perhitungan termoelektrik dari material

66
PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL GRAPHENE DENGAN PENDEKATAN THIGT-BINDING Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Oleh: ILHAM MASHORI 11160970000065 PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020 M/ 1441 H

Upload: others

Post on 03-Nov-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

GRAPHENE DENGAN PENDEKATAN THIGT-BINDING

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Oleh:

ILHAM MASHORI

11160970000065

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020 M/ 1441 H

Page 2: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

i

LEMBAR PENGESAHAN

PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

GRAPHENE DENGAN PENDEKATAN THIGT-BINDING

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Oleh:

Ilham Mashori

NIM. 11160970000065

Menyetujui,

Pembimbing I

Anugrah Azhar, M. Si.

NIP. 199210312018011003

Pembimbing II

Dr. Edi Suprayoga

NIP. 198804082019021003

Mengetahui,

Ketua Program Studi Fisika

Tati Zera, M.Si.

NIP. 196906082005012002

Page 3: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL
Page 4: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL
Page 5: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

ix

ABSTRAK

Energi panas merupakan energi yang tidak dapat terlepas dari kehidupan sehari-hari.

Berbagai macam material atau benda mengeluarkan panas yang dapat disebut

dengan limbah panas. Graphene merupakan salah satu material yang terdiri atas

penyusun karbon. Kristal atom karbon monolayer pada graphene memiliki kekuatan

yang lebih besar dari pada baja namun memiliki sifat yang lebih ringan. Sudut ikatan

karbon “C” dalam bidang berbentuk heksagonal dengan sudut 120º dan dapat

disebut menyerupai sarang lebah. Material tersebut menjadi objek penelitian dengan

melakukan perhitungan struktur pita elektronik, Density of States (DOS) dan

karakteristik termoelektrik pada material graphene yang menghasilkan informasi

bahwa graphene merupakan kategori material semimetal, menggunakan pendekatan

Thigt-Binding. Hal tersebut karena graphene memiliki potensial kimia yang terletak

pada celah gap di titik nol (0) dan nilai µ sebesar 6.84×10-5. Karakteristik

termoelektrik pada material graphene disebut dengan material penghantar panas

yang baik dan dapat dipertimbangkan sebagai aplikasi dari termoelektrik, karena

mendapatkan nilai Figure of Merit ZT sebesar 9,15. Performa termoelektrik dapat

dilihat dari nilai ZT yang bernilai tinggi serta menghasilkan trend grafik yang

menurun dari temperatur rendah ke temperatur tinggi.

Kata Kunci: Density of States (DOS), Figure of Merit (ZT), Graphene,

Termoelektrik, Thigt-Binding.

Page 6: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

x

ABSTRACT

Heat energy is energy that cannot be separated from everyday life. Various kinds of

materials or objects give off heat which can be called waste heat. Graphene is a

material that is made up of carbon. The carbon monolayer atomic crystals in

graphene have a greater strength than steel but have lighter properties. The carbon

bond angle "C" in the plane is hexagonal with an angle of 120º and can be said to

resemble a honeycomb. This material becomes the object of research by calculating

the electronic band structure, Density of States (DOS) and the thermoelectric

characteristics of the graphene material yields information that graphene is a

semimetal material category seen from the results of the electronic band structure

and DOS. This is because graphene has a chemical potential which lies in the gap

at the zero point (0) and the µ value is 6.84 × 10-5. The thermoelectric characteristic

of graphene is a good heat conductor and can be considered as a thermoelectric

application, because it gets a ZT Figure of Merit value of 9.15. Thermoelectric

performance can be seen from the value of Figure of Merit (ZT) which is high in

value and produces a graph trend that decreases from low temperature to high

temperature.

Keywords: Density of States (DOS), Figure of Merit (ZT), Graphene,

Thermoelectric, Thigt-Binding.

Page 7: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

xi

KATA PENGANTAR

Bersyukur dan ikhlas, alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan ke hadirat

Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena telah melimpahkan rahmat -Nya berupa

pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

“PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL GRAPHENE

DENGAN PENDEKATAN THIGT-BINDING”.

Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Baginda Nabi Besar Muhammad

Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang hidupnya telah mengajarkan banyak ilmu

pengetahuan. Terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan

memberikan ide dan gagasan sehingga Skripsi ini dapat selesai. Dalam kegiatan

penelitian maupun penyusunan laporan ini, penulis banyak sekali mendapatkan

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Orang Tua, selaku yang telah memberikan jasa fundamental selama ini.

2. Ibu Dr. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.stud. selaku Dekan Fakultas Sains

dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Tati Zera, M.Si, selaku kepala Program Studi Fisika Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Anugrah Azhar, M. Si., selaku pembimbing pertama.

5. Bapak Dr. Edi Suprayoga dan Bapak Dr. Eddwi Hesky Hasdeo, M.Sc. selaku

pembimbing lapangan, yang telah memberikan waktu, bantuan, dan bimbingan

kepada penulis dalam pelaksanaan Skripsi.

Page 8: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

xii

6. Ibu Dr. Sitti Ahmiatri, M. Si. selaku penguji 1 skripsi, Ibu Biaunik Niski

Kumila, M.S selaku penguji 2 skripsi dan seluruh Dosen Fisika Fakultas Sains

dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mengajari

pengalaman dan ilmu pengetahuan.

7. Seluruh mahasiswa yang melaksanakan tugas di Pusat Penelitian Fisika (P2F)

LIPI Serpong.

8. Seluruh mahasiswa Program Studi Fisika angkatan 2015, 2016, 2017, 2018 dan

2019, terima kasih karena telah berteman baik dengan penulis dan terkhusus

kepada Dimas Widianto Ramadhan yang telah banyak membantu tentang

python.

9. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per-satu tanpa mengurangi

rasa hormat.

Penulis menyadari penyusunan Skripsi ini mengandung banyak kekurangan,

oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca. Penulis berharap Skripsi ini dapat bermanfaat, baik bagi pembaca dan

khususnya bagi penulis.

Jakarta, 02 April 2020

Penulis

Page 9: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

xiii

Ilham Mashori

Page 10: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

xiv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... I

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN .................................................................................. I

LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................................. II

ABSTRAK ....................................................................................................................... IX

ABSTRACT ...................................................................................................................... X

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... XI

DAFTAR ISI .................................................................................................................. XIV

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... XVI

DAFTAR TABEL....................................................................................................... XVII

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. XVIII

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................................... 1

1.2 PERUMUSAN MASALAH ............................................................................................ 4

1.3 BATASAN MASALAH ................................................................................................. 5

1.4 TUJUAN PENELITIAN ................................................................................................ 5

1.5 MANFAAT PENELITIAN ............................................................................................. 5

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN ........................................................................................ 6

BAB II ................................................................................................................................ 7

DASAR TEORI ................................................................................................................. 7

2.1 MATERIAL GRAPHENE ............................................................................................. 7

2.2 PERSAMAAN DIRAC ................................................................................................ 11

2.3 FUNGSI BLOCH........................................................................................................ 12

2.4 MODEL THIGT-BINDING MATERIAL GRAPHENE .................................................. 13

2.5 FENOMENA TERMOELEKTRIK ............................................................................... 17

Page 11: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

xv

2.6 PERHITUNGAN KARAKTERISTIK TERMOELEKTRIK ............................................ 18

BAB III ............................................................................................................................. 23

METODE PENELITIAN................................................................................................ 23

3.1 PERANGKAT PENELITIAN....................................................................................... 23

3.2 PARAMETER PENELITIAN ...................................................................................... 24

3.3 MODEL HAMILTONIAN........................................................................................... 25

3.4 ALGORITMA PERHITUNGAN FISIS ......................................................................... 26

3.4.1 DENSITY OF STATES (DOS) ................................................................................ 26

3.4.2 SIFAT KARAKTERISTIK TERMOELEKTRIK ........................................................ 27

3.5 DIAGRAM ALIR ....................................................................................................... 29

BAB IV ............................................................................................................................. 30

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................................ 30

4.1 PARAMETER INPUT ................................................................................................. 30

4.2 STRUKTUR ELEKTRONIK MATERIAL GRAPHENE................................................. 32

4.3 DENSITAS KEADAAN MATERIAL GRAPHENE ........................................................ 34

4.4 SIFAT KARAKTERISTIK TERMOELEKTRIK GRAPHENE ........................................ 35

BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 40

5.1 KESIMPULAN ........................................................................................................... 40

5.2 SARAN ...................................................................................................................... 40

REFERENSI .................................................................................................................... 41

LAMPIRAN..................................................................................................................... 47

LAMPIRAN 1 FILE PERHITUNGAN STRUKTUR PITA ELEKTRONIK DAN DOS GRAPHENE47

LAMPIRAN 2 FILE PERHITUNGAN KARAKTERISTIK TERMOELEKTRIK GRAPHENE ..... 51

LAMPIRAN 3 FILE GRAFIK KARAKTERISTIK TERMOELEKTRIK GRAPHENE ................ 52

Page 12: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

xvi

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 2.1 (a) Struktur kisi graphene di ruang nyata dan (b) Struktur kisi

balik di zona Brillouin graphene...................................................15

Gambar 2.2 Termokopel sederhana..................................................................19

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian sifat termoelektrik pada

material graphene.........................................................................29

Gambar 4.1 Grafik struktur pita elektronik pada material graphene................30

Gambar 4.2 Grafik densitas keadaan pada material graphene..........................34

Gambar 4.3 (a) Grafik koefisien Seebeck terhadap temperature (K)

dan (b) Grafik koefisien Seebeck terhadap µ (eV)........................35

Gambar 4.4 Grafik konduktivitas termal terhadap temperatur pada

material graphene.........................................................................37

Gambar 4.5 Grafik konduktansi listrik terhadap temperatur pada

material graphene.........................................................................37

Gambar 4.6 (a) Grafik figure of merit terhadap temperatur (K) dan (b)

Grafik Power Factor terhadap temperatur (K)..............................38

Page 13: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

xvii

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 4.1 Parameter fisis komputasi untuk perhitungan model

material graphene.........................................................................30

Page 14: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

Lampiran 1 File perhitungan struktur pita elektronik dan DOS

Graphene.......... ...........................................................................47

Lampiran 2 File perhitungan karakteristik termoelektrik graphene ...............51

Lampiran 3 File grafik karakteristik termoelektrik graphene.......... ...............52

Page 15: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan keilmuan fisika banyak menghasilkan hal-hal baru yang

bermanfaat. Berawal dari kemunculan tentang teori fisika bahan terkondensasi yang

dapat memprediksi sifat-sifat material. Teori tersebut menghasilkan metode

sederhana yang dapat menjelaskan beberapa karakteristik material tersebut. Fisika

komputasi merupakan metode untuk menemukan pemecahan masalah tentang fisika

dengan menggunakan suatu algoritma dan komputasi merupakan sub-bidang dari

ilmu komputer dan matematika. Komputasi menawarkan proses perhitungan yang

relatif lebih cepat dibanding eksperimen, sehingga dapat menjadi alternatif suatu

perhitungan yang kompleks. Hal tersebut mengakibatkan banyaknya kami yang

tertarik untuk meneliti lebih lanjut menggunakan komputasi. Selain itu, komputasi

dapat menghemat bahan yang digunakan saat penelitian. Dalam metode komputasi

ini, media yang digunakan adalah laptop atau komputer dan jaringan internet.

Komputasi juga dapat menghasilkan suatu informasi yang belum dapat diterangkan

secara eksperimen. Komputasi juga digunakan untuk memperkuat hasil eksperimen

yang telah diperoleh sehingga saat penelitian eksperimen dilaksanakan, penelitian

dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Komputasi membuat suatu model

matematika dan menganalisis model tersebut secara kuantitatif untuk menemukan

pemecahan masalah [1].

Pilihan program yang dapat digunakan untuk melakukan penelitian material

sangat banyak dan beragam, namun salah satu program yang dapat digunakan untuk

Page 16: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

2

melakukan penelitian material adalah program Python Thigt-Binding (PythTB).

PythTB merupakan suatu paket software yang menyediakan implementasi Python

dengan pendekatan Thigt-Binding [2]. Metode ini merupakan pendekatan untuk

memecahkan fungsi gelombang elektron dalam padatan pada keadaan dasar (ground

states). Python merupakan salah satu bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh

Guido Van Rossum, yaitu seorang programmer yang berasal dari Belanda pada

tahun 1990. Dalam membuat algoritma, perlu media yang dapat digunakan untuk

mengimplementasikan suatu output yang diinginkan.

Penelitian ini menggunakan Jupyter Notebook yang merupakan organisasi non-

profit yang mengembangkan software interaktif dengan berbagai bahasa

pemrograman. Jupyter Notebook adalah aplikasi web open-source yang

memungkinkan adanya interaksi berbagi dokumen yang berisi kode live, persamaan,

visualisasi, teks naratif, dan mempermudah kami untuk membuat algoritma

pemrograman (agar proses penelitian lebih mudah) [3].

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat terlepas dari energi panas (kalor).

Energi panas merupakan energi yang berpindah akibat perbedaan suhu. Sistem

satuan internasional untuk panas adalah joule. Setiap benda memiliki energi dalam

yang berhubungan dengan gerak acak dari atom-atom penyusunnya. Energi dalam

ini berbanding lurus terhadap suhu benda. Ketika kedua benda bertemu pada saat

suhu yang berbeda, kedua benda tersebut akan bertukar energi dalam hingga suhu

kedua benda tersebut seimbang. Energi panas memiliki berbagai bentuk seperti api,

cahaya, microwave, dan yang lainnya. Begitu juga dengan perangkat elektronik

menghasilkan limbah panas. Energi panas yang terlepas tentu dapat dijadikan

Page 17: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

3

sebagai alternatif energi untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu,

penelitian tentang material yang dapat mengubah energi panas menjadi energi listrik

dibutuhkan dalam kemajuan teknologi.

Penelitian ini bertujuan dalam mengetahui efisiensi termoelektrik dari suatu

material. Kekuatan termoelektrik dijelaskan oleh koefisien Seebeck yang

dilambangkan dengan huruf S sebagai tegangan listrik yang dapat dikumpulkan dari

sampel ketika gradien suhu diterapkan sepanjang kurva sesuai dengan material yang

diteliti. Gangguan pendinginan dan efek interaksi antar partikel mempengaruhi pola

transportasi listrik dan termal pada material tertentu. Mekanisme hamburan fonon

merupakan salah satu cara dalam mengurangi konduktivitas termal pada material,

namun konduktivitas fonon terbatas pada sebagian batas amorf [4]. Struktur amorf

memiliki pola yang serupa dengan kristal, akan tetapi pola susunan yang dimiliki

tidak teratur. Proses pendinginan yang terlalu cepat sehingga atom-atom tidak dapat

menempati lokasi kisi disebut dengan amorf.

Pada penelitian ini, kami menyelidiki sifat termoelektrik menggunakan material

graphene dengan memecahkan persamaan transportasi elektronik dan termal [5].

Material yang dinobatkan dan mendapatkan hadiah nobel Fisika pada tahun 2010

dianugerahkan kepada Andre Geim dan Konstantin Novoselov untuk terobosan

mereka tentang material graphene [6]. Graphene merupakan kristal atom karbon

monolayer yang disusun dalam kisi heksagonal, mewakili bahan tertipis yang pernah

dihasilkan. Non-relativistik menimbulkan berbagai sifat fisik yang tidak biasa,

memiliki sistem ambipolar, dan keunikan pada sifat elektroniknya, berbeda dari

sistem elektronik konvensional. Sifat elektronik graphene pertama kali dipelajari

Page 18: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

4

secara teoritis sebagai model yang disederhanakan dari grafit, yang merupakan

bahan berlapis terdiri dari graphene. Oleh karena alasan-alasan yang sudah

dijelaskan di atas, maka perlu dilakukan penelitian ini sehingga judul penelitian ini

adalah “PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL GRAPHENE

DENGAN PENDEKATAN THIGT-BINDING” dengan tujuan mengungkapkan

sifat transportasi termoelektrik menggunakan pendekatan Thigt-Binding melalui

media Jupyter Notebook dengan bahasa pemrograman Python yang menjelaskan

perilaku elektron, mempelajari karakteristik transportasi elektronik dan karakteristik

termoelektrik pada graphene 2D secara komputasi.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan pada

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kami dapat menghitung nilai struktur elektronik pada material

Graphene menggunakan pendekatan Thigt-Binding?

2. Bagaimana kami dapat menghitung nilai Density of States (DOS) pada material

Graphene menggunakan pendekatan Thigt-Binding?

3. Bagaimana kami dapat menghitung karakteristik termoelektrik pada material

Graphene menggunakan komputasi?

Page 19: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

5

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Material graphene dalam unit cell.

2. Menghitung karakteristik termoelektrik pada graphene tanpa ada penambahan

tegangan dan regangan.

3. Menghitung karakteristik termoelektrik pada graphene tanpa ada penambahan

doping.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memahami dan mengetahui sifat elektronik material graphene.

2. Memahami dan mengetahui karakteristik termoelektrik material graphene.

3. Memahami dan mengetahui peningkatan performa termoelektrik pada material

graphene.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, sebagai berikut:

1. Memberikan gambaran tentang sifat elektronik material graphene.

2. Memberikan informasi tentang parameter model Thigt-Binding untuk sifat

termoelektrik pada material graphene.

3. Mengetahui peningkatan performa sifat termoelektrik pada material graphene

untuk penelitian selanjutnya.

Page 20: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

6

1.6 Sistematika Penulisan

Skripsi ini berisi lima BAB, dari BAB I hingga BAB V dengan penjelasan

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, batasan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI

Bab ini berisi dasar teori-teori dari penelitian yang berkaitan dengan studi

perhitungan termoelektrik dari material Graphene, dimulai dari informasi tentang

karakter material yang digunakan, pendekatan yang digunakan, persamaan Dirac,

dan fenomena termoelektrik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi prosedur kerja yang dilakukan saat penelitian, mulai dari

informasi terkait waktu serta tempat penelitian, penggunaan program dan

pendekatan metode penelitian untuk memperoleh tujuan dari rumusan masalah.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi data yang diperoleh dari penelitian beserta analisisnya.

Menggunakan parameter input, profil dari DOS material, dan hasil nilai perhitungan

karakteristik termoelektrik pada material Graphene.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian serta saran untuk penelitian-

penelitian selanjutnya. Cara yang tepat untuk mengembangkan penelitian ini agar

dapat menjadi lebih baik.

Page 21: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

7

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Material Graphene

Graphene terdiri atas atom penyusun karbon atau disimbolkan dengan (simbol

huruf C) yaitu merupakan salah satu elemen kimia yang terdapat di alam. Elemen

ini sangat berlimpah dan mudah ditemukan di alam. Dalam bentuk murni, karbon

dapat ditemukan sebagai berlian, grafit, dan karbon hitam. Kristal atom karbon

monolayer memiliki kekuatan yang lebih besar dan lebih kuat dibandingkan baja,

namun memiliki sifat yang lebih ringan hingga disebut mewakili material tertipis

yang sudah pernah ada. Sudut ikatan karbon C dalam bidang grafit berbentuk

heksagonal dengan sudut 120º atau dapat disebut menyerupai sarang lebah.

Nama graphene berasal dari graphite dengan (-ene) yaitu grafit yang terdiri dari

banyak lembaran grafena yang ditumpuk secara bersamaan. Graphene berbentuk

lembaran tipis, dimana setiap atom karbon memiliki ikatan sp2 dan memiliki bentuk

heksagonal seperti bentuk sarang lebah. Dapat dilihat sebuah susunan yang periodik

menghasilkan jaring-jaring berskala atom yang terdiri atas karbon beserta ikatannya.

Penjelasan mengenai material graphene sebagai lapisan grafit ditemukan pada

tahun 1946 makalah penulis dari P.R. Wallace dengan judul “The Band Theory of

Graphite” tentang konduktivitas listrik grafit [7]. Penulis menghitung hubungan

dispersi, kepadatan keadaan, dan konsentrasi pembawa muatan dalam graphene.

Sifat elektronik graphene pertama dipelajari secara teori sebagai model yang

disederhanakan dari grafit, merupakan bahan berlapis yang terdiri dari banyak

graphene. Sifat non-relativistik pada graphene menimbulkan berbagai sifat fisika

Page 22: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

8

yang unik, berbeda dari sistem elektronik yang sudah pernah ada, karena elektron

pada graphene bergerak tidak seperti kecepatan cahaya (lebih lambat dari kecepatan

cahaya), sehingga tidak perlu dibahas terkait teori relativitas pada sifat

elektroniknya.

Penelitian yang dilakukan oleh Andre K. Geim dan Kostya Novoselov dari

kelompok riset Universitas Manchester dengan dibantu oleh semua teman yang

terlibat, mendapatkan penghargaan piala nobel fisika pada tahun 2010 [6]. Sejak saat

itu mulai banyak bermunculan penelitian yang mengarah kepada fokus topik

tersebut. Deskripsi fisik dari graphene menunjukan adanya efek medan listrik yang

memungkinkan graphene menjadi aplikasi dari termoelektrik, menurut kelompok

riset dari Andre Geim dan Konstantin Novoselov serta pihak yang membantunya.

Bentuk graphene hampir transparan untuk cahaya tampak, hanya menyerap kurang

lebih 2,3% dan jika dikombinasikan secara baik maka dapat menjadi material

fleksibel transparan elektronik seperti sel surya atau layar. Satu lapisan grafit yang

setebal atom disebut dengan graphene dan tidak dapat dilihat dalam keadaan bebas.

Pengamatan yang dilakukan pada peneltian lain mengabaikan efek fonon,

begitu juga dengan salah satu penelitian yang menggunakan pendekatan

hidrodinamis, mengganggap fonon tidak bekerja pada suhu rendah maka dapat

diabaikan [8]. Graphene memiliki keunikan yang akan ditinjau kembali fungsi

kebermanfaatan graphene dari celah atau gap yang dimilikinya, penelitian ini

berfokus pada keunikan sifat elektroniknya. [9] Material tersebut termasuk ke dalam

kategori konduktor panas yang baik. Pengangkut muatan dapat bernilai nol pada

massa efektif dan sesuai dengan persamaan Dirac [10].

Page 23: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

9

Model terbaik yang dapat digunakan untuk mengamati fenomena mikro non-

relativistik adalah dengan menggunakan dunia mikro atau kuantum. Pada mekanika

kuantum dapat diamati eksperimen paling sederhana bahwa resistivitas secara linier

suhu hanya dapat dijelaskan oleh fisika kuantum. Penemuan gelombang partikel

membuat elektron dianggap sebagai partikel serta mematuhi hukum kedua Newton.

[11]. Graphene yang merupakan dua dimensi pada satu atom grafit berpotensi sangat

bermanfaat untuk dipelajari tentang nanoteknologi serta aplikasi yang dapat menjadi

suatu energi baru [12]. Keberhasilan graphene yang memiliki berbagai keunikan

pada sifatnya telah menunjukan bahwa material tersebut membuat lapisan van der

waals yang stabil, tunggal, dan setebal 1 atom. Sifat tersebut dapat sangat bermanfaat

untuk kemajuan teknologi [13].

Grafit terdiri dari lapisan yang berbentuk heksagonal seperti sarang lebah,

selanjutnya sering disebut dengan material graphene. Grafit juga memiliki

penampang besar hamburan neutron, oleh karena itu dapat digunakan sebagai

penengah neutron pada reaktor nuklir. Pada karbon nanotube graphene dapat

dinyatakan sebagai bahan yang ideal dan memiliki sifat mekanik terbaik pada

spesies serat karbon [14].

Graphene merupakan material yang sering digunakan untuk penelitian terkait

mikroskopi, seperti pada salah satu penelitian yang menggunakan grahene sebagai

wadah ruang vakum untuk elektron balistik dan dilihat dari hasilnya sistem 2D yang

unik menjadikan fokus beberapa peneliti dalam menggali ilmu pengetahuan terkait

2D khususnya pada material graphene [15].

Penelitian lain menjelaskan ketergantungan medan magnet pada interaksi atom

Page 24: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

10

2D memilih material graphene sebagai objek yang manghasilkan medan magnet

bukan sebagai faktor pengubah, karena muatan kritis tetap tidak berubah saat medan

magnet diaktifkan [16]. Pada material graphene menghasilkan optoelektronik

potensial yang menarik, keunikan yang dihasilkan dari material graphene adalah

benda elektronik, optik, dan termal yang tidak biasa. Penelitian ini juga yang

dilakukan dalam mencapai tujuan agar dapat penjelasan yang terjadi pada graphene

celah pita nol heksagonal [17].

Page 25: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

11

2.2 Persamaan Dirac

Elektrodinamika kuantum memengaruhi teori kondensasi, akan tetapi efek

relativistik kuantum sering kali kecil pada material graphene. Hubungan antara

persamaan dirac dan mekanika kuantum relativistik pada material graphene terletak

saat perpindahan elektron diatur oleh persamaan relativistik dirac. Persamaan

efektif material graphene dapat dilihat dengan cara persamaan Schrodinger non-

relativistik untuk partikel bebas adalah dengan memodifikasi agar dapat memenuhi

relativistik yang berkaitan dengan relasi energi dan momentum, karena material

graphene memiliki kecepatan yang di bawah kecepatan cahaya. Fenomena menjadi

tidak biasa yang merupakan hasil dari fermion 2D secara khusus didapati

konduktivitas graphene tidak pernah turun di bawah nilai minimum yang sesuai

dengan unit kuantum konduktaksi dan hasil-hasil yang lainnya [18].

Persamaan Schrodinger menghasilkan nilai eigen yang merupakan fungsi

gelombang berubah menjadi vektor yang kompatibel dengan matriks [19]. Kalau

ditinjau bedasarkan waktu, maka persamaan Schrodinger masuk ke dalam

perkembangan waktu dalam mekanika kuantum. Graphene merupakan material

yang memiliki muatan dengan kecepatan non-relativistik [20]. Persamaan

Schrodinger adalah sebuah penelitian pemikiran untuk mendapatkan interperasi

seperti kecepatan, momentum, energi kinetik, variabel dinamis, dll beberapa hal

yang dapat diperoleh dari persamaan tersebut [21]. Menurut hasil eksperimen yang

dilakukan oleh M. Koshino et al pada tahun 2015 dijelaskan bahwa neutrino

memiliki massa yang kecil atau dapat disebut dengan tanpa massa dan menjelaskan

masuk dan keluarnya elektron dalam satu lapisan karbon [10]. Nilai absolut dari

Page 26: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

12

kecepatan (𝑣 = 𝜕𝐸/𝜕p) adalah kecepatan yang di bawah kecepatan cahaya. Hampir

menyerupai kecepatan cahaya namun masih lebih lambat. Partikel ini selalu

bergerak dan tidak pernah berhenti. Penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa

fenomena yang tidak biasa adalah karakteristik dari fermion dirac 2D.

Konduktivitas graphene tidak pernah di bawah batas nilai minimum satuan dari

kuantum konduktansi, serta efek hall anomali dalam graphene terjadi saat faktor

pengisian setengah bilangan bulat, dan material tanpa massa dalam dunia 2D

memang menarik untuk dibahas serta diteliti lebih lanjut [22]. Pada penelitian yang

menghasilkan koefisien Seebeck yang besar di puncak Nernst pada titik dirac

merupakan karakteristik dari partikel tanpa massa dalam material graphene [23].

2.3 Fungsi Bloch

Fungsi gelombang Bloch adalah metode gagasan Felix Bloch, seorang ahli

fisika dari Swiss, mendefinisikan gelombang bloch yang dapat dituliskan sebagai

berikut:

𝜓(𝑟) = eik∙r𝑢(𝑟) (2.1)

Persamaan di atas menjelaskan r sebagai posisi, 𝜓 sebagai gelombang Bloch,

𝑢 sebagai fungsi periodik, k sebagai vektor gelombang momentum kristal, e sebagai

nomor Euler, dan i sebagai unit imajiner. Fungsi Bloch sering digunakan dalam

dunia fisika khususnya dalam keadaan padat untuk menjelaskan elektron dalam

bentuk kristal. Fungsi Bloch dapat dikumpulkan dalam bentuk gelombang berupa

paket-paket yang mewakili elektron-elektron yang menyebar secara bebas melalui

medan potensial dari inti ion. Fungsi Bloch digunakan untuk menghitung nilai celah

Page 27: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

13

energi dengan menggunakan persamaan sentral. Vektor kisi resiprok pada 1D

bernilai ( b = 2𝜋

𝑎 ) sehingga zona Brillouin memuat kumpulan nilai (k). Fungsi

Bloch dapat dinyatakan sebagai syarat batas periodik pada suatu material dan dalam

penyelesaian persamaan Schrodinger dengan 𝜓(𝑟 − 𝑅𝑗,𝑖) dari model kombinasi

pada orbital atom disusun pada sebuah fungsi Bloch yang dimana vektor posisi

dilambangkan r dan vektor gelombang dilambangkan k, seperti berikut:

𝜓𝑗(𝑘, 𝑟) =1

√𝑁∑eik∙𝑅𝑗,𝑖𝜓(𝑟 − 𝑅𝑗,𝑖)

𝑁

𝑖=1

(2.2)

Dimana i=1,...,N banyak unit cell, j=1,...,n banyak orbital atom. Karena dalam

setiap unit cell terdiri atas 2 atom maka j=A,B dan 𝑅𝑗,𝑖 menentukan orbital ke-j pada

unit cell ke-i, graphene memiliki dua atom per-unit cell, dengan menggunakan

teorema Bloch dapat diperoleh dispersi energi, yang dapat dituliskan sebagai

berikut:

𝐸 = −2𝑡 𝑐𝑜𝑠 (𝑘𝑎) (2.3)

Proses selanjutnya akan dibuat algoritma pemrograman untuk dapat

menggambarkan grafik struktur pita elektronik dan DOS pada material graphene.

2.4 Model Thigt-Binding Material Graphene

Model Thigt-Binding adalah cara yang digunakan oleh kami sebagai

pendekatan untuk menjelaskan tentang sifat-sifat struktur elektronik yang terjadi

pada molekul padatan dari beberapa sistem material terkondensasi. Model

pendekatan ini menerangkan secara sederhana bahwa elektron-elektron terikat kuat

pada inti atom dan memiliki bentuk kristal yang terdiri dari satu jenis atom [24].

Page 28: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

14

Ketika atom disusun secara padatan, menghasilkan fungsi gelombang yang

dinyatakan sebagai kombinasi linear dari orbital atom di semua inti atom, memiliki

interaksi yang terbatas, dan biasanya hanya terjadi perpindahan karena jarak yang

dekat yaitu tetangga terdekat saja. Jarak yang dekat dipertimbangkan dalam proses

hopping. Model terbaik yang digunakan untuk menjelaskan fenomena mikro non-

relativistik adalah Hamiltonian yang dapat dituliskan, sebagai berikut:

𝜓(𝑟) = [2

2𝑚∑(−𝑡𝑖𝑗)

†𝑗]

𝑖𝑗

(2.4)

Keterangan pada persamaan diatas menunjukan 𝑡𝑖𝑗 sebagai parameter hopping,

sedangkan † dan 𝑗 merupakan operator yang mengatur partikel atom. Persamaan

(2.1) diturunkan terhadap ruang momentum dan dispersi energi menjadi:

𝐻 = ∑𝐸 †

(2.5)

Pendekatan Thigt-Binding dapat mendeskripsikan sifat-sifat transportasi dasar

dari beberapa material terkondensasi, dalam hal ini akan fokus dengan material

graphene. Model tersebut digunakan untuk menggambarkan energi pada struktur

pita elektronik material graphene [25]. Material graphene seperti sarang lebah atau

heksagonal dari atom karbon yang ditunjukan pada gambar:

Page 29: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

15

(a) (b)

Gambar 2.1: (a) Struktur kisi graphene di ruang nyata dan (b) Struktur kisi balik di zona Brillouin

graphene [26].

Vektor kisi dapat dinyatakan sebagai berikut:

a1 = 𝑎(1,0); a2 = 𝑎 (−1

2,√3

2) (2.6)

Konstanta kisi yang dihasilkan berdasarkan eksperimen memiliki nilai sebesar

𝑎 = 0.246𝑛𝑚 dan graphene membentuk ikatan kovalen dalam menggunakan

pendekatan Thigt-Binding, elektron dalam orbital ini secara efektif terbatas karena

adanya ikatan [10]. Dalam sel satuan heksagonal berisi dua inti karbon yang tidak

seimbang. Graphene memiliki elektron bebas sel per-unit. Vektor δ1, δ2, dan δ3

merupakan vektor tetangga terdekat, vektor tetangga terdekat ini dapat dinyatakan

sebagai:

δ1 = 𝑎(0,1/√3); δ2 = 𝑎 (−1

2,−1

2√3) ; δ3 = 𝑎 (

1

2,−1

2√3) (2.7)

Pada struktur kisi balik di zona Brillouin, vektor kisi resiprok b1 dan b2 dapat

dinyatakan, sebagai berikut:

Page 30: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

16

b1 =2π

𝑎( 1 ,

1

√3) ; b2 =

𝑎( 0 ,

2

√3) (2.8)

Zona Brillouin (FBZ) dari sistem ini sudah terlihat jelas adalah heksagonal, ada

tiga hal penting yang terletak pada titik simetri tinggi pada Γ, pusat FBZ, K dan K′.

Sudut zona K dan K′ terletak pada:

K =2π

𝑎( −2

3 , 0) ; K′ =

𝑎( 2

3 , 0) (2.9)

Band dirac tidak bermassa di titik pusat pada sudut ini. Pada penelitian mencari

nilai struktur elektronik suatu material dapat diperoleh dengan cara lain yaitu dapat

menggunakan pendekatan Density Functional Theory (DFT). Teori DFT

merupakan suatu cara yang dapat dilakukan untuk perhitungan struktur elektronik

dengan suatu perangkat program seperti: Quantum ESPRESSO (QE), ABINIT, dan

program lainnya yang sejenis. Cara DFT lebih menekankan penggunaan fitur yang

sudah disediakan pada program dan tidak dapat membuat kode algoritma secara

manual dengan kata lain pengaturan yang tersedia terbatas hanya yang ada pada

program [27]. DFT merupakan cara lain yang cukup populer dalam kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi mengetahui perilaku kuantum atom dan molekul,

pendekatan ini menjadi prediksi yang banyak digunakan untuk memperoleh sifat

elektronik suatu material. Disiplin ilmu seperti kimia, fisika, ilmu material, teknik

geologi, dll menggunakan pendekatan ini [28].

Penggunaan Hamiltonian pada pendekatan Thigt-Binding dapat juga

menggunakan fungsi green, jika proses metode yang digunakan adalah DFT.

Simulasi yang digunakan adalah perpindahan muatan dan tetangga terdekat pada

TB Hamiltonian [29]. Alasan terkuat menggunakan metode TB adalah sebagai

Page 31: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

17

salah satu yang dapat dibilang cukup baik, karena metode lain seperti fungsi

sederhana pada DFT yang tidak cukup akurat serta terbatas pada proses pengaturan,

maka dengan kata lain pendekatan TB dapat mengibaratkan material dianggap

terikat kuat pada inti atom yang menghasilkan hasil dari fungsi kepadatan yang

lebih baik [30].

2.5 Fenomena Termoelektrik

Fenomena termoelektrik adalah fenomena yang menarik untuk dibahas dan

diteliti, dalam hal ini penelitian fisika yang membahas tentang suatu material

graphene dapat dikategorikan sebagai bahan termoelektrik yang baik. Material

tersebut dapat digunakan dan dimanfaatkan menjadi bahan yang berguna untuk

bahan termoelektrik. Termoelektrik sendiri memiliki arti dapat mengkonversi panas

langsung menjadi energi listrik. Fenomena tersebut disebut juga dengan efek

Seebeck. Di sisi yang berlawanan ada yang disebut dengan efek Peltier yang

nantinya akan dijelaskan terkait fenomena yang terjadi dan apa saja yang harus

diperhatikan dalam melakukan proses pengelolaan data tentang termoelektrik.

Koefisien Seebeck atau disimbolkan dengan huruf “S” adalah tegangan listrik yang

dapat dikumpulkan dari suatu sampel material, ketika gradien suhu diterapkan.

Untuk lebih jelas dalam mengetahui karakteristik termoelektrik dapat melihat nilai

dari suatu efisiensi (figure of merit) yang dapat didefinisikan ZT=(S2𝜎/𝜅𝑒)T, nilai

ZT dapat diperoleh dari nilai S sebagai koefisien Seebeck, nilai 𝜎 sebagai

konduktansi listrik, nilai 𝜅𝑒 sebagai konduktivitas termal, dan nilai T sebagai

temperatur. Bahan termoelektrik bermanfaat dalam upaya pencarian energi baru

Page 32: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

18

dan berlaku pada perangkat material solid-state seperti material graphene [6].

Koefisien Seebeck menjadi peran penting dalam termoelektrik, diketahui

bahwa besarnya tegangan termoelektrik sebanding dengan perbedaan antara suhu

pada sambungan termokopel yang terjadi pada fenomena termoelektrik. Efek

perbedaan suhu yang dihasilkan pada fenomena tersebut dapat diubah menjadi

energi listrik, pemanfaatan ini yang diteliti agar dapat bermanfaat dalam

memperoleh energi baru. Selain itu, termoelektrik merupakan salah satu cara dalam

menemukan pemanfaatan energi baru tersebut. Termoelektrik merupakan energi

yang dapat dilihat dari nilai efisiensi (ZT), maka bermunculan penelitian untuk

meningkatkan ZT bahan atau dimulai mencari bahan baru dengan nilai ZT yang

cukup tinggi [31].

2.6 Perhitungan Karakteristik Termoelektrik

Persamaan transport Boltzmann adalah awal yang harus kita bahas saat kita

ingin meneliti tentang termoelektrik. Sifat termoelektrik pada suatu material dapat

ditentukan oleh pergerakan distribusi elektron bebas. Elektron merupakan fermion

yang tentunya mengikuti asas larangan Pauli. Karena dalam kesetimbangan dan

distribusi elektron yang diberikan oleh distribusi Fermi Dirac, yang sudah dibahas

sebagian di atas, kali ini persamaan Fermi Dirac dapat ditulis sebagai berikut:

𝑓0 =1

ⅇ𝜀−µ𝑘𝐵𝑇 + 1

(2.10)

Dimana saat fenomena termoelektrik berlangsung, sistem tidak berada dalam

kesetimbangan, terjadi aliran elektron dan beda potensial elektrik yang disebabkan

oleh gradien temperatur. Hubungan yang terjadi antara dua material yang berbeda

Page 33: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

19

jenis dipanaskan dapat menghasilkan sifat termoelektrik suatu material, dapat

diamati dalam bentuk efek Seebeck dan efek Peltier. Kedua batang bahan

(konduktor/semikonduktor) yang berbeda dan disambungkan salah satu ujungnya.

Seperti ilustrasi pada gambar berikut:

A

Gambar 2.2: Termokopel sederhana [32].

Jika dalam sambungan antara dua batang ini dipanaskan maka akan terukur

beda potensial antara kedua ujung yang tidak disambungkan, karena yang

disambungkan hanya salah satu ujung saja, dalam gambar dijelaskan dengan

gambar titik hitam besar. Hubungan antara beda potensial dan suhu sambungan dari

kedua bahan tersebut dapat dinyatakan sebagai koefisien Seebeck. Misal kita

memiliki material A yang masing-masing ujungnya disambungkan dengan

sepotong material jenis lain (material B) maka diperoleh adanya perbedaan

potensial (V) akan muncul pada ujung material yang bebas [32].

Ketika persamaan Fermi Dirac diturunkan terhadap (휀) berubah persamaan

menjadi:

𝜕𝑓0𝜕휀

=−1

(ⅇ𝜀−µ𝑘𝐵𝑇 + 1)2

.ⅇ

𝜀−µ𝑘𝐵𝑇

𝑘𝐵𝑇 (2.11)

Dengan aturan agar dapat menentukan konduktansi listrik dan konduktivitas

termal pada suatu material, maka perlu menghitung rapat arus elektrik dan rapat

B B

Page 34: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

20

arus termal pada material tersebut, sehingga menghasilkan persamaan untuk

mendapatkan nilai dari ℒ0, ℒ1, dan ℒ2 dengan rumus, sebagai berikut:

ℒ𝑖 = ∫𝑣𝑔(휀)𝑇𝑣 (−𝜕𝑓0𝜕휀

) (휀 − 𝜇)𝑖𝑑휀 (2.12)

Menurut persamaan (2.12) dapat dicari nilai dari ℒ0, ℒ1, dan ℒ2, sehingga dapat

menghasilkan nilai karakteristik termoelektrik, maka untuk mendapatkan nilai dari

koefisien Seebeck dapat menghitung dengan persamaan berikut ini:

𝑆 =ℒ1

𝑞𝑇ℒ0 (2.13)

Dimana ℒ1 & ℒ0 diperoleh dari persamaan (2.12), q adalah muatan elektron

dalam satuan eV bernilai 1, dan T merupakan suhu dalam satuan Kelvin yang sudah

dikonversi menjadi satuan eV. Sedangkan dalam memperoleh konduktivitas termal,

dapat menggunakan definisi jQ = - κ∇T , ditinjau saat tidak ada arus listrik, maka

diperoleh persamaan untuk mendapatkan nilai 𝜅𝑒, sebagai berikut:

𝜅𝑒 = (ℒ2 −ℒ1

2

ℒ0)

1

𝑇 (2.14)

Studi eksperimen pertama dalam mencari nilai konduktivitas termal material

graphene dilakukan di Universitas California, Riverside. Penulis lain menjelaskan

bahwa nilai konduktivitas termal melebihi 3000 W mK-1 dekat suhu kamar, akan

tetapi penelitian tersebut dipengaruhi juga dengan termal phonon berbeda dengan

penelitian komputasi yang dilaksanakan ini [33]. Sejak ditemukannya nilai

konduktansi termal pada material graphene membuat semakin banyaknya penelitian

yang menggali hal tersebut hingga mencapat nilai 3000-5000 W/ mK tergantung

pada ukuran serpihan graphene itu sendiri. Penelitian lain melakukan pengamatan

Page 35: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

21

lebih dalam pada kisi kunduktivitas phonon, dan ada yang menghitung konduktivitas

termal tekanan graphene dalam batas balistik murni mendapatkan nilai sebesar 6600

W/ mK [34].

Untuk mendapatkan nilai dari 𝜎 dapat menggunakan persamaan berikut:

𝜎 = (ℒ2 − 𝜅𝑒𝑇)(ℒ2 − 𝜅𝑒𝑇)

(𝑆 × 𝑇)2 (2.15)

Dari tiga persamaan diatas, maka dapat dilihat trend yang terjadi saat masing

masing nilai digambarkan dengan grafik terhadap parameter lingkungan yaitu

temperatur. Pengiat energi terbarukan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar

fosil dan emisi rumah kaca, maka pemanfaatan energi aplikasi dari termoelektrik

dapat dikatakan sebagai alternatif dalam mengubah limbah panas menjadi energi

listrik, akan tetapi masih terbatas dan rendahnya efisiensi sistem TE sebesar 5%,

menjadi alasan terbesar peneliti dalam memaksimalkan sistem TE yang baik untuk

dapat di komersialkan [35].

Pada penelitian lain dapat dijelaskan bahwa nanotube graphynes (GNT)

diselidiki secara sistematis dengan menggunakan fungsi green menghasilkan nilai

maksimum ZT adalah 0,83 pada suhu kamar [36]. Sosok nilai yang menunjukan

kualitas termoelektrik suatu bahan dapat dilihat salah satunya dari BiSbTe paduan

material yang menghasilkan nilai ZT puncak 1,4 pada suhu 100 º C dengan

nanokristalin tipe-p, bahan tersebut dibuat dengan nanopowders yang menekan

panas sehingga dapat mendapatkan hasil yang cukup baik [37]. Nilai termoelektrik

pada suatu material dapat dikatakan baik ketika nilai ZT diatas suhu ruang

mendapatkan nilai yang cukup tinggi. Suatu penelitian termoelektrik pada material

PbTe tipe- n mendapatkan nilai ZT tertinggi pada angka ZT 1.9 di capai pada suhu

Page 36: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

22

570 K. Penelitian tersebut masih dapat dinyatakan sebagai awal perkembangan

termoelektrik, diharapkan ke depannya ada penelitian terbaru terkait termoelektrik

untuk lebih ditingkatkan nilai ZT pada suatu material tertentu [38].

Penelitian lain menjelaskan bahwa peran konduktansi phonon sangat

berpengaruh untuk mendapatkan nilai termoelektrik yang baik, fakta membuktikan

bahwa ZGNR berfungsi dengan baik pada konduktansi termal dan pada AGNR

yang merupakan kandidat dalam perangkat skala nano [39]. Penelitian serupa yang

bertujuan untuk mencari nilai ZT pada suatu material dapat dilihat dari contoh

material MoS2/WS2 yang menjelaskan bahwa ketika doping ditambahkan pada

penelitian termoelektrik maka akan menghasilkan nilai ZT yang lebih baik dari

pada material murni tanpa doping atau tanpa interaksi lain [40]. Pada material

BizTe3 dalam mencari nilai termoelektrik yang baik, maka telah dilakukan

penyelidikan bahwa nilai ZT dapat jauh meningkat ketika bahan tersebut termasuk

kedalam anisotropik dan bahwa pada superlattice dapat menghasilkan hasil yang

cukup baik [41].

Aplikasi yang dapat digunakan dalam termoelektrik seperti memanfaatkan

panas pada alat-alat elektronik, panas mobil, dan menggunakan panas tubuh.

Pemanfaat panas tubuh yang dijadikan energi listrik merupakan suatu ide yang

cukup baik, karena aktivitas tersebut dilakukan oleh setiap manusia. Akan tetapi

masalah yang diperoleh pada termoelektrik adalah fleksibilitas. Hal yang paling

terpenting aplikasi dari termoelektrik dapat digunakan saat suhu normal tidak harus

suhu yang sangat tinggi, karena itu sangat sulit untuk menunggu sangat panas

terlebih dahulu [42].

Page 37: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Perangkat Penelitian

Perangkat yang digunakan dalam penelitian ini relatif sedikit dan mudah

ditemukan. Perangkat yang perlu dipersiapkan adalah komputer atau laptop yang

menggunakan OS windows atau linux. Pada penelitian ini menggunakan laptop OS

windows 10 dengan program Anaconda yang terpasang di perangkat komputer.

Program tersebut terdapat software Jupyter Notebook yang dapat digunakan untuk

membuat algoritma perhitungan. Pengunduhan dan pemasangan program dapat

dilakukan dengan membuka laman web resmi Anaconda yang tersedia di internet

(https://www.Anaconda.com/) [3]. Anaconda kini sudah mencapai 20 juta

pengguna, lebih dari 250 paket sains data yang dapat digunakan secara bebas oleh

kami. Jupyter Notebook sebagai proyek terbuka yang dibuat untuk mendukung ilmu

data interaktif dan komputasi ilmiah lintas bahasa pemrograman. Jupyter sendiri

dapat berisi kode, data, dan teks berbasis web yang dapat menjadi ruang kerja

standar bagi setiap ilmuwan data Python yang membutuhkan, seperti untuk

mempermudah membuat algoritma dan membuat grafik agar kami dapat membaca

analisa yang terjadi pada suatu pembahasan.

Pendekatan Thigt-Binding dapat menggunakan paket software yang tersedia

dari PythTB (Python Thigt-Binding) [2]. Paket dari PythTB mempermudah kami

dalam mencari struktur pita elektronik dan DOS pada material graphene. Hasil data

tersebut selanjutnya dijadikan sebagai bahan untuk perhitungan karakteristik

termoelektrik dengan membuat algoritma komputasi di Jupyter Notebook. Setelah

Page 38: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

24

semua data diperoleh, kami membuat grafik menggunakan MatPlotLib yang

tersedia pada program Anaconda.

3.2 Parameter Penelitian

Parameter pada penelitian ini, digunakan dengan cara mendefinisikan suatu

unit cell dan zona Brillouin pada material graphene. Unit cell merupakan unit

terkecil yang dapat melakukan perulangan dalam kristal atau dapat disebut dengan

periodik. Dalam vektor satuan di ruang nyata pasti memiliki pasangan vektor

resiprok pada zona Brillouin [43]. Dapat dijelaskan pada persamaan berikut:

𝑎𝑖 ∙ 𝑎𝑗 = 2𝜋𝛿𝑖𝑗 (3.1)

Dalam kasus material graphene, maka dapat dijelaskan vektor pada ruang

nyata memiliki pasangan vektor resiprok pada zona Brillouin. Saat sudah

ditentukan definisi dari unit cell dan zona Brillouin, hal yang harus dipersiapkan

adalah menentukan parameter koordinat atom-atom yang berada di dalam unit cell

dan tetangga terdekatnya. Disana dijelaskan ada 3 atom karbon yang dijadikan

parameter tetangga terdekatnya. Selanjutnya penentuan parameter model Thigt-

Binding material graphene 2D yang dapat dituliskan sebagai berikut:

𝐺𝑟𝑎 = 𝑇𝑏𝑚𝑜𝑑𝑒𝑙(2, 2, 𝑙𝑎𝑡, 𝑜𝑟𝑏) (3.2)

Dimana Gra pada persamaan diatas adalah penamaan model dari Thigt-Binding

menggunakan material graphene, 𝑇𝑏𝑚𝑜𝑑𝑒𝑙 adalah Thigt-Binding model yang

tersedia pada paket PythTB, angka 2 di awal menandakan dimensi ruang timbal

balik dalam menentukan berapa banyak arah yang dianggap periodik, angka 2

selanjutnya menyatakan dimensi ruang nyata dalam menentukan berapa banyak

Page 39: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

25

vektor kisi yang berada di ruang nyata, dan memasukkan parameter lat sebagai

lattice (vektor kisi) dan orb sebagai posisi orbital pada material graphene [43].

Pembuatan kode komputasi dibutuhkan dalam menyelesaikan perhitungan dan

dapat menjelaskan karakteristik termoelektrik dengan menggunakan parameter

lingkungan yaitu temperatur. Temperatur yang digunakan untuk penelitian ini dari

200-900 Kelvin yang sudah di konversi ke dalam satuan (eV). Dengan selisih

peningkatan suhu sebesar 50 Kelvin. Hasil yang diperoleh dijadikan grafik yang

dapat menjelaskan suatu informasi karakteristik termoelektrik pada material

graphene.

3.3 Model Hamiltonian

Graphene memiliki 3 atom karbon tetangga terdekat. Sistem Hamiltonian pada

penelitian ini dapat dimodelkan dengan pendekatan Thigt-Binding pada sistem

banyak atom (kisi kristal). Hamiltonian sendiri merupakan penjumlahan dari total

energi kinetik dari semua partikel dan energi potensial dari partikel yang berkaitan.

Dalam menggunakan metode Thigt-Binding untuk 1 orbital dan 1 atom, vektor

tetangga terdekat dapat dituliskan sebagai berikut:

∆𝑅𝑗 = 𝑅𝑗 − 𝑅0𝑡 (3.3)

Untuk material graphene dengan pendekatan Thigt-Binding dapat menghitung

energi relasi dispersi dengan persamaan sebagai berikut:

𝐸(𝑘) = −𝑡 ∑ⅇ−𝑖𝑘.𝑅𝑗

(j)

(3.4)

Dimana (t) sebagai parameter lompatan tetangga terdekat, persamaan diatas

dapat menjadi Fourier yang dapat diubah menjadi ruang momentum. Selanjutnya

Page 40: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

26

kami harus menyelesaikan persamaan sekuler:

𝑑ⅇ𝑡(𝐻 − 𝐸𝑘𝑆) = 0 (3.5)

Dari persamaan diatas, hal yang harus kami dapatkan adalah nilai H dan S pada

setiap titik k untuk memecahkan persamaan sekuler diatas. Pada material graphene

maka gap yang terjadi dan terletak pada titik nol, sehingga penyelesaian persamaan

sekuler dapat diselesaikan, sebagai berikut:

𝑑ⅇ𝑡(𝐻 − 𝐸𝑘𝑆) = |𝐻𝐴𝐴 − 𝐸𝑘 𝐻𝐴𝐵

𝐻𝐵𝐴 𝐻𝐵𝐵 − 𝐸𝑘| = 0 (3.6)

Persamaan tersebut, dapat menghasilkan nilai 𝐻𝐴𝐵 menjadi:

𝐻𝐴𝐵 = −𝑡 (ⅇ𝑖𝑘𝑥𝑎

√3 + 2ⅇ𝑖𝑘𝑥𝑎

2√3 𝑐𝑜𝑠𝑘𝑦𝑎

2) (3.7)

3.4 Algoritma Perhitungan Fisis

3.4.1 Density of States (DOS)

Dalam menghitung DOS perlu diketahui jumlah keadaan N(E) dan nilai energi

(E = -2t.cos(ka)). Maka persamaan N(E) dapat di integralkan terhadap E, sebagai

berikut:

𝑁(𝐸) = ∫ 𝑑𝑘 x

−2𝑡≤𝜀≤𝐸

𝐿

2𝜋x 2

=𝐿

𝜋∫

𝑑𝑘

𝑑𝐸

𝐸

−2𝑡

𝑑𝐸

=𝐿

𝜋𝑎∫

1

√(2𝑡)2 − 𝐸2

𝐸

−2𝑡

𝑑𝐸

(3.8)

Dari persamaan jumlah keadaan yang telah disebutkan diatas dapat diperoleh

Density of States (DOS) atau densitas keadaan yaitu menjelaskan struktur elektronik

Page 41: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

27

yang didistribusikan terhadap energi dari sistem. Sehingga jika didapati tingkat

energi dengan nilai DOS yang tinggi maka terdapat banyak tingkat energi. Begitu

juga dengan sebaliknya, jika tingkat DOS bernilai nol (0), maka tidak ada keadaan

yang memenuhi Hamiltonian pada sistem pada tingkat energi tersebut. Keadaan ini

diatur oleh hubungan dispersi energi. Elektron dengan jumlah tertentu pada

momentum yang diperbolehkan memiliki energi spesifik akan menghasilkan DOS,

yang dapat dituliskan sebagai berikut:

DOS(E) =𝑑𝑁(𝐸)

𝑑𝐸 =

𝐿

𝜋𝑎

1

√(2𝑡)2 − 𝐸2 (3.9)

Hasil dari DOS atau densitas keadaan adalah nilai DOS(E) dan E yang masing-

masing berjumlah 201 data untuk pada penelitian ini. Ini yang nantinya akan

dijadikan grafik agar mempermudah kami untuk melihat trend yang terjadi dan hasil

perhitungan komputasi dengan teori sudah tepat atau belum. Penggunaan algoritma

bahasa Python melalui software Jupyter Notebook dan plot gambar grafik dengan

MatPlotLib.

3.4.2 Sifat Karakteristik Termoelektrik

Tujuan akhir penelitian ini adalah menghitung sifat karakteristik termoelektrik

pada material graphene. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa koefisien

Seebeck dapat diartikan sebagai nilai kuantitas yang sering disebut kekuatan

termoelektrik. Oleh karena itu salah satu perhitungan pada penelitian ini akan

mencari nilai dari koefisien Seebeck. Dalam melakukan perhitungan antara

koefisien Seebeck dan Peltier, dicatat lebih mudah mengukur koefisien Seebeck,

inilah yang menjadi target perhitungan kebanyakan kami, untuk mengetahui sifat

Page 42: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

28

termoelektrik pada suatu bahan [32]. Setelah sudah dicari struktur elektronik dan

nilai DOS terhadap energi pada material graphene. Kami melakukan proses

menurunkan persamaan Fermi Dirac terhadap energi. Selanjutnya kami dapat

mencari nilai dari ℒ0, ℒ1, dan ℒ2 yang sesuai dengan persamaan (2.12), agar dapat

diperoleh nilai dari Seebeck, konduktivitas termal, dan konduktansi listrik pada

material graphene, masing-masing nilai tersebut dapat diperoleh dari persamaan

(2.13), (2.14), dan (2.15). Setelah semua nilai diperoleh dan sudah sesuai dengan

persamaan di atas, melalui kode komputasi perhitungan dari software Jupyter

Notebook dengan bahasa pemrograman Python, maka bentuk grafik dapat

digambarkan. Grafik tersebut terhadap temperatur yang nantinya kami dapat

mengetahui trend yang terjadi pada sifat karakteristik termoelektrik material

graphene. Temperatur yang digunakan dari rentang 200-900 K dan sudah

terkonversi menjadi satuan eV, dengan kenaikan temperatur 50 K.

Page 43: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

29

3.5 Diagram Alir

Adapun diagram alir atau alur penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 3.1: Diagram Alir penelitian sifat termoelektrik pada material graphene.

Mulai

Selesai

Membangun model Hamiltonian sistem

Menggunakan parameter Tight-Binding dari PythTB

Nilai eigen matriks Hamiltonian

Menghitung nilai sifat karakteristik termoelektrik material graphene

Menghitung struktur pita elektronik Menghitung Density of States

Page 44: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Parameter Input

Kami melakukan perhitungan komputasi menggunakan algoritma yang

mencantumkan parameter-parameter pendukung sebagai definisi model Thigt-

Binding di Jupyter Notebook. Parameter tersebut menjelaskan karakter material

graphene monolayer yang digunakan sebagai fokus penelitian model. Parameter

tersebut dapat tertulis sebagai berikut:

Tabel 4.1: Parameter fisis komputasi untuk perhitungan model material graphene.

Parameter Simbol Nilai

Parameter Kisi 𝑎 0.246nm

Vektor Kisi

A1 𝑎(1,0)

A2 𝑎 (−

1

2,√3

2)

Posisi Orbital

A1 (1/3,1/3)

A2 (2/3,2/3)

Vektor Tetangga

Terdekat

δ1 𝑎(0,1/√3)

δ2 𝑎 (−

1

2,−1

2√3)

δ3 𝑎 (

1

2,−1

2√3)

Page 45: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

31

Parameter tabel di atas merujuk pada penelitian dari Koshino, M yang berjudul

Relativistic Electrons in Graphene. Penelitian tersebut dapat menjelaskan karakter

dari material graphene, yang dalam hal ini bertujuan untuk mendapatkan nilai sifat

termoelektrik graphene. Menggunakan algoritma Python yang merupakan

implementasi melalui software Jupyter Notebook. Ada pula parameter lain yang

digunakan untuk memperoleh struktur elektronik dan DOS graphene pada

penelitian ini, yaitu dengan memasukan input parameter delta yang bernilai nol (0)

dan t bernilai satu (1) [10]. Hasil yang diperoleh akan mempengaruhi hopping yang

terjadi di antara orbital atom. Menjadikan gap yang timbul akan berbeda jika kami

memvariasikan delta, semakin tinggi nilai delta maka semakin besar juga gap yang

akan terjadi pada hasil grafik struktur elektronik material graphene. Pada penelitian

ini menggunakan titik k-space dengan zona Brillouin yang dimulai dari titik

Gamma ke titik K ke titik M dan ke titik Gamma kembali.

Hasil DOS didapatkan dengan mengatur nilai dari kmesh. Pada penelitian ini,

kami memasukkan nilai kmesh sebesar 59, sehingga perlu dibuat suatu wadah

kosong yang merupakan tempat menampung nilai yaitu kpts dengan rumus yang

sudah tercantum pada algoritma di software Jupyter Notebook. Algoritma yang

sudah dibuat akan menghasilkan DOS dengan data pada sumbu (x) yang merupakan

energi (eV) dan data pada sumbu (y) yang merupakan DOS (1/eV) terhadap energi.

Masing-masing data pada sumbu (x) dan sumbu (y) menghasilkan data sebanyak

201 data yang selanjutnya akan digunakan untuk menentukan karakteristik

termoelektrik pada material graphene.

Page 46: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

32

Parameter numerik pada penelitian ini meliputi jumlah k-point dengan simbol

(𝑁𝑘) bernilai 100, sedangkan untuk parameter lain adalah parameter lingkungan.

Parameter lingkungan yang digunakan pada penelitian ini adalah parameter

temperatur. Parameter temperatur digunakan untuk mencari nilai karakteristik

termoelektrik dengan rentang temperatur dari 200-900 Kelvin yang sudah

dikonversikan menjadi satuan (eV) serta selisih peningkatan temperatur dengan

nilai sebesar 50 K. Dari rentang temperatur yang sudah dijelaskan dan selisih

peningkatan temperatur berjumlah sekian, maka menghasilkan 15 titik pada

termoelektrik yang dapat dijadikan grafik untuk dianalisis trend yang terjadi pada

grafik tersebut.

4.2 Struktur Elektronik Material Graphene

Perkembangan dalam dunia fisika banyak sekali yang dapat dimanfaatkan,

salah satu yang dapat dimanfaatkan adalah untuk mendapatkan karakteristik

termoelektrik yang baik pada suatu material. Pita elektronik ini dapat diperoleh

dengan membuat algoritma menggunakan parameter yang sudah dijelaskan di atas

dengan pendekatan Thigt-Binding.

Perhitungan yang telah kami lakukan untuk material graphene, seperti pada

gambar (4.1) dapat terlihat bahwa k-space yang dilalui berawal dari Gamma

kemudian ke titik K, lalu ke titik M, dan kembali ke titik Gamma. Celah gap yang

berada pada grafik tersebut membuktikan bahwa graphene merupakan material

dengan kategori semimetal karena pita konduksi dan pita valensi bertemu di titik

nol pada k-space K. Untuk mengetahui apakah kategori bahan tersebut memiliki

Page 47: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

33

sifat konduktor, semikonduktor, atau isolator adalah dengan melihat letak potensial

kimia berada dan dapat dilihat juga seberapa besar celah gap yang dimiliki oleh

suatu material. Energi band pada grafik untuk graphene menghasilkan angka

minimum dan maksimum masing-masing bernilai -3 dan 3, berikut grafik yang

ditampilkan:

Gambar 4.1: Grafik struktur pita elektronik pada material graphene.

Page 48: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

34

4.3 Densitas Keadaan Material Graphene

Densitas keadaan atau Density of States (DOS) adalah suatu sistem yang

menggambarkan jumlah keadaan yang ditempati oleh sistem pada setiap tingkat

energi. Secara sistematis, DOS direpresentasikan sebagai distribusi oleh fungsi

kerapatan probabilitas yang ditempati oleh sistem tersebut. Berikut adalah grafik

yang dihasilkan dari DOS material graphene:

Gambar 4.2: Grafik densitas keadaan pada material graphene.

Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa sama seperti grafik pada pita elektronik

yaitu titik pertemuannya pada titik nol, begitu juga dengan nilai potensial kimia

pada penelitian ini bernilai 𝝁 = 6.84×10-5 (eV), dari grafik ini kemudian dihitung

kembali menggunakan algoritma yang sudah dirancang untuk mendapatkan

karakteristik termoelektrik pada graphene. Satuan nilai DOS (1/eV) dan nilai

Energi (eV) yang dihasilkan pada penelitian ini, masing-masing berjumlah 201

𝜇 = 6.84 × 10- 5 eV

Page 49: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

35

data. Data tersebut akan dimasukkan ke dalam algoritma yang sudah disesuaikan

dengan rumus termoelektrik. Integrasi dilakukan terhadap nilai DOS agar dapat

dilihat nilai integrasi sudah tepat dan disesuaikan dengan jumlah atom yaitu 2 buah

atom.

4.4 Sifat Karakteristik Termoelektrik Graphene

Perhitungan karakteristik termoelektrik pada graphene yaitu koefisien Seebeck

yang dilakukan oleh kami adalah konduktivitas termal dan konduktansi listrik.

Diperoleh nilai ℒ0, ℒ1, dan ℒ2 dengan menggunakan perhitungan algoritma yang

dibuat dengan bahasa pemrograman Python melalui software Jupyter Notebook.

Nilai dari koefisien Seebeck yang diperoleh dari setiap varian perlakukan

temperatur yang berbeda dijadikan grafik agar dapat dilihat trend yang terjadi.

Varian temperatur yang kami gunakan dari rentang 200-900 K dengan selisih

peningkatan temperatur bernilai 50 K, karena kami ingin melihat bagaimana sifat

yang dihasilkan diatas suhu ruang. berikut grafik yang dihasilkan untuk koefisien

Seebeck terhadap temperatur pada material graphene:

(a) (b)

Gambar 4.3: (a) Grafik koefisien Seebeck terhadap temperatur (K) dan (b) Grafik koefisien

Page 50: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

36

Seebeck terhadap µ (eV).

Hasil grafik yang dihasilkan sudah sesuai dengan teori yang seharusnya, karena

dapat diamati hasil yang bernilai tinggi berada pada temperatur yang rendah.

Menurut Mott’s Formula akan menghasilkan nilai yang baik untuk Seebeck ketika

berada pada suhu yang rendah [44]. Oleh karena hal tersebut, sudah sepatutnya

bahwa grafiknya akan menurun, karena nilai dari koefisien Seebeck pada

temperatur 200 K bernilai 0.014 𝜇V/K dan pada temperatur 900 K bernilai 0.0012

𝜇V/K.

Hasil sebaliknya dapat dilihat dari trend grafik dari konduktivitas termal dan

konduktansi listrik yaitu trend grafik yang dihasilkan adalah meningkat, akan tetapi

ada perbedaan antara grafik 𝑘𝑒 dengan grafik 𝜎 yaitu pada grafik 𝑘𝑒 sedikit landai

untuk peningkatan nilai 𝑘𝑒, sedangkan pada grafik 𝜎 menunjukan garis lurus yang

meningkat dari temperatur 200-900 K dengan selisih peningkatan bernilai 50 K.

Perilaku trend grafik yang berbeda terjadi dikarenakan perbedaan ordo pada

pangkat rumus persamaannya. Grafik yang terjadi pada koefisien Seebeck dengan

ZT harus berbanding lurus, agar mencapai nilai termoelektrik yang baik. Ada

berbagai macam upaya yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang baik,

seperti memberikan tegangan pada material graphene dan mendapatkan nilai

koefisien Seebeck yang sangat tinggi [45].

Pada penelitian material Cu dan Au dengan nilai μ = 0, menghasilkan trend

grafik yang sama dengan graphene pada penelitian ini sebagai karakteristik bahan

logam [46]. Nilai konduktivitas termal (𝜅𝑒) dan konduktansi listrik (𝜎) pada

graphene digambarkan secara grafik sebagai berikut:

Page 51: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

37

Gambar 4.4: Grafik konduktivitas termal terhadap temperatur pada material graphene.

Gambar 4.5: Grafik konduktansi listrik terhadap temperatur pada material graphene.

Hasil perhitungan komputasi diperoleh nilai 𝜅𝑒 atau konduktivitas termal,

koefisien Seebeck, dan konduktansi listrik didasarkan oleh persamaan Boltzmann,

yang merupakan dasar untuk menganalisis proses mikroskopis konduksi panas [46].

Konduktivitas termal yang tinggi pada grafik diatas menjelaskan bahwa material

Ko

nd

ukt

ivit

as T

erm

al ×

10

-2 (

W /

mK

) 𝜎

×1

0-

4 (

1 /

Ω m

)

Page 52: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

38

graphene memiliki kombinasi beberapa fitur yang unik, dimensi rendah dan ikatan

kovalen sp2 yang kuat, menghasilkan grafik seperti demikian [7]. Ketiga grafik

yang sudah dihasilkan merupakan properti penting untuk mendapatkan nilai figure

of merit (ZT). Nilai ZT dapat diperoleh dari ketiga properti penting diatas, serta

dalam nilai termoelektrik yang baik, maka nilai dari koefisien Seebeck harus tinggi,

konduktansi listrik harus tinggi, dan konduktivitas termal harus rendah [47].

Penelitian ini menunjukan bahwa trend yang dihasilkan dari tiga (3) properti

penting untuk karakteristik termoelektrik sudah benar adanya dan selanjutnya dapat

dikembangkan lebih baik terkait performa yang hebat untuk aplikasi termoelektrik

di masa depan, berikut grafik hasil ZT pada graphene:

(a) (b)

Gambar 4.6: (a) Grafik figure of merit terhadap temperatur (K) dan (b) Grafik Power

Factor terhadap temperatur (K).

Pada gambar (4.6) dapat dilihat bahwa trend yang terjadi adalah grafik

menurun, ini membuktikan hasil dari penelitian benar adanya, karena sudah sesuai

bahwa pada temperatur rendah nilai ZT akan bernilai tinggi. Untuk mencapai nilai

ZT yang tinggi, perlu mengusahakan nilai konduktivitas termal rendah dengan

Po

wer

Fac

ato

r ×1

0-5

W /

mK

-2)

Page 53: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

39

koefisien Seebeck yang tinggi [48]. Nilai ZT pada graphene sering digunakan untuk

perbandingan karakteristik termoelektrik yang baik, ini membuktikan bahwa

graphene merupakan termoelektrik yang cukup baik dijadikan sebagai parameter

[47]. Material graphene menjadi material yang memiliki nilai ZT tinggi

berdasarkan teori Cutler-Mott pada suhu rendah, maka trend yang dihasilkan sama

dengan trend pada grafik koefisien Seebeck yaitu menurun terhadap parameter

temperatur [44]. Pada hasil penelitian nilai ZT dari nanoribbon MoS2 / WS2 trend

yang terjadi dari suhu rendah memiliki nilai ZT maksimum diikuti dengan nilai ZT

minimum pada suhu tinggi, hal tersebut memperkuat hasil pada penelitian ini,

bahwa koefisien Seebeck dengan nilai ZT akan menghasilkan trend seperti pada

gambar (4.3) dan (4.6) yaitu trend grafik menurun [49]. Pada paper yang dituliskan

oleh S.T. Rodriguez, dkk menyatakan bahwa hasil pada penelitian menunjukan

penurunan trend grafik Figure of Merit (ZT) saat temperatur dinaikan [50].

Page 54: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

40

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada penelitian ini dapat disimpulkan berdasarkan apa yang sudah dijelaskan,

maka dapat diambil garis besarnya, sebagai berikut:

1. Struktur pita elektronik pada material graphene untuk penelitian ini dapat

dikategorikan sebagai sifat semi metal, karena memiliki potensial kimia yang

terletak pada celah gap yang terletak pada angka nol dan nilai 𝜇 sebesar

6.84×10-5 eV.

2. Karakteristik termoelektrik pada material graphene dapat disebut dengan

material penghantar panas yang baik dan dapat di pertimbangkan sebagai

aplikasi dari termoelektrik, diikuti dengan grafik yang disampaikan oleh

gambar koefisien Seebeck, konduktivitas termal dan konduktansi listrik.

3. Performa termoelektrik yang baik adalah ketika nilai dari figure of merit (ZT)

dan koefisien Seebeck dapat bernilai tinggi dan sesuai dengan teori Cutler-Mott

yang menyatakan bahwa trend grafik yang dihasilkan akan menurun terhadap

temperatur tinggi. Pada penelitian ini menghasilkan ZT sebesar 9,15.

5.2 Saran

Kami memberikan saran untuk penelitian-penelitian selanjutnya dapat

melakukan hal, sebagai berikut:

1. Melakukan dengan metode penelitian yang lain, seperti menggunakan software

selain yang digunakan pada penelitian ini.

2. Menambah doping material agar terbentuk termoelektrik yang lebih baik.

Page 55: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

41

REFERENSI

[1] R. D. Skeel, T. Term, and T. Term, “COMPUTER SCIENCE 50100

Computing for Science and Engineering,” pp. 1–3, 2015.

[2] T. Yusufaly, “Tight-Binding Formalism in the Context of the PythTB

Package Basic definitions,” pp. 1–9, 2012.

[3] “Anaconda The World’s Most Popular Data Science Platform,” 2020. .

[4] G.A. Slack ; D. M. Rowe, “CRC Handbook of Thermoelectrics,” CRC

Handb. Thermoelectr., no. 603, pp. 15–17, 2018, doi:

10.1201/9781420049718.

[5] Y. Ouyang and J. Guo, “A theoretical study on thermoelectric properties of

graphene nanoribbons,” Appl. Phys. Lett., vol. 94, no. 26, 2009, doi:

10.1063/1.3171933.

[6] Y. Xu, Z. Li, and W. Duan, “Thermal and thermoelectric properties of

graphene,” Small, vol. 10, no. 11, pp. 2182–2199, 2014, doi:

10.1002/smll.201303701.

[7] S. Morichi, Y. Okahiro, Y. Komoda, H. Inagaki, and H. Itami,

“Examination on the vertical normal strain observed at the grounds surface

during earthquakes,” Doboku Gakkai Ronbunshuu A, vol. 64, no. 2, pp.

452–457, 2008, doi: 10.2208/jsceja.64.452.

[8] M. S. Foster and I. L. Aleiner, “Slow imbalance relaxation and

thermoelectric transport in graphene,” no. January, pp. 1–14, 2009, doi:

Page 56: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

42

10.1103/PhysRevB.79.085415.

[9] Y. M. Zuev, W. Chang, and P. Kim, “Thermoelectric and

Magnetothermoelectric Transport Measurements of Graphene,” vol.

096807, no. March, pp. 1–4, 2009, doi: 10.1103/PhysRevLett.102.096807.

[10] M. Koshino, “Relativistic electrons in graphene.,” vol. 2, no. 2, pp. 1–13,

2015.

[11] P. Hawkins, Electronic Materials & Devices Engage us : .

[12] B. Aufray et al., “Graphene-like silicon nanoribbons on Ag ( 110 ): A

possible formation of silicene Graphene-like silicon nanoribbons on Ag „

110 … : A possible formation of silicene,” vol. 183102, no. 110, pp. 1–4,

2013, doi: 10.1063/1.3419932.

[13] S. Z. Butler et al., “Opportunities in Two-Dimensional Materials Beyond

Graphene,” no. 4, pp. 2898–2926, 2013, doi: 10.1021/nn400280c.

[14] T. Aplikasi, B. W. Nuryadin, and M. Si, “Pengantar Fisika Nanomaterial.”

[15] M. Caridad, C. Stampfer, G. Calogero, N. Ru, and P. Bøggild, “A two-

dimensional Dirac fermion microscope,” 2017, doi:

10.1038/ncomms15783.

[16] F. Wetenschappen, D. Fysica, and D. Moldovan, “Electronic properties of

strained graphene and supercritical charge centers Elektronische

eigenschappen van uitgerekt grafeen en superkritische ladingscenters

Members of the jury,” 2016.

[17] X. Xu, N. M. Gabor, J. S. Alden, A. M. Van Der Zande, and P. L. Mceuen,

Page 57: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

43

“Photo-Thermoelectric Effect at a Graphene Interface Junction,” pp. 562–

566, 2010, doi: 10.1021/nl903451y.

[18] K. S. Novoselov et al., “Two-dimensional gas of massless Dirac fermions

in graphene,” Nature, vol. 438, no. 7065, pp. 197–200, 2005, doi:

10.1038/nature04233.

[19] F. Wetenschappen and D. Fysica, “Transport properties of nanostructures

and superlattices on single-layer and bilayer graphene

Transporteigenschappen van nanostructuren en superroosters in ´ e ´ en- en

tweelagig grafeen,” 2012.

[20] J. S. Townsend, A MODER N APPROACH TO QUANTUM MECHA NICS.

.

[21] D. J. Griffiths and D. F. Schroeter, Introduction to Quantum Mechanics

Third Edition. .

[22] K. S. Novoselov et al., “Electric field in atomically thin carbon films,”

Science (80-. )., vol. 306, no. 5696, pp. 666–669, 2004, doi:

10.1126/science.1102896.

[23] P. Wei, W. Bao, Y. Pu, C. N. Lau, and J. Shi, “Anomalous thermoelectric

transport of dirac particles in graphene,” Phys. Rev. Lett., vol. 102, no. 16,

pp. 1–4, 2009, doi: 10.1103/PhysRevLett.102.166808.

[24] S. I. Salam, P. S. Fisika, F. Sains, D. A. N. Teknologi, U. Islam, and N.

Syarif, PERHITUNGAN MOMEN MAGNET HALF-HEUSLER ALLOY

XMnSb ( X = Mn , Fe , Co , DAN Ni ) DENGAN PENDEKATAN TIGHT-

BINDING. 2019.

Page 58: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

44

[25] W. Yonatan, F. Matematika, D. A. N. Ilmu, P. Alam, and P. S. Fisika,

“UNIVERSITAS INDONESIA STUDI TEORITIK PENGARUH

SUBSTRAT TERHADAP,” 2014.

[26] A. H. Castro Neto, F. Guinea, N. M. R. Peres, K. S. Novoselov, and A. K.

Geim, “The electronic properties of graphene,” Rev. Mod. Phys., vol. 81,

no. 1, pp. 109–162, 2009, doi: 10.1103/RevModPhys.81.109.

[27] S. A. Ketabi and F. M. Peeters, “Komunikasi Fisika Komputer Tight-

Binding Studio : Paket perangkat lunak teknis untuk menemukan file,” vol.

254, pp. 1–10, 2020.

[28] A. P. Introduction, “DENSITY FUNCTIONAL THEORY.”

[29] G. Calogero, N. R. Papior, and B. Peter, “Large-scale tight-binding

simulations of quantum transport in ballistic graphene,” 2018.

[30] P. Koskinen and V. Mäkinen, “Density-functional tight-binding for

beginners,” Comput. Mater. Sci., vol. 47, no. 1, pp. 237–253, 2009, doi:

10.1016/j.commatsci.2009.07.013.

[31] Advanced Thermoelectrics. .

[32] H. ; M. A. Goldsmid, “Introduction to Thermoelectricity,” J. Chem. Inf.

Model., vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2019, doi:

10.1017/CBO9781107415324.004.

[33] A. A. Balandin, “nanostructured carbon materials,” Nat. Publ. Gr., vol. 10,

no. 8, pp. 569–581, 2011, doi: 10.1038/nmat3064.

[34] D. L. Nika, S. Ghosh, E. P. Pokatilov, and A. A. Balandin, “Lattice thermal

Page 59: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

45

conductivity of graphene flakes : Comparison with bulk graphite Lattice

thermal conductivity of graphene flakes : Comparison,” vol. 203103, pp. 1–

4, 2009, doi: 10.1063/1.3136860.

[35] D. D. Pineda, A. Rezaniakolaei, and E. All, Thermoelectric Energy

Conversion. .

[36] X. Wang and S. Lu, “Thermoelectric Transport in Graphyne Nanotubes,”

2013, doi: 10.1021/jp406536e.

[37] B. Poudel et al., “High-Thermoelectric Performance of Nanostructured

Bismuth Antimony Telluride Bulk Alloys,” vol. 1871, no. May, 2008.

[38] M. S. Dresselhaus, “Low-dimensional thermoelectric materials,” vol. 41,

no. 5, pp. 3–6, 1999.

[39] Z. W. Tan, J. Wang, and C. K. Gan, “First-Principles Study of Heat

Transport Properties of Graphene Nanoribbons,” vol. 6, pp. 214–219, 2011,

doi: 10.1021/nl103508m.

[40] Z. Zhang, Y. Xie, Q. Peng, and Y. Chen, “A theoretical prediction of super

high-performance thermoelectric materials based on MoS 2 / WS 2 hybrid

nanoribbons,” Nat. Publ. Gr., no. January, pp. 1–8, 2016, doi:

10.1038/srep21639.

[41] C. Science, “structures on,” vol. 47, no. 19, pp. 727–731, 1993.

[42] K. Biswas and J. Morante, Thermoelectric Thin Films. .

[43] G. W. Luckey, Introduction to Solid State Physics, vol. 79, no. 12. 1957.

[44] C. N. Pan, Z. X. Xie, L. M. Tang, and K. Q. Chen, “Ballistic thermoelectric

Page 60: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

46

properties in graphene-nanoribbon-based heterojunctions,” Appl. Phys.

Lett., vol. 101, no. 10, 2012, doi: 10.1063/1.4751287.

[45] D. Dragoman and M. Dragoman, “Giant thermoelectric effect in graphene,”

Appl. Phys. Lett., vol. 91, no. 20, pp. 1–4, 2007, doi: 10.1063/1.2814080.

[46] Terry M. Tritt, Thermal Conductivity Theory, Properties, and Applications.

.

[47] K. X. Chen, X. M. Wang, D. C. Mo, and S. S. Lyu, “Thermoelectric

Properties of Transition Metal Dichalcogenides: From Monolayers to

Nanotubes,” J. Phys. Chem. C, vol. 119, no. 47, pp. 26706–26711, 2015,

doi: 10.1021/acs.jpcc.5b06728.

[48] H. Sevinçli and G. Cuniberti, “Enhanced thermoelectric figure of merit in

edge-disordered zigzag graphene nanoribbons,” Phys. Rev. B - Condens.

Matter Mater. Phys., vol. 81, no. 11, pp. 1–4, 2010, doi:

10.1103/PhysRevB.81.113401.

[49] H. Zheng et al., “Enhanced thermoelectric performance of graphene

nanoribbons,” Appl. Phys. Lett., vol. 100, no. 9, pp. 1–6, 2012, doi:

10.1063/1.3689780.

[50] S. T. Rodriguez, I. Grosu, M. Crisan, and I. Ţifrea, “Thermoelectric

transport properties in graphene connected molecular junctions,” Phys. E

Low-Dimensional Syst. Nanostructures, vol. 96, pp. 1–5, 2017, doi:

10.1016/j.physe.2017.09.022.

Page 61: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

47

LAMPIRAN

Lampiran 1 File perhitungan struktur pita elektronik dan DOS graphene

#PERHITUNGAN STRUKTUR PITA ELEKTRONIK & DOS MATERIAL

GRAPHENE (ILHAM MASHORI)

from pythtb import *

%matplotlib inline

# lattice vectors and orbital positions

lat=[[1.0, 0.0], [0.5, np.sqrt(3.0)/2.0]]

orb=[[1./3., 1./3.], [2./3., 2./3.]]

# two-dimensional Thigt-Binding model

gra=tb_model(2, 2, lat, orb)

# set model parameters

delta=0.0

t=1.0

# define hopping between orbitals

gra.set_onsite([-delta,delta])

gra.set_hop(t, 0, 1, [ 0, 0])

gra.set_hop(t, 1, 0, [ 1, 0])

gra.set_hop(t, 1, 0, [ 0, 1])

# solve model on a path in k-space

k=[[0.0, 0.0],[1./3., 2./3.],[0.5,0.5],[0.0, 0.0]]

(k_vec,k_dist,k_node)=gra.k_path(k, 100)

evals=gra.solve_all(k_vec)

# plot bandstructure

import matplotlib.pyplot as plt

fig, ax = plt.subplots()

plt.hlines(0,0,2,color='r',linestyle='--')

ax.plot(k_dist,evals[0,:],linewidth=2)

ax.plot(k_dist,evals[1,:],linewidth=2)

ax.set_xticks(k_node)

ax.set_xticklabels(["$\Gamma$","K","M","$\Gamma$"])

Page 62: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

48

ax.set_xlim(k_node[0],k_node[-1])

# add vertical lines at node positions

for n in range(len(k_node)):

ax.axvline(x=k_node[n],linewidth=0.5, color='k')

# put title

ax.set_xlabel("Path in K-Space")

ax.set_ylabel("Band Energy")

fig.savefig("bandsgraphene.png")

print()

print('---------------------------------------')

print('starting DOS calculation')

print('---------------------------------------')

print('Calculating DOS...')

# calculate density of states

# first solve the model on a mesh and return all energies

kmesh=59

kpts=[]

for i in range(kmesh):

for j in range(kmesh):

kpts.append([float(i)/float(kmesh),float(j)/float(kmesh)])

# solve the model on this mesh

evals=gra.solve_all(kpts)

# flatten completely the matrix

evals=evals.flatten()

print (kmesh)

# plotting DOS

print('Plotting DOS...')

# now plot density of states

fig, ax = plt.subplots()

counts,bins,bars = ax.hist(evals,200,range=(-4.,4.))

print(counts)

Page 63: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

49

print(len(counts))

print(bins)

print(len(bins))

print(bars)

ax.set_ylim(0.0,140.0)

# put title

ax.set_title("Graphene model density of states")

ax.set_xlabel("Band energy")

ax.set_ylabel("Number of states")

# make an PDF figure of a plot

fig.tight_layout()

fig.savefig("Graphene_dos.pdf")

print('Done.\n')

#Grafik Garis DOS

# MEMBUAT GRAFIK GARIS PADA DOS GRAPHENE

y=( 0., 0., 0., 0., 0., 0., 0., 0., 0., 0., 0., 0., 0., 0.,

0., 0., 0., 0., 0., 0., 0., 0., 0., 0., 0., 37., 48., 36.,

30., 48., 42., 30., 42., 48., 36., 42., 36., 42., 42., 36., 54., 36.,

60., 24., 66., 36., 54., 30., 72., 42., 30., 60., 30., 72., 30., 66.,

48., 42., 72., 36., 60., 60., 30., 84., 48., 72., 60., 54., 96., 54.,

48., 108., 60., 126., 96., 96., 120., 48., 102., 36., 42., 78., 24., 30.,

60., 12., 48., 12., 24., 36., 18., 30., 0., 12., 18., 12., 6., 0.,

6., 0., 0, 0., 6., 0., 6., 12., 18., 12., 0., 30., 18., 36., 24.,

12., 48., 12., 60., 30., 24., 78., 42., 36., 102., 48., 120., 96., 96.,

126., 60., 108., 48., 54., 96., 54., 60., 72., 48., 84., 30., 60., 60.,

36., 72., 42., 48., 66., 30., 72., 30., 60., 30., 42., 72., 30., 54.,

36., 66., 24., 60., 36., 54., 36., 42., 42., 36., 42., 36., 48., 42.,

30., 42., 48., 30., 36., 48., 36., 1., 0., 0., 0., 0., 0., 0.,

0., 0., 0., 0., 0., 0., 0., 0., 0., 0., 0., 0., 0., 0.,

0., 0., 0., 0.)

print(len(y))

x=(-4., -3.96, -3.92, -3.88, -3.84, -3.8, -3.76, -3.72, -3.68, -3.64, -3.6, -3.56,

-3.52, -3.48, -3.44, -3.4, -3.36, -3.32, -3.28, -3.24, -3.2, -3.16, -3.12, -3.08,

-3.04, -3., -2.96, -2.92, -2.88, -2.84, -2.8, -2.76, -2.72, -2.68, -2.64, -2.6

, -2.56, -2.52, -2.48, -2.44, -2.4, -2.36, -2.32, -2.28 ,-2.24, -2.2, -2.16, -2.12,

-2.08, -2.04, -2., -1.96, -1.92, -1.88, -1.84, -1.8, -1.76, -1.72, -1.68, -1.64,

Page 64: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

50

-1.6, -1.56, -1.52 ,-1.48, -1.44, -1.4, -1.36, -1.32, -1.28, -1.24, -1.2, -1.16,

-1.12, -1.08 ,-1.04, -1., -0.96, -0.92, -0.88, -0.84, -0.8, -0.76, -0.72, -0.68,

-0.64, -0.6, -0.56, -0.52, -0.48, -0.44, -0.4, -0.36, -0.32, -0.28, -0.24, -0.2,

-0.16, -0.12, -0.08, -0.04, 0., 0.04, 0.08, 0.12, 0.16, 0.2, 0.24, 0.28,

0.32, 0.36, 0.4, 0.44, 0.48, 0.52, 0.56, 0.6, 0.64, 0.68, 0.72, 0.76,

0.8, 0.84, 0.88, 0.92, 0.96, 1., 1.04, 1.08, 1.12, 1.16, 1.2, 1.24,

1.28, 1.32, 1.36, 1.4, 1.44, 1.48, 1.52, 1.56, 1.6, 1.64, 1.68, 1.72,

1.76, 1.8, 1.84, 1.88, 1.92, 1.96, 2., 2.04, 2.08, 2.12, 2.16, 2.2,

2.24, 2.28, 2.32, 2.36, 2.4, 2.44, 2.48, 2.52, 2.56, 2.6, 2.64, 2.68,

2.72, 2.76, 2.8, 2.84, 2.88, 2.92, 2.96, 3., 3.04, 3.08, 3.12, 3.16,

3.2, 3.24, 3.28, 3.32, 3.36, 3.4, 3.44, 3.48, 3.52 , 3.56, 3.6, 3.64,

3.68, 3.72, 3.76, 3.8, 3.84, 3.88, 3.92, 3.96, 4. )

print(len(x))

# now plot density of states

import matplotlib.pyplot as plt

from scipy.interpolate import splrep,splev

fig, ax = plt.subplots()

# put title

ax.set_xlabel("Energy (eV)")

ax.set_ylabel("Density of States (1 / eV)")

plt.text(0.1,113,"μ")

plt.vlines(0,0,115,color='r',linestyle='--')

ax.set_ylim(0,120.0)

bspl = splrep(x,y,s=40000)

bspl_y = splev(x,bspl)

plt.plot(x,bspl_y)

plt.show()

# make an PDF figure of a plot

fig.tight_layout()

fig.savefig("GrapheneDOS.png")

print('Done.\n')

Page 65: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

51

Lampiran 2 File perhitungan karakteristik termoelektrik graphene

#PERHITUNGAN KARAKTERISTIK TERMOELEKTRIK GRAPHENE

from __future__ import division

from scipy import integrate

import numpy as np

mu = 6.835937499999999e-5

T = 200.0 * 8.621738e-5

v = 1e+6

tau = 1e-14

E = xE

q = 1

dfermi = -np.exp((E - mu)/(T))/(T*(np.exp((E - mu)/(T)) + 1)**2)

L = []

for i in range (3) :

func = tau * v**2 * yDOS * -dfermi * (E - mu)**i

j = integrate.trapz(func, E)

print('L','(',i,')',' = ', j)

L.append(j)

L = np.array(L)

#rumus seebeck

S = L[1]/(q*T*L[0])

print('Seebeck Coef = ',S)

#termal konduktivitas

kappa_e=(L[2]-(L[1]**2/L[0]))*(1/T)

print('kappa_e = ',kappa_e)

sigma=(L[2]-kappa_e*T)/((S**2)*(T**2))

print('sigma = ',sigma)

ZT= ((((S**2)*sigma)/kappa_e)*T)

print('Figure of Merit=',ZT)

Page 66: PERHITUNGAN TERMOELEKTRIK DARI MATERIAL

52

Lampiran 3 File grafik karakteristik termoelektrik graphene

#PERHITUNGAN SEEBECK, Konduktivitas Termal, Konduktansi Listrik, dan

ZT

import numpy as np

xx=([200,250,300,350,400,450,500,550,600,650,700,750,800,850,900])

yy=([0.0143230628745862,0.00853330768546766,0.0056082557742676035,

0.00402863134491746,0.003134893511013128,0.00260147124636047,

0.0022588286543981755,0.00201822841924204,0.0018340463134383447,

0.00168333013468192,0.0015546494030743577,0.00144220067675734,

0.0013428255964603951,0.00125457233456609,0.0011760356031282437])

# now plot density of states

import matplotlib.pyplot as plt

from scipy.interpolate import splrep,splev

fig, ax = plt.subplots()

# put title

ax.set_xlabel("Temperatur (K)")

ax.set_ylabel("S (μV/K)")

ax.set_ylim(0,0.016)

ax.set_xlim(0,900)

plt.plot(xx,yy,linewidth=2.5,color='g',marker='o')

plt.show()

# make an PDF figure of a plot

fig.tight_layout()

fig.savefig("seebeck.png")

print('Done.\n')