silmina farhani komalin & farida & nurani f – ruang kecil

17
RUANG KECIL karya : Silmina Farhani Komalin 1101120278 Nurani Fitriyah 1101124334 Farida Fitri Kusumastuti 1101121304

Upload: vutram

Post on 30-Dec-2016

238 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: SILMINA FARHANI KOMALIN & Farida & Nurani F – Ruang Kecil

RUANG KECIL

karya :

Silmina Farhani Komalin 1101120278

Nurani Fitriyah 1101124334

Farida Fitri Kusumastuti 1101121304

Page 2: SILMINA FARHANI KOMALIN & Farida & Nurani F – Ruang Kecil

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 1

Pemeran

Donna Fidellya : Wanita yang bekerja di DPR

Kenzie : Putra sematang wayang Donna

Aditya : Suami Donna , hanya nama

Putri : Sekretaris/Asisten Donna

Irwan : Calon Kontraktor 2 dan kontraktor penyuap

Liza : sahabat Donna

Erwin : Sutradara Iklan

Dewi & Marta : Wartawan Nurani Rakyat

Budi : Menteri pembangunan

Antonius : Calon kontraktor 1

Doni : Calon Kontraktor 3

Polisi 1,2 : Polisi

Penyidik 1,2 : Penyidik

LATAR : Sebuah ruangan kecil , tanpa perabot selain meja kecil di tengah ruangan.

Seorang anak kecil sedang menulis buku di meja tersebut.

Ada yang lucu dari dunia yang semakin menua. Ia meringkih menanti ulur tangan

manusia, Ia terseok, tertatih namun manusia masih saja sibuk dengan dunianya sendiri,

buta, tuli. Oh Ada yang lebih jenaka dari itu, hilangnya nurani dari hati mereka. Serakah,

Angkuh diatas hak manusia lain, hilangnya asa, empati dan simpati. Asal perut sendiri terisi,

perut lain tak perlu dipikiri. Tak kusangka, ada yang lebih bengis dari seorang pencuri nasi,

Ia maling berdasi yang tak segan merampas hak rakyat negeri.

Aaaaah… aku lupa, kalian tak mengenalku, aku hanya bocah yang candu berdiam

diri di ruang ini, menulis, mengamati dunia yang penuh sandiwara. Aku hanya bocah yang

gemar merangkai kata, menjalinnya menjadi sebuah cerita. Aku hanya bocah, yang kelak

kan bercerita tentang sebuah kisah, kisah yang berawal dari ruang kecil yang akan menjadi

saksi cerita .

***

Di sebuah kantor di dalam gedung Dewan Perwakilan Rakyat, seorang wanita tengah

melakukan syuting sebuah iklan layanan masyarakat .

Page 3: SILMINA FARHANI KOMALIN & Farida & Nurani F – Ruang Kecil

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 2

Donna : (menghadap kamera)

“Koruptor adalah Pencuri!

Koruptor adalah Teroris!

Koruptor adalah Perampok!

Koruptor adalah penghianat!

Koruptor adalah Kejahatan!

Koruptor adalah Kenistaan!

Marilah menjadi bangsa yang cerdas!

Mari bersama kita katakan TIDAK pada Korupsi!

Katakan TIDAK pada korupsi ! “ ( tangan mengepal )

Sutradara : “CUT ! Oke bagus sekali Bu Donna . “ (Bertepuk tangan)

Donna : “Terimakasih pak Erwin . Bagian saya hanya ini saja kan pak ?”

Sutradara : “Iya bu Donna , setelah selesai pengeditan hasilnya akan saya tunjukkan ke

ibu sebelum siap tayang .”

Di tengah syuting , seorang asisten masuk ke dalam ruangan dan menghampiri Donna.

Asisten : “Permisi ibu Donna ada wartawan dari ‘Nurani Rakyat’ yang mencari ibu .“

Donna : “Oh sudah datang rupanya, tolong dipersilahkan masuk. “

( 2 orang wartawan masuk ke ruangan )

Wartawan 1 : “Selamat siang ibu.. kami dari Harian ‘Nurani Rakyat’ yang dua hari kemarin

telah membuat janji untuk mewawancarai Ibu. Nama saya Dewi dan ini

rekan saya Marta . “

Donna : ( menyalami keduanya ) “Silahkan duduk , maaf kantor saya sedang ramai.”

Wartawan 1 : “Iya ibu tidak apa apa . Ada syuting apa kalau boleh tahu ? “

Donna : “Ini mbak, syuting untuk iklan layanan masyarakat memperingati hari anti

korupsi.”

Wartawan 1 : “Hebat sekali.. Tidak salah memang memilih ibu Donna sebagai figur anti

korupsi untuk harian kami. “

Donna : “Hahaha jangan berlebihan mbak , saya masih belajar menjadi tokoh

masyarakat yang baik. “

Wartawan 1 : “Iya kami tidak berlebihan kok, hehehe . Baiklah , langsung saja kita mulai

wawancaranya ya bu. Kami akan mengajukan beberapa pertanyaan terkait

Page 4: SILMINA FARHANI KOMALIN & Farida & Nurani F – Ruang Kecil

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 3

masalah korupsi untuk nanti dimuat di harian ‘Nurani Rakyat’ pada

peringatan hari anti korupsi. Silahkan Dewi .”

Wartawan 2 : “Baik saya mulai dengan pertanyaan pertama. Bagaimana pendapat ibu

tentang kasus korupsi yang belakangan ini banyak menimpa para pejabat

pemerintahan ?”

Donna : “Menurut saya korupsi di kalangan pejabat sungguh sangat memalukan dan

mencemarkan nama pemerintahan. Sangat disayangkan para pejabat yang

dipilih rakyat untuk menjadi wakil mereka di pemerintahan malah

melakukan tindakan yang merugikan dan memakan hak rakyat. Padahal

menurut saya wakil rakyat ini sudah diberikan gaji dan fasilitas yang cukup

untuk memenuhi kebutuhan sehari - harinya. “

Wartawan 1 : “Lalu menurut ibu, bagaimana cara agar para pejabat tidak tergiur untuk

melakukan korupsi ?”

Donna : “Yang pertama tentu saja selalu ingat bahwa selalu ada Tuhan yang

mengawasi segala perbuatan kita. Berikutnya saya selalu mengingatkan diri

sendiri bahwa saya bisa berada di sini karena rakyat yang memberikan

kepercayaan mereka kepada saya sebagai fasilitator penyampai aspirasi

mereka, dan dari uang negara saya bisa menghidupi keluarga. karena itu

saya harus bisa menjalankan kewajiban saya kepada negara khususnya

rakyat dengan sebaik-baiknya.”

Ditengah wawancara tiba-tiba sekretaris masuk ruangan dengan tergopoh-gopoh.

Sekretaris : “Maaf ibu ada telepon dari Yayasan Peduli Anak Jalanan , sepertinya ingin

menanyakan masalah donasi . “ ( mengulurkan handphone )

Donna : “Maaf saya jawab telpon dulu ya mbak. ( mengambil handphone dan keluar

ruangan ) . Hallo… , Iya benar ini dengan saya Donna Fidellya . Oh masalah

donasi kesehatan anak jalanan … Iya pak, saya ikut menyumbang sebesar 10

juta. Nanti uangnya akan ditransfer oleh sekretaris saya . Ah bapak

berlebihan, saya melakukan ini sebagai bentuk kewajiban kepada sesama

manusia saja kok . Kalau ada agenda silahkan diinfokan ke sekretaris saya

saja ya pak, kalau kebetulan saya tidak ada acara, pasti akan saya

Page 5: SILMINA FARHANI KOMALIN & Farida & Nurani F – Ruang Kecil

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 4

sempatkan datang . Iya pak terimakasih sama - sama . Selamat siang..” (

menutup pembicaraan )

BDonna : (Kembali masuk keruangan) “Bagaimana mbak? Apa masih ada lagi yang

ingin ditanyakan ?”

Wartawan 2 : “Kami rasa informasi yang ibu berikan sudah cukup. Terimakasih bu atas

waktunya. “

Donna : “ Iya mbak sama-sama. Senang bisa membantu.” (berjabat tangan)

***

Disuatu pagi yang cerah , wanita cantik itu berjalan terburu buru menuju kantornya

karena akan menghadiri rapat penting. Tiba - tiba handphone nya berdering . Kemudian…

Donna : “Hallo, iya benar dengan Donna di sini. Iya benar saya istri bapak Aditya.

(terkejut) Apa?? apakah benar? Bapak bercanda.. Tidak mungkin.. tidak

mungkin.. suami saya mengalami kecelakan (menangis dan menjatuhkan

handphone) tidaak.. tidak mungkin ini terjadi.. aku tak mungkin kehilangan

suamiku secepat ini. ” (duduk, menangis dan meratapi keadaan, berjalan

tertatih seperti hilang kesadaran meninggalkan panggung)

100 hari setelah kepergian suaminya, wanita itu duduk merenung di kantornya sambil

menatap foto keluarga yang ada di atas meja. Kemudian.....

Donna : “Tak terasa 100 hari sudah aku kehilangan lelaki yang paling aku cintai.

Lelaki yang selalu berada disampingku dan menguatkan ku saat aku

terjatuh, kini aku harus berjuang sendiri. “ (sambil memeluk foto

keluarganya)

Putri : (mengetuk pintu) “Tok tok tok, Bu Donna.. Bu Donna boleh saya masuk?

ada yang ingin saya laporkan.”

Donna : (sambil mengusap air mata dan meletakkan foto diatas mejanya) ” Iya Putri

silahkan masuk.”

Putri : (Masuk membawa beberapa map) “ Ibu Donna maaf saya ingin melaporkan

beberapa tagihan yang ditujukan untuk ibu. ”

Donna : “ Tagihan apa saja itu Put? ” (Terheran)

Putri : (menyerahkan map) “Ini ada beberapa tagihan, mulai dari tagihan mobil,

tanah, rumah , dan beberapa tagihan lain yang berasal dari suami ibu. ”

Page 6: SILMINA FARHANI KOMALIN & Farida & Nurani F – Ruang Kecil

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 5

Donna : (sambil membuka map memandangi tiap lembar kertas yang ada

dihadapannya kemudian menutup dan tersenyum) “Haaaaaaah .“

Putri : “Bu Donna, apa yang bisa saya lakukan dengan semua tagihan ini bu?

Apakah ada yang bisa saya bantu? ”

Donna : (tersenyum) “Tidak put, tidak ada yang perlu dibantu. Biar saya saja yang

mengurus ini semua. Lanjutkan saja pekerjaanmu. Terimakasih sudah

membawakan berkas ini ke ruangan saya.”

Putri : “Baik bu, saya akan melanjutkan pekerjaan saya, jika ibu membutuhkan

sesuatu lagi, ibu dapat memanggil saya. “ (beranjak meninggalkan ruangan )

Donna : (Tersenyum) ” Baik put, Terimakasih.”

Donna : (Membuka kembali map sembari bergumam dan menatap foto keluarganya)

“ Mas, andai saja kamu masih disini.. aku tidak akan menanggung beban ini

sendirian. aku tidak akan merasa sepi seperti ini. (bangkit membawa map

dan tersenyum) aah, sudahlah, ini sudah takdir yang Tuhan timpakan

padaku. Ini salah satu cara Tuhan menyayangiku. Aku harus bangkit dan

tetap menjalani hidupku .” (pergi keluar ruangan sembari membawa map)

***

Hari demi hari berlalu, wanita tersebut berjuang untuk dapat memenuhi kebutuhannya.

Ia semakin tegar. Hingga suatu hari, wanita tersebut terpilih menjadi penanggung jawab

proyek pembangunan jalan tol terpanjang di Indonesia yang dibangun di daerah

Sumatera. Suatu hari di rapat proyek pembangunan tol

Menteri : “Saya selaku menteri pembangunan, menyampaikan mandat yang diberikan

oleh bapak presiden untuk proyek pembangunan tol. Indonesia

menargetkan pembangunan jalan tol 1.000 kilo meter (KM) hingga 2019.

Pembangunan jalan bebas hambatan itu akan membentang di setiap koridor

ekonomi. Terkait pembebasan lahan dan pembangunan tol, pemerintah

pusat telah menyiapkan sejumlah dana yang terdiri dari APBN dan Badan

Layanan Umum (BLU) yang mencapai Rp 6.8 triliun. Ada yang ingin

ditanyakan? “

Donna : (mengangkat tangan) “Pak, saya ingin bertanya. Lalu bagaimana terkait

kontraktor yang bertanggung jawab atas proyek ini ,pak?”

Page 7: SILMINA FARHANI KOMALIN & Farida & Nurani F – Ruang Kecil

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 6

Menteri : “Untuk kontraktor dan perizinan selanjutnya diurus oleh penanggung jawab

proyek, untuk koridor ekonomi Sumatera, jalan tol yang akan digarap

konstruksinya membentang rute Medan Kualanamu-Tebing Tinggi,

Palembang-Indralaya yang Totalnya sepanjang 346 KM. Apakah ibu Donna

bersedia menjadi penanggung jawab proyek tersebut?”

Donna : “Bapak yakin saya akan menjadi penanggung jawab proyek besar ini?”

Mentri : “Iya, saya yakin. Ibu adalah orang yang tepat, dan saya tidak memiliki alasan

lain untuk tidak memilih ibu sebagai penanggung jawab. Ini juga untuk

kepentingan rakyat.”

Donna : “Hmm.. baiklah. Jika bapak memberikan kepercayaan ini kepada saya dan

jika ini merupakan mandat dari negara serta untuk kepentingan rakyat,

sebagai bentuk pengabdian saya kepada negera, saya akan menerima

dengan kesadaran penuh dan tanggung jawab.”

Menteri : “Baiklah terimakasih atas ketersediaan ibu, semoga proyek ini dapat

berjalan dengan baik. ”

***

Untuk mendapatkan kontraktor dalam proyek pembangunan jalan tol, maka

dilaksanakan lah sebuah pertemuan antara wanita itu dengan calon kontraktor.

Donna : “ Selamat siang bapak-bapak calon investor, terimakasih telah bergabung

bersama kami dalam mega proyek pembangunan jalan tol di pulau

Sumatera. Sebelum kami melanjutkan agenda selanjutnya, mungkin bapak-

bapak bisa memperkenalkan diri terlebih dahulu.”

Orang 1 : “ Perkenalkan nama saya Antonius Darmawan dari PT. Suka Jaya, Bandung. ”

Orang 2 : “ Perkenalkan nama saya Irwan Wisnu dari PT. Kusuma Bakti, Jakarta. ”

Orang 3 : “ Nama saya Doni Alexander dari PT. Terang Karya, Malang. ”

Donna : “ Terimakasih. Baiklah, saya akan menjelaskan. Proyek ini adalah proyek

besar senilai Rp. 6.8 T dan kami tidak bisa melakukan membangunnya

sendiri, oleh karena itu kami membutuhkan kontraktor yang bisa dipercaya

dan capable untuk menangani proyek ini. Segala bentuk pelaksanaan pada

proyek ini merupakan tanggung jawab saya. Saat ini kami memberikan

waktu 6x24 jam kepada saudara untuk melaksanakan persiapan, kemudian

saudara wajib mengumpulkan track record dan sertifikat terhitung 3 hari

Page 8: SILMINA FARHANI KOMALIN & Farida & Nurani F – Ruang Kecil

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 7

dari sekarang jika ingin tetap mengikuti seleksi tender pada proyek ini.

Untuk selanjutnya kami akan menyeleksi dan menentukan siapa yang akan

membantu pembangunan jalan tol ini. Apa ada yang ingin ditanyakan? ”

Orang 1,2,3 : (menggeleng, senyum dan diam tanda mengerti)

Donna : “Baik jika tidak ada yang ingin ditanyakan, terimakasih saya rasa cukup

pertemuan kita hari ini. Saya harap kita dapat bekerjasama dengan baik

nantinya . “ (bangkit dan bersalaman dengan orang 1,2,3)

Setelah rapat berakhir, wanita itu masih berada di ruangannya sambil membereskan

barang-barangnya lalu berjalan meninggalkan ruangan. Tiba-tiba , salah satu kontraktor

menghampirinya

Irwan : “ Maaf mengganggu waktunya, apakah ibu sedang terburu-buru? Ada

beberapa hal yang ingin saya bicarakan. “

Donna : “ Oh iya ada apa pak? “

Irwan : “ Sebelumnya jika mungkin ibu lupa, nama saya Irwan dari PT. Kusuma Bakti

Jakarta. Sebenarnya begini bu, saya ada sedikit penawaran kepada ibu

terkait proyek ini. “

Donna : “Maksud bapak ? “

Irwan : “Begini bu apa tidak lebih baik kalau kita duduk dulu (mencari tempat tiduk).

(setelah duduk) Hmm.. apa ibu bersedia bekerja sama dengan saya? “

Donna : “Saya tidak mengerti maksud bapak, bukankah tadi sudah saya katakan

bahwa tender akan dibuka minggu depan. “

Irwan : “Begini bu, saya ini pemegang proyek rumah sakit umum di Karawang,

Grand Mall Indonesia, gedung DPR Jawa Timur, dan masih banyak lagi

proyek pemerintah yang sudah saya kerjakan. Ini sertifikat dan track record

saya, mungkin ibu bisa mempelajari dulu. “

Donna : “Maaf ya pak sesuai kesepakatan tadi, pengumpulan track record terhitung

3 hari dari sekarang. “

Irwan : “Jadi begini bu, apa ibu mau bekerja sama dengan kami dalam proyek ini?

Kami meminta tolong ibu untuk meloloskan kami sebagai tender utama

pada proyek ini. Sebagai imbalannya kami akan memberi ibu hadiah sebesar

Rp. 3 M serta 7% dari hasil bersih kami nantinya. Penawaran menarik

Page 9: SILMINA FARHANI KOMALIN & Farida & Nurani F – Ruang Kecil

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 8

bukan? Ibu hanya meloloskan kami pada proyek ini, dan ibu akan

mendapatkan hadiah setelah itu. Ini demi kebaikan kita bersama bu.

Bagaimana bu? “

Donna : (hanya terdiam)

Irwan : “Hmmmm.. nampaknya ibu membutuhkan waktu untuk memutuskan, saya

tidak menuntut ibu untuk menjawab tawaran saya sekarang. Mungkin bisa

dipikirkan dahulu, di map tersebut saya lampirkan kartu nama saya, jika ibu

bersedia dengan tawaran ini, ibu bisa menghubungi saya di nomer tersebut.

Donna : “Maaf pak irwan, apakah sudah selesai penjelasannya? Kalau sudah saya izin

pergi dahulu. Selamat siang. “

Keesokan harinya wanita tersebut terngiang atas iming-iming bapak irwan, hati kecilnya

menolak namun kesempatan yang terbuka begitu lebar seolah membujuknya untuk

masuk ke dalam lubang yang salah. Di tengah kebimbangan yang ia rasakan, ia teringat

dengan sahabat kuliahnya. Kemudian…

Donna : (dalam telepon) "Hai Liza apa kabar? sama nih Alahamdulillah baiik. Lama ya

gak ketemu, kamu ada waktu kosong ga? kangen nih, sekalian ada hal

penting yang pengen aku ceritain, mau minta saran nih. Okey deeeh, jumat

malam yah kita ketemu ditempat biasa. okedeh liza, see you, have a nice

day. “

(Hari pertemuanpun tiba)

Liza : “ Hai Don, tumben ngajak ketemuan? Biasanya ibu DPR yang udah ngehitz

ini sibuk sekali. Hahaha “

Donna : “ Aah jangan gitu laah, aku masih seperti biasa kok. “

Liza : “ Jadi apa nih hal penting yang mau diceritain? kepooo niih? “

Donna : “ Jadi gini aku diangkat jadi penanggung jawab pembangunan tol terpanjang

di Sumatera, kebetulan ada kontraktor yang akan memberiku hadiah Rp 3 M

dan 7% dari keuntungan bersih yang mereka dapatkan asal aku

meloloskannya menjadi kontraktor utama, sedangkan waktu tender masih 2

hari lagi. bagaimana menurutmu? “

Page 10: SILMINA FARHANI KOMALIN & Farida & Nurani F – Ruang Kecil

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 9

Liza : “ Yaampuun Donna. Jangan mau iiiih. itu namanya uang suap, itu yang

dilarang negara, ingat suap itu perbuatan jahat. ”

Donna : “ Tapi liz, coba deh kamu bayangin di posisiku saat ini. Aku ditinggal suami

dan harus menghidupi anak yang masih kecil sampai nanti dia kuliah, bayar

tagihan listrik, rumah, kendaraan. Aaaaah…. mana mungkin aku bisa penuhi

semua itu sendirian ?? “

Liza : “ Donna.. istighfar, ingat profesionalitas kamu. Ingat kamu itu wakil rakyat,

rakyat memberikan kepercayaannya padamu, bagaimana mungkin kamu

menghianati kepercayaan mereka? Ingat kasus suap itu pintu gerbang

korupsi! “ (mulai geregetan)

Donna : (merasa tersinggung dan menaikan nada suara) “ Liz Lo ga pernah tau

perasaan gue deh, lo ga pernah ngerti gimana beratnya hidup gue saat ini

tanpa mas Adit. Gaji pokok gue ga seperti yang lo bayangin! Aaah… mana

mas Adit juga ninggalin utang perusahaannya sebesar Rp. 876 juta, gimana

gue bisa ngadepin ini liz?? gimana? “ (nangis)

Liza : “ Don, tenangin diri dulu, ingat don kamu pinter, kamu juga public figure.

Banyak jalan. Apa yang lebih mahal dari kejujuran Don? Ingat sumpah

jabatan kamu. Apa kamu ga malu ngelakuin ini ? “

Donna : “ Aaaah… omong kosong! (menggebrak meja) gue itu selalu salah dimata lo,

dan lo bisa ngertiin keadaan gue sekarang. “ (pergi meninggalkan tempat)

Liza : “ Donn.. Donn mau kemana?? (berteriak dan memanggil). Andai kamu tau

don, aku hanya ingin menjadi teman yang baik untukmu. Aku hanya ingin

menjagamu dari tindakan yang salah. “ (berbisik lirih sembari berjalan

keluar)

***

Semalaman ia memikirkan tawaran dari pak irwan. Hingga akhirnya keesokan hari saat

penentuan kontraktor pun tiba, dan ia memberikan keputusan atas kebimbangannya.

Irwan : “ Terimakasih bu sudah memenangkan kami, sebagai hadiahnya ini cek yang

sudah saya janjikan. Rp 3 M sebagai uang hadiah untuk ibu. “

Donna : “ Senang bekerja sama dengan anda. Saya harap kerja anda juga bagus dan

kerja sama kita berlangsung terus menerus. “

Page 11: SILMINA FARHANI KOMALIN & Farida & Nurani F – Ruang Kecil

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 10

Irwan : “ Ini cek sebesar Rp 2 M sebagai uang kemudahan agar dana BLU dan APBN

untuk proyek ini segera cair, yaaah anggap saja sebagai “pelicin” untuk ke

DPR pengurus dana. Apakah ibu bisa menolong kami? “

Donna : “ Baiklah, cek ini akan saya serahkan ke anggota DPR yang lain agar dana

proyek ini segera turun. “

Irwan : “ Terimakasih untuk kerjasama yang sangat baik ini ibu Donna. “

Donna : “Sama sama, kalau begitu saya izin pergi dulu. Selamat sore.“

Hari demi hari wanita tersebut semakin tergiur dan terlena dengan apa yang telah ia

dapatkan. Semakin hari ia pun semakin lihai mencari celah tindak korupsi, hingga suatu

hari terjadi percakapan antara Irwan dan wanita itu.

( Percakapan via telepon)

Donna : “Selamat pagi Bapak Irwan, bagaimana kelanjutan proyeknya pak? Sudah 3

bulan ini, bagaimana progresnya?“

Irwan : “Semuanya berjalan lancar bu, ini semua berkat bu Donna tapi sebenarnya

ada sedikit kendala bu.“

Donna : “Kendala apa itu pak?“

Irwan : “Jadi begini, setelah kami melakukan perhitungan secara matang, total

proyek ini sebesar Rp. 5.3 Trilliun, sehingga keuntungan bersih yang bisa kita

dapat hanya sekitar Rp 1.2 Triliun. Angka yang kecil untuk proyek sebesar

ini.“

Donna : “Saya mengerti maksud bapak. Baiklah akan saya mintakan tambahan dana

APBN untuk proyek ini untuk meningkatkan keuntungan kita.“

Irwan : “Ooooh ibu Donna pintar sekali, terimakasih atas pengertian ibu. Baiklah

akan saya tunggu kabar baik dari ibu.“

Donna : “Baiklah, selamat siang.“

***

Semakin hari semakin menggebu niatnya memperkaya diri. Wanita tersebut lupa akan

jabatannya sebagai wakil rakyat, hingga suatu hari dia didatangi orang dari kepolisian

dan KPK datang ke kantor wanita itu untuk melakukan pemanggilan pemeriksaan. Di

kantornya, wanita itu sedang asyik mengerjakan pekerjannya.

Page 12: SILMINA FARHANI KOMALIN & Farida & Nurani F – Ruang Kecil

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 11

(Terjadi percakapan diluar kantornya)

Polisi 1 : “Maaf, apakah benar ini kantor Bu Donna? Apakah beliau ada? kami utusan

dari kepolisian dan KPK ingin bertemu dengan beliau.“

Putri : “Benar pak ini kantor bu Donna. Kebetulan beliau ada tapi maaf

sebelumnya, bapak-bapak ini ada keperluan apa ingin bertemu Bu Donna?“

Polisi 2 : “Kami diberi tugas menyerahkan surat pemanggilan untuk melakukan

kesaksian atas kasus yang sedang kami tangani.” (menunjukkan surat tugas

dari kepolisian)

Putri : “Oh, baik pak. Tunggu sebentar, saya sampaikan kepada Bu Donna terlebih

dahulu.” (masuk ke dalam ruangan)

( Sementara di dalam ruangan…)

Putri : “Bu, maaf di luar ada 2 orang dari kepolisian ingin bertemu dengan ibu.”

Donna : “Ada tujuan apa mereka ingin menemuiku?”

Putri : “Saya kurang paham bu, tapi mereka membawa surat tugas resmi dari

kepolisian.”

Donna : “Oh, begitu. Yasudah biarkan saja mereka masuk.”

Putri : “Baik bu.” (meninggalkan ruangan)

( Diluar ruang kerja..)

Putri : “Pak, silahkan masuk, Bu Donna sudah menunggu bapak di dalam. Mari saya

antarkan.

Polisi 1 2 : “Terimakasih mbak.”

( Masuk kedalam ruangan.. )

Polisi 2 : “Selamat siang bu, kami dari kepolisian dan KPK ingin menyerahkan surat

panggilan untuk dapat sebagai saksi dalam kasus yang sedang kami

tangani.”

Donna : “Kasus apa itu pak?” (heran)

Polisi 1 : ”Untuk lebih jelasnya, silahkan ibu baca saja isi surat ini dan kami harap ibu

dapat hadir ke kantor sesuai waktu yang telah tertera dalam surat panggilan

tersebut.”

Donna : “Oh, baik pak nanti akan saya baca dan saya usahakan untuk hadir.”

Polisi 1 : “Baiklah bu saya rasa cukup, kami permisi dulu.”

Donna : “Baik pak terimakasih.”

Page 13: SILMINA FARHANI KOMALIN & Farida & Nurani F – Ruang Kecil

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 12

Di dalam kantornya, wanita itu membuka surat yang diserahkan oleh polisi lalu membaca

isi surat tersebut kemudian….

Donna : (sambil membuka lalu membaca isi surat) “Dengan surat ini, kami

mengharapkan kehadiran ibu besok, 23 November 2015 pukul 14.00 di

kantor KPK guna melaksanakan penyidikan lebih lanjut. (menutup surat)

Bah surat apa lagi ini, apakah aku harus menghadiri panggilan ini?

Sedangkan aku tidak merasa melakukan kesalahan apapun. (bingung) Ah

sudah lah sebagai warga yang taat hukum, aku akan menghadiri undangan

ini, mungkin saja kesaksianku dapat membantu penyelidikan mereka.”

( 23 November 2015 jam 14.00 di ruang penyidikan )

Penyidik 1 : “Silahkan masuk bu Donna, terimakasih sudah menghadiri undangan kami.

Kami disini hanya ingin mengajukan beberapa pertanyaan. Kami harap

jawaban ibu dapat membantu kami dalam menyelesaikan kasus ini.”

Donna : “Baik pak silahkan, semoga kesaksian saya dapat membantu menyelesaikan

kasus yang sedang bapak tangani.”

Penyidik 2 : “Sebelumnya saya ingin bertanya, apakah ibu mengenal bapak Irwan

Wisnu?”

Donna : “Irwan Wisnu siapa ya pak? Maaf saya tidak mengenal nama itu.”

Penyidik 1 : “Lalu apakah ibu mengetahui tentang proyek pembangunan jalan tol yang

membentang rute Medan Kualanamu-Tebing Tinggi, Palembang-Indralaya

yang totalnya sepanjang 346 KM?”

Donna : “Owh, untuk pembangunan itu saya mengetahuinya pak, memangnya ada

masalah apa pak dengan pembangunan tersebut?”

Penyidik 2 : “Berarti ibu mengetahui siapa penanggung jawab dari proyek pembangunan

jalan tol tersebut?”

Donna : “Hmm,, untuk penanggung jawab proyek itu adalah saya pak. Saya diberi

mandat oleh menteri pembangunan untuk memantau jalannya proyek

pembangunan jalan tol di daerah Sumatera.”

Penyidik 1 : “Lalu ibu mengetahui siapa kontraktor yang memenangkan tender

pembangunan jalan tol tersebut ?”

Donna : “Hmm.. siapa yaa.. (wajah bingung dan ragu) jika tidak salah PT. Bakti

Kusuma, apa PT. Kusuma Bakti.. ya nampaknya PT.Kusuma Bakti.”

Page 14: SILMINA FARHANI KOMALIN & Farida & Nurani F – Ruang Kecil

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 13

Penyidik 2 : “Jika benar PT.Kusuma Bakti adalah nama prusahaan yang membantu

pembangunan proyek besar di Sumatra, berarti ibu mengenal berkas ini.”

(mengeluarkan map yang berisi berkas kerjasama antara Donna dan Irwan)

Donna : “Ini berkas apa pak? (membaca berkas sambil terheran) Saya tidak merasa

pernah melakukan kerjasama dengan pihak manapun. Sungguh, saya tidak

pernah menandatangani surat surat ini.”

Penyidik 1 : “Ibu yakin ini bukan tanda tangan ibu dan ibu tidak pernah mengenal pihak

kedua yang bekerjasama pada surat kontrak ini? “

Donna : “Saya yakin pak, saya rasa saya sedang dijebak oleh orang lain yang

menginginkan posisi saya. “

Penyidik 1 : “Begini bu, kami mendapatkan bukti ini dari tersangka tindak korupsi

pembangunan tol di daerah Sumatera dan kami menjadikan ibu sebagai

saksi dalam kasus penggelapan dana pembangunan tol di Sumatera.”

Donna : ”Sungguh pak saya tidak mengetahui mengenai masalah penggelapan dana

atau apapun itu pak. Saya bekerja dengan jujur dan tanpa mengambil

sedikitpun uang rakyat. Bahkan saya tidak sempat terpikir untuk mengambil

sebagian dana yang dialokasikan untuk pembangunan itu.”

Penyidik 2 : “Baik jika ibu masih saja mengelak. (pergi dan membawa irwan masuk ke

ruangan). Apakah ibu benar-benar tidak mengenal lelaki ini ?”

Donna : (pura-pura tidak mengenal) “Maaf anda siapa ya? Sejak kapan kita pernah

berhubungan? Saya tidak merasa mengenali anda.”

Irwan : (Mulai kesal) “Ibu Donna yang terhormat anda yakin tidak mengenal saya?

Anda tidak ingat telah berapa banyak anda memakan uang rakyat?”

Donna : “Maaf ya saya benar-benar tidak mengenal anda! Dan saya tidak mungkin

memakan uang rakyat karena saya sebagai duta anti korupsi.”

Irwan : (mulai maju ingin menyerang) “Pak! Tolong tangkap wanita ini! wanita ini

hanya bersikap manis di depan! Tapi sebenarnya memiliki hati yang busuk!”

Penyidik 2 : (menahan irwan) “Pak Irwan! Tahan emosi anda! Ini ruang penyidikan bukan

lapangan! turunkan suara anda!”

Irwan : (marah) “Oh iya benar saja saya tidak boleh meneriaki duta anti korupsi dan

pejabat negeri ini! Bu, ingat segala kebohongan akan terungkap nantinya!

cepat atau lambat secerdik apapun, hitam yang ibu sembunyikan akan

Page 15: SILMINA FARHANI KOMALIN & Farida & Nurani F – Ruang Kecil

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 14

mengapung dipermukaan.. hahaha anda tungggu saja waktunya!! Karena itu

tak akan lama lagi.” (berbicara sambil mulai ditarik keluar ruangan oleh

penyidik)

Donna : (terdiam berusaha tenang namun sebenarnya menyimpan kepanikan)

Penyidik 1 : “Baik bu Donna saya rasa cukup untuk hari ini. Nampaknya ibu sudah lelah,

ibu dapat meninggalkan kantor ini. Jika kami membutuhkan kesaksian ibu,

kami memohon untuk kerja sama untuk proses selanjutnya.”

Penyidik 2 : “Ibu tenang saja, disini ibu hanya sebagai saksi. Kami melakukan

pemeriksaan sebagai prosedur penanganan kasus ini. Jika ibu mengenali

pihak yang terlibat dalam kasus ini, ibu dapat melaporkan kepada kami.”

Donna : “Baik pak terimakasih, sebisa mungkin saya akan membantu menyelesaikan

kasus ini.”

Wanita itu keluar dari kantor dan berjalan gontai, kemudian..

Donna : (merasa takut) “Hah, masalah apa lagi yang aku hadapi? Hah , nampaknya

aku butuh refreshing. Sebaiknya aku pergi melepas penat dahulu sebelum

aku pulang ke rumah.”

Wanita itu berjala menyusuri pusat perbelanjaan, hingga akhirnya ia berhenti dan

pandangannya tertuju pada sebuah benda.

Donna : (mengambil benda tersebut) “Bagus sekali benda ini, aku akan membelinya

dan kubawa pulang. (memberikan barang tersebut ke kasir) “Mbak saya

ambil yang ini, bungkus yang rapi ya mbak.”

Di suatu pagi , seorang anak sedang asyik menulis sesuatu di buku kesayangannya .

Terdengar suara Seorang wanita tiba-tiba memanggilnya

Donna : “ Nak sini naak, Ayo berangkat, sudah hampir jam tujuh .”

Kenzie : “Iya bundaaa bentar buuuun.”

Kenzia mengambil mengambil tas dan memakai sepatu lalu menggandeng tangan Donna

Donna : “Oh ya sayang bunda punya kado lucu buat kamu, pasti kamu suka, ini buat

kamu, tapi dengan syarat dibukanya nanti setelah pulang sekolah ya

sayang.”

Page 16: SILMINA FARHANI KOMALIN & Farida & Nurani F – Ruang Kecil

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 15

Kenzie : “Apa ini buun?? Kenzie penasaraaan.”

Donna : (dengan senyum yang paling manis) “Sabar yah sayang, sekarang kamu

sekolah dulu.

Kenzie : “Siap komandan! Kenzie sayang bundaaaa.” (mencium tangan wanita

tersebut)

Donna : “Bundaaa juga sayang kamu.”

Tiba-tiba terdengar bel rumah berbunyi ). Ting Tong Ting Tong. ( Bibi membuka pintu , lalu

datang ke ruang keluarga bersama beberapa polisi

Polisi : “Ibu Donna Fidellya , kami membawa surat penahanan anda atas dugaan

kasus korupsi proyek pembangunan jalan tol di Sumatera . Mohon anda

ikut kami sekarang .“

Donna : “Kasus apa pak ? saya rasa anda salah orang, saya tidak mungkin melakukan

korupsi .”

Polisi : “Anda bisa mengklarifikasi nanti di kantor bu , mari ikut kami sekarang .”

Donna : “Saya bilang bapak salah orang, silahkan keluar dari rumah saya . Saya

masih banyak urusan.”

Polisi : “Kami sudah menyampaikan dengan cara baik-baik bu, sebaiknya ibu segera

ikut kami. Jangan sampai kami melakukan pemaksaan .“

Polisi mengeluarkan borgol, menghampiri Donna, lalu memborgol tangannya

Kenzie : “ Bundaaaaaa.. bundaaaa mau kemanaaaaaa bunda jangan pergi . Bundakan

janji mau nganter Kenzie sekolah. Bundaaaa bundaaaa .” (berteriak sambil

mengejar wanita itu tapi ditahan si bibi)

***

Latar : Di ruang kecil yang hanya berteman 1 lilin. Seorang anak kecil sedang

menulis

(Suara dalam hati) Aku tak pernah tau akhirsebuah cerita, banyak manusia

mendamba akhir yang indah, Ooooh apa mereka lupa? Dunia ini bukan dongeng Cinderella

yang selalu berakhir bahagia, penuh cinta. Mungkin mereka lupa ada kisah Romeo Juliet

yang berakhir duka, bergelimang air mata. lalu bagaimana akhir cerita ini?

Aku bukan penulis cerita, Aku bagian dari cerita. terlihat kias memang. Aku bocah

kecil yang suka merangkai kata dari yang kulihat, kurasa, lalu padamu aku kisahkan. Aku

hanya bocah kecil, KENZIE namaku. Iya benar sekali, wanita yang selalu aku kisahkan, dia

adalah bundaku (backsound lagu bunda). Bunda yang selalu menyayangiku, pahlawan

Page 17: SILMINA FARHANI KOMALIN & Farida & Nurani F – Ruang Kecil

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 16

bagiku, Namun musuh bagimu. Bunda yang selalu menjadi malaikat pelindungku, Namun

terbuai kenikmatan yang semu, yang karenanya, hak rakyat tertindas terbelenggu. yang

kalian sebut KORUPSI. Korupsi yang menjauhkanku dengan bundaku, Korupsi yang

membunuh rakyat, Korupsi yang mencabik sanubari rakyat, Korupsi yang menggelapkan

mata wakil rakyat, termasuk bundaku, harta berhargaku.

(Ia teringat akan kado yang diberikan bundanya, kemudia perlahan ia membuka kado itu)

Kenzie : (berhenti menulis lalu mengambil kotak kecil) “Hah aku ingat bunda

memberikanku ini. Aku ingin tau apa isinya. (membuka kotak) Oh buku

diary rupanya, bagus sekali buku ini. (tiba tiba ada surat terjatuh dari buku

tersebut, kemudian kenzie membacanya)

(Kenzie bangkit dari duduknya sembari membawa buku diary dari bundanya) Pada ruang

kecil ini aku berjanji,

“BIARKAN AKU TUMBUH MENJADI PEMUDA KEBANGGAAN NEGARA, DICINTA OLEH

BANGSA, BUKAN MENJADI MUSUH BERSAMA. BERPERANG MELAWAN KORUPSI BUKAN

MALAH ASYIK MENIKMATI”

---SEKIAN---

“Teruntuk anakku, Kenzie yang manis. Maafkan bunda. Menulislah terus

pada buku ini, kisahkan pada dunia apa yang kau lihat, kisahkan dengan

nuranimu, hatimu. Bukalah terus lembar baru, Ia putih,bersih. Jangan kau

nodai dengan tindak tercela. Kali ini kau sendirilah yang menjadi tokoh dalam

dongengmu,duniamu. jadilah pemeran yang baik, yang dicinta oleh dunia.

Bunda yang selalu menyayangimu”