obat- obat hipertensi

27
OBAT- OBAT HIPERTENSI M.Djamaludin M G Lab. Farmakologi FK. UNJANI

Upload: fikri-ramadhan

Post on 23-Apr-2017

400 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: OBAT- OBAT HIPERTENSI

OBAT- OBAT HIPERTENSI

M.Djamaludin M GLab. Farmakologi FK. UNJANI

Page 2: OBAT- OBAT HIPERTENSI

Pengertian Hipertensi : - Diastolik > 90 mmHg - Sistolik > 140 mmHg

Mrp kondisi yg terjadi akibat tonus otot polos vaskular perifer resistensi arteri

kapasitas vena

Page 3: OBAT- OBAT HIPERTENSI

Resiko akibat hipertensi : Congestive Heart Failure Kerusakan ginjal Kerusakan Cerebrovaskolar ( stroke Perdarahan) Penyakit retina

Morbiditas / Mortalitas hipertensi ~ diagnosis ditegakkanlebih awal disertai dgn penanganan yang tepat

Page 4: OBAT- OBAT HIPERTENSI

Etiologi 90% : tidak diketahui penyebab Hipertensi

esensial faktor genetik berperan >>

10 % : - Penyakit ginjal - Tumor endokrin

Page 5: OBAT- OBAT HIPERTENSI

Mekanisme Pengontrolan Tekanan Darah Faktor- faktor Penentu Tekanan Darah :

TD = CO X PR

Page 6: OBAT- OBAT HIPERTENSI

MEKANISME PENGONTROLAN TEKANAN DARAH

1. Baroreseptor & sist. Simpatis Mengatur TD pada fase yang singkat dan

cepat ---- vasokonstriksi

2. Renin angiotensin aldosteron sistem Pengaturan jangka panjang ----- vasokonstriksi ----- peningkatan absorpsi NaCl peningkatan

volume darah

Page 7: OBAT- OBAT HIPERTENSI

STRATEGI TERAPI HIPERTENSI

Hipertensi ringan sedang – modifikasi gaya hidup, diet rendah garam.

Hipertensi sedang, biasanya diterapi dengan 1 jenis obat tunggal.

Hipertensi berat biasanya kombinasi 2 atau 3 obat tergantung kondisi pasien :

- diuretik - Antagonis kalsium - beta bloker -ACE inhibitor - vasodilator

Page 8: OBAT- OBAT HIPERTENSI

Pendekatan individual Hipertensi pada seorang pasien seringkali

disertai dengan adanya penyakit lain, sehingga pemberian antihipertensi harus benar-benar difikirkan berkaitan dengan penyakit lain yang menyertainya.

Kepatuhan penderita Sangat menentukan keberhasilan terapi

hipertensi .

Page 9: OBAT- OBAT HIPERTENSI

Obat-obat anti hipertensiI. DIURETIK THIAZIDE Pemakaian sangat luas MK : meningkatkan ekskresi Na dan air

Volume ekstraseluler menurun

CO menurun

Resistensi perifer menurun

Page 10: OBAT- OBAT HIPERTENSI

Baik digunakan sebagai terapi tunggal pada hipertensi ringan

Untuk kasus hipertensi berat atau yg disertai dengan gagal jantung, cirrhosis, gagal ginjal dipilih diuretik lain yang lebih kuat ( mis. furosemid).

Data riset : thiazide dosis rendah ( 12,5 mg) lebih efektif dibanding dosis tinggi.

Page 11: OBAT- OBAT HIPERTENSI

Efek samping : Induksi hipokalemi, hiperuricemia dan

hiperglikemia

perlu observasi : - kadar K serta tanda-tanda aritmia - monitoring ketat pada kombinasi dengan

digitalis

Page 12: OBAT- OBAT HIPERTENSI

II. OBAT-OBAT YG MENGUBAH FUNGSI SISTEM SARAF SIMPATIS

Umumnya dipakai pada pasien-pasien dgn hipertensi sedang –berat.

1. Obat-obat simpatoplegik central ( Metildopa, Clonidin )

- MK : mengurangi aliran simpatis dari pusat vasomotor di otak, menurunkan tekanan darah dgn menurunkan HR, CO dan PR. Efek ini lebih kuat pada Clonidin ~ metildopa. Aliran darah ke ginjal tetap dipertahankan.

Page 13: OBAT- OBAT HIPERTENSI

Metildopa & clonidin tidak mengurangi aliran darah ke ginjal

- Efek Samping : Gol obat ini yg bekerja pada CNS

cenderung menyebabkan sedasi , depresi mental, gangguan tidur, serta mimpi buruk.

Postural hipotensi penghentian tiba-tiba dari clonidin sering

menyebabkan rebound phenomenon.

Page 14: OBAT- OBAT HIPERTENSI

2. Adrenergik neuron bloking agent ( Guanethidin, Reserpin )

MK : Menurunkan tekanan darah dengan menurunkan pelepasan norefinefrin dari neuron postganglionik simpatis. Menurunkan HR, CO dan PR.

Page 15: OBAT- OBAT HIPERTENSI

Toksisitas : = ‘pharmacologic sympathectomy’ dgn ciri : postural hipotensi, diare dan kegagalan

ejakulasi. Karena Reserpin dapat dengan mudah masuk ke

CNS, reserpin menyebabkan sedasi, mental depresi dan parkinsonism.

Mekanisme kompensasi dari obat2 pengubah fungsi simpatis adalah retensi cairan, sehingga obat-obat tersebut cocok digunakan bersama-sama dengan diuretik.

Page 16: OBAT- OBAT HIPERTENSI

III. BETA BLOKER ( Prototipe: Propranolol)MK :1. Menurunkan aktivasi Beta1 adrenoceptor jantung

Menurunkan CO2. Menurunkan Renin Angiotensin

Retensi Na&H2O Aldosteron PR

Page 17: OBAT- OBAT HIPERTENSI

Penggunaan Beta Bloker : - Hipertensi dgn Supraventrikular tachicardi - Riwayat infark miocard, angina, glaukoma dan

migrainKontra indikasi :Bradikardi Ashma Diabetes Periferal Vask. DiseaseSE : withdrawal syndrome

Page 18: OBAT- OBAT HIPERTENSI

IV. ALFA 1 ADRENERGIK BLOKER ( Prazosin, terazosin)

MK : Memblok reseptor alfa 1 di pembuluh darah arteri dan vena.

Retensi air cenderung terjadi bila diberikan tanpa diuretik.

Sangat baik bila dikombinasi dgn diuretik atau Beta bloker.

Page 19: OBAT- OBAT HIPERTENSI

ALFA ADRENERGIK BLOKER NON SELEKTIF ( Phentolamin, penoksibenzamin)

- merangsang refleks takhikardi - digunakan dalam penaganan pheokromositoma.

Page 20: OBAT- OBAT HIPERTENSI

V. VASODILATOR ( Hidralazin, Minoksidil ) - MK : direct acting smooth muscle relaxant

vasodilatasi arteri perifer penurunan tekanan darah

merangsang refleks takhikardi, retensi cairan.

- dapat memprovokasi angina pectoris infark miocard pada ‘ predisposed patient’.

- baik digunakan bersama-sama beta bloker dan diuretik

Page 21: OBAT- OBAT HIPERTENSI

VI. ANTAGONIS KALSIUM ( Nifedipin, Verapamil, diltiazem)

- MK : Menghambat influks kalsium pada sel otot polos arteri.

- Terdapat perubahan hemodinamik yag berbeda dari masing-masing obat

Nifedipin : Kronotropik positif / normal Verapamil, diltiazem : Kronotropik negatif- Ketiganya punya efek vasodilatasi koroner

Page 22: OBAT- OBAT HIPERTENSI

- Penggunaan terapi : Punya efek retensi cairan Baik digunakan pada pasien hipertensi yang

disertai dgn angina, vaskular disease.

KI : Verapamil dan diltiazem sebaiknya dihindari pada penderita gagal jantung.

Page 23: OBAT- OBAT HIPERTENSI

VI. ACE INHIBITOR ( Captopril ) -MK: Angiotensinogen Renin Bradikinin Angiotensin I ACE Inh. Angiotensin II ARB inaktif Vasokonstriksi Sekresi aldosteron

Page 24: OBAT- OBAT HIPERTENSI

- Penggunaan therapi :

Tidak merangsang simpatis : aman pada pasien dgn ischemic heart disease

membatasi protein uria : Cocok untuk pasien dengan diabetik nefropati.

Memperbaiki hemodinamik intrarenal. Terbukti bermanfaat pada penderita gagal

jantung, atau setelah miokard infark.

Page 25: OBAT- OBAT HIPERTENSI

- EFEK SAMPING : hipotensi, batuk, wheezing, angioedema.

(akibat peningkatan aktivitas bradikinin )

- KI : Kehamilan ( hipotensi, anuria, renal failure pada fetus)

Page 26: OBAT- OBAT HIPERTENSI

VII. ANGIOTENSIN RESEPTOR BLOKER ( ARB) ( Losartan, Valsartan)

MK : Memblok pada tempat pengikatan angiotensin II di pembuluh darah dan jaringan.

Efektivitas = ACE InhEfek samping : <<, karena metabolisme bradikinin

dan prostaglandin tidak terpengaruhi.

Page 27: OBAT- OBAT HIPERTENSI