neuro
DESCRIPTION
neuroTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan yang utama di
Indonesia, sedangkan di Amerika stroke merupakan penyakit terbanyak ketiga yang
menyebabkan kematian dan gangguan neurologis. Serangan otak ini merupakan
kegawatdaruratan medis yang harus ditangani secara cepat, tepat dan cermat.
Insidensinya semakin meningkat dengan bertambahnya umur dan dialami oleh lebih
banyak pria dari pada wanita.1
Stroke adalah gangguan fungsional otak fokal maupun global akut, lebih dari 24
jam, berasal dari gangguan aliran darah otak dan bukan di- sebabkan oleh gangguan
peredaran darah otak sepintas, tumor otak, stroke sekunder karena trauma maupun infeksi
(WHO,1986). Stroke dengan defisit neurologik yang terjadi tiba-tiba dapat disebabkan
oleh iskemia atau perdarahan otak. Stroke iskemik disebabkan oleh oklusi fokal
pembuluh darah otak yang menyebabkan turunnya suplai oksigen dan glukosa ke bagian
otak yang mengalami oklusi. Munculnya tanda dan gejala fokal atau global pada stroke
disebabkan oleh penurunan aliran darah otak. Oklusi dapat berupa trombus, embolus,
atau tromboembolus, menyebabkan hipoksia sampai anoksia pada salah satu daerah
percabangan pembuluh darah di otak tersebut. Stroke hemoragik dapat berupa perdarahan
intraserebral atau perdarahan subrakhnoid.
Berdasarkan jenisnya, stroke dibedakan menjadi dua yaitu stroke hemoragik dan
non hemoragik. Menurut WHO dalam International Statistical Classification of Diseases
Related Health Problem 10th Revision, stroke hemoragik dibagi atas perdarahan
intraserebral (PIS) dan perdarahan subarachnoid (PSA). Subarachnoid hemorrhage
(SAH) atau perdarahan subarachnoid (PSA) merupakan gangguan mekanikal sistem
vaskular pada intrakranial yang menyebabkan masuknya darah ke dalam ruang
subarachnoid. Sekitar 80% perdarahan disebabkan oleh perdarahan non-traumatik,
biasanya berasal dari ruptur aneurisma berry atau arteriovenous malformation (AVM)/
malformasi arteriovenouse (MAV) dan 20% disebabkan oleh trauma kepala. Di Amerika
insiden tahunan SAH/PSA aneurisma non-traumatik adalah 6 – 25 kasus per 100.000
orang pertahun. Lebih dari 27.000 orang amerika menderita ruptur aneurisma intrakranial
setiap tahunnya. Diperkirakan 10 -15% pasien meninggal sebelum akhirnya sampai
dirumah sakit. Angka mortalitas meningkat sebesar 40% dalam minggu pertama. Sekitar
setengahnya meninggal dalam 6 bulan pertama. Angka mortalitas dan morbiditas
meningkat seiring usia dan perburukan keseluruhan kesehatan pasien. Kemajuan dalam
manajemen PSA telah menghasilkan pengurangan relatif pada angka mortalitas yang
melebihi 25%. Bagaimanapun, lebih dari 1/3 yang selamat memiliki defisit neurologi
mayor.123
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik disebabkan oleh perdarahan ke dalam jaringan otak (disebut
hemoragia intraserebrum atau hematom intraserebrum) atau kedalam ruang subaraknoid,
yaitu ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak
(disebuthemoragia subaraknoid). Ini adalah jenis stroke yang paling mematikan dan
merupakan sebagian kecil dari stroke total yaitu 10-15% perdarahan intraserebrum dan
sekitar 5% untuk perdarahan subaraknoid.19 Stroke hemoragik merupakan 15% sampai
20% dari semua stroke, dapat terjadi apabila lesi vascular intraserebrum mengalami
rupture sehingga terjadi perdarahan ke dalam ruang subaraknoid atau langsung ke dalam
jaringan otak. Sebagian dari lesi vascular yang dapat menyebabkan perdarahan
subaraknoid (PSA) adalah aneurisma sakular dan malformasi arteriovena (MAV).1,2
2.2 Etiologi
Penyebab stroke hemoragik biasanya diakibatkan dari:
Hemoragi serebral ( pecahnya pembuluh darah serebral dengan
pendarahankedalam jaringan otak atau seluruh ruang sekitar otak ). Akibatnya adalah
penghentian suplai darah ke otak .Hemoragi serebral dapat terjadi di berbagai tempat
yaitu :
1. Hemoragi obstrudural
2. Hemoragi subdural
3. Hemoragi subakhranoid
4. Hemoragi intraserebral
Faktor resiko penyakit stroke menyerupai faktor resiko penyakit jantung iskemik :
1. Usia
2. Jenis kelamin: pada wanita premonophous lebih rendah, tapi pada wanita post
monophous sama resiko dengan pria
3. Hipertensi
4. DM
5. Keadaan hiperviskositas berbagai kelainan jantung
6. Koagulopati karena berbagai komponen darah antara lain hiperfibrinogenia
7. Keturunan
8. Hipovolemia dan syook1,3
1. Nasissi, Denise. Hemorrhagic Stroke Emedicine. Medscape, 2010. Available at:
http://emedicine.medscape.com/article/793821-overview. Access on : 5 oktober
2014.
2. MERCK, 2007. Hemorrhagic Stroke. Available at: http://www.merck.com/mmhe
/sec06/ch086/ch086d.html. Access On : 5 oktober 2014.
3. Poungvarin, N. Skor Siriraj stroke dan studi validasi untuk membedakan
perdarahan intraserebral supratentorial dari infark. Diunduh dari:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1670347/. [Tanggal: 6 oktober
2014]