paper
DESCRIPTION
PaperTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah perusahaan, berkembang sebagai badan usaha yang semakin kompleks sehingga ia membutuhkan organisasi yang tertata dengan baik dan benar. Kompleksitas perusahaan terutama terlihat dari kebutuhan akan pengelolaan dan pelaksanaan fungsi manajemen seperti Planning, Organizing, Actuating, Controlling. Itulah kebutuhan untuk mengunakan pendekatan ilmu manajemen pada perusahaan menjadi benar-benar penting.
Kepemimpinan seorang manajer dalam suatu perusahaan mempunyai peran aktif dalam meningkatkan kualitas perusahaannya. Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan perusahaan maka manajer sebagai pemimpin harus mempunyai kamampuan untuk dapat mengelola sumber daya manusia agar mencapai tujuan yang telah direncanakan dari sebuah perusahaan. Manajer sebagai pemimpin perusahaan dan sumber daya manusia hendaknya mampu menciptakan organisasi yang baik agar semua komponen dalam perusahaan dapat memerankan diri secara bersama untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi. Disamping kinerja dari seorang manajer, sebuah perusahaan memiliki bagian administrasi yang amat penting guna untuk menunjang tugas seorang manajer.
Dengan demikian, keberadaan seorang manajer dalam memanajemen, administrasi dan organisasi dalam suatu perusahaan tidak bisa dipisahkan dalam rangka mengembangkan dan memajukan suatu perusahaan tersebut. Komponen-komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang
1
memiliki hubungan yang erat dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Dalam proses kegiatan dan pengembangan suatu perusahaan, tiga komponen tersebut merupakan alat untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Apabila salah satu dari tiga komponen tersebut tak berfungsi dengan baik, maka akan mempengaruhi terhadap komponen yang lainnya sehingga berdampak buruk terhadap tujuan yang telah direncanakan oleh sebuah perusahaan.
B. Rumusan masalaha. Apa pengertian antara manajemen, administrasi, dan
organisasi?b. Apa hubungan antara manajemen, administrasi, dan
organisasi dalam suatu perusahaan?c. Bagaimana struktur organisasi suatu instansi rumah
sakit?d. Bagaimana kegiatan-kegiatan manajemen dan administrasi dengan
kaitannya dalam hubungan antara manajemen, administrasi, dan organisasi di dalam suatu instansi rumah sakit?
C. Tujuan masalaha. Untuk mengetahui pengertian dari manajemen,
administrasi, dan organisasi.b. Untuk mengetahui hubungan antara manajemen, administrasi,
dan organisasi dalam suatu perusahaan.
c. Untuk mengetahui struktur organisasi pada instansi rumah sakit.
d. Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan manajemen dan administrasi dengan
kaitannya dalam hubungan antara manajemen, administrasi, dan organisasi
di dalam suatu instansi rumah sakit.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian manajemen, administrasi, dan organisasi.
Pengertian manajemen
Menurut Soewarno Handayaningrat (1995:18), manajeen adalah suatu
kerangka kerja yang terdiri dari berbagai bagian/komponen yang secara
keseluruhan saling berkaitan yang diorganisasi sedemikian rupa dalam rangka
mencapai tujuan organisasi.
Menurut H. Koontz& O’Donnel, manajemen ditiitikberatkan pada usaha
memanfaatkan orang-orang lain dalam pencapaian tujuan. Untuk mencapai tujuan
tersebut, maka orang-orang di dalam organisasi harus jelas wewenang,
tanggungjawab, dan tugas pekerjaannya (job description).
Pengertian Administrasi
Menurut Soewarno Handayaningrat (1995:2), dalam arti sempit,
administrasi sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan (clerical work). Jadi
tata usaha adalah bagian kecil kegiatan dari pada administrasi yang akan
dipelajari. adalah berasal dari kata administratie (bahasa Belanda), yang meliputi
3
kegiatan: catat-mencatat, surat menyurat, pembukuan ringan, ketik mengetik,
agenda dan
Sedangkan dala arti luas, Administrasi ialah proses penyelenggaraan kerja
yang dilakukan - bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Administrasi, baik dalam pengertian luas maupun sempit di dalam
penyelenggaraannya diwujudkan melalui fungsi fungsi manajemen yang terdiri
dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
Pengertian Organisasi
Menurut Soewarno Handayaningrat (1995:42), organisasi adalah sarana/alat
untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu dikatakan organisasi adalah wadah
(wahana) kegiatan daripada orang-orang yang ekerjasama dalam usahanya untuk
mencapai tujuan. Dalam wadah kegiatan itu setiap orang harus jelas tugas,
wewenang dan tanggungjawabnya,hubngan dan tata kerjanya. Pengertian yang
demikian disebut organisasi yang bersifat “statis” karena hanya melihat dari
strukturnya.
Di samping itu terdapat pengertian organisasi yang bersifat “dinamis”. Dalam
pengertian ini, organisasi dilihat dari struktur dinamikanya, aktivitas/tindakan
daripada tata hubungan yang terjadi dala organisasi itu, baik yang bersifat formal
maupun yang bersifat informal. Misalnya aktivitas tata hubungan antara atasan
dengan bawahan, tata hubungan antara sesama atasan, dan sesama bawahan.
Berhasil atau tidaknya tujuan yang akan dicapai dalam organisasi, tergantung
sepenuhnya kepada faktor manusianya.
B. Hubungan antara manajemen, administrasi, dan organisasi dalam suatu perusahaan
4
Ada beberapa orang yang beranggapan bahwa sesungguhnya administrasi dan
manajemen adalah sama, hanya saja istilah administrasi digunakan pada badan /
organisasi pemerintah, sedangkan istilah manajemen dipergunakan untuk
organisasi swasta. Administrator sama artinya dengan manajer, tetapi organisasi
untuk pemerintah. Hal ini dapat dilihat pada penggunaan istilah manajer untuk
perusahaan swasta yaitu diantaranya manajer pemasaran, manajer pembelian dan
lain-lain. Serta kepala bagian administrasi keuangan, kepala bagian administrasi
kepegawaian dan lain-lain.
Menurut Saiman (2002:12), Organisasi merupakan suatu tempat atau wadah,
yang mana dapat orang-orang yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan.
Salah satu bagian yang sangat penting dalam organisasi adalah proses
administrasi, sehingga administrasi juga merupakan bagiuan apa yang disebut
manajemen, karena dalam proses administrasi terdapat unsure penataan dan
pengelolaan suatu kegiatan untuk mempermudah mencapai tujuan. Sehingga dapat
dikatakan bahwa administrasi merupakan bagian dari manajemen yang luas
tersebut.
Pimpinan organisasi hanya akan mempunyai gambaran yang tepat tentang
seluruh proses kegiatan administrasi dan manajemen di dalam sebuah organisasi
apabila dilaksanakan dalam rangka keterbukaan dan transparansi, yang merupakan
salah satu prinsip penting dalam pendekatan system pada suatu organisasi,
termasuk berlangsungnya proses umpan balik yang objektif dan dapat dipercaya
serta dipergunakan oleh semua pihak di dalam organisasi.
Dengan demikian maka adminitrasi dan manajemen dalam organisasi
mempunyai unsur-unsur sebagai berikut :
1. Adanya manusia
Manusia yang dimaksud adalah pelaku kegiatan organisasi mulai
dari pimpinan yang menata dan mengelola serta mengawasi organisasi
sampai pada karyawan yang melakukan aktivitas kegiatan rutin dan
produksi untuk mencapai tujuan.
5
2. Adanya peralatan atau perlengkapan
Dalam rangka melaksanakan proses kegiatan administrasi dan
manajemen, maka sarana dan prasarana merupakan bagian yang penting
yang harus dimengerti oleh sebuah organisasi. Sarana dan prasarana ini
biasa disebut dengan peralatan dan perlengkapan.
3. Adanya tujuan
Tujuan merupakan suatu sasaran atau target yang hendak dicapai
secara bersama-sama. Pencapaian tujuan tersebut sangat mewarnai setiap
aktivitas kegiatan organisasi atau perusahaan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan antara administrasi, organisasi dan
manajemen adalah sebagai berikut :
1. Kepemimpinan merupakan arti dari manajemen
2. Melalui manajemen semua kegiatan di koordinir dan diarahkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.
3. Administrasi merupakan suatu kegiatan pelayanan, termasuk di dalam
kegiatan administrasi adalah kegiatan pengelolaan atau manajemen
administrasi dapat dilaksanakan di dalam atau diluar organisasi (formal).
4. Organisasi (formal) merupakan tempat dilaksanakannya kegiatan
administrasi.
Jadi, manajemen, administrasi, dan organisasi mempunyai keterkaitan erat dalam
mencapai tujuan suatu perusahaan yang telah ditetapkan.
6
C. Struktur Organisasi Instansi Rumah Sakit
7
DirekturDodo Anondo, dr, MPh
Berikut adalah tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian dari struktur
organisasi diatas adalah,
1. Direktur
Mempunyai tugas memimpin, menetapkan kebijakan, membina,
mengkoordinasikan dan mengawasi serta melakukan pengendalian terhadap
pelaksanaan tugas rumah sakit. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur dibantu
oleh 4 (empat) orang Wakil Direktur:
a. Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan
b. Wakil Direktur Penunjang Medik
c. Wakil Direktur Pendidikan Profesi dan Penelitian
d. Wakil Direktur Umum dan Keuangan.
Wakil Direktur berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.
1. Wakil Direktur
Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan
Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan mempunyai tugas
merumuskan kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi,
membina, dan mengendalikan kegiatan pelayanan medik, pelayanan diagnostik
dan khusus, dan keperawatan, serta Instalasi di bawah koordinasinya. Wakil
Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan, mempunyai fungsi:
a. pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan di bidang pelayanan
medik, pelayanan diagnostik khusus, keperawatan dan instalasi di bawah
koordinasinya
b. perencanaan dan pengembangan pelayanan medik, pelayanan diagnostik
khusus, keperawatan dan instalasi di bawah koordinasinya
c. pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan medik, pelayanan diagnostik dan
khusus, keperawatan dan ninstalasi di bawah koordinasinya
d. pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan medik, pelayanan
diagnostik khusus, keperawatan dan instalasi di bawah koordinasinya
8
e. pengkoordinasian dan sinkronisasi pelayanan medik dan keperawatan
dengan instalasi, komite dan staf fungsional dan/atau instansi lainnya
f. pengawasan, pengendalian dan evaluasi pelayanan medik, pelayanan
diagnostik khusus, keperawatan dan instalasi di bawah koordinasinya
g. pembinaan dan penilaian kinerja serta remunerasi karyawan di bawah
koordinasinya
h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.
Wakil Direktur Pelayanan dan Keperawatan, membawahi:
a. Bidang Pelayanan Medik
b. Bidang Pelayanan Diagnosik dan Khusus
c. Bidang Keperawatan
Masing-masing bidang dipimpin oleh kepala bidang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Wakil Direktur.
Wakil Direktur Penunjang Medik
Wakil Direktur Penunjang Medik mempunyai tugas merumuskan kebijakan,
mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi, membina, dan mengendalikan
kegiatan perbekalan dan peralatan medik dan pemasaran dan rekam medik serta
Instalasi di bawah koordinasinya. Wakil Direktur Penunjang Medik, mempunyai
fungsi:
a. pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan di bidang penunjang
medic
b. perencanaan dan pengembangan perbekalan dan peralatan medik dan
pemasaran dan rekam medic
c. pengkoordinasian penyusunan standar pelayanan perbekalan dan peralatan
medik dan pemasaran dan rekam medik
d. pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan perbekalan dan peralatan
medik, dan pemasaran dan rekam medik
e. pengarahan, penggerakan pelaksanaan dan pemanfaatan sumberdaya
rumah sakit;
f. pengkoordinasian dan sinkronisasi pelayanan perbekalan dan peralatan
medik dan pemasaran dan rekam medic dengan wakil direktur yang lain
9
serta instalasi, komite dan staf fungsional di lingkungan rumah sakit
maupun instansi terkait lainnya
g. pengawasan, pengendalian dan evaluasi perbekalan dan peralatan medik
dan pemasaran dan rekam medic
h. pembinaan dan penilaian kinerja serta remunerasi karyawan di bawah
koordinasinya
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.
Wakil Direktur Penunjang Medik, membawahi:
a. Bidang Perbekalan dan Peralatan Medik
b. Bidang Pemasaran dan Rekam Medik.
Masing-masing bidang dipimpin oleh kepala bidang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Wakil Direktur.
Wakil Direktur Pendidikan Profesi dan Penelitian
Wakil Direktur Pendidikan Profesi dan Penelitian, mempunyai tugas merumuskan
kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi, membina dan
mengendalikankegiatan pendidikan profesi dan penelitian serta instalasi di bawah
koordinasinya. Wakil Direktur Pendidikan Profesi dan Penelitian, mempunyai
fungsi :
a. pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan di bidang pendidikan
profesi, penelitian dan pengembangan
b. perencanaan program dan pengembangan di bidang pendidikan profesi dan
penelitian serta instalasi di bawah koordinasinya
c. pengkoordinasian penyusunan standar pendidikan profesi, pelatihan,
penelitian dan pengembangan
d. pembinaan penyelenggaraan pendidikan profesi dan penelitian serta
instalasi di bawah koordinasinya
e. pengarahan, penggerakan pelaksanaan dan pemanfaatan sumberdaya
rumah sakit
f. pengkoordinasian dan sinkronisasi penyelenggaraan pendidikan profesi,
penelitian dan pengembangan
10
g. pengawasan, pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan
profesi dan penelitian
h. pembinaan dan penilaian kinerja serta remunerasi karyawan di bawah
koordinasinya
i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.
Wakil Direktur Pendidikan Profesi dan Penelitian, membawahi:
a. Bidang Pendidikan dan Pelatihan
b. Bidang Penelitian dan Pengembangan.
Masing-masing bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Wakil Direktur.
Wakil Direktur Umum dan Keuangan
Wakil Direktur Umum dan Keuangan, mempunyai tugas merumuskan kebijakan,
mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi, membina dan mengendalikan
kegiatan kepegawaian, perencaraan program, ketatausahaan, pengelolaan
keuangan dan instalasi di bawah koordinasinya.
Wakil Direktur Umum dan Keuangan, mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan di bidang
kepegawaian, perencanaan program, ketatausahaan dan keuangan
b. perencanaan dan pengembangan kepegawaian, penyusunan program,
ketatausahaan, dan keuangan
c. pengkoordinasian pelaksanaan kepegawaian, perencanaan program,
ketatausahaan, dan keuangan
d. pembinaan terhadap penyelenggaraan kepegawaian, perencanaan program,
ketatausahaan, keuangan dan Instalasi di bawah koordinasinya
e. pengkoordinasian dan sinkronisasi pengelolaan kepegawaian, dan
keuangan dengan instalasi dan/atau instansi lainnya
f. pemantauan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan
kepegawaian, perencanaan program, ketatausahaan, dan keuangan
g. pengarahan, penggerakan pelaksanaan dan pemanfaatan sumberdaya
rumah sakit
11
h. pembinaan dan penilaian kinerja serta remunerasi karyawan di bawah
koordinasinya
i. penyiapan bahan-bahan perumusan kebijakan
j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.
Wakil Direktur Umum dan Keuangan, membawahi:
a. Bagian Kepegawaian
b. Bagian Perencanaan Program
c. Bagian Tata Usaha
d. Bagian Keuangan.
Masing-masing Bagian dipimpin oleh Kepala Bagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Wakil Direktur.
D. Bagaimana kegiatan-kegiatan manajemen dan administrasi
dengan kaitannya dalam hubungan antara manajemen,
12
administrasi, dan organisasi di dalam suatu instansi rumah sakit?
Kami mengambil salah satu contoh alur administrasi untuk pasien rawat inap, rawat darurat dan rawat jalan di rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya
13
Label Kuning
Label Biru
Label Hijau
Label Merah
Untuk penderita sangat gawat/ ancaman nyawa.
Untuk penderita darurat, tetapi tidak gawat.
Untuk bukan penderita gawat.
Untuk penderita gawat darurat (kondisi stabil/tidak membahayakan jiwa).
Penjelasan:
Pasien rumah sakit terdiri dari pasien yang dating sendiri ke rumah sakit
maupunrujukan dari puskesmas atau rumah sakit luar ataupun rujukan dari dokter
pribadi. Setelah dating ke rumah sakit, pasien-pasien tersebut akan
dikelompokkan dan ditentukan kemana mereka akan menjalani pemeriksaan.
Dalam hal ini terdapat 3 alur yang berbeda, yaitu:
1. Sistem Pelayanan IRD (Instalasi Rawat Darurat)
Setelah pasien masuk ke wilayah IRD, mereka akan menjalani rekam medic
terlebih dahulu untuk mengetahui jenis penyakit yang dideritanya. Kemudian dari
rekam medic di Loket Rekam Medik di lantai 1. Kemudian dari rekam medic
tersebut pasien digolongkan dengan sistem Triage menjadi 4 bagian, penderita
dipilah dan dilayani berdasarkan tingkat kegawatannya serta dikelompokkan
menjadi empat golongan terdiri dari:
Dari system triange tersebut, untuk pasien yang digolongkan dalam warna
hijau dan kuning dapat langsung menuju dokter jaga depan lalu dapat pula
menjalani nterapi. Setelah itu pasien diarahkan untuk menuju bagian administrasi
guna mengurus pembayaran (supervise check administrasi dan biaya) lalu
dipersilahkan pulang atau menjalani control IRJ (Instalasi Rawat Jalan).
Sedangkan untuk pasien yang digolongkan ke dalam warna merah dan
biru, jika pasien meninggal pihak keluarga dapat langsungmelakukan pembayaran
di konter dan jenazah langsung dimasukkan ke kamar jenazah serta dapat juga
dibawa pulang. Jika pasien dalam kondisi darurat, akan dilakukan bedah atau
14
medic terhadap pasien dengan menggunakan berbagai penunjang seperti Lab
Radiologi, Endoskopi, dan farmasi sebelum nantinya dilakukan tindakan husus
terhadap pasien tersebut apakah pasien perlu dioperasi atau tidak. Setelah itu
pasien akan ditempatkan di ruang observasi I kemudian ke ruang observasi II. Jiak
pasien telah dinyatakan stabil maka pasien dapat memngurus administrasi dan
pembayaran lalu dipersilahkan pulang dengan tetap menjalani control IRJ sampai
dinyatakan sembuh total. Jika pasien dinyatakan belum stabil, maka pasien akan
menjalani rawat inap setelah mengurus administrasi dan pembayaran di IRD.
2. Sistem Pelayanan IRJ (Instalasi Raat Jalan)
Pasien yang masuk ke IRJ terlebih dahulu menuju konter untuk mengurus data-
data pasien. Selanjutnya mereka akan menjalani rekam medic. Setelah itu pasien
dialihkan menuju URJ (Unit Rawat jalan). Dalam URJ, pasien dibagi menjadi 3
golongan, yaitu pasien yang memerlukan terapi, pemeriksaan penunjang/Lab serta
pasien yang emmerlukan tindakan khusus. Selanjutnya dari 3 bagian tersebut
seluruh pasien dapat menuju apotik Depo Farmasi untuk menebus obat dari resep
dokter. Kemudian mereka melakukan pembayaran ke bank Jatim. Selanjutnya
bagi pasien yang konisinya telah membaik, mereka diperbolehkan pulang dengan
menjalani control secara berkala. Sedangkan bagi pasien yang kondisinya masih
lemah, mereka dianjurkan untuk rawat inap.
3. Sistem Pelayanan Rawat Inap
Alur yang ketiga ini dimulai dari pasien yang datang sendiri ataupun dari rujukan
puskesmas, Rumah Skit luar maupun rujukan dari dokter pribadi. Dalam proses
rawat inap ini, pasien diperbolehkan memilih jenis ruangan selama perawatan.
Ruangan tersebut terdiri dari ruang Rumah Sakit dan Graha Amerta. Khusus
untuk runagan di Graha Amerta, pasien akan diperiksa dan dirawat oleh dokter
pribadi serta pasien akan mendapatkan fasilitas yang lebih baik daripada ruangan
di rumah sakit dr. Soetomo. Kemudian jika kondisi pasien tersebut telah
membaik, maka pasien tersebut ajib melakukan proses pembayaran lalu baru
15
diperbolehkan untuk pulang. Sedangkan juka pasien tersebut meninggal, pasien
akan dibawa ke kamar jenazah kemudian dibawa pulang oleh keluarganya.
16
BAB III
KESIMPULAN
Setiap perusahaan yang menjalankan usahanya baik dibidang jasa, dagang
maupun produksi, meskipun perusahaan tersebut berkembang dengan profit
oriented atau nonprofit oriented harus memiliki struktur organisasi di dalam
perusahaannya, karena setiap bagian memiliki fungsi yang berbeda-beda, dari
spesifikasi fungsi tersebut maka kegiatan perusahaan dapat terkontrol dan berjalan
dengan lancar. Setiap divisi memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab-nya
masing-masing.
17
DAFTAR PUSTAKA
Handayaningrat,Soewarno.1995. Pengantar Studi Ilmu Administrasi Dan Manajemen.Jakarta:PT Toko Gunung Agung.
Saiman.2002.Manajemen Sekretaris.Jakarta:Ghalia Indonesia.
http://dukhonajjib.blogspot.com/2013/04/06-hubungan-organisasi-administrasi-
dan.html. (2013).hubungan organisasi, administrasi, manajemen. Diakses
pada 9 Oktober 2013
http://rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/id/index.php?option=com_content&view=article&id=77&Itemid=86. (2013). Struktur
Organisasi. Diakses pada 16 Oktober 2013.
18