biokalkulus p1.pdf

Upload: wika-gita-wulandarii

Post on 14-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    1/38

    BiokalkulusPertemuan I, 28 Agustus 2014

    Program Studi Bioteknologi dan Neurosains

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    2/38

    Ikhtisar

    Silabus

    Persamaan selisih (difference equations) Proses rekursif memunculkan persamaan selisih

    Memecahkan persamaan selisih linier orde satu dan dua

    Pemodelan biologi menggunakan persamaan selisih

    Memodelkan pertumbuhan bakteri tersuspensi

    Memodelkan penetrasi cahaya di kedalaman laut

    Memodelkan pertumbuhan kapang

    Memodelkan tingkat polusi di danau

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    3/38

    Silabus

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    4/38

    Silabus

    Pengajar: Fransiskus X. Ivan

    Pengalaman mengajar:

    Guru Matematika & Tenis SMU Kusuma Bangsa, Palembang

    Asisten Dosen Pengantar Matematika, Kalkulus, Aljabar Linier, Statistika

    Matematika, Institut Pertanian Bogor Dosen Biostatistika dan Bioinformatika, Fakultas Teknobiologi, Unika Atma Jaya

    Jakarta

    Asisten dosen Statistical Learning and Data Mining, Computation and SystemsBiology, Singapore-MIT Alliance

    Visi & Misi:Menuju Indonesia Jaya dengan ahli-ahli biologi yang mumpunidari sisi kemampuan kuantitatif dan komputasional, yang mana untuk ituterlibat dalam upaya: Menghasilkan lulusan Prodi Biologi Universitas Surya yang berorientasi data

    dan model

    Menggeser paradigma dalam pembelajaran sains biologi di Indonesia

    Mengembangkan penelitian biologi maupun multidisiplin yang berintikansains biologi

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    5/38

    Silabus

    Jadual per minggu

    Kuliah 150 menit, responsi 2 jam (with some R labs)

    Manfaat kuliah:

    Memperoleh pemahaman konsep dasar kalkulus Mengembangkan cara berpikir yang berorientasi model matematis

    Meningkatkan kemampuan mengenal pola (pattern recognition) dan

    memecahkan masalah (problem solving)

    Meningkatkan kemampuan personal (kepercayaan diri)

    Mengembangkan keterampilan menggunakan R software

    Referensi

    Calculus for the life sciences: a modeling approach, vol. I, Cornette &

    Ackerman (Iowa State University, 2011).

    Bio Calculus, Prahmana (Surya University, 2012)

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    6/38

    Silabus

    Topik kuliah

    Persamaan selisih

    Fungsi

    Limit

    Turunan

    Integral Persamaan differensial

    Originality & Attitude

    No cheating!! I prefer to hear you say Ive done my best but I still havent gotthe idea! --- bcozat the end of the day, you just want to be yourself (being

    original)! Ask if you dont understand! Weve got 6 assistants for you

    Penilaian:

    Proyek, Quiz & Tugas 30%

    UTS 30%

    UAS 40%

    First half

    Second half

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    7/38

    Persamaan selisih

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    8/38

    Rekursi dan persamaan selisih

    Triangular dot pattern

    Square dot pattern

    1 3 6 10 15

    u1 u2 u3 u4 u5 ... un

    un= un 1 + n

    1 4 9

    u1 u2 u3 ... un

    un= un 1 + 2n 1

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    9/38

    Rekursi dan persamaan selisih

    Cell replication

    Rabbit problem

    1 2 4

    u1 u2 u3 ... un

    un= 2 un 1

    1 1 2 3 5

    f1 f2 f3 f4 f5 ... un

    un= un 1 + un 2

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    10/38

    Rekursi dan persamaan selisih

    Investment

    Loans

    I0 I1 I2 ... In

    In= In 1 * (1 + 10%)

    $500 $500 *(1+k)c [$500 *(1+k)c] * (1+k)c

    u0 u1 u2 ... un

    un= (1+k) * un 1 c

    $500 $500*(1+10%) = $550 $550*(1+10%) = $605

    un : jumlah hutang setelah n kali pembayaran angsuran

    k : tingkat bunga

    c : besar angsuran

    angsuran

    bungaSisa hutang

    Waktu

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    11/38

    Rekursi dan persamaan selisih

    Demographic changes (case 1)

    Pn: ukuran populasi setelah n unit waktu

    b : tingkat kelahiran

    d : tingkat kematianb * P0

    P0

    P1

    P2

    b * P1

    b * P2

    d * P0

    (1d) * P0

    d * P1

    (1d) * P1

    d * P2

    (1d) * P2

    Pn= b * Pn 1+ (1 d) * Pn 1

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    12/38

    Rekursi dan

    persamaan selisih

    Demographic changes (case 2)

    Pn: ukuran populasi setelah n unit waktu

    b : tingkat kelahiran

    d : tingkat kematian

    I : jumlah imigrasiE : jumlah emigrasi

    b * P0

    (1d) * P0+ (IE)

    Pn= b * Pn 1+ (1 d) * Pn 1+ (I E)

    P0d * P0

    E I

    P1d * P1

    E I

    b * P1

    (1d) * P1+ (IE)

    P2d * P2

    E I

    b * P2(1d) * P2

    + (IE)

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    13/38

    Rekursi dan

    persamaan selisih

    Demographic changes (case 3)

    P12: ukuran populasi usia 12 tahunsetelah n unit waktu

    P>12: ukuran populasi usia > 12 tahun

    setelah n unit waktu

    b : tingkat kelahiran oleh populasi usia

    > 12 tahun

    d12: tingkat kematian usia 12 tahund>12: tingkat kematian usia > 12 tahun

    b * P>12

    P 12(t)

    P>12(t) d>12* P>12

    d12* P12

    P 12(t+1)

    P>12(t+1)

    (11/12) * (1d12) * P12

    (1/12) * (1d12) * P12

    (1d>12) * P>12

    tPdtPdtP

    tPbtPdtP

    1212121212

    12121212

    1112

    11

    112

    111

    tt APP

    1

    Bentuk matriks:

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    14/38

    Menyelesaikan persamaan selisih

    Persamaan selisih orde satu Penyelesaian umum untuk f(n) = c

    metode iteratif, f(n) = c

    Jika f(n) = 0, disebut persamaan linier homogen

    Jika f(n) = konstan, disebut persamaan linier tak homogen

    Lainnya, disebut persamaan non-linier

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    15/38

    Menyelesaikan persamaan selisih

    Persamaan selisih linier homogen orde dua

    Penyelesaian umum:

    metode tebak

    Case 1 Case 2

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    16/38

    Pemodelan biologi menggunakan

    persamaan selisih

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    17/38

    Model Data

    temperatur

    Persentase tanaman dengan daun bersisi mulus

    Contoh 1:Hubungan temperatur

    dan persentase tanaman

    dengan sisi daun mulus

    Contoh 2:

    Hubungan jumlah derik

    jangkerik per menitdengan suhu

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    18/38

    Model Matematika vs Model Data

    Model data

    Mencari hubungan antara variabel meskipun tidak ada mekanisme sebab-akibatyang melandasinya

    Model matematika:

    deskripsi (pernyataan) verbal ringkas mengenai interaksi dan gayayang

    mengakibatkan perubahan menurut waktu atau posisidalam suatu proses biologi.

    Langkah-langkah membuat model matematika:

    Asumsi Model

    Matematika

    Persamaan

    Dinamik

    Solusi

    Persamaan

    Dinamik

    Komparasi

    Prediksi Model

    dan Data

    Dinamika

    biologi

    Observasi

    Eksperimen

    translasi pernyataan verbal ke formula matematikaStep 1 Step 2

    Step 3Step 4

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    19/38

    (1) Memodelkan PertumbuhanBakteri Tersuspensi

    - A growth model -

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    20/38

    (1) Memodelkan Pertumbuhan Bakteri

    Tersuspensi

    Pentingnya pengukuran (measurements)

    Spektrofotometer atau

    metode hitung koloni?

    Data mungkin sudah dimiliki di awal,

    atau data dikumpulkan belakangan

    absorbansi

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    21/38

    (1) Memodelkan Pertumbuhan Bakteri

    Tersuspensi

    Eksplorasi data (jika data sudah ada di awal)

    Grafik terpenting

    Peningkatan densitas bakteri pada waktu t + 1 berbanding

    lurus dengan densitas bakteri pada waktu t, atau

    Fraksi sel yang membelah diri per unit waktu konstan, atau

    Laju relatif pertumbuhan bakteri konstan

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    22/38

    (1) Memodelkan Pertumbuhan Bakteri

    Tersuspensi

    Step 1: Asumsi model

    Nutrisi melimpah

    Populasi bakteri bertambah karena pembelahan diri

    Waktu untuk membelah diri sama untuk setiap sel

    * Laju relatif pertumbuhan bakteri konstan

    Step 2: Persamaan dinamik

    Notasi

    t = waktu (1 unit = 16 menit)

    B(t) = densitas bakteri saat waktu t

    K = laju relatif pertumbuhan bakteri

    * Persamaan

    B(t+1)B(t) = k B(t) B(t+1)B(t) = (2/3) B(t)

    * Berdasarkan grafik hubungan B(t+1)B(t) dan B(t)

    Estimasi k: metode kuadrat terkecil, etc.

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    23/38

    (1) Memodelkan Pertumbuhan Bakteri

    Tersuspensi

    Step 3: Solusi persamaan dinamik

    Solusi iteratif: B(t+1) = (5/3) B(t) B(0) = 0.022

    B(1) = (5/3) B(0) = (5/3) 0.022 = 0.037

    B(2) = (5/3) B(1) = (5/3) 0.037 = 0.061

    dst.

    Solusi analitik: B(t) = B(0) (5/3)t= 0.022 (5/3)t B(0) = 0.022 (5/3)0= 0.022

    B(1) = 0.022 (5/3)1= 0.037 B(2) = 0.022 (5/3)2= 0.061

    dst.

    Step 4: Komparasi prediksi model dan data

    main interest

    Densitas populasi

    waktu

    original+ prediksi

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    24/38

    (1) Memodelkan Pertumbuhan Bakteri

    Tersuspensi

    Validitas model

    Valid jika telah digunakan oleh banyak laboratorium dan pemeriksaan kritis terhadap gayadan interaksi yang menghasilkan persamaan untuk model.

    Selalu ada pilihan persamaan lain untuk model (dalam kasus ini, B(t) = 0.0236 + 0.000186 t+ 0.00893 t2), namun kita harus memilih persamaan yang diturunkan melalui pemahamanterhadap proses biologi yang terjadi.

    Seiring aktifitas pemodelan proses biologi, berbagai penyesuaian untuk asumsipemodelan sangat mungkin dirubah atau ditambahkan:

    Menggunakan nilai laju pertumbuhan bakteri yang berbeda (estimasi dilakukan denganmetode lain)

    Laju relatif pertumbuhan bakteri tidak konstan, misalnya k = 0.2 pada 32 menit pertama dank = 0.1 pada 32 menit berikutnya

    Laju pertumbuhan bakteri bergantung pada umur bakteri

    Pertumbuhan bakteri tersinkronisasi sehingga jumlah bakteri hanya bertambah setelahperiode waktu tertentu (misalnya, ada bakteri yang membelah hanya saat senja jikalakondisi dengan dan tanpa cahaya diberikan selama 12 jam secara bergantian.

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    25/38

    (2) Memodelkan Penetrasi Cahaya diKedalaman Laut

    - A decay model -

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    26/38

    (2) Memodelkan Penetrasi Cahaya di

    Kedalaman Laut

    Cahaya dalam air di bawah ikan hiu

    lebih sedikit daripada di atas air

    Tiada data di awal pemodelan

    Step 1: Asumsi model

    Partikel suspensi di air menyerap cahayasehingga mengurangi cahaya yang sampai ditempat yang lebih dalam

    Partikel suspensi menyebar merata

    Laut terdiri dari lapisan-lapisan air yangmenyerap cahaya dengan fraksi sama besarjumlah cahaya yang diserap di lapisan ataslebih besar dibandingkan lapisan bawah

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    27/38

    (2) Memodelkan Penetrasi Cahaya di

    Kedalaman Laut

    Step 2: Persamaan dinamik

    Notasi

    d = kedalaman laut

    I(d) = intensitas cahaya di kedalaman d

    f = fraksi cahaya yang diserap setiap lapisan air laut Persamaan

    I(d+1)I(d) =f I(d)

    Step 3: Solusi persamaan dinamik

    Solusi iteratif: I(d+1) = F I(d) , F = 1f

    Solusi analitif: I(d) = I(0) Fd

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    28/38

    (2) Memodelkan Penetrasi Cahaya di

    Kedalaman Laut

    Step 4: Komparasi prediksi model dan data

    Estimasi nilai f,

    say f = 0.18 F = 0.082

    I(d) = I(0) 0.82dVery good!

    1 unit depth = 2.67 cm

    original+ prediksi

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    29/38

    (3) Memodelkan PertumbuhanKapang

    - A quadratic model -

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    30/38

    (3) Memodelkan Pertumbuhan Kapang

    Day 0

    Day 1

    Day 2

    Day 3

    Day 4

    Day 5

    Day 6

    Day 7

    Day 8

    Day 9

    Waktu

    (hari)

    Area

    (mm2)

    0 4

    1 8

    2 25

    3 50

    4 78

    5 126

    6 180

    7 248

    8 326

    9 420

    Kiri: Gambar koloni kapang yang diambil selama 10 hari berturut-turut

    setiap pagi. Interval grid 2 mm.

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    31/38

    (3) Memodelkan Pertumbuhan Kapang

    Step 1: Asumsi model

    Koloni kapang berbentuk lingkaran.

    Pertumbuhan kapang terkendala oleh keliling koloni kapang, maka kitaasumsikan pertambahan luas area koloni per hari proposional dengankeliling koloni pada hari sebelumnya.

    Step 2: Persamaan dinamik

    Notasi

    t = waktu (1 unit = 1 hari)

    A(t) = area koloni saat t

    C(t) = keliling koloni

    Persamaan

    A(t+1)A(t) = k C(t) A(t+1)A(t) = 2k A(t)

    sulit mencari penyelesaian analitik

    (step 3 sulit diselesaikan

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    32/38

    (3) Memodelkan Pertumbuhan Kapang

    Kembali ke Step 1

    Reformulasi asumsi model

    Step 1: Asumsi model

    Radius koloni kapang setiap harinya bertambah secara konstan

    Step 2: Persamaan dinamik

    Notasi

    t = waktu (1 unit = 1 hari)

    A(t) = area koloni saat t r(t) = radius koloni

    Persamaan

    r(t+1)r(t) = c (A(t+1)/).5(A(t)/).5= c

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    33/38

    (3) Memodelkan Pertumbuhan Kapang

    Step 3: Solusi Persamaan Dinamik

    Solusi iteratif: r(t+1)r(t) = c A(t+1) = (r(t) + c)2

    Solusi analitik: A(t) = ((A(0)/ ).5+ tc)2

    Step 4: Komparasi prediksi model dan dataOriginal Prediksi

    t Area Jari-jari A(t)

    0 41.13 4.01

    1 81.60 16.47

    2 252.82 37.37

    3 503.99 66.73

    4 784.98 104.54

    5 1266.33 150.80

    6 1807.57 205.51

    7 2488.89 268.67

    8 32610.19 340.28

    9 42011.57 420.34

    c = (r(9)r(0))/9 = (11.571.13)/9 = 1.16

    A(t) = ((4/3.14).5+ 1.16t)2= (1.13 + 1.16t)2

    original

    + prediksi

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    34/38

    (4) Memodelkan Tingkat Polusi diDanau

    - A model with movement toward equilibrium -

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    35/38

    (4) Memodelkan Tingkat Polusi di

    Danau

    Step 1: Asumsi model

    Jumlah air yang mengalirdi sebuah danau konstan(jumlah air masuk danau= jumlah air keluar danau)

    Limbah dari pabrik kimiamengalir secara konstanke sebuah danau

    Limbah menyebar meratadi danau

    AIR MASUK

    AIR KELUAR

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    36/38

    (4) Memodelkan Tingkat Polusi di Danau

    Step 2: Persamaan dinamik

    Notasi

    V = volume danau

    F = aliran air (jumlah air masuk dan keluar) danau setiap hari

    L = jumlah limbah masuk setiap hari

    t = waktu

    W(t) = jumlah limbah di danau saat t

    C(t) = konsentrasi limbah di danau

    Persamaan

    W(t+1)W(t) = L - F C(t) , C(t) = W(t)/V

    W(t+1)W(t) = LF W(t)/V

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    37/38

    (4) Memodelkan Tingkat Polusi di Danau

    Step 3: Solusi persamaan dinamik

    Solusi iteratif: W(t+1) = L + (1F/V) W(t)

    Solusi analitik: W(t) = LV/F + (W(0)LV/F) (1F/V)t

    Step 4: Komparasi prediksi model dan data Tidak ada data lapangan

    Hanya asumsi bahwa:

    W(0) = 0

    V = 2 107m3

    F = 104m3/hari

    L = 100 kg/hari

    Persamaan dinamik:

    W(t) = 200000200000 0.9995t

    jumlah

    limbah

    (kg)

    waktu (hari)

    Equilibrium = 200000

  • 7/23/2019 Biokalkulus P1.pdf

    38/38

    RINGKASAN

    Model matematika v.s. Model data

    Ragam persamaan untuk model matematika: Model eksponensial:

    P(t+1)P(t) = r P(t), P(0) = P0 P(t) = P0(1 + r)t

    Model kuadratik:P(t) = at2+ bt + c

    Model menuju ekuilibrium:

    P(t+1)P(t) = r P(t) + b, P(0) = P0 P(t) =b/r + (P0+ b/r) (1 + r)t

    Fitur model eksponensial:

    waktu penggandaan(doubling time)model pertumbuhan (growth model), r >0 waktu paruh(half-life time)model peluruhan (decay model), r < 0

    Fitur model menuju ekuilibrium: Ada input konstan ke sistem

    Kondisi ekuilibrium tercapai saat input = output