o. acara 2 b1j011100-penyilangan

15
PENYILANGAN ANGGREK Oleh : Nama : Boenga Nur Cita NIM : B1J011100 Rombongan : III Kelompok : 1 Asisten : Raden Muhammad Angga Bagus Permadi LAPORAN PRAKTIKUM ORKHIDOLOGI

Upload: anonymous-0rbuvr

Post on 25-Nov-2015

41 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PENYILANGAN ANGGREK

Oleh :

Nama : Boenga Nur Cita

NIM : B1J011100

Rombongan : III

Kelompok : 1

Asisten : Raden Muhammad Angga Bagus PermadiLAPORAN PRAKTIKUM ORKHIDOLOGIKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGI

PURWOKERTO

2013I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangAnggrek merupakan tanaman hias yang mempunyai nilai estetika tinggi karena berbunga indah dengan warna-warna yang menarik. Tanaman anggrek selain sebagai tanaman hias juga sebagai tanaman bunga potong yang mempunyai arti penting dalam dunia perdagangan bunga, sehingga bunga anggrek merupakan sumber devisa potensial bagi negara dan sumber penghasilan bagi masyarakat yang membudidayakannya (Sutater, 1996).

Persilangan anggek pertama dilakukan pada dekade 1850-an oleh James Dominy (Ingris) dengan melakukan penyilangan tanaman anggrek di Veitch Nursery. Anggrek yang pertama kali disilangkan adalah jenis Cattleya. Persilangan anggrek ini memunculkan anggrek hibrida dengan warna dan bentuk bunga yang menarik. Masa berbunga anggrek Cattleya cukup lama sekitar empat tahun, anggrek persilangan Dominy pertama kali berbunga adalah silangan antar marga Calanthe furcata yang berbunga pada tahun 1856. Anggrek hibrida hasil silangannya ini kemudian diberi nama Calanthe dominii (Sarwono, 2002).Famili Orchidaceae memiliki banyak sekali genus, diantaranya adalah Dendrobium, Phalaenopsis, Cattleya, dan lain-lain. Dendrobium sp. merupakan genus anggrek terbesar dari famili Orchidaceae. Popularitas anggrek ini disebabkan oleh aneka warna dan bentuk bunga yang indah, juga disebabkan periode bunga segar (vase life) yang lebih panjang dibandingkan tanaman hias lainnya. Keunggulan anggrek Dendrobium sp. dari anggrek lainnya adalah mudah berbunga tanpa memerlukan perlakuan khusus. Anggrek hibrida untuk Dendrobium sp. berwarna lembayung muda, putih, kuning keemasan atau kombinasi dari warna-warna tersebut. Anggrek hibrida Dendrobium sp. hasil pemuliaan modern memiliki warna kebiruan, gading, atau jingga tua sampai merah tua. Dendrobium sp. dapat berbunga beberapa kali dalam setahun. Tangkai bunganya panjang dan dapat dirangkai sebagai bunga potong (Puchooa, 2004). Genus Dendrobium mempunyai kurang lebih 2000 spesies (Rentoul, 2003). Dendrobium sp. sebagian besar bersifat epifit, namun ada pula yang hidup sebagai litofit. Pola pertumbuhan Dendrobium sp. termasuk simpodial, yaitu mempunyai pertumbuhan pseudobulb terbatas. Anggrek Dendrobium sp. disukai masyarakat karena rajin berbunga dengan warna dan bentuk bunga yang bervariasi dan menarik (Bechtel, 1992).B. Tujuan

Tujuan dari praktikum penyilangan anggrek adalah untuk dapat menyilangkan bunga anggrek dengan kaidah-kaidah yang benar sehingga didapatkan keturunan yang baik seperti yang diharapkan.

II. MATERI DAN METODEA. Materi

Alat yang digunakan adalah tusuk gigi, kertas putih, kamera handphone, dan kertas label.Bahan yang digunakan adalah bunga anggrek Dendrobium sp.B. Metode

1. Alat dan bahan disiapkan. 2. Kertas putih diletakkan dibawah bunga anggrek Dendrobium sp.3. Kap polonia yang terdapat pada ujung colomn dibuka dengan menggunakan tusuk gigi.4. Polonia diambil secara hati-hati menggunakan tusuk gigi.5. Polonia dimasukkan ke dalam lubang kepala putik.

6. Bunga anggrek diberi lebel yang diikatkan pada tangkai bunga yang berisi catatan tanggal pernyebukan dan nama bunga yang diambil polonianya.

7. Bunga anggrek diamati setiap hari sampai bunga terlihat layu dan didokumentasikan.III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HasilTabel 1. Hasil Penyilangan Bunga Anggrek Dendrobium sp.

TanggalKondisi Bunga Anggrek Dendrobium sp.

Sebelum PenyilanganSetelah Penyilangan

17 Mei 2013SegarSegar

18 - 23 Mei 2013-Layu dan belum terjadi pembengkan pada batang

Gambar 1. Dendrobium sp. Sebelum Penyilangan

Gambar 2. Dendrobium sp. Sesudah Penyilangan

B. PembahasanPersilangan adalah teknik mengawinkan bunga dengan meletakkan polen (serbuk sari) pada stigma (kepala putik). Persilangan bunga anggrek, biasanya dilakukan oleh serangga atau dengan bantuan manusia. Penyilangan dapat dilakukan pada beberapa genus yang mudah melakukan persilangan antar genus. Penyilangan akan menghasilkan keturunan yang disebut hibrida interspesifik, hibrida intraspesifik, hibrida intergenetik atau hibrida multigenetik (Widiastoety, 2010).

Persilangan anggrek dilakukan bukan hanya pada anggrek alam saja, namun dapat dilakukan pada anggrek hibrida. Penggunaan anggrek hibrida unggul sebagai induk silangan sangat diperlukan, dengan melakukan beberapa kali persilangan, sifat-sifat yang kemunculannya tidak diharapkan dapat ditekan atau dikurangi (Davidson, 1994). Tujuan pembuatan anggrek hibrid adalah untuk mendapatkan sifat-sifat yang terbaik dari dua spesies yang disilangkan serta memperoleh kombinasi warna, bentuk, ukuran maupun jumlah bunga yang diinginkan. Persilangan ini juga untuk mendapadatkan tanaman yang lemah menjadi kuat pertumbuhannya, tanaman yang jarang berbunga menjadi rajin berbunga (Chaudhari, 1971).Macam - macam persilangan pada anggrek menurut Widiastoety (2010), yaitu :

1. Hibrida spesies, yaitu hasil silangan dalam satu species, misalnya persilangan antara Dendrobium phalaenopsis. Dendrobium phalaenopsis varietas ekapol red x Dendrobium phalaenopsis varietas ekapol putih.2. Interspesies hibrida, yaitu silangan antar species tetapi masih dalam satu genus, misalnya adalah Vanda tricolor x Vanda teret = Vanda emma van Deventer, Vanda sanderiana x Vanda tricolor = Vanda Douglas3. Hibrida intergenerik (multigeneric hybrid) atau silangan antara dua marga tanaman yang dihasilkan dari persilangan dari marga yang berbeda.a. Bigenesis, misalnya pada Aranda: Arachnis x Vanda

b. Trigenesis, misalnya pada Tanakara: Aerides x Vanda x PhalaenopsisEpicattleya: Epidendrum x Cattleya x Laelia

c. Tetragenesis, misalnya pada Potinara: Brassavola x Cattleya x Laelia x SophronitiFaktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyilangan anggrek menurut Sutater (1996), yaitu :

1. Pemilihan induk yang sehat.2. Rajin berbunga.3. Warna dan bentuk bunga yang indah.4. Ukuran bunga yang besar.5. Jumlah bunga atau tangkainya banyak dan panjang.6. Bunganya tahan lama.7. Sebagai induk betina pilih induk yang mempunyai bunga kuat, tidak cepat layu.8. Pilih kuntum yang segar.Berdasarkan pada hasil penyilangan yang dilakukan pada bunga anggrek dengan sesama Genus Dendrobium yaitu bunga tampak layu namun pada bakal buah atau ovary tidak terjadi pembengkakan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Puspaningtyas yang menyatakan bahwa ciri-ciri anggrek yang berhasil disilangkan adalah pada beberapa hari kemudian setelah penyilangan, bunga yang telah diserbuki akan layu. Penyerbukan berhasil apabila bakal buah membengkak dan berkembang menjadi buah. Buah anggrek sebagian besar, masak setelah tiga bulan sampai enam bulan atau lebih tergantung kepada jenis anggrek seperti contohnya pada anggrek Dendrobium sp., anggrek ini akan berbuah selama 3 - 4 bulan sedangkan untuk Cattleya sp. akan berbuah selama 7 - 9 bulan. Buah yang masak akan merekah dengan dicirikan adanya perubahan warna buah dari hijau menjadi hijau kekuning-kuningan (Puspaningtyas, 2006).

Faktor-faktor internal yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya penyerbukan yang dilakukan pada penyilangan anggrek menurut Widiastoety (2010), yaitu :

1. Induk betina yang digunakan harus sehat, bila tidak maka biji yang dihasilkan tidak bisa tumbuh sampai tingkat pemasakan biji atau biji tidak sanggup untuk berkecambah.

2. Induk jantan yang digunakan juga harus sehat, sehingga pollinia yang dihasilkan berkualitas baik.

3. Pollinia yang disilangkan bukan hasil pollinia simpanan, tetapi diambil langsung saat akan menyilangkan.

4. Persilangan dengan menggunakan dua jenis tanaman anggrek yang mempunyai hubungan genetis yang dekat.

5. Penyilangan dilakukan pada waktu musim hujan bagi yang tidak memakai peneduh atau green house.6. Hasil penyilangan ditutup kantong plastik selama 10 hari. Faktor faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman anggrek antara lain sinar matahari, kelembaban, temperatur serta pemeliharaan. Pemeliharaan dilakukan dengan pemupukan, penyiraman serta pemberian nutrisi. Anggrek Dendrobium sp. yang dibudidayakan memerlukan temperatur 28 + 2C dengan temperatur minimum 15C. Kelembaban yang diperlukan untuk anggrek berkisar antara 6085%. Fungsi kelembaban yang tinggi bagi tanaman antara lain untuk menghindari penguapan yang terlalu tinggi. Kelembaban anggrek dijaga pada malam hari karena kelembaban akan menjadi tinggi akan mengakibatkan busuk akar pada tunas-tunas muda sedangkan kelembaban yang sangat rendah pada siang hari masih dapat diatasi dengan cara pemberian semprotan kabut (mist) di sekitar tempat pertanaman dengan bantuan sprayer, sehingga penyilangan yang baik dilakukan pada pagi hari (Adiputra, 2009).Menurut Dressler (2000) dalam Widiastoety (2010), klasifikasi anggrek Dendrobium sp. adalah sebagai berikut:

Kingdom: Plantae

Divisi

: Spermatophyta

Subdivisi: Angiospermae

Kelas

: Monocotyledoneae

Ordo

: Orchidales

Famili

: Orchidaceae

Subfamili: Epidendroideae

Suku

: Epidendreae

Subsuku: Dendrobiinae

Genus

: Dendrobium

Spesies: Dendrobium phalaenopsis

Para ahli botani mengelompokkan genus Dendrobium dalam beberapa seksi yang berbeda. Menurut Widiastoety (2010), genus Dendrobium dikelompokan dalam 20 seksi, yaitu: Diplocaulobium, Desmotrichum, Sarcopodium, Bolbidium, Euphlebium, Latourea, Callista, Eugenanthe, Nigrohirsutae, Phalaenanthe, Ceratobium, Stachyobium, Pedilonum, Distichophyllum, Rhopalanthe, Aporum, Oxystophyllum, Strongyle, Grastidium, dan Conostalix.Genus Dendrobium mempunyai keragaman yang sangat besar, baik habitat, ukuran, bentuk pseudobulb, daun maupun warna bunganya. Spektrum penyebarannya luas, mulai dari daerah pantai sampai pegunungan. Dendrobium sp. tersebar di India, Sri Lanka, Cina Selatan, Jepang ke selatan sampai Asia Tenggara hingga kawasan Pasifik, Australia, Selandia Baru, dan Papua Nugini. Dendrobium sp. baik pada ketinggian 0 - 500 m dpl dengan kelembaban 6080%. Budi daya anggrek yang paling mudah adalah yang berasal dari tempat asalnya (Widiastoety, 2010). Daun yang dimiliki Dendrobium phalaenopsis berdaging tebal dengan batang simpodial yaitu batang yang pola pertumbuhannya terbatas. Batang yang dimilki Dendrobium phalaenopsis membesar membentuk umbi yang disebut dengan pseudobulb. Pseudobub dibagi menjadi dua yaitu Pseudobulb heteroblastik dan Pseudobulb homoblastik. Labellum yang dimiliki genus ini biasanya memiliki bentuk sepatu (Chaudhari, 1971).IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil persilangan yang dilakukan antara Genus Dendrobium diperoleh hasil yaitu bunga tampak layu walaupun tidak terjadi pembengkakan pada bakal buahnya.DAFTAR REFERENSI

Adiputra, I Gede Ketut, Dr. 2009. Aklimatisasi Bibit Anggrek pada Awal Pertumbuhannya diluar Kultur Jaringan. Universitas Hindu Indonesia Denpasar. Denpasar.

Bechtel, H., P. Cribb, dan E. Launert. 1992. The Manual of Cultivated Orchids Species. Blandford Press, London. 585 pp.Chaudari, H.K. 1971. Elementary Principles of Plant Breeding. Second Edition. Oxford and IBH Publishing Co., New Delhi. India.

Davidson, B. 1994. Dendrobium breeding trends. Amer. Orchids Soc. Bull. 63(6): 638645.Puspitaningtyas, Dwi Murti, Sofi Mursidawati dan Suprih Wijayanti. 2006. Studi Fertilitas Anggrek Paraphalaenopsis serpentilingua (J.J.Sm.) A.D. Hawkes. Pusat Konservasi Tumbuhan-Kebun Raya Bogor, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Bogor, Volume 7, Nomor 3 Juli 2006, Halaman: 237-241.

Puchooa. 2004. Comparison of different culture media for the in vitro culture of Dendrobium (Orchidaceae). Int. J. Agric. Biol. 15608530 : 884888.Rentoul, J. N. 2003. Growing Orchid, Complete and Unhibridged. Singapore Publishing Solutions. Sarwono, B. 2002. Mengenal dan Membuat Anggrek Hibrida. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Sutater, T. 1996. Pengembangan tehnologi budidaya menuju usaha anggrek berciri Indonesia. Rangkuman hasil seminar anggrek PAI. Yayasan anggrek Indonesia. p 53-66.Widiastoety, Dyah., Nina S., dan M. Soedarjo. 2010. Potensi Anggrek Dendrobium dalam Meningkatkan Variasi dan Kualitas Anggrek Bunga Potong. Balai Penelitian Tanaman Hias, Jalan Raya Ciherang, Kotak Pos 8 SDL Segunung Pacet, Cianjur 43252.