paper glasial.docx

6

Upload: aaron-yoshefho

Post on 07-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Analisa Gletser Pegunungan HimalayaAaron Yoshepo Situmorang1211001141400561Teknik Geologi Universitas Diponogoro, Semarang, Indonesia

AbstractPegunungan Himalaya merupakan bentang alam Alphine Glaciation karena terbentuk di daerah pegunungan. Himalaya adalah sebuah barisan pegunungan di Asia, yang memisahkan anak benua India dari dataran tinggi Tibet.Himalaya merupakan tempat dimana gunung-gunung tertinggi di dunia, misalnya Gunung Everest dan Kanchenjunga berada. Secara etimologi, Himalaya berarti tempat kediaman salju dalam bahasa sansekerta (dai Hima salju, dan aalaya empat kediaman). Pegunungan dipenuhi oleh batuan kapur dan reruntuhan. Reruntuhan ini digabungkan dengan hujan dan karbondioksida di udara.Sehinggareaksi kimianya memindahkan jutaan ton gas dari atmosfer. Dengan berkurangnya gas efek rumah kaca untuk menghangatkannya, akhirnya seluruh planet mendingin dan terjadilah zaman es. Kutub sekarang tertutup oleh es setebal 2 mil lebih. Selimut esnya yakni Glasier semakin bertambahKeywords : Pegunungan Himalaya, gletser, global warming.

PendahuluanPegunungan Himalaya memanjang sepanjang lima negara yaitu Pakistan, India, China, Bhutan dan Nepal. Himalaya adalah sumber dua sistem sungai besar dunia yaitu Sungai Indus dan Sungai Gangga brahmaputra. Sekitar 750 juta oran tinggal di daerah sekitar aliran air dari Himalaya, yang termasuk Bangladesh.Sebelum terbentuk pegunungan Himalaya , terjadi gerakan lempeng India ke arah lempeng Eurasia. Lempeng India merupakan komposisi batuan yang sangat tua 2-2,5 milyar tahun. Titik referensi yang berwarna kotak kuning masih berada dibawah .Setelah mengalami proses tumbukan yang lama antara dua lempeng tersebut maka sebagian dari tepi lempeng India terangkat dimana terlihat kotak kuning berubah posisi ke tempat yang lebih tinggi..Setelah itu menyusut, berlipat dan bertambah besar. Meninggalkan kerak yang menjunjung ke atas yakni pegunungan Himalaya, yang dahulu muncul dari batas laut hingga setinggi 5 mil. Sementara India masuk dikejauhan lebih dari 1.00 mil memasuki Asia dan saat itu bumi mulai dingin.

Tinjauan PustakaSaat pegunungan Himalaya terbentuk 45 juta tahun lalu, sebuah teori melengkapi meredanya kekacauan tektonik ini. Kekacauan ini mengangkat dasar laut ke atmosfer sehingga membuatnya terkena erosi. Pegunungan dipenuhi oleh batuan kapur dan reruntuhan. Reruntuhan ini digabungkan dengan hujan dan karbondioksida di udara.Sehinggareaksi kimianya memindahkan jutaan ton gas dari atmosfer. Dengan berkurangnya gas efek rumah kaca untuk menghangatkannya, akhirnya seluruh planet mendingin dan terjadilah zaman es. Kutub sekarang tertutup oleh es setebal 2 mil lebih. Selimut esnya yakni Glasier semakin bertambah.

Geologi RegionalDiperkirakan jika es dipegunungan himalaya iniini terus mencair maka permukaan laut akan naik dan dapat menjadi bencana dunia karena dapat membanjiri pesisirsampai samudra hindia, bahkan dapat menimbulkan tsunami di Nepal. Hal seperti ini disebut dengan Negative Budget yaitu penurunan volume gletser. Hal-hal yang menyebabkan turunnya volume gletser terutama adalah keadaan iklim atau cuaca pada suatu tempat.Saat ini himalaya memiliki 1.500 gletser yang menutupi wilayah sekitar 33.000 km2.Saljuturunke bumi ini secara besar-besaran akan membuat salju-salju tersebut mengalami kompaksi menjadi sebuah kesatuan yang kuat yaitu gletser. Gletser ini mengalami positive budget setelah hujan salju turun.

MetodologiPada pegunungan Himalaya tersebut, didapatkan bagaimana gletser pada pegunungan Everest telah sebagian mencair. Oleh sebab itu, sudah banyak dari pegunungan Himalaya yang sudah menyusut, karena es yang sudah mencair. Hal ini tentu karena pengaruh dari global warming sendiri.

DeksripsiMorfologiProses pembentukan gletser itu sendiri dimulai dari Snowfall yang terbentuk dari bubuk salju yang warnanya terang, dengan udara yang terjebak diantara keenam sisinya (snowflakes). Snowflake akan mengendap pada suatu tempat dan mengalami kompaksi karena berat jenisnya dan udara keluar. Sisi-sisi snowflakes yang jumlahnya enam akan hancur dan berkonsolidasi menjadi salju yang berbentuk granular (granular snow) lalu mengalami sementasi membentuk es geltser (glacier ice). Transisi dari bentuk salju menjadi gletser dinamakn firn.

PembahasanPeningkatan temperatur di Himalaya membuat gletser mencair menuju danau yang banyak terbentuk di sana. Padahal, beberapa danau itu tak punyabendungan yang stabil. Danau-danau ini dalam bahaya karena bisa meluap dan mengirimkan milyaran galon air ke arah hilir.Banjir bandang seperti itu bisa menyapu desa jalan, jembatan danpembangkit listrik tenaga air. 20 tahun silam terjadi banjir bandang yangpenyebabnya adalah danau glasial di atas gunung meluap dan meyapu semuanya. Peristiwa itu terjadi bulan Juli 1985. Sejak tahun 1985 tercatat ada empat banjir lain yang disebabkan danaugletser di Himalaya meluap. Banjir terakhir terjadi pada1998. Sekarang terdapatdanau yang terisi oleh pencairan gletser yang terancam meluap.Danau itubernama Imja Tso.Proses pencairan es diawali dengan pecahnya balok-balok es raksasa yang dapat terpecah-pecahkan karena sifat air yang membeku. Sifat tersebut adalah bertambahnya volume air pada saat menjadi es. Pada permukaan gletser terdapat celah-cleah yang mencapai dasar gletser. Es yang mencair akan menjadi air akan masuk ke celah-celah gletser ini. Air yang masuk ini kemudian membeku. Air yang membeku memiliki volume yang lebih besar daripada pada saat masih berbentuk cair sehingga air yang membeku ini mendorong es disekitarnya dan membuat gletser pecahPara ilmuwan mengingatkan, jika gletser terus mencair hingga akhirnya hilang, kekeringan akan melanda Asia dalam beberapa dekade mendatang dan 10 sungai besar yang bersumber di Everest bisa kering. Hal itu menjadi ancaman besar bagi 1,3 miliar penduduk yang selama ini bergantung pada sungai-sungai itu. Pemanasan global telah membawa dampak serius terhadap perekonomian nasional.Faktor utama yang menyebabkan mencairnya es di pegunungan himalaya tersebut adalah hasil akibat dari global warming. Hal ini dikarenakan konsentrasi gas rumah kaca semakin meningkat.Para ilmuwan percaya bahwa pembakaran bahanbakar fosil dan aktifitas manusia lainnya merupakan alasan utama dari peningkatankonsentrasi CO2 yang merupakan merupakan gas utama rumah kaca. Pembakaranbahan bakar fosil mengeluarkan karbon yang telah terperangkap selama berjuta-jutatahun dan menambah kadar karbon dioksida di atmosfer.Bahan bakar fosil yangdipergunakan untuk menjalankan mobil, menghangatkan rumah dan bangunanperkantoran, dan pembangkit listrik bertanggung jawab terhadap 25% daripeningkatan emisi CO2 sejak revolusi industri.Gas rumah kaca secara alami penting untuk kehidupan di bumi. Tanpa mereka, kita tidak dapat hidup karena bumi akan menjadi terlalu dingin. Namun, jumlah mereka yang terlalu banyak dan peningkatan temperatur global membuat iklim menjadi tidak stabil, sehingga kesehatan kita dan kesehatan ekosistem global berada dalam bahaya.Selain itu, perubahan iklim menyebabkan mencairnya gletser di puncak gunung dan mengancam penduduknya. Gletser telah mencair dengan cepatnya sehingga membentuk sebuah danau glasial yang besar. Dinding danau pun tampak dalam kondisi rawan jebol. Bencana alam akibat banjir bandang tidak hanya mengancam jutaan jiwa warga di lereng dan kaki gunung, tetapi juga bisa meluluhlantakkan jutaan areal pertanian, sumber-sumber ekonomi, dan permukiman warga. Es dan salju yang mencair itu lambat laun membuat rute (trek) pendaki gunung tidak stabil dan lebih sulit dilalui

KesimpulanJadi pada pegunungan Himalaya terjadi perubahan wujud pada gletser menjadi menciut, dan menjadi cair, akibat dari global warming.

Referensihttp://id.wikipedia.org/wiki/bentang_alam glasial Diakses pada kamis, 5 Mei 2015 pukul 15.50 WIB)Lampiran

Gambar 1.1 Gletser Mount Everest semakin mencair