[modul 1 termoelektrik] david senjaya 10213084
DESCRIPTION
TermoelektrikTRANSCRIPT
MODUL 01
TERMOELEKTRIK David Senjaya, Hendra Setiawan, Jalu Setiya Pradana, Margareta Vania Stephanie, Rizky Ayu
10213084, 10213081, 10213098, 10213076, 10213064
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
E-mail: [email protected]
Asisten: Fransiska Ratih Widiasari / 10211098
Tanggal praktikum: 8 Oktober 2015
Abstrak Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan percobaan termoelektrik untuk memahami efek Seebeck dan
Peltier serta menentukan besarnya koefisien Seebeck. Satu buah RTD diberikan perbedaan temperatur
sekitar 80oC pada kakinya sehingga muncul beda potensial. Perububahan potensial akibat berubahnya
penurunan temperatur dicatat setiap 5 detik selama 3 menit. Lalu percobaan berikutnya adalah efek Peltier,
yakni kebalikkan dari efek Seebeck. Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ketika dua
material yang berbeda dihubungkan dan diberikan energi termal, maka dapat menghasilkan beda tegangan.
Namun ketika diberikan arus listrik dan potensial dari luar, maka akan terjadi transfer panas.
Kata kunci: Termoelektrik, Efek Seebeck, Efek Peltier, Pompa Kalor
I. Pendahuluan Praktikum termoelektrik dilakukan
untuk memahami efek Seebeck, efek
Peltier, serta mencari nilai koefisien
Seebeck.
Termoelektrik adalah konversi
langsung energi termal menjadi energi
listrik maupun sebaliknya. Efek
termoelektrik pertama ditemukan oleh T.
J. Seebeck pada tahun 1821. Beliau
menemukan bahwa ketika dua konduktor
yang berbeda dihubungkan kedua
ujungnya dan diberikan energi termal,
maka di ujung yang lainnya akan muncul
beda potensial[1]
.
Sekitar tiga belas tahun setelah
penemuan ini, J. Peltier, menemukan efek
termoelektrik yang lain. Beliau
menemukan bahwa ketika arus listrik
mengalir di termokopel maka temperatur
salah satu kaki termokopel menjadi lebih
rendah dari pada yang lainnya. Berarti
terjadi fenomena transfer kalor pada
sistem tersebut. Efek Seebeck dan Peltier
kemudian digabungkan oleh bantuan Lord
Kelvin pada 1851 dan disebut efek
Thomson.
Efek Seebeck, Peltier, dan Thomson
dapat dituliskan menjadi persamaan
berikut.
= ∆�∆� (1) ���� = �� (2)
K = ���� − (3)
� = (4)
Keterangan:
S: Koefisien Seebeck (V/oC) ∆V: Beda potensial ujung panas dan
dingin (V) ∆T: Beda temperatur ujung panas dan
dingin (oC)
Q: Energi termal (J)
t: Waktu (s) �: Koefisien Peltier (V)
K: Koefisien Thomson (V/oC)
i: Arus listrik (A)
II. Metode Percobaan Pertama - tama siapkan dua buah
wadah kosong. Siapkan juga es dan air
panas dengan temperatur sekitar 80oC.
Lalu isi salah satu wadah dengan air dan
es, sedangkan yang lainnya diisi dengan
air panas. Siapkan juga PLP (Probe
Logger Pro) yang sudah terhubung
dengan komputer juga RTD dan
multimeter.
Untuk percobaan pertama, masukkan
kaki RTD ke dalam wadah yang sudah
berisi air. Salah satu kaki ke air dingin
dan yang lainnya ke air panas. Lalu
celupkan PLP masing – masing ke air
panas, air dingin, juga masing masing
kaki RTD. Lalu jalankan program untuk
merekam data setiap 5 detik selama 3
menit pada komputer yang sudah
terhubung dengan PLP untuk merekam
temperatur dari masing – masin PLP.
Pencatatan beda potensial dilakukan
secara manual dengan interval waktu yang
sama juga.
Untuk percobaan kedua, masukkan
kaki RTD ke dalam wadah yang sudah
berisi air. Salah satu kaki ke air dingin
dan yang lainnya ke air panas. Lalu
hubungkan RTD dengan catu daya DC,
set potensial DC maksimal 6 V dan arus
DC maksimal 2A, tunggu 45 menit.
Setelah 45 menit, matikan catu daya lalu
celupkan PLP masing – masing ke air
panas, air dingin, juga masing masing
kaki RTD. Lalu jalankan program untuk
merekam data setiap 5 detik selama 3
menit pada komputer yang sudah
terhubung dengan PLP untuk merekam
temperatur dari masing – masin PLP.
Pencatatan beda potensial dilakukan
secara manual dengan interval waktu yang
sama juga.
Hipotesis untuk percobaan pertama
adalah akan muncul beda tegangan pada
RTD karena ada perbedaan temperatur.
Hipotesis percobaan kedua adalah adalah
salah satu kaki RTD akan mengalami
penurunan temperatur akibat terjadinya
transfer energi termal.
III. Data dan Pengolahan Data
Gambar 1. Grafik ∆V-∆T kaki RTD
percobaan efek Seebeck
Grafik di atas memiliki persamaan ∆� = , ∆ + , .
Gambar 2. Grafik ∆V-∆T air RTD
percobaan efek Seebeck
Grafik di atas memiliki persamaan ∆� = − , ∆ + , .
Gambar 3. Grafik ∆V-∆T kaki RTD
percobaan efek Peltier
Grafik di atas memiliki persamaan ∆� = . ∆ + , .
Gambar 4. Grafik ∆V-∆T air RTD
percobaan efek Peltier
Grafik di atas memiliki persamaan ∆� = − , ∆ + , .
Tabel 1. Data koefisien Seebeck
Koefisien
Seebeck (S)
Kaki
RTD
Air
Efek Seebeck 1,739 -0,037
Efek Peltier 0,041 -0,397
IV. Pembahasan Hasil percobaan 1a, 1b, dan 2 tidak
sama. Pada percobaan 1a didapatkan hasil
yang cukup baik. Dari hasil percobaan 1a
diketahui bahwa beda potensial kaki RTD
akan semakin besar bila perbedaan
temperatur (∆ ) di kedua kakinya
diperbesar. Dalam percobaan efek Peltier,
diketahui bahwa beda potensial akan
menurun ketika ∆ menurun.
Untuk menentukan koefisien
Seebeck akan lebih baik bila perbedaan
temperatur diukur langsung dari kaki RTD,
bukan dari air karena kaki RTD ini
langsung terhubung dengan bahan semi
konduktor di dalam RTD sedangkan air
tidak langsung terhubung ke bahan semi
konduktor. Dari persamaan (4) kita dapat
mengetahui bahwa koefisien Peltier (π)
bergantung pada temperatur, hal ini akan
mempersulit untuk mendapatkan nilai S.
Jadi lebih baik langsung menggunakan
percobaan efek Seebeck untuk
mendapatkan koefisien Seebeck.
Dari hasil percobaan didapatkan nilai
koefisien Seebeck yang positif dan
negative, namun pada data yang baik
nilainya positif. Hal ini menunjukkan
bahwa perubahan temperatur yang
membesar akan memberikan nilai beda
potensial yang besar juga. Error acak dalam
percobaan ini disebabkan oleh banyak
factor, misalnya PLP yang tersentuh tangan,
posisi PLP yang kurang pas pada RTD
maupun adukan kecil pada air karena
gerakan tangan pada PLP yang
menyebabkan temperatur air naik.
Sebagian bahan, baik logam maupun
semikonduktor memiliki koefisien Seebeck
yang positif, sementara yang lain negatif.
Hal ini karena pengaruh struktur atom dan
juga pengaruh doping. Suatu material yang
didoping dengan material kaya elektron
(tipe n), ketika salah satu ujungnya,
sebutlah ujung A diberikan energi termal,
maka elektron akan bergerak ke ujung yang
lebih dingin, sebutlah ujung B. Akibatnya,
ujung panas lebih positif dari pada ujung
dingin. Berarti koefisien Seebeck material
ini adalah positif. Sedangkan untuk material
dengan doping tipe p, maka pembawa
muatan positif akan menjauhi ujung panas,
akibatnya koefisien Seebeck menjadi
negatif[2]
.
Elektron pada material
semikonduktor akan menggunakan /
menyerap energi termal untuk melompat
melewati band gap ke pita konduksi. Berarti
terjadi konversi energi dari energi termaal
ke energi listrik. Namun, hal sebaliknya
pun dapat terjadi, ketika suatu bahan yang
sama dialiri arus listrik, maka akan terjadi
pompa kalor yang dibawa oleh muatan
yang bergerak pada bahan semikonduktor
seperti pada persamaan (2).
Beda tegangan pada efek Seebeck
dan Peltier berbeda karena perbedaan
temperatur diantara kedua kaki RTD pun
berbeda. Pada percobaan pertama, ∆
sekitar 80oC sedangkan pada percobaan
efek Peltier, ∆ kecil saja.
Salah satu aplikasi yang
mengggunakan termoelektrik adalah
termokopel. Dengan memanfaatkan efek
Seebeck, maka kita dapat mengukur
temperatur suatu benda ketika kita tahu
konstanta termokopel yang dibuat. Hal ini
sangat berguna karena termokopel dapat
digunakan pada temperatur tinggi sehingga
menjadi solusi untuk mengukur temperatur
benda yang amat tinggi.
V. Kesimpulan
Terjadi penaikkan tegangan keluaran
RTD seiring penaikkan perbedaan
temperatur kaki RTD pada percobaan efek
Seebeck. Terjadi penuruanan temperatur
kaki RTD yang disebabkan oleh peristiwa
pompa kalor pada percobaan efek Peltier.
Nilai – nilai konstanta Seebeck sudah
tertera pada tabel 1.
VI. Pustaka
[1] Goldsmid, Julian. 2009. Introduction
to Thermoelectricity. London:
Springer.
[2] Charles A, Domenicali. 1953.
Irreversible Thermodynamics of
Thermoelectric in Inhomogeneous,
Anisotropic Media.
VII. Lampiran
Tabel 2. Tabel data percobaan efek
Seebeck bagian 1
t
(s)
T1 / T
Air
Dingin
(oC)
T2 / T
Kaki
Dingin
(oC)
T3 / T
Kaki
Panas
(oC)
T4 / T
Air
Panas
(oC)
0 0,278 15,810 51,590 74,375
5 0,309 15,956 51,711 74,272
10 0,214 16,004 53,033 73,556
15 0,309 16,174 52,847 73,455
20 0,309 16,295 52,971 72,359
25 0,278 16,440 53,692 72,212
30 0,309 16,633 54,135 71,152
35 0,246 16,730 53,786 71,295
40 0,341 16,922 53,723 71,104
45 0,278 17,019 53,755 71,438
50 0,341 17,163 53,818 72,212
55 0,278 17,331 53,786 73,203
60 0,278 17,451 53,692 73,606
65 0,373 17,690 53,913 73,556
70 0,246 17,642 53,849 73,657
75 0,373 17,929 53,881 73,759
80 0,246 17,953 53,976 73,912
85 0,341 18,192 54,391 73,861
90 0,341 18,311 54,809 73,759
95 0,278 18,430 54,359 73,810
100 0,373 18,596 54,167 73,963
105 0,278 18,739 54,327 73,963
110 0,373 19,000 54,135 73,861
115 0,278 19,024 53,881 73,861
120 0,341 19,071 53,597 73,708
125 0,373 19,355 53,346 73,657
130 0,341 19,544 53,064 73,505
135 0,278 19,520 53,002 73,203
140 0,341 19,733 52,971 73,153
145 0,373 19,874 52,847 73,103
150 0,246 19,922 52,878 73,103
155 0,278 20,063 52,816 72,953
160 0,278 20,181 52,692 72,754
165 0,341 20,322 52,568 72,754
170 0,278 20,275 52,230 72,605
175 0,309 20,345 51,924 72,507
180 0,341 20,439 51,741 72,359
Tabel 3. Tabel data percobaan efek
Seebeck bagian 2
Delta T Kaki
(oC)
Delta T Air
(oC) V (Volt)
35,780 74,098 0,959
35,755 73,962 0,956
37,029 73,341 0,953
36,673 73,145 0,953
36,676 72,050 0,953
37,252 71,934 0,956
37,502 70,842 0,958
37,057 71,049 0,957
36,801 70,763 0,957
36,736 71,160 0,956
36,655 71,871 0,954
36,455 72,925 0,95
36,241 73,329 0,949
36,222 73,183 0,953
36,207 73,411 0,953
35,952 73,386 0,954
36,023 73,666 0,953
36,199 73,520 0,951
36,498 73,418 0,948
35,929 73,532 0,946
35,571 73,590 0,949
35,588 73,686 0,948
35,135 73,488 0,946
34,858 73,583 0,943
34,526 73,367 0,941
33,991 73,284 0,94
33,520 73,164 0,94
33,482 72,925 0,94
33,238 72,811 0,939
32,972 72,730 0,937
32,956 72,857 0,935
32,753 72,675 0,936
32,511 72,476 0,936
32,246 72,413 0,934
31,955 72,328 0,931
31,578 72,197 0,93
31,302 72,018 0,929
Tabel 4. Tabel data percobaan efek
Peltier bagian 1
t
(detik)
T1 / T
Air
Dingin
(oC)
T2 / T
Kaki
Dingin
(oC)
T3 / T
Kaki
Panas
(oC)
T4 / T
Air
Panas
(oC)
0 22,125 24,545 27,840 27,166
5 22,055 24,313 28,281 26,888
10 22,079 24,220 28,537 26,609
15 22,125 24,220 28,816 26,447
20 22,149 24,127 28,956 26,261
25 22,125 24,011 29,073 26,145
30 22,195 24,127 29,213 26,122
35 22,149 24,104 29,259 26,331
40 22,149 24,034 29,189 26,447
45 22,149 24,057 29,236 26,586
50 22,149 24,104 29,236 26,748
55 22,172 24,173 29,189 26,841
60 22,102 24,057 29,096 27,050
65 22,102 24,150 29,049 27,259
70 22,149 24,150 29,049 27,375
75 22,172 24,127 28,956 27,514
80 22,102 24,080 28,910 27,584
85 22,149 24,173 28,886 27,584
90 22,172 24,196 28,816 27,630
95 22,125 24,173 28,770 27,840
100 22,172 24,150 28,677 27,979
105 22,149 24,104 28,584 27,979
110 22,149 24,104 28,584 27,840
115 22,172 24,173 28,560 27,236
120 22,172 24,034 28,467 27,282
125 22,172 24,127 28,491 27,398
130 22,172 24,080 28,374 27,514
135 22,172 24,011 28,328 27,630
140 22,149 24,011 28,281 27,747
145 22,195 24,080 28,258 27,816
150 22,195 24,080 28,235 27,793
155 22,149 24,034 28,188 27,793
160 22,195 24,127 28,188 27,840
165 22,195 24,104 28,142 27,723
170 22,195 24,057 28,118 27,561
175 22,172 24,034 28,095 27,561
180 22,172 24,080 28,072 27,561
Tabel 5. Tabel data percobaan efek
Peltier bagian 2
Delta T Kaki
(oC)
Delta T Air
(oC) V (Volt)
3,295 5,041 0,185
3,969 4,832 0,172
4,317 4,531 0,167
4,597 4,321 0,158
4,829 4,113 0,149
5,062 4,020 0,141
5,086 3,927 0,136
5,156 4,182 0,13
5,155 4,298 0,125
5,179 4,437 0,121
5,132 4,600 0,117
5,016 4,669 0,113
5,039 4,948 0,111
4,899 5,157 0,108
4,899 5,226 0,106
4,829 5,342 0,104
4,829 5,482 0,102
4,713 5,435 0,1
4,620 5,459 0,099
4,597 5,714 0,097
4,527 5,807 0,096
4,480 5,830 0,095
4,480 5,691 0,094
4,387 5,064 0,093
4,434 5,110 0,092
4,364 5,226 0,091
4,294 5,342 0,09
4,317 5,459 0,09
4,271 5,598 0,089
4,178 5,621 0,088
4,154 5,598 0,087
4,154 5,645 0,087
4,061 5,644 0,086
4,038 5,528 0,086
4,061 5,365 0,085
4,061 5,389 0,085
3,992 5,389 0,084