas yang akan kami berikan adalah sebagai berikut:

Wifi

Banyaknya orang yang memiliki akun di media sosial seperti facebook dan twitter,

membuat mereka tidak bisa satu hari pun lepas dari koneksi internet. Berdasarkan

fenomena tersebut maka kami menyediakan free internet wifi. Hal ini juga dapat

menguntungkan pihak kami dalam hal promosi, karena unggahan yang mereka lakukan

on the spot akan lebih menarik.

Full AC

Menikmati makanan di dalam bus akan terasa anas apabila tidak ada udara yang

masuk. Maka daari itu kami menyediakan AC untuk membuat para konsumen menjadi

lebih nyaman.

Full Music

Menikmati makanan dengan teman-teman maupun keluarga akan lebih terasa

menyengkan apabila tersedia music yang akan menjadi background sound yang akan

membuat lebih relax.

Toilet

Spot yang digunakan bus resto untuk beroperasi sangat jauh bagi konsumen untuk

mencari toilet, maka dari itu kami menyediakan toilet agar konsumen tidak kesulitan

untuk mendapatkan akses air bersih.

Sistem pemesanan yang canggih

Sistem pemesanan yang canggih kan membuat konsumen merasa nyaman karena

dalam memesan mereka tidak merasa terburu karena ada pelayan yang menunggu mereka

menentukan pilihan. Konsumen dapat menentukan pilihan meraka secara bebas dan tidak

perlu mengantri untuk meminta untuk dilayani.

L. Perencanaan Kerjasama

Pengelola tempat wisata

Bisnis yang kami geluti adalah bisnis yang memiliki ketergantungan dengan pusat

keramaian dikarenakan segmentasi pasar kami adalah wisatawan dan produk yang kami

jual adalah makanan dan minuman yang memiliki ciri khas kedaerahan. Maka, bekerja

sama dengan pengelola tempat wisata adalah langkah strategis bagi kami. Selain

memberikan legalisasi kami untuk beroperasi di lingkungan wisata, pengelola juga dapat

membantu mempromosikan bisnis kami kepada pelanggan. Manfaat yang dapat kami

berikan kepada pengelola adalah retribusi dan promosi dua-arah kepada mereka.

Pemerintah : pengelola Dinas Pariwisata

Bisnis kami secara langsung membantu pemerintah dalam mengembangkan dan

meningkatkan jumlah wisatawan daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Maka menjalin

kerjasama dengan Dinas Pariwisata Yogyakarta merupakan salah satu langkah strategis.

Kami merencanakan restaurant kami menjadi salah satu ciri khas wisata kota Yogyakarta.

Dinas Pariwisata dapat membantu promosi bisnis kami melalui brosur yang disediakan

dinas.

Pemasok bahan baku

Seperti yang dicantumkan di atas, makanan yang kami sajikan adalah makanan khas

Jawa yang memiliki cita rasa yang kuat. Maka pemilihan bahan dan bumbu yang baik

merupakan inti produksi kami. Karena hal tersebut kami akan menjalin kerja sama

dengan pemasok bahan baku untuk menjaga cita rasa produk yang kami jual.

Pemasok minuman dan jajanan

Untuk menu minuman dan jajanan kami tidak melakukan produksi sendiri. Kami

akan bekerja sama dengan pemasok yang sudah menyediakan produk jadi. Karena

minuman dan jajanan tersebut juga memiliki cita rasa yang kuat dan khas, maka kami

akan menjalin kerja sama dengan pemasok guna memastikan kwalitas produk tersebut.

Spesialis Interior Bus : Baze

Untuk merombak interior dan eksterior bus agar memiliki ciri khas yang bagus, kami

menjalin kerja sama dengan spesialis dalam pengelolaan interior bus. Spesialis tersebut

sudah sangat ahli di dalam bisnis ini. ‘Baze’ merupakan bisnis yang bergerak dibidang

pengadaan kebutuhan interior dan eksterior bus dan jasa perenovasi bus. Kami menjalin

kerja sama dengan ‘Baze’ tidak hanya 1 kali, namun juga dalam perawatan bus karena

Baze sangat ahli dalam pengoperasian bus.

M. Perencanaan Perawatan

Perawatan harian

Sisa-sisa makanan yang terjatuh pada saat konsumen menikmati menu di bus resto

amat sangat menggangu kebersihan bagi pelanggan lainnya.Perawatan harian yang

dilakukan yaitu setelah selesai bus resto beroperasi maka karyawan akan bersama-

bersama membersihkan bagian dalam Jogja Bus Resto dengan menyapu dan mengelap

perabotan yang ada di dalam bus resto. Selain itu juga mencuci peralatan dan

perlengkapan operasional seperti piring, gelas, dan memberishkan meja.

Perawatan 2 hari sekali

Spot yang akan digunakan oleh Jogja Bus Resto merupakan spot outdoor di mana

beberapa di antaranya berada di outdoor, hal ini akan menjadikan tampilan luar bus resto

terdapat tempalan debu. Perawatan 2 hari sekali yang dilakukan bagi bus resto yaitu

mencuci bagian luar dari bus resto sehingga Jogja Bus Resto kana tetap mengutamakan

kebersihan dan dapat menarik minat calon konsumen untuk masuk.

Perawatan mingguan

Perawan berkala yang harus di lakukan untuk semua restoran yaitu memastikan

bahwa lingkungan makan mereka terbebas dari kotoran yang tidak terlihat dan

menghindarkan dari debu-debu halus yang berterbangan.Perawatan mingguan ini yaitu

mem- vacuum seluruh bagian dalam Jogja Bus Resto agar mengurangi debu debu halus

yang mungkin dapat meng-kontaminasi makanan pelanggan.

Perawatan bulanan

Perawatan bulanan yang akan dilakukan oleh kami yaitu mengecek seluruh bagian

mesin dari Jogja Bus Resto sehingga bus kami tetap dalam keadaan baik dalam

berkendara dan memastikan tidak ada spare part yang mungkin rusak.

Perencanaan Sumber Daya Manusia

A. Job Description

CEO – Noverika Dianti Sri Cahyani Putri

Tugas utama CEO yaitu melakukan kontrol atas semua fungsi manajemen dari Jogja

Bus Resto supaya berjalan dengan baik. Tugas utama CEO seperti Planning, Leading.

Controling,dan Organizing. Untuk Planning, CEO harus membuat rencana agar Jogja

Bus Resto mampu bersaing dengan kompetitor. Setelah membuat rencana yang baik dan

tepat, CEO diharapkan dapat mengatur (organize) bagaimanakah rencana tadi dijalankan

oleh semua bagian, CEO juga harus melakukan pengarahan (leading) dan memberikan

contoh dan petunjuk apa sajakah yang harus dikerjakan agar semua anggota organisasi

berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial. Yang terakhir

adalah melakukan pengawasan (controlling) untuk memastikan semua berjalan sesuai

dengan rencana awal.

CFO (Chief Financial Officer) – Birgitta Purry Kartika Sari

Bertanggung jawab untuk mengarahkan penanggulangan berbagai jenis risiko

financial (financial risk management) yang dihadapi perusahaan serta mengontrol arus

keluar masuk uang dalam perusahaan. CFO juga memiliki tanggung jawab memastikan

ketersediaan dana operasional untuk kegiatan perusahaan sehari-hari serta memastikan

data keuangan tersebut akurat. CFO mencatat pemasukan dan pengeluaran dari restoran

serta segala hal yang berhubungan dengan kepentingan dari perusahaan, seperti

pembukuan ringan, pencatatan agenda perusahaan, pencatatan surat masuk dan keluar,

serta kegiatan lain yang mencakup segala keperluan perusahaan secara teknis.

Cashier Staff

Staff kasir bertugas untuk melakukan segala transaksi produk yang ditawarkan oleh

Jogja Bus Resto. Kasir mencatat transaksi tersebut setiap hari secara rutin yang kemudian

catatan tersebut akan dilaporkan kepada CFO.

CHRO (Chief Human Resource Management) – Ghufrani Faza

Tugas utamanya adalah merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasikan

strategi di bidang pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) termasuk

perekrutan dan pemilihan kebijakan atau praktik, disiplin, keluhan, konseling, upah dan

peryaratannya, kontrak-kontrak, pelatihan dan pengembangan, perencanaan, moril dan

motivasi, kultur dan pengembangan sikap dan moral kerja, manajemen melakukan

pertimbangan prestasi dan hal seputar manajemen mutu.

Tugas pokok CHRO dalam hal training and recruitmen adalah sebagai berikut :

a. Melakukan proses perekrutan karyawan

b. Melakukan pelatihan dan pengembangan karyawan

c. Menciptakan sistem penjamin mutu

d. Membina administrasi kepegawaian

e. Membina sistem penggajian, insentif, dan fringe benefit

f. Menjamin berlakunya seluruh pelaksanaan penyelesaian perselisihan perburuhan

hingga pemutusan hubungan kerja (PHK)

CMO (Chief Marketing Officer) – Tiara Harin Padmana

Tugas-tugas CMO mempelajari kebutuhan dan keinginan dari pelanggan, serta

menyalurkan nilai-nilai perusahaan ke pelanggan.. CMO dituntut selalu up-to-date agar

selalu siap membuat sebuah konsep baru yang revolusioner yang tujuannya tentu untuk

memaksimalkan penjualan perusahaan dan juga memuaskan keinginan pelanggan. CMO

juga memasarkan produk, baik itu melalui media cetakmaupun elektronik serta

membangun citra positif terhadap brand di mata masyarakat.

Product Development Staff

Melakukan kegiatan penelitian, inovasi, dan pengembangan produk. Product

development meliputi kegiatan desain, proses, product quality assurance, inovasi

teknologi, marketing, dan pengelolaan bisnis. Mencari kemungkinan baru untuk

mengembangkan produk-produk yang inovatif. Mengawasi penerapan standar dalam

pengembangan produk baru. Melaporkan hasil kerja dan penyelesaian tugas-tugas serta

permasalahannya baik secara lisan maupun tulisan.

COO (Chief Operation Officer) – Amalina Nurul Athifah

Tanggung jawab untuk memastikan kegiatan produksi tiap hari berjalan dengan

menetapkan fasilitas apa yang dibutuhkan bagi pelanggan, menyediakan dan menjaga

suplai yang berkelanjutan, menjaga berjalannya operasi perusahaan tetap efisien dan

tugas paling penting dari COO adalah menetapkan quality control terhadap service yang

diberikan serta produk yang ditawarkan.

Cook (Koki)

Seorang koki bertanggung jawab untuk mengolah makanan yang dipesan oleh

konsumen. Selain itu, koki juga harus memeriksa kualitas untuk makanan dan minuman

yang disajikan. Lebih jauh lagi, mereka juga bertanggung jawab dalam penyusunan

menu dan terlibat dengan product development staff untuk mengembangkan menu-menu

baru.

Waiters (Pelayan)

Tanggung jawab utama seorang pelayan adalah melayani konsumen dari konsumen

tersebut masuk ke dalam restoran hingga keluar dari restoran. Pelayan harus memastikan

service yang di berikan kepada konsumen sudah sesuai dengan Standart Operational

Procedure (SOP). Untuk lebih lengkapnya, berikut tugas dan tanggung jawab waiters :

Mempersiapkan kelengkapan teknis pelayanan

Melaksanakan persiapan set up-mise en place

Melakukan pelayanan langsung kepada tamu

Mengambil pesanan/order tamu dari captain untuk diteruskan kepada kitchen

Melaksanakan penyajian hidangan kepada tamu

Mempersiapkan dan mengambil kebutuhan linen napkin, wares, supplies

Mengumpulkan dan mengantarkan soiled linen dan dirty dishes ke

laundry/stewarding

Melakukan penyiapan table set up dan clear up dari meja tamu

Melaksanakan dan mengikuti perintah captain dalam menjalankan tugas-tugasnya

Melakukan pembersihan area kerja

Menghadiri briefing harian

B. Job Requirement

CFO (Chief Financial Officer) & Staff

Pendidikan minimal S1 Manajemen dengan konsentrasi Manajemen Keuangan

Berpengalaman minimal 3 tahun di bidangnya

Menguasai minimal dua bahasa, Indonesia dan Inggris

Menguasai teknologi informasi dan computer

Menguasai manajemen keuangan dan akuntansi dengan baik

Berdedikasi dan berkomitmen tinggi

Kasir

Usia minimal 20 tahun

Pendidikan minimal SLTA/SMK

Berpengalaman minimal 1 tahun di bidangnya

Berpenampilan rapi dan menarik

Ramah, disiplin, teliti dan cekatan

Memiliki kemampuan minimal 2 bahasa (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris)

Mampu mengoperasikan aplikasi POS

CHRO (Chief Human Resource Management) & Staff

Pendidikan minimal S1 Manajemen dengan konsentrasi MSDM

Berpengalaman minimal 3 tahun di bidangnya

Menguasai minimal dua bahasa, Indonesia dan Inggris

Menguasai teknologi informasi dan komunikasi

Menguasai manajemen sumber daya manusia dengan baik

Memiliki Soft Skill yang mendukung pekerjaan sebagai manajer SDM

Berdedikasi dan berkomitmen tinggi

CMO (Chief Marketing Officer) & Staff

Pendidikan minimal S1 Manajemen dengan konsentrasi Manajemen Pemasaran

Berpengalaman minimal 3 tahun di bidangnya

Menguasai minimal dua bahasa, Indonesia dan Inggris

Menguasai teknologi informasi dan komunikasi

Menguasai manajemen pemasaran dengan baik

Mempuyai pengetahuan tentang pasar kuliner dengan baik

Berdedikasi dan berkomitmen tinggi

Product Development Staff

Usia maksimal 30 tahun

Pendidikan minimal D3/S1

Berpengalaman minimal 1 tahun di bidang food and beverages

Memiliki kemampuan analisa yang baik

Memiliki kemampuan minimal 2 bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris)

Mampu mengoperasikan computer

Jujur, ulet, teliti, disiplin, dan mampu bekerja dibawah tekanan

COO (Chief Operation Officer)

Pendidikan minimal S1 Manajemen dengan konsentrasi Manajemen Operasi

Berpengalaman minimal 3 tahun di bidangnya

Menguasai minimal dua bahasa, Indonesia dan Inggris

Menguasai teknologi informasi dan komunikasi

Menguasai manajemen operasi dengan baik

Memiliki kemampuan berpikir kristis dan taktis

Berdedikasi dan berkomitmen tinggi

Cook (Koki)

Usia minimal 25 tahun

Pendidikan minimal D3

Berpengalaman minimal 2 tahun di bidang food and beverage

Mampu memasak makanan khas Jawa Tengah dan Yogyakarta

Memiliki keterampilan komunikasidan leadership

Memiliki passion untukdunia food dan beverage

Mampu mengoperasikan aplikasi POS

Memiliki inisiatif tinggi

Kreatif dan inovatif

Jujur, disiplin dan bertanggungjawab

Mampu bekerjadengan target waktu dan peka akan kebersihan

Waiters (Pelayan)

Usia minimal 20 tahun

Pendidikan minimal lulusan SMA/SLTA sederajat

Berpenampilan menarik

Memiliki personaliti yang baik

Rajin, disiplin, teliti dan cekatan

Berfikiran terbuka & sedia belajar

Bersedia mengikuti training yang diadakan

Memiliki semangat bekerjasama

Suka menolong & peramah

Memiliki keseimbangan yang baik

Memiliki kemampuan minimal 2 bahasa

Mampu mengoperasikan aplikasi POS

C. Sistem Pengganjian

Jabatan Jumla

h

Gaji Total

CEO 1 7.000.000 7.000.000

Finance -

CFO 1 6.000.000 6.000.000

Kasir 1 1.250.000 1.250.000

Marketing -

CMO 1 6.000.000 6.000.000

Product Development

Staff

1 2.500.000 2.000.000

Operasi -

COO 1 6.000.000 6.000.000

Koki 2 2.000.000 4.000.000

Waiters 2 1.250.000 2.500.000

Driver 1 800.000 800.000

SDM -

CHRO 1 6.000.000 6.000.000

41.550.000

D. Rekruitmen dan Seleksi

Proses rekrutmen dan seleksi yang calon karyawan pada Jogja Bus Resto dijalankan

melalui perekrutan internal dan eksternal. Perekrutan internal dilakukan dengan cara mengisi

posisi kosong dengan calon dari dalam perusahaan. Sedangkan sumber perekrutan eksternal

dilakukan dengan mencari calon pegawai baru dari luar perusahaan. Tahap rekrutmen

dimulai dari permintaan tenaga kerja dalam department tertentu perusahaan yang kemudian

dilanjutkan dengan proses pelaksanaan rekrutmen itu sendiri. Dalam hal merekrut dan

mempertahankan tenaga profesional yang berkualitas terdapat beberapa tahapan prosedur dan

standar manajemen yang berupa :

1. Seleksi administrasi

2. Tes kemampuan calon karyawan sesuai bidangnya

3. Wawancara oleh bagian SDM dan departemen terkait

Standar seleksi pemilihan karyawan dalam Jogja Bus Resto yaitu :

1. Kreatif terhadap semua calon karyawan.

2. Teliti pelatihan kerja dan lingkungan kerja.

3. Kualitas kepemimpinan.

4. Keterlibatan karyawan dalam perencanaan dan pelaksanaan program restoran.

5. Dokumen pendukung.

E. Pelatihan dan Pengembangan

Pelaksanaan training yang akan diberikan pada karyawan dikelompokkan menjadi 3 macam:

1. Hard Skill untuk mengolah ketrampilan staff dalam mengerjakan tugas pokoknya.

2. Soft Skill untuk mengolah ketrampilan penunjang staff agar dapat melakukan tugas secara

konsisten, penuh motivasi dan disiplin.

3. Knowledge Management adalah pengelolaan ilmu pengetahuan di segala bidang terhadap

upaya menciptakan keunggulan kompetitif dan keberlangsungan perusahaan.

Training yang dilakukan untuk pegawai perusahaan antara lain adalah:

1. In House Cross Training atau pelatihan lintas departemen yang berguna untuk

mendapatkan fleksibilitas, pengetahuan yang lebih luas atas fungsi yang ada dari masing-

masing departmen.

2. Consulting Career Discussions adalah pembahasan perencanaan karir staff yang harus

dipahami dan dibuatkan evaluasi secara bertahap dari bulan ke bulan berdasarkan job

description, training & development serta kompetensi yang terukur.

Demi menjaga kualitas pelayanan dilakukan training bagi pegawai tetap tiap 6 bulan

sekali.Sedangkan training untuk pegawai baru dilakukan berbasis on-the spot

training.Training tersebut dilakukan minimal selama 3 bulan. Jika selama 3 bulan tersebut

calon staff dirasa layak,maka mereka akan dijadikan pegawai tetap. Namun kami juga akan

melakukan training jenis lain jika memang diperlukan. Kami juga akan memberikan training

lanjutan bagi pegawai yang baru mendapatkan promosi ataupun training bagi pegawai yang

mendapatkan rating 2 dari 5 dalam dari hasil evaluasi.

F. Evaluasi Karyawan

Isi dari pengukuran kinerja mencakup beberapa hal berikut :

1. Fokus penilaian : Outcome yang langsung terkait dengan misi dan tujuan organisasi dan

kebutuhan karyawan.

2. Jenis kinerja : Terdapat enam kriteria yang diukur beradasar jenis kinerja yaitu:

a. Kualitas proses dan hasil

b. Jumlah hasil, nilai hasil persiklus waktu tertentu

c. Waktu yang dipakai

d. Cost efektif yaitu manajemen sumberdaya secara efisien (biaya-penerimaan)

e. Derajat kebutuhan supervisi

f. Pengaruh antarpersonal seperti harga diri, persahabatan dan kerjasama.

Misalnya saja pekerjaan manajer dilihat dari keberhasilan manajer dalam menerapkan

model perencanaan dan pengorganisasian.

3. Perumus level kinerja : dibagi dalam tiga bentuk berbeda

a. Kondisi sifat; sangat puas sampai sangat tidak puas

b. Deskripsi perilaku atau kejadian kritis; apa yang terjadi ketika karyawan dinilai

c. Outcome atau hasil; jumlah unit produk, jumlah keluhan pelanggan, jumlah unit

produk yang ditolak, jumlah ketidakhadiran karyawan

Dalam evaluasi karyawan kami menggunakan 360 degree yang mana proses evaluasi

dilakukan tidak hanya dari atasan, tapi juga bawahan serta karyawan satu tingkat dan para

stakeholder. Dalam evaluasi kami akan memberikan hasil yang berbentuk skala 1-5 terhadap

kinerja pegawai. Dengan rincian skala 1 = sangat tidak memuaskan, 2 = tidak memuaskan,

3 = cukup, 4 = memuaskan, 5 = sangat memuaskan.

Hasil penilaian tersebut sangat penting peranannya dalam pengambilan keputusan tentang

berbagai hal seperti identifikasi kebutuhan program pelatihan, rektutmen dan seleksi,

penempatan dan promosi, sistem intensif dan aspek lain dari proses mencapai MSDM secara

efektif.

G. Insentif dan Benefit

Untuk pemberian bonus, kami menggunakan sistem manajemen kinerja (performance

management), di mana unit kerja maupun karyawan memiliki target yang disusun di awal

periode penilaian, dan hasilnya dikaji secara formal di pertengahan dan di akhir periode.

Sehingga besaran bonus atau insentif yang diberikan nantinya akan disesuaikan atau

tergantung dengan besarnya pencapaian kinerja pada perusahaan.Dengan menerapkan sistem

tersebut diharapkan dapat memacu semangat karyawan untuk lebih meningkatkan kinerjanya.

Selain itu kami akan memberikan benefit atau kompensasi tidak langsung yang berupa

tunjangan pelengkap seperti uang cuti, uang makan, uang transportasi, asuransi, jamsostek /

jaminan sosial tenaga kerja, dan rekreasi. Kami juga berencana untuk memberikan

kompensasi berupa pembagian deviden perusahaan agar karyawan memiliki sense of

belonging yang tinggi pada perusahaan.Selanjutnya dalam menentukan kenaikan gaji

karyawan perlu mempertimbangkan penilaian kinerja, faktor kenaikan upah minimum

provinsi (UMP), kenaikan biaya hidup, dan kemampuan perusahaan kami sendiri.

Lampiran

BIAYA OPERASIONAL (PER BULAN)

No Jenis Biaya Total Biaya1 Biaya Sewa + Air + Listrik Rp 13,000,000.00 2 Biaya BBM Rp 4,500,000.00 3 Biaya Wi-Fi Rp 50,000.00 4 Biaya Perawatan Rp 300,000.00 5 Biaya Gaji Rp 41,550,000.00 6 Biaya Bahan Baku Rp 15,392,000.00

 Total Rp 74,792,000.00

BIAYA BAHAN BAKU

Bahan Satuan /minggu Harga satuan TotalAyam 12 ekor Rp 50,000.00 Rp 600,000.00 Daging Sapi 4 kg Rp 120,000.00 Rp 480,000.00 Daging Kambing dan Tulang 30 kg Rp 15,000.00 Rp 450,000.00 Lele 10 kg Rp 20,000.00 Rp 200,000.00 Ikan Mas 20 kg Rp 40,000.00 Rp 800,000.00 Bandeng 40 ekor Rp 5,000.00 Rp 200,000.00 Telur 8 kg Rp 16,000.00 Rp 128,000.00 Lemak Sapi 6 kg Rp 20,000.00 Rp 120,000.00 Ati Ampela 90 buah Rp 3,000.00 Rp 270,000.00 Sayuran   Rp 600,000.00 Rp 600,000.00     Total per minggu Rp 3,848,000.00     Total per bulan Rp 15,392,000.00