optimasi sistem persediaan bahan baku gula pasir …

46
OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY SKRIPSI MEGAWATI H111 12 286 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018

Upload: others

Post on 19-May-2022

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN

BAHAN BAKU GULA PASIR DENGAN MENGGUNAKAN

METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY

SKRIPSI

MEGAWATI

H111 12 286

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2018

Page 2: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

ii

OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN

BAHAN BAKU GULA PASIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE

ECONOMIC ORDER QUANTITY

S K R I P S I

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains pada Departemen Matematika Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Hasanuddin

Makassar

MEGAWATI

H111 12 286

PROGRAM STUDI MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2018

Page 3: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

iii

LEMBAR PERNYATAAN KEOTENTIKAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sungguh-sungguh

bahwa skripsi yang saya buat dengan judul:

OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN

BAHAN BAKU GULA PASIR DENGAN MENGGUNAKAN

METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY

adalah benar karya saya sendiri, bukan hasil plagiat dan belum pernah

dipublikasikan dalam bentuk apapun.

Makassar, 27 Februari 2018

MEGAWATI

NIM: H111 12 286

Page 4: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

iv

OPTIMASI SISTEM PERSEDIAN

BAHAN BAKU GULA PASIR DENGAN MENGGUNAKAN

METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY

Disetujui oleh:

Pada Tanggal: 27 Februari 2018

Pembimbing Utama

Pembimbing Pertama

Prof. Dr. Hj. Aidawayati Rangkuti, M.S.

NIP. 19641231 199003 2 007

Dr. Hendra, S.Si, M.Kom.

NIP. 19700807 200003 1 002

Page 5: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

v

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh:

Nama : Megawati

NIM : H111 12 286

Program Studi : Matematika

Judul Skripsi : Optimasi Sistem Persediaan Bahan Baku Gula Pasir dengan

menggunakan Metode Economic Order Quantity

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai

bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

pada Program Studi Matematika Departemen Matematika Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin.

Dewan Penguji

1. Ketua : Prof. Dr. Amir Kamal Amir, M.Sc ( )

2. Sekretaris : Dr. Eng. Armin Lawi, S.Si, M.Eng ( )

3. Anggota : Jusmawati M. S.Si, M.Si ( )

4. Anggota : Prof.Dr. Hj. Aidawayati Rangkuti, M.S. ( )

5. Anggota : Dr. Hendra, S.Si, M. Kom ( )

Ditetapkan di : Makassar

Tanggal : 27 Februari 2018

Page 6: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Tiada untaian kata yang lebih tinggi penulis haturkan selain

segala puji bagi Allah tuhan semesta alam, Yang Maha Benar dan Maha Mulia atas

segala ilmuNya. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada baginda Rasulullah

Shallallahu ’Alaihi Wasallam yang telah memberikan cahaya kebenaran dan

petunjuk sehingga ummat manusia terbebas dari zaman jahiliyah.

Rasa syukur penulis yang sangat mendalam kepada Allah Yang Maha Kuasa

dengan segala kehendakNya dan Maha Indah atas segala rencana serta

ketetapannya sehingga dari proses yang panjang dan berbagai kendala yang

menghambat, sebagian kecil dari ilmu Allah, penulis rangkai sebagai skripsi dan

akhirnya dapat terselesaikan dengan baik. Penulisan skripsi ini merupakan tugas

akhir akademis untuk memperoleh gelar sarjana pada Departemen Matematika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin, dengan

judul Optimasi Sistem Persediaan Bahan Baku Gula Pasir dengan

menggunakan Metode Economic Order Quantity.

Terkhusus penulis persembahkan terimakasih yang sedalam-dalamnya

kepada Ayah dan Ibu tercinta, Aminsyah dan Satnawati atas segala kasih sayang,

pengorbanan dan doanya dalam membesarkan dan mendidik penulis hingga pada

saat ini. Serta kaka dan adik-adikku, Indrawati, Ahdan Amin dan Salwa atas

segala doa dan dorongan semangatnya.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini tak lepas dari peranan dan dorongan

orang-orang disekitar penulis. Karena itu, patutlah kiranya penulis mengucapkan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Ibu Prof. Hj. Aidawayati Rangkuti, M.S selaku dosen pembimbing utama,

beliau dengan penuh kesabaran dan kebaikan hatinya senantiasa memberikan

bimbingan dan arahan. Dan Bapak Dr. Hendra, S.Si, M.Kom. selaku

pembimbing pertama yang telah meluangkan waktunya yang juga

Page 7: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

vii

mengajarkan, mengarahkan, dan memberi koreksi kepada penulis. Kepada

pembimbing, rasa hormat penulis yang setinggi-tingginya.

2. Bapak Prof. Dr. Amir Kamal Amir, M.Sc. selaku ketua Tim Penguji, bapak

Dr. Eng. Armin Lawi, M. Eng selaku sekretaris Tim Penguji dan ibu

Jusmawati M. S.Si, M.Si Drs selaku anggota Tim Penguji, yang telah

memberikan koreksi dan saran.

3. Teristimewa kepada Bribda Furqaan. Terimakasih telah membantu

mewujudkan mimpi melanjutkan pendidikan di Universitas Hasanuddin.

4. Saudara dan Saudari sekaligus teman hidup Sri Indrayani, S.Si, Andi

Hisrawahyuni, S.Hut, Hasriana Tamrin S.Si, Akmal Yunus, S.Si, Nazli

Suhayati Muhadu, Wismasari, S.Si, Athirah Nadhilah, S.Si, Ibnu

Winardy Khaerul, Nikma, S.Si, M. Si serta para grup pejuang skripsi

angkatan 2012 yang saya sayangi Mustika Azimah, Juliandi Wijaya,

Marwan Musa, Muh. Said Mashur, Wahyudi Usman dan Muh. Ichsan.

Terima kasih telah menemani dan mewarnai hari-hari penulis dimana kalian

kerap penulis repotkan tak terkecuali terkait dengan penyelesaian penyusunan

skripsi ini.

5. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu per satu yang telah

berpartisipasi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam membantu

penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini sangant jauh dari predikat sempurna,

sehingga kritik dan saran yang membangun akan penulis sambut dengan senang

hati. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat, menjadi referensi bagi

keperluan akademis, dan menjadi sumber informasi bagi semua pembaca.

Makassar, 27 Februari 2018

P e n u l i s

Page 8: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

viii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Universitas Hasanuddin, saya yang bertanda tangan di

bawah ini:

Nama : Megawati

NIM : H 111 12 286

Program Studi : Matematika

Departemen : Matematika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Hasanuddin Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exklusive Royalty-

Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN

BAHAN BAKU GULA PASIR DENGAN MENGGUNAKAN

METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Terkait dengan hal di atas, maka pihak

universitas berhak menyimpan, mengalih-media/format-kan, mengelola dalam

bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai

pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Makassar pada tanggal 27 Februari 2018.

Yang menyatakan,

( Megawati )

Page 9: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

ix

ABSTRAK

Masalah Optimasi sistem persediaan bahan baku adalah salah satu masalah yang

sering dihadapi oleh perusahaan manufaktur. Dalam skripsi ini dilakukan penelitian

dengan menggunakan data persediaan bahan baku produksi gula pasir tahun 2011-

2015. Tujuan penulisan skripsi adalah untuk membandingkan kebijakan yang

digunakan oleh perusahaan dengan menggunakan model persediaan bahan baku

produksi gula pasir yang telah diterapkan sebelumnya dengan model persediaan

menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ). Dari hasil perhitungan dan

analisis, menunjukkan bahwa terjadi penghematan pada total biaya persediaan

bahan baku produksi gula pasir dibandingkan dengan kebijakan yang diterapkan

oleh perusahaan.

Kata Kunci: Optimasi, persediaan, Model EOQ

Page 10: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

x

ABSTRACT

The problem Optimization of raw material inventory system is one of the problems

often faced by manufacturing companies. In this study conducted research by using

raw material inventory data of sugar production year 2011-2015. The aim of this

study was to compare the policy that company usedwith controlling model of raw

material inventory of sugar production that has been applied before with inventory

control model using Economic Order Quantity (EOQ) method. The results of

calculations and analysis show that, there is a savings on the total cost of raw

material inventory of sugar production compared to policies implemented by the

company.

Keywords: Optimization, inventory, EOQ Model

Page 11: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN KEOTENTIKAN ........................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................ v

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................ vii

ABSTRAK ........................................................................................................ ix

ABSTRACT ...................................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

I.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

I.2 Rumusan masalah ........................................................................... 2

I.3 Batasan masalah ............................................................................. 3

I.4 Tujuan penulisan ............................................................................. 3

I.5 Manfaat penulisan ........................................................................... 3

I.6 Sistematika penulisan ..................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 5

II.1 Optimasi ....................................................................................... 5

II.2 Persediaan ..................................................................................... 5

II.3 Komponen Biaya Persediaan (Inventory) ..................................... 6

II.3.1 Biaya Pengadaan .................................................................. 6

II.3.2 Biaya Pembuatan .................................................................. 7

II.3.3 Biaya Penyimpanan .............................................................. 8

II.3.4 Biaya Kekurangan ............................................................... 9

II.4 Model Persediaan .......................................................................... 11

II.5 Model Economic Order Quantity .................................................. 13

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 15

Page 12: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

xii

III.1 Sumber Data.................................................................................. 15

III.2 Variabel yang digunakan .............................................................. 15

III.3 Metode Analisi Data .................................................................... 15

III.4 Alur Kerja ..................................................................................... 15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 17

IV.1 Pengumpulan Data ........................................................................ 17

IV.2 Analisis Pengolahan Data ............................................................ 18

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 25

V.1 Kesimpulan .................................................................................... 25

V.2 Saran............................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 26

LAMPIRAN ....................................................................................................... 27

Page 13: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Grafik biaya pemesanan

Gambar 2.2 Grafik biaya penyimpanan

Gambar 2.3 Pesanan per periode waktu

Gambar 2.4 Hubungan antara tingkat persediaan dan total biaya

Gambar 2.5 Variasi Komponen Biaya

Gambar 2.6 Model Persediaan Barang

Gambar 2.7 Model Pemesanan Barang

Gambar 2.8 Model Pemesanan Barang ketika terjadi kerugian

Page 14: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Persediaan bahan baku produksi gula pasir

periode tahun 2011-2015

Tabel 4.2 Total Biaya persediaan bahan baku produksi gula

pasir periode 2011-2015

table 4.3 Tabulasi

Page 15: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Sebuah perusahaan memiliki tujuan utama yaitu memperoleh laba. Dalam

proses pencapaian tujuan tersebut akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satu

faktor itu ialah kelancaran produksi. Pencapaian tujuan perusahaan akan

menghadapi kendala tertentu sehingga perusahaan harus memiliki manajemen yang

baik. Pada dasarnya manajemen yang baik memiliki fungsi yang sangat penting

dalam perusahaan guna melakukan pemilihan keputusan serta sebagai kontrol

dalam kegiatan perusahaan supaya berjalan secara efektif dan perusahaan mampu

memperoleh laba yang optimal. Salah satu cara agar perusahaan mampu

memperoleh laba yang optimal adalah menerapkan suatu kebijakan manajemen

dengan memperhitungkan persediaan yang optimal. Dengan persediaan yang

optimal perusahaan mampu menentukan seberapa besar persediaan bahan baku

yang sesuai, sehingga tidak menimbulkan pemborosan biaya karena mampu

menyeimbangkan kebutuhan bahan baku yang tidak terlalu banyak maupun

persediaan yang tidak terlalu sedikit. Persediaan optimal mampu mengefisiensikan

biaya pengeluaran perusahaan seperti pemesanan dan biaya penyimpanan bahan

baku. Sehingga kebijakan manajemen tentang persediaan akan membantu

perusahaan (Fajrin, 2015).

Sekarang ini masih banyak perusahaan melakukan persediaan tanpa

memperhitungkan perencanaan sehingga dapat mempengaruhi biaya operasional.

Hal tersebut akan berpengaruh terhadap total biaya yang dikeluarkan untuk

mengadakan persediaan. Akibat dari persediaan yang belum berjalan secara optimal

adalah terjadinya kelebihan atau kekurangan persediaan. Jika persediaan kelebihan

(persediaan terlalu besar), maka akan mengakibatkan biaya penyimpanan

persediaan bahan baku akan menjadi tinggi, tertahannya modal, dan berkurangnya

dana untuk investasi dalam bidang lain. Jika persediaan kekurangan (persediaan

terlalu kecil), maka akan mengakibatkan tidak tercukupinya kebutuhan untuk

proses produksi, sehingga proses produksi tidak dapat berjalan dengan lancar, dan

frekuensi pembelian bahan baku menjadi tinggi (Sutjiadi, 2014).

Page 16: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

2

Untuk meminimumkan biaya persediaan dapat digunakan metode

Economic Order Quantity (EOQ). EOQ adalah volume atau jumlah pembelian yang

paling ekonomis untuk dilakukan pada setiap kali pembelian. Metode EOQ

berusaha mencapai tingkat persediaan yang seminimum mungkin, biaya rendah dan

mutu yang lebih baik. Perencanaan metode EOQ dalam suatu perusahaan akan

mampu meminimalisasi terjadinya out of stock sehingga tidak mengganggu proses

dalam perusahaan dan mampu menghemat biaya persediaan yang dikeluarkan oleh

perusahaan karena adanya efisiensi persediaan bahan baku didalam perusahaan

yang bersangkutan. Selain itu dengan adanya penerapan metode EOQ perusahaan

akan mampu mengurangi biaya penyimpanan, penghematan ruang, baik untuk

ruangan gudang dan ruangan kerja, menyelesaikan masalah-masalah yang timbul

dari banyaknya persediaan yang menumpuk sehingga mengurangi resiko yang

dapat timbul karena persediaan yang ada digudang. Metode EOQ merupakan salah

satu pilihan sebagai perbandingan antar kebijakan yang telah dilaksanakan.

Sehingga perusahaan dapat memilih kebijakan mana yang lebih efisien dalam hal

pengeluaran biaya persediaan atau total biaya persediaan (Karuniawan, 2013).

Berdasarkan uraian diatas maka pada skripsi ini akan dibahas dengan judul:

Optimasi Sistem Persediaan Bahan Baku Gula Pasir dengan menggunakan

Metode Economic Order Quantity

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan maka

permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Berapa jumlah per pesanan persediaan bahan baku gula pasir (tebu) dengan

menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ)?

2. Berapa total biaya persediaan bahan baku gula pasir (tebu) yang optimal

dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ)?

I.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah:

Page 17: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

3

a. Bahan baku produk dengan jumlah terbesar dalam komposisi dan

menyerap biaya yang besar, yang secara signifikan sangat berpengaruh

dalam sistem persediaan bahan baku perusahaan, dalam hal ini bahan

baku yang diteliti adalah tebu.

b. Data yang diambil dari tahun 2011 sampai tahun 2015.

c. Metode yang digunakan adalah model persediaan yang telah diterapkan

oleh perusahaan dan metode Economic Order Quantity (EOQ).

I.4 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Menganalisis total biaya persediaan bahan baku gula pasir (tebu) yang

optimal.

2. Solusi optimal dari perencanaan persediaan bahan baku gula pasir (tebu)

dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) dapat

digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh total biaya persediaan

bahan baku yang minimal.

I.5 Manfaat Penulisan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan yang berkaitan dengan efisiensi penggunaan

sumber dana dan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk

menentukan besarnya kuantitas pembelian bahan baku yang ekonomis

dengan total biaya persediaan bahan baku yang efisien.

2. Sebagai bahan kajian untuk mahasiswa yang sedang melakukan

penelitian.

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Page 18: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

4

Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan maslah,

batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini membahas mengenai optimasi, persediaan, komponen biaya

persediaan, model persediaan dan model Economic Order Quantity.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini membahas mengenai sumber data, variable yang digunakan,

metode analisis data serta alur kerja.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas mengenai pengumpulan data, analisis pengolahan

data menggunakan model Economic Order Quantity.

BAB V PENUTUP

Memuat kesimpulan dan saran yang diperoleh dari pembahasan yang telah

dilakukan.

Page 19: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Optimasi

Optimasi berasal dari kata dasar optimal yang berarti yang terbaik. Jadi

optimasi adalah proses pencapaian suatu pekerjaan dengan hasil dan keuntungan

yang besar tanpa harus mengurangi mutu dan kualitas dari suatu pekerjaan.

II.2 Persediaan

Persediaan dalam konteks produksi dapat diartikan sebagai sumber daya

menganggur atau idle resource. Sumber daya menganggur ini belum digunakan

karena menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut

dapat berupa kegiatan produksi seperti dijumpai pada sistem manufaktur; kegiatan

pemasaran seperti dijumpai pada sistem distribusi; ataupun kegiatan konsumsi

seperti pada sistem rumah tangga.

Keberadaan persediaan atau sumber daya menganggur dalam suatu sistem

mempunyai tujuan tertentu. Alasan utamanya karena sumber daya tertentu tidak

bisa didatangkan ketika sumber daya tersebut dibutuhkan, sehingga untuk

menjamin tersedianya sumber daya tersebut perlu adanya persediaan yang siap

digunakan ketika dibutuhkan (Ramadhan, 2014).

Menurut Rangkuti (2013) persediaan adalah sumberdaya yang menganggur

untuk menunggu proses lebih lanjut, seperti suatu kegiatan produksi pada sistem

manufaktur dan kegiatan pemasaran dalam sistem distribusi. Selain itu dikatakan

juga sebagai barang yang disimpan dan akan digunakan untuk memenuhi suatu

tujuan tertentu, misalnya barang proses produksi, barang dijual kembali, dan barang

suku cadang dari suatu peralatan. Dalam sistem manufaktur, persediaan terdiri atas

tiga jenis yaitu: (1) bahan baku adalah bahan input awal yang digunakan dalam

proses menjadi suatu produk; (2) barang setengah jadi adalah bentuk peralihan

antara bahan baku dengan produk setengah jadi; (3) barang jadi adalah hasil akhir

proses yang siap dipasarkan kepada konsumen. Persediaan diakibatkan dari ketiga

kondisi yaitu: (1) mekanisme pemenuhan atas permintaan (transaction motive); (2)

adanya keinginan untuk meredam ketidakpastian (precautionary motive) seperti:

Page 20: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

6

(a) adanya permintaan yang bervariasi dan tidak pasti dalam jumlah maupun

kedatangan; (b) waktu pembuatan yang cenderung tidak konstan terhadap suatu

produk; (c) waktu ancang-ancang (lead time)yang cenderung tidak pasti karena

berbagai faktor yang tidak dapat dikendalikan sepenuhnya; (d) keinginan

melakukan spekulasi (speculation motive) yang bertujuan untuk mendapatkan

keuntungan besar dari kenaikan harga barang dimasa mendatang.

II.3 Komponen Biaya Persediaan (Inventory)

Berbagai macam biaya yang perlu diperhitungkan saat mengevaluasi

masalah persediaan, antara lain:

II.3.1 Biaya Pengadaan (Procurement Cost)

Biaya pengadaan adalah semua pengeluaran yang timbul sebagai akibat

pembelian barang dari luar. Biaya ini teridiri atas pemasok (supplier), pembeliaan

barang pengetikan pesanan, biaya dokumen, surat-menyurat, biaya telepon, teleks,

materai, gaji pegawai, revarasi, membeli alat baru, instalasi, biaya pengangkutan,

biaya penerimaan, dan sebagainya. Biaya pengadaan dibedakan atas dua jenis yaitu:

(a) biaya pemesanan/pembelian (ordering cost/purchasing cost) jika barang yang

diperlukan diperoleh dari pihak luar (supplier), perhatikan Grafik 2.1.

dimana

BP : Biaya Pesan

D : Jumlah persediaan tahunan

Q : Jumlah barang yang dipesan setiap kali pesan

S : Biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap kali pesan

Q

B

BP = D

Q S

Gambar 2.1 Grafik Biaya Pemesanan

Page 21: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

7

Maka BP = D

Q S

II.3.2 Biaya pembuatan

Biaya pembuatan adalah semua pengeluaran yang timbul dalam

mempersiapkan produksi suatu barang. Biaya terdiri atas biaya menyusun peralatan

produksi, menyetel mesin, mempersiapkan gambar kerja, dan sebagainya.

Perhatikan Grafik 2.2.

dimana

BS : Biaya simpan

Q : Jumlah barang yang dipesan setiap kali pesan

H : Biaya yang dikeluarkan untuk menyimpan setiap unit persediaan

Maka BS = Q

2 H

Apabila pesanan tetap sebesar Q, maka persediaan awal adalah Q dan

persediaan akhir adalah nol ketika persediaan habis dipakai, sehingga jarak waktu

antara dua pesanan (persediaan rata-rata) adalah Q−0

2=

1

2Q, dapat dilihat pada

Gambar 2.3.

B BS =

Q

2

Q

Gambar 2.2. Grafik Biaya Penyimpanan

Q

Q/D 2Q/D t 3Q/D

Gambar 2.3. Pesanan Per Periode Waktu

Biaya Tetap Persediaan = BP + BS

Page 22: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

8

Maka BTP = D

QS +

Q

2H

II.3.3 Biaya Penyimpanan (Holding Cost/Carring Cost)

Carring Cost adalah biaya yang harus ditanggung oleh industri sebagai

akibat menyimpan persediaan. Biaya ini terdiri atas biaya memiliki persediaan

(biaya modal) barang yang tersimpan di gudang membutuhkan modal, dimana

modal perusahaan mempunyai biaya (expence) yang dapat diukur dengan suku

bunga bank. Biaya persediaan diukur dari persentase nilai persediaan untuk periode

waktu tertentu. Adapun jenis biaya persediaan adalah: (1) biaya gudang yaitu

apabila barang yang disimpan membutuhkan tempat penyimpanan, jika perusahaan

mempunyai gudang sendiri maka biaya yang dipakai disebut biaya depresiasi,

sebaliknya jika tidak mempunyai gudang maka dikenakan biaya sewa; (2) biaya

kerusakan dan penyusutan adalah apabila barang yang disimpan di dalam gudang

mengalami kerusakan dan penyusutan maka beratnya akan berkurang dan

jumlahnya berkurang karena hilang. Biaya kerusakan dan penyusutan biasanya

diukur dari pengalaman sesuai dengan persentasenya. Adapun biaya kerusakan dan

penyusutan adalah: (a) biaya kadaluarsa adalah apabila barang yang disimpan

mengalami penurunan nilai karena perubahan teknologi dan model maka biaya

kadaluarsa biasanya diukur dengan besarnya penurunan nilai jual dari barang

tersebut; (b) biaya asuransi adalah apabila barang yang disimpan diasuransikan

untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran; (c) biaya

administrasi dan pemindahan adalah biaya yang dikeluarkan untuk administrasi

persediaan barang yang ada, baik pada saat pemesanan, penerimaan, maupun

penyimpanan barang, serta biaya untuk memindahkan barang dari dan kedalam

tempat penyimpanan, termasuk upah buruh dan biaya peralatan handling; (d) biaya

pajak dari merek barang; dan (e) fluktuasi harga. Adapun rumus yang digunakan

dari biaya penyimpanan adalah: H =BS

D

dimana :

BS : Biaya Simpan

H : Biaya yang dikeluarkan untuk menyimpan setiap unit persediaan

D : Jumlah persediaan tahuanan

Page 23: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

9

II.3.4 Biaya kekurangan (Stockout Cost/Shortage Cost)

Jika perusahaan kehabisan barang pada saat permintaan, maka keadaan ini

akan menimbulkan kerugiaan karena proses produksi akan terganggu, tentunya

akan kehilangan kesempatan mendapatkan keuntungan serta kehilangan konsumen

pelanggan karena merasa kecewa sehingga beralih ketempat lain. Apabila

pelanggan itu sabar untuk menunggu maka biaya itu disebut biaya waktu tenggang

(lead time cost). Biaya kekurangan dapat diukur dari kuantitas yang tidak dapat

dipenuhi biasanya diukur dari keuntungan yang hilang karena tidak dapat

memenuhi permintaan atau dari kerugian akibat terhentinya proses produksi.

Kondisi ini disebut sebagai biaya penalti (p) atau hukuman kerugian bagi

perusahaan, sehingga perusahaan menyiapkan: (a) waktu pemenuhan yaitu lamanya

gudang kosong berarti lamanya proses produksi terhenti atau lamanya perusahaan

tidak mendapatkan keuntungan, sehingga waktu yang menganggur tersebut dapat

diartikan sebagai uang yang hilang. Biaya waktu pemenuhan diukur berdasarkan

waktu yang diperlukan untuk memenuhi gudang dengan satuan; (b) biaya

pengadaan darurat yaitu agar konsumen tidak kecewa maka dapat dilakukan

pengadaan darurat yang biasanya menimbulkan biaya yang lebih besar dari

pengadaan normal.

Sebagai ilustrasi Gambar 2.4, yaitu hubungan antara tingkat persediaan dan

total biaya.

Tingkat Persediaan (Q)

Gambar 2.4 Hubungan antara Tingkat Persediaan dan Total Biaya

Holding Cost

Pesanan Optimum 0

Total Inventory Cost

Total Biaya

Minimum

Biaya (Rp)

Page 24: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

10

Gambar 2.4 menunjukkan bahwa jika Q semakin besar, berarti pemesanan

akan semakin jarang dilakukan, sehingga biaya pemesanan (ordering cost) yang

menjadi beban juga akan semakin kecil. Sebaliknya jika Q semakin kecil, berarti

pemesanan akan semakin sering dilakukan, sehingga biaya pemesanan yang

dikeluarkan juga akan semakin besar. Akibatnya jika Q semakin besar (bergeser

kekanan), maka kurva ordering cost semakin menurun.

Biaya penyimpanan (holding cost) digambarkan sebagai sebuah garis lurus

yang dimulai pada tingkat persediaan nol (Q = 0). Biaya ini disebabkan karena

secara langsung tergantung pada tingkat persediaan rata-rata. Semakin besar jumlah

barang yang dipesan maka akan mengakibatkan semakin besar tingkat persediaan

rata-rata, sehingga biaya penyimpanan akan semakin besar. Akibatnya semakin

besar tingkat persediaan rata-rata, maka grafik holding cost semakin meningkat.

Pada Gambar 2.4 juga dapat dilihat bahwa antara holding cost dan ordering

cost berhubungan terbalik dimana jumlah keduanya akan menghasilkan kurva total

inventory cost yang convex. Jadi, jarak kurva total inventory cost pada setiap titik

Q merupakan hasil jumlah jarak kedua komponen biaya tersebut secara tegak.

Solusi optimal dari fungsi tujuan akan ditemukan pada saat total inventory cost

minimal. Biaya total dari sebuah model persediaan adalah

(𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎

𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

) = (𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎

𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑖𝑎𝑛) + (

𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑖𝑎𝑝𝑎𝑛

) + (𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎

𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛) + (

𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛

)

Biaya pembelian menjadi suatu faktor penting ketika harga unit komoditas

tergantung pada ukuran pesanan, kondisi ini biasanya dinyatakan dalam bentuk

pemotongan harga untuk pembelian dalam jumlah besar (Quantity discount) atau

price break, dimana harga per unit barang menurun sementara jumlah yang dipesan

meningkat. Biaya persiapam mewakili biaya tetap yang dikeluarkan ketika sebuah

pesanan diajukan. Biaya penyimpanan seperti bunga atas modal yang ditetapkan,

biaya penyimpanan, penanganan, penyusutan, dan pemeliharaan umumnya

meningkat bersamaan dengan tingkat persediaan. Biaya kekurangan adalah pinalti

yang ditanggung ketika kehabisan persediaan untuk sebuah barang yang

diperlukan. Biaya ini umumnya mancakup biaya yang disebabkan oleh hilangnya

Page 25: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

11

kepercayaan pelanggan, disamping hilangnya pendapatan yang potensial.

Selanjutnya perhatikan Gambar 2.5 Variasi komponen biaya.

Gambar 2.5 mengilustrasikan bahwa variasi dari keempat komponen biaya

dalam model persediaan umumnya sebagai fungsi dari tingkat persediaan. Tingkat

persediaan optimal bersesuaian dengan biaya total minimal dari keempat komponen

tersebut. Tetapi tidak semua model persediaan harus mencakup keempat jenis biaya

tersebut, akan tetapi beberapa biaya dapat diabaikan sehingga menyebabkan fungsi

biaya total dapat diabaikan.

II.4 Model Persediaan

Pada model persediaan memiliki tujuan yaitu menentukan berapa

persediaan yang harus disediakan bahan-bahannya dan bagaimana menentukan

pemasarannya. Perhatikan Gambar 2.6 Model persediaan barang.

Persediaan jenis barang

Barang dipesan kembali

m1

t1 T (waktu)

N

Gambar 2.6 Model Persediaan Barang

Gambar 2.5 Variasi Komponen Biaya

Tingkat Optimal

Biaya minimum

Biaya Total per Tahun

Biaya Persiapan

Biaya Total

Biaya Kekurangan

Biaya Pembelian

Biaya Penyimpanan

Page 26: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

12

Dalam model persediaan ini, ada beberapa biaya yang harus diketahui yaitu:

C1 : Biaya untuk mempunyai satu satuan barang dalam satu satuan waktu, dalam

hal ini C1 = persatuan barang (harga)/waktu

C1 : Biaya untuk setiap penambahan persediaan atau pemesanan

N : Jumlah persediaan barang selama satu satuan waktu

T : Satuan waktu

Td : Waktu yang diperlukan untuk menghabiskan

D : Jumlah persediaan tahunan

m : Banyak kali pesanan dalam satu satuan waktu

t : Banyaknya pesanan dalam satu satuan T

Berikut Gambar 2.7 yaitu bagaimana model pemesanan barang.

Gambar 2.6 menunjukkan bagaimana biaya yang diderita pada saat ada

permintaan tetapi persediaan barang tidak ada (habis). Jika persediaan lebih sedikit

dibanding permintaan maka akan menyebabkan kekurangan persediaan (stock out)

yang berakibat proses produksi terhenti, tertundanya keuntungan, bahkan dapat

berakibat hilangnya konsumen.

Grafik selanjutnya menunjukkan bahwa pada saat td1 seharusnya pihak

perusahaan menyiapkan barang tetapi karena tidak ada maka disinilah terjadi

kerugian. Perhatikan Gambar 2.8 berikut.

N

Barang dipesan kembali

Persediaan habis pada saat td1

td1 td2

td3

T (waktu)

Gambar 2.7 Model Pemesanan Barang

Page 27: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

13

II.5 Model Economic Order Quantity (EOQ )

Model persediaan Economic Order Quantity (EOQ) ini adalah model

persediaan (inventory) dasar yang memiliki asumsi-asumsi sebagai berikut:

1. Kebutuhan/permintaan terhadap barang/bahan per periode diketahui (tertentu).

2. Jika suatu pesanan misalkan sebesar Q unit, maka biaya pemesanan yang terjadi

adalah sebesar S .

3. Tidak ada waktu tenggang untuk setiap pesanan

4. Barang/bahan mentah yang dipesan segera dapat tersedia

5. Biaya yang dikeluarkan untuk menyimpan setiap unit persediaan per tahun

adalah H.

Dengan 5 asumsi ini, model EOQ menentukan kebijakan pemesanan yang

meminimalkan jumlah biaya pemesanan, biaya pembelian dan biaya penyimpanan

tahunan.

Nilai Q optimal diperoleh dengan meminimalkan Q. Jadi, dengan asumsi

bahwa Q adalah sebuah variabel kontinu maka diperoleh:

(𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎

𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

) = (𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎

𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑖𝑎𝑛) + (

𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑖𝑎𝑝𝑎𝑛

) + (𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎

𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛) + (

𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛

)

Misalkan C (Q) menyatakan biaya persediaan total

H (Q) menyatakan biaya pembelian

R (Q) menyatakan biaya penyimpanan

P menyatakan biaya persiapan + biaya kekurangan

Terjadi kerugian

T (waktu) t1

N

Gambar 2.8 Model Pemesanan Barang

Page 28: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

14

Diperoleh bahwa:

C(Q) = H(Q) + R(Q) + P ; dimana Q adalah variabel kontinu.

=

(

Jumlah pertambahanpersediaan setiap

kali pesanan)(

Biaya yang harusdikeluarkan untuk setiap kali pesanan

)

Jumlah barang yang dipesan setiap kali pesanan dibuat

+

(

Jumlah barang yang dipesan setiap kali

pesanan dibuat)(

Biaya yang dikeluarkanuntuk menyimpan setiap

unit persediaan )

2+ P

C(Q) = D

Q . S +

Q

2 . H + P

C (Q) = D. S. Q−1 +Q

2 . H + P

C′ (Q) = −1. D. S. Q−2 +1

2 . H

Mencari nilai kritis, hal ini dilakukan untuk mendapatkan nilai Q yang optimal

C′ (Q) = 0

0 = −D. S. Q−2 +1

2 H

D. S. Q−2 =1

2 H

D. S =1

2H . Q2

2 D. S = H . Q2

2 D. S

H= Q2

Q∗ = √2 D. S

H

dimana:

S : Biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap kali pesan

D : Jumlah persediaan tahunan

Q : Jumlah barang yang dipesan setiap kali pesan

H : Biaya yang dikeluarkan untuk menyimpan setiap unit persediaan

Q∗ : Jumlah pesanan yang optimal setiap kali pesan

Page 29: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

15

BAB III

METODE PENELITIAN

III.1 Sumber Data

Data yang akan digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Pabrik

PTP. Nusantara XIV Gula Takalar. Dalam penelitian ini digunakan data persediaan

bahan baku gula pasir (tebu) selama 5 tahun yaitu dari tahun 2011 sampai tahun

2015.

III.2 Variabel yang digunakan

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel penelitian adalah:

S : Biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap kali pesan

D : Jumlah persediaan tahunan

Q : Jumlah barang yang dipesan setiap kali pesan

H : Biaya yang dikeluarkan untuk menyimpan setiap unit persediaan

Q∗ : Jumlah optimal barang yang dipesan setiap kali pesan

III.3 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

persediaan yang diterapkan oleh perusahaan dan model persediaan dengan

menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ).

III.4 Alur Kerja

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Gambar 3.1:

Page 30: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

16

Gambar 3.1: Alur kerja Optimasi Sistem Persediaan Bahan Baku Gula Pasir

dengan menggunakan Metode EOQ

DATA KEBUTUHAN BAHAN BAKU

GULA PASIR

Penerapan Model Persediaan

Dengan Economic Order Quantity

(EOQ)

KESIMPULAN

Page 31: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

17

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Pengumpulan Data

Berdasarkan yang dikemukakan dalam uraian batasan masalah, bahwa

bahan baku gula pasir (tebu) dengan jumlah terbesar dalam komposisi dan

menyerap biaya yang besar, secara signifikan sangat berpengaruh dalam sistem

persediaan perusahaan. Maka dalam penelitian kali ini bahan baku yang akan

diteliti adalah tebu. Karena tebu merupakan bahan baku yang memiliki jumlah

terbesar dan juga menyerap biaya yang besar dalam proses produksi.

Data yang diperoleh dari perusahaan antara lain, Lihat Tabel.

Tabel 4.1 : Data Persediaan bahan baku Gula Pasir (tebu) periode Tahun 2011-2015

Sumber: Data diolah, tahun 2018

No. Uraian Realisasi

2011 2012 2013 2014 2015

1 Tebu Rayoon I

6.865,3

5.817,9 3.580,7 4.714,6 3.348,6

2 Tebu Rayoon II

26.018,4

44.728,5 46.009,3 34.196,2 30.815,0

3 Tebu Rayoon III 28.712,1 15.938,4 8.926,4 3.296,1 4.295,4

4 Tebu Rayoon IV 69.746,1 95.046,6 73.019,4 59.257,3 44.229,9

Total 131.341,9 161.531,4 131.535,8 101.464,2 82.688,9

Page 32: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

18

Tabel 4.2 : Data Biaya Penyimpanan Bahan Baku Gula Pasir (Tebu) selama

Tahun 2011-2015

No Jenis Biaya 2011 2012 2013 2014 2015

1. Biaya listrik 1.942.045.000 2.029.205.750 2.794.331.750 3.013.865200 4.062.024.600

2.

Biaya

Pemeliharaan Gudang

207.959.000 291.224.000 280.447.000 266.627.000 353.896.150

3. Penyusutan

Gudang 165.343.577 450.480.060 213.740.017 224.764.178 253.259.073

Total Biaya Simpan 2.315.347.577 2.770.909.810 3.228.518.767 3.505.256.378 4.669.179.823

Sumber : Data diolah, tahun 2018

IV.2 Analisis Pengolahan Data

Penggunaan Model Persediaan

1. Tahun 2011

Karena pemesanan bahan baku dilakukan 4 kali dalam 1 tahun.

Maka jumlah pesanan untuk setiap kali pesan adalah:

Q = D

4=

131.341,9 ton

4= 32.835,475 ton

Pemesanan tebu dilakukan di 4 Perkebunan yang berbeda dan biayanya

dihitung per ton. Tiap ton biayanya adalah Rp. 8.000,. Maka biaya pesannya adalah:

S = Q

4 x Rp. 8.000 =

32.835,48 ton

4 x Rp. 8.000/ton = Rp. 65.670.950 /pesanan

H = Total biaya simpan

D=

2.315.347.577

131.341,9= Rp. 17.628,40

Dengan menggunakan EOQ dioeroleh

Q∗ = √2. S. D

H

= √2. (Rp. 65.670.950 /pesanan)(131.341,9ton)

Rp. 17.628,40/ton = √978.574.033,61 = 31.282 ton

Page 33: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

19

Dengan demikian, jumlah pemesanan bahan baku gula pasir yang optimal pada

tahun 2011 dengan menggunakan metode EOQ adalah sebesar 31.282 ton.

Total biaya persediaan yang diperoleh perusahaan adalah:

TC(Q) =D

QS +

Q

2H

=131.341,9 𝑡𝑜𝑛/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

32.835,48 𝑡𝑜𝑛/𝑝𝑒𝑠𝑎𝑛𝑎𝑛(𝑅𝑝. 65.670.950/𝑝𝑒𝑠𝑎𝑛𝑎𝑛) +

32.835,48 𝑡𝑜𝑛/𝑝𝑒𝑠𝑎𝑛𝑎𝑛

2 (𝑅𝑝. 17.628,40/𝑡𝑜𝑛)

= Rp.262.683.800 + Rp.289.418,82

= Rp.552.102.287,82 pesanan/tahun

Total biaya persediaan dengan menggunakan EOQ adalah:

TC(Q∗) =D

Q∗S +

Q∗

2H

=131.341,9 𝑡𝑜𝑛/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

31.282 𝑡𝑜𝑛/𝑝𝑒𝑠𝑎𝑛𝑎𝑛(𝑅𝑝. 65.670.950/𝑝𝑒𝑠𝑎𝑛𝑎𝑛) +

31.282 𝑡𝑜𝑛/𝑝𝑒𝑠𝑎𝑛𝑎𝑛

2 (𝑅𝑝. 17.628,40/𝑡𝑜𝑛)

= Rp.275.728.767,34 + Rp.275.725.804,4

= Rp.551.454.571,74 pesanan/tahun

2. Tahun 2012

Karena pemesanan bahan baku dilakukan 4 kali dalam 1 tahun.

Maka jumlah pesanan untuk setiap kali pesan adalah:

Q = D

4=

161.531,4 ton

4= 40.382,85 ton

Pemesanan tebu dilakukan di 4 Perkebunan yang berbeda dan biayanya dihitung

per ton. Tiap ton biayanya adalah Rp. 8.000,. Maka biaya pesannya adalah:

S = Q

4 x Rp. 8.000 =

40.382,85 ton

4 x Rp. 8.000/ton = Rp. 80.765.700 /pesanan

H = Total biaya simpan

D=

2.315.347.577

161.531,4= Rp. 17.154

Dengan menggunakan EOQ dioeroleh

Q∗ = √2. S. D

H

Page 34: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

20

= √2. (Rp. 80.765.700/pesanan)(161.531,4 ton)

Rp. 17.154/ton = √1.521.067.575,26 = 39.000,87 ton

Dengan demikian, jumlah pemesanan bahan baku gula pasir yang optimal pada

tahun 2012 dengan menggunakan metode EOQ adalah sebesar 39.000,87 ton.

Total biaya persediaan yang diperoleh perusahaan adalah:

TC(Q) =D

QS +

Q

2H

=161.531,4 ton/tahun

40.382,85 ton/pesanan(Rp. 80.765.700/pesanan) +

40.382,85 ton/pesanan

2 (Rp. 17.154/ton)

= Rp.323.062.810,08 + Rp.346.363.704,45

= Rp.669.426.514,53 pesanan/tahun

Total biaya persediaan dengan menggunakan EOQ adalah:

TC(Q∗) =D

Q∗S +

Q∗

2H

=161.531,4 ton/tahun

39.000,87 ton/pesanan(Rp. 80.765.700/pesanan) +

39.000,87 ton/pesanan

2 (Rp. 17.154/ton)

= Rp.334.510.409,64 + Rp.334.510.461,99

= Rp.669.020.871,63 pesanan/tahun

3. Tahun 2013

Karena pemesanan bahan baku dilakukan 4 kali dalam 1 tahun.

Maka jumlah pesanan untuk setiap kali pesan adalah:

Q =D

4=

131.535,80 ton

4= 32.883,95 ton

Pemesanan tebu dilakukan di 4 Perkebunan yang berbeda dan biayanya dihitung

per ton. Tiap ton biayanya adalah Rp. 8.000,. Maka biaya pesannya adalah:

S =Q

4=

32.883,95 ton

4x Rp. 8000 = Rp. 65.767.900

H = Total biaya simpan

D=

3.288.518.767

131.535,80= Rp. 25.000,94

Dengan menggunakan EOQ diperoleh

Q∗ = √2. S. D

H

Page 35: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

21

= √2. (Rp. 65.767.900/pesanan)(131.535,80 ton)

Rp. 25.000,94/ton = √692.040.620,58 = 26.306,66 ton

Dengan demikian, jumlah pemesanan bahan baku gula pasir yang optimal pada

tahun 2013 dengan menggunakan metode EOQ adalah sebesar 26.306,66 ton.

Total biaya persediaan yang diperoleh perusahaan adalah:

TC(Q) =D

QS +

Q

2H

=131.535,80 ton/tahun

32.883,95 ton/pesanan(Rp. 65.767.900/pesanan) +

32.883,95 ton/pesanan

2 (Rp. 25.000,94/ton)

= Rp.263.071.598,76 + Rp.411.064.830,46

= Rp.674.136.429,22 pesanan/tahun

Total biaya persediaan dengan menggunakan EOQ adalah:

TC(Q∗) =D

Q∗S +

Q∗

2H

=131.535,80 ton/tahun

26.306,66 ton/pesanan(Rp. 65.767.900/pesanan) +

26.306,66 ton/pesanan

2 (Rp. 25.000,94/ton)

= Rp.328.845.748,57 + Rp.328.845.614,13

= Rp.657.691.362,7 pesanan/tahun

4. Tahun 2014

Karena pemesanan bahan baku dilakukan 4 kali dalam 1 tahun.

Maka jumlah pesanan untuk setiap kali pesan adalah:

Q =D

4=

101.464,2 ton

4= 25.366,05 ton

Pemesanan tebu dilakukan di 4 Perkebunan yang berbeda dan biayanya dihitung

per ton. Tiap ton biayanya adalah Rp. 8.000,. Maka biaya pesannya adalah:

S =Q

4=

25.366,05 ton

4x Rp. 8000 = Rp. 50.732.100

H =Total biaya simpan

D=

3.505.256.378

101.464,2= Rp. 34.546,73

Dengan menggunakan EOQ diperoleh

Q∗ = √2. S. D

H

Page 36: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

22

= √2. (Rp. 50.732.100/pesanan)(101.464,2 ton)

Rp. 34.546,731/ton = √298.001.683,57 = 17.262,73 ton

Dengan demikian, jumlah pemesanan bahan baku gula pasir yang optimal pada

tahun 2014 dengan menggunakan metode EOQ adalah sebesar 17.262,73 ton.

Total biaya persediaan yang diperoleh perusahaan adalah:

TC(Q) =D

QS +

Q

2H

=101.464,2 ton/tahun

25.366,05 ton/pesanan(Rp. 50.732.100/pesanan) +

25.366,05 ton/pesanan

2 (Rp. 34.546,731/ton)

= Rp.202.928.398,39 + Rp.438.157.052,94

= Rp.641.085.451,33 pesanan/tahun

Total biaya persediaan dengan menggunakan EOQ adalah:

TC(Q∗) =D

Q∗S +

Q∗

2H

=101.464,2 ton/tahun

17.262,73 ton/pesanan(Rp. 50.732.100/pesanan) +

17.262,73 ton/pesanan

2 (Rp. 34.546,731/ton)

= Rp.298.185.275,45 + Rp.298.185.444,82

= Rp.596.370.720,27 pesanan/tahun

5. Tahun 2015

Karena pemesanan bahan baku dilakukan 4 kali dalam 1 tahun.

Maka jumlah pesanan untuk setiap kali pesan adalah:

Q =D

4=

82.688,9 ton

4= 20.672,23 ton

Pemesanan tebu dilakukan di 4 Perkebunan yang berbeda dan biayanya dihitung

per ton. Tiap ton biayanya adalah Rp. 8.000,. Maka biaya pesannya adalah:

S =Q

4=

20.672,23 ton

4x Rp. 8000 = Rp. 41.344.450

H =Total biaya simpan

D=

4.669.179.823

82.688,9= Rp. 56.466,827

Dengan menggunakan EOQ diperoleh

Q∗ = √2. S. D

H

Page 37: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

23

= √2. (Rp. 41.344.450/pesanan)(82.688,9 ton)

Rp. 56.466,827/ton = √121.087.983,22 = 11.003,99 ton

Dengan demikian, jumlah pemesanan bahan baku gula pasir yang optimal pada

tahun 2015 dengan menggunakan metode EOQ adalah sebesar 11.003,99 ton.

Total biaya persediaan yang diperoleh perusahaan adalah:

TC(Q) =D

QS +

Q

2H

=82.688,9 ton/tahun

20.672,23 ton/pesanan(Rp. 41.344.450/pesanan) +

20.672,23 ton/pesanan

2 (Rp. 56.466,827/ton)

= Rp.165.377.760,41 + Rp.583.647.617,55

= Rp.749.025.377,96 pesanan/tahun

Total biaya persediaan dengan menggunakan EOQ adalah:

TC(Q∗) =D

Q∗S +

Q∗

2H

=82.688,9 ton/tahun

11.003,99 ton/pesanan(Rp. 41.344.450/pesanan) +

11.003,99 ton/pesanan

2 (Rp. 56.466,827/ton)

= Rp.310.680.680,37 + Rp.310.680.199,82

= Rp.621.360.880,19 pesanan/tahun

Page 38: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

24

Tabel 4.3 Tabulasi

Sumber : Data diolah, tahun 2018

Dapat dilihat variasi komponen biaya pada grafik berikut:

Grafik 4.1 Variasi komponen biaya

Tahun Q S H Q* TC (Q) TC (Q*)

2011 32.835,475 ton Rp.65.670.950 Rp.17.628,40/ton 31.282 ton Rp.552.102.287,82 Rp.551.454.571,74

2012 40.382,85 ton Rp.80.765.700 Rp.17.154/ton 39.000,87 ton Rp.669.426.514,53 Rp.669.020.871,63

2013 32.883,95 ton Rp.65.767.900 Rp.25.000,94/ton 26.306,66 ton Rp.674.136.429,22 Rp.657.691.362,7

2014 25.366,05 ton Rp.50.732.100 Rp.34.546,73/ton 17.262,73 ton Rp.641.085.451,33 Rp.596.370.720,27

2015 20.672,23 ton Rp.41.344.450 Rp.56.466,827/ton 11.003,99 ton Rp.749.025.377,96 Rp.621.360.880,19

0

200000000

400000000

600000000

800000000

2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5

BIA

YA

TAHUN

VARIASI KOMPONEN BIAYA

Biaya Total Persediaan Perusahaan EOQ Biaya Penyimpanan Biaya Pembelian

Page 39: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

25

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Dari uraian hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Besarnya total biaya persediaan bahan baku (tebu) yang digunakan oleh

perusahaan selama 5 tahun adalah sebesar Rp.3.285.776.060,86, sedangkan

dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) menghasilkan

total biaya persediaan bahan baku (tebu) sebesar Rp.3.095.898.406,53. Efisiensi

yang dapat diperoleh dengan menggunakan metode Economic Order Quantity

(EOQ) adalah sebesar Rp.189.877.654,33.

2. Jumlah rata-rata bahan baku (tebu) yang dipesan setiap kali pesanan dari tahun

2011-2015 berbeda-beda, dimana pada tahun 2015 jumlah rata-rata pesanan

bahan baku paling sedikit yaitu 20.672,23 ton dan pada tahun 2012 jumlah

rata-rata pesanan bahan baku paling banyak yaitu 40.382,85 ton.

3. Bentuk ini hanya dapat digunakan apabila asumsi barang yang disimpan tidak

melebihi batas waktu yang ditentukan.

V.2 Saran

Berdasarkan hasil yang telah dipaparkan, diberikan saran sebagai berikut:

1. Sebaiknya perusaan meramalkan kebutuhan bahan baku yang akan digunakan,

sehingga dapat menekan biaya penyimpanan dan biaya pemesanan.

2. Sebaiknya menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) dalam

melakukan persediaan bahan baku gula (tebu), karena dengan menggunakan

metode Economic Order Quantity (EOQ) diperoleh total biaya persediaan yang

lebih rendah dibandingan dengan total biaya persediaan yang harus dikeluarkan

perusahaan selama ini.

Page 40: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

26

DAFTAR PUSTAKA

Fajrin, Eldwidho Hanarista. 2015. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku

dengan menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) pada

Perusahaan Roti Bonansa. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Karuniawan, Cahya. 2013. Optimasi Sistem Pesediaan Bahan Baku Kain

menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Studi Kasus pada PT.

New Makmurtex. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Mariani, Andi. 2011. Aplikasi Model Pengendalian Persediaan dalam

Perencanaan Optimalisasi Produksi Bahan Baku. Makassar: Universitas

Hasanuddin.

Ramadhan, Fahmi. 2014. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan

menggunakan Metode EOQ (Economic Order Quantity) pada CV. Sulawesi

Trans Mandiri. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Rangkuti, Aidawayati. 2013. 7 Model Riset Operasi & Aplikasinya. Penerbit

Brillian Internasional. Hal. 250-258, Surabaya.

Sutjiadi, Siska Tristanti. 2014. Pengendalian Persediaan Bahan Baku Roti di UD.

Minang Jaya. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Yolanda, Yuannida S. 2012. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tebu

di Pabrik Gula Gondang Baru Kabupaten Klaten. Surakarta: Universitas

Sebelas Maret.

Darmawan,Gede Agus, Wayan Cita dan Ni Nyoman Yulianthini. 2013. Penerapan

Economic Order Quantity (EOQ) dalam Pengelolaan Persediaan Bahan Baku

Tepung pada usaha Pia Ariawan di Desa Banyuning Tahun 2013. Singaraja:

Universitas Pendidikan Ganesha.

Page 41: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …

27

LAMPIRAN

Page 42: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …
Page 43: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …
Page 44: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …
Page 45: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …
Page 46: OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA PASIR …