obat eperisone hydrochloride (forres)

4
Forres Forres Forres mengandung Eperisone HCl 50 mg, memiliki efek pelemas otot dan vasodilator yang berkaitan dengan cara kerja obat tersebut pada SSP dan otot polos pembuluh darah, bekerja di sentral dan perifer, serta bersifat analgesik. Composition Tiap tablet salut mengandung Eperisone HCl 50 mg. Pharmacology Forres mempunyai efek pelemas otot dan vasodilator yang berkaitan dengan cara kerja obat tersebut pada SSP dan otot polos pembuluh darah. Forres bekerja di SSP, terutama pada sumsum tulang belakang, dengan cara merelaksasi otot rangka yang hipertonik melalui penghambatan refleks spinal dan menurunkan sensitivitas muscle spindle melalui pengurangan pelepasan gamma motorneuron. Forres mempunyai efek vasodilator yang meningkatkan sirkulasi. Forres juga memiliki sifat sebagai analgesik dan mampu menghambat refleks nyeri. Oleh karena itu forres efektif di berbagai tempat dalam memutuskan siklus miotonia. Indication Pengobatan simptomatik pada kondisi-kondisi yang disertai dengan spasme muskuloskeletal. Warning Dapat mengakibatkan lesu, pusing atau mengantuk, oleh karena itu sebaiknya pasien tidak mengendarai kendaraan bermotor atau mengoperasikan mesin. Hati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi hati. Keamanan pada wanita hamil, menyusui dan pada anak belum terbukti. Adverse Reaction Efek samping yang timbul biasanya jarang terjadi seperti: ruam kulit, tidak bisa tidur, nyeri kepala, mengantuk, dan kekakuan pada lengan dan tungkai, gangguan pada saluran cerna, anuresis, inkontinensia nokturnal, gangguan fungsi hati dan

Upload: hatina-agsari

Post on 15-Jan-2016

284 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Obat Eperisone Hydrochloride (Forres)

TRANSCRIPT

Page 1: Obat Eperisone Hydrochloride (Forres)

Forres Forres

Forres mengandung Eperisone HCl 50 mg, memiliki efek pelemas otot dan vasodilator yang berkaitan dengan cara kerja obat tersebut pada SSP dan otot polos pembuluh darah, bekerja di sentral dan perifer, serta bersifat analgesik.Composition

Tiap tablet salut mengandung Eperisone HCl 50 mg.

PharmacologyForres mempunyai efek pelemas otot dan vasodilator yang berkaitan dengan cara kerja obat tersebut pada SSP dan otot polos pembuluh darah. Forres bekerja di SSP, terutama pada sumsum tulang belakang, dengan cara merelaksasi otot rangka yang hipertonik melalui penghambatan refleks spinal dan menurunkan sensitivitas muscle spindle melalui pengurangan pelepasan gamma motorneuron. Forres mempunyai efek vasodilator yang meningkatkan sirkulasi. Forres juga memiliki sifat sebagai analgesik dan mampu menghambat refleks nyeri. Oleh karena itu forres efektif di berbagai tempat dalam memutuskan siklus miotonia.

IndicationPengobatan simptomatik pada kondisi-kondisi yang disertai dengan spasme muskuloskeletal.

WarningDapat mengakibatkan lesu, pusing atau mengantuk, oleh karena itu sebaiknya pasien tidak mengendarai kendaraan bermotor atau mengoperasikan mesin. Hati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi hati. Keamanan pada wanita hamil, menyusui dan pada anak belum terbukti.

Adverse ReactionEfek samping yang timbul biasanya jarang terjadi seperti: ruam kulit, tidak bisa tidur, nyeri kepala, mengantuk, dan kekakuan pada lengan dan tungkai, gangguan pada saluran cerna, anuresis, inkontinensia nokturnal, gangguan fungsi hati dan ginjal, kelainan sel darah merah dan hemoglobin. Kadang terjadi lesu, pusing atau sakit kepala dan pengurangan kekuatan otot juga kemerahan pada wajah dan berkeringat.

DosageUntuk dewasa diberikan 3 tablet peroral sehari dalam dosis terbagi 3, diberikan setelah makan. Dosis dapat disesuaikan dengan umur pasien dan beratnya gejala.

PresentationForres, box berisi 5 strip @ 10 tablet salut selaput @ 50 mg No. Reg. : DKL0211635217A1.

http://www.kalbe.co.id/product-68-forres.html

Page 2: Obat Eperisone Hydrochloride (Forres)

Current Articles | Archives | Search

Eperisone hydrochloride, Efektif dan Aman Digunakan pada Kasus LBPOleh Admin Kalbe Medical March 01, 2013 06:30

Nyeri punggung bawah atau  Low Back Pain (LBP) dapat  dikarenakan kekakuan atau cedera terbatas pada otot dan struktur sendi lainnya,  juga beberapa  proses peradangan di dalam rongga tulang panggul, proses sumbatan pada saluran kemih ataupun cedera yang langsung mengenai saraf yang ada di sekitar lokasi tersebut.

Kekakuan otot dan tulang ini, perlu dikurangi dengan pemberian relaksasi otot (muscle relaxant), dan salah satu alternatif perelaksasi otot adalah eperisone hydrochloride. Suatu studi eperisone di India baru-baru ini, yang dilakukan oleh para peneliti dipimpin oleh Dr. Chandanwale, menunjukkan hasil yang baik dalam mengurangi gejala tersebut sebagaimana yang dipublikasikan dalam jurnal Postgraduate Medicine  edisi 2011.

Dalam studi tersebut, peneliti mengevaluasi efikasi dan tolerabilitas eperisone pada pasien dengan kekakuan musculoskeletal akut  (acute musculoskeletal spasm) yang berkaitan dengan  nyeri punggung bawah  (low back pain). Eperisone hydrochloride yang merupakan preparat untuk relaksasi otot yang bersifat sentral, dengan mekanisme menghambat jalur refleks nyeri, dan mempunyai efek vasodilator.  

Desain dan set penelitian bersifat  prospektif, randomisasi, tersamar ganda, kontrol plasebo, dan multisenter yang dikumpulkan dari 5 pusat perawatan ortopedik tersier di seluruh  India. Dengan subyek penelitian sebanyak 240 pasien baik pria dan wanita dengan usia antara 18-60 tahun dengan gejala kekakuan otot dan tulang akut yang disebut juga  acute musculoskeletal spasm (AMSP) dengan low back pain (LBP) yang disebabkan  spondylosis deformans, prolapsed disc atau muscle sprain.   Sebagai  penilaian  yang dikerjakan untuk  finger-to-floor distance (FFD), lumbar pain, Lasegue's sign, kekakuan otot vertebra, memerlukan pertolongan pengobatan dan respon terapi untuk efikasi dan tolerabilitas.  

Analisa statistik dilakukan data Parametrik yang dianalisa dengan  't' test dan  ANOVA, sedangkan data  non-parametrik dianalisa menggunakan tes Mann-Whitney 'U'  dan tes

Page 3: Obat Eperisone Hydrochloride (Forres)

Kruskall-Wallis. Proporsi perbandingan menggunakan  tes Fischer's (Chi-square).

Hasil 240 orang pasien yang secara randomisasi menerima  eperisone 150 mg/ hari dalam 3 dosis terbagi (n=120) atau (n=120) selama 14 hari,  didapatkan 225 pasien (eperisone, 112 and plasebo, 113) yang menyelesaikan lengkap studi dan 15 orang yang tidak menyelesaikan secara lengkap. Didapatkan perbaikan yang lebih besar secara bermakna  pada FFD (P<0,001) dari  baseline pada hari ke- 14 dengan eperisone yakni 150,66 ke  41,75 dibandingkan dengan plasebo yakni 138,51 ke 101,60. Perbaikan pada parameter lainnya juga lebih besar pada kelompok eperisone.  Untuk terapi 89 pasien (79.46%) terapi menunjukkan rate baik – memuaskan dengan eperisone dibandingkan 43 pasien (38,05%) dengan plasebo.  Nausea, nyeri perut, sakit kepala dan dizziness  merupakan efek samping yang ditemukan pada kedua kelompok pengobatan. Obat darurat diperlukan pada 40 pasien eperisone (35,71%) dan  83 pasien plasebo (73,45%). 

Kesimpulan penelitian, bahwa penggunaan Eperisone hydrochloride  efektif dan dapat ditoleransi dengan baik pada pasien  AMSP dengan LBP.