oa asam urat

7
Arthritis adalah istilah umum untuk peradangan (inflamasi) dan pembengkakan di daerah persendian. Terdapat lebih dari 100 macam penyakit yang mempengaruhi daerah sekitar sendi. Yang paling banyak adalah Osteoarthritis (OA), arthritis gout (pirai), arthritis rheumatoid (AR), dan fibromialgia. Gejala klinis yang sering adalah rasa sakit, ngilu, kaku, atau bengkak di sekitar sendi (Driskell et al., 2006) OSTEO ARTHRITIS DEFINISI Merupakan penyakit sendi degeneratif yang progresif dimana rawan kartilago yang melindungi ujung tulang mulai rusak, disertai perubahan reaktif pada tepi sendi dan tulang subkhondral yang menimbulkan rasa sakit dan hilangnya kemampuan gerak. Insidensi dan prevalensi Osteoarthritis (OA) bervariasi pada masing-masing negara, tetapi data pada berbagai negara menunjukkan, bahwa arthritis jenis ini adalah yang paling banyak ditemui terutama pada kelompok usia dewasa dan usia lanjut. Prevalensinya meningkat sesuai pertambahan usia. Data radiografi menunjukkan bahwa OA terjadi pada sebagian besar usia lebih dari 65 tahun, dan pada hampir setiap orang pada usia 75 tahun. OA ditandai dengan nyeri dan kaku pada sendi, serta adanya hendaya keterbatasan gerakan. OA sering terjadi pada usia 45 tahun untuk laki laki dan >45 tahun untuk perempuan. GEJALA

Upload: suryaariw

Post on 08-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

oa

TRANSCRIPT

Arthritis adalah istilah umum untuk peradangan (inflamasi) dan pembengkakan di daerah persendian. Terdapat lebih dari 100 macam penyakit yang mempengaruhi daerah sekitar sendi. Yang paling banyak adalah Osteoarthritis (OA), arthritis gout (pirai), arthritis rheumatoid (AR), dan fibromialgia. Gejala klinis yang sering adalah rasa sakit, ngilu, kaku, atau bengkak di sekitar sendi (Driskell et al., 2006)

OSTEO ARTHRITISDEFINISI

Merupakan penyakit sendi degeneratif yang progresif dimana rawan kartilago yang melindungi ujung tulang mulai rusak, disertai perubahan reaktif pada tepi sendi dan tulang subkhondral yang menimbulkan rasa sakit dan hilangnya kemampuan gerak. Insidensi dan prevalensi Osteoarthritis (OA) bervariasi pada masing-masing negara, tetapi data pada berbagai negara menunjukkan, bahwa arthritis jenis ini adalah yang paling banyak ditemui terutama pada kelompok usia dewasa dan usia lanjut. Prevalensinya meningkat sesuai pertambahan usia. Data radiografi menunjukkan bahwa OA terjadi pada sebagian besar usia lebih dari 65 tahun, dan pada hampir setiap orang pada usia 75 tahun. OA ditandai dengan nyeri dan kaku pada sendi, serta adanya hendaya keterbatasan gerakan. OA sering terjadi pada usia 45 tahun untuk laki laki dan >45 tahun untuk perempuan. GEJALA rasa nyeri dalam, ngilu dan sakit bila digerakkan kaku pada sendi yang terkena sembuh bila digerakkan, kambuh dengan diistirahatkan (fenomena gelling)

biasanya < 30 menit lamanya Gerakan sendi yang terbatas Dapat mengakibatkan keterbatasan aktivitas sehari-hari ketidak stabilan pada sendi penyangga bebanPENCEGAHAN

Penatalaksanaan pasien OA dimulai dengan dasar diagnosis dari anamnesis yang cermat, pemeriksaan fisik, temuan radiografi, penilaian sendi yang terkena. Pengobatan harus direncanakan sesuai kebutuhan individual.

Tujuan terapi adalah :

menghilangkan rasa nyeri dan kekakuan

menjaga atau meningkatkan mobilitas sendi

membatasi kerusakan fungsi

mengurangi faktor penyebab

Sasaran penatalaksanaan adalah :

mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupTerapi farmakologis untuk penatalaksanaan rasa nyeri, paling efektif bila dikombinasikan dengan strategi terapi non farmakologis. Terapi non farmakologis adalah dasar dari rencana asuhan kefarmasian untuk OA, harus dilaksanakan untuk semua pasien dan dimulai sebelum atau bersama-sama dengan analgesik sederhana seperti parasetamol. Komunikasi antara pasien, klinisi, dan farmasis merupakan faktor yang penting dalam penatalaksanaan rasa nyeri; hasil terapi terbaik dapat dicapai dengan aliansi pihak-pihak ini.

Pencegahan yang dapat dilakukan oleh pasien adalah dengan latihan fisik. Penelitian menunjukkan bahwa latihan fisik adalah penyembuhan yang paling baik untuk OA. Olahraga dapat meningkatkan suasana hati (mood) dan harapan (outlook), mengurangi rasa sakit, meningkatkan fleksibilitas, memperbaiki jantung dan aliran darah, menjaga berat badan, dan memperbaiki kebugaran secara umum. Olahraga juga tidak mahal, bila dilakukan dengan benar, tidak ada efek samping. Jumlah dan bentuk olahraga tergantung dari persendian yang terlibat, kestabilan dan apakah sudah pernah dilakukan pembedahan.Dengan latihan fisik secara teratur (penguatan, rentang gerakan, isometrik, isotonik, isokinetik, postural), kartilago dapat dipertahankan tetap sehat, mendorong gerakan, dan membantu pengembangan otot dan tendon untuk meredam tekanan dan mencegah kerusakan selanjutnya akibat OA. Sebaliknya inaktivitas dan imobilisasi walau untuk periode pendek akan memperburuk atau mempercepat berkembangnya OA. Selain itu hal yang dapat dilakukan untuk mencegah OA adalah istirahat dan merawat persendian serta pengendalian berat badan. Untuk pengobatan OA sendiri dapat dilakukan dengan farmakologi dan pembedahan (Depkes RI, 2006). ASAM URAT

DEFINISI

Asam urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin, suatu produk sisa yang tidak mempunyai peran fisiologi. Manusia tidak memiliki urikase yang dimiliki hewan, suatu enzim yang menguraikan asam urat menjadi alantoin yang larut dalam air. Asam urat yang terbentuk setiap hari di buang melalui saluran pencernaan atau ginjal (Hawkins, 2005).Menurut studi, konsentrasi asam urat (risiko gout), berkorelasi dengan umur, kadar kreatinin dalam serum, kadar nitrogen urea dalam darah, gender laki-laki, tekanan darah, berat badan, dan konsumsi alkohol. Ada korelasi langsung antara kadar asam urat dalam serum dengan insidensi dan prevalensi gout. Biasanya sebagai akibat dari kerusakan sistem kimia tubuh. Arthritis gout adalah radang sendi yang paling sering menyerang sendi kecil, terutama ibu jari kaki. Arthritis gout hampir selalu dapat dikendalikan oleh obat dan pengelolaan diet.GEJALA

Gejala awal dari artritis gout adalah panas, kemerahan dan pembengkakan pada sendi yang tipikal dan tiba-tiba. Persendian yang sering terkena adalah persendian kecil pada dasar dari ibu jari kaki / MTP (Metatarsophalangeal). Beberapa sendi lain yang dapat terkena ialah pergelangan kaki, lutut, pergelangan tangan, jari tangan, dan siku. Pada serangan akut penderita gout dapat menimbulkan gejala demam dan nyeri hebat yang biasanya bertahan berjam-jam sampai seharian, dengan atau tanpa pengobatan. Seiring berjalannya waktu serangan artritis gout akan timbul lebih sering dan lebih lama.

Pasien dengan gout meningkatkan kemungkinan terbentuknya batu ginjal. Kristal-kristal asam urat dapat membentuk tophi (benjolan keras tidak nyeri di sekitar sendi) di luar persendian. Tophi sering ditemukan di sekitar jari tangan, di ujung siku dan sekitar ibu jari kaki, selain itu dapat ditemukan juga pada daun telinga, tendon achiles (daerah belakang pergelangan kaki) dan pita suara (sangat jarang terjadi)

PENCEGAHANTujuan tatalaksana pada pasien adalah:

menghentikan serangan akut mencegah serangan kembali dari arthritis gout mencegah komplikasi yang berkaitan dengan deposit kristal asam urat kronis di jaringanSangatlah penting bagi pasien untuk memahami diagnosis gout dan pentingnya pengobatan. Terapi jangka panjang biasanya dianjurkan untuk menindaklanjuti serangan akut yang parah. Untuk serangan akut dan pencegahan berulangnya serangan dibutuhkan terapi obat. Perubahan gaya hidup dan edukasi pada pasien dapat dipakai sebagai pilihan-pilihan dalam pengobatan. Berikut ini contoh-contoh tindakan yang dapat berkontribusi dalam menurunkan kadar asam urat:

Penurunan berat badan (bagi yang obesitas)

Menghindari makanan (misalnya yang mengandung purin tinggi) dan

minuman tertentu yang dapat menjadi pencetus gout

Mengurangi konsumsi alkohol (bagi peminum alkohol)

Meningkatkan asupan cairan

Mengganti obat-obatan yang dapat menyebabkan gout (misalnya diuretik golongan tiazid)

Terapi es pada tempat yang sakit

Intervensi dengan diet dengan mengurangi karbohidrat menurunkan kadar urat sampai 18% dan frekuensi serangan gout sampai 67% (Depkes RI, 2006). Makan-makanan yang mengandung purin antara lain;

o Jeroan (jantung, hati, lidah ginjal, usus)

o Sarden

o Kerang

o Ikan herring

o Kacang-kacangan

o Bayam

o Udang

o Daun melinjoPenting edukasi bagi pasien untuk diet makanan tersebut, karena bila hanya dengan terapi farmakalogis tanpa melakukan pencegahan akan menjadi faktor pencetus serangan berulang pada pasien. Driskell C et al. (2006). What You Need to Know About Arthritis. American

Physical Therapy Association.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pharmaceutical care untuk pasien penyakit arthritis rematik. http://binfar.depkes.go.id/bmsimages/1361337229.pdf - akses 12 Mei 2014.

Hawkins D.W., Rahn D.W. 2005. Gout and Hyperuricemia, Pharmacotherapy , A

pathophysiological Approach, McGraw-Hill