naskah ujian psikiatri
DESCRIPTION
psikiatriTRANSCRIPT
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. R A
Usia : 31 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA (tamat)
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : tidak bekerja
Alamat : Cipinang
Bahasa : Indonesia
II. Riwayat Psikiatri
Anamnesis pasien dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 3 juni 2015
pukul 12.00 WIB di poliklinik Jiwa RSUP Persahabatan.
A. Keluhan Utama
Pasien datang ke poli psikiatri RSUP Persahabatan Jakarta Timur
untuk kontrol karena obat yang digunakan sudah habis. Keluhan utama pada
pasien adalah saat ini pasien merasa apabila minum obat dada seperti berdebar
debar.
Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien datang ke poliklinik psikiatri RSUP Persahabatan ingin kontrol
karena obat sudah habis. Saat ini pasien merasa jauh lebih baik dan stabil
setelah minum obat namum beberapa bulan terakhir ini pasien merasa
berdebar-debar jika minum obat, saat ini keluhan seperti mendengar suara-
1
suara sudah tidak ada. Awalnya keluahan ini dirasa pasien sudah 2 tahun, saat
itu pasien merasa mendengar suara-suara yang berbisik seperti menyuruhnya
untuk guna-guna orang lain, namun pasien tidak meliahat adanya sumber
suara. Pasien juga saat itu mencium bauan seperti wangi melati padahal
disekitar pasien tidak ada tanaman melati. Pasien juga mengatakan bahwa
merasa seperti ada orang yang ingin menjahatinya, pasien juga merasa seperi
orang orang sekitar membicarakan pasien. Pasien merasa setelah minum obat
merasa jauh lebih baik, walaupun pasien merasa berdebar debar setelah
minum obat. Pasien menyangkal saat ditanyakan “apakah pasien melihat
bayangan”, saat ditanyakan apakah ditubuhnya merasa ada yang jalan seperti
binatang, pasien mennyangkal bila tubuhnya seperti ada yang jalan “gremet-
gremet”. Lalu pasien juga ditanyakan apakah pasien pernah merasakan sesuatu
berbeda dimulut, namun pasien menyangkalnya.
Lalu saat pasien ditanya apakah sering menonton televisi dan orang
yang didalam televisi berbicara kepada pasien, pasien menyangkal bahwa
orang yang di dalem televisi seperti mengajak berbicara dengannya. Saat
ditanya apakah pasien merasa seperti diketahui isi pikirannya, pasien
menyangkal bahwa dirinya merasakan seperti orang –orang sekitar
mengetahui apa yang pasien pikirkan, pasien juga menyangkal bila isi
pikirannya seperti ada yang diambil oleh orang lain. Lalu pasien ditanya
apakah pasien merasa dikontrol seperti diarahkan, pasien menyangkal kalau
dirinya seperti dikendalikan.
Sebelumnya pasien memiliki konflik dengan keluarga dari teman
wanitanya, pasien pernah ketahuan oleh ayah dan abang dari teman wanitanya
bahwa pasien menginap di kamar teman wanitanya. Saat itu pasien ditampar
2
oleh orang tua dan abang dari teman wanitanya. Semenjak saat itu hubungan
pasien menjadi jauh dengan teman wanitanya, dan akhirnya teman wanitanya
itu menikah dengan orang lain. Sejak kejadian itu pasien mulai mendengar
suara suara tersebut.
Pasien belum menikah dan merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara saat
ini tinggal dengan kedua orang tua pasien dan saudara kandungnya. Pasien
mengatakan saat ini pasien tidak bekerja. Saat ditanyakan bagaimana
hubungan dengan teman, pasien mengatakan bahwa tidak ada masalah dengan
temannya hubungannya baik, dan pasien juga ditanyakan bagaimana
hubungannya dengan orang tua dan saudara kandung, pasien menjawab bahwa
hubungan dengan orang tua dan saudara kandung baik . Pasien mengatakan
bahwa sampai saat ini aktivitas pasien hanya bermain PS atau main bola.
Pasien diajukan beberapa pertanyaan yang pertama “ 100-7” lalu
pasien menjawab dengan cepat dan tepat yaitu “93” lalu ditanyakan “93-7”
pasien menjawab “86”. Selanjutnya pasien ditanya “siapakah presiden saat
ini” lalu pasien mengatakan “jokowi”, selanjutnya pasein ditanyakan siapakan
gubenrnur sekarang dan pasein menjawab “ahok”, lalu kembali pasien
ditanya mengenai orientasi tempat, waktu, situasi dan pasien dapat menjawab
dengan tepat yaitu berada di RSUP Persahabatan waktu bulan juni 2015,
sedang konsultasi oleh Dokter. Dari hasil anamnesis terlihat bahwa fungsi
kognitif baik , pasien ditanyakan ingatan jangka panjang dimana saat SD SMP
SMA, lalu pasien menjawab bahwa saat SD SMP di Jakarta lalu SMA di
Sisingamangaraja SUMATRA UTARA, lalu pasien juga ditanyakan ingatan
panjang pendek naik apa pasien ke RSUP PERSAHABATAN pasien
menjawab ke RS naik angkot, dan untuk jangka segera pasien diminta untuk
3
menyebutnya ulang 3 benda “ pulpen, penghapus, penggaris” jawaban pasien
dapat mengulang semua benda tersebut. Pasien ditanya mengenai arti
pribahasa “air susu dibalas air tuba”, lalu pasien menjawab “keibaikan dibalas
kejahatan” lalu pasien juga ditanyakan arti dari “panjang tangan” pasien
menjawab “suka meencuri” disini terlihat pasien menjawab dengan benar
menandakan bahwa daya paksi baik.
Pasien ditanyakan mengenai riwayat kelahiran, menurut pasien,
dilahirkan secara normal tidak ada penyulit selama proses kehamilan dan
persalinan, pasien tumbuh dengan baik dan dapat bersosialisasi dengan baik.
Pasien ditanyakan saat SD, SMP, SMA apakah dapat mengikuti pelajaran
dengan baik, pasien mengatakan bahwa bisa mengikuti pelajaran dan selalu
naik kelas pasien juga dapat bersosialisasi dengan baik pasien memiliki
banyak teman. Pasien pernah kuliah namun hanya sampai semester 4 saja,
karena sudah mulai timbul keluhan sehingga pasien tidak bisa mengikuti
perkulihan lagi, akhirnya pasien memutuskan untuk berhenti. Pasien pernah
melakukan pengobatan di Cikarang dengan pak haji, dilakukan pengajian dan
pasien merasa lebih tenang.
Pasien ditanyakan mengenail 3 keiinginan yang sangat pasien inginkan
pada saat ini, lalu pasien mengatakan bahwa dirinya ingin kerja, ingin sembuh
dan ingin menikah. Pasien ditanyakan mengenai riwayat keluarga dengan
keluhan yang sama, pasien mengatakan tidak ada. Pasien juga ditanyakan
apakah sebelumnya pernah mengalami keluhan serupa pasien menyangkal
pernah mengalami keluhan serupa.
4
Pasien ditanyakan apakah pasien mersa bahwa lingkungannya berubah,
pasien mengaku tidak ada perubahan terhadap lingkungannya. Lalu pasien
juga ditanyakan apakah saat pasien bercermin merasa bahwa dirinya yang
sekarang bukan seperti dirinya yang dulu, lalu pasien menyangkal ada
perubahan dari dirinya. Pasien juga ditanyakan apakah menurut pasien, pasien
ini sakit atau tidak, lalu pasien menjawab bahwa dirinya merasa sakit. Pasien
juga ditanya bagaimana perasaannya saat ini pasien merasa biasa saja.
Pasien saat ini sudah bisa beraktifitas dan merawat diri, pasien bisa
mandi, makan sendiri. Sebelumnya pasien mengatakan sangat rajin. Pasien
juga ditanya apakah pasien pernah menggunakan obat obatan terlarang atau
mengkonsumsi alkohol, pasien menyakal pernah menggunakan obat terlarang
dan mengkonsumsi alkohol. Pasien memiliki kebiasaan merok sejak duduk
dibangku SMP.
B. Riwayat gangguan Sebelumnya
1. Riwayat gangguan psikiatri
Tidak ada
2. Riwayat gangguan medic
Tidak ada
3. Riwayat penggunaan zat psiko aktif/ alkohol
Tidak ada
C. Riwayat kehidupan pribadi
1. Riwayat prenatal
Selama persalinan psien seluruhnya berjalan normal tidak ada penyulit
5
2. Riwayat masa kanak-kanak dan remaja
Pasien tumbuh kembang sesuai usianya, tidak ada gangguan dalam
tumbuh kembang.
3. Riwayat masa akhir anak-anak
Pasien tumbuh baik dan tidak terdapat masalah dalam kehidupannya..
4. Riwayat pendidikan
Pendidikan terakhir pasien SMA, Saat SD hingga SMA pasien tidak
mengalami kesulitan dalam pendidikan. Sempat berkuliah hanya sampai
semester 4
5. Riwayat pekerjaan
Pasien belum pernah bekerja
6. Hubungan dengan keluarga
Hubungan pasien dengan keluarga cukup baik.
D. Riwayat keluarga
Dikeluarga tidak ada yang mengalami keluhan yang serupa
E. Riwayat situasi sosial sekarang
Pasien adalah seorang laki-laki dengan umur 31 tahun, belum menikah anak
ke 3 dari 4 bersaudara, saat ini tinggal bersama orang tua dan saudara pasien
di rumah milik sendiri. Pasien tidak bekerja. Hubungan dengan kedua
orangtua dan saudara kandung baik. Pasien suka berkumpul dengan tetangga
dan teman teman. Aktivitas pasien disiang hari hanya bermain PS. Pasien
berobat menggunakan BPJS.
6
F. Presepsi pasien tentang didirnya dan kehidupan
3 keinginan pasien yaitu:
1. ingin kerja
2. ingin sembuh
3. Ingin menikah
III. STATUS MENTAL
A. Deskripi Umum
1. Pasien laki-laki usia 31 tahun, tampak sesuai usia, berpkaian cukup rapih,
sikap pasien sopan sepanjang dilakukan wawancara. Pasien juga
menjawab pertanyaan dengan baik dan benar.
2. Kesadaran
Kedadaan umum : compos mentis
Kontak psikis : dapat dilakukan., cukup wajar
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Cara berjalan : baik
Aktifitas psikomotor : kooperatif, kontak mata baik, gerakan
involunter tidak ada, menjawab pertanyaan dengan cukup baik.
4. Pembicaraan
Kuatitas : baik, dapat menjawab pertanyaan dokter dengan benar
Kualitas :bicara sopan, volume bicara normal, artikulasi jelas,
pembicaraan terarah
5. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif
7
B. Keadaan Afektif
1. Mood : biasa
2. Afek : luas
3. Keserasian : mood dan afek sesuai
4. Empati : pemeriksa tidak dapat merabarasakan perasaan pasien
C. Fungsi Kognitif
1. Taraf pendidikan , pengetahuan umum, kecerdasan
Taraf pendidikan : pasien menempuh pendidikan SD SMP
SMA
Pengetahuan umum : Baik, pasien dapat menjawab dengan
baik siapa yang menjadi presiden saat ini, siapa gubernur saat ini.
Kecerdasan :Baik, pasien dapat menjawab
pertanyaan menghiting yang di tanyakan oleh pemeriksa. 100-7=93
93-7=86
2. Daya konsentrasi
Baik pasien dapat mengikuti wawancara dari awal sampai akhir dengan
selesai. Pasien mampu menjawab perrtanyaan dengan cukup baik
3. Orientasi
Orientasi waktu : dapat mnegetahui waktu saat anamnesa
Tempat : dapat mengethaui tempat saat dilakukan
anamnesis
Orang : mengetahui orang sekitar pasien
Siatuasi : mengetahui situasi saaat itu
4. Daya ingat
8
Jangka panjang
Baik, pasien dapat menjelaskan dimana pasien menempuh SD SMP
SMA
Jangka pendek
Baik, pasien mampu mengingat saat ditanyakan ke RSUP
Persahabatan naik apa
Segera
Jawaban pasien optimal, pasien mampu mengulang 3 benda yang
disebutkan sebelumnya
Hendaya : tidak ada
5. Pikiran abstrak
Baik, pasien dapat menjelaskan arti dari pribahasa “air susu dibalas air
tuba” dan “panjang tangan”
6. Bakat kreatif
Main PS dan Bola
7. Kemampuan menolong diri sendiri
Baik dapat mengerjakan aktifitas harian seperti mandi makan tanpa
bantuan orang lain.
D. Gangguan persepsi
1. Halusinasi
Halusinasi auditorik +
Halusinasi olfaktorik +
Ilusi : tidak ada
2. Depersonalisasi den derealisasi
9
Tidak terdapat depersonalisasi dan tidak ada derealisasi
E. Proses pikir
1. Alur pikir
Produktivitas
Baik pasien dapat menjawab dengan spontan jika diajukan
pertanyaan
Kontinuitas
Koheren
Hendaya
Tidak terdapat hendaya bahasa
2. Isi pikiran
Gangguan pikiran
Terdapat waham :
o delusion of reference
o delusion of presecutoric
F. Pengendalian impuls
Pengendalian impuls pasien saat wawancara cukup baik
G. Daya nilai
1. Norma sosial : kemampuan pasien bersosialisasi cukup baik
2. Uji daya nilai :baik, saat pasien diberikan suatu masalah “seorang
anak sedang menyebrang dijalan raya sendirian, apa yang dilakukan
pasien?” pasien mengtakan akan membantu menyebranginya
3. Penilaian ralitas : terdapat gangguan dalam menilai realitas karena disini
pasien memiliki waham dan halusinasi
H. Tilikan
10
Tilikan 4
I. Taraf dapat dipercaya
Pemeriksa mendapat kesan menyeluruh bahwa jawaban serta respon pasien
dalam menjawab dan menanggapi isi wawancara dapat dipercaya, pasien
konsisten dengan jawaban.
J. Presepsi pemeriksa terhadap pasien
Pasien adalah seorang laki-laki berusia 31 tahun, saat ini halusinasi auditorik
dan olfaktorik sudah tidak ada, waham kejar dan waham rujukan juga sudah
tidak ada. Pasien mengaku bahwa dirinya sudah jauh lebih baik tidak adaa
keluhan. Hanya berdebar saat setelah minum obat. Tilikan pasien 3. Pasien
sudah bisa beraktivitas seperti biasa.
IV. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status generalis
1. Keadaan umum: baik
2. Tanda vital :
Tekanan darah : 110/70mmHg Nadi : 88x/menit
Frekuensi pernapasan: 18x/menit suhu: : 36,7°c
3. Berat badan: 52kg
4. Bentuk badan : kesan dalam batas normal
5. Sistem kardiovaskular : kesan dalam batas normal
6. Sistem musculosceletal : kesan dalam batas normal
7. Sistem gastrointestinal : kesan dalam batas normal
8. Sistem urogenital : kesan dalam batas normal
9. Gangguan khusus : kesan dalam batas normal
B. Status neurologis
11
Saraf kranial : kesan dalam batas normal
Saraf motorik : kesan dalam batas normal
Sensibilitas : kesan dalam batas normal
Susunan saraf vegetative : kesan dalam batas normal
Fungsi luhur : kesan dalam batas normal
Gangguan khusus : kesan dalam batas normal
V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien laki-laki usia 47 tahun datang karena obat sudah habis dan merasa takut
Pasien tidak memiliki masalah dengan fungsi kognitif, kesadaran, daya ingat, dan
orientasi
Pasien dilahirkan normal, tidak ada penyulit selama kehamilan maupun persalinan
Pasien tidak ada riwayat penggunaan NAPZA
,Pasien sudah tidak mendengar suara suara yang sumber suara tidak ada, pasien juga
tidak mencium bau bau melati, kecurigaan pasien seperti akan dijahatin oleh
seseorang, merasa dibicarain oleh orang lain sudah tidak ada. Halusinani taktil, visual
dan gulfaktorik pada pasien tidak ada, thought broadcast, thought withdrawal, tidak
ada pada pasien.
Pasien menyangkal adanya perubahan didalam dirinya yang sekarang dengan dirinya
yang dulu. Pasien mengatakan bahwa tidak ada perubahan terhadap lingkungannya
Mood pasien biasa saja, afeknya luas
Pasien terlihat kooperatif dan sopan sepanjang anamnesa, malkukan kontak mata
dengan pemeriksa
Dikeluarga kandung tidak ada yang mengalami keluhan serupa
Pasien memiliki hubungan sosial yang cukup baik
12
Pasien menempuh pendidikn SD SMP SMA, dan sempat berkuliah sampai semester 4
saat masa sekolah pasien banyak memiliki teman.
Keadaan umum baik
Pemeriksaan status generalis didapatkan adanya peningkatan tekanan darah dan status
neuroligis pasien masih dalam batas normal
Pasien adalah seorang laki-laki dengan umur 31 tahun, belum menikah anak ke 3 dari
4 bersaudara, saat ini tinggal bersama orang tua dan saudara pasien di rumah milik
sendiri. Pasien tidak bekerja. Hubungan dengan kedua orangtua dan saudara kandung
baik. Pasien suka berkumpul dengan tetangga dan teman teman. Aktivitas pasien
disiang hari hanya bermain PS. Pasien berobat menggunakan BPJS.
Pada pasien ini didapatkan sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam
beberapa fungsi.
VI. FORMULSI DIAGNOSTIK
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan terhadap pasien ditemukan skumpulan
gejala dan perilaku yang menimbulkan penderitaan dan disabilitas, sehingga
pasien dikatakan menderita gangguan jiwa.
Diagnosis Aksis I
o Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, tidak ditemukan penyakit
yang menyebabkan disfungsi otak, sehingga pasien bukan penderita
gangguan mental organic (F.0)
o Berdasarkan hasil anamnesis, pasien tidak memiliki riwayat
mengkonsumsi zat psikoaktif, sehingga pasien ini bukan penderita
gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif (F.I)
o Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan dalam menilai realita, yang
ditandai dengan ditemukannya halusinasi dan waham sehingga hal ini
13
dapat menggambarkan bahwa pasien ini memiliki gangguan psikotik
(F.2)
o Gangguan halusinasi dan waham sudah dirasakan selama 2 tahun,
sehingga dapat dilihat bahwa gangguan psikotik yang dialami pasien ini
sudah lebih dari 1 bulan sehingga gangguan psikotik yang pasien alami
adalah skrizofrenia (F20)
o Pada pasien ini didapatkan adanya gangguan dalam menilai realita yang
ditandai dengan adanya waham kejar dan waham rujukan serta halusinasi
auditorik dan halusinasi olfaktorik sehingga pada pasien ini menderita
skrizofrenia paranoid (F20.0)
o Pada pasien ini sudah mengkonsumsi obat dan saat ini halusinasi dan
waham yang dahulu dirasakan pasien sudah mulai menghilang sehingga
pasien ini didiagnosa skizofrenia paranoid dalam remisi (F.20.05)
Diagnosis Aksis II
Tumbuh kembang normal, pasien dapat bersosialisasi dengan teman
sebaya saat SD SMP SMA sehingga pasien tidak terdapat gangguan
kepribadian. Pasien juga memiliki fungsi kognitif yang baik sehingga pada
pasien tidak terdapat retardasi mental, karena tidak ada gangguan kepribadian
dan tidak ada retardasi mental diperoleh bahwa aksis II tidak ada diagnosis.
Diagnosis Aksis III
Pada anamnesis dan pemeriksaan fisik dalam batas normal, diagnosis
aksis III tidak ada diagnosis.
14
Diagnosis Aksis IV
Pasien saat ini tidak bekerja. Diagnosis Aksis IV masalah pekerjaan
Diagnosis Aksis V
Pada pasien ini mengalami beberapa gejala sementara dan dapat diatasi,
disabilitas ringan dalam beberapa fungsi, maka Aksis V didapatkan GAF scale 80-
71
VII. Evaluasi Multiaksial
Akasis I : skizofrenia paranoid dalam remisi
Aksis II : tidak ada diagnosis
Aksis III : tidak ada diagnosis
Aksis IV : masalah pekerjaan
Aksis V : GAF scale 80-71
VIII. Daftar problem
Organobiologik : tidak ada
Masalah psikologis : halusinasi auditorik, waham kejar,waham rujukan
Sosial ekonomi : tidak bekerja
Hubungan Pasien-Keluarga: hubungan baik dengan keluarga
IX. Prognosis
Prognosis kearah baik:
Pasien patuh minum obat
respon terapi baik
dukungan keluarga baik
Prognosis ke arah buruk :
gangguan jiwa pasien sudah berlangsung lama
15
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fuctionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
X. Terapi psikofarmaka
Psikofarmaka :
Risperidon 2 x 2 mg
Chlorpromazine 1 x 100 mg
Trihexyphenidyl 2 x 2 mg
Psikoterapi :
Pada pasien di eduakasi utnuk kontrol rutin dan teratur minum obat
Pada keluarga diedukasi untuk selalu mendukung pasien dalam keadaan
apapun dan memaklumi kondisi pasien dan dampingi selalu pasien saat
gangguan kejiwaan itu timbul.
Memberikan pasien aktivitas dan kegiatan
Meningkatkan aktivitas religi
16
Daftar Pustaka
1. Maslim, Rusdi. Dr. Sp. KJ. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa. Cetakan
kedua. PT Nuh Jaya. Jakarta. 2013
2. Elvira, Sylvia., dkk. Buku Ajar Psikiatri. FK UI. Badan Penerbit FK UI.
Jakarta. 2013
3. Maslim, Rusdi. Dr. Sp. KJ. Buku Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Ed 3.
17