etika hati nurani

18
Hati Nurani Kelompok 12 : 1. Purwati Ayu (071111010) 2. M. Panji Laksono (071111045) 3. Cahyo A (071111049) 4. Wahyu Nur W. (071111050) 5. Hesti Ani Safitri (071111054) 6. Andhina Putri M. (071111062)

Upload: igusti-agung-angga-putra

Post on 06-Dec-2014

8.705 views

Category:

Education


2 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Etika hati nurani

Hati NuraniKelompok 12 :

1. Purwati Ayu (071111010)2. M. Panji Laksono (071111045)

3. Cahyo A (071111049)4. Wahyu Nur W. (071111050)

5. Hesti Ani Safitri (071111054)6. Andhina Putri M. (071111062)7. Dwi Sari S.I (071111068)

Page 2: Etika hati nurani

SANG PENCERAH “HATI NURANI”

Page 3: Etika hati nurani

Pengertian Hati Nurani

Hati nurani adalah informasi yangdisampaikan oleh jiwa manusia, karena

jiwamanusia berasal dari tingkatan yang

lebihtinggi, dengan demikian jiwa hatilah

yangselalu menjaga manusia agar terhindar

dariperbuatan yang menyimpang dari

hukumSang Pencipta.

Page 4: Etika hati nurani

Jiwa utama adalah kesadaran utama manusia, dialah yang memegang kendali untuk memutuskan segala sesuatu yang hendak dilakukan. Meskipun hati nurani kita mengingatkan untuk selalu berjalan di jalan lurus, namun jika kesadaran utama kita memutuskan untuk tetap melakukan perbuatan buruk,maka tetap saja kita akan melakukan keputusan salah yang telah kita putuskan tersebut.

JIWA UTAMA

Page 5: Etika hati nurani

Kasus Hakim Yang Tergiur suap Seorang Hakim yang jujur, ketika mau pensiun

ditawari sejumlah besar uang jika saja ia mau membebaskan tersangka korupsi yang ditanganinya.

Dia memutuskan untuk menerima uang itu karena memang sangat membutuhkannya, selain untuk membeli rumah bagi tempat tinggalnya nanti jika harus meninggalkan rumah dinasnya, ia juga masih harus membiayai dua anaknya yang sedang kuliah.

Memang tidak ada seorangpun yang tahu tentang “kecurangan” yang dilakukannya. Tetapi sepanjang masa pensiunnya, ia menyesali perbuatan di akhir masa tugasnya itu sebagai yang telah menodai kesetiaan dan kejujurannya sepanjang 35 tahun pengabdiannya bagi dunia pengadilan.

Apa yang menyebabkan hidup sang hakim jadi tidak tenteram?

Page 6: Etika hati nurani

Kasus Thomas Grissom Thomas Grissom bekerja dalam kedudukan

yang cukup penting di sebuah perusahaan yang memproduksi sumber energi nuklir di Amerika.

Grissom kemudian menyadari bahwa bahan yang diproduksi oleh perusahaan tempat dia bekerja itu adalah bahan yang bisa menimbulkan akibat amat buruk bagi kehidupan manusia, apalagi jika dipakai untuk pembuatan senjata.

Grissom memutuskan untuk berhenti bekerja dari perusahaan itu. Dan sebagai akibatnya, ia bukan hanya kehilangan mata pencahariannya, tetapi ia juga dikecam oleh keluarganya serta ditinggalkan oleh istrinya.

Siapa yang mendorong Grissom untuk mengambil keputusan seperti itu?

Page 7: Etika hati nurani

Kesadaran Dan Hati Nurani

“Hati nurani” dapat diartikan sebagaipenghayatan tentang baik atau burukberhubungan dengan tingkah laku kita.

Hatinurani berkaitan erat dengan

kenyataanbahwa manusia mempunyai

kesadaran.Yang mana bisa diartikan semacam

“saksi”tentang perbuatan-perbuatan moral

kita.

Page 8: Etika hati nurani

MENGENAL

Kita mengenal bila kita melihat, mendengar,

atau merasakan sesuatu.

KESADARANKesanggupan manusia untuk

mengenaldirinya sendiri dan berefleksi tentangdirinya.

Page 9: Etika hati nurani

Apakah Hati Nurani Itu?

Kesadaran akankewajiban saya

dalamsituasi konkrit

Instansi (dalam dirisendiri) yang menilaiperbuatan-perbuatan

yang kita lakukan

Instansi (dalam dirisendiri) yang menilaiperbuatan-perbuatan

yang kita lakukan

Perintah

Perintah

Larangan

Larangan

Pilihan Tindakan

Pilihan Tindakan

Pilihan Tindakan

Pilihan Tindakan

Norma-NormaNorma-Norma KebebasanKebebasan

Page 10: Etika hati nurani

Tempat Hati Nurani

Pembatasan Kebebasan:Keluarga,

Masyarakat,Agama,Negara.

Ruang Kebebasan:Fisik,Psikis,Moral

OtonomiMoral

PeranHati

Nurani

Page 11: Etika hati nurani

Kapan Hati Nurani Menilai?

HatiNurani

ProspektifRetrospektif

Penilaian terhadapPerbuatan-perbuatan

Yang telah berlangsung

Penilaian terhadapPerbuatan-perbuatan

Yang akan datang

Kasus Hakim YangTergiur Menerima Suap

Kasus Hakim YangTergiur Menerima Suap

Kasus Thomas GrissomBerhenti dari pabrik Nuklir

Kasus Thomas GrissomBerhenti dari pabrik Nuklir

Page 12: Etika hati nurani

Sifat Hati Nurani

HatiNurani

Adi – Personal

Personal

Berbicara atas namadan penilaian saya sendiri

Melebihi pribadi kita(menerangi pribadi kita)

Diwarnai dan berkembangbersama seluruh kepribadian

kita

Tidak dapat ditawar denganpertimbangan untung - rugi

Page 13: Etika hati nurani

Dimensi-dimensi Subyektif Hati Nurani

Pernyataan moral berkaitan dengan rasa: jahat/baik, buruk/bagus, kejam/lembut dst.

Nurani bersifat intuitif (menyangkut perasaan)

Keputusan etis lahir dari penanalaran yg rasional (ada kesadaran universal).

Nurani bersifat rasional (kebenaran argumentatif)

HatiNurani

Rasa Rasio

Page 14: Etika hati nurani

Hati Nurani dan Struktur Kepribadian

Hati nurani berbeda dengan superego.

Superego hanya menekan, mengerem, menegur tanpa mempedulikan tepat-tidaknya hal itu dari segi tanggung-jawab.

Hati nurani menyangkut unsur pengertian secara obyektif & tanggungjawab.

Ego

Super Ego

Id

Kepribadian menurut Sigmund

Freud

• Kasus orang tua yang tinggal di Panti-jompo

• Kasus anak-anak yangjadi pengamen jalanan

Page 15: Etika hati nurani

Perkembangan Moral

Pra-Konvensional(anak-anak)

Lawrence Kholberg

Konvensional(Remaja)

Pasca-Konvensional(Dewasa)

Hukuman dan KepatuhanRelativis - Instrumental

Kesepakatan (anak manis)Hukum dan Ketertiban

Kontrak Sosial LegalistisPrinsip Etika Universal

Perkembangan Moral tidak selalu berjalan seiring Pertambahan usia

Page 16: Etika hati nurani

Pembinaan Hati Nurani Hati Nurani menerjemahkan pendapat

moral dalam situasi konkrit. Tetapi suatu pendapat moral harus terbuka bagi setiap argumen, bantahan, pertanyaan, keraguan pihak lain. Karena itu hati nurani tidak menggantikan usaha kita untuk mempelajari dengan teliti dan mendalam prinsip dan norma moral.

Hati nurani bisa “tumpul” jika tidak diasah dengan baik. Jadi hati nurani harus dididik. Perlu keterbukaan dan kemauan belajar.

Perlu diperhatikan, bahwa mengikuti suara hati belum tentu keputusan kita benar (hati nurani bagaimanapun tetap dapat keliru).

Page 17: Etika hati nurani

Shame Culture Vs Guilt Culture Shame Culture adalah

kebudayaan dimana pengertian-pengertian seperti “kehormatan”, “reputasi”, “nama baik”, “status”, “gengsi” sangat ditekankan.

Di sini, bukan perbuatan obyektif (jahat atau baik) yang penting, tetapi diketahui atau tidak oleh orang lain.

Sangsinya berasal dari luar, yaitu apa yang dikatakan dan difikirkan oleh lingkungannya.

Guilt culture adalah kebudayaan dimana pengertian-pengertian seperti “kebersalahan”, “dosa”, “tanggung-jawab” sangat dipentingkan.

Di sini yang penting dan dinilai adalah perbuatan obyektif yang dilakukan. Penilaian dilakukan oleh diri sendiri.

Sangsinya berasal dari dalam, yaitu rasa bersalah, atau ketenangan batin.

Page 18: Etika hati nurani

TERIMA KASIH