neuro

26
NS,APRIYANTI. MKEP BATU SALURAN KEMIH NEFROLITHIASIS UROLITHIASIS

Upload: koasimut

Post on 30-Dec-2015

46 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

berguna ga - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

NS,APRIYANTI . MKEP

BATU SALURAN KEMIH

NEFROLITHIASISUROLITHIASIS

TERBENTUNYA BATU DIDUGA ADA HUBUNGANNYA DENGAN ALIRAN URINE. GANGGUAN METABOLIK, INFEKSI SALURAN KEMIH, DEH IDRASI, DAN IDIOPATIK

SECARA EPIDEMIOLOGI ADA FAKTOR YG MEMPERMUDAH TERBENTUNYA BATU

FAKTOR TERBENTUKNYA BATU

FAKTOR INTERINSIK Herediter Umur paling sering usia 30 – 50 thn Jenis kelamin laki-laki 3 kali > wanita FAKTOR EKSTRINSIK Geografi : beberapa daerah lebih tinggi dari daerah lain.

Daerah pantai cenderung lebih tinggi karena produksi seafood yg tinggi purin

Iklim dan temperatur Asupan air: kurang asupan airdan tingginya kadar mineral

kalsium pada air minum meningkatkan insiden batu saluran kemih

Diet: diet banyak purin, oksalat, kalsium Pekerja sering pada orang yg banyak duduk kurang aktifitas

PENGERTIAN

Batu ginjal adalah adanya batu di ginjal atau saluran perkemihanKalkulus,Kecil, atau besar

ETIOLOGI

Infeksi traktus urinarius Statis urine Immobilitas lama Dehidrasi Hiperparatiroidisme Gout Inflamasi usus Obat (antasid, laksatif, aspirin) Intake kalsium dan vitamin D berlebihan

PATOFISIOLOGI

Diet kalsium dan oksalat tinggi,peny: peningkatan absorbsi ca usus, gangguan absorbsi, peningkatan reabsorbsi ca tulang (pt hiperparatiroid)Batu kalsium oksalat

Hiperparatiropid dan urine alkalinBatu kalsium fosfat

Penyakit gout, urine asam,pasien dg terapi antikanker, kegemukan. Alkohol, diet tinggi proteinBatu asam urat

Penyerapan sistin tidak sempurna Batu sistin

Infeksi UTI, urine alkalinBatu struvit

MANIFESTASI KLINIK

ObstruksiIritasi batu infeksiNyeri hebat

Batu pada pelvis renalis Nyeri yang dalam, terus menerus pada area CVA Pada wanita ke arah kandung kemih, pada laki-laki

kearah testis Hematuria, piuria Kolik renal : nyeri tekan seluruh CVA, mual dan muntah

Batu yang terjebak pada ureter Gelombang nyeri luar biasa, akut dan kolik menyebar ke

paha dan genetalia Merasa ingin berkemih keluar sedikit dan darah kolik

ureteral Batu yang terjebak pada kandung kemih

Gejala iritasi Infeksi traktus urinarius Hematuria Obstruksi retensi urine

 

EVALUASI DIAGNOSTIKIVP, USG, CTDarah kimiaUrinalisis

PENATALAKSANAANExtracorporeal Shock Wave Lytotripsy ( ESWL)Nefrostomi perkutanUreteroskopiDisolusi batuPengangkatan bedah :

Nefrolitotomi Nefrektomi Pielolitotomi Ureterolitotomi Sistostomi

PENGKAJIAN Nyeri dan ketidaknyamanan Gejala yang berhubungan Observasi urine Observasi tanda-tanda infeksi Riwayat keluarga Faktor predisposisi Pengetahuan pasien

 

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nyeri b.d iritasi dari pergerakan batu Morfin / meferidin Air panas / hangat area panggul

Cemas b.d kurang pengetahuan mengenai prosedur pembedahan Kaji penyebab dan tingkat cemas Ekspres feeling Jelaskan prosedur

Resiko cidera b.d komplikasi post operasi Rawat luka dan balutan Pastikan aliran urine tidak kena luka Tehnik steril

Kurang pengetahuan b.d kurang informasi mengenai kebutuhan cairan, pembatasan diet dan obat-obatan

Cairan 2500 – 3000 ml / 3000 – 4000 ml Kontrol intake kalsium Menghindari makanan tinggi oksalat (teh, kopi, cola, bir, asparagus, buncis, kol, bayam,

anggur, vitamin C dosis tinggi) Diet rendah purin (keju, anggur, jerohan) jeli aluminium hidroksida (b.kalsium) natrium selulose fosfat (b.allopurinil)

Urolithiasis

NS.APRIYANTI .MKEP

PENGERTIAN

Urolithiasis adalah suatu keadaan terjadinya penumpukan oksalat, calculi (batu ginjal) pada ureter atau pada daerah ginjal. Urolithiasis terjadi bila batu ada di dalam saluran perkemihan. Batu itu sendiri disebut calculi.

Pembentukan batu mulai dengan kristal yang terperangkap di suatu tempat sepanjang saluran perkemihan yang tumbuh sebagai pencetus larutan urin. Calculi bervariasi dalam ukuran dan dari fokus mikroskopik sampai beberapa centimeter dalam diameter cukup besar untuk masuk dalam velvis ginjal

Gejala rasa sakit yang berlebihan pada pinggang, nausea, muntah, demam, hematuria. Urine berwarna keruh seperti teh atau merah

.

Faktor – faktor yang mempengaruhi pembentukan batu

Faktor EndogenFaktor genetik, familial, pada hypersistinuria,

hiperkalsiuria dan hiperoksalouria. Faktor EksogenFaktor lingkungan, pekerjaan, makanan,

infeksi dan kejenuhan mineral dalam air minum.

Faktor lain

Infeksi Infeksi Saluran Kencing (ISK) dapat menyebabkan nekrosis jaringan ginjal

dan akan menjadi inti pembentukan Batu Saluran Kencing (BSK) Infeksi bakteri akan memecah ureum dan membentuk amonium yang akan mengubah pH Urine menjadi alkali.

Stasis dan Obstruksi Urine Adanya obstruksi dan stasis urine akan mempermudah Infeksi Saluran

Kencing.

Jenis Kelamin Lebih banyak terjadi pada laki-laki dibanding wanita dengan perbandingan 3

: 1

Ras Batu Saluran Kencing lebih banyak ditemukan di Afrika dan Asia.

Keturunan Anggota keluarga Batu Saluran Kencing lebih banyak mempunyai

kesempatan

LANJUTAN

Air Minum Memperbanyak diuresis dengan cara banyak minum air akan

mengurangi kemungkinan terbentuknya batu, sedangkan kurang minum menyebabkan kadar semua substansi dalam urine meningkat.

Pekerjaan Pekerja keras yang banyak bergerak mengurangi kemungkinan

terbentuknya batu dari pada pekerja yang lebih banyak duduk.Suhu Tempat yang bersuhu panas menyebabkan banyak mengeluarkan

keringan.Makanan Masyarakat yang banyak mengkonsumsi protein hewani angka

morbiditas Batu Saluran Kencing berkurang. Penduduk yang vegetarian yang kurang makan putih telur lebih sering menderita Batu Saluran Kencing (buli-buli dan Urethra).

PatogenesisSebagian besar Batu Saluran Kencing adalah idiopatik, bersifat simptomatik ataupun asimptomatik.

 

 

Teori Terbentuknya Batu

Teori IntimatriksTerbentuknya Batu Saluran Kencing memerlukan

adanya substansi organik Sebagai inti. Substansi ini terdiri dari mukopolisakarida dan mukoprotein A yang mempermudah kristalisasi dan agregasi substansi pembentukan batu.

Teori SupersaturasiTerjadi kejenuhan substansi pembentuk batu dalam

urine seperti sistin, santin, asam urat, kalsium oksalat akan mempermudah terbentuknya batu.

 

Teori Presipitasi-KristalisasiPerubahan pH urine akan mempengaruhi

solubilitas substansi dalam urine. Urine yang bersifat asam akan mengendap sistin, santin dan garam urat, urine alkali akan mengendap garam-garam fosfat.

Teori Berkurangnya Faktor PenghambatBerkurangnya Faktor Penghambat seperti peptid

fosfat, pirofosfat, polifosfat, sitrat magnesium, asam mukopolisakarida akan mempermudah terbentuknya Batu Saluran Kencing.

PENGKAJIAN DATA DASARRiwayat atau adanya faktor resiko

Perubahan metabolik atau diet Imobilitas lama Masukan cairan tak adekuat Riwayat batu atau Infeksi Saluran Kencing

sebelumnya Riwayat keluarga dengan pembentukan batu

 

manifestasi klinik Pemeriksaan fisik berdasarka pada

survei umum dapat menunjukkan : Nyeri. Batu dalam pelvis ginjal menyebabkan

nyeri pekak dan konstan. Batu ureteral menyebabkan nyeri jenis kolik berat dan hilang timbul yang berkurang setelah batu lewat.

Mual dan muntah serta kemungkinan diare Perubahan warna urine atau pola berkemih,

Sebagai contoh, urine keruh dan bau menyengat bila infeksi terjadi, dorongan berkemih dengan nyeri dan penurunan haluaran urine bila masukan cairan tak adekuat atau bila terdapat obstruksi saluran perkemihan dan hematuri bila terdapat kerusakan jaringan ginjal ( 80 % mikroskopik)

Pemeriksaan DiagnostikUrinalisa : warna : normal kekuning-kuningan,

abnormal merah menunjukkan hematuri (kemungkinan obstruksi urine, kalkulus renalis, tumor,kegagalan ginjal).

pH : normal 4,6 – 6,8 (rata-rata 6,0), asam (meningkatkan sistin dan batu asam urat), alkali (meningkatkan magnesium, fosfat amonium, atau batu kalsium fosfat)

Urine 24 jam : Kreatinin, asam urat, kalsium, fosfat, oksalat, atau sistin mungkin meningkat), kultur urine menunjukkan Infeksi Saluran Kencing

BUN hasil normal 5 – 20 mg/dl tujuan untuk memperlihatkan kemampuan ginjal untuk mengekskresi sisa yang nitrogen. BUN menjelaskan secara kasar perkiraan Glomerular

Filtration Rate. BUN dapat dipengaruhi oleh diet tinggi protein, darah dalam saluran pencernaan status katabolik (cedera, infeksi). Kreatinin serum hasil normal laki-laki 0,85 sampai 15mg/dl perempuan 0,70 sampai 1,25 mg/dl tujuannya untuk memperlihatkan kemampuan ginjal untuk mengekskresi sisa yang bernitrogen. Abnormal (tinggi pada serum/rendah pada urine) sekunder terhadap tingginya batu obstruktif pada ginjal menyebabkan iskemia/nekrosis.

Darah lengkap : Hb, Ht, abnormal bila pasien dehidrasi berat atau polisitemia. Hormon Paratyroid mungkin meningkat bila ada gagal ginjal (PTH merangsang

reabsorbsi kalsium dari tulang, meningkatkan sirkulasi serum dan kalsium urine.

Foto Rontgen : menunjukkan adanya calculi atau perubahan anatomik pada area ginjal dan sepanjang uriter.

IVP : memberikan konfirmasi cepat urolithiasis seperti penyebab nyeri abdominal atau panggul. Menunjukkan abnormalitas pada struktur anatomik (distensi ureter).

Sistoureteroskopi : visualisasi kandung kemih dan ureter dapat menunjukkan batu atau efek ebstruksi.

USG Ginjal : untuk menentukan perubahan obstruksi dan lokasi batu.

Penatalaksanaan dan Komplikasi

PenatalaksanaanMenghilangkan ObstruksiMengobati InfeksiMenghilangkan rasa nyeriMencegah terjadinya gagal ginjal dan

mengurangi kemungkinan terjadinya rekurensi.

KomplikasiObstruksi GinjalPerdarahanInfeksiHidronefrosis

Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul

Gangguan rasa nyaman (nyeri pada daerah pinggang) berhubungan dengan cedera jaringan sekunder terhadap adanya batu pada ureter atau pada ginjal

Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan adanya obstruksi (calculi) pada renal atau pada uretra.

Kecemasan berhubungan dengan kehilangan status kesehatan.

Kurangnya pengetahuan tentang sifat penyakit, tujuan tindakan yang diprogramkan dan pemeriksaan diagnostik berhubungan dengan kurangnya informasi.