nanda

94
Identifikasi Masalah 1. Budi, laki-laki, 12 bulan dirawat di Rumah Sakit kearena diare 2. Empat hari sebelumnya, pasien muntah non projectile sebanyak 6 kali per hari, dia memuntahkan apa saja yang dia makan. 3. Tiga hari sebelumnya, pasien mengalami diare sebanyak 10 kali per hari sebanyak setengah gelas setiap defekasi, tidak di temukan darah atau mukuss, dan frekuensi muntahnya menurun/ 4. Selama empat hari tersebut dia sering minum dan di beri air putih, ddia juga mengalami demam ringan 5. Kemarin kondisinya terlihak memburuk, masih diare tetapi tidak muntah. 6. Delapan jam yang lalu, jumlah urinnya berkurang dari jumlah yang biasanya. 7. Keluarga budi tinggal di daerah kumuh 8. Pemeriksaan fisik Patient looks severely ill, compos mentis but weak, BP 70/50mmHg, RR 38x/m, HR 144x/m regular but weak,body temperature 38,7 0 C, BW 8,8 kg, BH 75cm. Head : Hollow eyed, no tears drop, and dry mouth. Thorax : similar movement on both side, retraction (-/-), vesicular breath sound, normal heart sound. Abdomen : Flat, shuffle, bowel sound was increase. Liver was palpable 1cm below arcus costa and xiphoid processus, spleen

Upload: annisa-nanda-putri

Post on 06-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sds

TRANSCRIPT

Identifikasi Masalah1. Budi, laki-laki, 12 bulan dirawat di Rumah Sakit kearena diare2. Empat hari sebelumnya, pasien muntah non projectile sebanyak 6 kali per hari, dia memuntahkan apa saja yang dia makan.3. Tiga hari sebelumnya, pasien mengalami diare sebanyak 10 kali per hari sebanyak setengah gelas setiap defekasi, tidak di temukan darah atau mukuss, dan frekuensi muntahnya menurun/4. Selama empat hari tersebut dia sering minum dan di beri air putih, ddia juga mengalami demam ringan5. Kemarin kondisinya terlihak memburuk, masih diare tetapi tidak muntah.6. Delapan jam yang lalu, jumlah urinnya berkurang dari jumlah yang biasanya.7. Keluarga budi tinggal di daerah kumuh8. Pemeriksaan fisikPatient looks severely ill, compos mentis but weak, BP 70/50mmHg, RR 38x/m, HR 144x/m regular but weak,body temperature 38,70C, BW 8,8 kg, BH 75cm.Head : Hollow eyed, no tears drop, and dry mouth.Thorax : similar movement on both side, retraction (-/-), vesicular breath sound, normal heart sound.Abdomen : Flat, shuffle, bowel sound was increase. Liver was palpable 1cm below arcus costa and xiphoid processus, spleen unpalpable. Positive turgor. Redness skin surrounding anal orifice.Extremities : cold hand and feet.9. Pemeriksaan LaboratoriumHb 12,8g/dl, WBC 9.000/mm3, differential count : 0/1/16/48/35/0.Urine routineMacroscopic : yellowish colour,Microscopic : WBC (-), RBC (-), Protein (-)Faeces routineMacroscopic : water more than waste material, blood (-), mucous (-)WBC : 2-4/WF, RBC (-)

Analisis Masalah1. a. Bagaimana hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan yang di alami Budi?i. Hubungan dengan umur, jenis kelamin, tempat tinggal Umur : paling sering terjadi pada anak anak terutama yang berusia >DIARE

Proses Penularan Penyakit DiareAgent infeksius yang menyababkan penyakit diare biasanya ditularkan melalui jalur fekaloral terutama karena : 1. Menelan makanan yang terkontaminasi (terutama makanan sapihan) atau air.2.Kontak dengan tangan yamg terkontaminasi.

Beberapa faktor yang dikaitkan dengan bertambahnya penularan kuman entero patogen perut termasuk :1. Tidak memadainya penyediaan air bersih.2. Pembuangan tinja yang tidak higienis3. Vektor4. Aspek sosial ekonomi.c. Dampak1. Kehilangan air dan elektrolit (terjadi dehidrasi) yang mengakibatkangangguan keseimbangan asam basa (asidosis metabolik, hipokalemia).2. Gangguan giziSelama sakit sering terjadi gangguan gizi dengan akibat penurunan berat badan dalam waktu yang singkat oleh karena : Makanan sering dihentikan oleh orangtua karena takut diare/muntah bertambah hebat. Orang tua hanya memberikan air teh saja. Walaupun susu diteruskan sering diencerkan dalam waktu yang lama. Makanan yang diberikan sering tidak dapat dicerna dan diabsorpsi dengan baik karena adanya hiperperistaltik.

3. Hipoglikemia 2-3 % dari anak-anak diare. Jarang terjadi pada anak dengan gizi baik namun sering terjadi pada anak dengan KKP (Kurang Kalori Protein). Hipoglikemi terjadi karena penyimpanan / persediaan glikogen dalam hati terganggu dan kadang disebabkan adanya gangguan absorpsi glukosa.

4. Gangguan sirkulasi darahAkibat diare dengan/tanpa muntah-muntah dapat terjadi gangguan sirkulasi darah berupa syok hipovolemik. Hal ini menyebabkan perfusi jaringan berkurang dan dapat menyebabkan hipoksia asidosis bertambah berat, dapat mengakibatkan perdarahan dalam otak, kesadaran menurun (soporokomateus) dan bila tidak segera ditolong penderita dapat meninggal.

3. Mekanisme hubungan muntah dan diareLingkungan kumuh ( sanitasi buruk)Memungkinkan transmisi virus secara fecal-oralVirus masuk ke lambung dan duodenumInfeksi berlanjut ke ujung distal ileum dan kolonRangsangan untuk muntahdiare

2. a. Bagaimana etiologi dan mekanisme dari muntah yang dia makan yang bersifat non projectile sertas 6 kali sehari?MuntahMuntah adalah salah satu refleks kompleks yang diperantarai oleh pusat muntah di medulla oblongata. Muntah proyektil terjadi apabila pusat muntah dirangsang secara langsung, dan sering oleh peningkatan Tekanan intra cranial (TIK). Muntah proyektil dapat terjadi stenosis pilorus. Muntah berwarna hijau kekuningan menandakan obstruksi di bawah ampula Vateri.a. Penyebab:* Muntah muncul sebagai respon terhadap: distensi berlebihan lambung atau duodenum iritasi lambung atau duodenum rangsangan kimiawi oleh emetik (bahan yang menyebabkan muntah) perangsangan langsung bagian-bagian otak yang terletak dekat dengan pusat muntah di otak obat-obatan tertentu* Penyebab muntah setelah masa neonatusa) Faktor psikogenikb) Faktor infeksi: appendisitis, peritonitis, divertikulitis, adenitis mesenterial, infeksi traktus urinarius akut, hepatis.c) Faktor lain : invaginasi, kelainan intrakranial, kelainan endokrin, epidemic vomiting, cycling vomiting, intoksikasi, refleks.

Virus masuk kedalam tubuh bersama makanan dan minuman

Virus sampai kedalam sel epitel usus halus dan menyebabkan infeksi jonjot-jonjot (villi) usus halus

pelepasan lokal mediator inflamasi dari mukosa yang rusak

signal aferen vagal

pusat muntah di Medulla Oblongata

serabut eferen yg terkait dengan muntah disalurkan lewat syaraf frenikus, syaraf spinalis dan eferen khusus dari vagus ke otot lurik di faring dan laring

muntah

VOMIT

1. Muntah

MEKANISME MUNTAH

Infeksi pada vili ususPe peristaltik u/ membersihkanRefluks ke lambungRelaksasi LESMuntah

VERSI 2

VIRUS

IRITASI GIT PROKSIMAL

INFALAMASI

AKTIVASI SHT3 ( KEMORESEPTOR PUSAT MUNTAH )

TRIGGER M.OBLAGANTA

MUNTAH Receptors on the floor of the fourth ventricle of the brain represent a chemoreceptor trigger zone, known as the area postrema, stimulation of which can lead to vomiting. The chemoreceptor trigger zone at the base of the fourth ventricle has numerous dopamine D2 receptors, serotonin 5-HT3 receptors, opioid receptors, acetylcholine receptors, and receptors for substance P. Vagal and enteric nervous system inputs that transmit information regarding the state of the gastrointestinal system. Irritation of the GI mucosa by chemotherapy, radiation, distention, or acute infectious activates the 5-HT3 receptors of these inputs. In this scenario the mechanism:

Non projectile vomitting : Definisi : Refluks muntah pada anak belum sempurna karena refluks isi lambung dan duodenum.DAN menandakan blm terjadinya obstruksi ( penyempitan)Pada projective biasanya terjadi obstruksi karena peningkatan intra abdomen

c. Ia muntah setiap kali mencoba makan, hal tersebut kemungkinan terjadi akibat :Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare dan dapat disebabkan oleh lambung yang turut meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit.sehingga dengan adanya peradangan dilambung maka makanan yang masuk ke kerongkongan akan langsung dilkeluarkan tanpa dapat dicerna terlebih dahulu didalam lambung. Terjadi kontraksi daerah mukosa lambung yang teriritasi sehinggameransang lagi terjadinya muntah. Makanan yang masuk juga menyebabkan terisinya lambung, tepatnyaterjadi distensi visera yang sedang radang sehingga merangsang saraf-saraf muntah juga. -> makanan masuk langsung dikeluarkan

d. Komplikasi/ Dampak- Dehidrasi dan alkalosis- karena tidak dapat makan dan minum dapat terjadi ketosis- ketosis akan menyebabkan asidosis dan kemudian rejatan- bila muntah sering dan hebat, akan timbul ketegangan otot dinding perut,

.

b. MekanismeRangsangan pada lambung/duodenumImpuls aferenAferen vagus

Pusat muntah di medulla oblongataImpuls eferenRefleks muntah

b. Bagaimana hubungan muntah non projectile dengan gejala-gejala yang dialami Budi?3. a. Bagaimana klasifikasi feses pada kasus ini?b. Bagaimana mekanisme pembentukan feses secara normal pada bayi yang berusia 12 bulan?Berikut ini adalah proses pencernaan manusia:# MULUTDalam rongga mulut, makanan dikunyah oleh gigi dengan bantuan lidah. Enzim yang membantu pencernaan di dalam rongga mulut adalah enzim amilase yang berfungsi untuk mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula.# KERONGKONGANDari mulut, makanan masuk ke kerongkongan, makanan didorong oleh otot kerongkongan ke lambung. Gerakan otot kerongkongan yang mendorong mkanan masuk ke lambung disebut gerakan peristaltik# LAMBUNGDi dalam lambung, makanan dicerna dengan bantuan enzim pepsin yang berfungsi mengubah protein menjadi pepton. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang berfungsi untuk membunuh kuman penyakit dan mengaktifkan pepton. Makanan yang telah dicerna di lambung akan berubah menjadi halus dan bergerak menuju usus halus# USUS HALUSUsus halus merupakan tempat penyerapan makanan. Usus halus terdiri dari 3 bagian, yaitu usus dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerap. Di dalam usus halus sendiri terdapat 2 proses pencernaan, yaitu proses pencernaan kimiawi dan proses penyerapan makanan. Di dalam usus dua belas jari terdapat getah pankreas yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Getah pankreas mengandung enzim amilase, tripsin, dan lipase. Proses penyerapan sari makanan terjadi di usus penyerapan. Di dalam usus penyerapan terdapat vili yang banyak mengandung pembuluh darah. Vili ini yang menyerap sari makanan.# USUS BESARSetelah melewati usus besar, sisa makanan akan masuk ke usus besar dan mengalami pembusukan. Proses pembusukan ini dibantu oleh bakteri escherichia coli. Setelah itu, sisa makanan dikeluarkan melalui anus dalam bentuk tinja.c. Mengapa frekuensi muntah Budi menurun saat diare?4. a. Bagaimana system keseimbangan elektrolit pada bayi berusia 12 bulan?A.Volume Cairan Tubuh :

Jumlah cairan tubuh seorang laki-laki dewasa dengan berat badan (BB)ideal kira-kira 60% sementara pada orang gemuk lebih banyak lemakdaripada air sebagaimana wanita presentasenya lebih kecil sedangkanpadaorang kurus dan bayi relatif lebih besar.

Kalau kita lihat tabel dibawah ini maka tampak gambaran sebagai berikut : TOTAL BODY WATER------------------------------------------------------------- ! Infant ! Male ! Female !-------------------------------------------------------------Kurus ! 80% ! 65% ! 55% !------------------------------------------------------------Sedang ! 70% ! 60% ! 50% !-------------------------------------------------------------Gemuk ! 65% ! 55% ! 45% !--------------------------------------------------------------

Pada bayi malnutrition presentase cairan tubuhnya > 80% hal ini penting karena bayi sangat peka terhadap gangguan keseimbangan cairan ketimbang orang dewasa. Makin gemuk bayi maka makin mudah terjadi dehidrasi oleh karena jumlah cairan tubuh totalnya relatif lebih sedikit

B.Distribusi cairan tubuh:

Cairan tubuh terdiri dari :

1.Cairan intracellular (Intracellular Fluid)(ICF)2.Cairan extracellular(Extracellular fluid)(ECF)

Terdiri dari : a.Cairan intravascular b.Cairan interstitial

3.Cairan transcellular

Cairan intracellular dan extracellular dibatasi oleh dinding cell yang permeabel terhadap air agak permeabel terhadap natrium(Na) dan sedikit permeabel terhadap kalium(K) tetapi oleh karena sering bergabung dalam molekul yang besar maka dinding cell jadi impermeabel.

Cairan intravascular (plasma) dan interstitial dibatasi dinding kapiler yang permeabel terhadap air dan semua elektrolit sehingga kedua rongga tersebut dianggap continous compartment, hanya dalam vascular ada protein yang menyebabkan tekanan onkotik dapat menahan air dalam pembuluh darah.

Ad.1.Cairan intracellular merupakan bagian terbesar dari seluruh cairan tubuhdiperkirakan dua kali ECF pada orang dewasa sedangkan pada bayisebesar 4/3 x ECF

Ad 2.Cairan extracellular terdiri dari cairan interstitial dan intravascular dalamperbandingan 3:1 pada orang dewasa sedangkan pada bayi 5:1

Dewasa Bayi ----------------------------------------------------------------------------------- ICF | ECF | P | | ICF | ECF | P | -----------------------------------------------------------------------------------

40% ! 15% ! 5% ! ! 40% ! 25% ! 5% !------------------------------------------------------------------------------------- Total Body Water(TBW) Total Body Water(TBW) 60% xBB 70% xBB I = Interstitial P= Plasma

Cairan intravascular berada dalam :

a.Venous system 55%b.Areteriel system 10%c.Jantung, paru dan capillary bed 35%

Ini dapat dimengerti dalam keadaan berdiri lama dan tenang terjadi venous pooling terjadi reduksi volume arterial system ===> circulasi ke organ vital menurun ==> syncope.

Baik cairan intracellular maupun interstitial jumlahnya cukup besar dibandingkan cairan intravascular hal ini penting sebagai cadangan bila terjadi dehidrasi cairan intertitial/ intracellular ditarik kedalam intravascular.

Jantung sebagai pompa plasma sementara ginjal sebagai sensor atau pengatur volume plasma dimana ginjal laksana keran kalau cairan tubuh berlebihan keran terbuka sebaliknya bila berkurang keran tertutup.

ICF merupakan rongga tertutup sehingga terbatas kemampuannya untuk berkembang,keluar masuknya ICF satu-satunya jalan hanya via ECF. Perubahan kimiawi pada plasma menggambarkan perubahan pada ECF oleh karena merupakan satuan fungsionil. Perubahan pada ICF secara klinis sulit ditentukan satu-satunya organ yang menggambarkan pada ICF yaitu otak terlihat berupa gejala sakit kepala, bingung baik oleh karena penurunan atau peninggian ICF makanya perubahan cairan tubuh hanya ditetapkan secara klinis dari perubahan ECF umpama perubahan pada interstitial bisa terlihat adanya odem bila berlebihan atau lidah kering,mata cekung atau turgor jelek bila menurun.

Peningkatan jumlah plasma terlihat dari tekanan dalam arterial/venous. Bila kita bagi volume plasma dalam dua bagian atas forward dan backward compartment maka perubahan pada : backward compartment : terlihat dari perubahan tekanan venous dan volume cairan interstitial. Sedangkan perubahan pada forward compartment,terlihat pada tekanan aretei, nadi, ujung extrimitas(acral)dingin atau oliguri.

Ad.3 Cairan transcellular (Third space):

Adanya cairan transcellular oleh karena pengangkutan ECF melaluiepithel diperkirakan 1-5% BB atau 15 cc/ kg BB dari jumlah ini beradadalam saluran pencernaan 7cc/kgBB, dalam saluran empedu 2cc/kgBBdan sisanya dalam saluran getah bening.

Dalam keadaan normal jumlah ini tak berarti tetapi dalam kondisitertentu seperti trauma jaringan yang luas, peritonitis atau ileus jumlahini memerlukan perhatian khusus dalam terapi pengganti cairan danelektrolit.

Kehilangan cairan memasuki rongga ketiga ini (third space)disebutsquesterisasi.

Bila penyebab squesterisasi ini hilang maka cairan akan kembali ke ECFsecara berangsur-angsur dalam waktu 48-72 jam.

Dalam keadaan ini volume total cairan tubuh tak berkurang tetapibergeser (translokasi) kedalam rongga ketiga dan tak berfungsi, sehinggabisa muncul gejala berkurangnya volume ECF tanpa terlihat keluarnyacairan yang nyata.

Bila ginjal gagal melakukan fungsinya cairan rongga ketiga akan masukkedalam ECF bisa menimbulkan overload.

Hampir seluruh cairan yangdifiltrasi dalam ginjal dan disekresi oleh saluran cerna di reabsorbsi.

Phillip & Summershell menganggap saluran cerna sebagai entero systemiccycling of water and electrolyte.

Makan dan minum (2-3)L---> ECF (12-20)L--> sekresi usus(6-8)L----->absorbsi (7-8)L --->ECF.

Kalau terjadi gangguan absorbsi usus sepertiperadangan usus akan terjadi kehilangan cairan yang banyak.

Pada obstruksi usus dimana passage isi usus berhenti maka tekananintraluminar meningkat karena penumpukan cairan dan gas pada proksimal sumbatan sehingga absorbsi akan menurun sementara sekresi ususnaik dua kali lipat kedalam lumen usus sehingga terjadi distensi usus yang hebat akibatnya muntah muntah terjadi dehidrasi ECF dan hemokonsentrasi diikuti dengan kegagalan sirkulasi.

Distensi usus akan menyebabkan udem dinding usus--> kongesti venausus-->permeabilitas dinding usus meningkat-->toksin masuk ronggaperitonium--->peritonitis/perforasi dinding usus.

Dipekirakan defisit cairan yang timbul pada obstruksi usus sebesar 1500cc kalau baru terlihat dengan foto polos abdomen, tetapi bila telah jelastanda klinisnya diduga defisit cairan mencapai 2500 -3000 cc malah kalausudah ada gejala preshock/shockdiperkirakan 4000-6000 cc.

C. Komposisi cairan tubuh :

Bagian yang menyusun cairan tubuh disamping air juga zat-zat yangterlarut didalamnya terdiri dari elekrolit (ion Na,K,Cl,H,HCO3) dannonektrolit (glukose,urea,creatinine dan lain-lain).

Disebut elektrolit bila dalam larutan akan berdisosiasi menjadi atom-atombermuatan listrik(ion).

Dalam semua cairan tubuh apapun komposisi anion dan kation akan selaludalam jumlah yang sama.5. 6. Natrium merupakan kation yang lebih banyak dalam ECF,sedangkan kaliumdominan dalam ICF. Pada binatang yang complex termasuk manusia dindingcell mempunyai sistem pompa yang mendorong ion Na keluar cell yangcenderung memasuki cell (sodium pump) dan mendorong ion kaliumkedalam cell yang cenderung keluar cell. Ini berarti bahwa selama ronggaECF dipertahankan dalam komposisi tetap cell dapat mempertahankankomposisi konstant dengan mekanisme dalam dinding cell sendiri yangmemakai energi yang dihasilkan oleh metabolisme cell.

Elekrolit haruslah berada dalam kompartmentnya masing-masing dalam jumlah yang tepat agar cell tubuh dapat berfungsi normal, umpama bila kalium keluar dari cell individu akan lemah dan bila tak diganti mungkin bisa mati (myocard necrosis atau gagal circulasi ) karena otot dan syaraf tak aktif.

Dalam keadaan normal kalium sedikit keluar cell diganti oleh natrium masuk intra cell. Aktifitas ini menyebabkan impuls elektrokimia ditransmisi sepanjang serabut syaraf dan otot. Bila kalium tak ada dalam cell transmisi impuls tak terjadi, secara klinis terlihat depressi neuromuscular yang bisa berkembang jadi koma, pada usus tak ada peristaltik,otot-otot melemah dan ECG adanya hipokalimia yang nyata sampai henti jantung.

Tiap kompartment punya komposisi elekrolit tertentu : ----------------------------------------------------------------------------------- Intracellular Intravascular Interstitial -------------------------------------------------------------------------------------------- Kation Anion Kation Anion Kation Anion Na 142 Cl 104 Na 145 Cl 116 Na 10 Cl 15 K 5 HCO3 27 K 4 HCO3 27 K 135 HCO3 10 Ca 5 HPO4 2 Ca 3 HPO4 3 Ca 0 HPO4 83 Mg 3 SO4 1 Mg 2 SO4 2 Mg 42 SO4 14 Protein 16 Protein 1 Protein 75 org.acid 5 org.acid 5 org.acid 0

Total================================================= 155 155 154 154 187 187

Kelihatannya bahwa jumlah kation dan anion tiap kompartment selalu sama untuk keseimbangan elektrolit.Tampak juga K,Mg,Phosphat lebih banyak dalam ICF sedangkan NaCl dan HCO3 ion dominan di ECF.

b. Mengapa Budi sering minum terus-menerus?

4. Budi hanya air putih saja, hal ini bisa menyebabkan :1. Rehidrasi tidak adekuat. Bila terus diare dan muntah berlanjut dan tetap hanya minum air biasa, hal ini bisa mengakibatkan dehidrasi yang dialami Budi semakin berat yang mengacaukan homeostasis tubuh dan bisa berujung pada kematian.2. Tidak ada nutrisi yang dikonsumsi bisa berakibat malnutrisi. Hal ini juga sangat merugikan karena akan memperburuk keadaan sehingga budi semakin lemah dan bisa menurunkan fungsi imunitasnya.3. Bila terus berlanjut, dalm waktu 3 bulan akan terjadi atropi epitel usus karena disuse dan kurangnya zat-zat makanan yang diterima sel-sel epitel itu sendiri langsung dari lumen.

d. Bagaimana asupan nutrisi dan cairan yang diperlukan bayi usia 12 bulan?

MAKANAN UNTUK PERKEMBANGAN ANAK USIA 12-18 BULANASI saja tidak cukup untuk memenuhi zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuhnya, maka mulai usia ini perlu diperkenalkan beberapa jenis makanan padat yang disebut Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).

Pada usia 9-12 bulan, konsistensi makanan menjadi makanan semi-padat atau disaring, istilahnya tim saring. Usia ini kombinasi antara bubur susu, buah, tim saring. Makanan ini diberikan dengan tujuan untuk melatih kemampuan pergerakan rahang atas dan bawah dan melatih kemampuan mengunyah (penggunaan gigi apabila sudah ada). Selanjutnya dapat disajikan makanan dengan tekstur padat atau kasar. Makanan semi-padat/kasar disajikan 3-4 kali/hari dengan tambahan snack 1-2x/hari, seperti roti, buah. Snack adalah makanan yang disajikan diantara waktu makan yang umumnya mudah disiapkan, dan dapat dimakan sendiri oleh bayi.

Asupan zat-zat gizi yang lengkap masih terus dibutuhkan anak selama proses tumbuh kembang masih terus berlanjut. Zat gizi yang dibutuhkan anak usia 12-18 bulan adalah porsi makanan yang dikonsumsi yang ditambah, sesuai dengan pertambahan berat tubuhnya dan peniningkatan proses tumbuh kembang yang terjadi.Tubuh anak tetap membutuhkan semua zat gizi utama yaitu karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin dan mineral. Asupan makanan sehari untuk anak harus mengandung 10-15% kalori, 20-35% lemak, dan sisanya karbohidrat. Setiap kg berat badan anak memerlukan asupan energi sebanyak 100 kkal.Asupan lemak juga perlu ditingkatkan karena struktur utama pembentuk otak adalah lemak. Lemak tersebut dapat diperoleh antara lain dari minyak dan margarine.

Gizi seimbang dapat dapat dipenuhi dengan pemberian makanan sebagai berikut: Agar kebutuhan gizi seimbang anak terpenuhi, makanan sehari-hari sebaiknya terdiri atas ketiga golongan bahan makanan tersebut. (10-15% kalori, 20-35% lemak, dan sisanya karbohidrat. Setiap) Kebutuhan bahan makanan itu perlu diatur, sehingga anak mendapatkan asupan gizi yang diperlukannya secara utuh dalam satu hari. Waktu-waktu yang disarankan adalah: Pagi hari waktu sarapan. Pukul 10.00 sebagai selingan. Tambahkan susu. Pukul 12.00 pada waktu makan siang. Pukul 16.00 sebagai selingan Pukul 18.00 pada waktu makan malam. Sebelum tidur malam, tambahkan susu. Jangan lupa kumur-kumur dengan air putih atau gosok gigi.

Pada usia 9-12 bulan, konsistensi makanan menjadi makanan semi-padat atau disaring, istilahnya tim saring. Usia ini kombinasi antara bubur susu, buah, tim saring. Makanan ini diberikan dengan tujuan untuk melatih kemampuan pergerakan rahang atas dan bawah dan melatih kemampuan mengunyah (penggunaan gigi apabila sudah ada). Selanjutnya dapat disajikan makanan dengan tekstur padat atau kasar. Makanan semi-padat/kasar disajikan 3-4 kali/hari dengan tambahan snack 1-2x/hari, seperti roti, buah. Snack adalah makanan yang disajikan diantara waktu makan yang umumnya mudah disiapkan, dan dapat dimakan sendiri oleh bayi. Ibu dapat memberikan variasi snack dengan cara mengolah sendiri masakan .

Jika telah menginjak usia lebih dari 12 bulan, dapat diperkenalkan makanan sebagaimana orang dewasa konsumsi, namun penting adanya perkenalan makanan dilakukan satu per satu secara bertahap untuk memantau timbulnya alergi atau tidak, terutama untuk jenis telur, seafood, dan susu sapi. Hindari makanan yang menyebabkan tersedak (memiliki konsistensi keras) seperti kacang, anggur, wortel mentah.

Berikanlah makanan bervariasi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Daging, unggas (ayam), ikan, dan telur dapat diperkenalkan dini, karena mereka adalah sumber nutrisi yang dibutuhkan. Namun diingat sekali lagi, bahwa pemberian makanan ini harus dilakukan satu persatu untuk melihat ada atau tidak reaksi alergi.

Contoh : Hari senin memberikan tim ayam. Bila tidak ada masalah, lanjutkan sampai hari kamis (3-4 hari) untuk melihat reaksi alergi Apabila anak baik2 saja (tidak ada alergi), pada hari kamis/jumat, anak dapat diperkenalkan tim ayam dan ati. Lanjutkan sampai hari senin berikutnya. Apabila tidak ada masalah,anak dapat diberikan tim ayam + hati + telur, atau tim telur sajaSelanjutnya pengenalan makanan dilanjutkan seperti contoh di atas. Hal ini dilakukan untuk melihat adanya reaksi alergi.Hindarilah memberikan minuman dengan kadar nutrisi rendah seperti teh, kopi, dan minuman dengan kadar dula tinggi seperti soda. Pada minuman teh dan kopi terkandung komponen yang dapat mengganggu penyerapan zat besi. Minuman bersoda pun tidak dianjurkan, karena kadar nutrisinya yang rendah dan dapat membuat anak kenyang dan kehilangan nafsu makan. Batasi pemberian jus buah karena dikhawatirkan bayi merasa kenyang dan justru tidak mau makan makanan utama yang mengandung kadar gizi lebih tinggi.ASI memang memiliki kadar protein dan vitamin yang tinggi. Kandungan didalamnya memenuhi asupan nutrisi pada anak usia 0-24 bulan. Namun ASI memiliki kadar mineral rendah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak. Diantaranya seperti kadar zat besi dan zinc (seng). Pada usia 9-11 bulan, proporsi asupan nutrisi yang direkomendasikan untuk gizi dari makanan tambahan ASI adalah 97% untuk zat besi, 86% untuk zinc, 81% untuk fosfor, 76% untuk magnesium, 73% untuk natrium, dan 72% untuk kalsium (Dewey, 2001).Susu sapi segar sebaiknya baru diberikan setelah usia bayi mencapai 12 bulan karena risiko perdarahan dari usus dan rendahnya kadar zat besi di susu tersebut (Ziegler et al., 1990; Griffin and Abrams, 2001). Karena alasan yang sama, maka disarankan untuk memperkenalkan makanan yang berasal dari produk susu seperti keju, yoghurt, dan susu kering (yang dicampurkan dengan makanan lain, seperti makaroni skotel) pada usia lebih dari 12 bulan.Kemungkinan reaksi alergi akibat konsumsi makanan tinggi protein perlu dipertimbangkan sebelum memberi makanan pada bayi. American Academy of Pediatrics merekomendasikan bahwa bayi dengan riwayat alergi atau sensitivitas terhadap makanan cukup tinggi, direkomendasikan utnuk baru memperkenalkan susu sapi di atas usia 1 tahun, telur di atas usia 2 tahun, dan kacang-kacangan serta ikan diatas usia 3 tahun. Hal ini disebabkan karena penghindaran makanan yang dapat menyebabkan alergi dapat mencegah terjadinya dermatitis atopi (peradangan pada kulit akibat alergi) pada bayi dengan risiko tinggi menderita alergi.d. Bagaimana etiologi dan mekanisme demam pada kasus ini?. DemamPenyebab: Pembentukan panas berlebihan (keadaan hipermetabolik). Berkurangnya pengeluaran panas (penggunaan obat, kelainan neurologi, dehidrasi). Perubahan termostart sentral (infeksi dan inflamasi). Demam yang tidak diketahui penyebabnya.

Demam yang dialami oleh Budi kemungkinan disebabkan oleh adanya infeksi & dehidrasi akibat diare yang dialaminya. Mekanisme demam yang dialami Budi :Diare Dehidrasi Pengeluaran panas Infeksi MOPelepasan sitokinin (IL 1, IL6, TNF-alpha)Aktivasi jalur arakidonatdemamProduksi PGE2Peningkatan set point di hipotalamus

7. a. Mengapa kondisi Budi terlihat semakin memburuk serta tidak muntah padahal masih diare?Karena 1. perjalanan penyakit dan mek pertahanan tubuh untuk mengeluarkan agen penginfeksi melalui muntah dan diare Ingat: lambung+ duodenum = GI atas, barti muntah = mek pertahanan GI atas!Catatan! Di Ileum (distal usus kecil) sudah tidak ada saraf yg berespon thd muntah saat virus menginvasi ileum muntah tidak ada tapi ada diare Diare = bag. pertahanan GIT bawah untuk mengeliminasi mikroorganisme keluar dari usus halus dan colon 2. banyak kehilangan elektrolit (esp. Na+) dari diare yang dialami serta tidak adekuat suplai cairan pengganti elektrolit yang diberikan(hanya air biasa), maka budi berada dalam keadaan hiponatremia. Keadaan ini menghambat rangsangan terjadinya muntah. Berangsur-angsur keluhan muntah mereda dan tidak muntah-muntah lagi satu hari SMRS mengapa memburuk ? Semakin dehidrasi > sekresi cairan dan elektrolit oleh crypth of lieberkhun immature (mencapai 10 liter saat diare sekretori) dan 5 tahun

Jumlah oralit300 ml600 ml1200 m

Bila anak menginginkan lebih banyak oralit berikanlah ASI diteruskan. Untuk bayi dibawah 6 bulan yang tidak mendapat asi berikan juga 100 200 ml air masak selama masa ini. Bila anak muntah tunggu 10 menit dan kemudian teruskan pemberian oralit tetapi lebih lambat, misalnya sesendok tiap 2 3 menit. Bila kelopak mata anak bengkak hentikan pemberian oralit dan air masak atau asi beri Oralit sesuai rencana tetapi a bila pembengkakan telah hilang Setelah 3-4 jam nilai kembali anak menggunakan bagan penilaian kemudian pilih rencana terapi a , b atau c untuk melanjutkan terapi. Bila tidak ada dehidrasi , ganti ke rencana terapi a, bila dehidras telah hilang anak biasanya kemudian mengantuk dan tidur. Bila tanda menunjukkan dehidrasi ringan/ sedang ulang rencana terap b , tetapi tawarkan makanan susu dan sari buah seperti rencana terapi a. Bila tanda menunjukkan dehidrasi berat ganti dengan rencana terapi c.

RENCANA TERAPI C(Untuk dehidrasi berat)Mulai diberi cairan IV segera. Bila penderita bisa minum , berikan oralit sewaktu cairan I.V dimulai.Beri 100 ml/kg.catatan Ringer laklat ( atau cairan normal selain bila ringer laktat tidak tersedia ) dibagi sebagai berikut :

UmurPemberian 1Kemudian

Bayi < 1 tahun1 jam5 jam

Anak =1 tahun jam 1 jam

2 jam 3 jam

Diulangi lagi bila denyut nadi masih lemah atau tidak teraba Nilai kembali penderita tiap 1-2 jam .Bila rehidrasi belum tercapai pencepat tatasan Intravena. Juga berikan oralit (5ml/kg/jam),bila penderita bisa minum, biasanya setelah 3-4 jam ( bayi)atau 1-2(anak). Setelah 6jam (bayi) atau 3 jam (anak) nilai lagi penderita mengunakan Tabel Pernilaian. Kemudian pilihlah rencana terapi yang sesuai (A,B atau C ) untuk melanjutkan terapi.

Cairan oralit yang dianjurkan oleh WHO , tiap 1 liter mengandung natrium klorida 3,5 g/ l ntrium bikarbonat 2,5 g / l kalium klorida 1,5 g / l glukosa 20 g/ lElektrolit yang dikandung: natrium 90 mMol/l Klorida 80 mMol/ l Kalium 20 mMol/l Bikarbonat 30 mMol/l Glukosa 111mMol/l

2. PenatalaksanaanPenatalaksanaan secara umum: Tujuan : mecegah dehidrasi Lanjutkan cairan oral : pengistirahatan gasrointestinal bisa menjadi berbahaya, mengurangi resiko dehidrasi Antibiotik : diindikasikan untuk penyebab diare spesifik, hindari Septra pada anak < 2 bulan, hindari tetrasiklin pada anak 14 hari

25. Apa KDU?HipotesisBudi, bayi laki-laki, 12 bulan menderita diare akut degan komplikasi dehidrasi.

Analisis MasalahLI

Didy Kurniawan1a5a132a6c152Ista Fatimah Kurnia Rahmi1b6a142b7a171Daniela Selvam1c6b153a8a181Annisa Nanda Putri2a6c163b8b191Emelda2b7a174a9a202M. Komarul Hakim3b8a203c9b213Sariyani3a8b194b10112Rizka Aprilia Syahputri4a9b184c11123Ade Kurnia Oprisca3c9a214d12133Ayu Ariesta4c101b5a13142Pervinder Singh Dhevindar 4b111a6a14151Joas 4d121c6b16103

LILI nya sesuai sama analisis yang di dapet aja ya :DYang di bawah ini cuma tambahan aja 1. Diare2. Keseimbangan elektrolit anak umur 12 tahun (fisiologi, dll)3. Embriologi dan anatomi GIT