labkomsb.staff.ipb.ac.idlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/nuranipertiwi_k... · web...

21
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING DI PERUSAHAAN Oleh: Nurani Pertiwi E62/ K25161101 TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DR. IR. ARIF IMAM SUROSO, MSc

Upload: others

Post on 08-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: labkomsb.staff.ipb.ac.idlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/nuranipertiwi_k... · Web viewPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING DI PERUSAHAAN Oleh: Nurani Pertiwi

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

INSOURCING DAN OUTSOURCING DI PERUSAHAAN

Oleh:

Nurani Pertiwi

E62/ K25161101

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DR. IR. ARIF IMAM SUROSO, MSc

SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2017

Page 2: labkomsb.staff.ipb.ac.idlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/nuranipertiwi_k... · Web viewPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING DI PERUSAHAAN Oleh: Nurani Pertiwi

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi informasi adalah salah satu komponen bisnis dengan perkembangan yang

sangat pesat. Pemanfaatan teknologi informasi manjadi suatu keharusan yang tidak dapat

dihindari oleh setiap perusahaan yang ingin menempatkan dirinya pada posisi paling depan

dalam suatu industri. Teknologi informasi juga merupakan sumberdaya bisnis yang sangat

vital bagi perusahaan sehingga harus dikelola dengan sangat baik karena dapat menentukan

keberhasilan atau malah menyebabkan kegagalan dalam penerapan strategi bisnis suatu

perusahaan. Sistem informasi yang baik adalah suatu sistem terpadu atau kombinasi teratur

dari seluruh elemen yang ada, baik individu, hardware, software maupun jaringaan

komunikasi, untuk meyediakan informasi yang berguna dalam mendukung kegiatan

operasional dan fungsi pengambilan keputusan dari sebuah organisasi. Sistem informasi

dapat membantu segala jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses

bisnis yang dijalankan, pengambilan keputusan manjerial, kerjasama kelompok kerja hingga

dapat memperkuat posisi kompetitif perusahaan dalam pasar yang dinamis. Sehingga sistem

informasi menjadi salah satu bahan yang dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis dilingkungan

global yang dinamis saat ini.

Pemilihan alternatif pengembangan sistem informasi perusahaan yang tepat akan

mendatangkan keuntugan bagi perusahaan dan sebaliknya kesalahan pemilihan alternatif

akan menyebabkan investasi yang telah dilakukan perusahaan akan menjadi sia-sia.

Perusahaan dapat menggunakan pengembangan sistem informasi secara insourcing atau

outsourcing. Pengembangan insourcing adalah ketika suatu perusahaan membentuk tim

sendiri, merancang, atau membuat sendiri sistem informasi yang dibutuhkan dan menentukan

pelaksana sistem informasi tersebut. Sedangkan pada sistem pengembangan outsourcing

perusahaan menyerahkan tugas pengembangan dan pelaksanaan serta perawatan sistem

informasi kepada pihak ketiga. Dalam pemilihannya perusahaan dapat melihat sisi

keuntungan dan kerugian dari kedua alternatif pelaku pengembangan sistem informasi

tersebut. Pada bagian pembahasan makalah ini akan di uraikan lebih lanjut mengenai

keuntungan dan kelemahan dari pengembangan sistem informasi menggunakan outsourcing

dan insourcing.

1.2 Tujuan

Page 3: labkomsb.staff.ipb.ac.idlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/nuranipertiwi_k... · Web viewPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING DI PERUSAHAAN Oleh: Nurani Pertiwi

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mempelajari dan menganalisa

pengembangan sistem informasi secara insourcing dan outsourcing.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 SISTEM INFORMASI

Sistem Informasi merupakan suatu tatanan yang terorganisasi dalam pengaturan

sumber daya yang ada yang meliputi pengumpulan data lalu mengolahnya sehingga bisa

dengan mudah untuk dikonsumsi dan lebih mudah dalam hal penyebarannya. Lebih jauh

yang meliputi sumber daya meliputi: manusia, hardware, software, data dan jaringan yang

terdapat di dalamnya (O’Brien, 2010).

Gambar 1 Komponen Sistem Informasi

Sementara itu, Sistem Informasi Manajemen (SIM) memiliki definisi sebagai bagian

dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen,

teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti

biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan

dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi

lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi.

Tujuan umum Sistem Informasi Manajemen adalah sebagai berikut :

Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa,

produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.

Page 4: labkomsb.staff.ipb.ac.idlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/nuranipertiwi_k... · Web viewPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING DI PERUSAHAAN Oleh: Nurani Pertiwi

Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,

pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.

 Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Menyediakan informasi yang efektif dan efisien terkait hal-hal yang bisa membantu

percepatan tanpa meninggalkan keakuratan, sehingga bisa meningkatkan nilai jual

perusahaan dan memenangkan persaingan di pasar.

Siklus dari Sistem Informasi terdiri dari Input, Process, dan Output (IPO). Siklus IPO

menggambarkan bagaimana sistem memperoleh input dari luar dan kemudian diproses

sehingga menghasilkan suatu output. Output yang dihasilkan akan dikembalikan sebagai

information service. Ada tiga bagian utama dari sistem informasi: Data yang mendukung

informasi, Prosedur bagaimana mengoperasikan sistem informasi, Orang yang

membuat produk, memecahkan masalah, membuat keputusan dan menggunakan sistem

informasi.

Sistem Informasi memiliki peran penting sebagai sistem penunjang operasi di dalam

perusahaan serta sebagai sistem penunjang manajemen. Hal inilah yang dapat menentukan

keberhasilan perusahaan. Sebagai sistem penunjang operasi (operations support system),

sistem informasi dapat memproses transaksi-transaksi bisnis secara efisien, mengendalikan

proses-proses industri, mendukung komunikasi dan kolaborasi, serta memperbaharui basis

data perusahaan. Sebagai sistem penunjang manajemen (management support system), sistem

informasi dapat menyediakan informasi dan mendukung para manajer dalam membuat

keputusan secara efektif.

2.2 Outsourcing dan Insourcing

O’Brien dan Marakas (2010) dalam bukunya “Introduction to Information Systems”,

menyebutkan bahwa istilah outsourcing dalam arti luas adalah pembelian sejumlah barang

atau jasa yang semula dapat dipenuhi oleh internal perusahaan tetapi sekarang dengan

memanfaatkan mitra perusahaan sebagai pihak ketiga. Dalam kaitannya dengan TI,

outsourcing digunakan untuk menjangkau fungsi TI secara luas dengan mengontrak penyedia

layangan eksternal. Outsourcing atau alih daya juga bisa diartikan sebagai proses pemindahan

tanggung jawab tenaga kerja dari perusahaan induk ke perusahaan lain diluar perusahaan

induk. Perusahaan diluar perusahaan induk bisa berupa vendor, koperasi ataupun instansi lain

yang diatur dalam suatu kesepakatan tertentu.

Page 5: labkomsb.staff.ipb.ac.idlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/nuranipertiwi_k... · Web viewPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING DI PERUSAHAAN Oleh: Nurani Pertiwi

Insourcing adalah memaksimalkan potensi karyawan dalam perusahaan untuk

dipekerjakan di dalam maupun di luar perusahaan berdasarkan kompetensi dan minat

karyawan itu sendiri dan difasilitasi oleh perusahaannya.Insourcingbisa dalam bentuk bekerja

di luar perusahaan secara fulltime atau temporary. Kompensasi yang diterima juga mengikuti

pola tersebut. Artinya mereka akan dibayar secara penuh oleh perusahaan yang

menggunakannya, atausharingdengan perusahaan asalnya atau perusahaan asal hanya

menanggung selisih gaji (Zilmahram, 2009). Insourcing juga dapat didefinisikan sebagai

transfer pekerjaan dari satu organisasi ke organisasi lain yang terdapat di dalam perusahaan.

Selain itu, Insourcing dapat pula diartikan dengan suatu organisasi yang membangun fasilitas

atau sentra bisnis baru yang mengkhususkan diri pada layanan atau produk tertentu. Dalam

kaitannya dengan TI, Insourcing merupakan delegasi dari suatu pekerjaan ke pihak yang ahli

(spesialis TI) dalam bidang tersebut dalam suatu perusahaan.

Page 6: labkomsb.staff.ipb.ac.idlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/nuranipertiwi_k... · Web viewPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING DI PERUSAHAAN Oleh: Nurani Pertiwi

PEMBAHASAN

Pada era globalisasi ini,sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam

kegiatan bisnis. Pengelolaan dan penerapan sistem informasi dalam suatu perusahaan menjadi

salah satu faktor kristis keberhasilan perusahaan tersebut. Secara tidak langsung,

pengembangan sistem informasi bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam

penyimpanan informasi, mengurangi biaya dan menghemat waktu, meningkatkan

pengendalian, mendorong pertumbuhan, meningkatkan produktifitas serta profitabilitas

perusahaan. Pihak pengembang dan pengelola sistem informasi harus mengetahui aktivitas

pada tiap level manajemen dan tipe keputusan yang terjadi di setiap level tersebut. Hal ini

dimaksudkan agar informasi yang sesuai dengan kebutuhan manajemen dapat diperoleh. Oleh

sebab itu, diperlukan keterlibatan dari end-user, dukungan manajemen eksekutif, kejelasan

pernyataan kebutuhan, perencanaan yang matang dan tepat, serta harapan yang realistik di

dalam membangun dan mengelola sebuah sistem informasi. Pengembangan sistem juga harus

disesuaikan dengan sumberdaya perusahaan dan kelebihan/kekurangan yang terdapat pada

pihak pengembang sistem informasi.

Ada dua model yang umumnya digunakan oleh suatu perusahaan dalam membangun

dan mengelola sistem informasi, yaitu insourcing dan outsourcing. Setiap model memiliki

keunggulan dan kelemahannya tersendiri, sehingga tidak ada model yang mutlak lebih baik

dibandingkan dengan model lainnya. Berikut akan dipaparkan lebih spesifik terkait kelebihan

dan kekurangan dari outsourcing dan insourcing.

3.1 Model Outsourcing

Outsourcing dapat diterjemahkan dengan penyediaan tenaga ahli yang profesional di

bidang TI untuk mendukung dan memberikan solusi guna meningkatkan kinerja

perusahaan. Hal ini dikarenakan sering kali suatu perusahaan mengalami kesulitan untuk

menyediakan tenaga TI yang berkompeten dalam mengatasi kendala-kendala TI maupun

operasional kantorsehari-hari (www.midas-solusi.com). Jadi, outsourcing adalah pemberian

Page 7: labkomsb.staff.ipb.ac.idlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/nuranipertiwi_k... · Web viewPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING DI PERUSAHAAN Oleh: Nurani Pertiwi

sebagian pekerjaan yang tidak bersifat rutin (temporer) dan bukan inti perkerjaan di sebuah

organisasi/perusahaan ke pihak lain atau pihak ketiga.

Menurut Rahardjo (2006), outsourcing sudah tidak dapat dihindari lagi oleh

perusahaan. Berbagai manfaat dapat dipetik dari melakukan outsourcing, seperti

penghematan biaya (cost saving), perusahaan bisa memfokuskan diri pada kegiatan utamanya

(core business), dan akses pada sumber daya (resources) yang tidak dimiliki oleh

perusahaan. Alasan yang sama juga dikemukakan dalam www.outsource2india.com dimana

kebanyakan organisasi memilih outsourcing karena mendapatkan keuntungan dari biaya

rendah (lower costs) dan layanan berkualitas tinggi (high-quality services). Selain itu,

outsourcing juga dapat membantu organisasi dalam memanfaatkan penggunaan sumber daya,

waktu dan infrastruktur mereka dengan lebih baik. Outsourcing juga memungkinkan

organisasi untuk mengakses modal intelektual, berfokus pada kompetensi inti,

mempersingkat waktu siklus pengiriman dan mengurangi biaya secara signifikan. Dengan

demikian, organisasi akan merasa outsourcing merupakan strategi bisnis yang efektif untuk

membantu meningkatkan bisnis mereka.

Dalam outsourcing, outsourcer dan mitra outsourcing-nya memiliki hubungan yang

lebih besar jika dibandingkan dengan hubungan antara pembeli dan penjual. Hal ini

dikarenakan outsourcer mempercayakan informasi penting perusahaan kepada mitra

outsourcing-nya. Salah satu kunci kesuksesan dari outsource adalah kesepakatan untuk

membuat hubungan jangka panjang (long term relationship) tidak hanya kepada proyek

jangka dekat. Alasannya sangat sederhana, yaitu outsourcer harus memahami proses bisnis

dari perusahaan. Perusahaan juga akan menjadi sedikit tergantung kepada outsourcer

(Rahardjo, 2006).

Menurut Millar (1994) dalam Rudy dan Mary, terdapat empat tipe dasar pengaturan

outsourcing, yaitu :

General Outsourcing

Terdiri dari 3 alternatif, yaitu :

1. Selective outsourcing, dimana satu area aktifitas SI diberikan kepada pihak ketiga

misalnya operasional pusat basis data.

Page 8: labkomsb.staff.ipb.ac.idlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/nuranipertiwi_k... · Web viewPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING DI PERUSAHAAN Oleh: Nurani Pertiwi

2. Value added outsourcing, dimana beberapa area aktifitas SI diberikan kepada pihak

ketiga yang diharapkan dapat memberikan dukungan pada tim SI internal sehingga

dapat meningkatkan efektifitas.

3. Cooperative outsourcing, dimana beberapa aktifitas SI yang dipilih dilakukan oleh

pihak ketiga dan tim SI internal secara bersama-sama.

Transitional Outsourcing

Untuk tipe ini, biasanya melibatkan migrasi dari satu platform ke platform lainnya. Terdiri

dari 3 fase, yaitu : a)Manajemen dari sistem lama, b)Transisi ke teknologi baru, c)Manajemen

dari sistem baru

3. Business Process Outsourcing

Merupakan suatu hubungan outsourcing dimana pihak ketiga bertanggungjawab dalam

melaksanakan seluruh fungsi bisnis perusahaan. Biasanya dilakukan oleh pemerintah, jasa

keuangan (bank dan perusahaan asuransi), transportasi dan perusahaan logistik.

4. Business Benefit Contracting

Tipe ini mengacu pada kontrak perjanjian yang menyebutkan bahwa pihak ketiga

berkontribusi dalam memberikan benefit bagi perusahaan dan dibayar berdasarkan benefit

yang diberikan. Tujuannya adalah untuk menyeimbangkan antara benefit yang diterima

dengan biaya yang dikeluarkan dan bersama-sama menanggung resikonya.

Menurut Pasaribu (2010), hal-hal yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam

memilih outsourcing adalah: harga, reputasi yang baik dari pihak provider outsourcing,

tenaga kerja yang dimiliki oleh pihak provider outsourcing, pengetahuan pihak provider

mengenai bentuk dari kegiatan bisnis perusahaan, pengalaman pihak provider outsource,

eksistensinya, dan lain-lain.

Adapun beberapa keuntungan dari pengembangan sistem informasi dan teknologi

informasi dengan sistem outsourcing antara lain:

1. Perusahaan mengeluarkan biaya lebih murah karena perusahaan tidak perlu

membangun sendiri fasilitas sistem informasi maupun teknologi informasi.

Page 9: labkomsb.staff.ipb.ac.idlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/nuranipertiwi_k... · Web viewPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING DI PERUSAHAAN Oleh: Nurani Pertiwi

2. Perusahaan memiliki akses ke jaringan para ahli dan profesional dalam bidang sistem

informasi maupun teknologi informasi.

3. Perusahaan dapat mengkonsentrasikan diri dalam menjalankan dan mengembangkan

bisnis intinya, karena bisnis non-inti telah didelegasikan pengerjaannya melalui

outsourcing.

4. Perusahaan dapat mengekploitasi kelebihan atau keunggulan perusahaan outsource

dalam dalam mengembangkan produk yang diinginkan perusahaan.

5. Perusahaan dapat mempersingkat waktu pengembangan sistem informasi karena

beberapa outsourcer dapat dipilih sekaligus untuk saling bekerja sama menyediakan

layanan yang dibutuhkan perusahaan.

6. Perusahaan fleksibel dalam merespon perubahan teknologi yang cepat sehingga

perubahan sistem informasi berikut sumberdayanya lebih mudah dilakukan karena

perusahaanoutsource sudah pasti memiliki pekerja teknologi informasi yang

kompeten dan memiliki skill yang tinggi, serta penerapan teknologi terbaru dapat

menjadi competitive advantage bagi perusahaan outsource.

7. Perusahaan dapat meningkatkan fleksibilitas untuk melakukan atau tidak melakukan

investasi.

Selain keuntungan-keuntungan di atas, pengelolaan sistem informasi dan teknologi

informasi dengan sistem outsourcing juga memiliki kelemahan, diantaranya:

1. Perusahaan cenderung kehilangan kendali atau tidak dapat memonitor secara utuh

terhadap pengembangan sistem informasi.

2. Kemanan terhadap data internal perusahaan sangat rentan karena bisa saja pihak

outsourcer menjual data dan informasi perusahaan ke pesaing.

3. Terjadi perbedaan kompensasi dan manfaat antara tenaga kerja insourcing dengan

tenaga kerja outsourcing.

4. Perusahaan tidak bisa mendapatkan semua kebutuhan dan keunggulan kompetitif dari

pihak outsourcer seluruhnya karena pihak outsourcer harus memikirkan klien lainnya

juga.

5. Terdapat kelemahan dalam kontrak outsourcing yang berjangka lebih dari 3 tahun,

karena dapat mengurangi fleksibilitas seandainya kebutuhan bisnis berubah atau

perkembangan teknologi yang menciptakan peluang baru dan adanya penurunan

Page 10: labkomsb.staff.ipb.ac.idlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/nuranipertiwi_k... · Web viewPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING DI PERUSAHAAN Oleh: Nurani Pertiwi

harga, maka perusahaan harus merundingkan kembali kontraknya dengan pihak

outsourcer.

6. Perusahaan menjadi sangat tergantung kepada pihak outsourcer karena perusahaan

kurang begitu memahami sistem informasi atau teknologi informasi yang

dikembangkan sehingga sulit untuk mengembangkan atau melakukan inovasi secara

internal di masa mendatang.

3.2 Model Insourcing

Dengan menggunakan model insourcing perusahaan akan mengoptimalkan karyawan

dalam perusahaan untuk dipekerjakan di luar perusahaan berdasarkan kompetensi dan minat

karyawan itu sendiri dan difasilitasi oleh perusahaannya. Insourcing bisa dalam bentuk

bekerja di luar perusahaan secara fulltime, fifty-fifty atau temporary. Kompensasi yang

diterima juga mengikuti pola tersebut. Artinya mereka akan dibayar secara penuh oleh

perusahaan yang menggunakannya, atau sharing dengan perusahaan asalnya atau perusahaan

asal hanya menanggung selisih gaji (Zilmahram, 2009). Insourcing dapat pula diartikan

dengan suatu organisasi yang membangun fasilitas atau sentra bisnis baru yang

mengkhususkan diri pada layanan atau produk tertentu (en.wikipedia.org). Dalam kaitannya

dengan TI, Insourcing atau Contracting merupakan delegasi dari suatu pekerjaan ke pihak

yang ahli (spesialis TI) dalam bidang tersebut dalam suatu perusahaan.

Perusahaan cenderung menggunakan insourcing karena untuk mengurangi biaya pajak

dan tenaga kerja. Perusahaan yang mempunyai pengalaman yang tidak puas atau kegagalan

dalam pengembangan sistem dengan outsourcing kemudian menggantinya dengan

insourcing. Sebagian perusahaan merasa bahwa dengan insourcing mereka dapat mengontrol

pengembangan atau pekerjaan lebih baik, cepat dan terarah. Sedangkan menurut Zilmahram

(2009), penggunaan model insourcing dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

1. Untuk mengoptimalkan kompetensi dan skill karyawan di dalam perusahaan.

2. Sebagian kompetensi tertentu tidak lagi diperlukan dalam perusahaan karena terjadi

perubahan visi dan misi.

Page 11: labkomsb.staff.ipb.ac.idlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/nuranipertiwi_k... · Web viewPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING DI PERUSAHAAN Oleh: Nurani Pertiwi

3. Untuk mempersiapkan karyawan fokus dan ahli pada bidang tertentu sehingga

karyawan dapat menempuh karir baru di luar perusahaan.

Proses insourcing dalam perusahaan harus memperhatikan hal-hal berikut ini :

1. Perencanaan : membentuk rencana pengembangan sistem informasi yang memenuhi

rencana-rencana strategis dalam organisasi.

2. Analisis : menentukan kebutuhan-kebutuhan sistem yang diusulkan.

3. Desain : merancang sistem yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diperoleh

pada tahapan analisis.

4. Implementasi : membuat sistem dan menyiapkan infrastruktur untuk sistem.

5. Pemeliharaan : mendukung sistem yang telah berjalan.

Dengan menerapkan insourcing, perusahaan akan mendapatkan kelebihan/keuntungan

sebagai berikut :

1. Umumnya sistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan spesifikasi kebutuhan

perusahaan dan dokumentasi yang lebih lengkap karena karyawan yang ditugaskan

mengerti kebutuhan sistem dalam perusahaan.

2. Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance) terhadap sistem

informasi karena proses pengembangannya dilakukan oleh karyawan perusahaan

tersebut.

3. Kendali terhadap aplikasi strategi dan pengambilan keputusan dalam pengembangan

sistem infomasi sepenuhnya ada ditangan perusahaan tersebut.

4. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia, dimana karyawan mendapatkan

kesempatan untuk belajar dan membangun sistem informasi perusahaan.

5. Lebih mudah dalam melakukan pengawasan (security access) pada proses

pengembangan sistem dan keamanan data lebih terjamin karena hanya melibatkan

pihak perusahaan.

6. Dalam pengembangannya membutuhkan biaya yang relatif lebih rendah karena hanya

melibatkan pihak perusahaan.

7. Adanya insentif tambahan bagi karyawan yang diberi tanggung jawab untuk

mengembangkan sistem informasi perusahaan tersebut.

8. Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan dapat segera

melakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem tersebut. Dalam jangka panjang

Page 12: labkomsb.staff.ipb.ac.idlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/nuranipertiwi_k... · Web viewPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING DI PERUSAHAAN Oleh: Nurani Pertiwi

akan meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan, sekaligus menunjukkan

kemandirian dalam berusaha dan menambah rasa percaya diri perusahaan akan

kemampuannya.

9. Sistem informasi yang dikembangkan dapat diintegrasikan dengan lebih mudah dan

lebih baik terhadap sistem yang sudah ada.

10. Rasa ikut memiliki yang dimiliki oleh pihak karyawan sehingga dapat mendukung

pengembangan sistem yang sedang dijalankan dan tidak adanya konflik kepentingan

bila dibandingkan dengan outsourcing.

11. Cocok untuk pengembangan sistem dan proyek yang kompleks.

12. Kedekatan departemen yang mengelola sistem informasi dengan end-user sehingga

akan mempermudah dalam mengembangkan sistem sesuai dengan harapan.

13. Pengambilan keputusan yang dapat dikendalikan oleh perusahaan sendiri tanpa

adanya intervensi dari pihak luar

Selain mendapatkan keuntungan, ada beberapa kelemahan yang harus diperhatikan

perusahaan ketika menerapkan insourcing, yaitu :

1. Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu yang relatif lama dalam

perbaikan dan modifikasi terhadap pengembangan sistem informasi karena

konsentrasi karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin sehari-hari, sehingga

pelaksanaannya menjadi kurang efektif dan efisien.

2. Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM dalam perusahaan yang

menguasai teknologi informasi.

3. Resiko kegagalan pengembangan sistem informasi menjadi tanggung perusahan

sepenuhnya.

4. Perubahan dalam teknologi informasi yang terjadi secara cepat belum tentu diikuti

oleh cepatnya perusahaan dalam mengadaptasi perubahan tersebut, sehingga bisa saja

menyebabkan tekhnologi yang digunakan oleh perusahaan tidak up to date.

5. Membutuhkan waktu dan biaya tambahan untuk melakukan pelatihan bagi operator

dan programmer dalam mengembangkan sistem informasi perusahaan.

6. Perusahaan dalam jangka pendek belum dapat merasakan hasil dari pengembangan

sistem informasi perusahaan.

Page 13: labkomsb.staff.ipb.ac.idlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/nuranipertiwi_k... · Web viewPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING DI PERUSAHAAN Oleh: Nurani Pertiwi

7. Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang sistem informasi dapat menyebabkan

kesalahan persepsi dalam pengembangan sistem dan hal tersebut menjadi tanggung

jawab perusahaan.

8. Pada umumya penggunaan sumber daya sistem informasi dalam perusahaan belum

optimal karena karyawan tidak memiliki spesialisasi (core competency) dalam bidang

pengembangan sistem informasi.

9. Batasan biaya dan waktu yang tidak jelas karena tidak adanya target yang ditetapkan

sehingga sulit untuk diprediksi oleh perusahaan.

KESIMPULAN

Sistem informasi merupakan suatu hal yang sangat penting untuk suatu perusahaan

sejalan dengan perkembangan teknologi. Sistem informasi harus disesuaikan dengan proses

bisnis perusahaan agar dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh suatu bagian

tertentu pada perusahaan tersebut. Ada dua cara pengembangan sistem informasi yang

efektif, yaitu secara outsourcing dan insourcing. Setiap cara memiliki kelebihan dan

kelemahannya masing- masing tetapi hal tersebut dapat diminimalisir tergantung dari tujuan

yang ingin dicapai oleh perusahaan dan bagaimana kondisi yang terjadi pada perusahaan.

Pemilihan mengenai penggunaan sumber daya mana yang lebih baik dalam suatu perusahaan

juga tergantung dari ruang lingkup, budget, resiko, tingkat kegunaan, dan sejauh mana tingkat

kepentingannya. Adanya pengembangan sistem informasi yang tepat dapat diterapkan secara

optimal dan memberikan dampak yang positif bagi perusahaan.

Page 14: labkomsb.staff.ipb.ac.idlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/nuranipertiwi_k... · Web viewPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING DI PERUSAHAAN Oleh: Nurani Pertiwi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Outsourcing vs Insourcing: What’s best for your Organization?. http://www.outsource2india.com/why_india/articles/outsourcing-versus-insourcing.asp.

 _______. Outsourcing.http://en.wikipedia.org/wiki/Outsourcing. _______. IT Outsourcing. http://www.midas-solusi.com/products-services,en,detail,9,it-

outsourcing

O’Brien, J. A. and G. M. Marakas. 2010. Introduction to Information Systems, fifteenth

edition. The McGraw-Hill Companies, Inc.

Pasaribu, F.T.P. 2010. Outsourcing, Insourcing, dan Selfsourcing. http://ferry1002.blog.

binusian.org/?p=128.

Rahardjo, B. 2006. KesulitanOutsourcingdi Indonesia.http://rahard.wordpress.com/2006/

02/25/kesulitan-outsourcing-di-indonesia/.

Zilmahram, T. 2009. Outsourcing dan Insourcing. http://habahate.blogspot.com/2009/06/

outsourcing-dan-insourcing.html.

Page 15: labkomsb.staff.ipb.ac.idlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/nuranipertiwi_k... · Web viewPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING DI PERUSAHAAN Oleh: Nurani Pertiwi