status psikiatri ujian bismillah

29
STATUS PSIKIATRI I. IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. S Jenis Kelamin : Perempuan Tempat Tanggal Lahir : Wonogiri, 14 Agustus 1968 Usia : 46 tahun Agama : Islam Alamat : Bekasi Suku Bangsa : Jawa Pendidikan : SD Status pernikahan : Menikah Pekerjaan : Tidak bekerja Tanggal masuk RSIJ : 27 Januari 2015 Riwayat Perawatan : : 1. Tahun 2008 di RS Marzuki Mahdi Bogor 2. 28 Oktober 2009 – 30 November 2009 di RS Jiwa Islam Klender 3. 16 Februari 2014 di RS Jiwa Islam Klender 4. 27 Januari 2015 di RS Jiwa Islam Klender II. RIWAYAT PSIKIATRI Berdasarkan Autoanamnesis : diambil tanggal 31 Januari, 1 dan 2 Februari 2015 Status Ujian Psikiatri Page 1

Upload: amanda-smith

Post on 03-Oct-2015

245 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

bismillah

TRANSCRIPT

STATUS PSIKIATRI

I. IDENTITAS PASIEN Nama: Ny. S Jenis Kelamin: Perempuan Tempat Tanggal Lahir: Wonogiri, 14 Agustus 1968 Usia: 46 tahun Agama : Islam Alamat: Bekasi Suku Bangsa: Jawa Pendidikan : SD Status pernikahan: Menikah Pekerjaan: Tidak bekerja Tanggal masuk RSIJ: 27 Januari 2015 Riwayat Perawatan :: 1. Tahun 2008 di RS Marzuki Mahdi Bogor2. 28 Oktober 2009 30 November 2009 di RS Jiwa Islam Klender3. 16 Februari 2014 di RS Jiwa Islam Klender4. 27 Januari 2015 di RS Jiwa Islam Klender

II. RIWAYAT PSIKIATRIBerdasarkanAutoanamnesis: diambil tanggal 31 Januari, 1 dan 2 Februari 2015Alloanamnesis: diambil tanggal 1 dan 2 Februari 2015 dengan adik dan ibu angkat pasienRekam medis: diambil tanggal 31 Januari 2014

1. Keluhan Utama : Pasien dibawa oleh keluarganya ke Rumah Sakit Jiwa Islam Klender karena pasien marah-marah tanpa sebab.

2. Keluhan Tambahan : Sering gelisah, kadang tampak murung, berbicara kacau dan tidak jelas. susah tidur.

3. Riwayat Gangguan SekarangPasien adalah seorang wanita berusia 46 tahun, sudah menikah, diantar oleh adik tirinya ke RS. Jiwa Islam Klender pada tanggal 27 Januari 2015 dalam keadaan tenang. Dalam perjalanan pasien sempat marah karena sebelumnya pasien ingin melewati pertigaan untuk bayar hutang ke tukang ojeg, tetapi adik pasien memotong jalan agar perjalanan lebih cepat sampai, tetapi pasien mengamuk dan minta kembali ke jalan pertigaan dan setelah itu pasien baru mau dibawa ke RS.Sejak 9 bulan sebelum masuk RS pasien sudah tidak mau mengkonsumsi obat, dikarenakan obat sudah habis dan tidak mau diajak kontrol karena merasa sudah sembuh dan tidak akan sakit lagi. Pihak keluarga juga tidak memaksa untuk berobat karena dirasa pasien sudah tidak suka marah-marah sejak pulang perawatan dari RS 3 bulan yang lalu. Setelah itu, adik pasien tidak pernah mengkontrol keadaan kakaknya. Pada bulan oktober suami pasien sakit, dan akhirnya meninggal pada tanggal 7 Desember 2014. Saat itu pasien sangat sedih dan terpukul. Menurut adik pasien, rasa sedih tidak beralut-ralut, hanya sesekali saja. Saat itu pasien sempat bercerita, pasien merasa sedih ketika menjelang sore biasanya pasien menunggu suaminya untuk pulang ke rumah, tetapi saat ini sudah tidak ada yang ditunggu. Sehingga pasien merasakan kesedihan.Menurut adik pasien, 3 minggu yang lalu pasien mulai marah-marah dan mudah tersinggung. Jika ada hal yang tidak disukai pasien langsung marah dan mengumpulkan barang-barang yang dia tidak suka lalu dibuang ke tempat sampah. Hal seperti ini sempat beberapa kali terjadi saat adik pasien sedang bermain ke rumah pasien. 3 hari sebelum masuk RS, pasien semakin sering marah-marah tanpa sebab. Kadang tampak murung, terlihat sedih dan sampai meneteskan air mata. Sejak saat itu menurut keluarga pasien semakin kacau dan tidak terkendali, sehingga memutuskan untuk membawa pasien ke RS Jiwa Islam Klender.

4. Riwayat Gangguan Sebelumnyaa. Riwayat PsikiatriMenurut ibu tirinya, pada tahun 2005 pasien mulai berperilaku aneh, pasien senang mengumpulkan benda-benda seperti sampah gelas, piring atau peralatan dapur lainnya dan disimpan dipojok kamarnya, dan mengatakan tidak boleh ada yang membereskan atau memegang alat tersebut, jika ada yang berani maka akan mati. Mulai sejak saat itu pasien dan suami pisah kamar.Pasien merasa, dia mempunyai kemampuan untuk melihat hal-hal yang gaib, dan orang lain tidak bisa melihat yang dia lihat. Pasien sering ada yang membisikannya ketika jam 3 pagi dan membangunkan pasien untuk solat malam. Tahun 2008, perilaku pasien semakin aneh. Menurut ibu tirinya, pasien merasa menjadi penyanyi dan berpenampilan seperti artis. Pasien sering adzan sendiri dirumahnya, tetapi tidak sesuai dengan waktunya. Pihak keluarga akhirnya melakukan konsultasi dengan RS di bogor. Sehingga, pasien dirawat di rumah sakit tersebut. Saat itu, pasien mendapat perawatan di rumah sakit tersebut selama 3 bulan. Keadaan pasien saat perawatan mengalami perubahan. Setelah pulang dari rumah sakit, selama 1 tahun pasien tidak pernah kontrol ke rumah sakit ataupun minum obat. Tahun 2009, pasien dirawat kembali di rumah sakit jiwa islam klender, 2 minggu sebelum masuk rumah sakit menurut keluarga pasien tampak gelisah, marah-marah dan membuang barang-barang yang berada disekitarnya. Saat itu, pasien mencurigai suaminya berselingkuh dengan wanita lain. Pasien bercerita kecurigaannya terhadap suaminya kepada adik pasien, namun setelah dipastikan oleh adiknya, pasien mengatakan ah lo mah ga percaya sama gue. Setelah itu, pasien lebih sering memukul suaminya karena pasien merasa curiga kepada suaminya dan pasien ingin kabur dari rumah karena merasa terancam karena kecurigaannya. Keadaan pasien semakin memburuk, pasien semakin sulit untuk tidur, setiap malam selalu mondar-mandir di dalam rumah, akhirnya suami memutuskan untuk di rawat. Tahun 2013, adik pasien mengatakan bahwa pasien pernah mengalami serangan stroke, namun adik pasien tidak begitu mengetahui kejadiannya, karena yang mengurus pasien pada saat itu almarhum suaminya. Tahun 2014, keadaan pasien tidak stabil. Pasien marah-marah dengan suaminya, saat marah pasien mengemasi barang-barangnya dan membuangnya. Namun, dicegah oleh suaminya. Pasien juga kurang tidur sehingga keluarga memutuskan untuk dirawat kembali. Pasien di rawat selama 2 minggu. Pada bulan oktober suami pasien sakit berat dan dirawat di RS. Pada saat itu menurut keluarga keadaan pasien stabil, hingga akhirnya pasien sakit kembali setelah suaminya meninggal tanggal 7 Desember 2014 karena penyakitnya.Januari 2015, pasien semakin menunjukkan perubahan perilaku. Menurut adiknya, pasien mulai marah-marah dan mudah tersinggung. Jika ada hal yang tidak disukai pasien langsung marah dan mengumpulkan barang-barang yang dia tidak suka lalu dibuang ke tempat sampah. Hal seperti ini sempat beberapa kali terjadi saat adik pasien sedang bermain ke rumah pasien.

b. Gangguan MedikPasien tidak memiliki gangguan bawaan sejak lahir, tidak pernah mempunyai riwayat kejang sebelumnya. Pasien pernah dirawat karena mengalami serangan stroke tahun 2013 dan menyebabkan kelumpuhan pada tangan dan kaki kiri namun keadaan jiwa pasien saat itu tidak memburuk.

c. Gangguan Zat PsikoaktifPasien mulai merokok sejak masih muda, pasien dan keluarga lupa saat usia berapa. Pasien tidak pernah menggunakan narkoba dan obat-obatan terlarang dan tidak mengkonsumsi alkohol.

5. Skema Perjalan Penyakit

2005 2008 2009 2013 2014

6. Riwayat Pribadi Sebelum Sakita. Riwayat Prenatal dan perinatalMenurut ibu pasien, selama kehamilan ibu pasien dalam sehat, tidak pernah mengalami gangguan kesehatan baik fisik maupun psikis. Pasien dilahirkan dalam keadaan cukup bulan dan di lahirkan secara normal dibantu oleh bidan di dekat rumah. Pada saat lahir bayi langsung menangis. Pasien merupakan anak yang dikehendaki orangtuanya. Tidak pernah ada sakit kejang atau penyakit lainnya yang bermakna. Tidak ada kecelakaan yang bermakna, riwayat operasi tidak ada.

b. Masa Kanak kanak dini/awal (0 - 3tahun)Pasien diasuh oleh ibu kandungnya dan diberikan ASI hingga usia 1 tahun. Mendapat perhatian penuh dari ibunya yang merawat dirinya.selama bayi pasien tidak mengalami sakit yang serius ataupun trauma.

c. Masa kanak kanak Pertengahan ( 3 7 tahun )Pasien mudah bergaul dengan teman disekitar rumahnya, pasien senang bermain. Pasien tumbuh dan kembang sesuai dengan anak seusianya. Perkembangan fisik pasien sama dengan anak sebayanya. Pasien masuk taman kanak-kanak usia 5 tahun. Pasien tidak mempunyai kebiasaan buruk dan tidak memiliki ketakutan terhadap sesuatu.d. Masa Kanak Akhir ( 7 11 tahun ) Pada saat duduk di bangku sekolah dasar keluarga mengaku prestasinya kurang baik. Saat kelas 1 SD pasien sempat tidak naik kelas dan tidak melanjutkan pendidikannya dikarenakan tidak ada biaya.

e. Masa Remaja Hubungan SosialPasien termasuk anak yang memiliki banyak teman dan mudah bergaul, walaupun pasien tidak melanjutkan sekolahnya. Pasien suka diajarkan belajar membaca dan menulis dengan anak ibu tirinya. Hubungan dengan keluarga tidak terlalu baik, karena pasien lebih senang tinggal dengan bude dibandingkan dengan ibunya. Menurut ibu tirinya, pasien suka cerita bahwa ibu kandungnya memperlakukan anaknya tidak adil dan pasien merasa dikucilkan dibandingkan kedua saudaranya.

Perkembangan motorik dan kognitifDalam perkembangan fisik, pasien terlihat sesuai dengan usianya, tidak tampak adanya gangguan dalam perkembangannya. Walaupun pasien tidak bersekolah, pasien tetap ingin belajar, dalam perkembangan kognitifnya tidak terlihat adanya gangguan.

f. Gangguan emosi dan fisikPasien termasuk anak yang pendiam jika ada masalah. Pasien termasuk orang cuek dan tidak terlalu memikirkan hal yang tidak penting.

g. Riwayat pendidikanPasien tidak lulus sekolah ketika SD, hanya sampai kelas 1 SD dan ketika kenaikan kelas, pasien tidak naik kelas dan memutuskan tidak melanjutkan sekolah karena alasan tidak memiliki biaya.

h. Riwayat PekerjaanPasien pernah bekerja sebagai pedagang, dia berjualan kelontongan di pasar. Kerjaannya tidak menetap. Saat pasien berusia 20 tahun, pasien mengasuh anak ibu angkatnya, karena rumah pasien bersebelahan dengan ibu angkatnya.

i. Riwayat pernikahanPasien pernah menikah 2 kali, dari suami yang pertama mempunyai 2 anak laki-laki. Pasien bercerai saat usia 19 tahun, pasien dan keluarga tidak menceritakan alasan perceraian. Lalu pasien menikah lagi saat usia 25 tahun dengan tetangga depan rumahnya, dengan suami kedua tidak memiliki anak.

j. Riwayat keagamaanPasien mengaku beragama Islam. Pasien tumbuh dalam lingkungan beragama Islam, sejak kecil pasien sudah diajarkan agama dan pasien tahu menjalankan perintah agama.

k. Riwayat psikoseksualPasien tidak pernah mengalami penyiksaan seksual, pasien mengetahui tentang seks dengan cara mencari tahu sendiri, keluarga tidak memberikan pengetahuan tentang seks.

l. Riwayat aktivitas sosialPasien termasuk anak yang memiliki banyak teman dan mudah bergaul, walaupun pasien tidak melanjutkan sekolahnya. Pasien suka diajarkan belajar membaca dan menulis dengan anak ibu tirinya. Hubungan dengan keluarga tidak terlalu baik, karena pasien lebih senang tinggal dengan bude dibandingkan dengan ibunya. Menurut ibu tirinya, pasien suka cerita bahwa ibu kandungnya memperlakukan anaknya tidak adil dan pasien merasa dikucilkan dibandingkan kedua saudaranya.

m. Riwayat hukumPasien tidak pernah terlibat dalam pelanggaran hukum.n. Riwayat KeluargaPasien adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Pasien mempunyai 4 saudara tiri dari ibu yang berbeda. Pasien paling dekat dengan adik tiri yaitu bapak nuryanto. Pasien memiliki ibu angkat yang bernama ibu toyo, yang lebih sering berkomunikasi dengan pasien daripada ibu kandungnya.Dalam keluraga tidak ada yang pernah mengalami gejala yang sama dengan pasien, baik dari pihak ibu maupun pihak ayah.

SKEMA KELUARGA

o. Riwayat kehidupan sekarang Pasien saat ini tinggal sendiri, setelah suami pasien meninggal tanggal 7 Desember 2014. Pasien tampak tidak pernah mengobrol dengan pasien-pasien yang lain.

III. STATUS MENTAL1. Deskripsi Umuma. Penampilan UmumPasien perempuan 46 tahun, memiliki postur sedang, tubuh kulit sawo matang, rambut hitam pendek dan teracak-acak, terlihat sekitar mata kehitaman. Pasien berpenampilan tampak seperti usianya, saat diwawancara pasien menggunakan pakaian kaos berwarna pink dengan celana panjang berwarna cream. serta menggunakan sendal, kuku jari tangan dan kaki terpotong rapi, pasien terlihat tidak memperhatikan penampilan.

b. Aktivitas dan Perilaku PsikomotorSelama wawancara, pasien duduk bersampingan dengan pemeriksa dengan tenang, kadang pasien bersikap ramah dan kadang tidak mau diajak bicara. Pasien tidak kooperatif saat diajak wawancara, tidak semua pertanyaan dijawab dengan baik oleh pasien. kontak mata antara pasien dan pemeriksa kurang baik.

c. Pembicaraan Volume: Menurun Irama: Teratur Kelancaran: Artikulasi & Intonasi kurang jelas Kecepatan: Sedang

d. Sikap Terhadap PemeriksaTidak kooperatif, beberapa kali tidak sopan, menjawab pertanyaan dengan tidak baik dan acuh, kontak mata sedikit ke arah pemeriksa, perhatian mudah teralih.

2. Keadaan Afektif Mood : Iritabel Afek : Menumpul Keserasian: Serasi3. Gangguan Persepsi a. Halusinasi : Auditorik : Ada (setiap malam, pasien mendengar suara yang membangunkan pasien dan menyuruh pasien untuk solat malam) Visual: Tidak ada Taktil: Tidak ada Olfaktorik: Tidak ada Gustatorik: Tidak adab. Ilusi: tidak adac. Derealisasi: Tidak adad. Depersonalisasi: Tidak Ada

4. Gangguan Pikiran1) Proses Pikira. Produktivitas: Miskin ideb. Kontinuitas Blocking: Tidak Ada Asosiasi Longgar: Ada Inkoherensi: Tidak ada Flight of idea: Tidak ada Word Salad: Tidak Ada Neologisme: Tidak Ada2) Isi Pikira. Preokupasi: Tidak ada b. Gangguan Isi pikir Waham bizarre: Tidak ada Waham sistematik: Tidak ada Waham Nihilistik: Tidak ada Waham Somatik: Tidak ada Waham Paranoid: Waham Kejaran: Ada (pernah ingin kabur dari rumah, karena merasa terancam) Waham Kebesaran: Ada (pasien pernah merasa menjadi penyanyi, dan punya album) Waham Rujukan: Tidak ada Waham Dikendalikan : Thought of insertion: Tidak Ada Thought of broadcasting: Tidak Ada Thought of withdrawal: Tidak Ada Thought of control: Tidak Ada Waham Cemburu: Ada (pasien cemburu dengan suaminya, merasa suaminya berselingkuh)

5. Fungsi Kognitif dan Penginderaana. Kesadaran : Compos Mentisb. Orientasi Waktu : Buruk (Pasien tidak mengetahui waktu,hari, tanggal, bulan dan tahun sekarang) Tempat: Baik (pasien mengetahui di mana ia berada saat ini) Orang : Baik (Pasien dapat mengenali pemeriksa)c. Konsentrasi: Buruk, pasien tidak dapat melakukan pengurangan yang diberikan pemeriksa (seven serial test.)d. Daya Ingat Jangka panjang: Baik (mampu menceritakan masa remaja pernah mengurus anak ibu angkatnya) Jangka pendek: Baik (mampu mengingat menu makan paginya) Segera: Baik (mampu mengingat nama 3 benda yang baru saja disebutkan)e. Intelegensi & Pengetahuan Umum: Baik (Pasien mengetahui tanggal kemerdekaan Indonesia)f. Visuospasial berbentuk: Buruk (pasien tidak dapat menggambar dua bangunan dua dimensi yang berhimpit)g. Pemikiran abstrak: Buruk (pasien tidak dapat memberikan arti dari besar pasak daripada tiang)6. Daya Nilai: Penilaian Sosial : Buruk (selama dirawat, pasien tidak mudah berteman dengan pasien lain). Uji Daya Nilai: Baik (Jika pasien melihat dompet yang jatuh di jalan maka pasien tidak akan mengambil).7. Reality Test Ability (RTA): Terganggu, karena adanya halusinasi dan waham8. Tilikan : Derajat I (pasien tidak tahu dirinya sakit)9. Taraf Dapat Dipercaya : Tidak dapat dipercaya

IV. STATUS FISIK1. Status Generalis Keadaan umum: Baik Kesadaran: Compos mentis Tanda Vital Tekanan darah: 160/100 mmHg Suhu: 360 C. Nadi : 80 x/menit regular Pernapasan: 20 x/menit2. Status Neurologi1. Gangguan rangsangan meningeal: Tidak ada2. MataGerakan : Baik ke segala arahBentuk pupil: Isokor Refleks cahaya: +/+3. MotorikKananAtas dan BawahKiriAtas dan Bawah

TonusNormal

Kekuatan554 4

KoordinasiNormal

Reflex Normal

V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA1. Riwayat Psikiatri:a. Pasien marah-marah tanpa sebabb. Gelisahc. Terkadang tampak murungd. Berbicara kacau dan tidak jelase. Sulit tidur

2. Status Mental: Kesadaran: Compos mentis Mood: Iritabel Afek: Menumpul Keserasian: Serasi Gangguan persepsi: Halusinasi auditorik Gangguan proses pikir: Asosiasi Longgar Gangguan isi pikir: Waham paranoid (kebesaran, kejaran) Waham cemburu RTA (Reality testing ability): Terganggu Tilikan: Derajat I Taraf dapat dipercaya: Tidak Dapat dipercaya\VI. FORMULA DIAGNOSIS1. Aksis I: Pada pasien ini ditemukan : Halusinasi Auditorik : Ada (setiap malam, pasien mendengar suara yang membangunkan pasien dan menyuruh pasien untuk solat malam) Waham Kejaran: Ada (pernah ingin kabur dari rumah, karena merasa terancam) Waham Kebesaran: Ada (pasien pernah merasa menjadi penyanyi, dan punya album) Gangguan pada proses pikir : miskin ide, asosiasi longgar. Gangguan suasana perasaan : kadang tiba-tiba menangis dan tampak murungBerdasarkan ikhtisar penemuan bermakna tersebut maka kasus ini digolongkan ke dalam Gangguan Jiwa. Gangguan kejiwaan ini di kelompokkan sebagai Gangguan Mental dan Perilaku. Maka menurut PPDGJ 3, Gangguan Mental dan Perilaku ini dapat digolongkan Skizoafektif tipe depresif sesuai dengan tabel kriteria diagnosis sebagai berikut:Kriteria DiagnosisHasil

1. Harus ada satu gejala berikut yang amat jelas:a. Thought echo, thought insertion or thought withdrawal, thought broadcastingb. Delusion of control, delusion of influence, delusion of passivity, delusional perception.c. Halusinasi auditorikd. Waham-waham menetap jenis lain yang dianggap penduduk setempat dianggap tidak wajar atau mustahilTidak ada

Tidak ada

AdaAda

2. Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelasa. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa sajab. Arus piker yang terputus atau mengalami sisipan yang berakibat inkoherensi atau neologismec. Perilaku katatonikd. Gejala-gejala negatif

AdaTidak ada

Tidak adaAda

3. Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebihTerpenuhi

4. Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadiAda

Kriteria Diagnosis Schizofrenia ParanoidKriteria DiagnosisHasil

1. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia2. Sebagai tambahan :A. Halusinasi dan/atau waham harus menonjol.a.Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa pluit, mendengung, atau bunyi tawa.Terpenuhi

Ada

b.Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau lain-lain perasaan tubuh; halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol;c.Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan (delusion of control), dipengaruhi (delusion of passivity), dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam, adalah yang paling khas.B.Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata/tidak menonjol.Tidak Ada

Ada

Tidak Terpenuhi

5. Aksis II: Tidak ada6. Aksis III: Pasca Stroke7. Aksis IV: Masalah dengan primary support group (keluarga)8. Aksis V:Saat ini GAF 60-51(gejala sedang (moderate), disabilitas sedang) Pekerjaan : Dalam pekerjaan, pasien kurang dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Sosial : Pasien kurang berinteraksi baik dengan pasien lain, bersikap acuh dengan perawat dan dokter. Memanfaatkan waktu luang : waktu luang dimanfaatkan hanya tidur.

VII. EVALUASI MULTIAKSIS Aksis I: Skizoafektif tipe depresif (F25.1) Aksis II: Tidak ada Aksis III: Pasca Stroke Aksis IV: primary support group Aksis V: GAF GAF 60-51 (gejala sedang (moderate), disabilitas sedang).

VIII. DIAGNOSA KERJASkizoafektif tipe depresif (F25.1)

IX. DAFTAR PROBLEM1. Problem organobiologik: pasca stroke2. Problem psikologik dan perilaku: Halusinasi auditorik Waham Paranoid (kebesaran dan kejaran) wahan curiga Susah diajak bicara, miskin ide, asosiasi longgar Tampak murung3. Problem Keluarga: Ada

X. PROGNOSIS Ad vitam: bonam Ad functionam: ad bonam Ad sanationam: dubia ad malam

a. Faktor yang memperberat : Minum Obat tidak teratur

b. Faktor yang memperingan : Keluarga pasien mendukung untuk sembuh

XI. RENCANA TERAPI a. Farmakoterapi Risperidon 2 x 2mg Amlodipin 2 x 10 mg

b. Terapi Psikososiala. Terapi Supportif Memberi dukungan dan perhatian kepada pasien dalam menghadapi masalah serta memberikan dorongan agar pasien lebih terbuka bila mempunyai masalah dan jangan memperberat pikiran dengan menanggapi sebuah masalah terlalu berlebihan. Memberi dukungan pada pasien untuk meminum obat secara teratur. b. c. Edukasi Keluarga Memberi penjelasan kepada keluarga untuk bersama-sama membantu dan mendukung kesembuhan baik mental, jiwa, emosi, dan rohani pasien dalam kesinambungan dengan pemulihan

Lampiran 1

FOLLOW UP

Tanggal

1 Februari 2015S : tidak mau lama-lama bercerita, lebih baik tidur , tampak murung dan tiba-tiba menangisO : Mood : iritabel Afek :menumpul Keserasian: serasi Persepsi: auditorik (?) perlu observasi Isi pikir : waham curiga (+), waham paranoid (?) perlu observasi RTA : terganggu Tilikan : Derajat 1 Taraf dapat dipercaya : tidak dapat dipercaya

A : Skizoafektif tipe depresif

P : Risperidone 2 x 2 mg Amlodipin 2 x 10 mg

2 Februari 2015S : lebih baik dari hari kemarin, kurang berinteraksi dengan orang lainO : Mood : iritabel Afek : menumpul Keserasian: serasi Persepsi: auditorik (+) Isi pikir : waham curiga (+), waham paranoid (+) waham kebesaran dan kejaran RTA : terganggu Tilikan : Derajat 1 Taraf dapat dipercaya : tidak dapat dipercaya

A : Skizoafektif tipe depresif

P : Risperidone 2 x 2 mgAmlodipin 2 x 10 mg

3 Februari 2015S : lebih baik dari hari kemarin, O : Mood : iritabel Afek : menumpul Keserasian: serasi Persepsi: auditorik (+) sudah tidak ada yang membangunkan Isi pikir : waham curiga (+), waham paranoid (+) waham kebesaran RTA : terganggu Tilikan : Derajat 1 Taraf dapat dipercaya : tidak dapat dipercaya

A : Skizoafektif tipe depresif

P : Risperidone 2 x 2 mg Amlodipin 2 x 10 mg

MINI-MENTAL STATE EXAM (MMSE)

Nama Pasien: Ny. S ( Perempuan ) Umur: 46 tahunPendidikan: SD. Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga

Tanggal : Item Tes Nilai maks. Nilai

ORIENTASI

1 Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), hari apa? 5 3

2 Kita berada dimana? (negara), (propinsi), (kota), (rumah sakit), (lantai/kamar) 5 4

REGISTRASI

3 Sebutkan 3 buah nama benda (Pulpen, kertas, buku), tiap benda 1 detik, pasien disuruh mengulangi ketiga nama benda tadi. Nilai 1 untuk tiap nama benda yang benar. Ulangi sampai pasien dapat menyebutkan dengan benar dan catat jumlah pengulangan 3 3

ATENSI DAN KALKULASI

4 Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar. Hentikan setelah 5 jawaban. Atau disuruh mengeja terbalik kata WAHYU (nilai diberi pada huruf yang benar sebelum kesalahan; misalnya uyahw=2 nilai) 5 1

MENGINGAT KEMBALI (RECALL)

5 Pasien disuruh menyebut kembali 3 nama benda di atas 3 0

BAHASA

6 Pasien diminta menyebutkan nama benda yang ditunjukkan ( pensil, arloji) 2 2

7 Pasien diminta mengulang rangkaian kata : tanpa kalau dan atau tetapi 1 1

8 Pasien diminta melakukan perintah: Ambil kertas ini dengan tangan kanan, lipatlah menjadi dua dan letakkan di lantai. 3 3

9 Pasien diminta membaca dan melakukan perintah Angkatlah tangan kiri anda 1 1

10 Pasien diminta menulis sebuah kalimat (spontan) 1 1

11 Pasien diminta meniru gambar di bawah ini (segi-lima)1 0

Skor Total 30 19

MMSE = 18Status Ujian PsikiatriPage 20