paper minop

13
BAB I ISI I.PENDAHULUAN Mineral Optik Ilmu pengetahuan mineralogi menitikberatkan pada studi tentangpengamatan dan pendeskripsian minera-mineral penyusun batuan yangmerupakan litologi dari permukaan bumi.Dengan kemampuan mata manusia yang terbatas maka untukpengamatan mineral penyusun batuan lebih lanjut harus menggunakanalat yaitu mikroskop. Yang dimaksud di sini adalah mikroskop polarisasiyang berbeda dengan mikroskop biasa, dimana mikroskop biasa hanyamemperbesar benda yang diamati. Mikroskop polarisasi menggunakancahaya yang dibelokkan atau terbias, bukancahayaterpantul.Selainitu,perbedaannya pada beber apa komponen khusus yang hanya terdapatada mikroskop in i, antara lain keping analisator, polarisator,kompensat or, dan lensa amici bertrand. Jenis/tipe dari mikroskop inicukupberagam, ada beberapa tipe yang biasa digunakan misalnya tipeOlympus, Bausch & Lomb, dan Reichert. Pengamatan mikroskop polarisasi tanpa nikol dalam praktek diartikan bahwa analisator tidak dipergunakan (berarti analisator dikeluarkan dari jalan cahaya di dalam tubus mikroskop,atau arah analisator diputar

Upload: tommy-supratama

Post on 29-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

paper minop

TRANSCRIPT

Page 1: Paper Minop

BAB I

ISI

I.PENDAHULUAN

Mineral Optik Ilmu pengetahuan mineralogi menitikberatkan pada studi

tentangpengamatan dan pendeskripsian minera-mineral penyusun batuan

yangmerupakan litologi dari permukaan bumi.Dengan kemampuan mata manusia

yang terbatas maka untukpengamatan mineral penyusun batuan lebih lanjut harus

menggunakanalat yaitu mikroskop. Yang dimaksud di sini adalah mikroskop

polarisasiyang berbeda dengan mikroskop biasa, dimana mikroskop

biasa hanyamemperbesar benda yang diamati.

Mikroskop polarisasi menggunakancahaya yang dibelokkan atau terbias,

bukancahayaterpantul.Selainitu,perbedaannya pada beberapa komponen khusus 

yang hanya terdapatada mikroskop ini, antara lain keping analisator, polarisator,k

ompensator, dan lensa amici bertrand. Jenis/tipe dari mikroskop inicukupberagam,

ada beberapa tipe yang biasa digunakan misalnya tipeOlympus, Bausch & Lomb,

dan Reichert.

Pengamatan mikroskop polarisasi tanpa nikol dalam praktek diartikan

bahwa analisator tidak dipergunakan (berarti analisator dikeluarkan dari jalan

cahaya di dalam tubus mikroskop,atau arah analisator diputar sampai sejajar

dengan arah polarisator), sedang polarisator tetap dipasang pada tempatnya

dengan arah getarannya sejajar dengan salah satu benang silang. Sifat-sifat optik

yang dapat diamati dengan ortoskop tanpa nikol dibagi menjadi dua golongan

yaitu :

Sifat-sifat optik yang mempunyai hubungan tertentu dengan sumbu-sumbu

kristalografi yaitu yang sejajar atau yang menyudut tertentu, misalnya:

bentuk, belahan, dan pecahan. Semua sifat tersebut juga dapat diamati baik

dengan mikroskop binokular yang tidak memakai cahaya yang terpolarisir,

maupun pada contoh setangan dengan mata biasa.

Sifat optik yang mempunyai hubungan erat dengan sumbu-sumbu

sinar/sumbu optik pada kristal yaitu misal: index bias, relief, warna, dan

Page 2: Paper Minop

pleokroisme. Perlu diperhatikan bahwa kejadian-kejadian dari sifat-sifat

tersebut yang nampak di bawah ortoskop pada posisi meja objek tertentu

adalah kejadian dari sinar atau komponen sinar yang pada posisi tersebut

bergetar searah dengan polarisator. Sifat-sifat ini harus diamati dengan cahaya

terpolarisir.

II.SIFAT OPTIK MINERAL

A. KUARSA

Warna : colourless

Pleokroisme : tidak ada

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : anhedral

Belahan : tidak ada

Indeks bias : n > n balsam.

Relief : sangat rendah.

Warna Interferensi : putih/sedikit kuning orde pertama

Gelapan : paralel

Sudut gelapan : parallel, 00

Kembaran : tidak dapat teramati

Dwi bias : nγ – nα = 0,009

Sifat pembeda : relief rendah, dwi bias rendah, tidak ada belahan, uniaxial

positif

Keterdapatan : dapatditemukan pada batuan beku,sedimen dan metamorf

 

B. ORTHOKLAS 

Warna : colourless

Pleokroisme : tidak ada

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : hadir dalam bentuk fenokris

Belahan : satu arah

Indeks bias : n < n balsam.

Page 3: Paper Minop

Relief : rendah.

Warna Interferensi : putih & abu-abu

Gelapan : paralel

Sudut gelapan : parallel, 00 – 120

Kembaran : Carlsbad

Dwi bias : nγ – nα = 0,008

Sifat pembeda : relief rendah, intermediet 2V, kembaran Carlsbad, berkas seperti

awan,

Keterdapatan : granite, granodiorite, syenite, and batuan felsic, arkoses and 

batuan metamorf kontak dan regional

C. PLAGIOKLAS

Warna : colourless

Pleokroisme : tidak ada

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : euhedra atau anhedra, tabular

Belahan : dua arah

Indeks bias : n < n balsam.

Relief : rendah.

Warna Interferensi : putih & abu-abu orde pertama

Gelapan : inclined

Sudut gelapan : 120 – 190

Kembaran : polysintetic

Dwi bias : nγ – nα = 0.007-0.013

Sifat pembeda : relief rendah, kembaran polysintetic, biaxial,

Keterdapatan : semua jenis batuan beku dan metamorf, kadang dalam batuan

sedimen

D. ENSTANTITE

Warna : colourless

Pleokroisme : trikroid

Page 4: Paper Minop

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : prismatik

Belahan : dua arah (88 dan 92)

Indeks bias : n > n balsam.

Relief : tinggi.

Warna Interferensi : hijau muda

Gelapan : paralel

Sudut gelapan : parallel, 00

Kembaran : jarang

Dwi bias : nγ – nα = 0,008 – 0,009

Sifat pembeda : dibedakan dari hiperstene yaitu tidak adanya pleokroisme

sedangkan daripiroksen monoklinik adalah gelapan yang parallel.

Keterdapatan : umumnya ditemukan pada batuan beku basa, pada batuan

metamorfikregional high grade.

E. AUGITE

Warna : colourless, hijau pupus

Pleokroisme : tidak ada

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : prismatik pendek anhedral

Belahan : 2 arah (87 dan 93)

Indeks bias : n > n balsam.

Relief : tinggi.

Warna Interferensi : biaxial positif

Gelapan : paralel

Sudut gelapan : 360-450

Kembaran : polisintetik

Dwi bias : sedang, nγ – nα = 0,021 – 0,025

Sifat pembeda : bedanya dengan diopsite adalah warnanya yang lebih gelap.

Page 5: Paper Minop

Keterdapatan : umumnya ditemukan pada batuan beku subsilisik, seperti

auganit, gabro, basalt,olivine, limburgit, peridotit, andesit piroksin, juga pada

gneiss dan granulit pada tingkat metaMorfisme tingggi.

F. DIOPSIDE

 Warna : colourless sampai hijau pupus

Pleokroisme : tidak ada

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : prismatik subhedral

Belahan : 2 arah (87 dan 93)

Indeks bias : n > n balsam.

Relief : tinggi.

Warna Interferensi : lebih besar dari orde kedua

Gelapan : paralel

Sudut gelapan : sudut gelapan maksimum pada bidang yang memotong parallel

sumbu c dari -370 – -440. Pada arah yang menyilang sudut gelapan simetri

dengan bidang belahan.

Kembaran : jarang ada

Dwi bias : nγ – nα = 0.018-0.034

Sifat pembeda : biaxial, warna nya hijau terang, belahan

Keterdapatan : umumnya ditemukan pada batuan beku basa.

 

G. HORNBLENDE

Warna : coklat atau hijau

Pleokroisme : kuning – hijau, biru – hijau, hijau, coklat

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : prismatik

Belahan : dua arah {110} pada 56o dan 124o.

Indeks bias : n > n balsam.

Relief : agak tinggi.

Warna Interferensi : lebih besar dari orde kedua

Page 6: Paper Minop

Gelapan : inclined

Kembaran : jarang ada

Dwi bias : nγ – nα = 0.014-0.034

Sifat pembeda : biaxial, warna nya hijau terang, belahan

Keterdapatan : umumnya ditemukan pada batuan beku basa.

 

 

 

H. BIOTIT 

Warna : coklat, hijau kecoklatan atau coklat kemerahan

Pleokroisme : colorless, light tan, coklat kehijauan pupus, pale hijau

pupus,brown, hijautua, merah tua – coklat

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : tabular, euhedra

Belahan : satu arah

Indeks bias : n > n balsam.

Relief : sedang – tinggi.

Warna Interferensi : hingga sampai orde ketiga-keempat

Gelapan : parallel

Kembaran : mungkin ada

Dwi bias : kuat, nγ – nα = 0,033 – 0,059

Sifat pembeda : biaxial, warna lebih gelap, gelapan “bird – eye”, gelapannya

mendekati paralel, micaceous habit

Keterdapatan : tersebar luas pada batuan beku dan metamorf, dijumpai dentrital

pada batuan sedimen

Page 7: Paper Minop

I. MUSKOVIT

Warna : colorless

Pleokroisme : tidak ada

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : tabular, euhedra

Belahan : satu arah

Indeks bias : n > n balsam.

Relief : sedang

Warna Interferensi : kebiruan-kehijauan orde kedua

Gelapan : parallel

Kembaran : jarang ada

Dwi bias : kuat, nγ – nα = 0,037 – 0,041

Sifat pembeda : biaxial, colorless, gelapan “bird – eye”, gelapannya paralel

Keterdapatan : tersebar luas pada batuan beku dan metamorf, dijumpai dentrital

pada batuan sedimen

 

J. OLIVIN

 

Warna : colorless

Pleokroisme : tidak ada

Ketembusan Cahaya : translucent -transparan

Bentuk : anhedra (batuan intrusif), euhedra (batuan vulkanik)

Belahan : tidak teramati

Indeks bias : n > n balsam.

Relief : tinggi

Warna Interferensi : hingga orde ketiga

Gelapan : parallel

Kembaran : terkadang ada

Dwi bias : kuat, nγ – nα = 0,037 – 0,041

Sifat pembeda : dwibias lebih lemah, gelapan oblique

Keterdapatan : basalt, gabbro, peridotit, dunit

Page 8: Paper Minop

K. BRUSIT

Warna : colorless

Pleokroisme : tidak ada

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : fibrous

Belahan : satu arah,

Indeks bias : n > n balsam.

Relief : sedang

Warna Interferensi : kuning dan oranye orde pertama

Gelapan : parallel

Kembaran : terkadang ada

Dwi bias : sedang, nγ – nα = 0,019

Sifat pembeda : belahan, anomali interferensi warna

Keterdapatan : serpentinit, batuan metamorf kalsit-brusit

L. MAGNETIT

Warna : hitam

Pleokroisme : tidak ada

Ketembusan Cahaya : opaque

Bentuk : euhedra – anhedra

Belahan : tidak ada

Indeks bias : n > n balsam.

Relief : tinggi

Kilap : logam

Kembaran : tidak ada

Keterdapatan : batuan beku dan metamorf

M. SANIDIN

Warna : colorless

Pleokroisme : tidak ada

Page 9: Paper Minop

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : subhedra – anhedra

Belahan : satu arah,

Indeks bias : n < n balsam.

Relief : rendah

Warna Interferensi : putih orde pertama

Gelapan : parallel

Kembaran : kembaran Carlsbad

Dwi bias : lemah, nγ – nα = 0,005 – 0,008

Sifat pembeda : sudut axial kecil, bersih (tidak ada berkas awan)

Keterdapatan : rhyolite, tracyte, tuff,

N. GARNET

Warna : umumnya colorless, kemerahan, abu-abu kehijauan

Pleokroisme : tidak ada

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : eubhedra – subhedra

Belahan : tidak ada

Indeks bias : n > n balsam.

Relief : sangat tinggi

Warna Interferensi : tidak ada

Gelapan : tidak ada

Kembaran : tidak ada

Dwi bias : lemah

Sifat pembeda : bentuk butiran, relief tinggi, karakter isotropik

Keterdapatan : pegmatit, skis, kuarsit

Page 10: Paper Minop

DAFTAR PUSTAKA

http://alfaruka.wordpress.com/2010/11/15/materi-mineral-optik/ (diakses pada

tanggal 8 November 2012 pukul : 03.36)

Staff Asisten Mineralogi dan Kristalografi. 2010.Buku Panduan

PraktikumMineralogi dan Kristalografi.UNDIP: Semarang