neuro ali.docx

28
Tinjauan Pustaka PENDAHULUAN Dari segi anatomi, sistem saraf manusia boleh dibahagikan kepada dua bagian yang terlibat yaitu otak dan sistem saraf pada ekstremitas atas dan bawah. Selain itu terdapat juga struktur makroskopik dan mikroskopik dalam otak manusia yang berhubungan dengan bagian,alur, salur darah, dan saraf-saraf yang mempunyai fungsi dan peranan masing-masing. Dari otak turun ke tulang belakang yaitu di akhir medulla oblongata akan terdapat medulla spinalis yang merupakan tempat banyaknya saraf perifer. Serabut di cavum cranii disebut saraf-saraf pusat oleh itu anatomi otak boleh kita bagikan kepada dua bagian yaitu saraf-saraf pusat dan saraf-saraf perifer. Sistem saraf tepi terdiri dari saraf aferen dan sarat eferen. Saraf eferen disebut juga saraf motorik terdiri terdiri dari dua bagian yaitu saraf motorik somatik dan saraf motorik autonom. 1 Melalui komunikasi secara biolistrik di saraf dan proses komunikasi melalui neurotransmitter di hubungan saraf-otot, dapat terbangkit kontraksi otot. Baik kekuatan maupun jenis kontraksi otot rangka dapat dikendalikan oleh sistem saraf pusat maupun sistem saraf tepi. Sistem saraf somatik turut berperan dalam proses mengendalikan kinerja otot rangka yang diperlukan untuk menyelenggarakan beragam sikap dan gerakan tubuh. Sistem motorik autonom merupakan salah satu komponen sistem saraf autonom yang mengendalikan otot polos, otot jantung dan kelenjar. 2 1

Upload: orango2011

Post on 25-Oct-2015

44 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

share

TRANSCRIPT

Page 1: neuro ali.docx

Tinjauan Pustaka

PENDAHULUAN

Dari segi anatomi, sistem saraf manusia boleh dibahagikan kepada dua bagian

yang terlibat yaitu otak dan sistem saraf pada ekstremitas atas dan bawah. Selain itu

terdapat juga struktur makroskopik dan mikroskopik dalam otak manusia yang

berhubungan dengan bagian,alur, salur darah, dan saraf-saraf yang mempunyai fungsi

dan peranan masing-masing. Dari otak turun ke tulang belakang yaitu di akhir

medulla oblongata akan terdapat medulla spinalis yang merupakan tempat banyaknya

saraf perifer. Serabut di cavum cranii disebut saraf-saraf pusat oleh itu anatomi otak

boleh kita bagikan kepada dua bagian yaitu saraf-saraf pusat dan saraf-saraf perifer.

Sistem saraf tepi terdiri dari saraf aferen dan sarat eferen. Saraf eferen disebut juga

saraf motorik terdiri terdiri dari dua bagian yaitu saraf motorik somatik dan saraf

motorik autonom.1 Melalui komunikasi secara biolistrik di saraf dan proses

komunikasi melalui neurotransmitter di hubungan saraf-otot, dapat terbangkit

kontraksi otot. Baik kekuatan maupun jenis kontraksi otot rangka dapat dikendalikan

oleh sistem saraf pusat maupun sistem saraf tepi. Sistem saraf somatik turut berperan

dalam proses mengendalikan kinerja otot rangka yang diperlukan untuk

menyelenggarakan beragam sikap dan gerakan tubuh. Sistem motorik autonom

merupakan salah satu komponen sistem saraf autonom yang mengendalikan otot

polos, otot jantung dan kelenjar.2

Perbahasan

1.Sistem saraf pusat 1,3,4

Sistem saraf pusat (SSP) terdiri daripada otak dan medulla spinalis. Secara

makroskopiknya terdiri daripada :

a) Substansi grisea (grey matter)

Mengandung badan sel saraf, dendrit, dan ujung akson tak bermielin.

Kumpulan badan sel ini yang di otak dan medulla spinalis disebut sebagai

nukleus

b) Substansi alba ( white matter)

Sebagian besar tersusun atas akson bermielin dan sangat sedikit badan sel.

Kumpulan akson yang menghubungkan berbagai area di SSP disebut traktus.

1

Page 2: neuro ali.docx

Tinjauan Pustaka

2. Otak 3-5

Otak disusun menjadi beberapa daerah yang berbeda yang disusun berdasarkan

perbedaan anatomis, fungsional dan perkembangan evolusi. Pengurutan komponen-

komponen ini umumnya mencerminkan lokasi anatomis dan kompleksitas serta

kecanggihan fungsi, dari tingkat yang paling tua dan sedikit mengalami spesialisasi

sampai ke tahap yang baru dan canggih. Encephalon (otak) terdiri daripada tiga

subdivisi yaitu :

a. Hemispherium cerebri

Merupakan bagian terbesar dari otak manusia, dibagi menjadi dua belahan yaitu

hemisfer serebrum kiri dan kanan. Keduanya dihubungkan satu sama lain oleh korpus

kalosum, yaitu suatu pita tebal yang mengandungi sekitar 300juta akson saraf

melintang antara dua hemisfer. Setiap hemisfer terdiri daripada sebuah lapisan luar

yang tipis yaitu subtansia grisea( bahan abu-abu) atau korteks serebrum, menutupi

bagian tengah yang lebih tebal yaitu subtansia alba(bahan putih). Manakala jauh di

sebelah dalam subtansia alba terdapat subtansia grisea lain, yaitu nucleus basal.

Di seluruh SSP, subtansia grisea terutama terdiri daripada badan-badan sel yang

terkemas rapat dengan dendrit-dendrit mereka dan sel-sel glia. Berkas atau traktus

(jaras) serat-serat saraf bermielin (akson) membentuk subtansia alba, penampakannya

yang putih disebabkan oleh komposisi lemak myelin. Serat-serat di subtansia alba

menyalurkan sinyal dari satu bagian korteks serebrum ke bagian lain atau anata

korteks dan bagian SSP yang lain. Komunikasi semacam itu memungkinkan

terjadinya integrasi antara berbagai bagian korteks dan bagian lain.

Vaskularisasi disini dari a. carotis interna dan a.vetebralis. Kedua a.carotis

interna mencabangkan a. opthalmica, a. communicans posterior dan a. choroidea

sebelum bercabang menjadi a. cerebri media dan anterior. 5

2

Page 3: neuro ali.docx

Tinjauan Pustaka

Gambar 1 : Bahagian-bahagian atau lobus yang terdapat dalam otak manusia8

Masing-masing hemispherium terbagi menjadi lobus-lobus utama oleh

berbagai sulcus. Lobus-lobus tersebut diberi nama sesuai dengan tulang calvarium

yang menutupinya.

2.a.1 Lobus frontalis

Merupakan lobus terbesar, kurang lebih sepertiga dari permukaan

hemispherium cerebri. Lobus frontalis membentang dari sulcus centralis sampai polus

frontalis dengan di sebelah inferolateral dibatasi oleh sulcus lateralis cerebri .

Terletak di sebelah posterior (di kepala belakang), bertanggungjawab untuk

pengolahan awal masukan penglihatan.

2.a.2 Lobus parietalis

Batas lobus ini tidak tegas, kecuali batas anteriornya pada facies lateralis yaitu

oleh sulcus centralis dan batas posteriornya pada facies medialis oleh sulcus parieto-

occipitalis.

2.a.3 Lobus temporalis

3

Page 4: neuro ali.docx

Tinjauan Pustaka

Terletak di sebelah ventral sulcus lateralis dan pada permukaan lateralnya

terdapat tiga gyri yang membentang miring yaitu gyrus temporalis superior, medius

dan inferior. Pada sisi dalam dari sulcus lateralis terdapat beberapa lipatan pendek

miring disebut gyrus temporalis transversal dari Heschl yang merupakan cortex

auditoris (pendengaran) primer.

2.a.4 Lobus Oksipitalis

Merupakan lobus kecil yang bersandar pada tentorium cerebelli. Cortex pada

kedua tepi sulcus calcarinus (striata) merupakan cortex visual (penglihatan

primer). Cortex visual dari masing-masing hemispherium menerima impuls visual

dari retina sisi temporal ipsilateral dan retina sisi kontralateral dimana menangkap

persepsi separuh lapangan pandang kontralateral.

b. Truncus encephali (batang otak)

Batang otak, daerah yang paling tua dan paling kecil di otak bersambungan

dengan korda spinalis. Fungsi umum adalah untuk perilaku otomatis, jalur masuk

utama semua serabut dan cerebrum dan medulla spinalis dan sebaliknya. Selain itu,

memberi ineversi bagi wajah dan kepala ( 10 dari 12 nervi craniales).

Melekat ke bagian atas ke belakang dari otak adalah serebelum, yang berkenaan

dengan posisi tubuh dalam ruang yang sesuai dan koordinasi bawah sedar aktivitas

motorik (gerakan). Di atas batang otak , terselip di dalam interior serebrum adalah

diensefalon yang mengandung dua komponen otak yaitu hipotalamus yang

mengontrol banyak fungsi homeostasis yang penting untuk mempertahankan stabilitas

lingkungan internal. Keduanya ialah thalamus yang melakukan sebagian pengolahan

sensorik primitive.3,4

b.1 Mesencephalon

Merupakan bagian encephalon yang terkecil, yang menghubungkan

diencephalon dengan pons. Pada permukaan dorsal mesenchepalon terlihat empat

tonjolan kecil yang dikenali sebagai corpora quadrigemina ( nuclei terbesar) yang

terbagi menejadi colliculus rostralis (superior) yaitu nuclei yang berperan pada

reflex visual dan colliculus caudalis (inferior) yang berperan dalam reflex terhadap

suara .Brachium colliculi caudalis (inferior) menghubungkan colliculuc caudalis

4

Page 5: neuro ali.docx

Tinjauan Pustaka

dengan corpus geniculatum mediale manakala brachium colliculi rostralis (superior)

menghubungkan colliculus rostralis dengan corpus geniculatum laterale. Nervus

trochlearis (N.IV) mincul di caudal dari sepasang colliculus caudalis (inferior)

kemudian mengelilingi mesencephalon. Subtansia grisea periaquaductural

mengelilingi aquaductus cerebri . Fungsi utama adalah untuk “fight-and-flight

reaction” dan menghubungkan respon terhadap nyeri visceral.

Gambar 2: Gambaran Otak tengah8

Potongan mesenchepalon setinggi colliculus rostralis superior, tampak jelas pada

tegmentum adalah nucleus ruber. Nukleus ini terdiri atas dua bagian yaitu pars

magrocellularis dan pars parcocellularis. Pada bagian depan subtansia gricea centralis

terdapat nucleus occulomotorius (N.III) menembus nucleus ruber sebelum muncul

pada bagian medial crus cerebri. Colliculus rostralis superior berserta daerah ini di

rostralnya, yang disebut pretectum merupakan stasiun “relay” untuk impuls visual.

Pada bagian paling ventral dari tegmentum terdapat subtansia niagra yang terdiri

dari:5,7

i. Pars compacta: Pada bagian ini neuron berpigmen neuromelanin. Pigmen

ini merupakan sampingan pembuatan dopamine. Dopamin disini

digunakan pada lintasan dopaminergi nigrotriastal.

ii. Pars reticularis: Terletak di bagian ventral pars compacta, mengandung

neuron tak berpigmen.

5

Page 6: neuro ali.docx

Tinjauan Pustaka

Mendapat vaskularisasi dari cabang-cabang a. cerebri posterior, a. superior cerebelli,

a. choroidea dan a.basilaris.

Gambar 3 : Batang otak (mesenchepalon) tampak posterior8

b.2 Pons

Merupakan bagian rostral dari rhombenchepalon. Terletak di antara

mesencephalon dan medulla oblongata. Mengandung nuclei dari nervi craniales

N.trigeminus(N.V), N. Abdusecens( N.VI) dan N. Facialis (N. VII) . Pada linea

mediana terdapat sulcus basilaris yang ditempati oleh a.basilaris. Tempat perlekatan

N.Trigeminus merupakan tanda perbatasan pons dengan pedinculus cerebellaris

medius (pontinus). Permukaan dorsal pons ditutupi oleh cerebellum. 6

6

Page 7: neuro ali.docx

Tinjauan Pustaka

Gambar 4: Struktur Pons

b.3 Medulla Oblongata

Merupakan bagian paling caudal dari encephali, membentang dari foramen

sampai sulcus bulbopontinus dan berlanjut menjadi medulla spinalis. Pada

permukaan ventral (anterior) terlihat fissura mediana ventralis di linea mediana,

pyramis terlatak di kanan kirinya. Pyramis mengandung seluruh tractus sulcus

corticospinalis. Manakala pada permukaan lateral sebelah inferior didapatkan

lobus coeruleus inferior dimana sebelah profundanya ditempati oleh nucleus

spinalis nervi trigemini yang tampak dari luar (terutama pada bayi) karena tractus

spinalis trigemini belum mengalami mielinisasi.

Pada potongan setinggi perbatasan medulla spinalis pula, tampak jelas

decussatio pyramidum ( persilangan antara tractus motoric ) serabut

ascendens dan descebdens yang ada di medulla spinalismasih didapatkan di

subtansia alba. Cabang-cabang neuron yang menembusi tegmentum truncus

encephali. Ciri khas neuron ini adalah isodendritik, yaitu dendritnya panjang

dan bercabang pada interval yang teratur, serta cenderung membentang

melintang truncus encephali. Formatio reticularis adalah nuclei yang

mempengaruhi fungsi otonom.5

Nomor

Nama Jenis Fungsi

I Olfaktori Sensori Menerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai sensasi bau

II Optik Sensori Menerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke

7

Page 8: neuro ali.docx

Tinjauan Pustaka

otak untuk diproses sebagai persepsi visual

III Okulomotor Motorik Menggerakkan sebagian besar otot mata

IV Troklear Motorik Menggerakkan beberapa otot mata

V Trigeminal GabunganSensori: Menerima rangsangan dari wajah untuk diproses di otak sebagai sentuhanMotorik: Menggerakkan rahang

VI Abdusen Motorik Abduksi mata

VII Fasial Gabungan

Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasaMotorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan ekspresi wajah

VIII Vestibulokoklear SensoriSensori sistem vestibular: Mengendalikan keseimbanganSensori koklea: Menerima rangsang untuk diproses di otak sebagai suara

IX Glosofaringeal GabunganSensori: Menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasaMotorik: Mengendalikan organ-organ dalam

X Vagus Gabungan Sensori: Menerima rangsang dari organ dalamMotorik: Mengendalikan organ-organ dalam

XI Aksesori Motorik Mengendalikan pergerakan kepala

XII Hipoglosal Motorik Mengendalikan pergerakan lidah

Tabel 1 : Macam-macam Nervus Cranialis dan fungsinya7,8

8

Page 9: neuro ali.docx

Tinjauan Pustaka

Gambar 5: Nervus Cranialis8

2.1 Serebelum 3,5,6

Terletak di sebelah posterior pons dan medulla oblongata. Terdiri dari dua

hemispherium cerebelli. Permukaannya berlipat-lipat membentuk folia yang

dipisahkan oleh fissura-fissura. Hemispherium cerebelli dibagi menjadi: Lobus

anterior, Lobus posterior dan Lobus flocculonodular. Terdiri dari tiga bagian

yaitu: Cortex cerebelli yang merupakan subtansia grisea

i- Corpus medulare yang merupakan subtansia alba.

ii- Empat pasang nuclei intrinsic.

Serabut yang berasal dari atau meninggalkan cerebellum bersifat ipsilateral

(berasal dari sisi tubuh yang sama). Cerebellum menerima rangsang yang

berkaitan dengan keseimbangan tubuh (equilibrium) . Aliran gerakan

extremitas, leher, dan truncus yang berasal dari cortex cerebri.

Gambar 6 : Struktur Cerebellum8

2.1.a Medulla spinalis

Terletak di dalam canalis vertebralis merupakan pusat refleks dan jalur

konduksi utama antara tubuh dan otak. Medulla spinalis terlindung oleh vertebra

ligamentum serta ototnya dan cairan serebrospinal (CSS). Memanjang mulai dari

foramen magnum sampai dengan vertebra L1 or L2. Duramater medulla spinalis

hanyalah selapis dibandingkan dengan cerebrum yang terdiri dari dua lapis.

Medulla spinalis dewasa lebih pendek daripada columna vertebralis. Karena

pertambahan jarak antara segma medulla spinalis dan vertebra yang sesuai, akar-akar

9

Page 10: neuro ali.docx

Tinjauan Pustaka

saraf pun bertambah secara progresif ke arah ujung kaudal columna vertebralis. Akar-

akar ini melintas ke kaudal sampai mencapai foramen intervertebrale yang terpanjang

yaitu di daerah lumbal dan sacral untuk keluar dari canalis vertebralis.

Kumpulan akar-akar saraf spinal di spatium subarachnoideum kaudal dari ujung

medulla spinalis ini disebut cauda equine. Ujung kaudal medulla spinalis meruncing

menjadi conus medullaris. Dari ujung kaudal bagian ini seutas piamater spinalis yang

menyerupai benang yakni filum terminale menurun antara saraf-saraf cauda

equina.Terdapat dua sulcus di sepanjang medulla spinalis yaitu sulcus mediana

posterior dan sulcus mediana anterior.3

2.2. Nervus Spinalis

Tiga puluh satu pasang saraf spinal (nervus spinalis) dilepaskan dari

medulla spinalis. Terdiri dari 8 pasang nervus servicalis, 12 pasang nervus sacralis, 5

pasang nervus lumbalis, dan 1 pasang nervus coccygeus. Masing-masing nervus

spinalis hampir langsung tercepah menjadi sebuah ramus anterior mempersarafi

extemitas dan bagian batang tubuh lainnya dan ramus posterior yang mempersarafi

kulit dan otot-otot punggung.

3. Susunan saraf tepi ( SST) 1-2

Sistem saraf tepi (SST) meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem

ini terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan medulla

spinalis dengan reseptor dan efektor. Secara fungsional, sistem saraf tepi dibagi

menjadi sistem aferen dan sistem eferen.

a. Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke SSP

b. Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot dan kelenjar.

Sistem eferen dari sistem saraf memiliki dua subdivisi.

1) Divisi somatik (volunter) berkaitan dengan perubahan lingkungan

eksternal dan pembentukan respon motorik volunter pada otot rangka.

2) Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon involunter

pada otot polos, otot jantung, dan kelenjar dengan cara mentransmisi

impuls saraf melalui dua jalur.

a) Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla

spinalis.

10

Page 11: neuro ali.docx

Tinjauan Pustaka

b) Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sakral pada medulla

spinalis.

Sebagian besar organ internal di bawah kendali otonom memiliki inervasi

simpatis dan parasimpatis.

4. Jaringan saraf 1,3,4

Merupakan salah satu dari jaringan dasar tubuh kita yang disusun oleh sel

saraf (neuron) dan sel penyokong saraf (neuroglia) yang berfungsi untuk komunikasi.

Struktur dan Fungsi

4.a. Sel saraf / Neuron

i. Badan sel ( soma atau perikarion)

Bentuk dan besar sangat beragam 4-135 mikrometer. Bentuknya pula dapat

pyramid, lonjong atau bulat. Nukleus umum besar, bulat atau lonjong. Ditengahnya

seperti mata burung hantu. Manakala sitoplasma terdapat badan nissl (RE kasar), RE

licin, kompleks golgi, mitokondria, neurofibril, neurofilamen.

Pada satu sel saraf terdapat dua processus ( juluran):

ii. Akson

Aksoplasma pula tidak mengandung bahan nissl. Pangkal akson disebut akson

hillock. Bagian akson hillock dan segmen awal disebut sebagai “zona pemicu” yang

membangkitkan potensial aksi. Akson membawa respon dari neuron yaitu dalam

bentuk potensial aksi. Sebagian besar bagian akson adalah bermielin. Ujungnya pula

bercabang-cabang seperti ranting disebut telodendria. Pada ujung ranting aksonal

terhadap pembengkakan yang disebut “boutons terminaux”.

iii. Dendrit

Ia adalah bagian terbesar penerima sinyal dari neuron lain, selain badan sel

dan segmen awal akson. Denrit relative tebal, berangsur meruncing di hujungnya. Ia

dapat bercabang primer, sekunder tersier dan seterusnya. Organel yang terdapat pada

dendrit adalah perikarion.

11

Page 12: neuro ali.docx

Tinjauan Pustaka

Gambar 7: Neuron8

Neuron dapat dibedakan berdasarkan polaritasnya yaitu :

I. Unipolar: Jarang pada vetebrata kecuali embrional dini

II. Bipolar : Di ganglia vestibular dan koklear, dalam epitel olfaktori hidung

III. Pseudounipolar : Ganglia kraniospinal

IV. Multipolar : Kebanyakan neuron, SSP

Manakala berdasarkan fungsi pula dapat dibagikan menjadi:

I. Neuron motorik: mengawasi organ efektor seperti otot dan kalenjar

II. Neuron sensorik : menerima rangsang sensoris eksteroseptif dan introseptif

III. Neuron interneuron : menghubungkan neuron-neuron lain

4.b Sel glia ( sel neuroglia)

Berfungsi sebagai penyokong dan membantu sel saraf melakukan fungsi

integratif dan komunikatifnya. Merupakan 70 - 80% dari seluruh sel yang ada di

SSP. Selain itu, mempunyai kemampuan untuk bermitosis. Macam-macam sel

glia termasuklah mikroglia, oligodendroglia, astrosit fibrosa, Astrosit

protoplasmatis, Sel ependim yang terdapat pada system saraf pusat (SSP)

manakala sel schwann dan sel satelit yang hanya terdapat pada system saraf tepi

(SST).

12

Page 13: neuro ali.docx

Tinjauan Pustaka

Gambar 8 : Macam-macam sel glia dan fungsinya8

5. Impuls Saraf-Sinaps 5-8

Proses hantaran impuls pada saraf dimulai dengan terjadinya potensial aksi.

Pada awalnya, serabut saraf mendapatkan stimulus yang cukup, sehingga

mengakibatkan gerbang Na+ terbuka. Kemudian, ion Na+ bermuatan positif ini

bergerak ke dalam sel, mengubah potensial istirahat (polarisasi) menjadi potensial

aksi (depolarisasi). Ditunjukan dengan pergeseran diferensial dari -65 mV ke puncak

listrik (potensial puncak) yang hampir mencapai +40 mV. Depolarisasi juga

menyebabkan terbukanya lebih banyak lagi gerbang natrium, yang kemudian akan

mempercepat respons dalam siklus umpan balik positif.

Setelah inisiasi, potensial aksi menjalar di sepanjang serabut saraf dengan

kecepatan dan amplitudo yang tetap. Arus listrik lokal yang menyebar ke area

membran yang berdekatan. Hal ini menyebabkan gerbang natrium membuka dan

mengakibatkan gelombang depolarisasi menjalar sepanjang saraf. Dengan cara ini,

sinyal atau impuls saraf ditransmisi dari satu sisi dalam sistem saraf ke sisi lain. Pada

tahap inilah kita kenal dengan peristiwa sinaps (transmisi sinaptik).

13

Page 14: neuro ali.docx

Tinjauan Pustaka

5.1 Transmisi sinaptik. Sinaps adalah sisi (penghubung (junction) yang tidak

berdekatan) tempat berlangsungnya pemindahan impuls dari ujung akson

suatu neuron ke neuron lain atau ke otot atau ke kelenjar.

a. Pada transmisi dari neuron ke neuron, hubungannya dapat berasal dari akson

suatu neuron ke dendrit, ke badan sel, atau ke akson neuron kedua.

b. Neuron presinaptik membawa impuls menuju sinaps. Neuron

postsinaptik membawa impuls menjauhi sinaps. Neuron tunggal dapat

menjadi postsinaptik pada dendrit atau bedan selnya dan presinaptik pada

ujung aksonnya.

5.2 Sinaps kimiawi 5-8

a. Pada sinaps kimiawi, suatu neurotransmiter (zat kimia) dilepas dari terminal

akson presinaptik, mengalir menyeberangi celah sinaptik, dan melekat pada

reseptor membran postsinaptik.

1) Ujung akson presinaptik disebut terminal bouton. Ujung ini melepas

neurotransmiter dari vesikel sinaptik saat potensial aksi mencapai

terminal, saluran ion kalsium terbuka dan ion kalsium memasuki

terminal bouton.

2) Ion kalsium memfasilitasi aliran neurotransmiter saat menyeberangi

celah sinaptik dan melekat pada reseptor postsinaptik.

3) Transmisi zat kimia bersifat satu arah karena neurotransmiter hanya

dilepas dari neuron presinaptik

b. Waktu tunda sinaptik adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyeberangi

suatu sinaps kimiawi. Dibutuhkan waktu lebih banyak untuk pelepasan,

difusi, penerimaan, dan untuk melihat pengaruh neurotransmiter terhadap

sebuah sinaps daripada waktu yang dibutuhkan untuk untuk perambatan

potensial aksi di sepanjang serabut saraf.

c. Sinaps eksitatoris. Beberapa neurotransmiter mengektisitasi neuron

postsinaptik, menyebabkan depolarisasi, dan mengakibatkan terbentuknya

potensial postsinaptik eksitatoris.

d. Sinaps inhibitorik. Neurotransmiter yang menyebabkan peningkatan

potensial istirahat neuron postsinaptik bersifat inhibitorik; neurotransmiter

ini membuat postsinaptik lebih bermuatan negatif akibat penurunan

permeabilitas membran terhadap aliran masuk Na+ dan meningkatkan

14

Page 15: neuro ali.docx

Tinjauan Pustaka

permeabilitas membran terhadap aliran keluar ion K+. peningkatan

negativitas internal ini disebut hiperpolarisasi dan mengakibatkan

terbentuknya potensial postsinaptik inhibitorik.

e. Sumasi. Efek transmisi kimia pada neuron postsinaptik adalah penambahan

jumlah dan jenis neurotransmiter yang mencapai membran postsinaptik.

1) Sumasi temporal adalah penambahan jumlah neurotransmiter karena

adanya peningkatan frekuensi stimulasi oleh satu atau beberapa neuron

presinaptik.

2) Sumasi spasial adalah stimulasi pada penambahan jumlah terminal

presinaptik eksitatoris untuk menambah jumlah neurontransmiter.

3) Jika potensial postsinaptik eksitatoris dan potensial postsinaptik

inhibitorik mengenai membran postsinaptik, maka hasil akhirnya,

eksitasi atau inhibisi, ditentukan melalui penjumlahan aljabar efek

eksitatoris dan inhibitorik, sumasi temporal, dan sumasi spasial.

f. Neuromudulasi. Zat kimia seperti hormon yang dapat meningkatkan atau

mengurangi respons sinaptik, disebut neuromodulator. Zat ini dapat bekerja

pada sisi presinaptik atau postsinaptik.

5.2 Sinaps listrik. Jika dua sel yang dapat tereksitasi berhubungan melalui aliran

arus listrik langsung pada suatu area dengan tahanan listrik rendah, maka

sinaps disebut sebagai sinaps listrik.

a. Gap junction (sambungan celah) menghubungkan pasangan sel yang

bermuatan listrik. Sambungan ini dianggap memiliki tahanan listrik yang

rendah.

b. Sinaps listrik tidak memiliki waktu tunda sinaptik yang terdapat pada

sinaps zat kimia. Sinaps listrik ini ditemukan di otot polos, otot jantung dan

otak.

c. Pada umumnya, sinaps listrik memungkinkan terjadinya transmisi dua

arah, bukannya satu arah seperti pada sinaps kimiawi.

15

Page 16: neuro ali.docx

Tinjauan Pustaka

6. Neurotransmiter 6,7

Neurotransmiter merupakan zat kimia yang disintesis dalam neuron dan

disimpan dalam gelembung sinaptik pada ujung akson. Zat kimia ini dilepaskan dari

akson terminal mealui eksositosis dan juga direabsorpsi untuk daur ulang.

Neurotransmiter merupakan cara komunikasi antar neuron. Setiap neuron

melepaskan satu transmitter tersendiri. Zat-zat kimia ini menyebabkan perubahan

permeabilitas sel neuron, sehingga dengan bantuan zat-zat kimia ini maka neuron

dapat lebih mudah dalam menyalurkan impuls, bergantung pada jenis neuron dan

transmitter tersebut. Contoh neurotransmitter adalah:

1. Asetilkolin (ACh) dilepas oleh neuron motorik yang berakhir di otot rangka

(sambungan neuromuskular). ACh juga dilepas oleh neuron parasimpatis dalam

SSO dan oleh neuron tertentu di otak.

a. Sebagian besar ACh disintesis dari kolin dan koenzim asetil A dalam badan

neuron motorik; kemudian ditranspor ke terminal akson dan disimpan dalam

vesikel sinaptik.

b. Setelah dilepas, ACh dipecah oleh enzim asetilkolinesterase menjadi asetat

dan kolin. Kolin kemudian ditarik terminal akson dan disiklusulangkan.

c. Asetilkolinesterase seperti esterin dan prostigmin dipakai secara teraputik

pada kasus miastenia gravis, penyakit yang ditandai dengan melemahnya

otot karena penurunan daya respons sel-sel otot rangka terhadap ACh.

2. Katekolamin meliputi norepinefrin (NE), epinefrin (E) dan dopamin (DA).

Katekolamin mengandung nukleus katekol dan merupakan derivat dari asam

amino tirosin.

a. Katekolamin digolongkan sebagai monoamina karena memiliki satu gugus

tunggal amina.

b. Ketiganya merupakan neurotransmitter dalam SSP; NE dan E juga

berfungsi sebagai hormon yang disekresi kelenjar adrenal.

c. Katekolamin terinaktivasi setelah pelepasan karena:

1) Penyerapan ulang oleh terminal akson.

2) Degradasi enzimatik oleh monoamina oksidase (MAO) yang terjadi

pada ujung neuron presinaptik.

3) Degradasi enzimatik oleh katekolamin-O-metil transferase (COMT)

yang terjadi pada neuron postsinaptik.

16

Page 17: neuro ali.docx

Tinjauan Pustaka

3. Serotonin termasuk monoamina, tetapi tidak mengandung nukleus katekol.

Serotonin merupakan derivat dari asam amino triptofan yang ada dalam SSP dan

pada sel-sel tertentu dalam darah dan sistem pencernaan.

4. Beberapa asam amino, seperti glisin, asam glutamat, asam aspartat dan asam

aminobutirat gamma (GABA) berfungsi sebagai neurotransmitter. Diketahui

bahwa sampai saat ini bahwa glisin dan GABA bekerja sebagai inhibitor (IPSP).

5. Sejumlah neuropeptida, berkisar dari dua sampai 40 asam amino dalam setiap

rantai panjang telah diidentifikasi dalam organ tubuh. Senyawa seperti substansi

P, enkefalin, bradikinin dan kolesistokinin berperan sebagai neurotransmiter

asli atau sebagai neuromodulator untuk mempengaruhi pelepasan atau respon

terhadap, transmiter aktual. Semuanya memiliki efek nonsaraf dan saraf. 8

Penutup

Otat manusia ternyata terbahagi kepada banyak bahagian di mana setiap

bahagian itu memainkan peran penting dalam mengawal tumbuh badan manusia dari

segi kimiawi mahupun listrik. Selain itu mekanisme yang terdapat dalam setiap

bahagian di otak turut menunjukkan terdapatnya perbedaan dalam fungsi dan

aktivasinya hanya dibuat pada waktu-waktu tertentu. Tidak hanya terbatas di otak

terdapat juga substansi lain yang turut membantu dalam melaksanakan proses2

tertentu seperti dendrit dan akson, sambungan yang keluar dari saraf pusat yaitu

medulla spinalis, ganglion, neutrotransmitter dan banyak lagi. Justeru tidak hairanlah

bahawa banyak perubahan yang berlaku pada tubuh badan kita sama ada bersifat

simpatis atau parasimpatis semuanya berasal dari otak kita sendiri yang menghantar

arahan melalui impuls.

DAFTAR PUSTAKA

17

Page 18: neuro ali.docx

Tinjauan Pustaka

1. Edlin.G.Genetics principles.Human and social consequences. California:

Jones and Bartlett Publishers Inc;2005.hal 223-40.

2. Richard S. Snell, Clinical Anatomy by Region, 8th edition,2008 (The Head

and Neck); hal 134-8

3. Lauralee Herwood, Human Physiology, 2nd Edition , 2006 (Central Nervous

System and Sceletal Muscle Mechanism);hal 99-118

4. Robert K.Murray,Daryl K.Granner,Peter A. Mayes,Victor

W.Rodwell,Harper’s Illustrated Biochemistry, 26th edition,2003

( Biochemistry of extracellular and intracellular communication

5. William F Ganong, Review of Medical Psychology, 22nd edition, 2005

( Cutaneous,Deep and Visceral sensation)

6. William T, Understanding of Human Brain,2007,Diunduh dari situs;

http://www.library.usu.ac.id/download/fk/06001194.pdf 15 April 2012

7. Joanna H, Timothy F, Concept and Function of Cerebrum,2009,Diunduh

dari situs; http://www.neurologylib.com/ac/0001456.13 17 April 2012

8. Human Brain picture and diagram, 2010, Diunduh dari situs;

http://www.wikipedia.com/neurology/humanbrain/08700123 15 April 2012

18

Page 19: neuro ali.docx

Alamat Korespondensi:

Ali Husain Bin Abdul Kadir, 102011435,

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana,

Jln Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510,

E-mail: [email protected]

Tinjauan Pustaka

Anatomi dan Sistem Neurologi Terkait

Berdasarkan Fungsi dan MekanismeAli Husain Bin Abdul Kadir

Mahasiswa Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta

Abstrak: Sistem saraf merupakan salah satu sistem dalam tubuh yang dapat berfungsi sebagai media

untuk berkomunikasi antar sel maupun organ dan dapat berfungsi sebagai pengendali berbagai sistem

organ lain serta dapat pula memproduksi hormone. Berdasarkan struktur dan fungsinya, sistem saraf

secara garis besar dapat dibagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer atau tepi.

Sistem saraf pula terdiri dari otak dan medulla spinalis yang mempunyai beragam pusat dengan fungsi

berbeda-beda. Dalam sistem saraf pusat ini terjadi berbagai proses analisis informasi yang masuk serta

proses sintesis dan mengintegrasikannya. Pada dasarnya proses tersebut bertujuan untuk

mengendalikan berbagai sistem organ lain sehingga terbentuk keluaran berupa perilaku makhluk.

Sistem saraf tepi terdiri dari sistem aferen dan saraf eferen. Saraf aferan yang juga disebut sebagai saraf

sensorik, berfungsi menyalurkan informasi yang berasal dari organ reseptor. Mekanisme penghantaran

informasi antara reseptor dengan sistem saraf pusat terjadi melalui proses penghantaran impuls dengan

kode irama dan frekuensi tertentu. Saraf eferen yang juga disebut saraf motorik, terdiri dari dua bagian

yaitu saraf motorik somatic dan saraf motorik autonom.

19

Anatomy and Related Neurological System Based on Function and Mechanism

Ali Husain Bin Abdul Kadir

Student of Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta

Abstract: The nervous system is a system in the body that can serve as a medium for communication between cells and organs and can serve as a control of variety of other organ systems and can also produce the hormone. Based on the structure and function, the nervous system can be broadly divided into two: central nervous system and peripheral nervous system or the edge. The nervous system also consists of the brain and spinal cord that have a variety of centers with different functions. In the central nervous system occurs many processes involving incoming information and analysis of the synthesis process and integrate it. Basically the process is to control a variety of other organ systems to form the output of the behavior of the creature. Peripheral nervous system consists of afferent and efferent nerves system. Afferent nerve is also called sensory nerves, serves to channel information from the receptor organ. Information delivery mechanism between the receptors in the central nervous system occurs through the delivery of impulses to the code of rhythm and a certain frequency. Efferent nerve is also called motor nerves, consists of two parts: the motor nerve somatic and autonomic motor nerves.