askep gout (asam urat)

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjalanan sejarah bangsa-bangsa di dunia menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia terbukti sangat menentukan kemajuan dan keberhasilan pembangunan suatu negara-bangsa. Terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif ditentukan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang sangat esensial adalah terpenuhinya kebutuhan pangan yang bergizi. Permintaan pangan yang tumbuh lebih cepat dari produksinya akan terus berlanjut. Akibatnya, akan terjadi kesenjangan antara kebutuhan dan produksi pangan domestik yang makin lebar. Penyebab utama kesenjangan itu adalah adanya pertumbuhan penduduk yang masih relatif tinggi, dengan jumlah besar dan penyebaran yang tidak merata. Dampak lain dari masalah kependudukan ini adalah meningkatnya kompetisi pemanfaatan sumber daya lahan dan air disertai dengan penurunan kualitas sumber daya tersebut. Hal ini dapat menyebabkan kapasitas produksi pangan nasional dapat terhambat 1

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 30-Jul-2015

908 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep gout (asam urat)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perjalanan sejarah bangsa-bangsa di dunia menunjukkan bahwa kualitas sumber daya

manusia terbukti sangat menentukan kemajuan dan keberhasilan pembangunan suatu negara-

bangsa. Terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu sumber daya manusia yang

sehat, cerdas, dan produktif ditentukan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang sangat

esensial adalah terpenuhinya kebutuhan pangan yang bergizi.

Permintaan pangan yang tumbuh lebih cepat dari produksinya akan terus berlanjut. Akibatnya,

akan terjadi kesenjangan antara kebutuhan dan produksi pangan domestik yang makin lebar.

Penyebab utama kesenjangan itu adalah adanya pertumbuhan penduduk yang masih relatif

tinggi, dengan jumlah besar dan penyebaran yang tidak merata.

Dampak lain dari masalah kependudukan ini adalah meningkatnya kompetisi pemanfaatan

sumber daya lahan dan air disertai dengan penurunan kualitas sumber daya tersebut. Hal ini

dapat menyebabkan kapasitas produksi pangan nasional dapat terhambat pertumbuhannya.

Rendahnya konsumsi pangan atau tidak seimbangnya gizi makanan yang dikonsumsi

mengakibatkan terganggunya pertumbuhan organ dan jaringan tubuh, lemahnya daya tahan

tubuh terhadap serangan penyakit, serta menurunnya aktivitas dan produktivitas kerja.1

Asam urat (AU) telah diidentifikasi lebih dari 2 abad yang lalu, namun beberapa aspek

patofisiologi dari hiperurisemia tetap belum dipahami dengan baik. Selama beberapa tahun

hiperurisemia telah diidentifikasi bersama-sama atau dianggap sama dengan gout, namun

sekarang AU telah diidentifikasi sebagai marker untuk sejumlah kelainan metabolik dan

hemodinamik.

1

Page 2: Askep gout (asam urat)

Salah satu masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi di Indonesia adalah penyakit asam urat.

Asam Urat sering dialami oleh banyak orang sekarang ini. Bahkan, orang yang masih tergolong

muda juga sering ditimpa penyakit ini. Sebenarnya, seperti apa penyakit ini? Apa saja gejala,

penyebab, dan solusinya? Serta makanan apa yang menjadi pantangan? Berikut kita akan

membahasnya.

B.Tujuan

1. Merealisasikan tugas yang diberikan oleh dosen yang bersangkutan

2.Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan

penyakit asam urat itu, gejala, penyebab, dan solusi dari pengobatan asam urat ini, serta

makanan apasaja yang menjadi pantangan bagi penderita.

C. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang dibahas pada askep ini yaitu mengenai konsep penyakit

dan konsep askep gout.

2

Page 3: Askep gout (asam urat)

BAB II

PEMBAHASAN

1. KONSEP PENYAKIT

A. Pengertian

Artritis pirai (Gout) adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal

asam urat pada jaringan sekitar sendi. gout terjadi sebagai akibat dari hyperuricemia yang

berlangsung lama (asam urat serum meningkat) disebabkn karena penumpukan purin atau ekresi

asam urat yang kurang dari ginjal. Gout mungkin primer atau sekunde

Pirai atau gout adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan berulang dari

artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul

di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).

B. Etiologi

Gout disebabkan oleh adanya kelainan metabolik dalam pembentukan purin atau ekresi

asam urat yang kurang dari ginjal yang menyebakan hyperuricemia. Hyperuricemia pada

penyakit ini disebabakan oleh pembentukan asam urat yang berlebih.

Gout primer metabolik disebabkan sistensi langsung yang bertambah.

3

Page 4: Askep gout (asam urat)

Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat berlebih karana

penyakit lain, seperti leukemia,Kurang asam urat melalui ginjal.

Gout primer renal terjadi karena ekresi asam urat di tubulus distal ginjal yang

sehat. Penyabab tidak diketahui

Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan ginjal, misalnya

glumeronefritis kronik atau gagal ginjal kronik..

D. Patofisiologi

Banyak faktor yng berperan dalam mekanisme serangan gout. Salah satunya yang telah

diketahui peranannya adalah kosentrasi asam urat dalam darah. Mekanisme serangan gout akut

berlangsung melalui beberapa fase secara berurutan.

1. Presipitasi kristal monosodium urat.

Presipitasi monosodium urat dapat terjadi di jaringan bila kosentrasi dalam plasma lebih

dari 9 mg/dl. Presipitasi ini terjadi di rawan, sonovium, jaringan para- artikuler misalnya bursa,

tendon, dan selaputnya. Kristal urat yang bermuatan negatif akan dibungkus (coate) oleh

berbagai macam protein. Pembungkusan dengan IgG akan merangsang netrofil untuk berespon

terhadap pembentukan kristal.

2. Respon leukosit polimorfonukuler (PMN)

Pembentukan kristal menghasilkan faktor kemotaksis yang menimbulkan respon leukosit

PMN dan selanjutnya akan terjadi fagositosis kristal oleh leukosit.

3. Fagositosis

Kristal difagositosis olah leukosit membentuk fagolisosom dan akhirnya membram

vakuala disekeliling kristal bersatu dan membram leukositik lisosom.

4

Page 5: Askep gout (asam urat)

4. Kerusakan lisosom

Terjadi kerusakn lisosom, sesudah selaput protein dirusak, terjadi ikatan hidrogen antara

permukan kristal membram lisosom, peristiwa ini menyebabkan robekan membram dan

pelepasan enzim-enzim dan oksidase radikal kedalam sitoplasma.

5. Kerusakan sel

Setelah terjadi kerusakan sel, enzim-enzim lisosom dilepaskan kedalam cairan sinovial,

yang menyebabkan kenaikan intensitas inflamasi dan kerusakan jaringan.

E. Manifestasi klinis

a. Hiperuresemia

b. Tterdapat Kristal urat yang khas dalam cairan sendi

c. Telah terjadi lebih dari satu serangan akut

d. Adanya serangan pada satu sendi terutama pada MTP I

e. Pembekakan asimetris pada satu sendi

f. Sendi terlihat kemerahan

g. Pembekakan asimetris pada satu sendi

h. Tidak ditemukan bakteri pada saat serangn dan implamasi

i. Nyeri hebat , bengkak , merah dan teraba panas dan sangat akan terasa pada waktu bangun

tidur dipagi hari

5

Page 6: Askep gout (asam urat)

f. Penatalaksanaan Medis

Pengobatan penderita dibagi atas:

1.Pengobatan fase akut:

colchicine

indometosin

fenilbutason

kortikostropin

2. Pengobatan hiperuresemia dibagi menjadi 2 golongan ;

golongan uroko surik :prubeneseid,sulfinpirazon

alupiranol

3. Penatalaksanaan makanan dengan persyaratan :

pembatasan makanan tinggi purin,normalnya 100-150mg/hari cukup kalor sesuai kebutuhan tubuh tinggi karbohidrat rendah protein yang bersumber hewani tapi disarankan bersumber dari nabati tinggi cairan tanpa alcohol

G. Pemeriksaan Penunjang

aspirasi sendi terdapat asam urat asam urat dalam darah dan sendi sel darah putih meningkat rontgen

H. Komplikasi

a. topus

b. deformitas sendi

c. nefropati gout

6

Page 7: Askep gout (asam urat)

B.KONSEP ASKEP

1. Pengkajian

A. Pengumpulan Data

Aktifitas istirahat

gejala:- klien mengatakan nyeri ketika berjalan/melakukan aktifitas

tanda: - tampak adanya keterbatasan rentang gerak

-deformitas sendi

Sirkulasi

gejala:- klien mengatakan adanya kemerahan pada sendiiu jari kaki

-klien mengatakan sendi ibu jari kaki bengkak

Tanda:- Nampak kemerahan pada sendidan terinflamasi

-nampak adanya pembekakan

Nyeri / ketidaknyamanan

gejala:- klien mengatakan nyeri pada sendi yang terinflamasi

-klien mengatakan nyeri meningkat pada pagi hari

Tanda:- ekspresi wajah meringis

-skala nyeri 3(0-5)

-nampak berhati-hatibila berjalan

Integritas ego

gejala:- klien mengatakan takut dengan keadaanya sekarang

-klien mengatakan cemas dengan keadaanya

Tanda:- klien Nampak cemas

-klien Nampak bingung bila ditanya tentang penyakitnya

7

Page 8: Askep gout (asam urat)

B. Pengelompokan Data

DS:

klien mengatakan nyeri ketika berjalan /melakukan aktivitasklien mengatakan adanya kemerahan pada sendi ibu jari kaki klien mengatakan sendi ibu jari kaki bengkak klien mengatakan nyeri pada sendi yang terinflamasiklien mengatakan nyeri meningkat pada pagi hari klien mengatakan takut dengan keadaan sekarangklien mengatakan cemas dengan keadaanya

DO:

Nampak adanya keterbatasan rentang gerak Deformitas sendi Nampak adanya kemerahan Namak adanya pembekakan Ekspresi wajah meringisSkala nyeri 3 (0-5)Nampak berhati –hati dalam berjalan Klien Nampak cemas Klien Nampak bingung bila ditanya tentang penyakitnya

8

Page 9: Askep gout (asam urat)

C. Analisa Data

NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM

1 DS: Klien mengatakan

adanya kemerahan

pada sendi ibu jari

kaki

Klien mengatakan

sendi ibu jari kaki

Bengkak

Klien mengatakan

nyeri pada sendi yang

terinflamasi

Klien mengatakan

nyeri meningkat pada

pagi hari

DO:

Nampak adanya

kemerahan

Nampak adanya

pembekakan

Ekspresi wajah

meringisNampak hata-

hati dalam perjalanan

Adanya factor penyebap

Meningkatnya monosodium

urat dalam darah

Menendap pada jaringan sendi

terutama sendi ibu jari kaki

Terjadi proses fagositosis

Prosesperadangan

Pembentukan mediator kimia

(histamine , bradikinin ,

prostaglandin )

Merangsang saraf eferens

Hipotalamus

Korteks serebri

nyeri

nyeri

9

Page 10: Askep gout (asam urat)

2 DS: Klien mengatakan

nyeri ketika

berjalan /beraktifitas

DO:

Nampak adanya

keterbatasan rentan

gerak

Deformitas sendi

Adanya factor penyebap

Meningkatkan MSU dalam serum

Mengendap pada jaringan sendi

Terjadi pembentukan topus pada

persendian

Kesulitan dalam menggerakan

sendi

Gangguan mobilitas sendi

Gangguan mobilitas fisik

2 DS:

Klien mengatakan

takut dengan

keadaannya

Klien mengatakan

cemas dengan

keadaannya

DO:

Klien Nampak

cemas

Klien Nampak

bingung bila di

Tanya tentang

penyakitnya

Adanya factor penyebab

Perubahan status perubahan

Kurang terpapar info tentang

penyakit

Stress

Psikologi

Ansietas

ansietas

10

Page 11: Askep gout (asam urat)

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi yang ditandai :

DS :

Klien mengatakan adanya kemerahan

klien mengatakan nyeri ketika berjalan /melakukan aktivitas

klien mengatakan adanya kemerahan pada sendi ibu jari kaki

klien mengatakan sendi ibu jari kaki bengkak

klien mengatakan nyeri pada sendi yang terinflamasi

klien mengatakan nyeri meningkat pada pagi hari

DO:

klien mengatakan nyeri ketika berjalan /melakukan aktivitas

klien mengatakan adanya kemerahan pada sendi ibu jari kaki

klien mengatakan sendi ibu jari kaki bengkak

klien mengatakan nyeri pada sendi yang terinflamasi

klien mengatakan nyeri meningkat pada pagi hari

Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya topus pada persendian :

DS :

Klien mengatakan nyeri ketika berjalan atau beraktifitas.

DO :

Nampak adanya keterbatasan rentang gerak

Deformitas sendi

Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang proses penyakitnya ditanda

dengan:

DS :

klien mengatakan takut dengan keadaan sekarang

klien mengatakan cemas dengan keadaanya

DO:

Klien Nampak cemas

Klien Nampak bingung bila ditanya tentang penyakitnya

11

Page 12: Askep gout (asam urat)

3.RENCANA KEPERAWATAN

NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1 Tupan:

setelah diberikan tindakan

keperawatan selama

±5 hari nyeri teratasi

Tupen:

setelah diberikan tindakan

keperawatan selama

±2 harinyeri berangsur – angsur membaik dengan criteria:

Ekspresi wajah Nampak tenangSendi tidak merah dan

bengkak lagi

1. Kaji TTV

2. Kaji skala

intensitas dan

sifat nyeri

3. Sendi yang nyeri

diistirahatkan

dan di beri

bantalan

4. Berikan kompres

panas atau dingin

5. Kolaborasi dalam

pemberian obat

analgetik dan

kolkisin

1. Untuk mengetahui

keadaan umum klien

2. Untuk mengetahui

tingkatan nyeri dan

menentukan intervvensi

selanjutnya

3. Istirahat sdengan

menentukan metabolism

setempat dan

mengurangi pergerakan

sendi

4. Dapat mengurangi

kemerahan dan

pembekakan serta nyeri

pada daerah sendi

5. Dapat memblok pusat

nyeri dan menurunkan

kadar MSU

12

Page 13: Askep gout (asam urat)

2 Tupan:

setelah diberikan tindakan

keperawatan selama

±3 hari ansietas teratasi

Tupen:

setelah diberikan tindakan

keperawatan selama

±2 hari gangguan mobilitas fisik berangsur –angsur membaik dengan criteria:

Nyeri hilang ketika berjalan

Keterbatasan rentang

gerak mulai membaik

1. Observasi

tingkat mobilitas

gerakan

persendian

2.Tingkatkan

aktivitas klien

bila nyeri dan

bengkak telah

berkurang

3. Lakukan latihan

ROM secara

berhati- hati.

4. Kolaborasi dalam

pemberian obat

hiperuresemia

1. Sebagai acuan

untuk menentukan

tindakan

selanjutnya.

2. Untuk

memandirikan

pasien dalam

memenuhi aktivitas

dan

mempertahankan

rentang gerak

sendi.

3. Mempertahankan

ataumeningkatkan

rentang gerak

sendi.

4. Untuk menurunkan

kadar asam urat

dalam darah .

3. Tupan:

setelah diberikan tindakan

keperawatan selama

±3 hari ansietas teratasi

Tupen:

setelah diberikan tindakan

keperawatan selama

±24 jam ansietas berangsur- angsur membaik dengan criteria

klien tidak cemas lagi

1. Kaji tingkat

kecemasan klien

2. Bina hubungan

saling

percayaantara

klien dan

perawat

3. Berikan

penjelasan

tentang penyakit

1. Untuk menentukan

intervensi

selanjutnya.

2. Hubungan saling

percaya antara

klien dan perawat

dapat menurunkan

kecemasan klien .

3. Rasa cemas dan

ketidak tahuan

diperkecil dengan

13

Page 14: Askep gout (asam urat)

dan prosedur

keperawatan

sesuai kebutuhan

informasi

/pengetahuan yang

diberikan .

14

Page 15: Askep gout (asam urat)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Artritis pirai (Gout) adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal

asam urat pada jaringan sekitar sendi. gout terjadi sebagai akibat dari hyperuricemia yang

berlangsung lama (asam urat serum meningkat) disebabkn karena penumpukan purin atau ekresi

asam urat yang kurang dari ginjal. Gout mungkin primer atau sekunde

Pirai atau gout adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan berulang dari

artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul

di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).

B. SARAN

Dalam penulisan askep ini masih kurang dari kesempurnaan karena kurangnya referensi

yang kami dapatkan. Jadi, kritik dan saran yang sifatnya membangun khususnya dari dosen

pembimbing maupun dari rekan-rekan pembaca sangat kami harapkan untuk kesempurnaan

askep ini kedepannya.

15

Page 16: Askep gout (asam urat)

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddath. Buku Ajar Bedah Medikal Bedah. Vol 3. Penerbit Buku Kedokteran. EGC.

Jakarta. 2001.

Engram, Barbara. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Vol.2. Penerbit Buku

Kedokteran. EGC. Jakarta. 199.

Long, Barbara C. Keperawatan Medikal Bedah 3. Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan

Keperawatan Padjajaran. Bandung. 1996.

Price, Sylvia Anderson. Patologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 2. Penerbit Buku

Kedokteran. Jakarta. EGC. 1990.

Soeparman. Waspadji, Sarwono. Ilmu Penyakit Dalam. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 1998

Staf Pengajar Bagian Patologik Akademik. Patologi. Fakultas Kedokteran UI.

Jakarta. 1994.

16