outsourcing, kelebihan dan kelemahan dalam pengembangan...

32
Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan Sistem Informasi Manajemen TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DISUSUN OLEH: DWI WIDODO PRIMANTORO K25161122 E63 Dosen: Dr. Ir. Imam Arif Suroso, M.Sc SEKOLAH PASCASARJANA SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR FEBRUARI 2017

Upload: others

Post on 08-Dec-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan

Sistem Informasi Manajemen

TUGAS MATA KULIAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DISUSUN OLEH:

DWI WIDODO PRIMANTORO

K25161122 – E63

Dosen:

Dr. Ir. Imam Arif Suroso, M.Sc

SEKOLAH PASCASARJANA

SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FEBRUARI

2017

Page 2: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi Informasi senantiasa berkembang dengan pesat. Keberadaan Teknologi Informasi

telah mentransformasi kehidupan manusia, misalnya dengan munculnya teknologi web,

multimedia, mobile dan jaringan sosial. Perkembangan teknologi tersebut tentunya berpengaruh

terhadap kegiatan bisnis, manajemen, pemerintahan, pendidikan, dan sebagainya. Teknologi

informasi adalah salah satu komponen bisnis dengan perkembangan yang sangat pesat. Selain

itu, teknologi informasi juga merupakan sumberdaya bisnis yang sangat vital bagi perusahaan

sehingga harus dikelola dengan sangat baik karena dapat menentukan keberhasilan atau malah

menyebabkan kegagalan dalam penerapan strategi bisnis suatu perusahaan. Oleh sebab itu,

pengelolaan Sistem Informasi (SI) dan Teknologi Informasi (TI) yang mendukung proses bisnis

perusahaan menjadi tantangan tersendiri, baik bagi manajer bisnis dan TI maupun kalangan

profesional.

Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefinisikan sebagai satu

sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan

kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya tergabung dalam suatu entitas organisasi formal,

seperti perusahan yang dapat dijabarkan menjadi Divisi, Kantor Cabang, Unit atau Bagian

sampai pada unit terkecil dibawahnya. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau salah

satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi

sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang tentang organisasi atau

perusahaan tersebut.

Pengembangan sistem informasi dalam perusahaan dapat dilakukan melalui tiga metode yaitu

in-sourcing, co-sourcing, dan out-sourcing. Perusahaan harus berhati-hati dalam hal pemilihan

alternatif pengembangan sistem informasi yang tepat. Kesalahan di dalam pemilihan alternatif

akan menyebabkan investasi yang telah dilakukan serta waktu yang terpakai akan menjadi sia-

sia. Perusahaan dapat membandingkan advantage dan disadvantage dari ketiga alternatif

tersebut.

Salah satu cara yang kini populer diterapkan untuk mengelola fungsi SI dan TI perusahaan

adalah dengan mengadopsi sistem outsourcing. Sebelumnya, perusahaan cenderung untuk

merencanakan, mengembangkan, mengoperasikan dan memelihara sistem informasinya sendiri.

Page 3: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

Namun, tren ini mulai berubah sejak beberapa perusahaan di negara-negara maju menyadari

bahwa mereka harus lebih fokus dalam menjalankan bisnis utamanya dan menyerahkan

aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan TI, seperti pemrograman software, kegiatan

operasional harian, pemeliharaan, dan lain-lain kepada perusahaan TI profesional. Outsourcing

tampaknya semakin diminati oleh sebagian besar perusahaan mengingat sering tidak jelasnya

prospek dunia usaha yang ditandai dengan perubahan yang sangat cepat baik dari sisi demand,

pasar maupun teknologi. Penggunaan outcourcing dalam pengembangan sistem informasi salah

satu contohnya diperbankan mempunyai dampak positif seperti tercapainya efisiensi biaya,

vendor biasanya lebih munguasai bidangnya secara detail, tidak tersedia ahlinya di perusahaan

tersebut dan lain-lain.

1.2 Tujuan

Tujuan dibuatnya paper ini adalah untuk mengetahui pengembangan Sistem Informasi secara

Outsourcing di Indonesia

Page 4: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 SISTEM INFORMASI (SI)

Sistem informasi merupakan suatu tatanan yang terorganisasi dalam pengaturan sumber daya

yang ada yang meliputi pengumpulan data lalu mengolahnya sehingga bisa dengan mudah untuk

dikonsumsi dan lebih mudah dalam hal penyebarannya. Lebih jauh yang meliputi sumber daya

meliputi: manusia, hardware, software, data dan jaringan yang terdapat di dalamnya[1].

Komponen Sistem Informasi antara lain :

1. Manusia (Brainware)

Sumberdaya manusia meliputi pengguna akhir (end users) dan pengelola sistem (sistem

information managing team). Pengguna akhir adalah meraka yang menggunakan sistem

informasi ataupun informasinya saja, dapat berupa individu ataupun organisasi. Sedangkan

pengelola sistem adalah mereka yang membangun, mengoperasikan, dan merawat sistem

informasi.

2. Perangkat Keras (Hardware)

Sumberdaya perangkat keras mencakup mesin pengolah (processing machine), repositori

(media penyimpanan) data (memory), pencetak informasi, dan unit Input/Output

(peripherals) seperti scanner, stylus pen, camera, digitizer, mouse, light pen, key-board,

terminals (monitors), printer, plotter, microphone, speaker, modem, data display. Suatu

sistem informasi yang menggunakan basis sistem komputer sebagai processing machine,

lebih dikenal dengan istilah CBIS (Computer-Based Information Sistem). Dalam paper ini

konteks diskusi kita adalah CBIS.

3. Perangkat Lunak (Software)

Sumberdaya perangkat lunak mencakup sekumpulan aturan-aturan atau panduan untuk

kelangsungan aktivitas sistem informasi, progam aplikasi komputer, program

pengembangan, dan program sistem operasi (Operating Sistem Software).

4. Jaringan (Netware)

Sumberdaya jaringan meliputi seluruh sarana untuk telekomunikasi yang meliputi media

telekomunikasi, prosesor telekomunikasi, aliran (jalur) telekomunikasi, topologi & aturan

(protokol) telekomunikasi, keamanan serta zona telekomunikasi.

Page 5: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

5. Data (Dataware)

Sumberdaya data meliputi semua fakta-fakta hasil pengukuran, pengamatan, perhitungan,

atau transaksi yang perlu dihimpun dan disimpan untuk mendukung keseluruhan aktivitas

sistem informasi. Informasi berbeda dari data. Informasi adalah data yang telah diolah dan

disajikan dalam konteks yang bermanfaat bagi pengguna. Oleh sebab itu untuk menentukan

data apa yang harus dihimpun dan disimpan, tergantung dari informasi apa yang diperlukan

oleh pengguna maupun pengelola sistem informasi. Data yang dihimpun dapat berupa teks,

citra (image), audio, atau video atau gabungan dari data-data tersebut yang dikenal dengan

data multimedia.

6. Input

Kegiatan yang meliputi penangkapan dan menyusunan elemen elemen untuk dimasukkan

dalam sistem dan diproses

7. Proses

Kegiatan yang meliputi proses transformasi yang mengubah input menjadi output

8. Output

Kegiatan yang meliputi penyampaian elemen yang diproduksu oleh sebuah proses

transformasi menuju tujuan akhir

9. Data Store

Data yang diolah wajib disimpan dalam suatu basis data atau database karena dapat

digunakan untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu

diorganisasikan dengan baik agar dapat menghasilkan informasi yang berkualiatas dan

berguna juga untuk efisiensi kapasitas penyimpanan. Basis data diakses atau dimanipulasi

menggunakan perangkat lunak yang disebut DBMS (Database Management Sistem).

10. Sistem Kontrol

Pengendalian kelangsungan suatu sistem perlu diterapkan dan dimonitoring untuk

meyakinkan bahwa sistem berjalan dengan normal dan baik sehingga jika terjadi bugs

ataupun error, hal tersebut dapat segera diperbaiki agar kegiatan operasional berjalan

lancer[2].

Page 6: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

2.2 PENGERTIAN INSOURCING, COSOURCING DAN OUTSOURCING

Pengembangan sistem informasi dalam perusahaan dapat dilakukan melalui tiga metode yaitu

in-sourcing, co-sourcing, dan out-sourcing. Perusahaan harus berhati-hati dalam hal pemilihan

alternatif pengembangan sistem informasi yang tepat. Kesalahan di dalam pemilihan alternatif

akan menyebabkan investasi yang telah dilakukan serta waktu yang terpakai akan menjadi sia-

sia.

INSOURCING

Insourcing adalah memaksimalkan potensi karyawan dalam perusahaan untuk dipekerjakan di

dalam maupun di luar perusahaan berdasarkan kompetensi dan minat karyawan itu sendiri dan

difasilitasi oleh perusahaannya. Insourcing bisa dalam bentuk bekerja di luar perusahaan secara

fulltime atau temporary. Kompensasi yang diterima juga mengikuti pola tersebut. Artinya

mereka akan dibayar secara penuh oleh perusahaan yang menggunakannya, atau sharing dengan

perusahaan asalnya atau perusahaan asal hanya menanggung selisih gaji (Zilmahram, 2009).

Insourcing juga dapat didefinisikan sebagai transfer pekerjaan dari satu organisasi ke organisasi

lain yang terdapat di dalam perusahaan. Selain itu, Insourcing dapat pula diartikan dengan suatu

organisasi yang membangun fasilitas atau sentra bisnis baru yang mengkhususkan diri pada

layanan atau produk tertentu. Dalam kaitannya dengan TI, Insourcing merupakan delegasi dari

suatu pekerjaan ke pihak yang ahli (spesialis TI) dalam bidang tersebut dalam suatu

perusahaan[8].

COSOURCING

Cosourcing dapat diartikan sebagai usaha untuk mempekerjakan (hiring) para ahli atau staff

untuk kepentingan perusahaan. Namun dalam arti luas dapat diartikan sebagai hubungan kerja

sama dalam jangka waktu lama (long-term relationship) dan jika diasosiasikan dengan nilai-

nilai luhur maka dapat dikategorikan pada partnership dari pada penyedia (vending).

Pelaksanaan strategi cosourcing oleh suatu perusahaan pada dasarnya dipengaruhi oleh

meningkatnya kegiatan bisnis suatu perusahaan dimana pada satu sisi perusahaan dihadapkan

pada adanya keterbatasan SDM internal dari segi kuantitas maupun kualitas knowledge yang

dimilikinya dalam menangani sistem informasi manajemen tersebut secara baik (efektif dan

efisien). Strategi ini lebih terarah pada performa bisnis yang dilaksanakan setiap perusahaan.

Page 7: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

Trend globalisasi dan tantangan yang semakin besar pada lingkungan yang membutuhkan

fleksibilitas, perkembangan berkelanjutan dan fokus kepada kompetensi inti perusahaan

merupakan penyebab perusahaan memilih strategi cosourcing.

OUTSOURCING

Outsourcing merupakan penyerahan tugas atau pekerjaan yang berhubungan dengan

operasional perusahaan ataupun pengerjaan proyek kepada pihak ketiga atau perusahaan ketiga

dengan menetapkan jangka waktu tertentu dan biaya tertentu dalam proses pengembangan

proyeknya. Outsourcing TI atau pengadaan sarana dan jasa TI oleh pihak ketiga merupakan

kebijakan strategis perusahaan yang berpengaruhterhadap proses bisnis dan bentuk dukungan

TI yang akan diperoleh.

Strategi outsourcing didefinisikan sebagai pelayanan jasa yang dilakukan oleh perusahaan

penyedia jasa kepada perusahaan klien atau tindakan mendelegasikan sebagian atau keseluruhan

dari teknologi perusahaan kepada pihak eksternal diluar perusahaan. Outsourcing adalah

fenomena di mana sebuah organisasi (klien) menyerahkan pengambilan keputusan tentang

infrastruktur IT pada organisasi eksternal. Beberapa alasan strategis utama suatu perusahaan

melakukan outsourcing adalah untuk:

a) Meningkatkan fokus bisnis sehingga dengan outsourcing maka perusahaan bisa lebih fokus

pada bisnis utamanya dan membiarkan sebagian operasionalnya dikerjakan oleh pihak lain.

b) Membagi risiko operasional sehingga dengan outsourcing maka risiko operasional

perusahaan bisa terbagi kepada pihak lain.

c) Sumber daya perusahaan yang ada bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan yang lainnya

sehingga dengan melakukan outsourcing, staf yang ada bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan

yang lebih strategis atau yang lain[3].

Page 8: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Perkembangan Sistem Informasi secara Outsourcing di Indonesia

Menurut O‟Brien dan Marakas (2010) dalam bukunya “Introduction to Information Systems”,

istilah outsourcing dalam arti luas adalah pembelian sejumlah barang atau jasa yang semula

dapat dipenuhi oleh internal perusahaan tetapi sekarang dengan memanfaatkan mitra

perusahaan sebagai pihak ketiga. Dalam kaitannya dengan TI,outsorcing digunakan untuk

menjangkau fungsi TI secara luas dengan mengontrak penyedia layangan eksternal[2].

Outsourcing TI juga dapat diterjemahkan dengan penyediaan tenaga ahli yang profesional di

bidang TI untuk mendukung dan memberikan solusi guna meningkatkan kinerja perusahaan.

Hal ini dikarenakan sering kali suatu perusahaan mengalami kesulitan untuk menyediakan

tenaga TI yang berkompeten dalam mengatasi kendala-kendala TI maupun operasional kantor

sehari-hari (www.midas-solusi.com). Jadi,outsourcing adalah pemberian sebagian pekerjaan

yang tidak bersifat rutin (temporer) dan bukan inti perkerjaan di sebuah organisasi/perusahaan

ke pihak lain atau pihak ketiga.

Alasan Perusahaan Melakukan Outsourcing

Menurut Rahardjo (2006), outsourcing sudah tidak dapat dihindari lagi oleh perusahaan.

Berbagai manfaat dapat dipetik dari melakukan outsourcing, seperti penghematan biaya (cost

saving), perusahaan bisa memfokuskan diri pada kegiatan utamanya (core business), dan akses

pada sumber daya (resources) yang tidak dimiliki oleh perusahaan. Alasan yang sama juga

dikemukakan dalam www.outsource2india.com dimana kebanyakan organisasi memilih

outsourcing karena mendapatkan keuntungan dari biaya rendah (lower costs) dan layanan

berkualitas tinggi (high-quality services).

Selain itu, outsourcing juga dapat membantu organisasi dalam memanfaatkan penggunaan

sumber daya, waktu dan infrastruktur mereka dengan lebih baik. Outsourcing juga

memungkinkan organisasi untuk mengakses modal intelektual, berfokus pada kompetensi inti,

mempersingkat waktu siklus pengiriman dan mengurangi biaya secara signifikan. Dengan

demikian, organisasi akan merasa outsourcing merupakan strategi bisnis yang efektif untuk

membantu meningkatkan bisnis mereka.

Page 9: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

“Outsourcing is the act of transferring some of company’s recurring internal activities and

decision rights to outsider provider, as set forth in a contract. Because the activities are

recurring and a contract is used, outsourcing goes beyond the use of consultants. As a matter

of practice, not only are the activities transferred, but the factor of production and decision

right often are, too. Factors of production are the resources that make the activities occur and

include people, facilities, equipment, technology and other assets. Decision rights are

responsibilities for making decision over certain elements of the activities transferred[4].”

Beberapa pakar serta praktisi outsourcing (alih daya) dari Indonesia juga memberikan definisi

mengenai outsourcing, antara lain menyebutkan bahwa outsourcing dalam bahasa Indonesia

disebut sebagai alih daya, adalah pendelegasian operasi dan manajemen harian dari suatu proses

bisnis kepada pihak luar (perusahaan jasa outsourcing)[ uwondo, Chandra. “Outsourcing;

Implementasi di Indonesia” Elex Media Computindo: 2. , Jakarta.]. Pendapat serupa juga

dikemukakan oleh Muzni Tambusai, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang mendefinisikan pengertian outsourcing (alih

daya) sebagai memborongkan satu bagian atau beberapa bagian kegiatan perusahaan yang

tadinya dikelola sendiri kepada perusahaan lain yang kemudian disebut sebagai penerima

pekerjaan[ambusai, Muzni. “Pelaksanaan Outsourcing (alih daya) Ditinjau dari Aspek Hukum

Ketenagakerjaan Tidak Mengaburkan Hubungan Industrial.” [5]

Dalam outsourcing, outsourcer dan mitra outsourcing-nya memiliki hubungan yang lebih besar

jika dibandingkan dengan hubungan antara pembeli dan penjual. Hal ini dikarenakan outsourcer

mempercayakan informasi penting perusahaan kepada mitraoutsourcing-nya. Salah satu kunci

kesuksesan dari outsource adalah kesepakatan untuk membuat hubungan jangka panjang (long

term relationship) tidak hanya kepada proyek jangka dekat. Alasannya sangat sederhana, yaitu

outsourcer harus memahami proses bisnis dari perusahaan. Perusahaan juga akan menjadi

sedikit tergantung kepadaoutsourcer (Rahardjo, 2006). Saat ini, outsourcing tidak lagi terbatas

pada outsourcinglayanan TI tetapi juga sudah merambah ke bidang jasa keuangan, jasa

rekayasa, jasa kreatif, layanan entry data dan masih banyak lagi.

Keuntungan Dan Kelemahan Dari Outsourcing

Menurut Pasaribu (2010), Hal-hal yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam

memilihoutsourcing adalah: harga, reputasi yang baik dari pihak provider outsourcing, tenaga

kerja yang dimiliki oleh pihak provider outsourcing, pengetahuan pihak provider mengenai

Page 10: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

bentuk dari kegiatan bisnis perusahaan, pengalaman pihak provider outsource, eksistensinya,

dan lain-lain.

Adapun beberapa keuntungan dari pengelolaan SI dan TI dengan sistem outsourcing antara lain:

a) Biaya menjadi lebih murah karena perusahaan tidak perlu membangun sendiri fasilitas SI

dan TI.

b) Memiliki akses ke jaringan para ahli dan profesional dalam bidang SI/TI.

c) Perusahaan dapat mengkonsentrasikan diri dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis

intinya, karena bisnis non-inti telah didelegasikan pengerjaannya melalui outsourcing.

d) Dapat mengeksploitasi skill dan kepandaian dari perusahaan outsource dalam

mengembangkan produk yang diinginkan perusahaan.

e) Mempersingkat waktu proses karena beberapa outsourcer dapat dipilih sekaligus untuk

saling bekerja sama menyediakan layanan yang dibutuhkan perusahaan.

f) Fleksibel dalam merespon perubahan SI yang cepat sehingga perubahan arsitektur SI berikut

sumberdayanya lebih mudah dilakukan karena perusahaan outsource SI pasti memiliki

pekerja TI yang kompeten dan memiliki skill yang tinggi, serta penerapan teknologi terbaru

dapat menjadi competitive advantage bagi perusahaanoutsource.

g) Meningkatkan fleksibilitas untuk melakukan atau tidak melakukan investasi.

Selain keuntungan-keuntungan di atas, pengelolaan SI dan TI dengan sistem outsourcing juga

memiliki kelemahan, diantaranya:

a. Kehilangan kendali terhadap SI dan data karena bisa saja pihak outsourcer menjual data dan

informasi perusahaan ke pesaing.

b. Adanya perbedaan kompensasi dan manfaat antara tenaga kerja internal dengan tenaga kerja

outsourcing.

c. Mengurangi keunggulan kompetitif perusahaan karena pihak outsourcer tidak dapat

diharapkan untuk menyediakan semua kebutuhan perusahaan karena harus memikirkan

klien lainnya juga.

Page 11: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

d. Jika menandatangani kontrak outsourcing yang berjangka lebih dari 3 tahun, maka dapat

mengurangi fleksibilitas seandainya kebutuhan bisnis berubah atau perkembangan

teknologi yang menciptakan peluang baru dan adanya penurunan harga, maka perusahaan

harus merundingkan kembali kontraknya dengan pihakoutsourcer.Ketergantungan dengan

perusahaan pengembang SI akan terbentuk karena perusahaan kurang memahami SI/TI

yang dikembangkan pihak outsourcer sehingga sulit untuk mengembangkan atau

melakukan inovasi secara internal di masa mendatang.

3.2 Penerapan Outsourcing di Indonesia

Sejarah penerapan sistem outsourcing di Indonesia sudah dimulai sejak zaman Hindia Belanda

berkuasa di Indonesia melalui perusahaan-perusahaan Hindia Belanda yang ada pada waktu itu.

Salah satunya adalah perusahaan Deli Planters Vereeniging. Seiring maraknya sistem tanam

paksa (monokultur) seperti tebu, kopi, tembakau, sekitar tahun 1879, pemerintah kolonial

Hindia Belanda membuat program besar-besaran dalam upaya menghasilkan barang-barang

devisa di pasar internasional. Salah satu upayanya adalah membuka investasi di sektor

perkebunan di daerah Deli Serdang. Kebijakan itu diatur oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda

dalam peraturan No. 138 tentang Koeli Ordonantie. Peraturan tersebut kemudian direvisi lagi

dengan dikeluarkannya surat keputusan Gubernur Jendral Pemerintah Hindia Belanda Nomor

78.

Peraturan tersebut dikeluarkan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif seraya

membuka lapangan kerja bagi para penganggur yang miskin. Regulasi ini kemudian mampu

mendorong laju investasi sektor perkebunan tembakau di Deli sesuai regulasi yang sudah

dikeluarkan yang mengatur tentang ketentuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja (koeli)

perkebunan maka pada tahun 1879 dibentuklah organisasi yang diberi nama „Deli Planters

Vereeniging.„

Organisasi tersebut bertugas untuk mengordinasikan perekrutan tenaga kerja yang murah.

Selanjutnya, Deli Planters Vereeniging ini membuat kontrak dengan sejumlah biro pencari

tenaga kerja untuk mendatangkan buruh-buruh murah secara besar-besaran terutama dari daerah

Jawa Tengah dan Jawa Timur[6]. Deli Planters Vereeniging pada waktu itu bekerjasama dengan

para Lurah, para Kepala Desa, para calo tenaga kerja, untuk mengangkut kaum Bumi Putra

meninggalkan kampung halamannya menuju tanah perkebunan. Mereka kemudian diangkut ke

Page 12: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

Batavia, dan di Batavia mereka wajib “menandatangani” perjanjian kontrak yang saat itu disebut

sebagai Koeli Ordonantie.

Setelah tiba di perkebunan (onderneming), para koeli orang Jawa tersebut dipekerjakan di

bawah pengawasan mandor yang bertanggung-jawab atas disiplin kerja. Para mandor ini

mendapatkan upah sebesar 7,5% dari hasil kelompok upah para koeli yang dipimpinnya. Pada

umumnya, para pemilik perkebunan menerapkan suatu bentuk organisasi dengan hirarki dimana

kinerja para mandor ini diawasi oleh mandor kepala, dan selanjutnya para mandor kepala ini

diawasi oleh asisten pengawas. Para asisten pengawas ini bertanggungjawab kepada

administratur perkebunan. Selanjutnya, para administratur bertanggungjawab kepada tuan

juragannya, yaitu para investor yang memiliki perkebunan itu.

Pada masa itu, yang paling berpengaruh dan paling berkuasa atas para koeli adalah para atasan

langsungnya yaitu para mandor dan mandor kepala, mereka ini yang paling sering melakukan

pemerasan terhadap para koeli. Begitu berkuasanya sehingga para koeli jika ditanya dimana dia

bekerja, maka jawabannya bukan menyebutkan nama onderneming tempat bekerjanya, akan

tetapi akan menyebutkan siapa nama mandor dan nama mandor kepalanya. Pemerasan yang

dialami oleh para koeli bukan hanya dari pemerasan langsung yang dilakukan oleh mandor dan

mandor kepalanya saja. Para calo dan tuan juragan atau ondernemer secara tak langsung juga

melakukan pemerasan. Hutang dan biaya yang diangggap sebagai hutang seperti biaya

transportasi dari Jawa ke Deli, biaya makan, biaya pengobatan, biaya tempat tinggal, dengan

upahnya yang minim itu seringkali baru dapat terbayarkan lunas setelah para koeli bekerja

selama lebih dari 3 tahun kontrak kerja[7].

Adapun yang menjadi alasan lainnya adalah :

a. Efektifitas manpower

b. Tidak perlu mengembangkan SDM untuk pekerjaan yang bukan utama.

c. Memberdayakan anak perusahaan.

d. Dealing with unpredicted business condition[9].

Sumber : Divisi Riset PPM Manajemen

Salah satu contoh system informasi outsoursing perusahaan di Indonesia adalah PT. Pertamina.

Sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak dalam bidang pengolahan

minyak dan gas bumi, PT. Pertamina meningkatkan daya saing bisnisnya dengan menggunakan

suatu sistem informasi yang mengitegrasikan seluruh aktifitas bisnis perusahaan yang disebut

Page 13: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

dengan Enterprise Resource Planning atau ERP. Sistem informasi ini meupakan kunci dari segala

aktifitas dan kegiatan yang dilakukan oleh PT. Pertamina mulai dari absen pegawai, komunikasai,

transaksi perusahaan, hingga cuti dan gaji pegawai terintegrasi oleh sistem ini. Kurangnya sumber

daya PT. Pertamina dalam pengadaan sistem ERP membuat perusahaan tersebut melakukan

outsourcing sistem informasi ERP. Dalam penerapan outsourcing tersebut PT. Pertamina

menggunakan software MySAP sebagai program ERP mereka.

MySAP merupakan salah satu aplikasi praktis ERP yang terbesar di dunia. Saat ini penggunaan

sistem ERP dengan label MySAP di terapkan hampir disemua perusahaan negara di Indonesia.

MySAP dipilih oleh PT. Pertamina sebagai outsourcing sistem informasi berupa ERP karena

kemudahan dan kepraktisan penggunaannya bagi karyawan PT. Pertamina.

Kebijakan PT. Pertamina dalam melakukan outsourcing sistem informasi ERP berupa MySAP

dilakukan dengan pembayaran loyalti untuk subscribe atau berlangganan software MySAP yang

dihitung bedasarkan pada jumlah akun setiap tahunnya. Jumlah akun tersebut merupakan jumlah

total karyawan PT. Pertamina yang terkait dengan aktifitas internal dan eksternal perusahaan,

sehingga PT. Pertamina harus menyediakan anggaran dana yang cukup besar setiap tahunnya untuk

membayar loyalti sistem informasi ERP tersebut.

Keterbatasan kemampuan dan sumber daya PT. Pertamina dalam pengadaan sistem informasi ERP

tersebut membuat PT. Pertamina bergantung kepada software MySAP sebagai tulag punggung

segala aktifitas transaksi perusahaan. Untuk itu PT. Pertamina dengan divisi khusus IT-nya yang

dikenal dengan CSS atau Cosporate Shared Service terus mengembangkan berbagai metode sistem

ERP pribadi perusahaan sehingga kedepannya didapat sistem ERP yang paling cocok dengan

kegiatan PT. Pertamina tanpa harus berlangganan dan membayar loyalti, namun rencana tersebut

masih sebatas tingkat pengembangan.

Untuk meminimalkan biaya berlangganan MySAP, PT. Pertamina melalui divisi CSSnya

mengupayakan sistem ID internet. Dengan sistem tersebut satu akun dalam MySAP dapat

digunakan oleh beberapa karyawan dalam satu divisi, sehingga anggaran biaya berlangganan

MySAP tahunan yang dikeluarkan PT. Pertamina dapat diminimalkan[8].

Page 14: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

BAB IV

KESIMPULAN

Berbagai manfaat dapat diambil dari melakukan outsourcing, seperti penghematan biaya (cost

saving), perusahaan bisa memfokuskan diri pada kegiatan utamanya (core business), dan akses pada

sumber daya (resources) yang tidak dimiliki oleh perusahaan. Outsourcing juga dapat membantu

organisasi dalam memanfaatkan penggunaan sumber daya, waktu dan infrastruktur mereka dengan

lebih baik. Outsourcing juga memungkinkan organisasi untuk mengakses modal intelektual,

berfokus pada kompetensi inti, mempersingkat waktu siklus pengiriman dan mengurangi biaya

secara signifikan. Dari penelitian yang ada, terdapat lebih dari 50% perusahaan di Indonesia

menggunakan tenaga outsource, yaitu sebesar 73%. Sedangkan sebanyak 27%-nya tidak

menggunakan tenaga outsource dalam operasional di perusahaannya

Namun, adapun kelemahan dalam penggunakan system informasi outsourcing adalah perusahaan

dapat kehilangan kendali terhadap SI, adanya perbedaan kompensasi dan manfaat antara tenaga

kerja internal dengan tenaga kerja outsourcing, dan mengurangi keunggulan kompetitif perusahaan

karena pihak outsourcer tidak dapat diharapkan untuk menyediakan semua kebutuhan perusahaan

karena harus memikirkan klien lainnya juga. Oleh karena itu, pemerintah melakukan kebijakan

dalam system outsourcing di Indonesia yaitu dengan adanya pasal-pasal yang mengatur jenis

pekerjaan dan perusahaan yang dapat menggunakan system outsourcing dan adanya perjanjian

kerja.

Page 15: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

DAFTAR PUSTAKA

[1] O‟Brien. J. 2005. Pengantar Sistem Informasi Perspektif Bisnis dan Manajerial. Edisi 12.

Salemba Empat. Jakarta.

[1] Libertus, Jehani. (2008). “Hak-Hak Karyawan Kontrak.” Forum Sahabat.:1-2. Jakarta.

[2] O‟Brien, J. A. and G. M. Marakas. 2010. Introduction to Information Systems, fifteenth edition.

The McGraw-Hill Companies, Inc.

[3] Indrajit, RE Djokopranoto. 2003. Proses Bisnis Outsourcing. Jakarta: Gramedia Widiasarana

Indonesia

[4] Cahyo, Nur. “Pengalihan Pekerjaan Penunjang perusahaan dengan Sistem Outsourcing (Alih

Daya) Menurut Undang-undang No. 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (Studi Kasus pada

Asuransi Astra Buana), Tesis Magister Hukum FHUI

[5] pag. http://www.nakertrans.go.id/arsip berita/naker/outsourcing.php.

[6] Libertus, Jehani. “Hak-Hak Karyawan Kontrak.” Forum Sahabat. (2008):1-2. Jakarta.

[7] http://www.portalhr.com/.

[8] [Pertamina]. Our Busines. http://www.pertamina.com/our-business.

[9]

http://www.cigsoutsourcing.com/index.php?option=com_content&view=article&id=60&Itemid=

64

Page 16: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

Urgensi Maintainability Dalam

Pengembangan Software

TUGAS MATA KULIAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DISUSUN OLEH:

DWI WIDODO PRIMANTORO

K25161122 – E63

Dosen:

Dr. Ir. Imam Arif Suroso, M.Sc

SEKOLAH PASCASARJANA

SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FEBRUARI

2017

Page 17: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya

saya telah mampu menyelesaikan tugas makalah mengenai “Analisa Urgensi Maintainability

Dalam Pengembangan Software”. Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata

kuliah Sistem Informasi Manajemen.

Kami menyadari bahwa selama penulisan banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.

Oleh sebab itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.

2. Pihak lain yang turut membantu dalam proses penyusunan makalah ini, baik secara

langsung maupun tidak.

Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih banyak kekurangan, baik dalam

hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, saya sangat mengharapkan

kritik dan sarannya yang bersifat membangun dalam penyempurnaan karya tulis ini. Semoga

makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca.

Bogor, Februari 2017

Penulis

Page 18: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aplikasi perangkat lunak merupakan inti dari suatu system informasi. Perangkat

lunak merupakan data yang diformat dan disimpan secara digital, termasuk program

komputer dan berbagai informasi yang bisa dibaca dan ditulis oleh komputer. Dengan kata

lain, bagian sistem komputer yang tidak berwujud. Istilah ini menonjolkan perbedaan

dengan perangkat keras komputer. Dalam membuat aplikasi perangkat lunak memerlukan

lebih dari sekedar menuliskan kode. Sangat penting untuk memastikan pemahaman

kebutuhan pengguna dan proses bisnis sebelum rancangan dan pengembangan dimulai.

Pengembangan perangkat lunak dapat diartikan sebagai proses membuat suatu perangkat

lunak baru untuk menggantikan perangkat lunak lama secara keseluruhan atau

memperbaiki perangkat lunak yang telah ada. Pengembangan perangkat lunak mengikuti

siklus hidup tertentu yang dimulai dari menentukan solusi untuk masalah yang ditemukan

dan mengimplementasikannya. Metode dalam pengembangan perangkat lunak,

memberikan teknik untuk membangun perangkat lunak berkaitan dengan serangkaian

tugas yang luas yang menyangkut analisis kebutuhan, konstruksi program, desain,

pengujian, dan pemeliharaan (Pressman 2002).

Software maintenance merupakan bagian paling akhir dari siklus pengembangan dan

dilakukan setelah perangkat lunak dipergunakan. Sebuah sistem meskipun telah di desain,

dibangun, dan diujicoba, system atau aplikasi bias mengalami error yang tidak bisa

dihindari. Hal ini lah yang mendasari pentingnya urgensi (kebutuhan) maintainability

dalam pengembangan software (perangkat lunak) seperti yang akan dibahas dalam

makalah ini.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui peranan urgensi maintainability dalam pengembangan suatu

software.

Page 19: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian dan Jenis–Jenis Software (perangkat lunak)

Software atau perangkat lunak, adalah program komputer yang berfungsi sebagai sarana

interaksi (penghubung) antara pengguna (user) dan perangkat keras

(hardware). Software bisa juga dikatakan sebagai “penerjemah” perintah-perintah yang

dijalankan pengguna komputer untuk diteruskan atau diproses oleh perangkat

keras (hardware). Software adalah program komputer yang isi intruksinya dapat diubah

dengan mudah. Software pada umumnya digunakan untuk mengontrol perangkat keras

(yang sering disebut device driver), melakukan proses perhitungan, berinteraksi

dengan software yang lain dan lebih mendasar (seperti sistem operasi, dan bahasa

pemrograman), dan lain-lain.

Software dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya :

1. Sistem Operasi (Operating System)

2. Program Aplikasi (Aplication Program)

3. Program Tambahan ( Utility Program)

4. Bahasa Pemrograman (Programing Language)

5. Program Paket

Selain itu, software juga dibedakan menjadi beberapa kelompok berdasarkan cara

mendapatannya (bagaiman cara kita memperoleh software tersebut). Terdapat 5

kelompok software, yaitu :

1. Software Komersial

2. Open Source atau Software Domain Publik ( Public Domain)

3. Software Shareware

4. Software Freeware

5. Software Rentalware

Page 20: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

2.2 Pengembangan dan Pemeliharaan Software

Pengembangan perangkat lunak dapat diartikan sebagai proses membuat suatu perangkat

lunak baru untuk menggantikan perangkat lunak lama secara keseluruhan atau

memperbaiki perangkat lunak yang telah ada. Proses pengembangan perangkat

lunak (Software development process) adalah suatu struktur yang diterapkan pada

pengembangan suatu produk perangkat lunak yang bertujuan untuk mengembangkan

sistem dan memberikan panduan yang bertujuan untuk menyukseskan proyek

pengembangan sistem melalui tahap demi tahap.

Pengembangan perangkat lunak dapat juga disebut sebagai pengembangan aplikasi, desain

perangkat lunak, merancang perangkat lunak, pengembangan aplikasi perangkat lunak,

pengembangan aplikasi perusahaan, atau pengembangan platform) adalah pengembangan

suatu produk perangkat lunak. Istilah pengembangan perangkat lunak bisa dipakai untuk

menyebut aktivitas pemrograman komputer, yaitu proses menulis dan mengelola kode

sumber, namun dalam artian luas istilah ini mencakup semua hal yang terlibat antara

penciptaan perangkat lunak yang diinginkan melalui pewujudan akhir perangkat lunak,

idealnya dalam proses yang terencana dan terstruktur. Karena itu, pengembangan

perangkat lunak bisa mencakup penelitian, pengembangan baru, purwarupa, modifikasi,

pemakaian kembali, rekayasa ulang, pengelolaan, atau aktivitas lain yang menghasilkan

produk perangkat lunak.

Agar lebih cepat dan tepat dalam mendeskripsikan solusi dan mengembangkan perangkat

lunak, juga hasilnya mudah dikembangkan dan dipelihara, maka pengembangan perangkat

lunak memerlukan suatu metodologi khusus. Metodologi pengembangan perangkat lunak

adalah suatu proses pengorganisasian kumpulan metode dan konvensi notasi yang telah

didefinisikan untuk mengembangkan perangkat lunak. Secara prinsip bertujuan untuk

membantu menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas.

Metodologi pengembangan perangkat lunak adalah suatu strategi pengembangan yang

memadukan proses, metode, dan perangkat (tools). Metode-metode dalam pengembangan

perangkat lunak memberikan teknik untuk membangun perangkat lunak berkaitan dengan

serangkaian tugas yang luas yang menyangkut analisis kebutuhan, konstruksi program,

desain, pengujian, dan pemeliharaan (Pressman 2002).

Page 21: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

Untuk menyelesaikan masalah di dalam pengembangan perangkat lunak, tim perekayasa

harus menggabungkan strategi pengembangan yang melingkupi lapisan proses, metode,

dan alat bantu. Model proses rekayasa perangkat lunak dipilih berdasarkan sifat aplikasi

dan proyeknya, metode dan alat-alat bantu yang akan dipakai, dan control serta

penyampaian yang dibutuhkan.

Metode-metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak yaitu metode

sekuensial linier, prototype, RAD, Fourth Generation Techniques (4GT) dan spiral. Selain

metode-metode tersebut, terdapat dua metode lagi yang dapat dipergunakan yaitu metode

proses perangkat lunak evolusioner dan metode formal.

Pemeliharaan Perangkat Lunak metupakan proses umum pengubahan/pengembangan

perangkat lunak setelah diserahkan ke konsumen. Perubahan mungkin berupa perubahan

sederhana untuk membetulkan error koding atau perubahan yang lebih ekstensif untuk

membetulkan error perancangan/perbaikan signifikan untuk membetulkan error

spesifikasi/akomodasi persyaratan baru. Biasanya pengembangan produk perangkat lunak

memerlukan waktu antara 1 sampai dengan 2 tahun, tetapi pada fase pemeliharaan

perangkat lunak menghabiskan 5 sampai dengan 10 tahun.

Page 22: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pentingnya Pemeliharaan Software (Software maintanance)

Pemeliharaan perangkat lunak menjabarkan aktivitas dari analisa sistem (software

engineering) yang terjadi pada saat hasil produk perangkat lunak sudah dipergunakan oleh

pemakai (user). Suatu software (perangkat lunak) meskipun sudah didesain, dibangun,

dan diujicoba, dapat mengalami suatu error yang tidak bias dihindari sehingga

memerlukan perbaikan, hal inilah yang menyebabkan pentingnya urgensi (kebutuhan)

maintainability (pemeliharaan) dalam pengembangan software. Tujuan utama dari

pemeliharaan system adalah untuk membuat perubahan dalam system yang ada dan

membetulkan kesalahan yang dibuat selama proses system desain dan implementasi.

Pemeliharaan Perangkat Lunak dapat juga diartikan sebagai proses umum

pengubahan/pengembangan perangkat lunak setelah diserahkan ke konsumen. Perubahan

mungkin berupa perubahan sederhana untuk membetulkan error koding atau perubahan

yang lebih ekstensif untuk membetulkan error perancangan/perbaikan signifikan untuk

membetulkan error spesifikasi/akomodasi persyaratan baru. Biasanya pengembangan

produk perangkat lunak memerlukan waktu antara 1 sampai dengan 2 tahun, tetapi pada

pase pemeliharaan perangkat lunak menghabiskan 5 sampai dengan 10 tahun.

Sebuah sistem meskipun telah di desain, dibangun, dan diujicoba, system atau aplikasi

bias mengalami error yang tidak bisa dihindari. Error tersebut dapat disebabkan oleh

beberapa factor, antara lain:

Kebutuhan system yang kurang divalidasi

Kebutuhan system yang kurang dikomunikasikan

Kebutuhan system yang disalah tafsirkan

Kesalahan dalam mendesain dan mengimplementasikan kebutuhan system

Kesalahan penggunaan program

Ada beberapa manfaat dari pemeliharaan software, yaitu sebagai berikut :

1. Dapat memastikan kesesuaian dengan kebutuhan fungsionalitas teknis software.

Page 23: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

2. Dapat memastikan kesesuaian kebutuhan pihak manajerial mengenai jadwal dan

budget.

3. Dapat meningkatkan efisiensi software berikut juga aktifitas pemeliharaannya.

3.2 Kategori Pemeliharaan Software

Terdapat 4 kategori dalam pemeliharaan software yaitu :

Corrective Maintenance

Corrective maintenance terjadi pada saat produk dipakai dan hasil yang didapat oleh

pamakai baik berupa kesalahan yang timbul maupun kesalahan dalam bentuk

keluaran yang tidak sesuai. Untuk itu perlu dilakukan perubahan

guna memperbaiki kesalahan atau mengoreksi kesalahan pada perangkat lunak yang

baru terdeteksi pada saat perangkat lunak dipergunakan.

Adaptive Maintenance

Aktivitas yang kedua ini terjadi karena pertumbuhan atau perkembangan perangkat

lunak atau perangkat keras sehingga memerlukan modifikasi dari perangkat lunak

yang telah dibuat. Untuk itu perlu dilakukan modifikasi berdasarkan penyesuaian

dengan lingkungan baru, misalnya sistem operasi atau sebagai tuntutan atas

perkembangan system komputer. Aktivitas yang dilakukan antara lain yaitu

pemindahan perangkat lunak ke mesin yang berlainan dan modifikasi untuk dapat

mempergunakan protokol atau disk drive tambahan.

Perfective Maintenance

Aktivitas ini terjadi pada saat perangkat lunak yang telah dibuat dan dilakukan uji

coba kemudian dipergunakan oleh user. Setelah dipergunakan oleh user mungkin

timbul permintaan tambahan fungsi sesuai dengan keinginan pemakai. Untuk itu

dilakukan perubahan untuk meningkatkan kualitas sistem.

Preventive Maintenance

Pemeliharaan yang terakhir dilakukan untuk menghadapi kemajuan perangkat lunak

atau perangkat keras di masa mendatang guna meningkatkan reliability, future

maintainability, future enhancement (reverse engineering dan re-engineering).

Page 24: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

Aktivitas pemeliharaan software dapat menghabiskan biaya terbesar dari seluruh anggaran

pengembangan atau pembuatan perangkat lunak. Hal yang sering kali terjadi yaitu

pemeliharaan menghabiskan 70% dari seluruh biaya pengembangan perangkat lunak.

Sedangkan pada pase pemeliharaan sekitar 60% digunakan untuk anggaran penambahan

atau perbaikan perangkat lunak, sisanya untuk adaptasi atau pembetulan. Dari besarnya

biava yang dihabiskan untuk fase pemeliharaan maka tidak heran apabila tujuan dari

pengembangan atau pembuatan perangkat lunak adalah menghasilkan sistem perangkat

lunak yang dapat diandalkan dan mudah dalam pemeliharaannya. Atribut utama dari

perangkat lunak yang mudah dalam pemeliharaannya yaitu:

perangkat lunak dikerjakan per modul

perangkat lunak mempunyai kejelasan

dokumentasi internal yang baik dan jelas

dokumen-dokumen pendukung lainnya

Pemeliharaan perangkat lunak jika ditinjau dari daur siklus pengembangan perangkat

lunak dapat dikelompokkan sebagai berikut:

perluasan dan analisis merupakan perwujudan kembali dari pase analisis pada daur

siklus pengembangan

pembenaran merupakan perwujudan kembali dari pase analisis, perancangan dan

penerapan

Dalam aplikasinya, terdapat beberapa permasalahan yang sering muncul dalam

pemeliharaan software diantaranya yaitu:

Kesulitan melakukan pelacakan evolusi software pd versi sebelumnya,

Kesulitan pelacakan pada proses pengembangan software,

Sulit untuk mengerti program orang lain,

Tidak adanya dokumentasi yang baik,

Tidak adanya nara sumber,

Kebanyakan software dirancang tanpa adanya pemikiran untuk diubah.

Page 25: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

Seluruh alat bantu yang digunakan pada pengembangan perangkat lunak dapat digunakan

pada pemeliharaan perangkat lunak. Aktivitas analisis selama pemeliharaan perangkat

lunak meliputi pengertian skope dan pengaruh yang ditimbulkan akibat dari perubahan,

selain itu juga batasan (kendala) yang terjadi akibat perubahan. Sedangkan pada

perancangan dan pase pemeliharaan meliputi perancangan kembali dari perubahan-

perubahan yang diinginkan, dimana perubahan ini akan diterapkan sehingga

menyebabkan dokumentasi internal dan program sumber juga harus diperbaharui, dan

test case yang baru harus dirancang untuk memulai keakuratan hasil modifikasi, Selama

itu juga dokumen pendukung (keperluan, spesifikasi perancangan, rencana uji coba,

prinsip pengoperasian, petunjuk pemakaian) harus diperbaharui untuk memperlihatkari

hasil perubahan.

3.3 Karakteristik Pemeliharaan Software

Karakteristik pemeliharaan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

Pemeliharaan terstruktur dan tidak terstruktur

Pemeliharaan terstruktur yaitu alliran tindakan yang dilakukan sebagai tindakan dari

permintaan akan pemeliharaan. Pemeliharaan terstruktur dimulai dari permintaan akan

pemeliharaan dan menentukan konfigurasi dari perangkat lunak yang akan diadakan

pemeliharaan. Jika merupakan seluruh perangkat lunak maka tindakan yang diambil

adalah evaluasi perancangan dan menentukan rencana pendekatan yang akan

digunakan untuk melakukan pemeliharaan. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan

modifikasi dan perancangan serta penulisan ulang program (rekode). Langkah terakhir

adalah me-review program yang telah ditulis.

Jika diterima maka berarti tugas pemeliharaan telah selesai. Sedangkan jika konfigurasi

merupakan program per modul maka kegiatan yang dilakukan adalah evaluasi

program. Jika diperlukan modifikasi yang cukup besar maka tindakan yang diambil

adalah pembuatan ulang yang dilanjutkan dengan review hasil. Jika hasil akhir

memenuhi kriteria maka berarti perangkat lunak telah siap.

Sedangkan pemeliharaan tidak terstruktur yaitu permintaan akan pemeliharaan dengan

ciri-ciri sebagai berikut:

tidak mempunyai dokumentasi yang baik

Page 26: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

tidak menggunakan metodologi perancangan

Biaya pemeliharaan

Biaya pemeliharaan perangkat lunak yang dikeluarkan dalam fase pemeliharaan

meningkat dengan cepat. Selain biaya yang umum dalam fase pengembangan sering

timbul biaya-biaya tak berwujud (intangible cost). Biaya-biaya ini ditimbulkan karena:

ketidakpuasan pemakai (user) akibat tidak selesainya perangkat lunak sesuai

dengan waktu yang telah ditentukan pada fase pemeliharaan

pengurangan kualitas perangkat lunak

penambahan tenaga kerja baru

3.4 Maintainability dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Maintainability dapat didefinisikan kemudahan dalam mengerti perangkat lunak,

pcmbenaran, adaptasi dan atau perbaikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi

maintainability yaitu control dan ukuran kuantitatif. Kontrol dapat diartikan sebagai

pokok-pokok maintainability dari perangkat lunak yang dipengaruhi oleh perancangan,

pengkodean dan uji coba yang jelas mempunyai pengaruh jelek pada kemampuan

pemeliharaan dari perangkat lunak yang dihasilkan, begitu juga konfigurasi perangkat

lunak yang jelek menghasilkan pengaruh yang buruk. Sejumlah faktor yang mempunyai

hubungan dengan lingkungan pengembangan dan kontrol adalah:

Staf yang memenuhi syarat

Kemudahan dalam mengerti sistem

Mudah dalam menangani sistem

Mudah dalam standarisasi bahasa pemrograman

Mudah dalam standarisasi sistem operasi

Tersedianya test case

Perangkat keras yang tepat untuk pengerjaan pemeliharaan

Page 27: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

Ukuran kuantitatif dari suatu maintainability perangkat lunak secara tidak langsung

berpengaruh pada aktivitas pemeliharaan. Berikut akan dijabarkan sejumlah metrik

(ukuran) maintainability yang mempunyai pengaruh dalam aktivitas pemeliharaan:

waktu pengenalan masalah

waktu delay (tunda) administrasi

alat bantu pemeliharaan

waktu analisis permasalahan

waktu perubahan spesifikasi

waktu modifikasi (pembenaran)

waktu uji coba

waktu total

3.5 Perbaikan Maintainability Selama Pengembangan

Banyak aktivitas yang dilakukan selama pengembangan perbaikan perangkat lunak.

Beberapa aktivitas dijabarkan sebagai berikut:

Aktifitas analisis

mengembangkan standarisasi petunjuk

menentukan kendala untuk dokumen pendukung

menentukan prosedur yang menjamin kualitas

menentukan perbaikan produk

menentukan sumber daya yang diperlukan untuk pemeliharaan

memperkirakan biaya pemeliharaan

Aktivitas perancangan arsitektural:

menekankan kejelasan dan modularity sebagai kriteria perancangan

merancang kemudahan-kemudahan dalam perbaikan

menggunakan notasi standard untuk dokumentasi dari aliran data, fungi, struktur,

dan lain-lain

Aktivitas perancangan terinci:

menggunakan notasi standar untuk algoritma, struktur data, prosedur

Page 28: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

menentukan pengaruh yang ditimbulkan dan penangan hal-hal yang ditimhulkan

Aktivitas penerapan:

menggunakan prinsip penyusunan sate masukan dan satu keluaran

menggunakan standar penyusunan

menggunakan gaya pengkodean yang jelas dan simpel

menyediakan dokumentasi singkat untuk setiap modul

mengikuti petunjuk pada dokumentasi standar

Aktivitas lainnya:

mengembangkan petunjuk pemeliharaan

mengembangkan uji coba yang cocok

menyediakan dokumentasi uji coba

Dalam melakukan pemeliharaan juga diperlukan pencatatan yang merupakan aktivitas

yang tidak dapat ditinggalkan, karena pada pencatatan akan digunakan untuk mengukur

kualitas dari program yang telah dimodifikasi.

Data yang dicatat antara lain:

Identifikas program

Jumlah bans perintah dari program cumber

Jumlah instruksi yang berorientasi ke bahasa mesin

Bahasa pemrograman yang digunakan

Tanggal pemasangan program

Jumlah program yang dapat di-run (dijalankan) semenjak dipasang (diinstall)

Jumlah proses yang gagal digabungkan dengan nomor 6

Tingkat perubahan program dan identifikasi

Jumlah penambahan perintah pada program yang diuhah

Jumlah penghapusan perintah pada program yang diubah

Jumlah jam kerja yang dihabiskan pada perubahan

Tanggal perubahan program

Identifikasi dari software engineering

Page 29: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

Identifikasi dari MRF

Tipe pemeliharaan

Tanggal awal dan berakhir pemeliharaan

Jumlah total jam kerja pada aktivitas pemeliharaan

Manfaat yang didapat dari aktivitas pemeliharaan

Setelah dilakukan pencatatan, maka selanjutnya dilakukan evaluasi. Evaluasi biasanya

jarang dilakukan karena kurangnya data yang dicatat, apabila pencatatan dilakukan dengan

benar, maka dapat dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan terhadap:

jumlah rata-rata kegagalan proses per program pada saat dipasang

jumlah total waktu yang dihabiskan untuk masing-masing kategori pemeliharaan

jumlah rata-rata perubahan program yang dilakukan per bahasa program atau per tipe

pemeliharaan

jumlah rata-rata yang dilukiskan untuk penambahan atau penghapusan baris perintah

dari program yang diubah

jumlah rata-rata yang dihabiskan per bahasa

persentase permintaan pemeliharaan per tipe

Tugas yang ada pada pemeliharaan sebetulnya telah dipersiapkan sebelum terjadinya

permintaan pemeliharaan. Tugas ini diawali dengan pemkentukan organisasi pemeliharaan

(baik secara informal atau secara formal), prosedur pelaporan dan evaluasi harus dijabarkan

dan urutan tindakan ditentukan untuk masing-masing permintaan pemeliharaan. Selain itu

sistem pencatatan untuk aktivitas pemeliharaan juga harus ditentukan, review dan kriteria

evaluasi didefinisikan.

Struktur organisasi pemeliharaan dapat dikatakan hampir sama seperti struktur organisasi

pengembangan atau pembuatan perangkat lunak. Oleh karena itu struktur organisasi yang

dianjurkan untuk pengembangan perangkat lunak dan pemeliharaan tidak terlampau

ditekankan, harus disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Dalam banyak permasalahan,

umumnya organisasi secara formal untuk aktivitas pemeliharaan jarang ada (kecuali untuk

pengembangan atau pembuatan perangkat lunak yang besar). Walaupun organisasi secara

Page 30: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

formal tidak mutlak harus dibentuk, tetapi tanggung jawab dari organisasi pemeliharan

mutlak harus ada. Permintaan pemeliharaan akan disalurkan melalui pengawas

pemeliharaan yang akan meneruskan ke penyelia sistem (sistem supervisor) untuk

dievaluasi. Penyelia sistem adalah anggota dari tim yang menerima tugas untuk bertanggung

jawab terhadap perubahan atau pemeliharaan. Setelah evaluasi dilakukan, hak kontrol

perubahan harus menentukan tindakan-tindakan yang akan diambil.

Bentuk organisasi yang dianjurkan di atas akan mengurangi kebingungan dan memperbaiki

aliran informasi dari aktivitas pemeliharaan. Dikarenakan seluruh permintaan pemeliharaan

akan disalurkan melalui satu orang, selain itu juga permintaan perubahan akan cepat

dievaluasi karena adanya satu orang yang bertugas untuk mengevaluasi perangkat lunak

yang telah dibuat. Masing-masing jabatan yang ada pada bentuk organisasi yang dianjurkan

hanya terdiri dari satu orang (satu grup) dan mempunyai tanggung jawab terhadap tugas

tertentu. Sedangkan untuk jabatan hak kontrol perubahan dapat terdiri dari satu orang atau

grup yang terdiri dari staf teknik senior atau manajer.

Seluruh permintaan akan pemeliharaan seharusnya dibuat dalam satu bentuk formulir

standar. Umumnya pembuat atau pengembangan perangkat lunak membuat satu bentuk

formulir atau dokumentasi standar untuk permintaan pemeliharaan yang dikenal dengan

nama Maintenance Request Form (MRF atau formulir permintaan pemeliharaan) atau

Software Problem Request (laporan permasalahan perangkat lunak). Jika diketemukan

kesalahan oleh pemakai pada perangkat lunak, maka keadaan yang menimbulkan kesalahan

dijabarkan secara lengkap (meliputi pemasukan data, uji coba, dan lain-lain). MRF adalah

dokumen yang digunakan sebagai dasar untuk perencanaan tugas pemeliharaan. Biasanya

organisasi pembuat atau pengembangan perangkat lunak mengembangkan Software

Change Report (SCR atau laporan perubahan perangkat lunak) yang berisikan usaha yang

dilakukan untuk memenuhi MRF, modifikasi yang diperlukan, priortitas permintaan, dan

perkiraan hasil modifikasi. SCR ini nantinya akan diajukan ke hak kontrol perubahan dan

sebelum perencanaan pemeliharaan dimulai.

Page 31: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Suatu software (perangkat lunak) meskipun sudah didesain, dibangun, dan diujicoba, dapat

mengalami suatu error yang tidak bias dihindari sehingga memerlukan perbaikan, hal inilah

yang menyebabkan pentingnya urgensi (kebutuhan) maintainability (pemeliharaan) dalam

pengembangan software. Error yang terjadi biasanya disebabkan karena program hang dan

kemudian akan diikuti oleh hilangnya transaksi atau data-data bisnis. Melakukan

perubahan terhadap software karena perubahan kebutuhan software adalah hal yang normal

karena iklim di dalam dunia bisnis selalu berubah.

Pemeliharaan suatu software merupakan langkah terakhir dalam pengembangan software

setelah dilakukannya namun sangat penting peranannya. Karena suatu software memiliki

kemungkinan untuk crash, rusak, dan sebagainya maka suatu software perlu dipelihara.

Pemeliharaan software bertujuan untuk merespon perubahan kebutuhan pengguna setelah

software digunakan selama beberapa waktu.

4.2 Saran

Dalam pemeliharaan suatu software diperlukan pencatatan secara terperinci sehingga

diperoleh data yang lengkap dan akurat untuk melakukan evaluasi. Sehingga dari

evaluasi tersebut dapat diukur kualitas suatu program yang sudah dievaluasi.

Page 32: Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Pengembangan …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Dwi-WP-E63-K... · 2017. 2. 18. · satu sistem utamanya mengenai apa yang telah

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto, HM. 1990. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur. Penerbit

ANDI: Yogyakarta

Kendall & Kendall. 2006. System Analysis and Design 6th Edition. Prentice Hall.

Perdita Steven. 2000. Using UML Software Engineering with Objects and Component.

Addison Wesley.

Presman, Rouger S. 1997. Software Engineering, 4th Edition. Mc. Graw Hill.

Sommerville & Ian. 2004. Software Engineering 7th Edition. Addison Wesley.