perkembangan sistem informasi dengan pendekatan...

21
0 PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN INSOURCING ATAU OUTSOURCING DAN URGENSI MAINTAINABILITY SUATU SOFTWARE PADA PERUSAHAAN Oleh: Ayu Septi Indriani K15161116 Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS BOGOR 2016

Upload: others

Post on 09-Dec-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Ayu-Septi.pdf · sering dilakukan untuk mempertahankan kontrol produksi atau kompetensi kritis

0

PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN

PENDEKATAN INSOURCING ATAU OUTSOURCING DAN

URGENSI MAINTAINABILITY SUATU SOFTWARE

PADA PERUSAHAAN

Oleh:

Ayu Septi Indriani

K15161116

Dosen:

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

BOGOR

2016

Page 2: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Ayu-Septi.pdf · sering dilakukan untuk mempertahankan kontrol produksi atau kompetensi kritis

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya kami telah mampu menyelesaikan tugas makalah mengenai

Perkembangan Sistem Informasi dengan Pendekatan Insourcing atau Outsourcing dan

Urgensi Maintainability suatu Software pada suatu Perusahaan. Tugas makalah ini

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.

Kami menyadari bahwa selama penulisan banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak. Oleh sebab itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi

Manajemen.

2. Pihak lain yang turut membantu dalam proses penyusunan makalah ini, baik

secara langsung maupun tidak.

Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih banyak kekurangan,

baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, kami

sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun dalam

penyempurnaan karya tulis ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat,

khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca.

Bogor, Februari 2017

Penulis

Page 3: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Ayu-Septi.pdf · sering dilakukan untuk mempertahankan kontrol produksi atau kompetensi kritis

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi informasi dan sistem informasi merupakan pengetahuan dasar yang

dikembangkan lebih professional didalam suatu organisasi. Keberadaan

pengolahan data menjadi informasi secara terkomputerisasi menjadi sangat

penting. Hal itu dikarenakan pengolahan data secara terkomputerisasi dapat

memberikan kontribusi yang besar untuk kinerja suatu organisasi. Tanpa adanya

sistem yang terkomputerisasi, organisasi akan menghadapi kendala untuk

mendapatkan informasi yang aktual dan akurat. Hal itu dapat disebabkan oleh

proses pengumpulan dan pengolahan data masih dilakukan secara manual.

Dengan bantuan sistem yang terkomputerisasi, informasi dapat dikelola dengan

baik, sehingga dapat menciptakan efisiensi waktu dan biaya.

Keberhasilan pengembangan system informasi saat ini telah menjadi salah

satu indicator dari kinerja organisasi yang menjadi sorotan, bukan saja dari aspek

operasional perusahaan, tetapi juga hubungannya dengan kepercayaan pelanggan.

Perusahaan dengan dukungan IT yang baik dan memadai akan memiliki nilai plus

dari pesaingnya berupa respon yang lebih cepat, efisiensi dan efektifitas

pelaksanaan pekerjaan yang meningkat, identifikasi dan penanganan masalah

secara lebih akurat, serta kepercayaan terhadap delivery pekerjaan.

Perkembangan kebutuhan perusahaan sebagaimana tersebut diatas menjadikan

sistem informasi berkembang menjadi lebih kompleks dari sekedar hubungan

komunikasi antara dua pihak menjadi suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-

prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi

penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada

manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan

Page 4: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Ayu-Septi.pdf · sering dilakukan untuk mempertahankan kontrol produksi atau kompetensi kritis

3

keputusan. Keunggulan-keunggulan tersebut yang membuat banyak pihak

meningkatkan konsentrasi dalam pembangunan system informasinya.

Pengembangan sistem informasi dalam perusahaan dapat dilakukan melalui

metode insourcing dan outsourcing.Perusahaan harus berhati-hati dalam hal

pemilihan alternatif pengembangan sistem informasi yang tepat. Perusahaan harus

memperhatikan kebutuhan dan kondisi perusahaannnya Kesalahan di dalam

pemilihan alternatif akan menyebabkan investasi yang telah dilakukan serta waktu

yang terpakai akan terbuang sia-sia.

Berdasarkan fenomena tersebut diatas, penulis mencoba menganalisa masing-

masing model tersebut dengan melihat kelebihan dan kelemahan penggunaan

masing-masing model tersebut. Selain permasalahn tersebut di atas, dalam

makalah ini akan menjelaslan terkait dengan urgensi maintainability dalam

konteks implementasi suatu sistem informasi. Perusahaan-perusahaan di dunia

telah mengembangkan sistem informasi berbasis teknologi informasi untuk

mendukung fungsi operasional dan fungsi menejerial (pengambilan keputusan

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah yang muncul adalah:

1.2.1 Bagaimana peran pengembangan sistem informasi dengan menggunakan

pendekatan insourcing atau outsourcing pada perusahaan?

1.2.2 Jelaskan urgensi maintainability dalam konteks implementasi suatu sistem

informasi pada perusahaan?

1.3 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui perkembangan sistem

informasi dari pendekatan model outsourcing dan insourcing dengan melihat

kelebihan dan kelemahan penggunaan masing-masing model tersebut dan juga

untuk mengetahui seberapa penting peran urgensi maintainability dalam konteks

implementasi suatu sistem informasi (tingkat keberhasilan implementasi suatu

software).

Page 5: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Ayu-Septi.pdf · sering dilakukan untuk mempertahankan kontrol produksi atau kompetensi kritis

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penerapan Sistem Informasi

Sebuah sistem informasi merupakan suatu kombinasi terorganisir dari

kumpulan orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi,

data resources, peraturan-peraturan dan prosedur-prosedur yang menyimpan,

memanggil, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam suatu organisasi

(O’Brien & Marakas, 2007).

Berikut adalah beberapa definisi sistem informasi dari berbagi ahli:

2.1.1. Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang

dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam

sebuah organisasi. (Alter, 1992).

2.1.2. Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak

yang dirancang untuk mentransformasikan data dalam bentuk yang lebih

berguna. (Bodnar dan Hopwood 1993).

2.1.3. Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data

dikelompokan,diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada

pemakai. (Hall, 2001).

2.1.4. Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan,

menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.

(Turban, McLean dan Wetherbe, 1999).

Penerapan sistem informasi menurut O’Brien adalah untuk menunjang

kegiatan bisnis operasional, menunjang manajemen dalam mengambil keputusan,

dan menunjang keunggulan strategi kompetitif organisasi. Sistem informasi

mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan

jaringan komunikasi), sumber data serta kebijakan dan prosedur kerja, untuk

mengelola (menyimpan, mengakses kembali, mengubah dan menyebarluaskan)

informasi dalam sebuah organisasi.

Page 6: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Ayu-Septi.pdf · sering dilakukan untuk mempertahankan kontrol produksi atau kompetensi kritis

5

Manajemen informasi merupakan segala kegiatan yang berkaitan dengan

pemerolehan informasi, penggunaan informasi seefektif mungkin, dan juga

pembuangan terhadap informasi (yang tidak berguna) pada waktu yang tepat

(McLeod, 1998).

Implementasi aktual dari suatu sistem informasi merupakan perpaduan

beberapa fungsi (cross-functional informational systems) yang dibangun dan

dikembangkan sesuai kebutuhan organisasi. Fungsi-fungsi SI yang lain, selain

operasional dan manajerial beberapa di antaranya adalah sistem kepakaran (expert

systems), sistem manajemen pengetahuan (knowledge management systems),

sistem informasi strategis (strategic information systems) dan sistem fungsional

bisnis (functional business systems, misal: pembukuan, keuangan, human capital)

2.2 Insourcing dalam Sistem Informasi

Insourcing juga dapat didefinisikan sebagai transfer pekerjaan dari satu

organisasi ke organisasi lain yang terdapat di dalam negara yang sama. Selain itu,

Insourcing dapat pula diartikan dengan suatu organisasi yang membangun

fasilitas atau sentra bisnis baru yang mengkhususkan diri pada layanan atau

produk tertentu. Dalam kaitannya dengan TI, Insourcing atau Contracting

merupakan delegasi dari suatu pekerjaan ke pihak yang ahli (spesialis TI) dalam

bidang tersebut dalam suatu perusahaan Insourcing adalah keputusan bisnis yang

sering dilakukan untuk mempertahankan kontrol produksi atau kompetensi kritis.

Insourcing secara luas digunakan dalam produksi untuk mengurangi biaya pajak,

tenaga kerja dan transportasi (en.wikipedia.org).

Pengembangan sistem umumnya dilakukan dengan menggunakan SDLC

(Systems Development Life Cycle) atau daur hidup pengembangan sistem.

Dengan menggunakan SDLC ini, organisasi akan mengikuti 6 langkah penting,

yang mencakup berbagai tahapan berikut:

2.2.1. Perencanaan, yaitu membentuk rencana pengembangan sistem informasi

yang memenuhi rencana-rencana strategis dalam organisasi.

Page 7: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Ayu-Septi.pdf · sering dilakukan untuk mempertahankan kontrol produksi atau kompetensi kritis

6

2.2.2. Penentuan lingkup, yaitu menentukan lingkup sistem yang diusulkan untuk

dibangun.

2.2.3. Analisis, yaitu menentukan kebutuhan-kebutuhan sistem yang diusulkan.

2.2.4. Desain, yaitu merancang sistem yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan

yang diperoleh pada tahapan analisis.

2.2.5. Implementasi, yaitu membuat sistem dan menyiapkan infrastruktur

2.3 Outsourcing dalam Sistem Informasi

Menurut O’Brien dan Marakas (2010) dalam bukunya “Introduction to

Information Systems”, istilah outsourcing dalam arti luas adalah pembelian

sejumlah barang atau jasa yang semula dapat dipenuhi oleh internal perusahaan

tetapi sekarang dengan memanfaatkan mitra perusahaan sebagai pihak ketiga.

Dalam kaitannya dengan sistem informasi, outsorcing digunakan untuk

menjangkau fungsi sistem informasi secara luas dengan mengontrak penyedia

layanan eksternal atau dapat dikatakan bahwa outsourcing merupakan

pemindahan atau pengalihan tanggung jawab kepada pihak ke dua dalam hal ini

adalah tenaga kerja. Melalui outsourcing, perusahaan dapat membeli sistem

informasi yang sudah tersedia, atau sudah dikembangkan oleh perusahaan

outsource. Perusahaan juga dapat meminta perusahaan outsource untuk

memodifikasi sistem yang sudah ada. Perusahaan juga dapat membeli software

dan meminta perusahaan outsource untuk memodifikasi software tersebut sesuai

keinginan perusahaan. Lewat outsourcing perusahaan dapat meminta untuk

mengembangkan sistem informasi yang benar-benar baru atau pengembangan

dari dasar.

2.4 Kriteria Kualitas Produk Software

Maintainability sebagai Salah Satu Kriteria Kualitas Produk Perangkat

Lunak. ISO 9126 menjelaskan bahwa terdapat enam karakteristik kualitas

perangkat lunak, yaitu functionality, reliability, usability, efficiency,

maintainability dan portability.Menurut penjelasan yang dimuat dalam dokumen

Page 8: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Ayu-Septi.pdf · sering dilakukan untuk mempertahankan kontrol produksi atau kompetensi kritis

7

ISO 9126, maintainability adalah kapabilitas produk perangkat lunak untuk dapat

dimodifikasi. Modifikasi dapat berupa tindakan koreksi, peningkatan fungsi atau

adaptasi perangkat lunak terhadap perubahan, serta modifikasi dalam kaitan

kebutuhan dan spesifikasi fungsionalnya. ISO 9126 membagi aspek

maintainability ke dalam lima sub kriteria diantaranya sebagau berikut:

1.1.1. Analysability

Kemampuan suatu produk perangkat lunak untuk dapat dianalisis atas

terjadinya defisiensi, untuk dapat dipelajari penyebab-penyebab kegagalan

di dalam perangkat lunak tersebut, atau kapabilitas untuk dapat

diidentifikasi bagian-bagian di dalam software tersebut bilamana

diperlukan modifikasi.

1.1.2. Changeability

Kemampuan suatu produk perangkat lunak untuk boleh menerima

modifikasi-modifikasi tertentu yang akan diimplementasikan pada software

tersebut.

1.1.3. Stability

Kemampuan suatu produk perangkat lunak untuk terhindar dari dampak tak

terduga akibat modifikasi pada software tersebut

1.1.4. Testability

Kemampuan suatu produk perangkat lunak untuk dapat dilakukan validasi

atas perubahan yang telah ditanamkan di dalamnya;

1.1.5. Maintanability Compliance

Kemampuan suatu produk perangkat lunak untuk mengikuti / sesuai

standard dan ketentuan terkait maintainability

Page 9: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Ayu-Septi.pdf · sering dilakukan untuk mempertahankan kontrol produksi atau kompetensi kritis

8

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Alasan Perusahaan Memilih Model Insourcing

Insourcing adalah metode pengembangan sistem informasi yang hanya

melibatkan sumber daya di dalam suatu organisasi atau suatu perusahaan. Sistem

informasi mengenai operasi sistem pada pihak manajemen untuk memberikan

pengarahan dan pemeliharaan sistem dalam hal ini pengendalian ketika sistem

bertukar input dan output dengan lingkungannya. Organisasi biasanya memilih

untuk melakukan insourcing antara lain dalam rangka mengurangi biaya tenaga

kerja dan pajak. Organisasi yang tidak puas dengan outsourcing kemudian

memilih insourcing sebagai penggantinya. Beberapa organisasi merasa bahwa

dengan insourcing mereka dapat memiliki dukungan pelanggan yang lebih baik

dan kontrol yang lebih baik atas pekerjaan mereka daripada dengan meng-

outsourcing-kannya. Insourcing dapat terjadi karena hal-hal sebagai berikut:

3.1.1. Kompetensi karyawan yang tidak optimal dimanfaatkan di dalam

perusahaan.

3.1.2. Terjadinya perubahan yang mengakibatkan beberapa kompetensi tertentu

tidak dibutuhkan lagi di dalam perusahaan.

3.1.3. Sebagai persiapan karyawan untuk menempuh karir baru di luar

perusahaan.

3.2 Keunggulan & Kekurangan Insourcing

1.1.1. Keunggulan Insourcing

Keunggulan dalam menerapkan metode insourcing diantaranya:

- Umumnya sistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan

kebutuhan perusahaan karena karyawan yang ditugaskan mengerti

kebutuhan sistem dalam perusahaan.

- Biaya pengembangannya relatif lebih rendah karena hanya melibatkan

pihak perusahaan.

Page 10: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Ayu-Septi.pdf · sering dilakukan untuk mempertahankan kontrol produksi atau kompetensi kritis

9

- Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan dapat

segera dilakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem tersebut.

- Sistem informasi yang dibangun sesuai dengan spesifikasi yang

dibutuhkan dan dokumentasi yang disertakan lebih lengkap.

- Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance)

terhadap sistem informasi karena proses pengembangannya dilakukan

oleh karyawan perusahaan tersebut.

- Adanya insentif tambahan bagi karyawan yang diberi tanggung jawab

untuk mengembangkan sistem informasi perusahaan tersebut.

- Lebih mudah melakukan pengawasan (security access) dan keamanan

data lebih terjamin karena hanya melibatkan pihak perusahaan.

- Sistem informasi yang dikembangkan dapat diintegrasikan lebih mudah

dan lebih baik terhadap sistem yang sudah ada.

- Proses pengembangan sistem dapat dikelola dan dikontrol.

- Dapat dijadikan sebagai keunggulan kompetitif sebab sekaligus

menunjukkan kemandirian dalam berusaha dan menambah rasa percaya

diri perusahaan akan kemampuannya.

- Rasa ikut memiliki yang dimiliki oleh pihak karyawan sehingga dapat

mendukung pengembangan sistem yang sedang dijalankan dan tidak

adanya konflik kepentingan bila dibandingkan dengan outsourcing.

- Cocok untuk pengembangan sistem dan proyek yang kompleks.

- Kedekatan departemen yang mengelola sistem informasi dengan end

user sehingga akan mempermudah dalam mengembangkan sistem

sesuai dengan harapan.

- Pengambilan keputusan yang dapat dikendalikan oleh perusahaan

sendiri tanpa adanya intervensi dari pihak luar.

1.1.2. Kekurangan Insourcing

Kekurangan dalam menerapkan metode insourcing adalah:

- Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai

teknologi informasi.

Page 11: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Ayu-Septi.pdf · sering dilakukan untuk mempertahankan kontrol produksi atau kompetensi kritis

10

- Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu yang lama

karena konsentrasi karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin

sehari-hari sehingga pelaksanaannya menjadi kurang efektif dan

efisien.

- Perubahan dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum

tentu perusahaan mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga

ada peluang teknologi yang digunakan tidak up to date.

- Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer

sehingga ada konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan.

- Adanya demotivasi dari karyawan yang ditugaskan untuk

mengembangkan sistem informasi karena bukan merupakan core

competency pekerjaan mereka.

- Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang sistem informasi dapat

menyebabkan kesalahan persepsi dalam pengembangan sistem dan

kesalahan/resiko yang terjadi menjadi tanggung jawab perusahaan

(ditanggung sendiri).

- Perlu waktu yang lama untuk mengembangkan sistem karena harus

dimulai dari nol

- Kesulitan para pemakai dalam menyatakan kebutuhan dan kesukaran

pengembang memahami mereka dan seringkali hal ini membuat para

pengembang merasa putus asa.

- Batasan biaya dan waktu yang tidak jelas karena tidak adanya target

yang ditetapkan sehingga sulit untuk diprediksi oleh perusahaan.

- Perubahan budaya yang sulit jika diatur oleh karyawannya sendiri.

3.3 Alasan Perusahaan Memilih Model Outsourcing

Perusahaan besar saat ini yang core business-nya sudah skala besar dan

keuntungan yang didapat sudah besar maka mereka akan lebih cenderung

menggunakan tenaga kerja outsource karena tenaga kerja yang ada sudah terampil

dan tidak perlu lagi pelatihan untuk bekerja pada jabatan tertentu, resiko akan

Page 12: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Ayu-Septi.pdf · sering dilakukan untuk mempertahankan kontrol produksi atau kompetensi kritis

11

kehilangan karyawan tersebut juga relatif kecil karena karyawan memiliki kontrak

dengan sang outsource provider. Bagi sang perusahaan beban pajak dan beban

lain karena menggunakan jasa pihak ke dua tidaklah terlalu penting, bagi mereka

yang terpenting adalah keuntungan yang besar karena kinerja para karyawannya

untuk memajukan perusahaan juga mencapai visi dan misi perusahaan.

Keunggulan yang lain yang dapat didapat dari perusahaan pengguna jasa

adalah perusahaan dapat mengevaluasi kinerja dari karyawan yang bersangkutan,

sehingga perusahaan dapat memberhetikan karyawan apabila kinerjanya menurun

atau tidak sesuai dengan ekspektasi. Perusahaan pengguna jasa berhak penuh akan

pemberian insentif atau bonus kepada karyawan outsource. Sedangkan

perusahaan yang menggunakan insource biasanya adalah perusahaan yang belum

terlalu besar, karena mereka lebih mementingkan cost yang keluar apakah

sebanding dengan apa yang akan didapatkannya untuk dalam jangka waktu dekat.

Terkecuali karyawan yang ditugaskan sudah memiliki background pengalaman

yang mumpuni untuk melakukan pekerjaan tersebut, tentunya tidak murah untuk

menggaji karyawan profesional.

Alasan suatu perusahaan mengambil langkah outsourcing adalah dikarenakan

agar perusahaan tersebut dapat bertahan dalam memasuki pasar international dan

mendapatkan keuntungan. Pengambilan langkah dengan menggunakan

outsourcing merupakan kebijakan dari perusahaan, sehingga perusahaan

dihadapkan pada beberapa keuntungan dan tantangan kedepannya.

Outsourcing dapat berupa meminta pihak ketiga untuk melaksanakan proses

pengembangan sistem informasi termasuk pelaksana sistem informasi. Pihak

perusahaan menyerahkan tugas pengembangan dan pelaksanaan serta

maintenance sistem kepada pihak ketiga. Menurut O’Brien dan Marakas (2006),

beberapa pertimbangan perusahaan untuk memilih strategi outsourcing sebagai

alternatif dalam mengembangkan Sistem Informasi Sumberdaya Informasi

diantaranya:

- Biaya pengembangan sistem sangat tinggi.

- Resiko tidak kembalinya investasi yang dilakukan sangat tinggi.

Page 13: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Ayu-Septi.pdf · sering dilakukan untuk mempertahankan kontrol produksi atau kompetensi kritis

12

- Ketidakpastian untuk mendapatkan sistem yang tepat sesuai dengan

spesifikasi yang diinginkan.

- Faktor waktu/kecepatan.

- Proses pembelajaran pelaksana sistem informasi membutuhkan jangka

waktu yang cukup lama.

- Tidak adanya jaminan loyalitas pekerja setelah bekerja cukup lama dan

terampil

Perusahaan memiliki wewenang penuh untuk menggunakan tenaga kerja yang

diinginkan baik insource ataupun outsource, hal tersebut dapat dilihat dari

kepentingan perusahaan tersebut. Untuk dapat lebih efektif maka disarankan

adanya:

3.3.1. Komunikasi dua arah antara perusahaan dengan provider jasa outsource

dengan bekerja sama, perubahan, atau permasalahan yang terjadi.

3.3.2. Tenaga outsource telah ditraining terlebih dahulu agar memiliki

kemampuan/ketrampilan.

3.3.3. Memperhatikan hak dan kewajiban baik pengguna outsource maupun

tenaga kerja yang ditulis secara detail dan menginformasikan apa yang

menjadi hak-haknya

3.4 Keunggulan & Kekurangan Outsourcing

3.4.1 Keunggulan Outsourcing

Keunggulan dengan menerapkan metode outsourcing adalah:

- Biaya menjadi lebih murah karena perusahaan tidak perlu membangun

sendiri fasilitas sistem informasi.

- Memiliki akses ke jaringan para ahli dan profesional dalam bidang

sistem informasi.

- Dapat mengeksploitasi skill dan kepandaian dari perusahaan outsource

dalam mengembangkan produk yang diinginkan perusahaan.

Page 14: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Ayu-Septi.pdf · sering dilakukan untuk mempertahankan kontrol produksi atau kompetensi kritis

13

- Mempersingkat waktu proses karena beberapa outsourcer dapat dipilih

sekaligus untuk saling bekerja sama menyediakan layanan yang

dibutuhkan perusahaan.

- Fleksibel dalam merespon perubahan sistem informasiyang cepat

sehingga perubahan arsitektur sistem informasi berikut sumberdayanya

lebih mudah dilakukan karena perusahaan outsource sistem informasi

pasti memiliki pekerja yang kompeten dan memiliki skill yang tinggi,

serta penerapan teknologi terbaru dapat menjadi competitive advantage

bagi perusahaan outsource.

- Meningkatkan fleksibilitas untuk melakukan atau tidak melakukan

investasi.

- Perusahaan dapat mengonsentrasikan diri pada bisnis yang ditangan.

Masalah mengenai hardware, sofware, dan maintenance sistem

merupakan tanggung jawab pihak vendor.

- Lebih praktis serta waktu pengembangan sistem informasi relatif lebih

cepat, efektif, dan efisien karena dikerjakan oleh orang yang

profesional di bidangnya

- Penghematan waktu proses dapat diperoleh karena beberapa outsourcer

dapat dipilih untuk bekerja bersama-sama menyediakan jasa ini kepada

perusahaan.

- Dapat membeli partner/provider sesuai anggaran dan kebutuhan

- Memudahkan akses pada pasar global jika menggunakan vendor yang

mempunyai reputasi baik.

- Resiko ditanggung oleh pihak ketiga. Resiko kegagalan yang tinggi dan

biaya teknologi yang semakin meningkat, akan lebih menguntungkan

bagi perusahaan jika menyerahkan pengembangan sistem informasi

kepada outsourcer agar tidak mengeluarkan investasi tambahan.

- Biaya pengembangan sistem informasi dapat disesuaikan dengan

anggaran dan kebutuhan perusahaan. Mahal atau murahnya biaya

pengembangan sistem informasi tergantung jenis program yang dibeli.

Page 15: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Ayu-Septi.pdf · sering dilakukan untuk mempertahankan kontrol produksi atau kompetensi kritis

14

- Mengurangi resiko penghamburan investasi jika penggunaan sumber

daya sistem informasi belum optimal. Jika hal ini terjadi maka

perusahaan hanya menggunakan sumber daya sistem yang optimal pada

saat-saat tertentu saja, sehingga sumber daya sistem informasi menjadi

tidak dimanfaatkan pada waktu yang lainnya.

- Dapat digunakan untuk meningkatkan kas dalam aset perusahaan

karena tak perlu ada aset untuk teknologi informasi.

- Memfasilitasi downsizing sehingga perusahaan tak perlu memikirkan

pengurangan pegawai.

- Dapat memprediksi biaya yang dikeluarkan di masa datang.

- Sistem yang dibangun perusahaan outsource biasanya merupakan

teknologi yang terbaru, sehingga dapat menjadi competitive advantage

bag perusahaan pengguna.

- Dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

- Dapat diintegrasikan dengan software yang telah ada.

- Secara keseluruhan pendekatan outsourcing termasuk pendekatan

dengan biaya yang rendah dibandingkan dengan insourcing, karena

risiko kegagalan dapat diminimalisir

3.4.2 Kekurangan Outsourcing

Disamping keunggulan yang telah disampaikan di atas, penerapan

metode outsourcing juga memiliki kelemahan, diantaranya:

- Terdapat kekhawatiran tentang keamanan sistem informasi karena

adanya peluang penyalahgunaan sistem informasi oleh vendor,

misalnya pembajakan atau pembocoran informasi perusahaan.

- Ada peluang sistem informasi yang dikembangkan tidak sesuai dengan

kebutuhan perusahaan dikarenakan vendor tidak memahami kebutuhan

sistem dalam perusahaan tersebut.

- Transfer knowledge terbatas karena pengembangan sistem informasi

sepenuhnya dilakukan oleh vendor.

Page 16: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Ayu-Septi.pdf · sering dilakukan untuk mempertahankan kontrol produksi atau kompetensi kritis

15

- Relatif sulit melakukan perbaikan dan pengembangan sistem informasi

karena pengembangan perangkat lunak dilakukan oleh vendor,

sedangkan perusahaan umumnya hanya terlibat sampai rancangan

kebutuhan sistem.

- Dapat terjadi ketergantungan kepada konsultan.

- Manajemen perusahaan membutuhkan proses pembelajaran yang cukup

lama dan perusahaan harus membayar lisensi program yang dibeli

sehingga ada konsekuensi biaya tambahan yang dibayarkan.Resiko

tidak kembalinya investasi yang telah dikeluarkan apabila terjadi

ketidakcocokan sistem informasi yang dikembangkan.

- Mengurangi keunggulan kompetitif perusahaan. Mungkin saja pihak

outsourcer tidak fokus dalam memberikan layanan karena pada saat

yang bersamaan harus mengembangkan sistem informasi klien lainnya.

- Perusahaan akan kehilangan kendali terhadap aplikasi yang di-

outsource-kan. Jika aplikasinya adalah aplikasi kritikal yang haru

segera ditangani jika terjadi gangguan, perusahaan akan menanggung

resiko keterlambatan penanganan jika aplikasi ini di-outsource-kan

karena kendali ada pada outsourcer yang harus dihubungi terlebih

dahulu.

- Jika kekuatan menawar ada di outsourcer, perusahaan akan kehilangan

banyak kendali dalam memutuskan sesuatu apalagi jika terjadi konflik

diantaranya.

- Kehilangan kendali terhadap sistem informasi dan data karena bisa saja

pihak outsourcer menjual data dan informasi perusahaan ke pesaing.

- Adanya perbedaan kompensasi dan manfaat antara tenaga kerja internal

dengan tenaga kerja outsourcing.

- Mengurangi keunggulan kompetitif perusahaan karena pihak outsourcer

tidak dapat diharapkan untuk menyediakan semua kebutuhan

perusahaan karena harus memikirkan klien lainnya juga.

Page 17: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Ayu-Septi.pdf · sering dilakukan untuk mempertahankan kontrol produksi atau kompetensi kritis

16

- Jika menandatangani kontrak outsourcing yang berjangka lebih dari 3

tahun, maka dapat mengurangi fleksibilitas seandainya kebutuhan

bisnis berubah atau perkembangan teknologi yang menciptakan peluang

baru dan adanya penurunan harga, maka perusahaan harus

merundingkan kembali kontraknya dengan pihak outsourcer.

- Ketergantungan dengan perusahaan pengembang SI akan terbentuk

karena perusahaan kurang memahami SI/TI yang dikembangkan pihak

outsourcer sehingga sulit untuk mengembangkan atau melakukan

inovasi secara internal di masa mendatang.

-

3.5 Urgensi Maintainability Suatu Software

3.5.1 Aktivitas Pemeliharaan Perangkat Lunak

Pemeliharaan dilakukan untuk menjaga software tetap andal dan

responsive bagi penggunanya setelah hal tersebut selesai dikembangkan

dan diinstal. Pemeliharaan merupakan hal yang lebih sulit dan kompleks

untuk dianalisis dibandingkan dengan proses pengembangannya.

Pemeliharaan perangkat lunak mencakup banyak aktivitas yang berbeda.

Sedikitnya ada 23 jenis pekerjaan yang dapat dikelompokkan dalam

lingkup pemeliharaan (Lampiran 1). Keduapuluhtiga aktivitas

pemeliharaan ini merupakan bentuk-bentuk dari modifikasi perangkat

lunak eksisting. Terkadang beberapa aktivitas tersebut dapat terjadi

berurutan dalam satu aliran kerja modifikasi, misanya reverse engineering

seringkali mendahului aktivitas reengineering. Pemeliharaan merupakan

pekerjaan yang relatif lebih kompleks daripada tahap pengembangan

perangkat lunak. Hal-hal yang menjadi kunci keberhasilan suatu

perusahaan dalam aktivitas ini (jones, 2010).

3.5.2 Urgensi Maintainability Sistem Informasi

Swanson (1999) mengartikan maintainability dari suatu Sitem

Informasi (SI) sebagai kapabilitas SI untuk ditingkatkan atau diperluas

Page 18: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Ayu-Septi.pdf · sering dilakukan untuk mempertahankan kontrol produksi atau kompetensi kritis

17

fungsi-fungsinya, di mana pemakaian sumberdaya dalam aktivitas

pemeliharaan, pengoperasian dan penggunaannya adalah se-ekonomis

mungkin. Alokasi sumberdaya perlu dipertimbangkan dengan cermat, baik

biaya maupun effort yang akan dikeluarkan kelak dalam pemeliharaan SI.

Hal ini perlu dicermati bilamana organisasi menilai maintainability SI yang

dimilikinya akan memberikan benefit dikemudian hari. Urgensi

maintainability SI perlu dicermati karena biaya yang dikeluarkan untuk

pemeliharaan cukup besar.

Boehm (1982) mengungkapkan hasil studinya, di mana biaya

pemeliharaan memakan porsi resource dana kegiatan pengembangan dan

implementasi perangkat lunak yang relatif besar, di mana biaya

pemeliharaan perangkat lunak mengambil porsi 49%, sedangkan biaya

pengembangan adalah 43% dan sisanya (8%) untuk kegiatan lain-lain.

Biaya perbaikan kesalahan pada suatu perangkat lunak juga meningkat

sejalan dengan tahapan pengembangannya.

Maintainability merupakan hal yang penting karena SI harus terus

beradaptasi terhadap perubahan lingkungan penggunaan maupun

kebutuhan-kebutuhan yang baru, selain memenuhi tuntutan user untuk

kehandalan sistem perangkat lunak yang membangun SI dari koreksi atas

kesalahan-kesalahan (bugs) Jika suatu aplikasi perangkat lunak yang

dimiliki oleh sebuah organisasi dalam proses pengembangannya dibuat

agar lebih mudah untuk dimodifikasi, misalnya dibangun dengan tingkat

kerumitan yang rendah, maka usaha (effort) yang dicurahkan oleh

organisasi tersebut dikemudian hari akan lebih ringan (Swanson, 1999).

Maintenance effort sebagai input aktivitas pemeliharaan terdiri dari

sumberdaya yang dialokasikan dan digunakan dalam tugas ini, misalnya

sumberdaya mesin, workbenches dan sumberdaya manusia atau staff.

Sumberdaya manusia sendiri dibedakan berdasarkan keterampilan (skills),

pengalaman dan motivasinya, yang kemudian dikelompokkan lagi sesuai

job class serta besaran gaji

Page 19: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Ayu-Septi.pdf · sering dilakukan untuk mempertahankan kontrol produksi atau kompetensi kritis

18

BAB IV

SIMPULAN

Setiap metode pengembangan dan pengelolaan informasi baik itu insourcing

maupun outsourcing, memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, sehingga

penggunaanya sangat tergantung kepada kondisi dan kebutuhan perusahaan.

Metode insourcing sebaiknya digunakan ketika perusahaan yakin bahwa

metode tersebut memang tepat. Beberapa keunggulan dari insourcing yaitu bahwa

karena yang mengembangkan sistem informasi adalah karyawan yang bekerja di

perusahaan itu maka ia mengerti dan paham mengenai apa yang dibutuhkan

perusahaan, selain itu perusahaan juga menghemat biaya tenaga kerja. Tetapi perlu

dipikirkan juga bahwa pengembangan tersebut tidak akan menggangu pekerjaan rutin

si karyawan, sehingga pengerjaannya akan fokus. Apabila ternyata mengganggu

maka akan mengakibatkan pengembangan tersebut justru memakan waktu yang lama.

Proses outsourcing sebaiknya dikomunikasikan dan diinformasikan kepada

berbagai divisi yang ada pada perusahaan tersebut termasuk staff bagian IT, sehingga

ketika outsourcing dilaksanakan para staf memahami pentingnya keahlian dan

teknologi baru bagi perusahaan mereka dan didorong untuk memperoleh keahlian

baru tersebut. Kunci utama dalam kesuksesan outsourcing adalah pemilihan vendor

yang tepat karena outsourcing merupakan kerjasama jangka panjang sehingga

penunjukkan vendor yang tepat sebagai mitra perusahaan menjadi sangat krusial baik

dari pertimbangan aspek teknologi, bisnis, maupun tujuan finansial.

Pemeliharaan dilakukan untuk menjaga software tetap andal dan responsif

bagi penggunanya. Kegiatan pemeliharaan memerlukan praktek manajemen yang

baik untuk menjamin tersedianya sumberdaya untuk mendukung hal tersebut

sehingga kebutuhan akan perubahan dan penyesuaian, yang termasuk dalam lingkup

pekerjaan pemeliharaan, dapat dipenuhi. Besarnya biaya dalam aktivitas

pemeliharaan perlu diseimbangkan dengan besarnya benefit yang akan diterima

perusahaan.

Page 20: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Ayu-Septi.pdf · sering dilakukan untuk mempertahankan kontrol produksi atau kompetensi kritis

19

DAFTAR PUSTAKA

Alter, S. (1992). Information System: A Management Perspective. The

Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc.

Bodnar G. H. dan Hopwood W. S. 1993. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta:

Andi.

Boehm. Barry And Tom De Marco. Controlling Software Project, Yourdon Press.

1982.

Hall, James A, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiiga, Salemba Empat,

Jakarta.

http://en.wikipedia.org

ISO 9126, I. (2000). Information technology–Software product quality, Part 1:

Quality Model. International Organization for Standardization

Jones, C. (2010). Software Engineering Engineering: Lessons from Successful

Projects in the Top Companies. New York: McGraw-Hill.

McLeod. Raymond. 1998. Management Information Systems.7th Edition, New

Jersey: Prentice Hall, Inc.

O’Brien. J. 2005. Pengantar Sistem Informasi Perspektif Bisnis dan Manajerial. Edisi

12. Salemba Empat. Jakarta

O’Brien, James A 2006. Introduction to Information Systems (12th ed). Penerbit

Salemba Empat, Jakarta.

O’Brien, J., & Marakas, G. 2007. Management Information Systems (10 ed.). New

York: McGraw Hill/Irwin.

O’Brien, J. A. and G. M. Marakas. 2010. Introduction to Information Systems,

fifteenthedition. The McGraw-Hill Companies, Inc.

Swanson, E. B. (1999). IS“Maintainability”: Should It Reduce the Maintenance

Effort? (Winter, Ed.) Database for Advances in Information Systems, 30/1,

65-76.

Turban, Efraim; McLean, Ephraim; dan Wetherbe, James (1999). Information

Technology for Management. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Page 21: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Ayu-Septi.pdf · sering dilakukan untuk mempertahankan kontrol produksi atau kompetensi kritis

20

LAMPIRAN

Lampiran1. Dua Puluh Tiga (23) jenis pekerjaan yang dapat dikelompokkan

dalam lingkup pemeliharaan