paper

26
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan, berkembang sebagai badan usaha yang semakin kompleks sehingga ia membutuhkan organisasi yang tertata dengan baik dan benar. Kompleksitas perusahaan terutama terlihat dari kebutuhan akan pengelolaan dan pelaksanaan fungsi manajemen seperti Planning, Organizing, Actuating, Controlling. Itulah kebutuhan untuk mengunakan pendekatan ilmu manajemen pada perusahaan menjadi benar-benar penting. Kepemimpinan seorang manajer dalam suatu perusahaan mempunyai peran aktif dalam meningkatkan kualitas perusahaannya. Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan perusahaan maka manajer sebagai pemimpin harus mempunyai kamampuan untuk dapat mengelola sumber daya manusia agar mencapai tujuan yang telah direncanakan dari sebuah perusahaan. Manajer sebagai pemimpin perusahaan dan sumber daya manusia hendaknya mampu menciptakan organisasi yang baik agar semua komponen dalam perusahaan dapat memerankan diri secara bersama untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi. Disamping kinerja dari seorang manajer, sebuah 1

Upload: niken-putri-larasati

Post on 16-Jul-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Paper

TRANSCRIPT

Page 1: Paper

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebuah perusahaan, berkembang sebagai badan usaha yang semakin kompleks sehingga ia membutuhkan organisasi yang tertata dengan baik dan benar. Kompleksitas perusahaan terutama terlihat dari kebutuhan akan pengelolaan dan pelaksanaan fungsi manajemen seperti Planning, Organizing, Actuating, Controlling. Itulah kebutuhan untuk mengunakan pendekatan ilmu manajemen pada perusahaan menjadi benar-benar penting.

Kepemimpinan seorang manajer dalam suatu perusahaan mempunyai peran aktif dalam meningkatkan kualitas perusahaannya. Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan perusahaan maka manajer sebagai pemimpin harus mempunyai kamampuan untuk dapat mengelola sumber daya manusia agar mencapai tujuan yang telah direncanakan dari sebuah perusahaan. Manajer sebagai pemimpin perusahaan dan sumber daya manusia hendaknya mampu menciptakan organisasi yang baik agar semua komponen dalam perusahaan dapat memerankan diri secara bersama untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi. Disamping kinerja dari seorang manajer, sebuah perusahaan memiliki bagian administrasi yang amat penting guna untuk menunjang tugas seorang manajer.

Dengan demikian, keberadaan seorang manajer dalam memanajemen, administrasi dan organisasi dalam suatu perusahaan tidak bisa dipisahkan dalam rangka mengembangkan dan memajukan suatu perusahaan tersebut. Komponen-komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang

1

Page 2: Paper

memiliki hubungan yang erat dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Dalam proses kegiatan dan pengembangan suatu perusahaan, tiga komponen tersebut merupakan alat untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Apabila salah satu dari tiga komponen tersebut tak berfungsi dengan baik, maka akan mempengaruhi terhadap komponen yang lainnya sehingga berdampak buruk terhadap tujuan yang telah direncanakan oleh sebuah perusahaan.

B. Rumusan masalaha. Apa pengertian antara manajemen, administrasi, dan

organisasi?b. Apa hubungan antara manajemen, administrasi, dan

organisasi dalam suatu perusahaan?c. Bagaimana struktur organisasi suatu instansi rumah

sakit?d. Bagaimana kegiatan-kegiatan manajemen dan administrasi dengan

kaitannya dalam hubungan antara manajemen, administrasi, dan organisasi di dalam suatu instansi rumah sakit?

C. Tujuan masalaha. Untuk mengetahui pengertian dari manajemen,

administrasi, dan organisasi.b. Untuk mengetahui hubungan antara manajemen, administrasi,

dan organisasi dalam suatu perusahaan.

c. Untuk mengetahui struktur organisasi pada instansi rumah sakit.

d. Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan manajemen dan administrasi dengan

kaitannya dalam hubungan antara manajemen, administrasi, dan organisasi

di dalam suatu instansi rumah sakit.

2

Page 3: Paper

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian manajemen, administrasi, dan organisasi.

Pengertian manajemen

Menurut Soewarno Handayaningrat (1995:18), manajeen adalah suatu

kerangka kerja yang terdiri dari berbagai bagian/komponen yang secara

keseluruhan saling berkaitan yang diorganisasi sedemikian rupa dalam rangka

mencapai tujuan organisasi.

Menurut H. Koontz& O’Donnel, manajemen ditiitikberatkan pada usaha

memanfaatkan orang-orang lain dalam pencapaian tujuan. Untuk mencapai tujuan

tersebut, maka orang-orang di dalam organisasi harus jelas wewenang,

tanggungjawab, dan tugas pekerjaannya (job description).

Pengertian Administrasi

Menurut Soewarno Handayaningrat (1995:2), dalam arti sempit,

administrasi sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan (clerical work). Jadi

tata usaha adalah bagian kecil kegiatan dari pada administrasi yang akan

dipelajari. adalah berasal dari kata administratie (bahasa Belanda), yang meliputi

3

Page 4: Paper

kegiatan: catat-mencatat, surat menyurat, pembukuan ringan, ketik mengetik,

agenda dan

Sedangkan dala arti luas,  Administrasi ialah proses penyelenggaraan kerja

yang dilakukan - bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Administrasi, baik dalam pengertian luas maupun sempit di dalam

penyelenggaraannya diwujudkan melalui fungsi fungsi manajemen yang terdiri

dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.

Pengertian Organisasi

Menurut Soewarno Handayaningrat (1995:42), organisasi adalah sarana/alat

untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu dikatakan organisasi adalah wadah

(wahana) kegiatan daripada orang-orang yang ekerjasama dalam usahanya untuk

mencapai tujuan. Dalam wadah kegiatan itu setiap orang harus jelas tugas,

wewenang dan tanggungjawabnya,hubngan dan tata kerjanya. Pengertian yang

demikian disebut organisasi yang bersifat “statis” karena hanya melihat dari

strukturnya.

Di samping itu terdapat pengertian organisasi yang bersifat “dinamis”. Dalam

pengertian ini, organisasi dilihat dari struktur dinamikanya, aktivitas/tindakan

daripada tata hubungan yang terjadi dala organisasi itu, baik yang bersifat formal

maupun yang bersifat informal. Misalnya aktivitas tata hubungan antara atasan

dengan bawahan, tata hubungan antara sesama atasan, dan sesama bawahan.

Berhasil atau tidaknya tujuan yang akan dicapai dalam organisasi, tergantung

sepenuhnya kepada faktor manusianya.

B. Hubungan antara manajemen, administrasi, dan organisasi dalam suatu perusahaan

4

Page 5: Paper

Ada beberapa orang yang beranggapan bahwa sesungguhnya administrasi dan

manajemen adalah sama, hanya saja istilah administrasi digunakan pada badan /

organisasi pemerintah, sedangkan istilah manajemen dipergunakan untuk

organisasi swasta. Administrator sama artinya dengan manajer, tetapi organisasi

untuk pemerintah. Hal ini dapat dilihat pada penggunaan istilah manajer untuk

perusahaan swasta yaitu diantaranya manajer pemasaran, manajer pembelian dan

lain-lain. Serta kepala bagian administrasi keuangan, kepala bagian administrasi

kepegawaian dan lain-lain.

Menurut Saiman (2002:12), Organisasi merupakan suatu tempat atau wadah,

yang mana dapat orang-orang yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan.

Salah satu bagian yang sangat penting dalam organisasi adalah proses

administrasi, sehingga administrasi juga merupakan bagiuan apa yang disebut

manajemen, karena dalam proses administrasi terdapat unsure penataan dan

pengelolaan suatu kegiatan untuk mempermudah mencapai tujuan. Sehingga dapat

dikatakan bahwa administrasi merupakan bagian dari manajemen yang luas

tersebut.

Pimpinan organisasi hanya akan mempunyai gambaran yang tepat tentang

seluruh proses kegiatan administrasi dan manajemen di dalam sebuah organisasi

apabila dilaksanakan dalam rangka keterbukaan dan transparansi, yang merupakan

salah satu prinsip penting dalam pendekatan system pada suatu organisasi,

termasuk berlangsungnya proses umpan balik yang objektif dan dapat dipercaya

serta dipergunakan oleh semua pihak di dalam organisasi.

Dengan demikian maka adminitrasi dan manajemen dalam organisasi

mempunyai unsur-unsur sebagai berikut :

1. Adanya manusia

Manusia yang dimaksud adalah pelaku kegiatan organisasi mulai

dari pimpinan yang menata dan mengelola serta mengawasi organisasi

sampai pada karyawan yang melakukan aktivitas kegiatan rutin dan

produksi untuk mencapai tujuan.

5

Page 6: Paper

2. Adanya peralatan atau perlengkapan

Dalam rangka melaksanakan proses kegiatan administrasi dan

manajemen, maka sarana dan prasarana merupakan bagian yang penting

yang harus dimengerti oleh sebuah organisasi. Sarana dan prasarana ini

biasa disebut dengan peralatan dan perlengkapan.

3. Adanya tujuan

Tujuan merupakan suatu sasaran atau target yang hendak dicapai

secara bersama-sama. Pencapaian tujuan tersebut sangat mewarnai setiap

aktivitas kegiatan organisasi atau perusahaan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan antara administrasi, organisasi dan

manajemen adalah sebagai berikut :

1. Kepemimpinan merupakan arti dari manajemen

2. Melalui manajemen semua kegiatan di koordinir dan diarahkan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.

3. Administrasi merupakan suatu kegiatan pelayanan, termasuk di dalam

kegiatan administrasi adalah kegiatan pengelolaan atau manajemen

administrasi dapat dilaksanakan di dalam atau diluar organisasi (formal).

4. Organisasi (formal) merupakan tempat dilaksanakannya kegiatan

administrasi.

Jadi, manajemen, administrasi, dan organisasi mempunyai keterkaitan erat dalam

mencapai tujuan suatu perusahaan yang telah ditetapkan.

6

Page 7: Paper

C. Struktur Organisasi Instansi Rumah Sakit

7

DirekturDodo Anondo, dr, MPh

Page 8: Paper

Berikut adalah tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian dari struktur

organisasi diatas adalah,

1. Direktur

Mempunyai tugas memimpin, menetapkan kebijakan, membina,

mengkoordinasikan dan mengawasi serta melakukan pengendalian terhadap

pelaksanaan tugas rumah sakit. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur dibantu

oleh 4 (empat) orang Wakil Direktur:

a. Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan

b. Wakil Direktur Penunjang Medik

c. Wakil Direktur Pendidikan Profesi dan Penelitian

d. Wakil Direktur Umum dan Keuangan.

Wakil Direktur berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

1. Wakil Direktur

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan mempunyai tugas

merumuskan kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi,

membina, dan mengendalikan kegiatan pelayanan medik, pelayanan diagnostik

dan khusus, dan keperawatan, serta Instalasi di bawah koordinasinya. Wakil

Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan, mempunyai fungsi:

a. pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan di bidang pelayanan

medik, pelayanan diagnostik khusus, keperawatan dan instalasi di bawah

koordinasinya

b. perencanaan dan pengembangan pelayanan medik, pelayanan diagnostik

khusus, keperawatan dan instalasi di bawah koordinasinya

c. pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan medik, pelayanan diagnostik dan

khusus, keperawatan dan ninstalasi di bawah koordinasinya

d. pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan medik, pelayanan

diagnostik khusus, keperawatan dan instalasi di bawah koordinasinya

8

Page 9: Paper

e. pengkoordinasian dan sinkronisasi pelayanan medik dan keperawatan

dengan instalasi, komite dan staf fungsional dan/atau instansi lainnya

f. pengawasan, pengendalian dan evaluasi pelayanan medik, pelayanan

diagnostik khusus, keperawatan dan instalasi di bawah koordinasinya

g. pembinaan dan penilaian kinerja serta remunerasi karyawan di bawah

koordinasinya

h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

Wakil Direktur Pelayanan dan Keperawatan, membawahi:

a. Bidang Pelayanan Medik

b. Bidang Pelayanan Diagnosik dan Khusus

c. Bidang Keperawatan

Masing-masing bidang dipimpin oleh kepala bidang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Wakil Direktur.

Wakil Direktur Penunjang Medik

Wakil Direktur Penunjang Medik mempunyai tugas merumuskan kebijakan,

mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi, membina, dan mengendalikan

kegiatan perbekalan dan peralatan medik dan pemasaran dan rekam medik serta

Instalasi di bawah koordinasinya. Wakil Direktur Penunjang Medik, mempunyai

fungsi:

a. pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan di bidang penunjang

medic

b. perencanaan dan pengembangan perbekalan dan peralatan medik dan

pemasaran dan rekam medic

c. pengkoordinasian penyusunan standar pelayanan perbekalan dan peralatan

medik dan pemasaran dan rekam medik

d. pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan perbekalan dan peralatan

medik, dan pemasaran dan rekam medik

e. pengarahan, penggerakan pelaksanaan dan pemanfaatan sumberdaya

rumah sakit;

f. pengkoordinasian dan sinkronisasi pelayanan perbekalan dan peralatan

medik dan pemasaran dan rekam medic dengan wakil direktur yang lain

9

Page 10: Paper

serta instalasi, komite dan staf fungsional di lingkungan rumah sakit

maupun instansi terkait lainnya

g. pengawasan, pengendalian dan evaluasi perbekalan dan peralatan medik

dan pemasaran dan rekam medic

h. pembinaan dan penilaian kinerja serta remunerasi karyawan di bawah

koordinasinya

i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

Wakil Direktur Penunjang Medik, membawahi:

a. Bidang Perbekalan dan Peralatan Medik

b. Bidang Pemasaran dan Rekam Medik.

Masing-masing bidang dipimpin oleh kepala bidang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Wakil Direktur.

Wakil Direktur Pendidikan Profesi dan Penelitian

Wakil Direktur Pendidikan Profesi dan Penelitian, mempunyai tugas merumuskan

kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi, membina dan

mengendalikankegiatan pendidikan profesi dan penelitian serta instalasi di bawah

koordinasinya. Wakil Direktur Pendidikan Profesi dan Penelitian, mempunyai

fungsi :

a. pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan di bidang pendidikan

profesi, penelitian dan pengembangan

b. perencanaan program dan pengembangan di bidang pendidikan profesi dan

penelitian serta instalasi di bawah koordinasinya

c. pengkoordinasian penyusunan standar pendidikan profesi, pelatihan,

penelitian dan pengembangan

d. pembinaan penyelenggaraan pendidikan profesi dan penelitian serta

instalasi di bawah koordinasinya

e. pengarahan, penggerakan pelaksanaan dan pemanfaatan sumberdaya

rumah sakit

f. pengkoordinasian dan sinkronisasi penyelenggaraan pendidikan profesi,

penelitian dan pengembangan

10

Page 11: Paper

g. pengawasan, pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan

profesi dan penelitian

h. pembinaan dan penilaian kinerja serta remunerasi karyawan di bawah

koordinasinya

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

Wakil Direktur Pendidikan Profesi dan Penelitian, membawahi:

a. Bidang Pendidikan dan Pelatihan

b. Bidang Penelitian dan Pengembangan.

Masing-masing bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Wakil Direktur.

Wakil Direktur Umum dan Keuangan

Wakil Direktur Umum dan Keuangan, mempunyai tugas merumuskan kebijakan,

mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi, membina dan mengendalikan

kegiatan kepegawaian, perencaraan program, ketatausahaan, pengelolaan

keuangan dan instalasi di bawah koordinasinya.

Wakil Direktur Umum dan Keuangan, mempunyai fungsi :

a. pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan di bidang

kepegawaian, perencanaan program, ketatausahaan dan keuangan

b. perencanaan dan pengembangan kepegawaian, penyusunan program,

ketatausahaan, dan keuangan

c. pengkoordinasian pelaksanaan kepegawaian, perencanaan program,

ketatausahaan, dan keuangan

d. pembinaan terhadap penyelenggaraan kepegawaian, perencanaan program,

ketatausahaan, keuangan dan Instalasi di bawah koordinasinya

e. pengkoordinasian dan sinkronisasi pengelolaan kepegawaian, dan

keuangan dengan instalasi dan/atau instansi lainnya

f. pemantauan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan

kepegawaian, perencanaan program, ketatausahaan, dan keuangan

g. pengarahan, penggerakan pelaksanaan dan pemanfaatan sumberdaya

rumah sakit

11

Page 12: Paper

h. pembinaan dan penilaian kinerja serta remunerasi karyawan di bawah

koordinasinya

i. penyiapan bahan-bahan perumusan kebijakan

j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

Wakil Direktur Umum dan Keuangan, membawahi:

a. Bagian Kepegawaian

b. Bagian Perencanaan Program

c. Bagian Tata Usaha

d. Bagian Keuangan.

Masing-masing Bagian dipimpin oleh Kepala Bagian yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Wakil Direktur.

D. Bagaimana kegiatan-kegiatan manajemen dan administrasi

dengan kaitannya dalam hubungan antara manajemen,

12

Page 13: Paper

administrasi, dan organisasi di dalam suatu instansi rumah sakit?

Kami mengambil salah satu contoh alur administrasi untuk pasien rawat inap, rawat darurat dan rawat jalan di rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya

13

Page 14: Paper

Label Kuning

Label Biru

Label Hijau

Label Merah

Untuk penderita sangat gawat/ ancaman nyawa.

Untuk penderita darurat, tetapi tidak gawat.

Untuk bukan penderita gawat.

Untuk penderita gawat darurat (kondisi stabil/tidak membahayakan jiwa).

Penjelasan:

Pasien rumah sakit terdiri dari pasien yang dating sendiri ke rumah sakit

maupunrujukan dari puskesmas atau rumah sakit luar ataupun rujukan dari dokter

pribadi. Setelah dating ke rumah sakit, pasien-pasien tersebut akan

dikelompokkan dan ditentukan kemana mereka akan menjalani pemeriksaan.

Dalam hal ini terdapat 3 alur yang berbeda, yaitu:

1. Sistem Pelayanan IRD (Instalasi Rawat Darurat)

Setelah pasien masuk ke wilayah IRD, mereka akan menjalani rekam medic

terlebih dahulu untuk mengetahui jenis penyakit yang dideritanya. Kemudian dari

rekam medic di Loket Rekam Medik di lantai 1. Kemudian dari rekam medic

tersebut pasien digolongkan dengan sistem Triage menjadi 4 bagian, penderita

dipilah dan dilayani berdasarkan tingkat kegawatannya serta dikelompokkan

menjadi empat golongan terdiri dari:

Dari system triange tersebut, untuk pasien yang digolongkan dalam warna

hijau dan kuning dapat langsung menuju dokter jaga depan lalu dapat pula

menjalani nterapi. Setelah itu pasien diarahkan untuk menuju bagian administrasi

guna mengurus pembayaran (supervise check administrasi dan biaya) lalu

dipersilahkan pulang atau menjalani control IRJ (Instalasi Rawat Jalan).

Sedangkan untuk pasien yang digolongkan ke dalam warna merah dan

biru, jika pasien meninggal pihak keluarga dapat langsungmelakukan pembayaran

di konter dan jenazah langsung dimasukkan ke kamar jenazah serta dapat juga

dibawa pulang. Jika pasien dalam kondisi darurat, akan dilakukan bedah atau

14

Page 15: Paper

medic terhadap pasien dengan menggunakan berbagai penunjang seperti Lab

Radiologi, Endoskopi, dan farmasi sebelum nantinya dilakukan tindakan husus

terhadap pasien tersebut apakah pasien perlu dioperasi atau tidak. Setelah itu

pasien akan ditempatkan di ruang observasi I kemudian ke ruang observasi II. Jiak

pasien telah dinyatakan stabil maka pasien dapat memngurus administrasi dan

pembayaran lalu dipersilahkan pulang dengan tetap menjalani control IRJ sampai

dinyatakan sembuh total. Jika pasien dinyatakan belum stabil, maka pasien akan

menjalani rawat inap setelah mengurus administrasi dan pembayaran di IRD.

2. Sistem Pelayanan IRJ (Instalasi Raat Jalan)

Pasien yang masuk ke IRJ terlebih dahulu menuju konter untuk mengurus data-

data pasien. Selanjutnya mereka akan menjalani rekam medic. Setelah itu pasien

dialihkan menuju URJ (Unit Rawat jalan). Dalam URJ, pasien dibagi menjadi 3

golongan, yaitu pasien yang memerlukan terapi, pemeriksaan penunjang/Lab serta

pasien yang emmerlukan tindakan khusus. Selanjutnya dari 3 bagian tersebut

seluruh pasien dapat menuju apotik Depo Farmasi untuk menebus obat dari resep

dokter. Kemudian mereka melakukan pembayaran ke bank Jatim. Selanjutnya

bagi pasien yang konisinya telah membaik, mereka diperbolehkan pulang dengan

menjalani control secara berkala. Sedangkan bagi pasien yang kondisinya masih

lemah, mereka dianjurkan untuk rawat inap.

3. Sistem Pelayanan Rawat Inap

Alur yang ketiga ini dimulai dari pasien yang datang sendiri ataupun dari rujukan

puskesmas, Rumah Skit luar maupun rujukan dari dokter pribadi. Dalam proses

rawat inap ini, pasien diperbolehkan memilih jenis ruangan selama perawatan.

Ruangan tersebut terdiri dari ruang Rumah Sakit dan Graha Amerta. Khusus

untuk runagan di Graha Amerta, pasien akan diperiksa dan dirawat oleh dokter

pribadi serta pasien akan mendapatkan fasilitas yang lebih baik daripada ruangan

di rumah sakit dr. Soetomo. Kemudian jika kondisi pasien tersebut telah

membaik, maka pasien tersebut ajib melakukan proses pembayaran lalu baru

15

Page 16: Paper

diperbolehkan untuk pulang. Sedangkan juka pasien tersebut meninggal, pasien

akan dibawa ke kamar jenazah kemudian dibawa pulang oleh keluarganya.

16

Page 17: Paper

BAB III

KESIMPULAN

Setiap perusahaan yang menjalankan usahanya baik dibidang jasa, dagang

maupun produksi, meskipun perusahaan tersebut berkembang dengan profit

oriented atau nonprofit oriented harus memiliki struktur organisasi di dalam

perusahaannya, karena setiap bagian memiliki fungsi yang berbeda-beda, dari

spesifikasi fungsi tersebut maka kegiatan perusahaan dapat terkontrol dan berjalan

dengan lancar. Setiap divisi memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab-nya

masing-masing.

17

Page 18: Paper

DAFTAR PUSTAKA

Handayaningrat,Soewarno.1995. Pengantar Studi Ilmu Administrasi Dan Manajemen.Jakarta:PT Toko Gunung Agung.

Saiman.2002.Manajemen Sekretaris.Jakarta:Ghalia Indonesia.

http://dukhonajjib.blogspot.com/2013/04/06-hubungan-organisasi-administrasi-

dan.html. (2013).hubungan organisasi, administrasi, manajemen. Diakses

pada 9 Oktober 2013

http://rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/id/index.php?option=com_content&view=article&id=77&Itemid=86. (2013). Struktur

Organisasi. Diakses pada 16 Oktober 2013.

18