pengembangan sistem informasi outsourcing dan...

31
1 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN INSOURCING PADA ORGANISASI Oleh: Kasaya Annisa Rahmaniah K15161129 Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2017

Upload: others

Post on 20-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

1

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN

INSOURCING PADA ORGANISASI

Oleh:

Kasaya Annisa Rahmaniah

K15161129

Dosen :

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2017

Page 2: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

i

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Tujuan ................................................................................................................. 2

TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 3

2.1 Sistem Informasi ................................................................................................. 3

2.2 Outsourcing ......................................................................................................... 3

2.3 Insourcing ........................................................................................................... 4

PEMBAHASAN ................................................................................................................. 5

3.1 Pengembangan Sistem Informasi ........................................................................ 5

3.2 Pendekatan Outsourcing ..................................................................................... 6

KESIMPULAN ............................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 14

Page 3: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Globalisasi di bidang ekonomi telah menciptakan suatu lingkungan yang

semakin kompetitif bagi setiap organisasi dalam upaya mempertahankan dan

mengembangkan eksistensinya. Pandangan luas tentang keunggulan kompetitif

adalah salah satu cara memanfaatkan sumberdaya data dan informasi untuk

mencapai nilai yang maksimum. Gejala globalisasi juga diikuti dengan

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat sehingga

sering juga disebut sebagai era informasi dan komunikasi.

Idealnya era informasi menjadi momentum bagi suatu organisasi untuk

memaksimalkan potensi bagi organisasi yang membawa kepada peningkatan

produktivitas dan efisiensi kerja yang lebih besar, serta peningkatan terhadap

kuantitas dan kualitas hasil kerja organisasi. Keberadaan system informasi

mendukung kinerja peningkatan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas organisasi

pemerintah dan dunia usaha, serta mendorong perwujudan masyarakat yang maju

dan sejahtera.

Sistem Informasi Manajemen (SIM) telah berkembang seiring dengan

perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat dan terbukti sangat berperan

dalam kegiatan perekonomian dan strategi penyelenggaraan pembangunan.

Sukses organisasi di mana pun, dewasa ini tergantung pada keberhasilan

manajemen melaksanakan pekerjaannya, keberhasilan manajemen tergantung

pada dukungan tersedianya informasi yang relevan, dan tersedianya informasi

yang relevan bagi manajemen hanya dapat diperoleh melalui pengelolaan data

yang tepat. Demikian pentingnya data dan informasi bagi organisasi, sehingga

kemajuan organisasi dan kemampuannya melayani masyarakat atau pelanggan

tergantung pada tersedianya data dan informasi.

Pentingnya peran SI dalam sebuah perusahaan membuat setiap perusahan

harus memiliki sistem informasi yang baik agar dapat mendukung bisnis dari

perusahaan tersebut. Pada dasarnya pengembangan sistem informasi dapat

dilakukan melalui tiga metode yaitu insourcing, outsourcing dan co-sourcing.

Ketiga metode tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing,

Page 4: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

2

namun begitu hal ini dapat dieliminir tergantung dari tujuan yang ingin dicapai

oleh perusahaan dan bagaimana kondisi yang ada. Dengan begitu pengembangan

sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan secara optimal dan

memberikan dampak yang positif serta memberikan keuntungan terhadap

perusahaan.

Dalam pengembangannya, sistem informasi dapat dikembangkan melalui

berbagai model pendekatan, antara lain insourcing, outsourcing, atau gabungan

atas keduanya. Pemilihan model pengembangan sistem informasi harus dianalisis

dan dilakukan dengan baik sehingga memberikan manfaat yang besar serta

mampu meningkatkan dan berkontribusi besar terhadap kinerja perusahaan secara

tepat dan efisien.

1.2 Tujuan Tujuan makalah yang dapat dirumuskan yaitu :

1. Mengetahui perbedaan antara pengembangan sistem informasi perusahaan

menggunakan outsourcing dan insourcing.

2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pengembangan sistem informasi

secara outsourcing dibandingkan dengan cara insourcing

Page 5: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi SIM adalah kumpulan dari interaksi sistem/manusia yang mengumpulkan

dan mengelola data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua

tingkatan manajemen dalam mendukung operasi, manajemen dan fungsi

pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas

organisasi. Sistem informasi memberikan suatu tempat informasi untuk

mendukung kegiatan operasional, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan

dari suatu organisasi. Dalam suatu organisasi sistem organisasi sangat penting

hubungannya sehingga dapat mendukung dalam hal strategi bisnis organisasi,

proses bisnis, struktur dan budaya organisasi dalam meningkatkan bisnis dari

organisasi khususnya dalam lingkungan bisnis yang dinamis.

2.2 Outsourcing Outsourcing atau pendayagunaan sumber daya eksternal merupakan

pemindahan sistem informasi perusahaan baik seluruh maupun sebagian,

sedangkan menurut Aalders (2001) outsourcing adalah perusahaan yang menyewa

jasa kepada pihak ketiga (vendor) untuk mengelola proses bisnis supaya lebih

efektif dan efisien dalam pengerjaannya jika dibandingkan dengan perusahaan itu

sendiri yang melakukannya. Penelitian yang dilakukan oleh Rouse mengenai

outsourcing merupakan usaha yang kompleks dan sangat menentukan hasil yang

lebih rinci dan terampil. Outsourcing memiliki pengaruh yang kognitif bias dan

dapat menjelaskan tentang keputusan yang diambil berisiko. Penelitian yang

dilakukan oleh Baldwin et al (2001) mengenai sistem informasi outsourcing

sebagai pembelajaran studi kasus perbankan bahwa keputusan untuk outsourcing

merupakan dasar dari strategi dalam jangka panjang dimana sistem informasi

sebagai tempat untuk core bussiness yang aktif dan senior managernya dapat

mengkontrol sistem informasi.

Page 6: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

4

2.3 Insourcing Insourcing adalah mengoptimalkan karyawan dalam perusahaan untuk

dipekerjakan di luar perusahaan berdasarkan kompetensi dan minat karyawan itu

sendiri dan difasilitasi oleh perusahaannya. Artinya mereka akan dibayar secara

penuh oleh perusahaan yang menggunakannya, atau sharing dengan perusahaan

asalnya atau perusahaan asal hanya menanggung selisih gaji (Zilmahram, 2009).

Insourcing merupakan delegasi dari suatu pekerjaan ke pihak yang ahli (spesialis

TI) dalam bidang tersebut dalam suatu perusahaan. Insourcing merupakan

pengembangan dan penerapan sistem informasi manajemen yang dilakukan oleh

internal perusahaan dan dilakukan oleh pegawai perusahaan itu sendiri.

Page 7: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

5

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem informasi merupakan suatu aktivitas untuk dapat

menghasilkan sistem informasi berbasis komputer dalam menyelesaikan persoalan

organisasi atau perusahaan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.

Pengembangan sistem informasi perlu dilakukan karena untuk menjamin adanya

konsistensi proses, dapat diterapkan dalam berbagai jenis proyek, mengurangi

resiko dalam pengambilan keputusan, dan menuntut adanya dokumentasi

pengembangan sistem informasi memiliki prisip dasar yaitu:

1. Pemilik dan pengguna sistem harus terlibat dalam pengembangan sistem

2. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah

3. Menentukan tahapan pengembangan

4. Menetapkan standard untuk pengembangan dan dokumentasi yang

konsisten

5. Justifikasi sistem sebagai investasi

Pengembangan sistem informasi dibagi menjadi tiga dalam proses

perencanaan sistem. Pertama, merencanakan proyek-proyek sistem yang

dilakukan oleh staf perencana. Hal ini mengkaji tentang tujuan perencanaan

strategi dan taktik perusahaan, apakah bertujuan laba atau pengabdian kepada

masyarakat, mengindentifikasi proyek-proyek sistem identifikasi berupa sistem

informasi, menetapkan sasaran proyek sistem, menetapkan kendala proyek sistem,

membuat laporan perencanaan sistem, dan meminta persetujuan manajemen.

Kedua, menentukan proyek sistem yang akan dikembangkan hal ini dilakukan

oleh komite pengarah. Kajiannya mencakupi menunjuk tim analisis dan

mengumumkan proyek pengembangan sistem. Ketiga, menentukan proyek sistem

yang dikembangkan oleh analis sistem. Hal ini melingkupi mengidentifikasi

kembali ruang lingkup dan sasaran proyek, melakukan studi kelayakan, dan

melakukan kelayakan sistem.

Page 8: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

6

3.2 Pendekatan Outsourcing

Outsourcing dalam arti luas adalah pembelian sejumlah barang atau jasa

yang semula dapat dipenuhi oleh internal perusahaan tetapi sekarang dengan

memanfaatkan mitra perusahaan sebagai pihak ketiga (O’Brien dan Marakas,

2010). Dalam kaitannya dengan TI, outsourcing digunakan untuk menjangkau

fungsi TI secara luas dengan mengontrak penyedia layanan eksternal. Faktor

utama yang mendorong pendekatan ini adalah efisiensi sumber daya. Sementara

itu pendekatan outsourcing biasanya diterapkan oleh perusahaan yang tidak cukup

memiliki sumber daya manusia untuk pengembangan sistem, namun memiliki

dana yang cukup untuk membeli sistem yang ada dari pihak di luar perusahaan.

Melakukan outsourcing, baik seluruh operasional ataupun bagian-bagian

tertentu mempunyai prospek untuk menurunkan biaya dengan implementasi

operasional yang lebih baik, karena dilakukan oleh pihak ketiga yang fokus

bisnisnya memberikan pelayanan TI. Menurut Taylor (2005) menyatakan bahwa

outsourcing pada proyek multinasional IT menjadi lebih umum dalam mengelola

resiko proyek untuk menghindari gagalnya proyek dengan mencatat resiko yang

spesifik dan membedakan dari pesaing maupun vendor outsourcing yang tidak

kompenten.

Benefit yang didapat dari outsourcing dapat berupa tangible (seperti

keseimbangan biaya outsourcing yang dikeluarkan) dan intangible (tingkat

pelayanan yang diberikan secara professional). Tak heran bila kebutuhan terhadap

jasa outsource ini semakin meningkatdari tahun ke tahun. Alasan terkuat yang

mendorong organisasi untuk menggunakan outsourcing yaitu tingkat persaingan

bisnis yang semakin meningkat. Tingkat persaingan bisnis meningkat dengan

meningkatnya kebutuhan teknologi informasi yang dapat meningkatkan nilai

bisnis, ini dapat dicerminkan dalam karakteristik strategik secara umum memiliki

beberapa faktor yaitu: cost leadership, differentiation, dan focus. Menurut

O’Brien dan Marakas (2006), beberapa pertimbangan perusahaan untuk memilih

strategi outsourcing sebagai alternatif dalam mengembangkan Sistem Informasi

Sumberdaya Informasi diantaranya:

Page 9: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

7

1. Biaya pengembangan sistem sangat tinggi.

2. Resiko tidak kembalinya investasi yang dilkukan sangat tinggi.

3. Ketidakpastian untuk mendapatkan sistem yang tepat sesuai dengan

spesifikasi yang diinginkan.

4. Faktor waktu/kecepatan.

5. Proses pembelajaran pelaksana sistem informasi membutuhkan jangka

waktu yang cukup lama.

6. Tidak adanya jaminan loyalitas pekerja setelah bekerja cukup lama dan

terampil.

Ada beberapa keunggulan atau keuntungan menggunakan outsourcing,

dan juga kelemahan menggunakan outsourcing. Keunggulan atau keuntungan

menggunakan outsourcing menurut Jogiyanto, 2003 antara lain:

1. Biaya teknologi yang semakin meningkat dan akan lebih murah jika

perusahaan tidak berinvestasi lagi tetapi menyerahkannya kepada pihak

ketiga dalam bentuk outsourcing yang lebih murah dikarenakan

outsourcer menerima jasa dari perusahaan lainnya sehingga biaya tetap

outsourcer dapat dibagi beberapa perusahaan.

2. Mengurangi waktu proses, karena beberapa outsourcer dapat dipilih untuk

bekerja bersama-sama menyediakan jasa ini kepada perusahaan.

3. Jasa yang diberikan oleh outsourcer lebih berkualitas dibandingkan

dikerjakan sendiri secara internal, karena outsourcer memang spesialisasi

dan ahli dibidang tersebut.

4. Perusahaan tidak mempunyai pengetahuan tentang sistem teknologi ini

dan pihak outsourcer mempunyainya.

5. Perusahaan merasa tidak perlu dan tidak ingin melakukan transfer

teknologi dan transfer pengetahuan yang dimiliki outsourcer.

6. Meningkatkan fleksibilitas untuk melakukan atau tidak melakukan

investasi.

7. Mengurangi resiko kegagalan investasi yang mahal.

8. Penggunaan sumber daya sistem informasi belum optimal. Jika ini terjadi,

perusahaan hanya menggunakan sumber daya sistem yang optimal pada

Page 10: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

8

saat-saat tertentu saja, sehingga sumber daya sistem informasi menjadi

tidak dimanfaatkan pada waktu yang lainnya.

9. Perusahaan dapat menfokuskan pada pekerjaan lain yang lebih penting.

Disamping kelebihan-kelebihan yang diberikan oleh outsourcing,

beberapa kelemahan juga perlu diperhatikan diantaranya:

1. Jika aplikasi yang di outsource adalah aplikasi yang strategic maka dapat

ditiru oleh pesaingnya yang juga dapat menjadi klien dari outsourcer yang

sama.

2. Perusahaan akan kehilangan kendali terhadap aplikasi yang di outsource-

kan. Jika aplikasinya adalah aplikasi kritikal yang harus ditangani jika

terjadi gangguan, perusahaan akan menanggung resiko keterlambatan

penanganan jika aplikasi ini di outsource-kan karena kendali ada di

outsourcer yang harus dihubungi terlebih dahulu.

3. Jika kekuatan menawar ada outsourcer, perusahaan akan kehilangan

banyak kendali di dalam memutuskan sesuatu apalagi jika terjadi konflik

diantaranya

4. Perusahaan akan kehilangan keahlian dari belajar membangun dan

mengopersikan aplikasi tersebut.

5. Pelanggaran kontrak, yang banyak terjadi ketika vendor menjanjikan

banyak hal yang kelihatan wah sebelum kontrak ditanda tangani, namun

tidak dapat direalisasikan ketika kontrak sudah berjalan.

6. Kontrak jangka panjang, dimana vendor menawarkan kontrak dalam

jangka waktu yang relative panjang, dengan biaya yang mahal dan penalti

pemutusan kontrak yang menyebabkan perusahaan tidak memiliki pilihan

selain menjalankan kontrak sampai selesai

Melalui outsourcing, perusahaan dapat membeli sistem informasi yang

sudah tersedia, atau sudah dikembangkan oleh perusahaan outsource. Perusahaan

juga dapat meminta perusahaan outsource untuk memodifikasi sistem yang sudah

ada. Perusahaan juga dapat membeli software dan meminta perusahaan outsource

untuk memodifikasi software tersebut sesuai keinginan perusahaan. Dan juga

Page 11: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

9

lewat outsourcing perusahaan dapat meminta untuk mengembangkan sistem

informasi yang benar-benar baru atau pengembangan dari dasar. Berikut ini

merupakan gambaran proses yang terjadi pada pendekatan outsourcing

.

Gambar 1 Proses yang terjadi pada pendekatan outsourcing

Menurut Millar (1994) dalam Rudy dan Mary, terdapat empat tipe dasar

pengaturan outsourcing, yaitu :

1. General Outsourcing

Terdiri dari 3 alternatif, yaitu :

a. Selective outsourcing, dimana satu area aktifitas SI diberikan kepada

pihak ketiga misalnya operasional pusat basis data.

b. Value added outsourcing, dimana beberapa area aktifitas SI diberikan

kepada pihak ketiga yang diharapkan dapat memberikan dukungan pada

tim SI internal sehingga dapat meningkatkan efektifitas.

c. Cooperative outsourcing, dimana beberapa aktifitas SI yang dipilih

dilakukan oleh pihak ketiga dan tim SI internal secara bersama-sama.

Page 12: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

10

2. Transitional Outsourcing

Untuk tipe ini, biasanya melibatkan migrasi dari satu platform ke platform

lainnya. Terdiri dari 3 fase, yaitu :

a. Manajemen dari sistem lama

b. Transisi ke teknologi baru

c. Manajemen dari sistem baru

3. Business Process Outsourcing

Merupakan suatu hubungan outsourcing dimana pihak ketiga

bertanggungjawab dalam melaksanakan seluruh fungsi bisnis perusahaan.

Biasanya dilakukan oleh pemerintah, jasa keuangan (bank dan perusahaan

asuransi), transportasi dan perusahaan logistik.

4. Business Benefit Contracting

Tipe ini mengacu pada kontrak perjanjian yang menyebutkan bahwa pihak

ketiga berkontribusi dalam memberikan benefit bagi perusahaan dan dibayar

berdasarkan benefit yang diberikan. Tujuannya adalah untuk

menyeimbangkan antara benefit yang diterima dengan biaya yang

dikeluarkan dan bersama-sama menanggung resikonya.

A. Pendekatan Insourcing

Insourcing adalah transfer pekerjaan dari satu perusahaan ke perusahaan lain yang

terdapat di dalam negara yang sama. Pada insourcing, perusahaan menfasilitasi

karyawan untuk dipekerjakan di luar perusahaan berdasarkan kompetensi dan

minat karyawan itu sendiri dengan tujuan mengoptimalkan karyawan dalam

perusahaan. Kaitan antara IT dengan Insourcing adalah pendelegasian dari suatu

pekerjaan ke pihak yang lebih ahli (spesialis IT) dalam bidang tersebut dalam

suatu perusahaan.

Pendekatan insourcing merupakan kebalikan dari outsourcing. Jika

outsourcing melimpahkan pengerjaan proyek pada pihak ketika, insourcing

mengembangan proyek dengan memanfaatkan spesialis IT dalam perusahaan

tersebut.

Page 13: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

11

Terdapat 4 pola dasar insourcing, yaitu :

1. Eksekutif senior menyuruh internal manajer TI untuk memotong biaya

mendorong departemen TI membentuk tim untuk menangani

pengembangan.

2. Pihak manajer TI memutuskan kontrak outsourcing yang banyak memiliki

kekurangan. Hal ini biasanya dilandasi oleh negosiasi awal yang buruk

ketika membuat kontrak kerja.

3. Manajer TI mempertahankan insourcing dikarenakan adanya kekurangan

pada outsourcing yang selama ini digunakan.

4. Eksekutif senior menegaskan nilai dari TI.

Perusahaan yang akan melakukan insourcing harus memperhatikan hal-hal berikut

ini :

1. Perencanaan : membentuk rencana pengembangan sistem informasi yang

memenuhi rencana-rencana strategis dalam organisasi.

2. Analisis : menentukan kebutuhan-kebutuhan sistem yang diusulkan.

3. Desain : merancang sistem yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang

diperoleh pada tahapan analisis.

4. Implementasi : membuat sistem dan menyiapkan infrastruktur untuk sistem.

5. Pemeliharaan : mendukung sistem yang telah berjalan.

Setiap pendekatan tentunya memiliki kelebihan serta kekurangannya

masing-masing, namun begitu pada dasarnya setiap pendekatan adalah baik hanya

tinggal bagaimana menyesuaikannya dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan.

Keunggulan dalam menerapkan metode insourcing diantaranya :

1. Umumnya sistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

perusahaan karena karyawan yang ditugaskan mengerti kebutuhan sistem

dalam perusahaan.

Page 14: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

12

2. Biaya pengembangannya relatif lebih rendah karena hanya melibatkan

pihak perusahaan.

3. Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan dapat

segera melakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem tersebut.

4. Sistem informasi yang dibangun sesuai dengan spesifikasi yang

dibutuhkan dan dokumentasi yang disertakan lebih lengkap.

5. Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance)

terhadap sistem informasi karena proses pengembangannya dilakukan oleh

karyawan perusahaan tersebut.

6. Adanya insentif tambahan bagi karyawan yang diberi tanggung jawab

untuk mengembangkan sistem informasi perusahaan tersebut.

7. Lebih mudah melakukan pengawasan (security access) dan keamanan data

lebih terjamin karena hanya melibatkan pihak perusahaan.

8. Sistem informasi yang dikembangkan dapat diintegrasikan lebih mudah

dan lebih baik terhadap sistem yang sudah ada.

Sedangkan kelemahan dalam menerapkan metode insourcing diantaranya :

1. Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu yang lama karena

konsentrasi karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin sehari-hari

sehingga pelaksanaannya menjadi kurang efektif dan efisien.

2. Perubahan dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum tentu

perusahaan mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada

peluang teknologi yang digunakan kurang canggih (tidak up to date).

3. Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer

sehingga ada konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan.

4. Adanya demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk mengembangkan

sistem informasi karena bukan merupakan core competency pekerjaan

mereka.

5. Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang sistem informasi dapat

menyebabkan kesalahan persepsi dalam pengembangan distem dan

kesalahan/resiko yang terjadi menjadi tanggung jawab perusahaan

(ditanggung sendiri).

Page 15: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

13

KESIMPULAN

Sistem informasi merupakan suatu hal yang sangat penting sejalan dengan

perkembangan teknologi. Untuk dapat mengembangakn sistem informasi yang

efektif terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu secara outsourcing

dan insourcing. Setiap cara memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-

masing tetapi hal tersebut dapat diminimalisir tergantung dari tujuan yang ingin

dicapai oleh perusahaan dan bagaimana kondisi yang terjadi pada perusahaan.

Dengan begitu pengembangan sistem informasi dapat diterapkan secara

optimal dan memberikan dampak yang positif bagi perusahaan. Untuk

perusahaan yang relatif kecil dengan jumlah karyawan yang terbatas sebaiknya

menggunakan sistem oursourcing, sedangkan untuk perusahaan besar dengan

cakupan bisnis yang luas serta jumlah karyawan yang banyak yang terbaik

adalah menggunakan sistem insourcing.

Page 16: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

14

DAFTAR PUSTAKA

Aalders, R (2001). The IT Outsourcing Guide

Baldwin LP. Irani. Z dan Love PED. (2001).

. Chichester:Wiley

Outsourcing Information System: Drawing Lesson from a Banking Case Study

Indrajit R. E dan Djokopranoto R. 2003. Proses Bisnis Outsourcing. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

. European Journal Information System 10 15-24

O’Brien, J. A. and G. M. Marakas. 2010. Introduction to Information Systems, fifteenth edition. The McGraw-Hill Companies, Inc.

Taylor, Hazel; The move to outsourced IT projects: key risks from the provider perspective 2005 (http://portal.acm.org/citation.cfm?id=1056006).

Zilmahram T. 2009. Outsourcing dan Insourcing dalam www.habahate.blogspot.

com. Diakses pada 1 Februari 2017

Page 17: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

1

URGENSI MAINTAINABILITY SOFTWARE DALAM

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DI ORGANISASI

Oleh:

Kasaya Annisa Rahmaniah

K15161129

Dosen :

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2017

Page 18: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

i

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Tujuan ................................................................................................................. 2

TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 3

2.1 Sistem Informasi ................................................................................................. 3

2.2 Software .................................................................................................................... 3

2.3 Maintainability (Kemampuan pemeliharaan sistem) .......................................... 4

PEMBAHASAN ................................................................................................................. 6

KESIMPULAN ................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13

Page 19: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya penggunaan sistem informasi di perusahaan

yang semakin pesat dan sangat terkait dengan penggunaan software. Sebuah

software harus dirancang dengan sebaik mungkin agar dapat dengan mudah

dikembangkan dan disesuaikan dengan keadaan perusahaan, serta dengan dunia

bisnis yang sangat dinamis, yang menjadi perhatian adalah, seberapa jauh

software yang digunakan dapat dikembangkan. Hal ini adalah faktor yang harus

diperhatikan. Maintainability merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan

kemampuan software untuk menjalani perubahan yang terjadi. Software

maintenance merupakan aktivitas yang pertamakali dilakukan sejak perangkat

lunak mulai dioperasikan sampai pada akhirnya perangkat lunak tersebut tidak

dioperasikan atau digunakan lagi.

Penggunaan sistem informasi yang baik untuk mendukung proses bisnis

pada sebuah perusahaan adalah sebuah kewajiban agar perusahaan dapat

mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Sistem informasi yang baik dapat

meningkatkan produktifitas, menurunkan jumlah persediaan yang harus dikelola,

mengurangi kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah, meningkatkan

pelayanan kepada pelanggan dan mempermudah pengambilan keputusan bagi

manajemen serta mengkoordinasikan kegiatan dalam perusahaan. Oleh karena itu,

pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi semakin dibutuhkan sehingga

sistem yang dimiliki efektif dalam menyelesaikan pekerjaan dan meningkatkan

efisiensi kerja.

Perancangan sistem secara umum adalah gambaran umum bentuk dari

logika dan konsep sehingga nantinya dapat dipakai oleh

individu/organisasi/perusahaan/pemrogram dan ahli teknik lainnya secara baik.

Setelah sistem selesai dirancang, akan dibangun implementasi sistem, dimana hal

ini adalah tahapan meletakkan sistem agar siap dioperasikan. Dalam operasional

sehari-hari maupun dalam perencanaan strategis ke masa depan, suatu sistem yang

baik dan telah bisa dioperasikan memerlukan hal yang namanya perawatan, Tahap

Page 20: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

2

ini biasanya disebut dengan system maintenance. Proses maintain harus dilandasi

data dan informasi yang tepat agar isi keputusan yang diambil tepat sasaran.

Kegunaan perawatan ini diperlukan karena :

1. Sistem bisa saja mengandung kesalahan yang dulunya belum terdeteksi,

sehingga kesalahan−kesalahan sistem perlu diperbaiki.

2. Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari

pemakai sistem.

3. Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar

4. Sistem perlu ditingkatkan agar berkompetisi/bersaing.

1.2 Tujuan Tujuan makalah yang dapat dirumuskan yaitu :

Mengetahui urgensi maintenance didalam software atau sistem informasi

Page 21: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi SIM adalah kumpulan dari interaksi sistem yang mengumpulkan dan

mengelola data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua

tingkatan manajemen dalam mendukung operasi, manajemen dan fungsi

pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas

organisasi. Sistem informasi memberikan suatu tempat informasi untuk

mendukung kegiatan operasional, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan

dari suatu organisasi. Dalam suatu organisasi sistem organisasi sangat penting

hubungannya sehingga dapat mendukung dalam hal strategi bisnis organisasi,

proses bisnis, struktur dan budaya organisasi dalam meningkatkan bisnis dari

organisasi khususnya dalam lingkungan bisnis yang dinamis.

2.2 Software Software atau perangkat lunak komputer berdasarkan distribusinya

dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu software berbayar, software

gratis.Software berbayar merupakan perangkat lunak yang didistribusikan untuk

tujuan komersil. Setiap pengguna yang ingin menggunakan atau mendapatkan

software tersebut, dapat diwujudkan dengan cara membeli atau membayar pada

pihak yang mendistribusikannya. Pengguna yang menggunakan software berbayar

umumnya tidak diijinkan untuk menyebarluaskan software tersebut secara bebas

tanpa ijin ada penerbitnya. contoh software berbayar ini misalnya adalah sistem

microsoft windows, microsoft office, adobe photo shop, dan lain-lain.

Freeware atau perangkat lunak gratis adalah perangkat lunak komputer

berhak cipta yang gratis digunakan tanpa batasan waktu, berbeda dari shareware

yang mewajibkan penggunanya membayar (misalnya setelah jangka waktu

percobaan tertentu atau untuk memperoleh fungsi tambahan). Freeware juga

didefinisikan sebagai program apapun yang didistribusikan gratis, tanpa biaya

tambahan.

Page 22: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

4

2.3 Maintainability (Kemampuan pemeliharaan sistem) System Maintainability (kemampuan pemeliharaan sistem) adalah

kapasitas personil pemeliharaan untuk melakukan pemeliharaan korektif, adaptif,

penyempurnaan, atau preventif. Semakin mudah suatu sistem dipelihara, semakin

kecil pula tenaga dan biaya yang harus dikeluarkan untuk memelihara sistem.

1.

Prosedur untuk peningkatan maintainability:

2.

SDLC (System Development Life Cycle) dan SWDLC (Software

Development Life Cycle). Aplikasi yang profesional dalam SDLC dan

SWDLC dan teknik maupun perangkat modeling yang mendukungnya

adalah hal-hal keseluruhan yang terbaik yang dapat seseorang lakukan

untuk meningkatkan maintainabilitas sistem.

3.

Definisi Data Standar. Trend ke arah sistem manajemen database

relasional mendasari dorongan ke normalisasi data dan definisi data

standar.

4.

Bahasa Pemrograman Standar. Penggunaan bahasa pemrograman

standar, misalnya C atau COBOL, akan mempermudah pekerjaan

pemeliharaan. Jika perangkat lunak C atau COBOL berisi dokumentasi

internal yang jelas dan lengkap, seorang programmer pemeliharaan

pemula atau pemakai dapat memahami apa yang sedang

dikerjakannya. Lagipula C dan COBOL adalah bahasa Universal yang

umumnya diketahui oleh sejumlah besar orang. Dengan demikian

penggantian programmer pemeliharaan tidak begitu berdampak negatif

pada kemampuan perusahaan untuk memelihara program C atau

COBOL lama.

5.

Rancangan Moduler. Programmer pemeliharaan dapat mengganti

modul program jauh lebih mudah daripada jika ia berurusan dengan

keseluruhan program.

6.

Modul yang Dapat Digunakan Kembali. Modul biasa dari kode yang

dapat digunakan kembali, dapat diakses oleh semua aplikasi yang

memerlukannya.

Dokumentasi Standar. Diperlukan sistem, pemakai, perangkat lunak

dan dokumentasi operasi yang standar sehingga semua informasi yang

Page 23: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

5

diperlukan untuk beroperasi dan pemeliharaan aplikasi khusus akan

tersedia

7. Kontrol Sentral. Semua program, dokumentasi, dan data tes

seharusnya diinstal dalam penyimpanan pusat dari sistem CASE

(Computer-Aided Software Engineering atau Computer-Assisted

Software Engineering).

1.

Tiga pendekatan untuk menyusun Pemeliharaan sistem :

2.

Pendekatan Pemisahan adalah Pemeliharaan dan Pemeliharaan

3.

Pendekatan Gabungan adalah Menggabungkan personalia penyusun

dan pemelihara menjadi sebuah kelompok utama sistem informasi

Pendekatan Fungsional adalah Variasi dari pendekatan gabungan

dengan memindahkan tenaga profesional sistem dari sistem informasi

dan menugasi mereka pada fungsi bisnis untuk penyusunan maupun

pemeliharaan.

Page 24: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

6

BAB III

PEMBAHASAN

Software atau perangkat lunak adalah pemroses data atau pemecah

masalah yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang dijalankan dengan

menggunakan komputer (Anonim, 2003). Sedangkan dalam Anonim (2008),

software maintenance atau perawatan perangkat lunak adalah aktivitas yang

dimulai sejak perangkat lunak digunakan (after delivery) hingga akhirnya

perangkat lunak tersebut tidak dapat digunakan lagi (retired). Tujuannya adalah

untuk memperbaiki kesalahan (to correct), meningkatkan kinerja/ fungsionaliltas

(to improve) menyesuaikan dengan lingkungan (to adapt) dan untuk mencegah

terjadinya kesalahan (to prvent). Biaya pemeliharaan software yang dikeluarkan

dalam fase pemeliharaan meningkat dengan cepat. Selain biaya yang umum dalam

fase pengembangan sering timbul biaya-biaya tak berwujud (intangible cost).

Biaya-biaya tersebut ditimbulkan karena: 1) ketidakpuasan pemakai (user) akibat

tidak selesainya perangkat lunak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan pada

fase pemeliharaan, 2) pengurangan kualitas perangkat lunak, atau 3) penambahan

tenaga kerja baru (Heratri, 2013).

Menurut O’Brien (2005) dalam Heratri (2013), dibutuhkan pembagian

kegiatan pemeliharaan perangkat lunak ke dalam empat aspek. Pemeliharaan

perangkat lunak ini dapat dibedakan menjadi:

• Adaptive, diartikan sebagai modifikasi sistem untuk mengatasi perubahan

lingkungan software. Aktivitas yang kedua ini terjadi karena pertumbuhan

atau perkembangan perangkat lunak atau perangkat keras sehingga

memerlukan modifikasi dari perangkat lunak yang telah dibuat.

• Perfective, diartikan sebagai tindakan baru implementasi atau perubahan

pengguna peralatan yang mana memperhatikan fungsi tambahan untuk

software. Aktivitas ini terjadi pada saat perangkat lunak yang telah dibuat

dan dilakukan uji cobs kemudian dipergunakan oleh user. Setelah

dipergunakan oleh user mungkin timbul permintaan tambahan fungsi

sesuai dengan keinginan pemakai.

Page 25: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

7

• Corrective, diartikan sebagai deteksi dan perbaikan masalah, yang

ditemukan oleh pengguna. Aktivitas ini terjadi pada saat produk dipakai

dan hasil yang didapat oleh pamakai baik berupa kesalahan yang timbul

maupun kesalahan dalam bentuk keluaran yang tidak sesuai.

• Preventive, diartikan sebagai peningkatan kemampuan software atau

reabilitas atau pencegahan untuk menghindari masalah di masa yang akan

datang. Pemeliharaan yang terakhir dilakukan untuk menghadapi

kemajuan perangkat lunak atau perangkat keras di masa mendatang,

umpamanya penambahan fungsi-fungsi atau melengkapi fungsi-fungsi

yang telah ada.

Aktivitas perawatan software juga mencakup proses melihat kembali pasca

penerapan (postimplementation review) untuk memastikan bahwa sistem baru

yang telah diimplementasikan sesuai dengan tujuan bisnis yang telah ditentukan.

Kesalahan dalam pengembangan atau penggunaan harus diperbaiki dalam proses

perawatan. Hal ini termasuk periode review atau audit sistem untuk memastikan

bahwa ini telah dioperasikan dengan semestinya dan telah sesuai dengan

tujuannya. Audit ini merupakan tambahan untuk memonitor secara kontinyu

sebuah sistem baru untuk masalah yang potensial dan memerlukan perubahan

Manajemen pemeliharaan atau maintenance software sangat penting dalam

pemantauan kegiatan usaha. Pengetahuan mengenai software membantu seorang

manajer untuk melakukan monitoring. Dalam Kamsu-Foguem dan Mathieu

(2013), bagi perusahaan manufaktur seperti perusahaan kertas proses pembuatan

pulp kertas yang dikontrol melalui pencahayaan oleh lampu. Cahaya dari lampu

dijadikan patokan dalam hal penentuan titik kritis dalam proses menghasilkan

kertas. Selain itu penggunaan sistem pencahayaan digunakan oleh perusahaan

arsitektur untuk mengetahui jumlah lampu dan energi yang diperlukan untuk

sebuah taman. Penggunaan software mempermudah pengambilan keputusan bagi

seorang manajer untuk mengetahui persediaan lampu, meningkatkan kemampuan

kerja untuk menghasilkan pencahayaan yang tepat dan hemat dalam pemakaian

energi.

Pemeliharaan Sistem sangat penting bagi pengguna sistem karena

seringkali penggunaan sistem operasi menjadi tidak aman karena adanya

Page 26: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

8

gangguan seperti :sistem terinfeksi malware aktif,Sistem berkas corrupt,

perangkat keras melemah. Untuk mencegah hal-hal tesebut, digunakanlah

MOS(Maintenance Operating system) yang berfungsi untuk Manajemen Malware

yang aktif Pemulihan data (recovery) dan perbaikan sistem berkas,diagnosa

perangkat keras, Jangan pernah mematikan power sampai sistem benar-benar

sudah shutdown, buatlah backup data-data yang penting, defragment setidaknya

satu bulan sekali, pengecekan virus secara rutin. Perkembangan bisnis yang

semakin pesat dan persaingan yang sangat ketat. Para pelaku usaha dituntut untuk

dapat beradaptasi dan berinovasi agar dapat bertahan serta berkembang di era

globalisasi ini. Persaingan bisnis yang semakin ketat pada era globalisasi saat ini

dilatarbelakangi oleh kemajuan teknologi khususnya pada bidang IT, sehingga

harus didukung dengan penerapan sistem informasi yang lebih baik. Sistem

informasi yang baik adalah suatu sistem terpadu atau kombinasi teratur dari

seluruh elemen yang ada, baik individu, hardware,software maupun jaringan

komunikasi, untuk meyediakan informasi yang berguna dalam mendukung

kegiatan operasional dan fungsi pengambilan keputusan dari sebuah organisasi.

Sistem informasi bertujuan untuk mendukung kinerja perusahaan, meningkatkan

efisiensi dan efektivitas proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial, dan

memperkuat posisi kompetitif perusahaan. Manfaat yang diberikan oleh sistem

informasi membuat perusahaan sadar dan sekarang lebih peduli untuk

menggunakan teknologi informasi untuk membantu memecahkan masalah

mengembangkan sistem fungsi perusahaan yang terintegrasi, yang melintasi

berbagai batas fungsi tradisional bisnis agar dapat merekayasa ulang dan

meningkatkan proses bisnis yang penting di semua fungsi perusahaan.

Seiring dengan meningkatnya penggunaan sistem informasi di perusahaan

yang semakin pesat dan sangat terkait dengan penggunaan software. Sebuah

software harus dirancang dengan sebaik mungkin agar dapat dengan mudah

dikembangkan dan disesuaikan dengan keadaan perusahaan, serta dengan dunia

bisnis yang sangat dinamis. Faktor yang harus diperhatikan adalah maintainability

karena maintainability merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan

kemampuan software untuk menjalani perubahan yang terjadi. Software

maintenance merupakan aktivitas yang pertamakali dilakukan sejak perangkat

Page 27: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

9

lunak mulai dioperasikan sampai pada akhirnya perangkat lunak tersebut tidak

dioperasikan atau digunakan lagi.

Salah satu contoh nyata pentingnya maintenance adalah promosi yang

dilakukan dalam http://www.proweb.co.id/articles/support/(Proweb Indonesia,

2015) menurut laman tersebut, setelah tahapan pembuatan website selesai,

langkah berikutnya adalah apakah perusahaan ingin memakai jasa maintenance

website yang dibuat oleh web developer atau tidak. Jika perusahaan tidak

memakai jasa maintenance website dari web developer, maka mereka cukup

membayar web hosting dan mail hosting kepada perusahaan hosting. Perusahaan

yang tidak mempercayakan maintenance websitenya kepada web developernya

harus memaintenance sendiri websitenya. Hal ini berarti harus ada staf yang bisa

mengerjakan hal-hal terkait teknis web server, teknis mail server, coding dan web

disain. Dan untuk mempekerjakan itu membutuhkan biaya lebih besar

dibandingkan dengan maintenance. Selain itu secara pengalaman, pasti staff

tersebut kurang dibandingkan web developer yang memang mereka fokus di

bidang itu. Software-software yang berada di server hosting selalu diupdate sesuai

kebutuhan dan langkah keamanan/security. Hal ini dapat menyebabkan perubahan

suatu konfigurasi. Dengan perubahan konfigurasi ini, ada kemungkinan suatu

website tidak berjalan dengan normal. Jika suatu perusahaan mempercayakan

maintenancenya kepada web developer yang membuatnya maka hal ini tidak akan

menjadi masalah karena mereka pasti sudah mengantisipasinya. Jika perusahaan

tidak mengambil layanan maintenance, maka website akan tidak normal,

menyebabkan citra perusahaan turun dan ini lebih merugikan perusahaan yang

bersangkutan.

Selain software di server, software di client juga mengalami

pengembangan terutama browser. Teknologi-teknologi semakin maju dan

menjadikan teknologi-teknologi lama tidak dipakai lagi. Keadaan ini akan

menyebabkan website tampil dengan tidak sempurna. Supaya dapat tampil

sempurna,jika anda menggunakan jasa maintenance dari web developer yang

membuat website anda, maka tentu saja web developer tersebut akan membantu

anda. Dengan penjelasan di atas, perusahaan dihimbau untuk mengambil jasa

maintenance website yang disediakan web developer. Pilihlah juga web developer

Page 28: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

10

yang mempunyai dedicated server sendiri sehingga support yang diberikan akan

lebih cepat.

Pengertian maintability menurut IEEE Standard Glossary of Software

Engineering Terminology adalah kemampuan suatu software atau komponen

untuk dimodifikasi untuk mengoreksi kesalahan, meningkatkan kinerja atau

attribute lain; atau beradaptasi terhadap lingkungan yang berubah (The ease with

which a software system or component can be modified to correct faults, improve

performance or other attributes, or adapt to a changed environment). Pada saat

software diserahkan oleh pengembangnya, tidak berarti prosesnya telah selesai

dan berhenti disitu; karena semua software yang sukses selalu berubah mengikuti

waktu untuk selalu memenuhi kebutuhan dari pemakainya, itulah sebabnya

software maintability sangatlah penting. Pada proses software maintenance,

software mengalami beberapa perubahan untuk memperbaiki bugs, penambahan

fungsi baru, penyambungan software ke platforms baru, atau untuk mengadaptasi

software tersebut terhadap teknologi baru.

Untuk Manajemen Resiko yang Efektif, maka pemeliharaan system harus menjadi

bagian dari pengembangan suatu software atau juga bagian dari SDLF (System

Development Live Cycle); yang mempunyai 5 tahap: inisiasi, pengembangan,

penerapan, operasi atau pemeliharaan dan pemberhentian.

Oleh karena itu membuat dan mendesain software yg mudah dipelihara akan

sangat mengurangi biaya pemeliharaan. Software maintenance diperlukan karena:

• Menjaga keberlanjutan pemakaian system, misal: system untuk perjalanan

kereta api, tidak boleh dihentikan bila ada error pada system

• Untuk mendukung mandatory upgrades, misalnya ada perubahan pada

peraturan pemerintah, perubahan tarif pajak

• Untuk memenuhi permintaan dari user, misal perubahan penampilan,

penambahan fungsi

• Untuk memfasilitasi kebutuhan maintenance di masa mendatang agar

biayanya tidak terlalu mahal, segala sesuatunya dipersiapkan dari

sekarang, misal; coding, database restructuring

Page 29: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

11

Menurut ISO (International Organization for Standarization) 9126,

software berkualitas memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:

1. Functionality

Kemampuan software untuk menjalankan fungsinya sebagimana

kebutuhan sistemnya.

2. Realibility

Kemampuan software untuk dapat tetap tampil sesuai dengan fungsi

ketika digunakan.

3. Usability

Kemampuan software untuk menampilkan performance relatif terhadap

penggunaan sumberdaya.

4. Efficiency

Kemampuan software untuk menampilkan performans relatif terhadap

penggunaan sumberdaya.

5. Portability

Kemampuan software untuk ditransfer dari satu lingkungan ke

lingkungan lain.

6. Maintainability

Kemampuan software untuk dimodifikasi (koreksi, adaptasi, perbaikan).

Page 30: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

12

KESIMPULAN

Urgensinya dari maintainability yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menyediakan layanan perawatan atau pemeliharaan sistem informasi guna mendukung keberlangsungan sistem sehingga bisa meminimalisasi kendala-kendala dan mendukung terciptanya keberhasilan perusahaan dalam mencapai tuajuannya. Proses maintenance (pemeliharaan) software atau sistem informasi perlu dilakuan untuk menjaga keberlangsungan proses informasi dalam sebuah bisnis atau perusahaan dapat berjalan dengan baik.

Page 31: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DAN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Kasaya-Annisa-R.pdf · 2017. 2. 18. · sistem informasi manajemen yang dibangun dapat diterapkan

13

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2003. Perkembangan Software Komputer. http://rudiakto.files.wordpress .com. [1 Februari 2017]

Anonim. 2008. Software maintenance. http://yaniwid.wordpress.com /2008/09/ 26/software-maintenance. [1 Februari 2017].

Bernard Kamsu-Foguem, Yvan Mathieu. 2013. Software architecture knowledge for intelligent light maintenance. Advances in Engineering Software 67. 2014. 125–135. [19 September 2014]

Heratri. 2013. Urgensi maintainability dalam pengembangan software. Jakarta ISO 9126, I. (2000). Information technology – Software product quality, Part 1:

Quality Model. International Organization for Standardization. O’Brien J. A. 2005. Pengantar Sistem Informasi, Edisi 12. Penerbit Salemba

Empat. Jakarta.