documentp1

51
4 T U G A S M A N D I R I NAMA : ACHMAD PERWIRA KEVIN NPM : H1A009001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

Upload: budimanadesatria

Post on 17-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

mn

TRANSCRIPT

T U G A SM A N D I R I

NAMA : ACHMAD PERWIRA KEVINNPM

: H1A009001PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERUNIVERSITAS BENGKULU

2009

KUMPULAN PEMICU 1, 3, DAN 10

P1 :Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna dibandingkan makhluk hidup yang lainP3 : Membangun SpiritualitasP10 : Spiritualisme Agama Sebuah Pendekatan PraksisDosen Pembimbing : Syaifullah,M.AgP1 :Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna dibandingkan makhluk hidup yang lain

1. Bagaimana proses penciptaan manusia purba (basyar) dan manusia modern (insan) pertama (Adam) dimulai dari bahan dasarnya

2. Buatlah bagan pandangan hidup (life view) manusia dalam perspektif agama (khususnya Islam)?

Proses penciptaan manusia purba (basyar) dan manusia modern (insan) pertama (Adam) dimulai dari bahan dasarnya

Saya tidak dapat menemukan informasi mengenai proses penciptaan manusia purba (basyar). Di dalam Al-Quran, manusia pertama tidak diungkap secara gamblang (eksplisit). Namun yang pasti, Adam bukanlah khalifah yang pertama dan bukan pula manusia pertama yang diciptakan Allah. Khalifah sebelum Adam adalah khalifah dari golongan manusia juga. Ada banyak Adam-Adam lain yang sebelumnya diciptakan Allah dengan fungsi yang sama, tetapi dengan sifat yang berbeda, yaitu perusak (destruktif). Allah mengganti khalifah perusak yang tanpa tatanan hukum Allah itu dengan khalifah baru yang bernama Adam dan anak keturunannya yang berlandaskan tatanan hukum AllahIngatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Q.S. Al Baqarah:30)

Proses penciptaan Adam yang berbeda dengan makhluk lainnya disebutkan di dalam Q.S. 3:59 (penciptaannya serupa Nabi Isa dengan 'kun fayakun' - 'jadilah, maka jadilah') dan Q.S. 32:7-8 (Adam dari tanah, keturunannya dari nuthfah). Kedua ayat itu menunjukkan bahwa Adam tidak diciptakan dari proses biologis perkawinan makhluk lainnya.

Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. (Q.S. Ali Imran:59)

Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. (Q.S. As Sajdah:7-8)

Proses penciptaan manusia setelah adam dan aspek-aspeknya itu ditegaskan dalam banyak ayat. Beberapa informasi di dalam ayat-ayat ini sedemikian rinci. Beberapa di antaranya sebagai berikut:

1. Manusia tidak diciptakan dari mani yang lengkap, tetapi dari sebagian kecilnya(spermazoa).

2. Sel kelamin laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi.

3. Janin manusia melekat pada rahim sang ibu bagaikan lintah.

4. Manusia berkembang di tiga kawasan yang gelap di dalam rahim.

Setetes Mani. Sebelum proses fertilisasi (baca : pembuahan) terjadi, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu waktu dan menuju sel telur yang jumlahnya hanya satu setiap siklusnya. Sperma-sperma melakukan perjalanan yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel telur karena saluran reproduksi wanita yang berbelok2, kadar keasaman yang tidak sesuai dengan sperma, gerakan menyapu dari dalam saluran reproduksi wanita,dan juga gaya gravitasi yang berlawanan .

Nah,Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel telur. Sel telur, hanya akan membolehkan masuk SATU sperma saja (persaingan ketat). Setelah masuk dan terjadi fertilisasi pun, belum tentu zygot ini (bahasa biologinya : konseptus) menempel di tempat yang tepat di rahim. kemungkinan salahnya banyak. dan sekali salah, bisa berbahaya buat ibunya.

Segumpal Darah Yang Melekat di Rahim.Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita,terbentuk sebuah sel tunggal. Sel tunggal yang dikenal sebagai zigot dalam ilmu biologi ini akan segera berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi segumpal daging. Tentu saja hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop dan prosesnya tidak simpel dan mudah, prosesnya kompleks dan kritis. Jika di setiap proses pembelahannya, terjadi kesalahan kecil sedikit saja pada tahap-tahap tertentu,fetus bisa mengalami kecacatan. zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya. Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya

Pembungkusan Tulang oleh Otot.

Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa perkembangan dalam rahim ibu terjadi dengan cara persis seperti yang digambarkan dalam ayat tersebut. Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras. Kemudian sel-sel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang ini.

Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik (QS Al Muminun:14)

Tiga Tahapan Bayi Dalam Rahim.

Dalam Al Quran dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya.

Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan? (Al Quran, 39:6)

Sebagaimana yang akan dipahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya, dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut:

Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan: pre-embrionik; dua setengah minggu pertama, embrionik; sampai akhir minggu ke delapan, dan janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran. (Williams P., Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.)

Fase-fase ini mengacu pada tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi. Ringkasnya, ciri-ciri tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah sebagaimana berikut:- Tahap Pre-embrionik

Pada tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan (bahasa biologinya disebut lapisan lembaga ektoderm, mesoderm, endoderm :p)

- Tahap Embrionik

Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut sebagai embrio. Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut. pada tahap ini juga terjadi pembentukan organ2 tubuh. dan pengaturan posisi, sumbu tubuh, dan pembentukan tubuh.

- Tahap fetus

Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai fetus. Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.Yang Menentukan Jenis Kelamin Bayi.Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan. (QS An Najm:45-46)

Cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berkembang seperti genetika dan biologi molekuler telah membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi yang diberikan Al Quran ini. Kini diketahui bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel-sel sperma dari tubuh pria, dan bahwa wanita tidak berperan dalam proses penentuan jenis kelamin ini.

Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom yang menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai kromosom kelamin. Dua kromosom ini disebut XY pada pria, dan XX pada wanita. Penamaan ini didasarkan pada bentuk kromosom tersebut yang menyerupai bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kewanitaan.

Pembentukan seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang salah satu dari kromosom ini, yang pada pria dan wanita ada dalam keadaan berpasangan. Pada wanita, kedua bagian sel kelamin, yang membelah menjadi dua selama peristiwa ovulasi, membawa kromosom X. Sebaliknya, sel kelamin seorang pria menghasilkan dua sel sperma yang berbeda, satu berisi kromosom X, dan yang lainnya berisi kromosom Y. Jika satu sel telur berkromosom X dari wanita ini bergabung dengan sperma yang membawa kromosom Y, maka bayi yang akan lahir berjenis kelamin pria.

Dengan kata lain, jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis kromosom mana dari pria yang bergabung dengan sel telur wanita.Bagan pandangan hidup (life view) manusia dalam perspektif agama (khususnya Islam)

P3 : Membangun Spiritualitas1. Lakukan diskusi kelompok dan jelajah pengetahuan untuk menjelaskan tiga pendekatan (burhani, irfani, dan bayani) dalam membuktikan eksistensi Tuhan Sang Pencipta

2. Siapa nama Tuhan dan sebutkan jalan-jalan untuk menyapa-Nya disertai contoh.

Tiga Pendekatan (Burhani, Irfani, Dan Bayani) Dalam Membuktikan Eksistensi Tuhan Sang Pencipta

Pendekatan BurhaniBurhan Imkan

Burhan Imkan dapat dijelaskan dengan beberapa point berikut ini :

Pertama, bahwa seluruh yang ada tidak lepas dari dua posisi wujud, yaitu wajib atau mumkin.

Kedua, wujud yang wajib ada dengan sendirinya dan wujud yang mumkin pasti membutuhkan atau berakhir kepada wujud yang wajib, maka akan terjadi daur (siklus) atau tasalsul (rentetan mata rantai yang tidak berujung) dan keduanya mustahil.

Ketiga, bahwa yang mumkin berakhir kepada yang wajib. Dengan demikian, yang wajib adalah sebab dari segala wujud yang mumkin (prima kausa atau illatul ilal). Kaum muslimin menamakan wujud yang wajib dengan sebutan Allah Taala.

Burhan ash-Shiddiqin

Burhan ini menurut para filosuf muslim, merupakan terjemahan dari ungkapan Ahlibait as. yang berbunyi,Wahai Dzat yang menunjukkan diri-Nya dengan diri-Nya. (Doa Shabah Amir al-Mukminin Ali bin Abi Thalib as.) Artinya, burhan ini ingin menjelaskan pembuktian wujud Allah melalui wujud diri-Nya sendiri. Para ahli mantiq (logika) menyebutnya dengan burhan Limmi. Penjelasan burhan ini, hampir sama dengan penjelasan burhan Imkan.

Ada beberapa penafsiran tentang burhan shiddiqin ini. Di antaranya penafsiran Mulla Shadra. Beliau mengatakan, Dengan demikian, yang wujud terkadang tidak membutuhkan kepada yang lain (mustaghni) dan terkadang pula, secara substansial, ia membutuhkan kepada yang lain (muftaqir). Yang pertama adalah wujud yang wajib, yaitu wujud murni. Tiada yang lebih sempurna dari-Nya dan Dia tidak diliputi ketiadaan dan Dia tidak diliputi ketiadaan dan kekurangan. Sedangkan yang kedua , adalah selain wujud yang wajib, yaitu perbuatan-perbuatan-Nya yang tidak bisa tegak kecuali dengan -Nya. (Nihayah al-Hikmah, hal. 269).

Allamah al-Hilli , dalam kitab Tajrid al-I'tiqad karya Syekh Thusi, menjelaskan, Diluar kita secara pasti ada yang wujud. Jika yang wujud itu wajib, maka itulah yang dimaksud (Allah Taala) , dan jika yang wujud itu mumkin, maka dia pasti membutuhkan faktor yang wujud (ntuk keberadaannya). Jika faktor itu wajib , maka itulah yang dimaksud (Allah Taala). Tetapi jika faktor itu mumkin juga, maka dia membutuhkan faktor lain dan seterusnya (tasalsul) atau daur. Dan keduanya mustahil adanya.

Pendekatan Irfani

Lewat hati sanubari seorang sufi dapat melihat Tuhan. Dan kondisi seperti itu (Marifat) diungkapkan para sufi dengan menyatakan Kalau mata yang terdapat dalam hati sanubari manusia terbuka, maka kepalanya akan tertutup dan ketika itu yang dilihatnya hanya Allah SWT.

Jika seorang sufi melihat ke cermin, maka yang akan dilihatnya hanya Allah SWT. Artinya bahwa yang dilihat orang Arif sewaktu tidur maupun bangun hanya Allah SWT. Dengan ungkapan ini terlihat begitu dekatnya seorang sufi dengan Tuhannya, dan kondisi Marifat ini mengisyaratkan bahwa Marifat adalah anugerah dari Tuhan. Tuhanlah yang berkenan memberikan pengetahuan langsung dengan mengenugerahkan kemampuan kepada orang yang dikehendaki untuk menerima Marifat. Marifat merupakan cahaya yang memancar ke dalam hati, menguasai yang ada dalam diri manusia dengan sinarnya yang menyilaukan. Sekiranya Marifat mengambil bentuk materi, semua orang yang melihat akan mati karena tak tahan melihat kecantikan serta keindahannya, dan semua cahaya akan menjadi gelap di samping cahaya keindahannya yang gilang gemilang.

Pendekatan Bayani

1. Burhan Nidham (Keteraturan)

Burhan ini dibangun atas beberapa muqaddimah (premis).

Pertama, bahwa alam raya ini penuh dengan berbagai jenis benda, baik yang hidup maupun yang mati.

Kedua, bahwa alam bendawi (tabiat) tunduk kepada satu peraturan. Artinya, setiap benda yang ada di alam ini tidak terlepas dari pengaruh undang-undang dan hukum alam.

Ketiga, hukum yang menguasai alam ini adalah hukum kausalitas (ilaliyyah), artinya setiap fenomena yang terjadi di alam ini pasti dikarenakan sebuah sebab (illat), dan tidak mungkin satu fenomena terjadi tanpa sebab. Dengan demikian, seluruh alam raya ini dan segala yang ada di dalamnya, termasuk hukum alam dan sebab-akibat, adalah sebuah fenomena dari sebuah puncak sebab (prima kausa, atau illatul ilal).

Keempat, sebab atau illat yang mengadakan seluruh alam raya ini tidak keluar dari dua kemungkinan, yaitu sebab yang berupa benda mati atau sesuatu yang hidup.

Kemungkinan pertama tidak mungkin, karena beberapa alasan berikut : Pertama, alam raya ini sangat besar, indah dan penuh keunikan. Hal ini menunjukkan bahwa sebab yang mengadakannya adalah sesuatu yang hebat, pandai dan mampu. Kehebatan, kepandaian dan kemampuan, merupakan ciri dan sifat dari sesuatu yang hidup. Benda mati tidak mungkin disifati hebat, pandai dan mampu.

Kedua, benda-benda yang ada di alam ini beragam dan bermacam-macam, di antaranya adalah manusia. Manusia merupakan salah satu bagian dari alam yang palin menonjol. Dia pandai, mampu dan hidup. Mungkinkah manusia yang pandai, mampu dan hidup terwujud dari sesuatu yang mati ?

Kesimpulannya, bahwa alam raya ini mempunyai sebab atau illat, dan sebab tersebut adalah sesuatu yang hidup. Kaum muslimin menamai sebab segala sesuatu itu dengan sebutan Allah Taala.

2. Burhan al-Huduts (Kebaruan)

Al-Huduts atau al-Hadits berarti baru, atau sesuatu yang pernah tidak ada. Burhan ini terdri atas beberapa hal :

Pertama, bahwa alam raya ini hadits, artinya mengalami perubahan dari tidak ada menjadi ada dan akhirnya tidak ada lagi.

Kedua, segala sesuatu yang asalnya tidak ada kemudian ada, tidak mungkin ada dengan sendirinya. Pasti dia menjadi ada karena sebab sesuatu.

Ketiga, yang menjadikan alam raya ini ada haruslah sesuatu yang qadim, yakni keberadaannya tidak pernah mengalami ketiadaan. Keberadaannya kekal dan abadi. Karena, jika sesuatu yang mengadakan alam raya ini hadits juga, maka Dia-pun ada karena ada yang mengadakannya, demikian seterusnya (tasalsul). Tasalsul yang tidak berujung seperti ini mustahil. Dengan demikian, pasti ada sesuatu yang keberadaannya tidak pernah mengalami ketiadaan. Kaum muslimin menamakan sesuatu itu dengan sebutan Allah Taala.

Siapa Nama Tuhan Dan Sebutkan Jalan-Jalan Untuk Menyapa-Nya Disertai Contoh

Siapa nama Tuhan

Allah swt telah memperkenalkan dirinya kepada semua makhluknya.

Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.(Thaahaa:14)

Umat Islam tidak secara asal-asalan dalam memanggil/menamai nama Tuhannya. Semua itu telah Allah jelaskan dalam Al-Quran.

Jalan-Jalan Untuk Menyapa-Nya Disertai Contoh

1. Alam Semesta (makro kosmos) dan manusia (mikro kosmos

2. Shalat

3. Puasa

4. Haji

5. Membaca dan mengamalkan isi Al-Quran

6. Asmaul Husna dan Ism Adham

7. Shalawat nabi

8. Sejarah perjuangan hidup para nabi, rasul dan orang-orang suci dalam kitab suci

9. Doa para NabiP10 : Spiritualisme Agama Sebuah Pendekatan Praksis1. Tulislah lima amalan ulama mutaqoddimin

2. Tulislah empat amalan ulama mutaakhirin

Lima amalan ulama mutaqoddimin

1. dua khutbah dalam shalat id2. Semua amalan yang akan dilakukan memerlukan niat

3. apabila telah datang bulan suci Ramadan, maka sejak jauh-jauh hari kita mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangannya4. bersedekah5. memperbolehkan wakaf.

Imam Tirmidzi menyatakan: Wakaf telah diamalkan oleh para ulama, baik dari kalangan sahabat Nabi maupun yang lainnya, saya tidak melihat ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mutaqaddimin tentang bolehnya wakaf, baik wakaf tanah maupun wakaf yang lainnya. (Lihat: Sunan Tirmidzi 5/13 setelah hadits no. 1375).Empat amalan ulama mutaakhirin1. Ada amalan yang memerlukan niat dan juga tidak. Amal yang disyariatkan yang membutuhkan niat. Adapun amal yang tidak memerlukan niat tidak termasuk di dalamnya, seperti makan, minum, berpakaian, mengembalikan barang titipan kepada pemiliknya dan lain-lain.2. apabila telah datang bulan suci Ramadan, maka sejak jauh-jauh hari kita mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangannya3. ulama mutaakhirin yang mengharamkan alat musik karena mereka mengambil sikap waro?(hati-hati). Mereka melihat kerusakan yang timbul dimasanya.4. Tidak disyariatkan duduk-duduk untuk bertaziah. Ulamamutaakhirinyang berpendapat seperti ini adalah Syaikh Utsaiminrahimahullah. Imam Nawawi berkata, Orang yang tertimpa musibah dapat ditemui dimasjid, atau dijalan-jalan atau dipasar-pasar. Pendapat ini berdalil pada hadits Jarir bin Abdullah. Ia berkata,

Kami menganggap berkumpul-kumpul dikeluarga mayat dan membuat makanan untuk itu termasuk dari meratapi mayat yang dilarang. (Dikeluarkan imam Ahmad dalam musnadnya )KUMPULAN PEMICU 2 DAN 4P2 Identifikasikan Atau Buatlah Daftar Yang Menunjuk Tentang Siapa ManusiaP4 : Membangun Kesalehan IndividuDosen Pembimbing : SumartoP2 Identifikasikan Atau Buatlah Daftar Yang Menunjuk Tentang Siapa Manusia1. Lakukan diskusi kelompok dan jelajah pengetahuan untuk merumuskan fungsi, misi, dan tujuan hidup manusia sebagai hamba Sang Pencipta dan sebagai pemimpin di muka bumi

2. Buatlah deskripsi yang menunjukkan kesempurnaan manusia dibandingkan makhluk hidup lain karena manusia dibekali akal budi oleh Sang Pencipta sehingga manusia mampu melakukan perubahan social dan menciptakan kebudayaan dan peradaban. Ini berbeda dengan makhluk hidup lain yang hidup dengan naluri.

Fungsi, Misi, Dan Tujuan Hidup Manusia Sebagai Hamba Sang Pencipta Dan Sebagai Pemimpin Di Muka BumiFungsi, Misi, Dan Tujuan Hidup Manusia Sebagai Hamba Sang Pencipta

1. fungsi hidup manusia sebagai hamba sang pencipta adalah manusia diciptakan oleh Allah SWT agar mereka mau mengabdikan diri, taat, tunduk, serta menyembah hanya kepada Allah SWT. Dalam hal ini adalah menyembah Allah karena sesungguhnya Allah lah yang menciptakan semua alam semesta ini. Beribadah kepada Allah SWT merupakan tugas pokok bahkan satu-satunya tugas dalam kehidupan manusia sehingga apa pun yg dilakukan oleh manusia dan sebagai apa pun dia seharusnya dijalani dalam kerangka ibadah kepada Allah SWT.

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS Adz Zariyat : 56)

2. Misi merupakan cara yang dilakukan agar mencapai apa yang menjadi tujuan akhir kita Jadi misi hidup menjadi manusia sebagai hamba sang pencipta adalah setiap saat berusaha untuk menjaga dan menghadapkan qalb nya kepada Allah, tanpa pernah berhenti sesaat pun, sambil melaksanakan syariat Islam sebagaimana yang dibawa Rasulullah saw. Amalannya adalah ibadah wajib dan sunnah sebaik-baiknya, dalam konteks sebaik-baiknya secara lahiriah maupun secara batiniah. Selain itu ada pula amalan-amalan sunnah tambahan, bergantung pada apa yang paling sesuai bagi diri seorang salik untuk mengendalikan sifat jasadiyah dirinya, mengobati jiwanya, membersihkan qalbnya, dan untuk lebih mendekat kepada Allah.

Tidak ada cara ber-taqarrub (mendekatkan diri) seorang hamba kepada-Ku yang lebih Aku sukai selain melaksanakan kewajiban-kewajiban yang telah Aku fardhu-kan kepadanya. Namun hamba-Ku itu terus berusaha mendekatkan diri kepada-Ku dengan melakukan (sunnah) nawafil, sehingga Aku pun mencintainya. Apabila ia telah Aku cintai, Aku menjadi pendengarannya yang dengan Aku ia mendengar, (Aku menjadi) pengelihatannya yang dengan Aku ia melihat, (Aku menjadi) tangannya yang dengan Aku ia keras memukul, dan (Aku menjadi) kakinya yang dengan Aku ia berjalan. Jika ia memohon kepada-Ku, sungguh, akan Aku beri dia, dan jika ia memohon perlindungan-Ku, Aku benar-benar akan melindunginya. (Hadits Qudsi riwayat Bukhari).3. Tujuan hidup manusia sebagai hamba Sang Pencipta adalah menjalankan semua yang diperintahkan oleh Allah swt dalam rangka mencari ridha Allah. Ada 3 langkah untuk melakukan tujuan hidup kita sebagai hamba Sang Pencipta, pertama lakukan segala sesuatu dgn niat yg ikhlas karena Allah SWT. Keikhlasan merupakan salah satu kunci bagi diterimanya suatu amal oleh Allah SWT dan ini akan berdampak sangat positif bagi manusia yg melaksanakan suatu amal krn meskipun apa yg harus dilaksanakannya itu berat ia tidak merasakannya sebagai sesuatu yg berat apalagi amal yg memang sudah ringan. Sebaliknya tanpa keikhlasan amal yg ringan sekalipun akan terasa menjadi berat apalagi amal yg jelas-jelas berat utk dilaksanakan tentu akan menjadi amal yg terasa sangat berat utk mengamalkannya. Kedua lakukan segala sesuatu dgn cara yg benar bukan membenarkan segala cara sebagaimana yg telah digariskan oleh Allah SWT dan dicontohkan oleh Rasul-Nya. Manakala seorang muslim telah menjalankan segala sesuatu sesuai dgn ketentuan Allah SWT maka tidak ada penyimpangan-penyimpangan dalam kehidupan ini yg membuat perjalanan hidup manusia menjadi sesuatu yg menyenangkan. Ketiga adalah lakukan segala sesuatu dgn tujuan mengharap ridha Allah SWT dan ini akan membuat manusia hanya punya satu kepentingan yakni ridha-Nya. Bila ini yg terjadi maka upaya menegakkan kebaikan dan kebenaran tidak akan menghadapi kesulitan terutama kesulitan dari dalam diri para penegaknya hal ini krn hambatan-hambatan itu seringkali terjadi krn manusia memiliki kepentingan-kepentingan lain yg justru bertentangan dgn ridha Allah SWT. Dengan demikian tujuan hidup manusia yang sesungguhnya adalah mardhatillah (keridhaan Allah).

Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah;

dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. (QS. 2:207)

Fungsi, Misi, Dan Tujuan Hidup Manusia Sebagai Pemimpin Di Muka Bumi1. fungsi hidup manusia dimuka bumi adalah Allah SWT menciptakan manusia di muka bumi agar manusia dapat menjadi kalifah di muka bumi tersebut. Yang dimaksud dengan khalifah ialah bahwa manusia diciptakan untuk menjadi penguasa yang mengatur apa-apa yang ada di bumi, seperti tumbuhannya, hewannya, hutannya, airnya, sungainya, gunungnya, lautnya, perikanannya dan seyogyanya manusia harus mampu memanfaatkan segala apa yang ada di bumi untuk kemaslahatannya. Jika manusia telah mampu menjalankan itu semuanya maka sunatullah yang menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi benar-benar dijalankan dengan baik oleh manusia tersebut, terutama manusia yang beriman kepada Allah SWT dan Rasulullah SWT.

Kesimpulan kandungan Surat Al Baqarah : 30, diantaranya:

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." Allah memberitahu kepada malaikat bahwa Allah akan menciptakan khalifah (wakil Allah) di bumi

Allah memilih manusia menjadi khalifah di muka bumi

malaikat menyangsikan kemampuan manusia dalam mengemban tugas sebagai manusia. Menurut pandangan malaikat, manusia suka membuat kerusakan dan menumpahkan darah

Malaikat beranggapan bahwa yang pantas menjadi khalifah di bumi adalah dirinya. Malaikat merasa selalu bertasbih, bertauhid dan menyucikan Allah

Allah lebih mengetahui apa yang tidak diketahui oleh malaikat2. Misi hidup manusia sebagai pemimpin dimuka bumi adalah manusia harus menegakkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan serta menyiarkan kebaikan dan kemaslahatan ini merupakan perkara yg sangat mendasar utk bisa diterapkan. Tanpa kebenaran dan keadilan serta kebaikan dan kemaslahatan tidak mungkin tatanan kehidupan umat manusia bisa diwujudkan karenanya ini menjadi persyaratan utama bagi manusia untuk menjalankan fungsi khalifah pada dirinya. Allah SWT berfirman yg artinya Hai Daud sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah di muka bumi maka berilah keputusan di antara manusia dgn adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu krn ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yg sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yg berat krn mereka melupakan hari perhitungan. . Untuk bisa memperoleh kehidupan yg baik di dunia ini salah satu yg menjadi penopang utamanya adalah penegakkan hukum secara adil sehingga siapa pun yg bersalah akan dikenai hukuman sesuai dgn tingkat kesalahannya karenanya hal ini merupakan sesuatu yg sangat ditekankan oleh Allah SWT kepada manusia sebagaimana terdapat dalam firman-Nya yg artinya Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yg berhak menerimanya dan apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya menetapkannya dgn adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yg sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Mengingat keadilan begitu penting bagi upaya mewujudkan kehidupan yg baik keharusan berlaku adil tetap ditegakkan meskipun kepada orang yg kita benci sehingga jangan sampai karena kebencian kita kepadanya keadilan yg semestinya ia nikmati tidak bisa mereka peroleh. Manakala keadilan bisa ditegakkan maka masyarakat yg bertakwa kepada Allah SWT cepat atau lambat akan terwujud. Allah berfirman yg artinya Hai orang-orang yg beriman hendaklah kamu jadi orang yg selalu menegakkan karena Allah menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yg kamu kerjakan. Keempat kehormatan manusia dgn akhlaknya yg mulia yg harus dijaga dan dilestarikan. Dan kelima keturunan atau nasab manusia yg harus jelas sehingga dalam masalah hubungan seksual misalnya manusia tidak akan melakukannya kepada sembarang orang. Manakala manusia tidak mampu membangun peradaban sebagaimana yg telah digariskan oleh Allah SWT maka martabat manusia akan menjadi lbh rendah dari binatang hal ini krn manusia bukan hanya memiliki potensi fisik yg sempurna dibanding binatang juga manusia punya botensi berpikir dan mendapat bimbingan berupa wahyu dari Allah SWT yg diturunkan kepada para Nabi.

3. Tujuan hidup manusia sebagai pemimpin dimuka bumi adalah manusia hidup untuk mengemban amanah yang berat yang hanya dibebankan kepada manusia, yaitu untuk memakmurkan, dan mengatur kehidupan dunia sesuai petunjuk Allah SWT. Manusia dibebani amanat untuk memakmurkan bumi ini ketika amanat itu ditolak oleh makhluk-makhluk Tuhan yang lain. Manusia menerima amanat itu karena fitrahnya yang sanggup menerima beban amanat dan memikulnya, fitrah inilah yang menjadi tanda keistimewaan dan kelebihan manusia dibandingkan makhluk-makhluk yang lain.Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh. (QS. 33:72)

Deskripsikan Yang Menunjukkan Kesempurnaan Manusia Dibandingkan Makhluk Hidup Lain Karena Manusia Dibekali Akal Budi Oleh Sang Pencipta Sehingga Manusia Mampu Melakukan Perubahan Social Dan Menciptakan Kebudayaan Dan Peradaban.Asal manusia secara esensial berasal mula dari Allah Taala, bersifat nur (cahaya), ruh (hidup) dan gaib (tidak tampak oleh mata kasar). Ia tidak dapat didefinisikan oleh kata-kata, huruf, bunyi ataupun sesuatu, melainkan hanya Dialah yang dapat mengetahui dan memahaminya. Sedangkan usul dari manusia adalah berasal dari air dan tanah. Atau dengan kata lain, jika seorang manusia ditinjau dari asal usulnya berarti ia bersifat jasmaniyah.Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling indah, paling tinggi, paling mulia dan paling sempurna, dengan demikian tidak ada makhluk lain di alam ini yang menyamai keberadaan manusia. Kesempurnaan manusia sebagai makhluk Tuhan berpangkal dari manusia itu sendiri yang memang sempurna dari segi fisik, mental, kemampuan dan karya-karyanya.

Bisa jadi manusia dan binatang keduanya mempunyai indera seperti mata, telinga dan lidah, namun yang menjadi tanda kemanusiaan manusia adalah bahwa ia mampu berbicara untuk menjelaskan, mendengar untuk menyadari dan mengerti, melihat untuk dapat membedakan dan mendapatkan petunjuk. Jika kemampuan-kemampuan ini hilang dari manusia, maka hilanglah kemanusiaannya dan derajatnya turun sama dengan binatang.

Seorang manusia dan seekor burung sama-sama mempunyai mata, tetapi mata manusia memiliki makna yang lebih luas, lebih kompleks dan lebih komplit. Fungsi mata burung pada dasarnya hanya untuk melihat benda-benda di sekitarnya dalam radius yang amat terbatas, tetapi mata manusia selain untuk melihat benda-benda di sekitarnya, juga mempunyai fungsi-fungsi lain yang apabila dikombinasikan dengan usaha-usaha yang maksimal akan menghasilkan karya yang luar biasa dalam bidang ilmu dan teknologi.

Demikianlah, segala kelengkapan dan piranti manusia seperti panca indera, otak, bahkan rambut, kulit dan kuku dan sebagainya yang melekat pada diri manusia mempunyai makna yang jauh melebihi apa yang dimiliki binatang. Belum lagi kelengkapan fungsi mental manusia dengan berbagai kemampuannya seperti mencipta, berpikir, berintrospeksi dan sebagainya. Tentu saja aspek mental ini tidak dapat dipisahkan dengan aspek fisiknya, keduanya mesti berada dalam satu kesatuan yang membentuk diri manusia hidup dan berkembang. Dalam salah satu paradigma, kebudayaan dipandang sebagai sistem adaptasi manusia. Manusia berbudaya dalam rangka beradaptasi dengan lingkungannya sehingga ia dapat bertahan hidup dan berkembang. Ketika dunia belum maju seperti sekarang, manusia merasa kedinginan dan perlu membakar dan memasak. Maka manusia mencari dan mengusahakan panas, sehingga diperolehlah api. Demikian juga dalam urusan mengushakan pakaian dan perumahan. Kebudayaan manusia sekarang yang sarat dengan teknologi juga merupakan adaptasi, tentunya adaptasi dengan tuntutan masalah kehidupan sekarang, yang banyak tertimbun data dan informasi. Pandangan yang sudah sangat dikenal luas ini memiliki keseiringan dengan teori evolusi. Manusia berevolusi secara budaya, dan dalam beberapa teori juga disebutkan bahwa manusia merupakan ujud muktakhir dari perjalanan evolusi secara biologis primata.

Dalam pandangan Islam, manusia selalu dikaitkan dengan kisah tersendiri. Di dalamnya manusia tidak hanya digambarkan sebagai hewan tingkat tinggi yang berkuku pipih, berjalan dengan dua kaki dan pandai berbicara, lebih dari itu menurut al-Quran manusia lebih luhur darn gaib dari apa yang didefinisikan oleh kata-kata tersebut. Dalam al-Qur'an manusia disebut sebagai makhluk yang amat terpuji dan disebut pula sebagai makhluk yang amat tercela. Hal itu ditegaskan dalam berbagai ayat, bahkan ada pula yang ditegaskan dalam satu ayat. Akan tetapi itu tidak berarti manusia dipuji dan dicela dalam waktu yang bersamaan, melainkan berarti bahwa dengan fitrah yang telah dipersiapkan baginya manusia dapat menjadi makhluk yang sempurna dan dapat pula menjadi makhluk yang serba kurang.

Manusia berkali-kali diangkat derajatnya, berulangkali pula direndahkan. Mereka dinobatkan jauh mengungguli alam sorga, bumi dan bahkan para malaikat, tetapi pada saat yang sama, mereka bisa tak lebih berarti dibandingkan dengan setan terkutuk dan binatang jahanam sekalipun. Manusia dihargai sebagai makhluk yang mampu menaklukkan alam, namun bisa juga merosot menjadi yang rendah dari segala yang rendah. Oleh karena itu makhluk manusia sendirilah yang harus menetapkan sikap dan menentukan nasib akhir mereka sendiri.

Keberadaan manusia semakin sempurna ketika Allah mengangkatnya sebagai khalifah di muka bumi ini. Manusia dibebani amanat untuk memakmurkan bumi ini ketika amanat itu ditolak oleh makhluk-makhluk Tuhan yang lain. Manusia menerima amanat itu karena fitrahnya yang sanggup menerima beban amanat dan memikulnya, fitrah inilah yang menjadi tanda keistimewaan dan kelebihan manusia dibandingkan makhluk-makhluk yang lain.

P4 : Membangun Kesalehan Individu1. Usaha-usaha apa saja yang harus ditempuh manusia agar dapat mengenal dirinya sekaligus mengenal TuhannyaUsaha-Usaha Yang Harus Ditempuh Manusia Agar Dapat Mengenal Dirinya Sekaligus Mengenal TuhannyaSatu Hadis Nabi Muhammad SAW. yang masyhur ialah;

"Siapa yang mengenal dirinya, mengenal ia akan TuhanNya"

Ini berarti dengan mematuhi dan memikirkan tentang dirinya dan sifat-sifatnya, manusia itu bisa sampai mengenal Allah. Tetapi oleh karena banyak juga orang yang memikirkan tentang dirinya tetapi tidak dapat mengenal Tuhan, maka tentulah ada cara-caranya yang khusus bagi mengenal ini.

Apabila seseorang memikirkan dirinya, dia tahu bahwa ada satu ketika ia tidak berwujud, seperti tersebut dalam Al-Quran: "Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat (QS. 76:1). Selanjutnya ia juga tahu bahwa ia dijadikan diri setitik air yang tidak ada akal, pendengar, penglihatan, kepala, tangan, kaki dan sebagainya, dari sini teranglah bahwa walau bagaimanapun seseorang itu mencapai taraf kesempurnaan, tidaklah dapat ia membuat dirinya sendiri meeskipun hanya sehelai rambut.

Tambahan pula jika ia setitik air, alangkah lemahnya ia? Demikianlah seperti yang kita lihat di bab pertama dulu, didapatinya dalam dirinya kekuasaan, kebijaksanaan dan cinta Allah terbayang dalam bentuk yang kecil. Jika semua pendeta dalam dunia ini berkumpul dan mereka tidak mati, niscaya mereka tidak dapat mengubah dan membaiki bentuk walau satu bagian dari badannya itu. Misalnya, dalam penggunaan gigi depan dan gigi samping untuk menghancurkan makanan, penggunaan lidah, air liur, tengkuk, kerongkong, kita dapatinya penciptaan itu tidak dapat diperbaiki lagi. Begitu juga, fikirkan pula tangan dan jari kita. Jari ada lima dan tidak pula sama panjang, empat daripada jari itu mempunyai tiga persendian, dan ibu jari hanya ada dua persendian, dan lihat pula bagaimana ia bisa digunakan untuk memegang, mencincang, memukul dan sebagainya. Jelas sekali manusia tidak akan dapat berbuat demikian, meski hendak menambah atau mengurangkan jumlah jari itu dan susunannya . Lihat pula makanan, tempat tinggal kita dan sebagainya. Semuanya cukup dikurniakan oleh Allah yang maha kaya. Tahulah kita bahwa rahmat atau Kasih Sayang Allah itu sama dengan Kekuasaan dan KebijaksanaaNya, seperti firman Allah Subhanahuwa Taala.

"RahmatKu itu lebih besar dari kemurkaanKu"

Dan sabda Nabi SAW.,

"Allah itu sayang kepada hamba-hambanya lebih dari sayang ibu kepada anaknya"

Demikianlah, dari makhluk yang dijadikanNya, manusia bisa tahu tentang wujud Allah; dari keajaiban badannya, ia dapat tahu tentang Kekuasaan dan Kebijaksanaanya Allah; dan dari karunia rezeki Tuhan yang tidak terbatas itu, nampaklah Cinta Allah kepada hambaNya. Dengan cara ini, mengenal diri sendiri itu menjadi anak kunci kepada pintu untuk mengenal Allah Subhanawa Taala.

Sifat-sifat manusia itu adalah bayangan Sifat-sifat Allah. Begitu juga cara wujud ruh manusia itu memberi kita sedikit pandangan tentang wujud Allah, yaitu Allah dan ruh itu tidak kelihatan, tidak bisa dibagi-bagi atau dipecah-pecahkan, tidak tunduk kepada ruang dan waktu, diluar kemampuan kuantitas (jumlah) dan kualitas, dan tidak bisa diperikan dengan bentuk, warna atau ukuran. Orang merasa sulit hendak membentuk satu konsep berkenaan hakikat-hakikat ini karena ia tidak termasuk dalam bidang kualitas dan kuantitas, dan sebagainya, tetapi coba perhatikan betapa susah dan payahnya memberi konsep tentang perasaan kita sehari-hari seperti marah, suka, cinta dan sebagainya. Semua itu adalah konsep fikiran atau tanggapan khayalan, dan tidak dapat dikenali oleh indera. kualiti, kuantiti dan sebagainya dan itu adalah konsep indera(tanggapan pancaindera). Sebagaimana telinga kita tidak dapat megenal warna, dan mata kita tidak dapat mengenal bunyi, maka begitu jugalah mengenal Ruh dan Allah itu bukanlah dengan inderanya.

Allah itu adalah Pemerintah alam semesta raya ini. Dia tidak tunduk kepada ruang dan waktu, kuantiti dan kualiti, dan menguasai segala makhluknya. Begitu juga ruh itu memerintah badan dan anggotanya. Ia tidak bisa dilihat, tidak bisa dibagi-bagi atau dipecah-pecahkan dan tidak tunduk kepada tempat tertentu. karena bagaimana mungkin sesuatu yang tidak bisa dibagi-bagikan itu diletak kedalam sesuatu yang bisa dibagi atau dipecah? Dari keterangan yang kita baca diatas itu, dapatilah kita lihat bagaimana benarnya sabda Nabi SAW: "Allah jadikan manusia menurut rupanya". Setelah kita mengenal Zat dan Sifat Allah hasil dari perhatian dan tafakur kita tentang zat dan sifat Ruh, maka sampailah pengenalan kita kepada cara-cara kerja dan pemerintahan Allah Taala dan bagaimana ia mewakilkan Kuasa-Kuasanya kepada malaikat-malaikat, dan lain-lain, dengan cara memerhati dan bertafakur tentang bagaimana diri kita memerintah alam kecil kita sendiri. Kita ambil satu contoh: Katakanlah seorang manusia hendak menulis nama Allah. Mula-mulanya kehendak atau keinginan itu terkandung dalam hatinya. Kemudian dibawa ke otak oleh daya ruhani.. Maka bentuk perkataan "Allah" itu terdapat dalam khayalan atau fikiran otak itu. Selepas itu ia mengembara melalui saluran urat saraf, lalu menggerakkan jari dan jari itu mengerakkan pena. Maka tertulislah nama "Allah" atas kertas, serupa seperti yang ada didalam otak penulis itu. Begitu juga apabila Allah Subahanahuwa Taala hendak menjadikan sesuatu perkara, Ia mula-mulanya nampak dalam peringkat keruhanian yang disebut didalam Quran sebagai "Al-'Arasy". Dari situ ia turun dengan urusan Keruhanian ke peringkat yang di bawahnya yang digelar "Al-Kursi". Kemudian bentuknya nampak dalam "Al-Luh Al-Mahfuz". Dari situ dengan perantaraaan tenaga-tenaga "Malaikat" terbentuklah perkara itu dan kelihatanlah di atas bumi ini dalam bentuk tumbuh-tumbuhan, pokok-pokok dan binatang; yang mewakilkan atau menggambarkan Iradat dan Ilmu Allah. Sebagaimana juga huruf-huruf yang tertulis, yang menggambarkan keinginan dan kemahuan yang terbit dan terkandung dalam hati; dan bentuk itu dalam dalam otak penulis tadi. Berkenaan dengan mengenal ciptaan Allah Subhanahuwa Taala, ada banyak derajat pengetahuan. Ahli Ilmu Alam yang biasa adalah ibarat semut yang merangkak atas sekeping kertas dan memerhatikan huruf-huruf hitam terbentang di atas kertas itu dan merujukkan sebab kepada pena atau qalam itu saja.

KUMPULAN PEMICU 5 DAN 9P5 Anda adalah dokter muda yang berpraktek di Kabupaten Kaur. Anda mendapat fasilitas rumah berikut mobil dinas. Anda kedatangan pasien anak laki-laki 10 tahun yang diantar orang tuanya yang merupakan piemegang kartu jamkesmas (peserta jaminan kesehatan masyarakat adalah keluarga miskin). Suhu anak tersebut tinggi dan terdapat bintik-bintik merah di lengannya. Menurut diagnosa anda ia terserang demam berdarah parah. Apa yang anda lakukan dengan mengingat prinsip bahwa barang siapa mengerjakan amal saleh maka sesungguhnya itu adalah untuk dirinya sendiri dan barang siapa mengerjakan kejahatan maka itu akan menimpa dirinya sendiri(QS. Al Jaatsiyah : 15)P9 : Spiritualitas Dan Agama Masa DepanDosen Pembimbing : Syamsul HudaP5 Anda adalah dokter muda yang berpraktek di Kabupaten Kaur. Anda mendapat fasilitas rumah berikut mobil dinas. Anda kedatangan pasien anak laki-laki 10 tahun yang diantar orang tuanya yang merupakan piemegang kartu jamkesmas (peserta jaminan kesehatan masyarakat adalah keluarga miskin). Suhu anak tersebut tinggi dan terdapat bintik-bintik merah di lengannya. Menurut diagnosa anda ia terserang demam berdarah parah. Apa yang anda lakukan dengan mengingat prinsip bahwa barang siapa mengerjakan amal saleh maka sesungguhnya itu adalah untuk dirinya sendiri dan barang siapa mengerjakan kejahatan maka itu akan menimpa dirinya sendiri(QS. Al Jaatsiyah : 15)1. Manusia adalah makhluk hidup sekaligus juga merupakan makhluk social, buktikan!

Manusia sebagai makhluk Tuhan adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk social. Perlu disadari bahwa manusia hanya mempunyai arti dalam kaitannya dengan manusia lain dalam masyarakat. Manusia mempunyai arti hidup secara layak jika ada diantara manusia lainnya. Tanpa ada manusia lain atau tanpa hidup bermasyarakat, seseorang tidak dapat menyelenggarakan hidupnya dengan baik.

Sebagai makhluk individu yang menjadi satuan terkecil dalam suatu organisasi atau kelompok, manusia harus memiliki kesadaran diri yang dimulai dari kesadaran pribadi di antara segala kesadaran terhadap segala sesuatu. Kesadaran diri tersebut meliputi kesadaran diri di antara realita, self-respect, self-narcisme, egoisme, martabat kepribadian, perbedaan dan persamaan dengan pribadi lain, khususnya kesadaran akan potensi-potensi pribadi yang menjadi dasar bagi self-realisation.

Sebagai makhluk individu, manusia memerlukan pola tingkah laku yang bukan merupakan tindakan instingtif belaka. Manusia yang biasa dikenal dengan Homo sapiens memiliki akal pikiran yang dapat digunakan untuk berpikir dan berlaku bijaksana. Dengan akal tersebut, manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya seperti, karya, cipta, dan karsa. Dengan pengembangan potensi-potensi yang ada, manusia mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.

Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang interdependensi. Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.

Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih saying, harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat.

Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan, "manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan". Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.

Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani.

Perkembangan manusia secara perorangan pun melalui tahap-tahap yang memakan waktu puluhan atau bahakan belasan tahun untuk menjadi dewasa. Upaya pendidikan dalam menjadikan manusia semakin berkembang. Perkembangan keindividualan memungkinkan seseorang untuk mengmbangkan setiap potensi yang ada pada dirinya secara optimal.

Sebagai makhluk individu manusia mempunyai suatu potensi yang akan berkembang jika disertai dengan pendidikan. Melalui pendidikan, manusia dapat menggali dan mengoptimalkan segala potensi yang ada pada dirinya. Melalui pendidikan pula manusia dapat mengembangkan ide-ide yang ada dalam pikirannya dan menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri.P9 : Spiritualitas Dan Agama Masa Depan1. Buatlah suatu daftar masalah yang terjadi pada masyarakat pasca modern

Daftar Masalah Yang Terjadi Pada Masyarakat Pasca Modern

Postmodernisme menunjuk kepada suasana intelektual dan sederetan wujud kebudayaan yang meragukan ide-ide, prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang dianut oleh modernisme. Postmodernitas menunjuk kepada era yang sedang muncul, era di mana kita hidup, zaman di mana postmodernisme mencetak masyarakat kita. Postmodernitas adalah era di mana ide-ide, sikap-sikap, dan nilai-nilai postmodern bertahta - ketika postmodernisme membentuk kebudayaan. Inilah era masyarakat postmodern.

Bukti-bukti awal dari etos postmodernisme senantiasa negatif. Etos tersebut merupakan penolakan terhadap pola pikir Pencerahan yang melahirkan modernisme. Kita dapat melacak etos postmodern di mana-mana dalam masyarakat kita. Yang terpenting, postmodernisme telah merasuk jiwa dan kesadaran generasi sekarang ini. Ini merupakan perceraian radikal dengan pola pikir masa lalu.

Kesadaran postmodern telah melenyapkan optimisme "kemajuan" (progress) dari Pencerahan. Postmodern tidak mau mengambil sikap optimisme dari masa lalu. Masyarakat menumbuhkan sikap pesimisme. Untuk pertama kalinya, anak-anak pada masa kini berbeda keyakinan dengan orang tuanya. Mereka tidak percaya bahwa dunia akan menjadi lebih baik. Dari lubang yang besar di lapisan Ozon sampai kepada kekerasan antar remaja, mereka menyaksikan permasalahan semakin besar. Mereka tidak lagi percaya kalau manusia dapat menyelesaikan masalahnya dan kehidupan mereka akan lebih baik daripada orangtua mereka.

Generasi postmodern yakin bahwa hidup di muka bumi bersifat rawan. Mereka melihat bahwa model "manusia menguasai alam" dari Francis Bacon harus segera digantikan dengan sikap kooperatif dengan alam. Masa depan umat manusia sedang di persimpangan jalan.

Selain sikap pesimis, orang-orang postmodern mempunyai konsep kebenaran yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Kaum postmodern meragukan konsep kebenaran universal yang dibuktikan melalui usaha-usaha rasio. Mereka tidak mau menjadi rasio sebagai tolok ukur kebenaran. Postmodern mencari sesuatu yang lebih tinggi daripada rasio. Mereka menemukan cara-cara nonrasial untuk mencari pengetahuan, yaitu: melalui emosi dan intuisi. Keinginan mencari model kooperatif dan penghargaan kepada cara nonrasional menciptakan sebuah dimensi holistik bagi kaum postmodern. Postmodern dengan holismenya menolak cita-cita Pencerahan, individu yang tidak berperasaan, otonom, dan rasional. Orang-orang postmodern tidak berusaha menjadi individu-individu yang mengatur dirinya secara penuh, tetapi menjadi pribadi-pribadi "seutuhnya".

postmodernisme menekankan kelompok. Kaum postmodern hidup dalam kelompok-kelompok sosial yang memadai, dengan bahasa, keyakinan, dan nilai-nilainya tersendiri. Akibatnya pluralisme dan relativisme postmodern menyempitkan lingkup kebenaran menjadi "lokal". Suatu kepercayaan dianggap benar hanya dalam konteks komunitas yang meyakininya.

Karena itu ketika kaum postmodern memikirkan tentang kebenaran. Mereka tidak terlalu mementingkan pemikiran yang sistematis atau logis. Apa yang dahulu dianggap tidak cocok, kaum postmodern dengan tenang mengawinkannya. Mereka mengkombinasikan sistem-sistem kepercayaan yang dulu dianggap saling berbenturan, Misalnya, seorang Kristen postmodern percaya kepada doktrin-doktrin gereja sekaligus juga percaya kepada ajaran non-Kristen seperti reinkarnasi.

Orang-orang postmodern tidak merasa perlu membuktikan diri mereka benar dan orang lain salah. Bagi mereka, masalah keyakinan/kepercayaan adalah masalah konteks sosial. Mereka menyimpulkan,"Apa yang benar untuk kami, mungkin saja salah bagi Anda," dan "Apa yang salah bagi kami, mungkin saja benar atau cocok dalam konteks anda."

KUMPULAN PEMICU 6 DAN 11P6 : Membangun kebudayaan dengan Pendidikan dan IPTEKS

P11

Sejak reformasi Mei 1998, tercatat beberapa kerusuhan antara lain di Ambon, Poso, Sampit, Papua. Belum lama ini di Sumatera Utara terjadi pertikaian yang menewaskan seorang anggota DPRD yang dipicu masalah pemekaran daerah (karena keinginan membentuk kabupaten tersendiri). Identifikasikan akar maslahnya berikut solusinya.

Bangsa Indonesia dicirikan oleh BHINEKA TUNGGAL IKA. Apa itu? Identifikasikan apa saja keBHINEKAannya? Mengapa bisa tetap menjadi IKA

P6 : Membangun kebudayaan dengan Pendidikan dan IPTEKS ..Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yagn diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.(QS. Al Mujaadilah : 11)

.perhatikanlah apa yang ada dilangit dan dibumi(QS. Yunus : 101).adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidka mengetahui? Sesunggguhnya orang yang mempunyai pikiranlah yang dapat menerima pelajaran (QS. Az-Zumar :9).dan seburuk-buruk manusia disisi Allah adalah orang-orang yang tidak mau mengerti apa-apapun, yang tidak mau mendengar dan memahami kebenaran (QS. Al Anfal :22)

Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat (Hadist Mashur)

1. Buatlah deskripsi visi misi anda pribadi dalam menempuh pendidikan dokter

2. Buatlah deskripsi tujuan anda belajar pendidikan dokter di UNIB

Visi

1. Menjadi dokter yang professional, kredibilitas,kapabilitas serta berkualitas

2. Bersedia membantu siapa saja bagi yang membutuhkan

3. Menjadi dokter yang memiliki spseialisasi,khususnya spesialis anak4. Dapat bekerjasama dengan semua pihak

5. Dapat menguasai teknologi informasi terkini

6. Membangun rumah sakit sendiri

7. Dapat berbahasa asing, minimal dua bahasa

8. Dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat di Bengkulu

Misi

1. Belajar dengan rajin, bekerja keras, pantang menyerah, serta penuh kedisiplinan

2. Mematuhi semua peraturan yang berlaku

3. Menguasai teknologi informasi terkini

4. up to date masalah informasi terkini5. Mempelajari bahasa asing6. Rajin mencari beasiswa7. bergaul dengan semua kalanganDeskripsi tujuan belajar pendidikan dokter di UNIB

Tujuan saya belajar pendidikan dokter di UNIB adalah sesuai dengan visi saya yaitu Menjadi dokter yang professional, kredibilitas,kapabilitas serta berkualitas , bersedia membantu siapa saja bagi yang membutuhkan, menjadi dokter yang memiliki spseialisasi,khususnya spesialis anak, dapat bekerjasama dengan semua pihak, dapat menguasai teknologi informasi terkini, membangun rumah sakit sendiri, dapat berbahasa asing, minimal dua bahasa, dan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat di Bengkulu.P11

Sejak reformasi Mei 1998, tercatat beberapa kerusuhan antara lain di Ambon, Poso, Sampit, Papua. Belum lama ini di Sumatera Utara terjadi pertikaian yang menewaskan seorang anggota DPRD yang dipicu masalah pemekaran daerah (karena keinginan membentuk kabupaten tersendiri). Identifikasikan akar maslahnya berikut solusinya.

Bangsa Indonesia dicirikan oleh BHINEKA TUNGGAL IKA. Apa itu? Identifikasikan apa saja keBHINEKAannya? Mengapa bisa tetap menjadi IKA

1. Sebutkan dasar pengelompokan antar individu/kelompok dalam dinamika kehidupan masyarakat baik dimensi vertical maupun horizontal. Bagaimana efeknya terhadap potensi disorganisasi social masyarakat.Dasar Pengelompokan Antar Individu/Kelompok Dalam Dinamika Kehidupan Masyarakat Baik Dimensi Vertical Maupun Horizontal

Dimensi VertikalYaitu bentuk hubungan sosial yang didasarkan pada perbedaan kedudukan.misalnya antara pemimpin dengan bawahan.dalam hubungan ini seorang bawahan tidak dapat memerintahkan atasan tetapi sebaliknya atasan yang memberi perintah ke bawahan. warga masyarakat dibedakan dalam lapisan-lapisan sosial yang tersusun secara hierarkis sehingga dikenal adanya lapisan sosial atas, menengah, dan bawah

Dimensi HorizontalYaitu hubungan sosial antara individu atau kelompok yang didasarkan ke sederajatan yang saling berkepentingan yang sama misalnya, hubungan antara siswa dengan siswa, guru dengan guru, hubungan antara karyawan dan sebagainya. Secara horisontal, warga masyarakat dapat dibedakan berdasarkan perbedaan etnis, agama yang dianutnya, dan sentimen kedaerahanEfeknya Terhadap Potensi Disorganisasi Sosial Masyarakat

Efeknya terhadap potensi disorganisasi disorganisasi social masyarakat adalah adanya perubahan sosial. Perubahan sosial merupakan bagian dari dinamika kehidupan masyarakat. Perubahan sosial ini dapat mencakup berbagai aspek kehidupan seperti perubahan nilai dan norma sosial, struktur sosial, pola interaksi sosial, lembaga kemasyarakatan. Perubahan yang terjadi pada satu aspek akan berdampak pada terjadinya perubahan di bidang lainnya.

Perubahan sosial mempunyai beberapa bentuk tergantung dari sudut pengkajiannya. Dilihat dari gerak lajunya, perubahan mempunyai dua bentuk, yaitu perubahan yang lambat dan cepat dan ini ditentukan oleh beberapa faktor, seperti orientasi pemegang kekuasaan dalam masyarakat, sikap masyarakat, dan letak lingkungan huniannya.

Dilihat dari luas dampaknya, perubahan dapat dibedakan menjadi perubahan yang berdampak kecil dan luas. Sementara dilihat dari perencanaannya, perubahan sosial dibedakan dalam bentuk perubahan yang direncanakan dan tidak direncanakan. Beberapa faktor menjadi penggerak perubahan yang direncanakan adalah adanya tujuan, agen perubahan, standar perilaku, dan strategi untuk mewujudkan perubahan yang direncanakan.

Perubahan sosial berlangsung berdasarkan beberapa pola, yaitu perubahan yang menyebar yang pusat perubahan awalnya (cultural focus) tergantung pada perhatian dan kebutuhan masing-masing kelompok masyarakat, perubahan yang berantai di mana suatu perubahan diikuti oleh perubahan di bidang lainnya, dan yang terakhir ini akan menimbulkan perubahan lanjutannya, dan perubahan yang menuju pada suatu titik/bidang tertentu

Surat al-Ahzab (33):72 : Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mere khawatir akan mengkhianatinya dan dipikullah amanat itu oleh manusia, sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.

M. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Psikoterapi & Konseling Islam Penerapan Metode Sufistik, (Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2001), hlm.17

Aisyah Abdurrahman Bintu Syathi, Manusia Sensitivitas Hermeneutika al-Qur'an, terj. M. Adib al Arief, (Yogyakarta: LKPSM, 1997), hlm. 56.

H. Prayitno, Erman Amti, op.cit., hlm.12.

Antara lain dalam surat at-Tin (95):4:Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalm bentuk yang sebaik-baiknya

Abbas Mahmud al-Aqqad, Manusia Diungkap Quran, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993), hlm. 11.

Murtadha Muthahhari, Perspektif al-Qur'an tentang Manusia dan Agama, terj, Sugeng Rijono dan Farid Gaban, (Bandung: Mizan, 1992), hlm. 117.

Surat al-Baqarah (2):30 : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi..

Surat al-Ahzab (33):72 : Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mere khawatir akan mengkhianatinya dan dipikullah amanat itu oleh manusia, sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.