obesitas bab ii

21
BAB II TINJAUAN TEORI 1.Pengertian Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses proses dalam tubuh manusia untuk menerimamakanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahantersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisid a p a t d i k a t a k a n sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yangterkandung, aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. (Wartonah, 2006) Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuhyang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. (Alimul Hidayat, 2006) Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkanenergi. (Supariasa, 2001) Nutrien merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh, enam kategorizat makanan adalah air, karbohidrat, protein,

Upload: yoga-wahyu-pratiwi

Post on 25-Jul-2015

127 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Obesitas Bab II

BAB II

TINJAUAN TEORI

1 . P e n g e r t i a n  

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan

dan penyakit, termasuk keseluruhan proses proses dalam tubuh manusia untuk

menerimamakanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-

bahantersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya.

Nutrisid a p a t d i k a t a k a n s e b a g a i i l m u t e n t a n g m a k a n a n , z a t - z a t g i z i

d a n z a t l a i n y a n g terkandung, aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan

dengan kesehatan dan penyakit. (Wartonah, 2006) 

Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh

tubuhyang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. (Alimul

Hidayat, 2006)

Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi

secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan

pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,

pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi.

(Supariasa, 2001) 

Nutrien merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh, enam kategorizat

makanan adalah air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. (Potter, 2005). Dari

beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan nutrisi adalah zat-zat gizidan zat lain

yang diperlukan oleh tubuh untuk menghasilkan energi dan digunakandalam

aktivitas tubuh untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal

dari organ-organ.2 . F u n g s i / P e n g a t u r a n Tubuh memerlukan bahan bakar untuk

menyediakan energi untuk fungsi organdan pergerakan badan, untuk menyediakan

material mentah, untuk fungsi enzim,  pertumbuhan, penempatan kembali dan

perbaikan sel. Metabolisme mengacu pada s e m u a r e a k s i b i o k i m i a d a l a m

t u b u h . P r o s e s m e t a b o l i k d a p a t m e n j a d i a n a b o l i k (membangun) a t au

Page 2: Obesitas Bab II

ka t abo l i k (me rusak ) . Makanan d imakan , d i ce rna , dan d i s e r ap untuk

menghasilkan energi yang diperlukan untuk reaksi ini.

1 . K e s e i m b a n g a n e n e r g i

Energi adalah kekuatan untuk bekerja, manusia membutuhkan energi untuk terusmenerus

berhubungan dengan linkungannya. Keseimbangan energi = Pemasukan energi – pengeluaran

energi atau Pemasukan energi = Total pengeluaran energi (panas + kerja + energi

yang disimpan)

a . P e m a s u k a n e n e r g i

Pemasukan ene rg i me rupakan ene rg i yang d iha s i l kan s e l ama oks ida s i

makanan. Makanan merupakan sumber utama energi manusia. Besarnya energi yang

dihasilkan dengan satuan kalori. Satu kalori juga disebut 1 kalori  b e s a r ( K ) a t a u k k a l

a d a l a h j u m l a h p a n a s y a n g d i b u t u h k a n u n t u k   menaikkan suhu 1 kg air

sebesar 1 °c. 1 kkal = 1 K atau sama dengan 1000 kalori. 

b . P e n g e l u a r a n e n e r g i

Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk men-

support jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh  berbentuk

senyawa phospat seperti ATP. Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh BMR dan

aktivitas fisik. Jika nilai pemasukan energi lebih kecil dari pengeluaran energi maka akan

terjadi keseimbangan negatif, s e h i n g g a c a d a n g a n m a k a n a n

d i k e l u a r k a n , h a l i n i b e r a k i b a t p a d a  penurunan berat badan. Sebaliknya,

jika pemasukan energi lebih banyak da r i penge lua ran ene rg i maka t e r j ad i

ke se imbangan pos i t i f , k e l eb ihan ene rg i akan d i s impan da l am tubuh

s eh ingga t e r j ad i pen ingka t an be ra t  badan.

c . B a s a l M e t a b o l i s m e R a t e ( B M R )

Basal Metabolisme Rate adalah energi yang digunakan tubuh pada

saatistirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung,

perbafasan, peristaltik usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh. Kebutuhan kalori basal

di pengaruhi oleh: usia, jenis kelamin, tinggi dan berat badan, k e l a i n a n e n d o k r i n , s u h u

l i n g k u n g a n , k e a d a a n s a k i t , k e a d a a n h a m i l , keadaan stress dan ketegangan.

Sistem yang berperan dalam pemenuhan nutrisi adalah system pencernaan y a n g t e r d i r i

Page 3: Obesitas Bab II

a t a s s a l u r a n p e n c e r n a a n d a n o r g a n a s e s o r i s . S a l u r a n  pencernaan

dimulai dari mulut sampai anus. Sedangkan organ asesoris t e r d i r i a t a s h a t i ,

k a n t o n g e m p e d u , d a n p a n g k r e a s . K e t i g a o r g a n i n i membantu

terlaksananya sistem pencernaan makanan secara kimiawi. M a k a n a n d i d a l a m t u b u h

m e n g a l a m i b e b e r a p a p r o s e s . M u l a i d a r i  pencernaan, absorbsi,

metabolisme, dan penyimpanan hingga eliminasi.

a ) P e n c e r n a a n

P e n c e r n a a n m a k a n a n t e r d i r i d a r i p e m e c a h a n m e k a n i k

d e n g a n mengunyah, mengaduk dan menggabungkan dengan cairan dan reaksi k i m i a

s e h i n g g a m a k a n a n b e r k u r a n g m e n j a d i b e n t u k y a n g p a l i n g sederhana.

Tiap bagian dari sistem gastrointestinal memiliki fungsi  pencernaan dan penyerapan

yang penting. Pence rnaan d imu la i da r i mu lu t , t empa t makanan d i pecah s eca ra

mekanik dengan mengunyah. Makanan di campur dengan saliva yang mengandung

p t i a l i n ( ami l a se s a l i va ) , sua tu enz im yang be r t i ndak    pada zat tepung, untuk

memulai konversinya menjadi maltosa. Protein dan lemak dipecahkan secara fisik tetapi

tetap tidak berubah secara kimia karena enzim dalam mulut tidak bereaksi dengan

nutrisi ini. Mengunyah mengurangi partikel-partikel makanan pada ukuran yang

c o c o k u n t u k m e n e l a n , d a n s a l i v a m e n y e d i a k a n l u b r i k a s i

u n t u k   memudahkan makanan yang selanjutnya. Makanan yang telah ditelan

memasuki esophagus dan bergerak sepanjangnya dan dengan kontraksi otot seperti gelombang

(peristaltik). Massa makanan yang berada pada k a r d i a k s p i n k t e r , b e r l o k a s i

p a d a p e m b u k a a n a t a s l a m b u n g , menyebabkan spinkter relaksasi dan

memungkinkan makanan masuk lambung. Di dalam lambung, pepsinogen di sekresikan dan

diaktifkan oleh asam h id roko l i k men j ad i peps in , enz im pemecah p ro t e in .

Lambung j uga menge lua rkan s e jumlah kec i l l i pa se dan ami l a se un tuk

mence rna lemak dan zat tepung secara berturut-turut. Lambung juga

bertindak sebagai penyimpanan dan makanan menetap di dalam perut kira-kira 3 jam, dengan

rentang dari 1-7 jam. Makanan meninggalkan lambung pada spinkter pilorik sebagai

asam, massa ca i r yang d i s ebu t k imus . K imus menga l i r ke duodenum

dan  bercampur cepat dengan empedu, getah intestinal, sekresi pangkreas. Peristaltik

terjadi terus menerus dalam usus kecil, mencampur sekresi dengan kimus. 

Page 4: Obesitas Bab II

b ) a b s o r b s

Usus kecil merupakan tempat penyerapan utama nutrien. Sepanjang dae rah

i n i t e rdapa t penon jo l an s epe r t i j a r i yang d i s ebu t v i l i , un tuk  men ingka tkan

a r ea pe rmukaan abso rbs i . Nu t r i en d i abso rbs i o l eh difusi pasif dan osmosis,

transport aktif, dan pinositosis.

c ) M e t a b o l i s m e n u t r i e n t d i a b s o b s i d a l a m

i n t e s t i n a l , t e r m a s u k a i r y a n g , ditansportasikan melalui system sirkulasi

ke jaringan tubuh. Melalui perubahan kimia dari metabolisme, nutrien diubah ke jumlah

substansiyang diperlukan oleh tubuh.Dua t i pe da sa r me t abo l i sme ada l ah

anabo l i sme dan ka t abo l i sme . Anabo l i sme merupakan p roduks i da r i

subs t ans i k imia yang l eb ih k o m p l e k s d e n g a n s i n t e s i s n u t r i e n .

K a t a b o l i s m e m e r u p a k a n  pemecahan substansi kimia menjadi substansi yang lebih

sederhana.

d ) P e n y i m p a n a n

Beberapa, tapi tidak semua, nutrien yang diperlukan tubuh disimpan dalam

jaringan tubuh. Bentuk pokok tubuh dari energi yang disimpan a da l ah l emak ,

yang d i s impan s ebaga i j a r i ngan ad iposa . G l ikogen disimpan dalam cadangan

kecil di hati dan jaringan otot dan proteindan protein disimpan dalam massa otot. Ketika

keperluan energi tubuh melebihi persediaan energi dari nutrien yang dimakan, maka

energy yang disimpan digunakan. Sebaliknya energi yang tidak digunakan harus

disimpan terutama lemak.

e ) E l i m i n a s i

Isi usus bergerak melalui segmen usus besar yang bervariasi

dengan peristaltik. Sebagian material bergerak kearah rektum, air diabsorpsi kedalam

mukosa. Material yang lebih panjang tetap tinggal dalam usus besar, lebih banyak air

diabsorpsi dan menjadi lebih keras material   pada t yang t e t ap . Fe se s

mengandung s e lu lo sa dan subs t ans i yang  berserat sehingga tubuh tidak mampu

mencerna sel yang mengelupas d a r i d i n d i n g i n t e s t i n a l u s u s , m u k u s ,

s e k r e s i d i g e s t i f , a i r d a n mikroorganisme.

Page 5: Obesitas Bab II

3 .N i la i – N i la i Normal dan Cara Perh i tungan

Pengukuran antropometrik 

Pengukuran i n i me l i pu t i pengukuran t i ngg i badan , be r a t badan , dan

l i ngka r   lengan. Untuk mengkaji status gizi secara akurat, beberapa pengukuran

secaras pe s i f i k j uga d ipe r l ukan dan pengukuran i n i mencakup Indeks

Massa Tubuh (IMT), Berat Badan Relatif (BBR), dan Ratio Lingkar Pinggang Pinggul

(LPP).

a . L i n g k a r L e n g a n

1 ) L i p a t a n T r i s e p s

Pengukuran l i pa t an t r i s eps d imaksudkan un tuk menen tukan s t a t u s

l e m a k t u b u h s e m e n t a r a p e n g u k u r a n L L A d a n L O L A

u n t u k   mengetahui status protein otot.

Ca ra pengukuran : Lengan yang l i pa t an t r i s eps akan d iuku r   dibiarkan

digantung bebas disisi tubuh. Peganglah lipatan kulit tersebutseperti menjepitnya

dengan ibu jari dan telunjuk tangan sedikit diatas titik tengah lengan atas.

Menggunakan kaliper untuk mengukur tebalnya,tunggu 2 hingga 3 detik, kemudian

bacalah hasil pengukuran tersebut   pada 1 ,0 mm yang t e rdeka t . U l ang i

p ro sedu r pengukuran h ingga 3 x hitung rata-rata dari hasil pengukuran. 

Nilai Normal :

11,3mm untuk laki-laki

14,9 mm untuk wanita

b . I n d e k s M a s s a T u b u h ( I M T )Rumus :IMT = BBKgTB2(m)K a t e g o r i s t a t u s g i z i :I M T : 1 ) K u r u s ( k e k u r a n g a n B B t i n g k a t b e r a t ) < 1 7 2 ) K u r u s ( k e k u r a n g a n B B t i n g k a t r i n g a n ) 1 7 , 0 -1 8 , 5 3 ) N o r ma l 1 8 , 5 -

Page 6: Obesitas Bab II

2 5 , 0 4 ) G e m u k ( k e l e b i h a n B B T i n g k a t r i n g a n ) 2 5 , 0 -2 7 , 0 5 ) G e m u k ( k e l e b i h a n B B T i n g k a t b e r a t ) > 2 7 , 0

2 ) L i n g k a r L e n g a n A t a s ( L L A )

Menggunakan pita pengukur dan melingkarkan pita tersebut pada titik  t engah

l engan a t a s yang non dominan . Dengan l engan da l am

pos i s i   be rgan tung bebas , kencangkan p i t a pengukur yang t e l ah

d ipa sang melingkari titik tengah lengan atas tanpa menimbulkan penekanan

pada jaringan lunak. Lakukan pembacaan pada centimeter terdekat. 

Nilai Normal :

26,3 cm untuk laki-laki

25,7 cm untuk wanita

c . B e r a t B a d a n R e l a t i f ( B B R )

Rumus : B B = B B x 1 0 0 %

(TB-100) 

Nilai Standar :

< 9 0 % u n d e r w e i g h t

9 0 - 1 0 % B e r a t N o r m a l

> 1 1 0 % O v e r w e i g ht

> 1 2 0 % o b e s i t a s / g e m u k

Page 7: Obesitas Bab II

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi

a . P e n g e t a h u a n

P e n g e t a h u a n y a n g k u r a n g t e n t a n g m a n f a a t m a k a n a n b e r g i z i

d a p a t mempenga ruh i po l a konsusms i makan . Ha l t e r s ebu t dapa t

d i s ebabkan o l eh ku rangnya i n fo rmas i s eh ingga dapa t t e r j ad i ke sa l ahan

da l am memahami kebutuhan gizi. 

b . P r a s a n g k a

Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat

mempengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, dibeberapa daerah tempeyang merupakan

sumbe r p ro t e in yang pa l i ng murah t i dak d i j ad ikan bahan m a k a n a n y a n g

l a y a k u n t u k d i m a k a n k a r e n a m a s y a r a k a t m e n g a n g g a p mengonsumsi

makanan tersebut dapat merendahkan derajat mereka.

c . K e b i a s a a n

Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu

juga dapat mempengaruhi status gizi. Misalnya, dibeberapa daerah terdapat larangan

makan pisang dan pepaya bagi para gadis remaja padahal makanan tersebut merupakan

sumber vitamin yang sangat baik.

d . K e s u k a a n

K e s u k a a n y a n g b e r l e b i h a n t e r h a d a p s u a t u j e n i s m a k a n a n

d a p a t mengakibatkan kurangnya variasi makanan sehingga tubuh tidak memperoleh

z a t - z a t y a n g d i b u t u h k a n s e c a r a c u k u p . K e s u k a a n d a p a t

m e n g a k i b a t k a n meroso tnya g i z i pada r ema ja b i l a n i l a i g i z i nya t i dak

s e sua i dengan yang diharapakan.

e . E k o n o m i

S t a t u s e k o n o m i d a p a t m e m p e n g a r u h i p e r u b a h a n s t a t u s g i z i

k a r e n a  penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Olehkarena

itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian tinggi biasanya mampu mencukup i

Page 8: Obesitas Bab II

kebu tuhan g i z i ke lua rganya d iband ingkan masya raka t dengan kondisi

perekonomian rendah.

f . S t a t u s k e s e h a t a n

• Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat

• Anoreksia (kurang nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek

samping obat.

g . F a k t o r P s i k o l o g i s

• Mot iva s i i nd iv idu un tuk makan makanan yang s e imbang dan

pe r seps i individu tentang diet merupakan pengaruh yang kuat

• Makanan mempunyai nilai simbolik yang kuat bagi banyak orang (misalnya

Susu menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbulkan kekuatan).

h . A l k o h o l d a n O b a t

• Penggunaan alcohol dan obat yang berlebihan memberi kontribusi

padadefisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelajakan untuk alcohol daripadamakanan,

dan alkohol menggantikan makanan dan menekan nafsu makan.

• Alkohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ gastrointestinal

• Obat-obatan yang menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan zatgizi

esensial

• Obat-obatan juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan

mengurangiabsorpsi zat gizi di dalam intestine.

 

5 . M a s a l a h K e b u t u h a n N u t r i s i

Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan

kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung

Koroner, Kanker, Anoreksia Nervosa.

Page 9: Obesitas Bab II

a . K e k u r a n g a n N u t r i s i

Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalamkeadaan tidak

berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibatketidakmampuan asupan

nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.

Tanda klinis :

• Berat badan 10-20% dibawah normal

• Tinggi badan dibawah ideal

• Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar 

• Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot

• Adanya penurunan albumin serum

• Adanya penurunan transferinKemungkinan penyebab

• Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kaloriakibat penyakit

infeksi atau kanker.

• Disfagia karena adanya kelainan persarafan

• Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa

• Nafsu makan menurun 

b . K e l e b i h a n N u t r i s i

Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorangyang

mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme

secara berlebihan.

Tanda klinis :

• Berat badan lebih dari 10% berat ideal

• Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)

 

h . K a n k e r  

Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh

pengonsumsian lemak secara berlebihan.

Page 10: Obesitas Bab II

i . A n o r e k s i a N e r v o s a

Gangguan ini merupakan penurunan berat badan secara mendadak  dan

berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan  badan nyeri

abdomen, kedinginan, letargi, dan kelebihan energi. 

j . M a r a s m u s

Marasmus ada l ah MEP be ra t yang d i s ebabkan o l eh de f i s i ens i makanan

sumber energi (kalori), dapat terjadi bersama atau tanpa disertai de f s i ens i p ro t e in . B i l a

keku rangan sumbe r ka lo r i dan p ro t e in t e r j ad i   be r s ama da l am wak tu yang

cukup l ama maka anak dapa t be r l an ju t ke dalam status marasmik

kwashiorkor.k . K w a s i o r k o r   Kwashiorkor adalah MEP berat yang disebabkan

oleh defisiensi  p ro t e in . Penyak i t kwash io rko r pada umumnya t e r j ad i pada

anak da r i keluarga dengan status sosial ekonomi yang rendah karena tidak

mampumenyediakan makanan yang cukup mengandung protein hewani

sepertid a g i n g , t e l u r , h a t i , s u s u d a n s e b a g a i n y a . M a k a n a n s u m b e r

p r o t e i n sebenarnya dapat dipenuhi dari protein nabati dalam kacang-

kacangant e t ap i ka r ena ku rangnya penge t ahuan o r ang t ua , anak dapa t

mende r i t a defisiensi protein.

6 . P e n g k a j i a n k e p e r a w a t a n

Pengkajian keperwatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi  pengka j i an

khusus masa l ah nu t r i s i dan pengka j i an f i s i k s eca r a umum yang  berhubungan

dengan kebutuhan nutrisi.

Komponen penting dalam pengkajian kebutuhan nutrisi

1 ) A n a m n e s i s r i w a y a t d i e t

a) Food recall 24 jam; pola makan yang lazim dan frekuensi makan

b) Alergi, kegemaran, intoleransi terhadap makanan

c ) R i w a y a t b e r a t b a d a n

Page 11: Obesitas Bab II

2 ) K e m a m p u a n m a k a n Beba rapa ha l yang pe r l u d ika j i da l am

kemampuan makan , an t a r a l a i n kemampuan mengunyah, menelan, dan makan

sendiri tanpa bantuan oranglain.

3 )Penge t ahuan t en t ang nu t r i s i

Aspek lain yang sangat penting adalah penentuan tingkat pengetahuan  pasien

mengenai nutrisi.

4 )Na f su makan , j umlah a supan

5 ) T i n g k a t a k t i v i t a s

6 ) P e n g o n s u m s i a n o b a t

7 ) P e n a m p i l a n f i s i k  

Penampilan fisik dapat dilihat dari hasil pemeriksaan fisik terhadap aspek-aspek

berikut: rambut yang sehat berciri mengkilat, kuat, tidak kering, dan tidak

mengalami kebotakan bukan karena faktor usia. Daerah di atas kedua  pipi dan

bawah kedua mata tidak berwarna gelap. Mata cerah dan tidak ada rasa sakit atau

penonjolan pembuluh darah. Daerah bibir tidak kering, pecah- pecah ataupun mengalami

pembengkakan. Lidah berwarna merah gelap, tidak  berwarna merah terang, dan tidak ada

luka permukaan. Gusi tidak bengkak, tidak mudah berdarah, dan gusi yang

mengelilingi gigi harus rapat serta erat tidak tertarik kebawah sampai di bawah permukaan

gigi. Gigi tidak berlubang dan t i dak be rwa rna . Ku l i t t ubuh ha lu s , t i dak be r s i s i k ,

t i dak t imbu l be r cak  kemerahan, atau tidak terjadi perdarahan yang berlebihan. Kuku jari

kuat dan berwarna merah muda.

8 )Pengukuran an t ropome t r i

a. B e r a t b a d a n , t i n g g i b a d a n  

b. Lingkar otot lengan atas (LOLA), lipatan kulit trisep

c . R a s i o l i n g k a r p i n g g a n g - p a n g g u l

Page 12: Obesitas Bab II

d . I n d e k s m a s s a t u b u h ( I M T )

e . B e r a t b a d a n r e l a t i v e ( B B R )

9 )Pemer ik saan l abo ra to r i um

a . E l ek t ro l i t , i nd ika s i s t a t u s c a i r an  

b . Ind ika to r s t a t u s m ine ra l ( z a t be s i , d l l )

c . K a d a r v i t a m i n / m i k r o n u t r i e n

d. Intoleransi substrat (protein, karbohidrat, atau lemak)

e . S i m p a n a n p r o t e i n v i s c e r a l

Pengkajian keperawatan masalah nutrisi

A = Antropometri = BB, TB, LILA, IMT, BBR

 B = Biokimia = Hemoglobin, albumin, hematokrit, Gula Darah, Globulin

C = Clinis = Penampilan klien (Mual, muntah, konjungtiva anemis, dsb)

D = Diet = Jenis

7 . D i a g n o s a K e p e r a w a t a n

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada masalah kebutuhan

nutrisiadalah

1)Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh, yang berhubungan dengan

• Peningkatan laju metabolik 

• Asupan nutrient yang tidak adekuat dalam diet

• Peningkatan kehilangan nutrient melalui cairan gastrointestinal

• Kesulitan mengunyah atau menelan

• Intoleransi makanan

• Kurangnya pengetahuan dasar nutrisi

• Hilangnya nafsu makan

• Mual/ muntah

Page 13: Obesitas Bab II

2)Perubahan nutrisi: lebih dar kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan Penurunan

laju metabolic

• Asupan nutrient dan kilokalori yang berlebihan dalam diet

• Latihan atau aktivitas yang tidak adekuat

3 ) R e s i k o p e r u b a h a n n u t r i s i : l e b i h d a r i k e b u t u h a n t u b u h y a n g

b e r h u b u n g a n dengan

•Peningkatan nafsu makan

•Pola asupan makanan yang disfungsional

•Memusatkan asupan makanan pada malam hari

8 . R e n c a n a k e p e r a w a t a n

1 ) D i a g n o s a k e p e r a w a t a n : P e r u b a h a n n u t r i s i k u r a n g d a r i k e b u t u h a n

t u b u h   b e r h u b u n g a n d e n g a n a s u p a n y a n g t i d a k a d e k u a t d a l a m d i e t ,

k e s u l i t a n mengunyah atau menelan, hilangnya nafsu makan, mual/ muntah,

kurangnya pengatahuan dasar nutrisi.

Tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan pada klien, akan

menunjukan pen ingka t an be ra t badan , pen ingka t an na f su makan , t i dak ada

mua l dan muntah, peningkatan pengetahuan tentang makanan bergizi

Intervensi keperawatan:

a .Mengurang i kond i s i a t au ge j a l a penyak i t yang menyebabkan

penu runan nafsu makan

Rasional: Mengurangi penyabab penurunan nafsu makan 

b . M e m b e r i k a n m a k a n a n y a n g d i s u k a i s e d i k i t d e m i s e d i k i t t e t a p i

s e r i n g dengan memperhatikan jumlah kalori

Rasional: Makanan kesukaan dapat meningkatkan nafsu makan

c . T i m b a n g b e r a t b a d a n k l i e n

Rasional: Mengetahui keadekuatan nutrisi

d .Mena t a ruangan s enyaman mungk in

Rasional: Menciptakan suasana makan yang nyaman

e . M e n u r u n k a n s t r e s s p s i k o l o g i

Page 14: Obesitas Bab II

Rasional: stress psikologi dapat menuntun nafsu makan

f . S a j i k a n m a k a n a n m u d a h d i c e r n a

Rasional: memudahkan klien yang kesulitan menelan

g.Berikan pendidikan tentang cara diet, kebutuhan kalori

Rasional: Mengatur pola diet yang seimbang dan bergizi

2 ) D i a g n o s a k e p e r a w a t a n : P e r u b a h a n n u t r i s i l e b i h d a r i

k e b u t u h a n t u b u h  berhungan dengan penurunan laju metabolic, asupan nutrient

dan kilokalori yang berlebihan dalam diet, latihan atau aktivitas yang tidak adekuat

Tu juan Se t e l ah d i a l akukan t i ndakan kepe rawa tan pada k l i en , k l i en

akanmenyada r i masa l ah be r a t badan , be rpa r t i s i pa s i da l am p rog ram

penu runan  be ra t badan yang t e r s t ruk tu r , be rpa r t i s i pa s i da l am p rog ram

l a t i han yang teratur.

Kriteria hasil: Klien akan menurunkan berat badan atau mempertahankan pada berat

badan ideal, menahan diri untuk tidak makan banyak dalam satu waktu tertentu.

Intervensi keperawatan:

a .H inda r i makanan yang mengandung l emak  

Rasional: Mengurangi penimbunan lemak tubuh 

b .Be r ikan mo t iva s i un tuk menurunkan be ra t badan

Rasional: Memberikan pemahaman akan pentingnya berat badan ideal

c . L a k u k a n p r o g r a m o l a h r a g a

Rasional: Membakar lemak- lemak tubuh

d.Timbang berat badan pasien pada interval yang sesuai

Ras iona l : Penu ruan BB pas i en dapa t men j ad i i nd ika to r kebe rhas i l an tingkat

tindakan.

e.Bantu dengan menyesuaikan diit terhadap gaya hidup dan tingkat aktivitas

Rasional: Menyesuaikan kebutuhan kalori dan aktivitas

3)Diagnosa keperawatan: Resiko perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan

tubuh berhubungan dengan peningkatan nafsu makan, pola asupan makanan

padamalam hari.

Page 15: Obesitas Bab II

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada klien, akan menunjukanasupan

makanan dan cairan melalui oral tidak berlebihan.

Kr i t e r i a ha s i l : K l i en akan menyada r i adanya f ak to r r e s i ko ,

be rpa r t i s i pa s i dalam program latihan teratur, memelihara berat badan ideal, makan diit

yangseimbang.

Intervensi keperawatan:

a .Pan t au adanaya f ak to r r e s i ko kena ikan be ra t badan

Ras iona l : Menge t ahu i f a c to r - f ak to r r e s i ko dan s ebaga i a cuan

un tuk   intervensi selanjutnya

b .Ten tukan be ra t badan i dea l pa s i en

Rasional: Menentukan criteria hasil yang diinginkan

c . T i m b a n g b e r a t b a d a n

Rasional: Memantau tingkat keberhasilan dari tindakan yang dilakukan

d .Ban tu pa s i en da l am mengembangkan r encana makan yang s e imbang

dan konsisten dengan tingkat penggunaan energy

Rasional: Membantu menyeimbangkan antara asupan kalori dan energy yang

digunakan, mencegah peninbunan kalori berlebih.