pengembangan sistem informasi perbankan dengan...

16
TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN CARA INSOURCING DAN OUTSOURCING Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Disusun Oleh: Haris Budiman (K15161089) Kelas: E-62 PROGRAM PASCASARJANA SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR FEBRUARI 2017

Upload: others

Post on 11-Oct-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Haris... · sistem informasi perbankan dengan cara outsourcing dan insourcing, serta untuk

TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN

SISTEM INFORMASI PERBANKAN

DENGAN CARA INSOURCING DAN OUTSOURCING

Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc

Disusun Oleh:

Haris Budiman (K15161089)

Kelas:

E-62

PROGRAM PASCASARJANA

SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FEBRUARI

2017

Page 2: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Haris... · sistem informasi perbankan dengan cara outsourcing dan insourcing, serta untuk

i

DAFTAR ISI

DAFTARISI......................................................................................................................................i

PENDAHULUAN.............................................................................................................................2

LatarBelakang........................................................................................................................................2

TujuanPenyusunan................................................................................................................................3

ManfaatPenyusunan.............................................................................................................................3

RuangLingkupPenyusunan...................................................................................................................3

MetodologiPenyusunan........................................................................................................................3

TINJAUANPUSTAKA......................................................................................................................4

SistemInformasiManajemenSektorPerbankanBankIndonesia(SIMSPBI).........................................4

ITInsourcing...........................................................................................................................................6

ITOutsourcing........................................................................................................................................7

Jenis-JenisOutsourcing..........................................................................................................................7

KeuntungandanKelemahanInsourcingdanOutsourcing.....................................................................8

PEMBAHASAN.............................................................................................................................10

ITOutsorcingSistemInformasiPerbankan..........................................................................................10

ATMSwitchingOutsource/License.....................................................................................................11

DataCenterOutsource/Colocation....................................................................................................12

KESIMPULANDANSARAN..........................................................................................................14

Kesimpulan...........................................................................................................................................14

Saran....................................................................................................................................................14

DAFTARPUSTAKA.........................................................................................................................A

Page 3: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Haris... · sistem informasi perbankan dengan cara outsourcing dan insourcing, serta untuk

2

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Banyak perusahaan sekarang yang merekrut tenaga kerja mereka melalui perusahaan penyedia

jasa tenaga kerja atau yang lebih dikenal dengan outsourcing. Belakangan ini berbagai

perusahaan yang menggunakan jasa outsourcing kian meningkat sehingga kata outsourcing

menjadi terdengar akrab di telinga kita. Bila merujuk pada Undang Undang No. 13 Tahun 2003

tentang ketenagakerjaan, outsourcing (alih daya) dikenal sebagai penyediaan jasa tenaga kerja

seperti yang diatur pada pasal 64, 65 dan 66. Dalam dunia Psikologi Industri, tercatat karyawan

outsourcing adalah karyawan kontrak yang dipasok dari sebuah perusahaan penyedia jasa

tenaga outsourcing. Awalnya, perusahaan outsourcing menyediakan jenis pekerjaan yang tidak

berhubungan langsung dengan bisnis inti perusahaan dan tidak mempedulikan jenjang karier.

Seperti operator telepon, call centre, petugas satpam dan tenaga pembersih atau cleaning

service. Namun saat ini, penggunaan outsourcing semakin meluas ke berbagai lini kegiatan

perusahaan.

Salah satu lini kegiatan perusahaan yang common menggunakan jasa outsourcing adalah

pengembangan sistem informasi. Hal ini dilakukan perusahaan dikarenakan keterbatasan

sumber daya. Sumber daya yang dimaksud meliputi, sumber daya manusia, ketersediaan

modal, teknologi, dan kebutuhan pengembangan sistem informasi. Dalam pengambilan

keputusan pengembangan sistem informasi, faktor faktor yang disebutkan diatas dijadikan

sebagai bahan pertimbangan untuk memutuskan mengembangkan sistem informasi melakui

outsourcing atau insourcing.

Pengembangan sistem informasi perbankan sangat rumit, tidak murah dan membutuhkan

sumber daya yang tidak sedikit. Beberapa sistem informasi yang digunakan perbankan

diantaranya: Core Banking System (CBS), Automatic Teller Machine (ATM) Switching,

Enterprise Resource Planning (ERP), Customer Relationship Management (CRM), Enterprise

Data Warehouse (EDW), Business Intelligence (BI), Big Data, dan lain sebagainya.

Sebagai highly regulated company, bank juga wajib menyediakan sistem informasi yang

disyaratkan oleh regulator Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) seperti

Sistem Informasi Debitur (SID) dan sistem kliring (Sistem Kliring Nasional dan Real Time

Gross Settlement). Sebuah Bank harus mampu melakukan manajemen pengembangan sistem

informasi yang baik dengan keterbatasan sumber daya baik manusia maupun anggaran.

Page 4: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Haris... · sistem informasi perbankan dengan cara outsourcing dan insourcing, serta untuk

3

Tujuan Penyusunan

Tujuan penyusunan ini adalah untuk mendapatkan pemahaman mengenai pengembangan

sistem informasi perbankan dengan cara outsourcing dan insourcing, serta untuk mengetahui

kenapa IT outsourcing dilakukan.

Manfaat Penyusunan

Penyusunan ini berguna bagi penyusun dalam menambah pengetahuan mengenai

pengembangan sistem informasi dengan cara insourcing dan outsourcing pada dunia penyusun

bekerja, yaitu sistem informasi perbankan. Selain itu untuk meningkatkan keterampilan dan

pengalaman dalam hal menerapkan ilmu yang pernah diterima penyusun, khususnya pada mata

kuliah Sistem Informasi Manajemen di Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor.

Ruang Lingkup Penyusunan

Pengembangan sistem informasi perbankan.

Metodologi Penyusunan

Penyusunan dilakukan dengan melakukan kajian terhadap pustaka dan penelitian terdahulu

mengenai sistem informasi, perbankan, insourcing, dan outsourcing serta hal yang terkait

lainnya.

Page 5: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Haris... · sistem informasi perbankan dengan cara outsourcing dan insourcing, serta untuk

4

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Informasi Manajemen Sektor Perbankan Bank Indonesia (SIMSPBI)

SIMSPBI merupakan sistem informasi terpadu untuk mendukung tugas pengawasan,

pemeriksaan dan pengaturan perbankan BI (Bank Indonesia, 2017).

Tujuan dari penerapan SIMSPBI adalah:

a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem pengawasan dan pemeriksaan bank;

b. Menciptakan keseragaman (standarisasi) dalam pelaksanaan tugas pengawasan dan

pemeriksaan bank.

c. Mengoptimalkan Pengawas dan Pemeriksa Bank dalam menganalisa kondisi bank

sehingga dapat meningkatkan mutu pengawasan dan pemeriksaan bank;

d. Memudahkan audit trail oleh pihak yang berkepentingan;

e. Meningkatkan keamanan dan integritas data serta informasi

Gambar 1 adalah contoh Sistem Informasi Manajemen perbankan.

Gambar 1. Contoh Sistem Informasi Perbankan.

[Sumber: Rungga, 2014]

Perbankan saat ini menjadikan pelayanan kepada nasabah sebagai fokus utama, diantara sekian

banyak produk perbankan hampir tidak ada perbedaan. Untuk fokus kepada nasabah, bank

melengkapi kanal layanan sehingga nasabah dapat memilih dari kanal mana mereka mau

berhubungan dengan nasabah.

Page 6: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Haris... · sistem informasi perbankan dengan cara outsourcing dan insourcing, serta untuk

5

Selain untuk kebutuhan pelaporan internal, sebagai highly regulated company, bank juga wajib

menyediakan sistem informasi yang disyaratkan oleh regulator Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

dan Bank Indonesia (BI) seperti Sistem Informasi Debitur (SID) dan sistem kliring (Sistem

Kliring Nasional dan Real Time Gross Settlement) dan pelaporan wajib ke regulator seperti

Laporan Bulanan Bank Umum (LBU), Laporan Harian Bank Umum (LHBU).

Untuk memenuhi kebutuhan non-transaksi atau OLAP (online analytical processing) seperti

pelaporan dan penjualan, bank meyediakan Data Warehouse sehingga tidak mengganggu

kegiatan transaksi bank sehari-hari atau OLTP (online transaction processing). Gambar 2

adalah salah satu Banking Data Warehouse Model beserta sumber data dan sistem yang

membutuhkannya.

Gambar 2. The Banking Data Warehouse Model.

[Sumber: Tezauri, 2016]

Bank menyediakan Data Center yang handal untuk menyimpan sesmua sistem informasi baik

perangkat keras maupun perangkat lunak. Data Center harus dilengkapi sistem pengamanan

tingkat tinggi untuk melindungi sistem informasi sehingga dapat berjalan 7 x 24 jam non-stop,

seperti ruangan yang memadai, sistem pendingin, sistem anti kebakaran, sistem monitoring,

dan sistem lainnya. Data Center harus memiliki kontrol akses dalam melindungi terjadinya

disintegrasi sistem perbankan. Selain itu, sesuai dengan paham redundancy, maka bank juga

memiliki Disaster Recovery Center sebagai pusat pemulihan layanan ketika terjadi bencana.

Gambar 3 menunjukan sebuah contoh desain infrastruktur Data Center.

Page 7: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Haris... · sistem informasi perbankan dengan cara outsourcing dan insourcing, serta untuk

6

Gambar 3. Data Center Infrastructure Design.

[Sumber: Kits, 2015]

Untuk mengoperasikan sistem informasi perbankan dalam melayani nasabahnya, bank harus

memiliki sumber daya manusia dan biaya yang tidak sedikit. Pada sebuah Data Center,

setidaknya harus memiliki tim yang dedicated dan menguasai bidangnya, seperti:

a. Network Operation Center

b. Security Operation Center

c. Service Desk Team

d. Incident Management Team

e. Problem Management Team

f. Data Management Team

g. Database Administrator

h. Server Administrator

IT Insourcing

Prasetyo (2013) memberikan pengertian akan sistem insourcing sebagai metode

pengembangan sistem informasi yang hanya melibatkan sumber daya di dalam perusahaan.

Insourcing mengoptimalkan peranan karyawan dalam perusahaan berdasarkan kompetensi dan

tiap karyawan untuk dipekerjaan di dalam perusahaan dan difasilitasi oleh perusahaannya.

Page 8: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Haris... · sistem informasi perbankan dengan cara outsourcing dan insourcing, serta untuk

7

Dalam kaitannya dengan dunia IT, insourcing merupakan delegasi dari suatu pekerjaan ke

pihak IT specialist dalam bidang usaha suatu perusahaan.

IT Outsourcing

Pengembangan sistem informasi perbankan juga tidak terlepas dari outsourcing. Menurut

O’Brien dan Marakas (2011) dalam bukunya “Management Information Systems”, istilah

outsourcing dalam arti luas adalah pembelian sejumlah barang atau jasa yang semula dapat

dipenuhi oleh internal perusahaan tetapi sekarang dengan memanfaatkan mitra perusahaan

sebagai pihak ketiga. Dalam kaitannya dengan TI, outsorcing digunakan untuk menjangkau

fungsi TI secara luas dengan mengontrak penyedia layangan eksternal. Terdapat berbagai

definisi outsourcing yang berkaitan dengan TI, diantaranya:

a. IT outsourcing adalah melakukan subkontrak sebuah fungsi IT dari suatu perusahaan

pada vendor eksternal (Khsetri, 2007).

b. IT outsourcing didefinisikan sebagai “kontrak jangka panjang dimana satu atau lebih

service provider ditugaskan untuk bertanggung jawab mengatur satu atau lebih operasi

dan infrastruktur IS klien” (Chang, 2012).

c. “Offshore outsourcing” adalah pekerjaan outsourcing pada vendor yang berlokasi di

benua yang berbeda dengan klien (Rottman dan Lacity, 2006).

d. IT outsourcing berkembang menjadi IS outsourcing. Definisi IS outsourcing adalah

“pemberian tanggung jawab kepada pihak ketiga berhubungan dengan seluruh atau

beberapa komponen spesifik (fisik maupun sumber daya manusia) dalam IT

infrastruktur organisasi” (Menachemi et al., 2007).

e. Konsep Business process outsourcing (BPO) merupakan perkembangan dari IS

outsourcing. Perbedaan antara BPO dan IS outsourcing adalah pada kasus BPO,

provider melakukan kontrol pada keseluruhan baik proses bisnis, sumber daya

manusia, dan teknologi (Menachemi et al., 2007).

Jenis-Jenis Outsourcing

Menurut Turban (2007), jenis-jenis outsourcing antara lain:

1. Total Outsourcing, yaitu penyerahan tanggung jawab sepenuhnya pada layanan tertentu

dalam perusahaan, dalam bidang IT, vendor menyediakan personel, hardware dan

software.

Page 9: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Haris... · sistem informasi perbankan dengan cara outsourcing dan insourcing, serta untuk

8

2. Selective Outsourcing, yaitu penyerahan tanggung jawab pada bagian tertentu pada

layanan tertentu dalam perusahaan, disesuaikan dengan bidang keahlian vendor.

Misalnya SAP menyediakan software dan IBM menyediakan hardware.

3. De facto sourcing, yaitu penyerahan tanggung jawab pada pihak luar dikarenakan

adanya latar belakang sejarah atau politik, dibandingkan dengan hasil evaluasi objektif.

Misalnya dikarenakan salah seorang eksekutif memiliki perusahaan IT diluar

jabatannya, maka perusahaan diarahkan untuk melakukan outsource pada perusahaan

IT miliknya.

Keuntungan dan Kelemahan Insourcing dan Outsourcing

Menurut Mia (2010), keuntungan dan kelemahan penggunaan outsourcing dalam

pengembangan sistem informasi dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Keuntungan dan Kelemahan Outsourcing

Page 10: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Haris... · sistem informasi perbankan dengan cara outsourcing dan insourcing, serta untuk

9

Menurut Mia (2010), keuntungan dan kelemahan penggunaan insourcing dalam

pengembangan sistem informasi dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Keuntungan dan Kelemahan Insourcing

Page 11: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Haris... · sistem informasi perbankan dengan cara outsourcing dan insourcing, serta untuk

10

PEMBAHASAN

IT Outsorcing Sistem Informasi Perbankan

Outsourcing atau alih daya solusi terkait sistem teknologi informasi perbankan merupakan

solusi bagi bank yang menginginkan sebuah kondisi yang efektif disisi fitur dan fungsionalitas

serta efisien disisi pembiayaan tanpa perlu mempertimbangkan faktor-faktor penyerta seperti

misalnya infrastruktur dan sumber daya manusia.

Dengan model outsourcing maka bank dapat secara bebas menentukan bagian mana dari

teknologi yang akan dilakukan secara outsource (diserahkan pengelolaannya kepada pihak

ketiga) dan mana yang akan dilakukan oleh bank itu sendiri.

Berdasarkan kategori Bank maka di Indonesia pemanfaatkan solusi outsurcing dapat

digambarkan sebagai berikut:

a. Bank Nasional di Indonesia umumnya menyelenggarakan sendiri core system mereka

(core banking / atm switching / treasury) namun melakukan outsource untuk solusi

penyerta seperti sms broadcast solution.

b. Bank Pembangunan Daerah atau Bank Prekreditan Rakyat umumnya lebih menyukai

model sewa / outsourcing ini, mulai dari lingkup yang paling kecil seperti sewa

terhadap satu solusi tertentu maupun dalam skala yang lebih besar adalah melakukan

outsource satu data center (artinya semua infrastruktur perbankan tersebut secara total

diserahkan kepada pihak ketiga dan bank hanya membayar biaya sewa saja).

Alasan yang diberikan mengenai minat perbankan melakukan outsourcing sistem teknologi

informasi perbankan adalah:

a. Fokus bisnis bank

Dengan menyerahkan hal teknis sistem informasi kepada pihak ketiga maka bank dapat

fokus pada bisnis utamanya. Produk-produk akan lebih cepat dihasilkan sehingga pada

akhirnya time to market dapat tercapai.

b. Membagi resiko untuk mendapatkan solusi terbaik

Dikelolanya sistem informasi oleh pihak ketiga maka bank membagi resiko kepada

pihak yang dianggap mengerti dan menguasai teknologi sehingga bila terjadi sebuah

kondisi yang penting maka bank berasumsi pihak ketiga ini sudah "ahli" dan

mempunyai pengalaman yang lebih baik karena sudah menangani bank-bank lainnya

juga.

Page 12: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Haris... · sistem informasi perbankan dengan cara outsourcing dan insourcing, serta untuk

11

c. Keterbatasan anggaran

Tidak dapat ditolak bahwa skema outsourcing menawarkan solusi pembiayaan yang

sangat menarik, dimana memungkinkan sampai pada kondisi bank tidak perlu

melakukan investasi perangkat keras maupun sumber daya manusia. Investasi diawal

(capex) bisa diubah menjadi pembiayaan dengan anggaran operasional (opex).

d. Mengefisienkan sumber daya manusia dan hal jumlah dan kemampuan

Berhadapan dengan sistem informasi berarti bank juga berhadapan dengan sumber daya

manusia yang khusus. Bank dapat menghindari resiko turn over dari karyawan yang

dapat mengakibatkan terhambatnya perkembangan teknologi informasi dalam

lingkungan bank tersebut.

ATM Switching Outsource / License

Solusi ATM Switching ini dikenalnya dengan nama yang berbeda-beda. Walaupun di dunia

internasional solusi ini disebut dengan EFT Switching (Electronic Fund Transfer Switch),

namun di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan ATM Switching. Penamaan ini sebenarnya

kurang tepat karena solusi ini juga digunakan untuk men-drive POS / EDC (Electronic Data

Capture).

Perlu untuk diketahui bahwa istilah ATM Switching merujuk pada software yang digunakan

untuk men-drive channel-channel fisik (seperti ATM dan EDC), berfungsi melakukan otorisasi

dan transaction routing, dan pertukaran data elektronik.

Solusi ATM Switch digunakan untuk menjadi penghubung antara channel-channel fisik bank

(seperti branch, POS/EDC. ATM, Internet Banking dan Mobile Banking) dengan Core

Banking system. Solusi ini juga menangani koneksi ke arah pihak ketiga seperti Local National

Switch (Artajasa/ATM Bersama, ALTO, Link, Rintis / Prima), Internasional Switch (Visa,

MasterCard, Amex), Payment Provider (PLN, Telkom, Airline).

Solusi ini prinsipnya meneruskan message transaction dari channel untuk kemudian di-

otorisasi di level Switch sebelum kemudian diteruskan ke host maupun pihak ketiga. Di sekitar

solusi ATM Switching ini biasanya terdapat interface-interface yang fungsinya disesuaikan

dengan kebutuhan dan tujuan diadakannya koneksi tersebut. Umumnya format message yang

digunakan oleh interface dalam berkomunikasi adalah ISO8583 (umumnya di Indonesia masih

mempergunakan ISO8583 tahun 1987) atau yang paling baru adalah dengan XML (biasanya

interface ini digunakan untuk berkomunikasi dengan internet banking atau mobile banking).

Page 13: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Haris... · sistem informasi perbankan dengan cara outsourcing dan insourcing, serta untuk

12

Menurut model kepemilikannya maka ATM Switching di Indonesia dapat dibagi menjadi 2:

a. Beli putus / License

b. Sewa / Outsourcing

Data Center Outsource / Colocation

Indonesia adalah negara yang disebut firma dunia Frost & Sullivan memiliki potensi

pertumbuhan DC per tahun hingga 40%. Atau di atas pertumbuhan di India 35%, Tiongkok

(30%), Australia dan Filipana (20%), serta Malaysia dan Korea Selatan (20%). Mengacu pada

riset Sharing Vision (Mahayana, 2016), ini ekses terciptanya digital lifestyle, salah satu

parameternya adalah jumlah pembeli transaksi daring di Indonesia yang terus tumbuh. Jika

total pembeli online tahun 2015 sebanyak 7,4 juta orang, tahun ini diproyeksikan mencapai 8,7

juta orang. Nilai transaksinya, masih mengacu data Kementerian Kominfo tahun ini USD 28

miliar atau tumbuh dari 2015 (USD 20 miliar), 2014 (USD 12 miliar), dan 2013 (USD 8 miliar).

Pendorong berikutnya adalah tren kelahiran kota cerdas (smart city) oleh sejumlah pemda,

semisal gencar dilakukan Pemkot Bandung, Pemprov DKI Jakarta, Pemkot Surabaya, Pemkot

Denpasar, Pemkot Bogor, Pemkot Makassar, Pemkot Cimahi, dan seterusnya. Mereka seolah

berlomba memikat warga dan konstituennya melalui sejumlah solusi perkotaan, seperti e-

kelurahan, e-kecamatan, CCTV kota, e-office, e-Puskesmas, dll. Di kota Bandung, ada 300

aplikasi mulai dari Bandung smart card, social media analytic, solusi M2M, city digital media,

dan lain-lain. Selain pembelian daring dan smart city, mengacu riset Sharing Vision kepada 21

perusahaan awal tahun 2016, pertumbuhan DC juga diakibatkan naiknya kebutuhan disaster

recovery center (DRC), khususnya metode hot standby disusul warm standby dan cold standby.

Menurut Mahayana (2016), melakukan outsource/colocation layanan DRC adalah langkah

yang cukup efisien khususnya untuk perusahaan yang membutuhkan area DRC (server room)

yang tidak terlalu besar. Sesuai Gambar 4, dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2016, terjadi

peningkatan yang cukup signifikan terhadap colocation DRC perusahaan Indonesia.

Page 14: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Haris... · sistem informasi perbankan dengan cara outsourcing dan insourcing, serta untuk

13

Gambar 4. DRC Outsource/Colocation.

[Sumber: Mahayana, 2016]

Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa colocation DRC makin meningkat. Perusahaan mulai

mempercayakan teknologi backup-nya kepada perusahaan yang menyediakan jasa layanan

outsource/colocation Data Center.

Page 15: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Haris... · sistem informasi perbankan dengan cara outsourcing dan insourcing, serta untuk

14

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan di atas, penyusun mengambil kesimpulan bahwa baik insourcing

maupun outsorcing sistem informasi dapat dijadikan pilihan untuk perbankan. Selain itu,

penyusun berkesimpulan bahwa perbankan dapat melakukan mix and match antara insourcing

dan outsourcing, tergantung kepada kondisi perusahaan.

Bank Nasional di Indonesia umumnya menyelenggarakan sendiri core system mereka namun

melakukan outsource untuk solusi penyerta seperti sms broadcast solution.

Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bank Prekreditan Rakyat (BPR) umumnya lebih

menyukai model sewa / outsourcing ini, mulai dari lingkup yang paling kecil seperti sewa

terhadap satu solusi tertentu maupun dalam skala yang lebih besar adalah melakukan outsource

satu data center.

Alasan yang diberikan mengenai minat perbankan melakukan outsourcing sistem teknologi

informasi perbankan adalah:

a. Fokus bisnis bank b. Membagi resiko untuk mendapatkan solusi terbaik c. Keterbatasan anggaran d. Mengefisienkan sumber daya manusia dan hal jumlah dan kemampuan

Beberapa sistem informasi perbankan yang dapat dilakukan outsourcing sesuai pembahasan

adalah:

a. SMS broadcast solution b. ATM Switching c. DRC

Saran

Dengan menyerahkan hal teknis sistem informasi kepada pihak ketiga maka bank dapat fokus

pada bisnis utamanya. Produk-produk akan lebih cepat dihasilkan sehingga pada akhirnya time

to market dapat tercapai. Penyusun menyarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut

tentang feasibility study Core Banking System dan Data Center (DC) alias Core System

Perbankan Nasional skala besar (tidak termasuk BPD dan BPR) dilakukan outsource tidak

hanya DRC, contohnya adalah Data Center dilakukan colocation kepada pihak ketiga.

Page 16: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Haris... · sistem informasi perbankan dengan cara outsourcing dan insourcing, serta untuk

A

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia. 2017. Ikhtisar Perbankan. http://www.bi.go.id/id/perbankan/ikhtisar/pengaturan/sistem-informasi/Contents/Default.aspx [diakses pada tanggal 18 Februari 2017].

Chang, Y. B., and Gurbaxani, V. 2012. “Information Technology Outsourcing, Knowledge Transfer, and Firm Productivity: An Empirical Analysis” MIS Quarterly (36:4), pp. 1043-1063.

Kits. 2015. Data Center Infrastructure Design. http://kits.ng/infrastructure/data-centre-infrastructure-design/ [diakses pada tanggal 18 Februari 2017].

Kshetri, Nir. 2007. Institutional Factors Affecting Offshore Business Process and Information Technology Outsourcing. Journal of International Management, 13(1), 38-56.

Mahayana, Dimitri. 2016. Kreativitas dalam Pertumbuhan Data Center Mutakhir. http://www.huntnews.id/p/detail/1952872238714085?uc_param_str=dnfrpfbivesscpgimibtbmntnijblauputoggdnw&pos=1469783940004&channel=technology&chncat=category_indonesian [diakses pada tanggal 18 Februari 2017].

Menachemi, N., Burkhardt, J., Shewchuk, R., Burke, D., and Brooks, R. G. 2007. “To outsource or not to outsource: Examining the effects of outsourcing IT functions on financial performance in hospitals”. Health Care Manage Revew 32(1):46-54.

Mia. 2010. Alasan Melakukan Outsource. http://mia.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2010/12/alasan-melakukan-outsource-no-4.pdf [diakses pada tanggal 18 Februari 2017].

Prasetyo, A. 2013. Kelebihan dan Kelemahan Perencanaan Sistem Informasi Outsource dan Insource. Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen. Jakarta.

Rungga. 2014. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Penggunaan Core Banking Web Based. http://rungga.blogspot.co.id/2014/11/hal-hal-yang-harus-diperhatikan-dalam.html [diakses pada tanggal 18 Februari 2017].

Rottman, J. W., and Lacity, M. C. 2006. “Proven Practices for Effectively Offshoring IT Work”. MIT Sloan Management Review (47:3), pp. 56-63.

Tezauri. 2016. Risk and Compliance Tezauri DWH. https://see.asseco.com/banking-and-finance/banking/risk-and-compliance/tezauri-dwh-535/ [diakses pada tanggal 18 Februari 2017].

Turban, E., Leidner, D., McLean, E., Wetherbe, J. 2007. Information Technology for Management. John Wiley.

O’Brien A. J. 2008. Management Information Systems: Managing Information Technology in the E-Business Enterprises. 13th Edition. Irwin Inc. Boston.

O’Brien, A. J. and Marakas, G. 2011. Management Information Systems. New York: McGraw-Hill.