pengembangan sistem informasi melalui outsourcing dan...

36
SISTEM INFORMASI UNTUK MANAJEMEN (SIM) Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan Insourcing di suatu Organisasi Disusun Oleh : Ilham Arie Hermanda K25161127 Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2017

Upload: others

Post on 23-Sep-2020

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

SISTEM INFORMASI UNTUK MANAJEMEN (SIM)

Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan Insourcing di

suatu Organisasi

Disusun Oleh :

Ilham Arie Hermanda

K25161127

Dosen :

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2017

Page 2: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami telah

mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Melalui

Outsourcing dan Insourcing di suatu Organisasi”. Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi

tugas mata kuliah Manajemen Kuantitatif untuk Manajemen.

Kami menyadari bahwa selama penulisan banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.

Oleh sebab itu, kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc selaku dosen mata kuliah Manajemen Kuantitatif untuk

Manajemen..

2. Pihak lain yang turut membantu dalam proses penyusunan makalah ini, baik secara

langsung maupun tidak.

Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih banyak kekurangan, baik dalam hal

isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik

dan sarannya yang bersifat membangun dalam penyempurnaan karya tulis ini. Semoga makalah ini

dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penyusun umumnya bagi pembaca.

Bogor , Februari 2017

Penyusun

Page 3: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

I. PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Saat ini teknologi sudah berkembang dengan sangat pesat. Teknologi mempermudah

segala kebutuhan dan keperluan yang tidak hanya bagi manusia, tetapi juga bagi

perusahaan. Perusahaan seolah – olah adalah manusia yang tidak lepas dari kebutuhan

teknologi, terutama teknologi/sistem informasi. Sistem informasi merupakan seperangkat

alat, data, dan prosedur yang bekerja secara bersama – sama untuk memberikan hasil

berupa informasi yang berguna, yang akurat, tepat waktu, relevan, dan valid. Sistem

informasi pada sebuah perusahaan bertujuan untuk memberikan informasi perusahaan

yang dibutuhkan oleh seluruh anggota dalam perusahaan tersebut sehingga dapat tercipta

komunikasi yang baik di lingkungan perusahaan, dengan demikian akan dapat

mengoptimalkan efektifitas kerja perusahaan tersebut. Hal tersebut menyebakan teknologi

digunakan disetiap elemen kehidupan, sehingga penggunaan teknologi menjadi sangat

kompetitif. Dengan kata lain, perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi

yang kian pesat, menyebabkan persaingan yang semakin ketat. Perusahaan yang baik,

tentunya dapat melihat situasi persaingan saat ini yang semakin kompetitif, dan

perusahaan akan menggunakan sistem informasi yang baik sehingga dapat

mengoptimalkan kinerjanya yang akan berdampak pada pencapaian tujuan perusahaan

tersebut. Namun dalam praktiknya, penerapan sistem informasi pada suatu perusahaan

tidaklah semudah yang dibayangkan. Perusahaan belum sepenuhnya memperhatikan

kesiapan keuangan perusahaan dan kesiapan SDM perusahaan. Sehingga banyak diantara

perusahaan-perusahaan tersebut yang membatalkan rencananya dalam membuat suatu

sistem informasi. Perusahaan tidak menyadari bahwa dengan sistem informasi yang

dibangun dapat meningkatkan tingkat efisiensi pembiayaan operasional perusahaan

dibandingkan biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan sebuah sistem itu sendiri.

Sulitanya menerapkan sistem informasi dalam suatu perusahaan, banyak yang

disebabkan oleh keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Keterbatasan sumberdaya yang dimiliki perusahaan serta pentingnya peran SI bagi

perusahaan membuat perusahaan menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan dan

pengembangan sistem informasi untuk efisiensi operasional perusahaan mutlak harus

dilaksanakan. Perusahaan dapat memutuskan dalam pengembangan system informasinya

menggunakan pendekatan outsourcing atau insourcing tergantung dari kebutuhan dan

Page 4: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

keinginan pengguna harus bisa menidentifikasi apa yang menjadi kelebihan dan

kekurangan pendekatan diatas. Pemilihan yang tepat akan memberikan hasil yang

maksimal bagi perusahaan sehingga tujuan perusahaan akan tercapai. Oleh karena itu

pemilihan sistem outsourcing harus dianalisis dan dilakukan dengan baik sehingga

sehingga memberikan manfaat yang besar serta mampu meningkatkan dan berkontribusi

besar terhadap kinerja perusahaan secara tepat dan efisien.dalam makalah ini akan

diuraikan lebih jauh mengenai kelebihan dan kelemahan penggunaan out

sourcing maupun insourcing yang mendukung operasional suatu perusahaan dalam

penyusunan dan pengembangan sistem informasi.

1.2 Tujuan

Tujuan dari paper ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut mengenai outsiurcing dan

insourcing, serta peran dan fungsi masing – masing dalam perusahaan dan hubungannya

terhadap pencapaiantujuan perusahaan

1.3 Batasan Masalah

Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu Insourcing, Co-

Sourcing, dan Outsourcing. Namun dalam makalah ini, hanya dibatasi pada 2 jenis, yaitu

Insourcing dan Outsourcing.

Page 5: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi

Sistem adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang saling berkaitan dan

susunan prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan mempermudah

kegiatan-kegiatan utama suatu organisasi. Infomasi adalah data yang telah diproses/diolah

sehingga memiliki arti atau manfaat yang berguna. Informasi pun memunyai umur, yang

dimaksud umur di sini adalah kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki

nilai/arti bagi penggunanya. Adanya acuan pada titik waktu tertentu dan pernyataan suatu

perubahan pada suatu waktu (Chilem, 2009).

Kualitas Informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus (Chilem, 2009) :

1. Akurat,

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau

menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat waktu,

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

3. Relevan,

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi

untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Dari 3 hal tersebut maka akan di dapatkan sebuah nilai dari informasi tersebut. Nilai

informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu

informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya

mendapatkannya. Sistem informasi adalah kumpulan informasi di dalam sebuah basis data

menggunakan model dan media teknologi informasi digunakan di dalam pengambilan

keputusan bisnis sebuah organisasi. Di dalam suatu organisasi, informasi merupakan

sesuatu yang penting di dalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak

manajemen. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer,

prosedur manual, model manajemen dan basis data.

Dari definisi di atas terdapat beberapa kata kunci (Chilem, 2009) :

1. Berbasis komputer dan sistem manusia dan mesin

Berbasis komputer :

perancang harus memahami pengetahuan komputer dan pemrosesan informasi.

Sistem manusia mesin :

Page 6: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

ada interaksi antara manusia sebagai pengelola dan mesin sebagai alat untuk

memroses informasi. Ada proses manual yang harus dilakukan manusia dan ada

proses yang terotomasi oleh mesin. Oleh karena itu diperlukan suatu prosedur/manual

sistem.

2. Sistem basis data terintegrasi

Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama (sharing) dalam sebuah data base

manajemen system.

3. Mendukung operasi

Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk mendukung operasi

organisasi.

2.2 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi memiliki komponen berupa subsistem yang merupakan elemen

elemen yang lebih kecil yang membentuk sistem informasi tersebut misalnya bagian input,

proses, output. Tanpa ketiga itu sistem informasi tidak dapat berjalan dengan baik.

1. Input :

sekumpulan data yang akan kita olah menjadi sebuah informasi yang nantinya akan kita

sajikan bagi masyarakat.

2. Proses :

suatu kegiatan dimana kita mengolah seluruh data yang ada untuk menghasilkan suatu

informasi .

3. Output :

informasi-informasi yang dapat dengan mudah di peroleh, di mengerti dan

dimanfaatkan oleh masyarakat.

Page 7: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

Gambar 1. Komponen Sistem Infrmasi

Sumber: Fathani, 2012

Komponen Fisik pada Sistem Informasi (Chilem, 2009):

1. Perangkat keras komputer :

CPU, storage, perangkat input/output, terminal untuk interaksi, media komunikasi data.

2. Perangkat lunak komputer :

perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitinya), perangkat lunak umum aplikasi

(bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi akuntansi dll).

3. Basis data :

penyimpanan data pada media penyimpan komputer.

4. Prosedur :

langkah-langkah penggunaan sistem.

5. Personil :

mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan

melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem.

Suatu sistem informasi di buat untuk suatu keperluan tertentu atau untuk memenuhi

permintaan penggunaan tertentu, maka struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda-

beda bergantung kepada keperluan dan permintaan yang harus dipenuhi, oleh karena

kepentingan yang harus di layani sangat beraneka ragam, maka sistem informasipun

semakin beraneka ragam. Berbagai bidang dapat di olah melalui sistem informasi,

contohnya, sistem informasi manajemen, sistem informasi akuntansi, sistem informasi

perbankan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Page 8: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan

sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki sistem yang sudah ada.

Sistem yang sudah lama perlu diperbaiki atau bahkan diganti, dapat disebabkan oleh

beberapa hal, diantaranya yaitu (Chilem, 2009):

1. Kesalahan yang tidak sengaja, yang menyebabkan kebenaran data kurang terjamin.

2. Tidak efisiensinya operasi pengolahan data tersebut.

3. Adanya instruksi-instruksi atau kebijaksanaan yang baru baik dari pemimpin atau dari

luar organisasi seperti peraturan pemerintah.

Dengan sistem informasi masyarakat jadi lebih mudah untuk memperoleh informasi

dengan cepat. Perkembangan sistem informasi pun dari tahun ke tahun berkembang

semakin cepat, dengan di dukung oleh perkembangan teknologi juga tentunya. Informasi

pada saat ini berkembang sangat cepat, melalui banyak media, terutama internet. Internet

mungkin media lebih efisien dan praktis dari pada media yang lainnya seperti koran.

karena di internet orang dapat dengan mudah mencari, merubah ataupun menambahkan

informasi yang belum jelas kebenarannya.

2.3 Pengembanan Sistem Informasi

Hal pertaman yang harus dilakukan dalam pengelolaan sumberdaya informasi adalah

bagaimana mengembangkan sistem informasi. Pengembangan sistem informasi adalah

menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan

atau memperbaiki sistem yang telah ada. Penggantian atau perbaikan ini disebabkan oleh

beberapa hal antara lain (Ludin, 2015) :

1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem yang lama atau pada

sistem yang lama timbul ketidakberesan dan pertumbuhan organisasi. Ketidakberesan

sistem lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan

yang diharapkan sehingga kebenaran data kurang terjamin. Sedangkan pertumbuhan

organisasi adalah kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data

yang semakin meningkat, dan adanya perubahan prinsip baru sebagai akibat sistem

lama yang tidak dapat memenuhi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan

manajemen.

Page 9: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan. Dalam persaingan pasar yang semakin ketat,

kecepatan informasi sangat menentukan keberhasilan strategi dan rencana yang

disusun untuk meraih kesempatan dan peluang pasar sehingga teknologi informasi

perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi untuk mendukung proses

pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.

3. Adanya instruksi dari pimpinan atau dari luar organisasi, misalnya dari pemerintah.

2.4 Model – Model Pengembangan Sistem Informasi

Yulianto (2014) menyebutkan beberapa model pengembangan SI :

1. Model Waterfall

Merupakan model pengembangan sistem informasi yang paling mudah dan paling

sering digunakan. Model pengembangan ini bersifat linear dari tahap awal

pengembangan sistem yaitu tahap perencanaan sampai tahap akhir pengembangan

sistem yaitu tahap pemeliharaan. Tahapan berikutnya tidak akan dilaksanakan

sebelum tahapan sebelumnya selesai dilaksanakan dan tidak bisa kembali atau

mengulang ke tahap sebelumnya.

2. Model Iterasi

Merupakan model pengembangan sistem yang bersifat dinamis dalam artian setiap

tahapan proses pengembangan sistem dapat diulang jika terdapat kekurangan atau

kesalahan. Setiap tahapan pengembangan sistem dapat dikerjakan berupa ringkasan

dan tidak lengkap, namun pada akhir pengembangan akan didapatkan sistem yang

lengkap pada pengembangan sistem. Model Iterasi digambarkan sebagai berikut :

Page 10: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

3. MODEL RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD)

Merupakan model pengembangan sistem yang melakukan beberapa penyesuaian

terhadap SDLC pada beberapa bagian sehingga lebih cepat untuk sampai ke tangan

pengguna sistem. metodologi ini biasanya mensyaratkan beberapa teknik dan alat-alat

khusus agar proses bisa cepat, misalnya melakukan sesi Joint Application

Development(JAD), penggunaan alat-alat Computer Aided Software Engineering

(CASE Tools), kode generator dan lain-lain. Model RAD ini digambarkan sebagai

berikut :

4. MODEL PROTOTYPING

Merupakan model pengembangan sistem yang proses iterative dalam pengembangan

sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working sistem)

yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis.

Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk

menyederhanakan proses. Prototyping merupakan bentuk dari Rapid Application

Page 11: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

Development (RAD). Dalam metode ini, pengembang dan pelanggan dapat saling

berinteraksi selama proses pembuatan sistem.

Page 12: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

III. PEMBAHASAN

3.1 Outsourcing

Outsorcing merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dengan serius

dalam menarik iklim investasi ke Indonesia. Bentuk keseriusan pemerintah tersebut

dengan menugaskan Menteri Tenaga Kerja untuk membuat revisi terhadap Undang-

Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang ketenagakerjaan [Data Prima, 2010].

Dewasa ini, sudah mulai dikenal suatu istilah yang disebut IT outsourcing, IT

outsourcing sendiri tidak berbeda jauh dengan definisi outsourcing secara umum. IT

outsourcing adalah penyediaan tenaga ahli yang profesional dibidang tehnologi informasi

untuk mendukung dan memberikan solusi guna meningkatkan kinerja perusahaan. IT

Outsourcing adalah layanan terpadu yang ditujukan bagi perusahaan/ organisasi/ institusi

lainnya dalam memenuhi kebutuhan dan pengelolaan sistem informasinya. Sering kali

suatu perusahaan mengalami kesulitan untuk menyediakan tenaga IT yang berkompeten

dalam mengatasi kendala-kendala IT maupun operasional kantor sehari-hari.

Dalam kaitannya dengan TI, outsorcing digunakan untuk menjangkau fungsi TI

secara luas dengan mengontrak penyedia layangan eksternal. Outsourcing TI juga dapat

diterjemahkan sebagai penyediaan tenaga ahli yang profesional di bidang TI untuk

mendukung dan memberikan solusi guna meningkatkan kinerja perusahaan. Hal ini

dikarenakan sering kali suatu perusahaan mengalami kesulitan untuk menyediakan

tenaga TI yang berkompeten dalam mengatasi kendala-kendala TI maupun operasional

kantor sehari-hari. Jadi, outsourcing adalah pemberian sebagian pekerjaan yang tidak

bersifat rutin (temporer) dan bukan inti perkerjaan di sebuah organisasi/perusahaan ke

pihak lain atau pihak ketiga.

Aplikasi IT outsourcing di suatu perusahaan antara lain mencakup layanan sebagai

berikut:

Pemeliharaan aplikasi (Applications maintenance)

Pengembangan dan implementasi aplikasi (Application development and

implementation)

Data centre operations

End-user support

Help desk

Dukungan teknis (Technical support)

Page 13: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

Perancangan dan desain jaringan

Network operations

Systems analysis and design

Business analysis

Systems and technical strategy

3.2 Kelebihan dan kekurangan Outsourcing

Penerapan metode outsoucing memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat dilihat

dalam table berikut (Mulyawan, 2014):

Kelebihan Kekurangan

1. Biaya menjadi lebih murah karena

perusahaan tidak perlu

membangun sendiri fasilitas SI

dan TI.

2. Memiliki akses ke jaringan para

ahli dan profesional dalam bidang

SI/TI.

3. Perusahaan dapat

mengkonsentrasikan diri dalam

menjalankan dan

mengembangkan bisnis intinya,

karena bisnis non-inti telah

didelegasikan pengerjaannya

melalui outsourcing.

4. Dapat mengeksploitasi skill dan

kepandaian dari

perusahaan outsourcedalam

mengembangkan produk yang

diinginkan perusahaan.

5. Mempersingkat waktu proses

karena beberapa outsourcer dapat

1. Kehilangan kendali terhadap SI

dan data karena bisa saja

pihak outsourcermenjual data

dan informasi perusahaan ke

pesaing.

2. Adanya perbedaan kompensasi

dan manfaat antara tenaga kerja

internal dengan tenaga

kerja outsourcing.

3. Mengurangi keunggulan

kompetitif perusahaan karena

pihak outsourcertidak dapat

diharapkan untuk menyediakan

semua kebutuhan perusahaan

karena harus memikirkan klien

lainnya juga.

4. Jika menandatangani

kontrakoutsourcing yang

berjangka lebih dari 3 tahun,

maka dapat mengurangi

fleksibilitas seandainya

kebutuhan bisnis berubah atau

Page 14: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

dipilih sekaligus untuk saling

bekerja sama menyediakan

layanan yang dibutuhkan

perusahaan.

6. Fleksibel dalam merespon

perubahan SI yang cepat sehingga

perubahan arsitektur SI berikut

sumberdayanya lebih mudah

dilakukan karena

perusahaanoutsource SI pasti

memiliki pekerja TI yang

kompeten dan memiliki skill yang

tinggi, serta penerapan teknologi

terbaru dapat menjadi competitive

advantagebagi

perusahaan outsource.

7. Meningkatkan fleksibilitas untuk

melakukan atau tidak melakukan

investasi.

perkembangan teknologi yang

menciptakan peluang baru dan

adanya penurunan harga, maka

perusahaan harus merundingkan

kembali kontraknya dengan

pihakoutsourcer.

5. Ketergantungan dengan

perusahaan pengembang SI

akan terbentuk karena

perusahaan kurang memahami

SI/TI yang dikembangkan

pihak outsourcersehingga sulit

untuk mengembangkan atau

melakukan inovasi secara

internal di masa mendatang.

Dari kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh outsoucing muncul berbagai

pertimbangan kenapa suatu perusahan memilih metode ini. Menurut Rahardjo

(2006), outsourcing sudah tidak dapat dihindari lagi oleh perusahaan. Berbagai manfaat

dapat dipetik dari melakukan outsourcing, seperti penghematan biaya (cost saving),

perusahaan bisa memfokuskan diri pada kegiatan utamanya (core business), dan akses

pada sumber daya (resources) yang tidak dimiliki oleh perusahaan. outsourcing juga

dapat membantu organisasi dalam memanfaatkan penggunaan sumber daya, waktu dan

infrastruktur mereka dengan lebih baik. Outsourcing juga memungkinkan organisasi

untuk mengakses modal intelektual, berfokus pada kompetensi inti, mempersingkat

waktu siklus pengiriman dan mengurangi biaya secara signifikan. Dengan demikian,

organisasi akan merasa outsourcing merupakan strategi bisnis yang efektif untuk

membantu meningkatkan bisnis mereka.

Page 15: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

Dalam outsourcing, outsourcer dan mitra outsourcing-nya memiliki hubungan yang

lebih besar jika dibandingkan dengan hubungan antara pembeli dan penjual. Hal ini

dikarenakan outsourcer mempercayakan informasi penting perusahaan kepada

mitra outsourcing-nya. Salah satu kunci kesuksesan dari outsource adalah kesepakatan

untuk membuat hubungan jangka panjang (long term relationship) tidak hanya kepada

proyek jangka dekat. Alasannya sangat sederhana, yaitu outsourcer harus memahami

proses bisnis dari perusahaan. Saat ini, outsourcing tidak lagi terbatas

pada outsourcing layanan TI tetapi juga sudah merambah ke bidang jasa keuangan, jasa

rekayasa, jasa kreatif, layanan entry data dan masih banyak lagi.

3.3 Pro dan Kontra Sistem Outsourcing

Dalam sebagian besar lingkungan bisnis, sudah menjadi rahasia umum bahwa

perbandingan objektif antara pengelolaan IT secara internal dan layanan outsourcing IT

akan mengungkapkan perbedaan yang signifikan dari segi keuntungan biaya,

kehandalan, kualitas, kecepatan, dan fleksibilitas. Outsourcing IT memiliki beberapa

kelebihan bagi perusahaan dibanding pengelolaan IT secara insource, yaitu memberikan

kesempatan untuk meningkatkan operasional dan dukungan; meningkatkan

produktivitas; mengurangi pengeluaran, mendapatkan akses ke teknologi-teknologi baru,

dan untuk meningkatkan tingkat kompetitif di pasar. Kajian lainnya juga

mengungkapkan keuntungan lainnya seperti IT outsourcing memungkinkan percepatan

adaptasi dan transformasi bisnis terhadap perubahan pasar atau ancaman para pesaing.

Salah satu perhatian dalam TI outsourcing adalah pemilihan mitra kerja yang sesuai,

memahami kompleksitas keputusan outsourcing dan memiliki terbukti pendekatan untuk

membantu perusahaan mencapai berbagai manfaat bisnis dimungkinkan oleh outsourcing

(Yakub, 2012)

Pada tahapan pelaksanaan, outsourcing IT mengalami beberapa pertentangan, baik

dari pihak yang mendukung maupun pihak yang menolak. Alasan yang dikemukakan

oleh pihak yang mendukung diantaranya adalah (Yakub, 2012) :

Dapat lebih fokus kepada core business yang sedang di jalankan.

Dapat mengurangi biaya.

Dapat mengubah biaya investasi menjadi biaya belanja.

Tidak dipusingkan jika terjadi turn over tenaga kerja.

Page 16: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

Merupakan modernisasi dunia usaha.

Efektivitas manpower.

Tidak perlu membuang-buang waktu dan tenaga untuk suatu pekerjaan yang bukan

merupakan inti bisnis atau pekerjaan yang bukan utama.

Memberdayakan anak perusahaan.

Dealing with unpredicted business condition.

3.4 Insourcing

Kebalikan dari outsourcing adalah insourcing. Umumnya pekerja akan lebih memilih

model ini karena dianggap lebih berpihak kepada mereka. Menurut Mia dalam

blognya, insourcing adalah suatu usaha pengembangan SI dan IT dalam perusahaan yang

hanya melibatkan sumber daya di dalam suatu organisasi atau suatu perusahaan dengan

membentuk divisi khusus yang berkompeten di bidangnya, seperti departemen EDP

(Electronic Data Processing). In-sourcing merupakan model pengembangan dan

dukungan sistem teknologi informasi yang dilakukan oleh para pekerja di suatu area

fungsional dalam organisasi (misalnya Akunting, Keuangan, dan produksi) dengan

sedikit bantuan dari pihak spesialis sistem informasi atau tanpa sama sekali. Model ini

dikenal juga dengan istilah end-user computing atau end-user development.

3.5 Kelebihan dan Kekurangan Insourcing

Seperti halnya dengan outsourcing, insourcing juga memiliki kelebihan dan

kelemahan. Menurut Mia kembali dalam blognya insourcing mempunyai kelebihan dan

kekurangan seperti yang terlhat di tabel bawah ini (Ansyari, 2010) :

Tabel 1 Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan Insourcing

Kelebihan Insourcing Kelemahan Insourcing

Requirement dapat dipahami secara

jelas.

Keterbatasan jumlah dan tingkat

kemampuan SDM yang menguasai

teknologi informasi mungkin tidak

mencukupi untuk membangun sistem

yang sesuai.

Penerapan software/hardware relative Tidak ada batasan biaya dan waktu yang

Page 17: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

lebih sesuai dengan kebutuhan

perusahaan.

jelas, karena tidak ada target. Dan

kalaupun ada target, tidak

ada punishment yang jelas ketika target

tidak tercapai.

Mengedepankan peran user dalam

menentukan tujuan dan sasaran

pengembangan infrastruktur sistem,

Minimnya dokumentasi, karena

dikerjakan oleh personel intern.

Meningkatkan partisipasi user dan

rasa memiliki pada infrastruktur yang

dikembangkan.

Kebocoran data mungkin dapat terjadi,

dikarenakan tidak

ada reward dan punishment yang jelas

khususnya kepada karyawan yang

menangani proyek SI.

Relatif mempercepat tahapan

pengembangan karena knowledge

transfer yang lebih mudah.

Pengembangan sistem dengan teknik

SDLC cenderung lambat dan mahal.

Respon yang cepat ketika terjadi

asalah dalam sistem.

Resiko

kerusakan software/hardware ditanggung

oleh perusahaan, begitu juga dengan

peralatan yang sudah lanjut usia.

Keamanan data relatif terjamin. Perubahan kultur perusahaan relatif lebih

sulit dilakukan jika diatur oleh

karyawannya sendiri.

Cocok untuk pengembangan sistem

dan proyek yang bersifat kompleks

Pengambilan keputusan dapat

dikendalikan oleh perusahaan, tanpa

intervensi dari pihak luar.

Page 18: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

DAFTAR PUSTAKA

Widyanti, Wina Ratna. 2015. Pengembangan Sistem Informasi Outsourcing dan Insourcing

pada Perusahaan. http://blogstudent.mb.ipb.ac.id/2015/01/15/pengembangan-sistem-

informasi-outsourcing-dan-insourcing-pada-perusahaan/ . (diakses pada 20 Januari 2017)

Cathrine. 2015. Pengembangan Sistem Informasi dengan Menggunakan Pendekatan

Indourcing dan Outsourcing (Study Case: PT. Bank Jabar Banten).

http://blogstudent.mb.ipb.ac.id/2015/01/15/pengembangan-sistem-informasi-dengan-

menggunakan-pendekatan-insourcing-dan-outsourcing-study-case-pt-bank-jabar-banten/

Diakses 20 Januari 2017

Lastogar, Hezron. 2015. Pengembangan Sistem Infromasi dengan Menggunakan Pendekatan

Insourcing dan Outsourcing di Perusahaan.

http://blogstudent.mb.ipb.ac.id/2015/01/15/pengembangan-sistem-informasi-dengan-

menggunakan-pendekatan-insourcing-dan-outsourcing-diperusahaan/ Diakses pada 25

Januari 2017

Ludin, Jamal. 2015. Pengembangan Sistem Informasi di Perusahaan Melalui Cosourcing dan

outsourcing. https://sijemss.wordpress.com/2015/07/27/pengembangan-sistem-informasi-

di-perusahaan-melalui-cosourcing-dan-outsourcing/ (Diakses 30 Januari 2017)

Mulyawan, Tyo. 2014. Metode Pengembangan Sistem Informasi Perusahaan Insourcing,

Outsourcing, Cosourcing. https://tyomulyawan.wordpress.com/2014/01/02/metode-

pengembangan-sistem-informasi-perusahaan-insourcing-outsourcing-co-sourcing/

(Diakses 30 Januari 2017)

Yulianto, Aan. 2014. Macam – macam Model Pengembangan Sistem Informasi

http://4nextdreams.blogspot.co.id/2014/06/macam-macam-model-pengembangan-

sistem.html Diakses 30 Januari 2017

Fathani, Pretty. 2012. Tugas Softkills Informasi Manajemen.

http://prettyfathani.blogspot.co.id/2012/10/tugas-sistem-informasi-manajemen.html

(Diakses 30 Januari 2017)

Chilem. 2009. Definisi Sistem Informasi. http://chilem-iam.blogspot.co.id/2009/10/sistem-

informasi-sistem-adalah-suatu.html (Dikses 1 Februari 2017)

Page 19: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

[Admin]. 2010. IT Outsourcing. http://dataprima.com/berita-130-it-outsorcing.html (Diakses

2 Februari 2017)

Yakub. 2012. Outsourcing, Kelebihan dan Kelemahan dalam Manajemen IT di Perusahaan.

https://yakubmind.wordpress.com/2012/08/02/outsourcing-kelebihan-dan-kelemahan-

dalam-manajemen-it-di-perusahaan/ (Diakses 2 Februari)

Ansyari, Faisal. 2012. Dilema Penerapan Outsourcing / Insourcing Sistem dan Teknologi

Informasi dalam Perusahaan dan Solusinya.

https://faisalansyari.wordpress.com/2010/12/31/8/ (Diakses 3 Februari 2017)

Page 20: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

SISTEM INFORMASI UNTUK MANAJEMEN (SIM)

Urgensi Kualitas Sofware (Dilihat dari Aspek Maintenance Ablity) Bagi

Perusahaan

Disusun Oleh :

Ilham Arie Hermanda

K25161127

Dosen :

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2017

KATA PENGANTAR

Page 21: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami telah

mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Urgensi Kualitas Sofware (Dilihat dari

Aspek Maintenance Ablity) Bagi Perusahaan ”. Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi

tugas mata kuliah Manajemen Kuantitatif untuk Manajemen.

Kami menyadari bahwa selama penulisan banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.

Oleh sebab itu, kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc selaku dosen mata kuliah Manajemen Kuantitatif untuk

Manajemen..

2. Pihak lain yang turut membantu dalam proses penyusunan makalah ini, baik secara

langsung maupun tidak.

Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih banyak kekurangan, baik dalam hal

isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik

dan sarannya yang bersifat membangun dalam penyempurnaan karya tulis ini. Semoga makalah ini

dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penyusun umumnya bagi pembaca.

Bogor , Februari 2017

Penyusun

Page 22: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Berkembangnya teknologi yang semakin modern menyebabkan persaingan yang ketat

disetiap aspek kehidupan saat ini, tidak terkecuali bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Untuk dapat bertahan dalam pesaingan yang ketat, setiap perusahaan dituntut untuk

menggunakan teknologi terkini, khususnya pada teknologi informasi (TI). Berdasarkan

Indrajit dalam Rahmah (2014), sistem Informasi merupakan suatu kumpulan dari

komponen-komponen dalam suatu organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan

dan pengaliran informasi. Keandalan suatu sistem informasi dalam sebuah organisasi

terletak pada keterkaitan antara komponen yang ada, sehingga dapat dihasilkan dan

dialirkan suatu informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan, dan

sebagainya) untuk organisasi yang bersangkutan. Dengan demikian, perusahaan yang baik,

tentunya dapat melihat situasi persaingan saat ini yang semakin kompetitif, dan

perusahaan akan menggunakan teknologi informasi yang baik sehingga dapat

mengoptimalkan kinerjanya yang akan berdampak pada pencapaian tujuan perusahaan

tersebut. Teknologi informasi yang baik adalah suatu sistem terpadu atau kombinasi

teratur dari seluruh elemen yang ada, baik individu, hardware, software maupun jaringan

komunikasi, untuk meyediakan informasi yang berguna dalam mendukung kegiatan

operasional dan fungsi pengambilan keputusan dari sebuah organisasi (Ghifarini, 2014).

Sistem informasi dibangun bertujuan untuk mendukung kinerja perusahaan,

meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial,

serta memperkuat posisi kompetitif perusahaan. Banyaknya manfaat yang diberikan oleh

sistem informasi menjadikan perusahaan berbondong-bondong melakukan investasi dan

beralih menggunakan teknologi informasi. Tujuannya tak lain untuk membantu

memecahkan permasalahan dalam mengembangkan sistem lintas fungsi perusahaan yang

terintegrasi, serta mampu melintasi berbagai batas fungsi tradisional bisnis agar dapat

merekayasa ulang dan meningkatkan proses bisnis yang penting di semua lintas fungsi

perusahaan.

Maintainability menjadi salah satu faktor yang berkaitan dengan kemampuan

software untuk menjalani perubahan yang terjadi dalam perusahaan. Software

maintenance merupakan aktivitas yang pertama kali dilakukan semenjak perangkat lunak

Page 23: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

mulai dioperasikan hingga pada akhirnya software tersebut tidak dioperasikan atau

digunakan lagi. Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan kinerja, beradaptasi

dengan lingkungan perusahaan dan bisnis yang baru, memperbaiki kesalahan pada

software dan juga untuk mencegah terjadinya kesalahan. Sehingga mau tak mau software

maintenance menjadi kegiatan yang mutlak harus dilakukan dalam manajemen bisnis

[blog detik].

II. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa jenis- jenis software maintenance

2. Apa alasan pentingnya (manfaat) software maintenance

3. Apa Urgensi dari penerapan Software Maintenance

III.Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui :

1. Jenis – Jenis software maintenance

2. Manfaat software maintenance

3. Urgensi penerapan software maintenance

Page 24: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil

keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang

diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen (Hernawan).

Tujuan Umum SIM adalah untuk Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam

perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen,

menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,

pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan, dan Menyediakan informasi untuk

pengambilan keputusan. Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan

pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan

mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat

membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan

mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua

tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).

Kegiatan SIM juga dapat mendukung proses bisnis pada sebuah perusahaan dan sangat

penting untuk kelangsungan perusahaan. Jadi perusahaan harus memiliki komitmen untuk

menjalankan Sistem Informasi Manajemen, supaya berbagai proses pada perusahaan

termasuk proses produksi dapat berjalan dengan baik dan tentunya dapat memberikan

keuntungan juga.

SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:

Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi

dan transaksi keuangan.

Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi

untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan

penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.

Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information

systems).

Sistem informasi personalia (personal information systems).

Sistem informasi distribusi (distribution information systems).

Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).

Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).

Page 25: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).

Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development

information systems).

Sistem informasi analisis software

Sistem informasi teknik (engineering information systems).

2.2 Manfaat Sistem Informasi Manajemen Bagi Perusahaan

Adapun beberapa manfaat yang didapatkan dari SIM untuk perusahaan, diantaranya

(Sora, 2016):

Adanya ketersediaan kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem

informasi.

Meningkatkan aksesbilitas informasi secara tepat waktu dan secara akurat untuk para

penggunanya, tanpa diperlukan perantara.

Dapat berguna untuk mengelola berbagai transaksi, mengurangi biaya dan

menghasilkan informasi baru yang dapat menciptakan keuntungan.

Dapat mengembangkan proses perencanaan yang telah dibuat supaya menjadi lebih

efektif.

Dapat mengidentifikasi berbagai macam kebutuhan keterampilan yang mendukung

sistem informasi.

Mengantisipasi dan memahami berbagai macam konsekuensi ekonomis dari suatu

sistem informasi dan teknologi yang baru.

Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pemeliharaan maupun pengembangan

sistem informasi.

Mendukung untuk pengambilan suatu keputusan manajemen.

Terdapat faktor-faktor lain yang membuat SIM menjadi sangat diperlukan, salah

satunya dalam dunia bisnis. Misalnya manajer harus langsung berhadapan dengan

lingkungan bisnis yang semakin kompleks atau rumit. Salah satu alasannya dari kerumitan

ini yaitu semakin ketatnya persaingan dan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Bukan hanya rumit, tapi lingkungan bisnis juga selalu dinamis sehingga para manajer

harus membuat keputusan yang tepat dari informasi yang telah di didapatkannya untuk

membuat keputusan bisnisnya.

Page 26: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

2.3 Klasifikasi Sistem Informasi Manajajemen

SIM adalah kumpulan dari berbagai macam sistem informasi, oleh karena itu SIM terdiri

dari sistem-sistem seperti (Sora, 2016) :

a. Sistem informasi personalia

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan anggota,

pegawai, pengumuman dan lain-lain.

b. Sistem informasi akuntansi

Menyediakan berbagai macam informasi dari transaksi keuangan pada suatu organisasi

atau perusahaan.

c. Sistem informasi pemasaran

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan penjualan,

promosi dan kegiatan pemasaran lainnya.

d. Sistem informasi manajemen persediaan

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan persiapan,

persediaan, cadangan dan lain-lain.

e. Sistem informasi distribusi

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan penyaluran

dan pengiriman barang atau jasa ke berbagai tempat.

f. Sistem informasi pembelian

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan permintaan

barang dari konsumen dan lain-lain.

g. Sistem informasi kekayaan

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan investasi, aset

perusahaan dan lain-lain.

h. Sistem informasi penelitian & pengembangan

Page 27: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan analisis data,

penyajian data dan lain-lain untuk memecahkan masalah yang ada demi kemajuan dan

perkembangan organisasi.

i. Sistem informasi analisis kredit

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan permohonan

kredit dari berbagai aspek yang ada pada organisasi .

j. Sistem informasi teknik

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan sistem-sistem

yang ada pada organisasi.

2.4 Komponen SIM secara Fisik

Componen Sistem Informasi Manajemen secara fisik adalah keseluruhan perangkat

dan peralatan fisik yang digunakan untuk menjalankan sistem informasi manajemen.

Komponen-komponen tersebut meliputi (vpaw.wordpress.com):

a. Perangkat keras:

Perangkat keras adalah salah satu komponen dari sebuah komputer yang sifat alat nya

bisa dilihat dan diraba oleh manusia secara langsung atau yang berbentuk nyata, yang

berfungsi untuk mendukung proses komputerisasi. Hardware dapat bekerja berdasarkan

perintah yang telah ditentukan ada padanya, atau yang juga disebut dengan dengan istilah

instruction set. Dengan adanya perintah yang dapat dimengerti oleh hardware tersebut,

maka hardware tersebut dapat melakukan berbagai kegiatan yang telah ditentukan oleh

pemberi perintah.

Hardware memiliki komponen pokok yaitu :

Input

Pemrosesan (CPU)

Penyimpanan

Output

b. Perangkat lunak

Page 28: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

Jika perangkat keras adalah komponen yang nyata yang dapat diliat dan disentuh oleh

manusia, maka software atau Perangkat lunak tidak dapat disentuh dan dilihat secara fisik..

Software adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data

elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang

akan menjalankan suatu perintah. melalui sofware atau perangkat lunak inilah suatu

komputer dapat menjalankan suatu perintah

Perangkat Lunak dibagi menjadi 3 :

1. Sistem perangkat lunak umum, seperti siste1. sistem pengoperasian dan sistem

manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem computer

2. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan

3. Aplikasi perangkat lunak yg terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk

setiap aplikasi

c. DataBase

Database berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dan informasi oleh beberapa

unit organisasi, dimana database mempunyai kecenderungan berkembang sejalan dengan

perkembangan organisasi, sehingga interaksi antar unit akan bertambah besar yang

menyebabkan informasi yang dibutuhkan juga akan semakin bertambah.

Tujuan utama dari data base adalah:

1. Menghindari pengulangan data (redudansi)

2. Mencapai indepedensi data (kemampuan untuk membuat perubahan dalam stuktur

data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Indepedensi data

dicapai dengan menempatkan spesifikasi dalam table dan kamus yang terpisah secara

fisik dari program.

d. Prosedur pengoperasian

Prosedur merupakan komponen fisik karena prosedur disediakan dlm bentuk fisik

seperti buku panduan & instruksi, terdiri dari 3 jenis prosedur

1. Instruksi untuk pemakai, cara yang diperlukan bagi pemakai untuk mendapatkan

informasi yang akan digunakan

2. Instruksi penyiapan data sebagai input

3. Instruksi operasional

e. Personalia pengoperasian

Page 29: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

1. Operator

2. Programmer

3. Analisa sistem

4. Personalia penyiapan data

5. Koordinator operasional SIM dan pengembangannya.

Page 30: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

III. PEMBAHASAN

Pemeliharaan Perangkat Lunak adalah proses umum pengubahan/pengembangan

perangkat lunak setelah diserahkan ke konsumen. Perubahan mungkin berupa perubahan

sederhana untuk membetulkan error koding atau perubahan yg lebih ekstensif untuk

membetulkan error perancangan/perbaikan signifikan untuk membetulkan error

spesifikasi/akomodasi persyaratan baru.

Jenis-Jenis Pemeliharaan Software (Dita, 2014)

1. Corrective (perubahan yang dilakukan guna memperbaiki kesalahan)

Perawatan perangkat lunak korektif melibatkan mengembangkan dan menyebarkan

solusi untuk masalah (“bug”) yang timbul selama penggunaan program perangkat

lunak. Pengguna komputer akan melihat masalah kinerja dengan perangkat lunak,

seperti pesan error yang datang pada layar atau program pembekuan atau menabrak,

berarti perawatan perangkat lunak perbaikan perlu dilakukan. Seringkali perbaikan

ini secara permanen memecahkan masalah, tetapi tidak selalu. Beberapa perbaikan

bertindak sebagai solusi sementara sambil pemrogram komputer bekerja pada solusi

yang lebih permanen.

2. Perfective (perubahan untuk meningkatkan kualitas sistem tanpa merubah fungsi)

Tidak ada program perangkat lunak yang berisi nol kekurangan atau area yang perlu

diperbaiki. Perawatan perangkat lunak perfektif melibatkan pemrogram komputer

bekerja untuk meningkatkan cara fungsi program perangkat lunak atau seberapa

cepat proses permintaan. Programmer juga dapat terlibat dalam perawatan perangkat

lunak perfektif untuk meningkatkan tata letak menu perangkat lunak dan antarmuka

perintah. Terkadang programmer perlu melakukan pemeliharaan perfektif pada

perangkat lunak karena pengaruh luar, seperti peraturan pemerintah baru yang

mempengaruhi bagaimana bisnis beroperasi.

3. Adaptive (perawatan berdasarkan perubahan lingkungan)

Bidang teknologi terus berubah melalui hardware dan pengembangan perangkat

lunak. Perawatan perangkat lunak Adaptive mengatasi perubahan ini. Perubahan

dalam kecepatan prosesor, misalnya, akan mempengaruhi bagaimana perangkat

lunak melakukan pada sebuah komputer. Software berinteraksi dengan program

perangkat lunak lain pada komputer atau jaringan, yang berarti perubahan dalam

Page 31: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

satu program dapat memerlukan perubahan dalam program lain. Seorang pengguna

akhirnya akan memperkenalkan perangkat lunak baru ke komputer atau jaringan,

yang juga dapat mempengaruhi bagaimana perangkat lunak lain yang sudah ada

beroperasi.

4. Preventative

Ketika pemrogram komputer terlibat dalam perawatan perangkat lunak preventif

mereka mencoba untuk mencegah masalah dengan program perangkat lunak

sebelum terjadi. Programmer berusaha mencegah pemeliharaan korektif sebanyak

mungkin, sementara juga mengantisipasi kebutuhan pemeliharaan adaptif sebelum

pengguna mengalami masalah. Programer komputer yang pengujian perangkat

lunak, sebagai perusahaan otomotif menguji kendaraan yang mereka buat, untuk

memastikan perangkat lunak dapat menangani beban data yang tinggi dan operasi

stres lain tanpa masalah. Programmer komputer juga menguji perangkat lunak

dengan pengguna program lain kemungkinan akan digunakan pada komputer

mereka, membuat masalah kompatibilitas yakin tidak muncul.

Manfaat Pemeliharaan Software

Ada beberapa manfaat dari pemeliharaan software, yaitu sebagai berikut :

1. Dapat memastikan kesesuaian dengan kebutuhan fungsionalitas teknis software.

2. Dapat memastikan kesesuaian kebutuhan pihak manajerial mengenai jadwal dan budget.

3. Dapat meningkatkan efisiensi software berikut juga aktifitas pemeliharaannya.

Ada 4 katagotri pemeliharaan software yaitu (Hernawan) :

1. CorrectiveMaintenance, perubahan yang dilakukan guna memperbaiki kesalahan.

2. Adaptive Maintenance, perawatan berdasarkan perubahan lingkungan.

3. PerfectiveMaintenance, perubahan untuk meningkatkan kualitas sistem tanpamer

ubah fungsinya.

4. Preventive Maintenance, Meningkatkan reliability, future maintainability, future

enhancement (reverse engineering dan re-engineering)

Kenapa biaya pemeliharaan lebih tinggi dari pada biaya pengembangan, berikut

adalah beberapa faktor yang menyebabkannya :

Page 32: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

1. Stabilitas Tim,

biasanya tim pengembang dan tim pemelihara adalah orang yang berbeda karena

tim pengembang biasanya sudah lari ke proyek baru sehingga tim pemeliharanya

tidak begitu paham atas sistem yang dikembangkan.

2. Tanggung Jawab Kontrak,

kontrak bagi pengembang dan pemelihara kebanyakan terpisah atau diberikan

kepada perusahaan yang berbeda dan bahkan bukan pengembang sistem aslinya,

akibatnya tidak ada insentif bagi pengembang untuk membuat sistem yang mudah

untuk diubah.

3. Keahlian Staff,

staff pemelihara kebanyakan tidak berpengalaman dalam hal pemeliharaan

software dan staff pemelihara sering diaangap tidak memerlukan keahlian yang

mendalam di bidang software.

4. Umur dan Struktur Program,

program yang sudah tua biasanya strukturnya sudah terdegradasi oleh

perkembangan jaman sehingga sangat sulih dipahami oleh pemelihara.

Beberapa permasalahan yang sering muncul dalam pemeliharaan software :

Kesulitan melakukan pelacakan evolusi software pd versi sebelumnya,

Kesulitan pelacakan pada proses pengembangan software,

Sulit untuk mengerti program orang lain,

Tidak adanya dokumentasi yang baik,

Tidak adanya nara sumber,

Kebanyakan software dirancang tanpa adanya pemikiran untuk diubah.

Maintainability dari suatu Sitem Informasi (SI) diartikan sebagai kapabilitas SI untuk

ditingkatkan atau diperluas fungsi-fungsinya, di mana pemakaian sumberdaya dalam

aktivitas pemeliharaan, pengoperasian dan penggunaannya adalah seekonomis mungkin.

Alokasi sumberdaya perlu dipertimbangkan dengan cermat, baik biaya maupun effort yang

akan dikeluarkan kelak dalam pemeliharaan SI. Hal ini perlu dicermati bilamana

organisasi menilai maintainability SI yang dimilikinya akan memberikan benefit

dikemudian hari (swanson dalam Berutu, 2015)

Page 33: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

Gambar 1. Biaya perbaikan kesalahan yang meningkat sejalan dengan tahapan

pengembanagan

Sumber : Boehm, software Engineering Economics dalam Berutu (2015)

Urgensi maintainability SI perlu dicermati karena biaya yang dikeluarkan untuk

pemeliharaan cukup besar. Boehm (1982) dalam Berutu (2015) mengungkapkan hasil

studinya di mana biaya pemeliharaan memakan porsi resource dana kegiatan

pengembangan dan implementasi perangkat lunak yang relatif besar, di mana biaya

pemeliharaan perangkat lunak mengambil porsi 49%, sedangkan biaya pengembangan

adalah 43% dan sisanya (8%) untuk kegiatan lain-lain. Biaya perbaikan kesalahan pada

suatu perangkat lunak juga meningkat sejalan dengan tahapan pengembangannya. Boehm

(1981) dalam Berutu (2015) mengungkapkan multiplikasi biaya tindakan korektif, di mana

biaya perbaikan kesalahan pada tahap analisa yang hanya memerlukan biaya 2 satuan

dibandingkan biaya perbaikan untuk kesalahan yang sama pada tahap operasi yang

memelukan biaya 200 satuan

Maintainability merupakan hal yang penting karena SI harus terus beradaptasi

terhadap perubahan lingkungan penggunaan maupun kebutuhan-kebutuhan yang baru,

selain memenuhi tuntutan user untuk keandalan sistem perangkat lunak yang membangun

SI dari koreksi atas kesalahan-kesalahan (bugs).. Boehm (1982) dalam Berutu (2015)

memecah serapan biaya pemeliharaan sebesar 49% kedalam empat jenis aktivitas, yaitu

tindakan corrective (21%), adaptive (25%), preventive (4%) dan perfective (50%).

Page 34: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

Kelompok aktivitas penyempurnaan (perfective) ternyata mengambil setengah porsi dari

total kebutuhan biaya pemeliharaan.

Untuk mendukung keandalan dan memenuhi kebutuhan serta mempertimbangkan

biaya pemeliharaan software yang besar, alokasi sumberdaya perlu diperhitungkan dengan

baik. Resource yang ditinjau meliputi biaya (maintenace cost) dan usaha (maintenance

effort)

Page 35: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

DAFTAR PUSTAKA

Berutu, Gibranius. 2015. Urgensi Maintainability dalam Konteks Implementasi Suatu Sistem

Informasi Perusahaan. http://blogstudent.mb.ipb.ac.id/2015/01/13/urgensi-

mantainaibility-dalam-konteks-implementasi-suatu-sistem-informasi-di-

perusahaan-2/ Diakses 2 Februari 2017

Yozita, Ajeng Dita. 2014. Pemeliharaan Software (Sofware Maintenance).

http://ajengdita.blog.widyatama.ac.id/2014/01/08/tugas-rpl-pemeliharaan-

software-software-maintenance/. Diakses 3 Februari 2017

Rahmah, Lia Nur Alia. 2014. Urgensi Maintenance dalam Pengembangan Software/

http://alia52.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/10/Urgensi-Maintenance-dalam-

Pengembangan-Software-System.pdf Diakses 2 Februari 2017

Ghifarini, Anindila Ftiria. 2016. Urgensi Maintenance Software dalam Pembangunan Sistem

Informasi. http://fitria52.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/09/30/urgensi-

maintenance-software-dalam-pembangunan-sistem-informasi/ Diakses 3 Februari

2017

Sipayung, Metha Naomi Putri. 2015/ Pentingnya Software dalam Sistem Informasi Manajemen.

http://metha52e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2015/01/SIM-Pentingnya-

Software-Maintenance-dalam-Sistem-Informasi-Manajemen.pdf Diakses 4

Februari 2017

[Blog Detik]. 2014. Pentingnya Software Maintenance dalamManajemen Bisnis.

http://prosoftware.blogdetik.com/2014/11/21/pentingnya-software-maintenance-

dalam-manajemen-bisnis/ Diakses 3Februari 2017

Sora. 2016. Pengertian Sistem Informasi anajemen dan Manfaatnya Umum.

http://www.pengertianku.net/2016/09/pengertian-sistem-informasi-manajemen-

dan-manfaatnya.html Diases 2 Februari 2017

Page 36: Pengembangan Sistem Informasi Melalui Outsourcing dan ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/ILHAM-ARIE-H-E63.pdf · Pengembangan Sistem Informasi dapat mengacu pada tiga hal,yaitu

Hernawan, Nico. Artikel SIM (Sistem Informasi Manajemen).

https://nicohernawan.wordpress.com/artikel-sim-sistem-informasi-manajemen/

Diakses 2 Februari 2017