model kemitraan pengembangan industri rearing sapi perah antara uptd dengan masyarakat

11
MODEL KEMITRAAN MODEL KEMITRAAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI INDUSTRI REARING REARING SAPI PERAH SAPI PERAH ANTARA UPTD ANTARA UPTD DENGAN DENGAN MASYARAKAT MASYARAKAT

Upload: verdi

Post on 08-Jan-2016

117 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

MODEL KEMITRAAN PENGEMBANGAN INDUSTRI REARING SAPI PERAH ANTARA UPTD DENGAN MASYARAKAT. POLA-POLA KEMITRAAN DI JAWA BARAT. Marobati Orientasi untuk tujuan untuk peningkatan dan pelestarian bibit unggul . Ternak yang dimitrakan , merupakan milik investor . - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: MODEL KEMITRAAN  PENGEMBANGAN INDUSTRI  REARING  SAPI PERAH ANTARA UPTD DENGAN MASYARAKAT

MODEL MODEL KEMITRAAN KEMITRAAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI INDUSTRI REARINGREARING SAPI SAPI PERAH ANTARA PERAH ANTARA UPTD DENGAN UPTD DENGAN MASYARAKATMASYARAKAT

Page 2: MODEL KEMITRAAN  PENGEMBANGAN INDUSTRI  REARING  SAPI PERAH ANTARA UPTD DENGAN MASYARAKAT

Marobati Orientasi untuk tujuan untuk peningkatan dan pelestarian bibit

unggul. Ternak yang dimitrakan, merupakan milik investor. Peternak akan memperoleh bagian pendapatan dari hasil

produksinya.

Sumba Kontrak Lebih berorientasi untuk penyebarluasan jenis ternak tertentu. Peternak akan memperoleh induknya setelah mengembalikan dua

ekor anaknya seumur/seberat induknya dalam jangka waktu tertentu.

Kedua bentuk kerjasama ini umumnya digunakan dalam usaha peternakan dengan komoditas ternak ruminansia.

Page 3: MODEL KEMITRAAN  PENGEMBANGAN INDUSTRI  REARING  SAPI PERAH ANTARA UPTD DENGAN MASYARAKAT

Kemitraan Pola Makloon Peternak memelihara pedet betina sampai menjadi

bunting. Sapi dara bunting sebagai output dari kegiatan usaha

rearing tersebut dibeli kembali oleh perusahaan berdasarkan harga pasar.

Peternak memperoleh bagian dari nilai tambah dara bunting.

Pola kerjasama PPK IPM, Koperasi, BLM dan individu.

pola kerjasama yang penyebutannya didasarkan pada sumber dana/ sumber ternaknya

Page 4: MODEL KEMITRAAN  PENGEMBANGAN INDUSTRI  REARING  SAPI PERAH ANTARA UPTD DENGAN MASYARAKAT

KASUS 1peternak telah melakukan kerjasama dengan peternak lain melakukan usaha pembesaran pedet betina melalui pola bagi hasil. Pedet betina hasil IB dari peternak sapi perah ”diparobatikan” kepada peternak lain yang lokasinya jauh dari jangkauan layanan koperasi. setelah ternak bunting 5 – 8 bulan diambil kembali oleh pemilik ternak.

Page 5: MODEL KEMITRAAN  PENGEMBANGAN INDUSTRI  REARING  SAPI PERAH ANTARA UPTD DENGAN MASYARAKAT

KASUS 2

Pedet betina di daerah Lembang dan Cisarua banyak dibeli oleh bandar untuk dibesarkan di daerah Cisalak Subang dan Cipada Cisarua.

Di wilayah ini pemilik sapi bukanlah peternak melainkan pengusaha/bandar. Sapi hasil rearing selanjutnya di jual kembali oleh bandar ke daerah Lembang, Cisarua, dan wilayah pengembangan sapi perah lain di Jawa Barat.

Page 6: MODEL KEMITRAAN  PENGEMBANGAN INDUSTRI  REARING  SAPI PERAH ANTARA UPTD DENGAN MASYARAKAT

Menurut The Free Dictionary dan para ahli lainnya;

http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/ Dairy+industry (2009)

... Industri sapi perah adalah suatu kegiatan usaha agribisnis sapi perah yang berstandarisasi, meliputi aktivitas pengadaan sarana produksi, budidaya, penanganan susu, pengolahan dan pemasaran hasil produksi keterlibatan pemerintah dalam kegiatan pengawasan dengan tujuan mendapatkan keuntungan usaha.

Berdasarkan hal tersebut, pengertian Industri rearing sapi perah adalah kegiatan budidaya pembesaran ternak sapi perah lepas sapih sampai ternak tersebut berumur kebuntingan maksimum 7 bulan yang berstandarisasi untuk memperoleh keuntungan usaha.

Page 7: MODEL KEMITRAAN  PENGEMBANGAN INDUSTRI  REARING  SAPI PERAH ANTARA UPTD DENGAN MASYARAKAT

Model kemitraan inti-plasma antara UPTD sapi perah Cikole Lembang (aspirasi masyarakat) hasil modifikasi dari model-model yang telah ada.

Mengacu kepada peraturan Gubernur Jabar No: 91 Tahun 2009 Tentang Pedoman Kemitraan Pengembangan Ternak Gubernur Jawa Barat.

Inti adalah pemerintah (Balai UPTD sapi perah Cikole Lembang) dan plasma adalah para peternak sapi perah di sekitar UPTD dan di Jawa Barat lainnya.

Page 8: MODEL KEMITRAAN  PENGEMBANGAN INDUSTRI  REARING  SAPI PERAH ANTARA UPTD DENGAN MASYARAKAT

Model ditujukan untuk pengembangan usaha peternakan sapi perah rakyat, bukan bagi peternak sapi perah pemula.

Ternak yang dimitrakan kepada peternak adalah sapi perah produktif (sapi induk) atau dara bunting.

Produk usaha rearing : Sapi Dara bunting sekitar 7 bulan. Produk usaha plasma susu, pedet jantan/betina lepas sapih. Peternak plasma menerima ternak dalam bentuk natura, yang

akan dikembalikan kepada UPTD. Seluruh biaya produksi usahaternak dibebankan kepada peternak

penggaduh. Beban risiko kematian ditinjau berdasarkan penyebabnya.

. Aspirasi tersebut adalah:

Page 9: MODEL KEMITRAAN  PENGEMBANGAN INDUSTRI  REARING  SAPI PERAH ANTARA UPTD DENGAN MASYARAKAT

Peraturan Gubernur Jabar No : 91 Tahun 2009 Tentang Pedoman Kemitraan Pengembangan Ternak Gubernur Jawa Barat.

Penyediaan bibit sapi perah merupakan tanggung jawab pemerintah berdasarkan UU No. 18/2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan

Rearing sapi perah kurang memberikan insentif bagi pelaku usaha

Bibit Sapi yang diperoleh dari suatu sistem perbibitan merupakan faktor produksi utama dalam menghasilkan susu

Usaha rearing merupakan bagian dari kegiatan usaha perbibitan penyediaan sapi bibit bakalan yang berkualitas.

Page 10: MODEL KEMITRAAN  PENGEMBANGAN INDUSTRI  REARING  SAPI PERAH ANTARA UPTD DENGAN MASYARAKAT
Page 11: MODEL KEMITRAAN  PENGEMBANGAN INDUSTRI  REARING  SAPI PERAH ANTARA UPTD DENGAN MASYARAKAT