modul intraoral dan extraoral radiografi
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Modul Intraoral Dan Extraoral Radiografi
1/4
Modul Intraoral dan Extraoral Radiografi
By Prahardi
A. Prinsip dasar dalam pembuatan radiografi
1. Sumber radiasi harus sekecil mungkin
2. Jarak sumber radiasi dengan objek sejaug mungkin
3. Jarak objek dengan film sedekat mungkin
4. Objek dengan film sejajar
B. Radiografi Intraoral
1. Teknik Periapikal
Teknik periapikal ini digunakan untuk melihat :
a. Mahkota gigi
b. Akar gigi
c. Jaringan dan tulang sekitar gigi
Radiografi
Intraoral
Periapikal
Paralelling Bisecting
Interproksimal/ Bitewing Occlusal
Ekstraoral
1. Panoramik, Cephalometri,Lateral, Antero posterior,Potero anterior, proyeksi
waters, reverse-townw,submentovertex.
-
8/10/2019 Modul Intraoral Dan Extraoral Radiografi
2/4
Keuntungan menggunakan teknik periapikal adalah gambaran menjadi lebih
jelas dan detail yang meliputi jaringan gigi, dan pendukungnya sehingga
mempermudah diagnosa dan rencana perawatan serta harganya lebih murah
Kerugian teknik periapikal adalah teknik foto ini tidak luas karena hanya
terbatas pada beberapa gigi saja.
Seperti yang telah di sebutkan dalam skema, teknik periapikal dibagi kembali
menjadi 2, yaitu :
a. Teknik Bisecting : Teknik ini merupakan teknik yang menggunakan sudut
vertical sedemikian rupa sehingga sinar-x pusat jatuh tegak lurus pada
sumbu panjang gigi dan film.Pada teknik ini posisi film diletakkan sedekat mungkin dengan gigi
sehingga tidak sejajar dengan sumbu panjang bidang film, dan konus yang
digunakan adalah konus pendek.
b. Teknik Paralelling : Pada teknik ini posisi film di dalam mulut terhadap
sumbu panjang gigi adalah sejajar dengan bidang gigi dan arah sinar tegak
lurus pada bidang film, sehingga tegak lurus juga dengan sumbu panjang
gigi.Keuntungan :
Gambar yang dihasilkan lebih baik dan mendekati ukuran sebenarnya
dibandingkan teknik bisecting, tidak terjadi superimpose dengan tulang
zigomatikus dan dasar sinus maksilaris apabila digunakan untuk rontgen
gigi molar atas.
Kerugian :
1) Sulit meletakkan filmnya yang cukup besar dalam mulut
2) Teknik ini cukup sulit untuk membuat film sejajar dengan sumbu gigi,
diperlukan alat bantu khusus (cotton roll dan block gigit).
2. Teknik Bitewing
Teknik pemotretannya yaitu pasien dapat menggit sayap dari film untuk stabilisasi
film dalam mulut.
Fungsi dari teknik bitewing :
a. Untuk memvisualisasikan mahkota gigi,
-
8/10/2019 Modul Intraoral Dan Extraoral Radiografi
3/4
b. Untuk memvisualisasikan tinggi tulang lubang tempat gigi di rahang
(alveolaryang berhubungan dengan cementoenamel junctions (CEJ), yang
merupakan garis batas pemisah pada gigi yang memisahkan mahkota gigi dari
akar gigi.
3. Teknik Occlusal
Teknik pemotretannya yaitu pasien diinstruksikan untuk mengoklusikan atau
menggigit bagian dari film tersebut. Film yang digunakan adalah film oklusal.
Fungsi ini digunakan untuk melihat area yang luas baik pada rahang atas maupun
rahang bawah dalam satu film.
C. Ekstraoral Radiografi
Ekstraoral radiografi ini digunakan untuk melihat area yang luas pada rahang
dan tengkorak. Film yang digunakan diletakkan di luar mulut.
Foto Rontgen ekstra oral yang paling umum dan paling sering digunakan
adalah foto Rontgen panoramik, sedangkan contoh foto rontgen ekstra oral lainnya
adalah
1. foto cephalometri,
2. foto lateral,
3. foto antero posterior,
4. foto postero anterior,
5. proyeksi-Waters,
6. proyeksi reverse-Towne,
7. proyeksi Submentovertex
D. Foto Panoramik
Foto panoramik merupakan foto Rontgen ekstra oral yang menghasilkan
gambaran yang memperlihatkan struktur facial termasuk mandibula dan maksila
beserta struktur pendukungnya.
Foto Rontgen ini dapat digunakan untuk mengevaluasi :
1. Gigi impaksi ,
2. Pola erupsi,
3. Pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi,
4. Mendeteksi penyakit dan mengevaluasi trauma.
E. Foto Cephalometri
-
8/10/2019 Modul Intraoral Dan Extraoral Radiografi
4/4
Digunakan untuk melihat :
1. Rahang atas dan bawah
2. Tulang wajah akibat trauma,
3. kelainan pertumbuhan perkembangan.
4. jaringan lunak nasofaringeal, sinus paranasal dan palatum keras.
F. Foto True Lateral
Untuk melihat :
1. Trauma,
2. Kelainan pertumbuhan dan perkembangan tengkorak.
3. Sinus frontalis dan ethmoidalis, fossanasalis, dan orbita.
4. Maksila dan mandibula
Posisi pasien maupun objek sama dengan posisi cephalografi tetapi berbeda
pada central pointnya. Pada cephalografi CP (Center Point) berada di ramus
mandibula. Sedangkan CP proyeksi true lateral terletak pada sella tursica.