osteosarkoma _ emirza nur wicaksono

9

Click here to load reader

Upload: vie-vivie

Post on 01-Dec-2015

38 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: OSTEOSARKOMA _ Emirza Nur Wicaksono

5/29/13 OSTEOSARKOMA | Emirza Nur Wicaksono

emirzanurwicaksono.blog.unissula.ac.id/2013/04/17/osteosarkoma/ 1/9

TweetTweet 37 Follow: To search, type and hit enter

EMIRZA NUR WICAKSONO APRIL 17, 2013

OSTEOSARKOMA

[5] COMMENTS

DEFINISI

Osteosarcoma adalah suatu pertumbuhan yang cepat pada tumor maligna tulang

Osteosarkoma disebut juga osteogenik sarkoma merupakan penyakit kanker ganas yang

ditemukan di tulang biasanya dimulai pada tulang panjang pada lengan dan kaki. Ini adalah

yang paling umum dari jenis kanker tulang dan biasanya berkembang selama periode

pertumbuhan yang cepat yang terjadi pada masa remaja dan dewasa muda. Pada orang tua

umur di atas 50 tahun, osteosarkoma bisa terjadi akibat degenerasi ganas dari penyakit

paget’s disease, infark tulang , osteomyelitis kronis dan biasanya prognosis sangat jelek.

Osteosarkoma merupakan suatu neoplasma ganas yang berasal dari sel primitif (poorly

differentiated cells) di daerah metafise tulang panjang pada anak-anak. Disebut osteogenik

oleh karena perkembangannya berasal dari seri osteoblastik sel mesensim primitif (sel- sel

tulang yang belum matang)

Osteosarcoma adalah tumor ganas primer dari tulang(neoplasma sel spindle yang

memproduksi osteoid) yang ditandai dengan pembentukan tulang yang immatur atau

jaringan osteoid oleh sel-sel tumor dan biasanya terdapat pada metafisis tulang panjang di

mana lempeng pertumbuhannya (epiphyseal growth plate) yang sangat aktif; yaitu pada

distal femur, proksimal tibia dan fibula, proksimal humerus dan pelvis.

Klasifikasi

Klasifikasi dari osteosarkoma merupakan hal yang kompleks, namun 75% dari osteosarkoma

masuk kedalam kategori klasik atau konvensional, yang termasuk osteosarkoma osteoblastic,

chondroblastic, dan fibroblastic. Sedangkan sisanya sebesar 25% diklasifikasikan sebagai varian.

Osteosarkoma Klasik

Osteosarkoma klasik merupakan tipe yang paling sering dijumpai. Tipe ini disebut juga:

osteosarkoma intrameduler derajat tinggi (High-Grade Intramedullary Osteosarcoma).

Tipe ini sering terdapat di daerah lutut pada anak-anak dan dewasa muda, terbanyak

pada distal dari femur. Sangat jarang ditemukan pada tulang- tulang kecil di kaki maupun

di tangan, begitu juga pada kolumna vertebralis. Apabila terdapat pada kaki biasanya

mengenai tulang besar pada kaki bagian belakang (hind foot) yaitu pada tulang talus dan

calcaneus, dengan prognosis yang lebih jelek.

Penderita biasanya datang karena nyeri atau adanya benjolan. Pada hal keluhan biasanya

sudah ada 3 bulan sebelumnya dan sering kali dihubungkan dengan trauma. Nyeri

semakin bertambah, dirasakan bahkan saat istirahat atau pada malam hari dan tidak

berhubungan dengan aktivitas. Terdapat benjolan pada daerah dekat sendi yang sering

kali sangat besar, nyeri tekan dan tampak pelebaran pembuluh darah pada kulit di

permukaannya. Tidak jarang menimbulkan efusi pada sendi yang berdekatan. Sering juga

ditemukan adanya patah tulang patologis.

Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan peningkatan alkaline phosphatase dan

lactic dehydrogenase, yang mana ini dihubungkan dengan kepastian diagnosis dan

prognosis dari osteosarkoma tersebut.

Gambaran klasik osteosarkoma pada plain foto menunjukkan lesi yang agresif pada

daerah metafise tulang panjang. Rusaknya gambaran trabekule tulang dengan batas

yang tidak tegas tanpa reaksi endoosteal. Tampak juga campuran area radio-opak dan

radio-lusen, oleh karena adanya proses destruksi tulang (bone destruction) dan proses

pembentukan tulang (bone formation). Pembentukan tulang baru pada periosteum,

Kategori

Alergi, Inflamasi dan Sistem

Pertahanan Tubuh (7)

Dermatologi (20)

Genetika, Hormon dan

Kelenjar (15)

Gigi dan Mulut (18)

Hematologi dan Limfoid (12)

Jiwa dan Perilaku (19)

Kardiovaskuler (26)

Muskuloskeletal (17)

Pencernaan (23)

Penglihatan (25)

Penyakit Tropis dan Infeksi

(16)

Pernafasan (20)

Reproduksi (33)

Saraf dan Reseptor Sensorik

(26)

Telinga, Hidung, dan

Tenggorokan (15)

Tumbuh Kembang, Pediatrik

dan Perinatologi (11)

Urogenital (30)

Arsip

Pilih Bulan

Tulisan Terakhir

ABRASI KORNEA (JEJAS

KORNEA)

INFEKSI ODONTOGENIK

SKLEROSIS MULTIPEL

(MULTIPLE SCLEROSIS)

ABSES HATI (HEPAR)

ABSES OTAK

Emirza Nur WicaksonoKhoirunnas anfa'uhum linnas, Selamat Datang dan terimakasih sudah mengunjungi blog ini. Semoga bermanfaat.

Beranda About Penulis Catatan Seorang Calon Dokter Lafal Sumpah Dokter Indonesia Perhatian

Like 89

Pencarian untuk:

Cari

Emirza Nur Wicaksono

Page 2: OSTEOSARKOMA _ Emirza Nur Wicaksono

5/29/13 OSTEOSARKOMA | Emirza Nur Wicaksono

emirzanurwicaksono.blog.unissula.ac.id/2013/04/17/osteosarkoma/ 2/9

pengangkatan kortek tulang, dengan pembentukan: Codman’s triangle, dan gambaran

Sunburst dan disertai dengan gambaran massa jaringan lunak, merupakan gambaran

yang sering dijumpai. Plain foto thoraks perlu juga dibuat untuk menentukan adanya

metastase pada paru.

CT (Computed Tomographic) dan MRI (Magnetic Resonance Imaging) dikerjakan untuk

mengetahui adanya ekstensi dari tumor ke jaringan sekitarnya, termasuk juga pada

jaringan neurovaskuler atau invasinya pada jaringan otot. CT pada thoraks sangat baik

untuk mencari adanya metastase pada ke paru.

Sesuai dengan perilaku biologis dari osteosarkoma, yang mana osteosarkoma tumbuh

secara radial dan membentuk seperti bentukan massa bola. Apabila tumor menembus

kortek tulang menuju jaringan otot sekitarnya dan membentuk seolah-olah suatu kapsul

(pseudocapsul) yang disebut daerah reaktif atau reactive zone. Kadang-kadang jaringan

tumor dapat invasi ke daerah zone reaktif ini dan tumbuh berbetuk nodul yang disebut

satellites nodules. Tumor kadang bisa metastase secara regional dalam tulang

bersangkutan, dan berbentuk nodul yang berada di luar zone reaktif pada satu tulang

yang disebut dengan skip lesions. Bentukan-bentukan ini semua sangat baik

dideteksi dengan MRI.

Bone scan (Bone Scintigraphy): seluruh tubuh bertujuan menentukan tempat terjadinya

metastase, adanya tumor yang poliostotik, dan eksistensi tumor apakah intraoseous atau

ekstraoseous. Juga dapat untuk mengetahui adanya skip lesions, sekalipun masih lebih

baik dengan MRI. Radio aktif yang digukakan adalah thallium Tl 201. Thallium

scantigraphy digunakan juga untuk memonitor respons tumor terhadap

pengobatan kemoterapi dan mendeteksi rekurensi lokal dari tumor tersebut.

Angiografi merupakan pemeriksaan yang lebih invasif. Dengan angiografi dapat

ditentukan diagnose jenis suatu osteosarkoma, misalnya pada High-grade osteosarcoma

akan ditemukan adanya neovaskularisasi yang sangat ekstensif. Selain itu angiografi

dilakukan untuk mengevaluasi keberhasilan pengobatan preoperative chemotheraphy,

yang mana apabila terjadi mengurang atau hilangnya vaskularisasi tumor menandakan

respon terapi kemoterapi preoperatif berhasil.

Biopsi merupakan diagnosis pasti untuk menegakkan osteosarkoma. Biopsi yang

dikerjakan tidak benar sering kali menyebabkan kesalahan diagnosis (misdiagnosis) yang

lebih lanjut akan berakibat fatal terhadap penentuan tindakan. Akhir-akhir ini banyak

dianjurkan dengan biopsi jarum perkutan (percutaneous needle biopsy) dengan

berbagai keuntungan seperti: invasi yang sangat minimal, tidak memerlukan waktu

penyembuhan luka operasi, risiko infeksi rendah dan bahkan tidak ada, dan terjadinya

patah tulang post biopsi dapat dicegah.

Pada gambaran histopatologi akan ditemukan stroma atau dengan high-grade

sarcomatous dengan sel osteoblast yang ganas, yang akan membentuk jaringan osteoid

dan tulang. Pada bagian sentral akan terjadi mineralisasi yang banyak, sedangkan bagian

perifer mineralisasinya sedikit. Sel-sel tumor biasanya anaplastik, dengan nukleus yang

pleomorphik dan banyak mitosis. Kadang-kadang pada beberapa tempat dari tumor akan

terjadi diferensiasi kondroblastik atau fibroblastik diantara jaringan tumor yang

membentuk osteoid.

Secara patologi osteosarkoma dibagi menjadi high-grade dan low-grade variant

bergantung pada selnya yaitu pleomorfisnya, anaplasia, dan banyaknya mitosis. Secara

konvensional pada osteosarkoma ditemukan sel spindle yang ganas dengan

pembentukan osteoid. Pada telengiektasis osteosarkoma pada lesinya didapatkan adanya

kantongan darah yang dikelilingi oleh sedikit elemen seluler yang mana elemen

selulernya sangat ganas sekali.

Staging dari Osteosarkoma

Pada tumor muskuloskeletal stagingnya memakai Enneking System, yang telah

dipakai oleh Musculoskeletal Tumor Society, begitu juga pada osteosarkoma. Staging

ini berdasarkan gradasi histologis dari tumor (ada low-grade dan high-grade),

ekstensi anatomis dari tumor (intrakompartmental atau ekstrakomparmental), dan

ada tidaknya metastase (Moatau M1).

Sesuai dengan Enneking System maka Staging dari Osteosarkoma adalah sebagai

berikut:

Stage I. Low-grade Tumor

I A. Intracompartmental

I B. Extracompartmental

pengunjung blog emirza

Page 3: OSTEOSARKOMA _ Emirza Nur Wicaksono

5/29/13 OSTEOSARKOMA | Emirza Nur Wicaksono

emirzanurwicaksono.blog.unissula.ac.id/2013/04/17/osteosarkoma/ 3/9

Stage II High-grade

II A Intracompartmental

II B Extracompartmental

Stage III Any Grade with metastase

III A Intracompartmental

III B Extracompartmental

Staging system ini sangat berguna dalam perencanaan strategi, perencanaan

pengobatan dan memperkirakan prognosis dari osteosarkoma tersebut.

BEBERAPA VARIASI DARI OSTOSARKOMA

Parosteal Osteosarkoma

Parosteal osteosarkoma yang tipikal ditandai dengan lesi pada permukaan tulang,

dengan terjadinya diferensiasi derajat rendah dari fibroblas dan membentuk woven

bone atau lamellar bone.

Biasanya terjadi pada lebih tua dari osteosarkoma klasik, yaitu pada umur 20 sampai 40

tahun. Bagian posterior dari distal femur merupakan daerah predileksi yang paling

sering, selain bisa juga mengenai tulang-tulang panjang lainnya.

Tumor dimulai dari daerah korteks tulang dengan dasar yang lebar, yang makin lama lesi

ini bisa invasi kedalam korteks dan masuk ke endosteal. Pengobatannya adalah dengan

cara operasi, melakukan eksisi dari tumor dan survival ratenya bisa mencapai 80-90%.

Periosteal Osteosarkoma

Periosteal osteosarkoma merupakan osteosarkoma derajat sedang (moderate-grade)

yang merupakan lesi pada permukaan tulang bersifat kondroblastik, dan sering terdapat

pada daerah proksimal tibia. Sering juga terdapat pada diafise tulang panjang seperti

pada femur dan bahkan bisa pada tulang pipih seperti mandibula.

Terjadi pada umur yang sama dengan pada klasik osteosarkoma. Derajat

metastasenya lebih rendah dari osteosarkoma klasik yaitu 20% -35% terutama ke paru-

paru.

Pengobatannya adalah dilakukan operasi marginal-wide eksisi (wide-margin surgical

resection), dengan didahului preoperatif kemoterapi dan dilanjutkan sampai post-

operasi.

Telangiectasis Osteosarkoma

Telangiectasis osteosarkoma pada plain radiografi kelihatan gambaran lesi yang

radiolusen dengan sedikit kalsifikasi atau pembentukan tulang. Dengan gambaran seperti

ini sering dikelirukan dengan lesi binigna pada tulang seperti aneurysmal bone cyst.

Terjadi pada umur yang sama dengan klasik osteosarkoma. Tumor ini mempunyai derajat

keganasan yang sangat tinggi dan sangat agresif.

Diagnosis dengan biopsi sangat sulit oleh karena tumor sedikit jaringan yang padat, dan

sangat vaskuler. Pengobatannya sama dengan osteosarkoma klasik, dan sangat resposif

terhadap adjuvant chemotherapy.

Osteosarkoma Sekunder

Osteosarkoma dapat terjadi dari lesi jinak pada tulang, yang mengalami mutasi sekunder

dan biasanya terjadi pada umur lebih tua, misalnya bisa berasal dari paget’s disease,

osteoblastoma, fibous dysplasia, benign giant cell tumor. Contoh klasik dari

osteosarkoma sekuder adalah yang berasal dari paget’s disease yang disebut pagetic

osteosarcomas.

Di Eropa merupakan 3% dari seluruh osteosarkoma dan terjadi pada umur tua. Lokasi

yang tersering adalah di humerus, kemudian di daerah pelvis dan femur.

Perjalanan penyakit sampai mengalami degenerasi ganas memakan waktu cukup lama

berkisar 15-25 tahun dengan mengeluh nyeri pada daerah inflamasi dari paget’s disease.

Selanjutnya rasa nyeri bertambah dan disusul oleh terjadinya destruksi tulang.

Prognosis dari pagetic osteosarcoma sangat jelek dengan five years survival rate rata-

rata hanya 8%. Oleh karena terjadi pada orang tua, maka pengobatan dengan kemoterapi

tidak merupakan pilihan karena toleransinya rendah.

Osteosarkoma Intrameduler Derajat Rendah

Tipe ini sangat jarang dan merupakan variasi osseofibrous derajat rendah yang terletak

intrameduler.

Secara mikroskopik gambarannya mirip parosteal osteosarkoma. Lokasinya pada daerah

Page 4: OSTEOSARKOMA _ Emirza Nur Wicaksono

5/29/13 OSTEOSARKOMA | Emirza Nur Wicaksono

emirzanurwicaksono.blog.unissula.ac.id/2013/04/17/osteosarkoma/ 4/9

metafise tulang dan terbanyak pada daerah lutut.

Penderita biasanya mempunyai umur yang lebih tua yaitu antara 15-65 tahun, mengenai

laki-laki dan wanita hampir sama.

Pada pemeriksaan radiografi, tampak gambaran sklerotik pada daerah intrameduler

metafise tulang panjang. Seperti pada parosteal osteosarkoma, osteosarkoma tipe

ini mempunyai prognosis yang baik dengan hanya melakukan lokal eksisi saja.

Osteosarkoma Akibat Radiasi

Osteosarkoma bisa terjadi setelah mendapatkan radiasi melebihi dari 30Gy. Onsetnya

biasanya sangat lama berkisar antara 3-35 tahun, dan derajat keganasannya sangat tinggi

dengan prognosis jelek dengan angka metastasenya tinggi.

Multisentrik Osteosarkoma

Disebut juga Multifocal Osteosarcoma. Variasi ini sangat jarang yaitu terdapatnya lesi

tumor yang secara bersamaan pada lebih dari satu tempat. Hal ini sangat sulit

membedakan apakah sarkoma memang terjadi bersamaan pada lebih dari satu tempat

atau lesi tersebut merupakan suatu metastase.

Ada dua tipe yaitu: tipe Synchronous dimana terdapatnya lesi secara bersamaan pada

lebih dari satu tulang. Tipe ini sering terdapat pada anak-anak dan remaja dengan tingkat

keganasannya sangat tinggi. Tipe lainnya adalah tipe Metachronous yang terdapat pada

orang dewasa, yaitu terdapat tumor pada tulang lain setelah beberapa waktu atau

setelah pengobatan tumor pertama. Pada tipe ini tingkat keganasannya lebih rendah.

Etiologi

Penyebab yang pasti terhadap kanker belum diketahui secara jelas tetapi faktor-faktor etiologi

yang membantu terbentuknya kanker sudah banyak diketahui yang disebut bahan-bahan

karsinogen, sinar ultraviolet, sinar radio aktif, parasit dan virus.

Penyebab pasti dari osteosarkoma tidak diketahui, namun terdapatberbagai faktor resiko

untuk terjadinya osteosarkoma yaitu

Faktor Familial :

Dalam beberapa kasus, osteosarcoma berjalan dalam keluarga. Setidaknya satu gen telah

dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya osteo sarkoma. Gen ini juga berhubungan

dengan keluarga yang menderita retinoblastoma yaitu suatu penyakit kanker pada mata

yang terjadi pada anak.

Osteo sarcoma yang terjadi pada orang dewasa yang berumur lebih dari 50 tahun lebih

mungkin menjadi sarkoma sekunder, terutama yang timbul pada Penyakit Paget Bone ,

infark tulang , osteomyelitis kronis

Li-Fraumeni syndrome (germline p53 mutation), dan Rothmund-Thomson syndrome yaitu

suatu kelainan autosomal resesif yang berhubungan dengan defek tulang kongenital,

displasia rambut dan tulang, hypogonadism, dan katarak) juga dianggap sebagai faktor

genetik yang berperan.

Faktor lingkungan

Menurut para ahli, faktor lingkungan yang berperan pada kejadian osteosarkoma adalah

bahan kimia, virus, radiasi dan lain-lain.

Radasi sinar radio aktif dosis tinggi adalah satu satunya faktor lingkungan yang dianggap

sebagai penyebab osteosarkoma.

Faktor kimia, yang dianggap menyebabkan perubahan genetik, termasuk senyawa berilium,

methylcholanthrene dan Fluorida.

Fluor (F) adalah elemen golongan halogen dan tidak pernah terdapat bebas di alam.

Ikatan fluor baik organik maupun inorganik disebut fluoride. Bukti laboratorium

menunjukkan bahwa fluoride dapat mutagenik ketika hadir pada konsentrasi yang cukup.

Mutagen Kebanyakan juga karsinogen. Tulang adalah situs utama untuk akumulasi

fluoride dalam tubuh, dan tingkat akumulasi ini meningkat dalam periode perkembangan

tulang. Dengan demikian, sel-sel tulang, terutama selama ledakan pertumbuhan,

mungkin akan menemukan beberapa konsentrasi fluoride tertinggi dalam tubuh dan ini

dapat di jumpai pada osteosarkoma

Faktor virus

Faktor virus pertama kali di kemukakan oleh seorang ahli yang bernama Rous et al (1912)

yang melaporkan bukti dari etiologi virus sarkoma. Virus yang di beri nama Rous Sarcoma

Virus (RSV (sebuah retrovirus virus atau RNA) mengandung gen yang disebut V-Src,

yang memiliki homolog alami dianggap sebagai proto-onkogen.

Page 5: OSTEOSARKOMA _ Emirza Nur Wicaksono

5/29/13 OSTEOSARKOMA | Emirza Nur Wicaksono

emirzanurwicaksono.blog.unissula.ac.id/2013/04/17/osteosarkoma/ 5/9

Sementara virus lainnya telah dikaitkan dengan induksi tumor tulang (Diamondopoulas

1973, Stewart 1960), FBJ osteosarcoma virus adalah agen hanya virus diisolasi dari

sarkoma yang terjadi secara alami (Fuchs 2002) dan dikenal sebagai induser ampuh

osteosarcoma pada tikus (Finkel 1966) . Onkogen di FBJ berhubungan dengan sebuah

protoonkogen alami bernama c-Fos (Fuchs 2002), yang telah ditemukan terkait dengan

tanggapan miskin untuk kemoterapi pada pasien dengan osteosarcoma (Kakar 2000).

Pertumbuhan tulang yang cepat

pertumbuhan tulang yang cepat terlihat sebagai predisposisi osteosarkoma, seperti yang

terlihat bahwa insidennya meningkat pada saat pertumbuhan remaja. Lokasi osteosarkoma

paling sering pada metafisis, dimana area ini merupakan area pertumbuhan dari tulang

panjang

Osteo sarcoma merupakan tumor ganas tulang yang paling sering ditemukan (48,8%). Tumor ini

merupakan tumor ganas yang menyebar secara cepat pada periosteum dan jaringan ikat luarnya.

Osteo sarcoma terutama ditemukan pada umur 10-25 tahun dan lebih sering pada pria daripada

wanita. Nyeri merupakan gejala utama yang pertama muncul yang bersifat terus dan penderita

biasanya datang dengan tumor yang besar.

Keganasan sel pada mulanya berawal pada sumsum tulang (myeloma) dari jaringan sel tulang

(sarcoma) sel-sel tulang akan berada pada nodul-nodul limfe, hati dan ginjal sehingga dapat

mengakibatkan adanya pengaruh aktifitas hematopeotik sum-sum tulang yang cepat pada tulang

sehingga sel-sel plasma yang belum matang/tidak matang akan terus membelah terjadi

penambahan jumlah sel yang tidak terkontrol lagi.

Sarkoma osteogenik (Osteosarkoma) merupakan neoplasma tulang primer yang sangat ganas.

Osteosarkoma biasanya terdapat pada metafisis tulang panjang di mana lempeng

pertumbuhannya (epiphyseal growth plate) yang sangat aktif; yaitu pada distal femur, proksimal

tibia dan fibula, proksimal humerus dan pelvis. Pada orang tua umur di atas 50 tahun,

osteosarkoma bisa terjadi akibat degenerasi ganas dari paget’s disease, dengan prognosis sangat

jelek

Penyebab osteosarkoma belum jelas diketahui, adanya hubungan kekeluargaan menjadi suatu

predisposisi. Begitu pula adanya hereditery. Dikatakan beberapa virus onkogenik dapat

menimbulkan osteosarkoma pada hewan percobaan. Radiasi ion dikatakan menjadi 3% penyebab

langsung osteosarkoma. Akhir-akhir ini dikatakan ada 2 tumor suppressor gene yang berperan

secara signifikan terhadap tumorigenesis pada osteosarkoma yaitu protein P53 ( kromosom 17)

dan Rb (kromosom 13).

Lokasi tumor dan usia penderita pada pertumbuhan pesat dari tulang memunculkan perkiraan

adanya pengaruh dalam patogenesis osteosarkoma. Mulai tumbuh bisa didalam tulang atau pada

permukaan tulang dan berlanjut sampai pada jaringan lunak sekitar tulang epifisis dan tulang

rawan sendi bertindak sebagai barier pertumbuhan tumor kedalam sendi. Osteosarkoma

mengadakan metastase secara hematogen paling sering keparu atau pada tulang lainnya dan

didapatkan sekitar 15%-20% telah mengalami metastase pada saat diagnosis ditegakkan.

Adanya tumor di tulang menyebabkan reaksi tulang normal dengan respons osteolitik (destruksi

tulang) atau respons osteoblastik (pembentukan tulang). Beberapa tumor tulang sering terjadi

dan lainnya jarang terjadi, beberapa tidak menimbulkan masalah, sementara lainnya ada yang

sangat berbahaya dan mengancam jiwa.

Tumor ini tumbuh di bagian metafisis tulang panjang dan biasa ditemukan pada ujung bawah

femur, ujung atas humerus dan ujung atas tibia.

Secara histolgik, tumor terdiri dari massa sel-sel kumparan atau bulat yang berdifferensiasi jelek

dan sring dengan elemen jaringan lunak seperti jaringan fibrosa atau miksomatosa atau

kartilaginosa yang berselang seling dengan ruangan darah sinusoid.

Sementara tumor ini memecah melalui dinding periosteum dan menyebar ke jaringan lunak

sekitarnya; garis epifisis membentuk terhadap gambarannya di dalam tulang.

Adanya tumor pada tulang menyebabkan jaringan lunak diinvasi oleh sel tumor. Timbul reaksi

dari tulang normal dengan respon osteolitik yaitu proses destruksi atau penghancuran tulang

dan respon osteoblastik atau proses pembentukan tulang. Terjadi destruksi tulang lokal.. Pada

proses osteoblastik, karena adanya sel tumor maka terjadi penimbunan periosteum tulang yang

Page 6: OSTEOSARKOMA _ Emirza Nur Wicaksono

5/29/13 OSTEOSARKOMA | Emirza Nur Wicaksono

emirzanurwicaksono.blog.unissula.ac.id/2013/04/17/osteosarkoma/ 6/9

baru dekat lempat lesi terjadi sehingga terjadi pertumbuhan tulang yang abortif.

Osteosarkoma, keganasan primer paling sering pada tulang, didefinisikan dengan adanya sel

mesenkimal ganas yang memproduksi osteoid tulang (komponen sel utama dalam jaringan

tulang) dan/atau belum dewasa.

Tumor ini tumbuh di bagian metafisis tulang tempat yang paling sering terserang tumor ini

adalah bagian ujung tulang panjang. Tulang Pipa atau Tulang Panjang (Long Bone) adalah

tulang bentuk seperti pipa atau tabung dan biasanya berongga. Diujung tulang pipa terjadi

perluasan yang berfungsi untuk berhubungan dengan tulang lain. pada tulang

panjang banyak mengandung osteosit (sel tulang rawan) dan osteoblas (penghasil osteosit)

di dalam tulang terdapat rongga, rongga ini merupakan aktifitas dari osteoklas yang

berfungsi untuk merombak sel sel tulang. Rongga ini berisi sum sum tulang dan berwarna

kuning(merupakan campuran antara lemak dan sum sum merah)

Tempat-tempat yang paling sering terkena adalah femur distal, tibia proksimal dan

humerus proksimal. Tempat yang paling jarang adalah pelvis, kolumna, vertebra, mandibula,

klavikula, skapula, atau tulang-tulang pada tangan dan kaki. Lebih dari 50% kasus terjadi pada

daerah lutut.

Selain itu Osteosarkoma, biasanya terdapat pada lokasi bekas radiasi atau lebih sering

sebagai penyerta pada penyakit paget

Nyeri bengkak, dan terbatasnya pergerakan, menurunnya berat badan. Gejala nyeri pada

punggung bawah merupakan gejala yang khas. Hal ini disebabkan karena adanya penekanan pada

vertebra oleh fraktur tulang patologik. Anemia dapat terjadi akibat adanya penempatan sel-sel

neoplasma pada sum-sum tulang, hal ini mengakibatkan terjadinya hiperkalsemia, hiperkalsiuria

dan hiperurisemia selama adanya kerusakan tulang. Sel-sel plasma ganas akan membentuk

sejumlah immunoglobulin/bence jone protein abnormal. Hal ini dapat dideteksi melalui serum

urin dengan teknik immunoelektrophoresis. Gejala gagal ginjal dapat terjadi selama presitipasi

imunoglobulin dalam tubulus (pada pyelonephritis), hiperkalsemia, peningkatan asam urat,

infiltrasi ginjal oleh plasma sel (myeoloma ginjal) dan trombosis pada vena ginjal.

Kecendrungan patologik perdarahan merupakan ciri-ciri myeloma dengan dua alasan utama:

1. Penurunan platelet (trombositopenia)

2. Tidak berfungsinya platelet

Rasa sakit (nyeri)

Nyeri pada tulang yang terkena (biasanya menjadi semakin parah pada malam hari dan

meningkat sesuai dengan progresivitas penyakit)

Nyeri juga dapat di rasakan pada saat melaksanakan aktifitas, misalnya saat mengangkat

(jika tumor di tulang lengan)

Nyeri pada ekstrimitas dapat menyebabkan kekakuan

Riwayat pembengkakan

Pembangkakan dapat ada atau tidak, tergantung dari lokasi dan besar dari lesi, dimana

jika tumornya besar, dapat muncul sebagai pembengkakan.

Jika ada Pembengkakan, maka pembangkakan tersebut pada atau di atas tulang atau

persendian serta pergerakan yang terbatas

Karena adanya gencetan dari tumor ke pembuluh darah menyebabkan anggota distal

tubuh menjadi keram atau mati rasa

Tulang patah

Tulang yang terkena dampak tidak sekuat tulang yang normal dan mungkin fraktur

dengan trauma ringan (patah tulang patologis) ataupun mungkin terjadi setelah apa

yang tampaknya seperti gerakan rutin

Fraktur patologis sangat jarang terjadi, terkecuali pada osteosarkoma telangiectatic yang

lebih sering terjadi fraktur patologis

Kaki dapat pincang jika lokasi tumornya di kaki

Pada lokasi tumor teraba massa; lunak dan menetap dengan kenaikan suhu kulit di atas

massa serta distensi pembuluh darah maupun pelebaran vena.

Gejala-gejala penyakit metastatik akibat penyebaran tumor

Gejala metatastik meliputi nyeri dada, batuk, demam, malaise atau keringat malam

sangat jarang di jumpai.

Penyebaran tumor pada paru-paru sangat jarang menyebabkan gejala respiratorik dan

biasanya menandakan keterlibatan paru yang luas

Page 7: OSTEOSARKOMA _ Emirza Nur Wicaksono

5/29/13 OSTEOSARKOMA | Emirza Nur Wicaksono

emirzanurwicaksono.blog.unissula.ac.id/2013/04/17/osteosarkoma/ 7/9

← SARKOMA EWING’S OSTEOBLASTOMA →

Menurunnya berat badan, ini biasanya tampak pada berbagai penyakit keganasan seperti

kanker.

Test Diagnostik

- Biopsi – kemoterapi

- Operasi – radioterapi

Beberapa kelainan yang menimbulkan bentukan massa pada tulang sering sulit dibedakan

dengan osteosarkoma, baik secara klinis maupun dengan pemeriksaan pencitraan. Adapun

kelainan-kelainan tersebut adalah:

1. Ewing’s sarcoma

2. Osteomyelitis

3. Osteoblastoma

4. Giant cell tumor

5. Aneurysmal bone cyst

6. Fibrous dysplasia

Tujuan penatalaksanaan menghancurkan atau mengangkat jaringan ganas dengan metode

seefektip mungkin :

- Tindakan pengangkatan tumor biasanya dengan mengamputasi

- Kemotrapi mengurangi masa tumor dengan alkilatin kimotrapi yang komfirmasikan yang

dilaksanakan sebelum dan sesudah pembedahan dengan tujuan untuk membasmi lesi micro

metastatik

- Analgesik dan narkotik

- Alloperinol untuk mengontrol hiperurisemia. Outputurin harus baik(2500-3000ml/hari) unutuk

mengukur tingkat serum kalsium dan mencegah hiperkalsium dan hiperurisemia.

This entry was posted in Muskuloskeletal. Bookmark the permalink.

5 Responses to OSTEOSARKOMA

guild wars 2 gold says:

Mei 28, 2013 at 9:14 am

These guild wars 2 gold are so nice and that i get numerous compliments. They

appear so awesome I’m a person that usually brings high heels but I just simply

Love these guild wars 2 gold! I have had coworkers ask me have been I bought my

guild wars 2 gold and that i am proud to give them your web site.

Balas

world of warcraft gold says:

Mei 26, 2013 at 10:42 pm

world of warcraft gold PARFAIT AUTHENTIQUE ET CONFORME LIVRAISON

RAPIDE BONNE Avis MERCI

Balas

Marc Ravencraft says:

Mei 25, 2013 at 10:36 pm

I simply want to tell you that I am new to weblog and actually enjoyed your web-

site. Likely I’m planning to bookmark your blog . You definitely come with

fabulous posts. Many thanks for sharing your web site.

Balas

Page 8: OSTEOSARKOMA _ Emirza Nur Wicaksono

5/29/13 OSTEOSARKOMA | Emirza Nur Wicaksono

emirzanurwicaksono.blog.unissula.ac.id/2013/04/17/osteosarkoma/ 8/9

© 2013 Emirza Nur Wicaksono

TravelBlogger Theme developed by FreeTravelWebsiteTemplates.Com | Lowongan Kerja Terbaru 2013 - Lowongan Kerja Mei 2013

Fake Oakley Sunglasses says:

Mei 23, 2013 at 12:30 pm

Does your blog have a contact page? I’m having a tough time locating it but, I’d

like to send you an e-mail. I’ve got some suggestions for your blog you might be

interested in hearing. Either way, great blog and I look forward to seeing it

develop over time.

Balas

cheap chanel says:

Mei 18, 2013 at 1:22 am

Most of the brown inner surfaces discolors your individual leg in the event you

don’t convey hosiery. Really like to add the best many cheap chanel sockless.

Some ponder additionally you can easily an issue with their black and white 2 . yet

it’s the main set of two I because of the dark-colored internal.

Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Nama *

Surel *

Situs web

Komentar

Anda dapat menggunakan tag dan atribut HTML: <a href="" title=""> <abbr title=""><acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <deldatetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>

Memberikan Komentar

Beranda About Penulis Catatan Seorang Calon Dokter Lafal Sumpah Dokter Indonesia Perhatian

Page 9: OSTEOSARKOMA _ Emirza Nur Wicaksono

5/29/13 OSTEOSARKOMA | Emirza Nur Wicaksono

emirzanurwicaksono.blog.unissula.ac.id/2013/04/17/osteosarkoma/ 9/9