outline per dirjen pemusatan ppn

27
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK 2010 Peraturan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Direktur Jenderal Pajak Nomor 19/PJ/2010 19/PJ/2010 Tentang Tentang PENETAPAN SATU TEMPAT ATAU LEBIH SEBAGAI PENETAPAN SATU TEMPAT ATAU LEBIH SEBAGAI TEMPAT PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TERUTANG TEMPAT PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TERUTANG

Upload: audina-nurliza-wijaya

Post on 19-Jun-2015

264 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Materi Kuliah Pajak

TRANSCRIPT

Page 1: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK2010

Peraturan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 19/PJ/2010Direktur Jenderal Pajak Nomor 19/PJ/2010 TentangTentang

PENETAPAN SATU TEMPAT ATAU LEBIH SEBAGAI PENETAPAN SATU TEMPAT ATAU LEBIH SEBAGAI TEMPAT PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TERUTANGTEMPAT PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TERUTANG

Page 2: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

Peraturan sebelumnya

• Ketentuan lama:Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP -128/PJ./2003 tentang Penetapan Satu Tempat atau Lebih Sebagai Tempat Terutang Pajak Pertambahan Nilai Bagi Wajib Pajak Selain yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar

• Ketentuan baru:Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-19/PJ/2010 tentang Penetapan Satu Tempat atau Lebih Sebagai Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang.

Page 3: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

MateriMateri

1.1. Policy StatementPolicy Statement

2.2. Dasar HukumDasar Hukum

3.3. Pokok Pokok perubahanPokok Pokok perubahan

4.4. Muatan PasalMuatan Pasal

5.5. Bagan pemusatanBagan pemusatan

6.6. Tanggal berlakuTanggal berlaku

33

Page 4: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

1. 1. Policy StatementPolicy Statement

untuk melaksanakan ketentuan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009

44

Page 5: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

2. D2. Dasar Hukumasar Hukum

Pasal 12 Ayat (2) UU PPN

Atas pemberitahuan secara tertulis dari

Pengusaha Kena Pajak, Direktur Jenderal

Pajak dapat menetapkan 1 (satu) tempat atau

lebih sebagai tempat pajak terutang.

55

Page 6: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

EXISTING Pengusaha Kena Pajak yang menyampaikan SPT Masa PPN dan PPn BM melalui Media Elektronik (e-filing) yang memiliki lebih dari satu tempat untuk melakukan kegiatan penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak dapat mengajukan pemberitahuan untuk penetapan satu tempat atau lebih sebagai tempat pemusatan Pajak Pertambahan Nilai terutang.

PERUBAHAN

Pengusaha Kena Pajak yang memiliki lebih dari satu tempat Pajak Pertambahan Nilai terutang dapat memilih 1 (satu) tempat atau lebih sebagai Tempat Pemusatan Pajak Pertambahan Nilai Terutang.

3. Pokok-Pokok PerubahanPasal 2 ayat (1)

Page 7: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

EXISTINGPengusaha Kena Pajak selain yang menyampaikan SPT Masa PPN dan PPn BM melalui Media Elektronik (e-filing) yang memiliki lebih dari satu tempat untuk melakukan kegiatan penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk penetapan satu tempat atau lebih sebagai tempat pemusatan Pajak Pertambahan Nilai terutang.

PERUBAHAN Dalam hal Pengusaha Kena Pajak memilih 1 (satu) tempat atau lebih sebagai Tempat Pemusatan Pajak Pertambahan Nilai Terutang, Pengusaha Kena Pajak dimaksud harus menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Kepala Kantor Wilayah DJP dengan tembusan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat-tempat Pajak Pertambahan Nilai terutang yang akan dipusatkan.

PASAL 2 ayat (2)

3. Pokok-Pokok Perubahan

Page 8: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

EXISTINGTidak diatur

PERUBAHAN Tempat tinggal, tempat kedudukan, atau tempat kegiatan usaha Pengusaha Kena Pajak yang: • berada di Kawasan Berikat;• berada di Kawasan Ekonomi Khusus; atau • mendapatkan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan

Ekspor,tidak dapat dipilih sebagai Tempat Pemusatan Pajak Pertambahan Nilai Terutang ataupuntempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang yang akan dipusatkan.

PASAL 3

3. Pokok-Pokok Perubahan

Page 9: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

EXISTINGKepala Kantor Wilayah atas nama Direktur Jenderal Pajak harus memberikan keputusan paling lambat 3 (tiga) bulan sejak permohonan diterima lengkap.

PERUBAHANKepala Kantor Wilayah DJP atas nama DirekturJenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama

14(empat belas) hari kerja sejak diterimanyapemberitahuan menerbitkan:

a.Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Persetujuan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang, dalam hal pemberitahuan memenuhi persyaratan

b.Surat Pemberitahuan Penolakan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang, dalam hal pemberitahuan tidak memenuhi persyaratan

PASAL 5

3. Pokok-Pokok Perubahan

Page 10: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

EXISTING -

PERUBAHANPersetujuan Pemusatan Tempat PPN Terutang mulai berlaku untuk masa pajak berikutnya setelah tanggal surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak diterbitkan

PASAL 5

3. Pokok-Pokok Perubahan

Page 11: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

EXISTING Tidak diatur

PERUBAHAN Kepala Kantor Pelayanan Pajak yang mengadministrasikan Tempat Pemusatan Pajak Pertambahan Nilai Terutang dapat melakukan pemeriksaan terhadap Pengusaha Kena Pajak yang telah melaksanakan pemusatan tempat Pajak Pertambahan Nilai terutang.

PASAL 11 ayat (1)

3. Pokok-Pokok Perubahan

Page 12: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

Definisi• Pajak Pertambahan Nilai adalah Pajak Pertambahan Nilai

atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

• Tempat Pemusatan Pajak Pertambahan Nilai Terutang adalah tempat tinggal, tempat kedudukan, atau tempat kegiatan usaha yang dipilih sebagai tempat pemusatan Pajak Pertambahan Nilai terutang.

• Kantor Wilayah DJP adalah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak yang membawahi Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi Tempat Pemusatan Pajak Pertambahan Nilai Terutang.

4. M4. Muatan Pasaluatan Pasal

1212

Page 13: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

• Pengusaha Kena Pajak yang memiliki lebih dari satu tempat Pajak Pertambahan Nilai terutang dapat memilih 1 (satu) tempat atau lebih sebagai Tempat Pemusatan Pajak Pertambahan Nilai Terutang.

• Dalam hal Pengusaha Kena Pajak memilih 1 (satu) tempat atau lebih sebagai Tempat Pemusatan Pajak Pertambahan Nilai Terutang, Pengusaha Kena Pajak dimaksud wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Kepala Kantor Wilayah DJP dengan tembusan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat-tempat Pajak Pertambahan Nilai terutang yang akan dipusatkan.

4. M4. Muatan Pasaluatan Pasal

1313

Page 14: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

Pemberitahuan secara tertulis harus memenuhi persyaratan: – memuat nama, alamat, dan NPWP tempat Pajak

Pertambahan Nilai terutang yang dipilih sebagai Tempat Pemusatan Pajak Pertambahan Nilai Terutang;

– memuat nama, alamat, dan NPWP tempat Pajak Pertambahan Nilai terutang yang akan dipusatkan; dan

– dilampiri surat pernyataan bahwa administrasi penjualan diselenggarakan secara terpusat pada tempat Pajak Pertambahan Nilai terutang yang dipilih sebagai Tempat Pemusatan Pajak Pertambahan Nilai Terutang.

4. M4. Muatan Pasaluatan Pasal

1414

Page 15: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

Tempat tinggal, tempat kedudukan, atau tempat kegiatan usaha Pengusaha Kena Pajak yang tidak dapat dipilih sebagai Tempat Pemusatan Pajak Pertambahan Nilai Terutang ataupun tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang yang akan dipusatkan, yaitu:- berada di Kawasan Berikat;– berada di Kawasan Ekonomi Khusus; atau– mendapatkan fasilitas Kemudahan Impor

Tujuan Ekspor,

4. M4. Muatan Pasaluatan Pasal

1515

Page 16: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

Kepala Kantor Wilayah DJP atas nama Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya pemberitahuan menerbitkan: – Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang

Persetujuan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang, dalam hal pemberitahuan memenuhi persyaratan;

– Surat Pemberitahuan Penolakan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang, dalam hal pemberitahuan tidak memenuhi persyaratan

4. M4. Muatan Pasaluatan Pasal

1616

Page 17: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

• Persetujuan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang mulai berlaku untuk masa pajak berikutnya setelah tanggal Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Persetujuan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang diterbitkan.

• Keputusan Persetujuan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang berlaku selama 5 (lima) tahun sejak tanggal Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Persetujuan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang diterbitkan.

4. M4. Muatan Pasaluatan Pasal

1717

Page 18: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

Dalam hal PKP melakukan pemindahan pemusatan.• Pengusaha Kena Pajak yang telah melaksanakan pemusatan

Pajak Pertambahan Nilai terutang dapat memilih tempat Pajak Pertambahan Nilai terutang yang lain sebagai Tempat Pemusatan Pajak Pertambahan Nilai Terutang yang baru dan wajib menyampaikan pemberitahuan kepada Kepala Kantor Wilayah DJP.

• Pengusaha Kena Pajak yang telah melaksanakan pemusatan Pajak Pertambahan Nilai terutang, wajib menyampaikan pemberitahuan kepada Kepala Kantor Wilayah DJP, dalam hal terdapat penambahan tempat Pajak Pertambahan Nilai terutang yang akan dipusatkan atau pengurangan tempat Pajak Pertambahan Nilai terutang yang telah dipusatkan.

• Pemberitahuan perubahan Tempat Pemusatan Pajak Pertambahan Nilai Terutang hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu 2 (dua) tahun sejak mulai berlakunya pemusatan, kecuali tempat PPN terutang tesebut secara permanen tidak lagi melakukan aktivitas usaha.

4. M4. Muatan Pasaluatan Pasal

1818

Page 19: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

Kepala Kantor Wilayah DJP atas nama Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya pemberitahuan menerbitkan: – Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang

Persetujuan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang yang baru, dalam hal pemberitahuan memenuhi persyaratan; atau

– Surat Pemberitahuan Penolakan Perubahan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang, dalam hal pemberitahuan tidak memenuhi persyaratan.

4. M4. Muatan Pasaluatan Pasal

1919

Page 20: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

4. M4. Muatan Pasaluatan Pasal

Persetujuan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang mulai berlaku untuk masa pajak berikutnya setelah tanggal Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Persetujuan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang diterbitkan.

2020

Page 21: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

4. M4. Muatan Pasaluatan Pasal

Apabila setelah jangka waktu 14 hari Kepala Kantor Wilayah DJP tidak menerbitkan:• Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Persetujuan

Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang; atau• surat pemberitahuan penolakan pemusatan Pajak Pertambahan

Nilai terutang, atau surat pemberitahuan penolakan perubahan pemusatan Pajak Pertambahan Nilai terutang,

maka pemberitahuan dari Pengusaha Kena Pajak dianggap disetujui, dan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Persetujuan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang harus diterbitkan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah jangka waktu dimaksud berakhir.

Persetujuan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang mulai berlaku untuk masa pajak berikutnya setelah jangka waktu 14 hari berakhir.

2121

Page 22: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

PKP ingin melakukan pencabutan• Pengusaha Kena Pajak yang telah melaksanakan pemusatan Pajak

Pertambahan Nilai terutang dapat menyampaikan pemberitahuan pencabutan pemusatan tempat Pajak Pertambahan Nilai terutang kepada Kepala Kantor Wilayah DJP.

• Pemberitahuan wajib disampaikan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum masa pajak dimana Pengusaha Kena Pajak tidak lagi menginginkan tempat-tempat Pajak Pertambahan Nilai terutang dipusatkan, dengan tembusan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak tempat-tempat Pengusaha Kena Pajak terdaftar yang semula dipusatkan.

• Kepala Kantor Wilayah DJP atas nama Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja sejak diterimanya pemberitahuan, menerbitkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pencabutan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang.

4. M4. Muatan Pasaluatan Pasal

2222

Page 23: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

Dalam hal PKP ingin memperpanjang jangka waktu• Pengusaha Kena Pajak yang telah melaksanakan

pemusatan Pajak Pertambahan Nilai terutang dapat memperpanjang jangka waktu pemusatan tempat Pajak Pertambahan Nilai terutang dan harus menyampaikan pemberitahuan kepada Kepala Kantor Wilayah DJP dalam jangka waktu selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum batas waktu persetujuan pemusatan Pajak Pertambahan Nilai terutang berakhir.

• Kepala Kantor Wilayah DJP atas nama Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya pemberitahuan menerbitkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang yang baru.

4. M4. Muatan Pasaluatan Pasal

2323

Page 24: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

• Kepala Kantor Pelayanan Pajak yang mengadministrasikan Tempat Pemusatan Pajak Pertambahan Nilai Terutang dapat melaksanakan pemeriksaan terhadap Pengusaha Kena Pajak yang telah melakukan pemusatan tempat Pajak Pertambahan Nilai terutang.

• Dalam hal berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui bahwa Pengusaha Kena Pajak tidak memenuhi syarat lagi untuk melakukan pemusatan tempat Pajak Pertambahan Nilai terutang, Kepala Kantor Pelayanan Pajak menyampaikan laporan hasil pemeriksaan kepada Kepala Kantor Wilayah DJP.

• Berdasarkan laporan hasil pemeriksaan dari Kepala Kantor Pelayanan Pajak, Kepala Kantor Wilayah DJP menerbitkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pencabutan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang yang berlaku mulai masa pajak berikutnya setelah dikeluarkannya surat keputusan pencabutan.

4. M4. Muatan Pasaluatan Pasal

2424

Page 25: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

5. Bagan Pemusatan5. Bagan Pemusatan

OK

Tdk OK

14 hari menerbitkan surat Keputusan persetujuan pemusatan

14 hari menerbitkan surat pemberitahuan tdk dpt dilakukan pemusatan

Berlaku untuk masa pajak berikutnya selama 5 tahun

Penelitian formal

Pemeriksaan

Memenuhi kriteria

Tdk memenuhi

Pemberitahuan pencabutan (2 bulan sebelum masa berlakunya pencabutan)

Pemusatan tetap

berlaku

Menerbitkan pemberitahuan pembatalan

Berlaku masa Pjk berikutnya

Terjadi Perubahan

Penambahan/pengurangan tempat usaha yg dipusatkan

14 hari terbitka

n

Pemberitahuan penolakan pemusatan

Berlaku untuk 5 tahun

Masa berlaku penetapan habis

Tidak diperpanjang

Diperpanjang2 bulan sebelum masa berlaku habis memberitahukan

14 hari menerbitkan Surat Keputusan Pemusatan yang baru

Surat Keputusan

persetujuan Pemusatan yang baru

5 hari kerja menerbitkan surat pemberitahuan pencabutan

Pemindahan perubahan tempat pemusatan (stlh 2 tahun)

Pemberitahuan WP (self assessment)

Page 26: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

Peraturan Peraturan Direktur Jenderal PajakDirektur Jenderal Pajak ini mulai ini mulai berlaku pada tanggal 1 April 2010berlaku pada tanggal 1 April 2010

6. 6. Tanggal berlakuTanggal berlaku

2626

Page 27: Outline Per Dirjen Pemusatan PPN

TERIMA KASIH

2727