osteologi sapi perah

17
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tulang merupakan bagian tubuh atau organ dari suatu individu yang mulai tumbuh dan berkembang sejak masa embrional. Sistem pertulangan merupakan salah satu hasil perkembangan dari sel-sel mesoderm.Tulang-tulang tersebut membentuk suatu susunan atau kelompok yang disebut dengan kerangka, dalam melaksanakan fungsinya dilengkapi dengan tulang rawan (cartilago) dan Ligamenta. Osteologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang tulang atau kerangka (skeleton). Osteologi berasal dari kata os yang berasal dari bahasa latin dan osteon yang berarti tulang berasal dari bahasa yunani. Kerangka memiliki banyak fungsi yang berperan dalam tubuh. Kerangka memiliki fungsi antara lain memberi bentuk tubuh, melindungi bagian organ dalam tubuh, sebagai tempat melekatnya otot, sebagai alat gerak pasif, tempat terbentuknya sel-sel darah, menahan dan menegakkan tubuh. Tulang dalam tubuh memiliki bentuk yang berbeda-beda sehingga dikelompokan menjadi empat kelompok yaitu tulang panjang, tulang pipih, tulang pendek dan tulang yang tak beraturan. Berdasarkan uraian diatas, maka ilmu yang mempelajari tentang tulang atau kerangka sangat penting untuk dipelajari. Tulang atau kerangka menjadi dasar penting dalam mempelajari suatu makhluk hidup. 1

Upload: febrydwi148

Post on 06-Dec-2015

264 views

Category:

Documents


33 download

DESCRIPTION

osteologi

TRANSCRIPT

Page 1: osteologi sapi perah

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tulang merupakan bagian tubuh atau organ dari suatu individu yang mulai

tumbuh dan berkembang sejak masa embrional. Sistem pertulangan merupakan

salah satu hasil perkembangan dari sel-sel mesoderm.Tulang-tulang tersebut

membentuk suatu susunan atau kelompok yang disebut dengan kerangka, dalam

melaksanakan fungsinya dilengkapi dengan tulang rawan (cartilago) dan

Ligamenta.

Osteologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang tulang atau kerangka

(skeleton). Osteologi berasal dari kata os yang berasal dari bahasa latin dan osteon

yang berarti tulang berasal dari bahasa yunani. Kerangka memiliki banyak fungsi

yang berperan dalam tubuh. Kerangka memiliki fungsi antara lain memberi

bentuk tubuh, melindungi bagian organ dalam tubuh, sebagai tempat melekatnya

otot, sebagai alat gerak pasif, tempat terbentuknya sel-sel darah, menahan dan

menegakkan tubuh. Tulang dalam tubuh memiliki bentuk yang berbeda-beda

sehingga dikelompokan menjadi empat kelompok yaitu tulang panjang, tulang

pipih, tulang pendek dan tulang yang tak beraturan.

Berdasarkan uraian diatas, maka ilmu yang mempelajari tentang tulang atau

kerangka sangat penting untuk dipelajari. Tulang atau kerangka menjadi dasar

penting dalam mempelajari suatu makhluk hidup. Hal ini menjadikan latar

belakang mengapa makalah dibuat, sehingga dapat membantu bagi para

pembacanya untuk lebih mendalami dan mempelajari bagaimana struktur tulang

atau kerangka pada ternak khususnya ternak sapi.

1.2 Tujuan

a. Mengenal anatomi osteologi pada ternak sapi perah

b. Memahami bentuk-bentuk tulang

c. Mengetahui fungsi-fungsi anatomi osteologi

d. Mempelajari kelainan yang terjadi pada tulang

1.3 Manfaat

a. Dapat memberikan pengetahuan tentang anatomi osteologi tulang sapi perah

1

Page 2: osteologi sapi perah

b. Dapat memudahkan dalam membedakan antara tulang satu dengan lainya

c. Dapat memberikan penjelasan setiap bagian tulang beserta fungsinya

d. Dapat memberikan pengetahuan tentang kelainan yang terjadi pada tulang

2

Page 3: osteologi sapi perah

II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Fungsi Oesteologi

Osteologi adalah ilmu yang mempelajari tentang skelet/kerangka/tulang

belulang. Hal ini sangat perlu untuk dipelajari karena tulang memiliki peranan

penting dalam kehidupan hewan veterbrata yang termasuk di dalamnya adalah

ternak sapi perah. Guyton AC, Hall JE (1997) menyatakan bahwa, tulang adalah

kerangka penyangga tubuh, pelindung organ tubuh dari benturan, dan tempat

terkaitnya otot sehingga memungkinkan otot melakukan pergerakan antara

sambungan tulang yang satu dengan yang lain. Dengan kata lain, tulang

merupakan penunjang utama aktivitas fisik. Ganong (2001) menambahkan bahwa

tulang adalah jaringan yang paling keras diantara jaringan ikat lainnya yang terdiri

atas hampir 50 % air dan bagian padat, selebihnya terdiri dari bahan mineral

terutama kalsium kurang lebih 67 % dan bahan seluler 33 %.

Fungsi tulang secara umum adalah :

1. Sebagai penunjang tubuh

Sapi perah yang merupakan golongan ruminansia besar tentu memiliki postur

tubuh yang besar yang korelasinya berjalan lurus dengan bobot tubuh. Apabila

bobot tubuh yang berat tidak ditunjang oleh tulang yang kuat, maka tentu ternak

sapi akan mengalami gangguan fisiologis tubuh . Gangguan fisiologis ini tentu

akan menyebabkan turunyya produksi susu sapi. Maka dari itu, peran tulang

dalam menunjang tubuh sangat dibutuhkan. Semakin besar tubuh sapi harus

diikuti pertumbuhan tulang yang sesuai agar kerja dari tubuh sapi homeostatis.

2. Melindungi bagian – bagian tubuh yang lemah / lunak

Tulang yang memiliki sifat fisik yang keras karena sebagian besar dibentuk

melalui proses osifikasi. Tujuan utama dari tulang yang bersifat keras adalah

melindungi organ-organ bagian dalam sapi yang lemah. Apabila hewan tidak

memiliki tulang. Tentu bagian-bagian organ dalam akan rentan mengalami

kerusakan yang diakibatkan benturan fisik, dan juga bisa mengakibatkan kematian

bagi ternak.

3

Page 4: osteologi sapi perah

3. Sebagai pertautan urat daging

Otot merupakan alat gerak dan merupakan produk sampingan pada ternak

perah menempel pada bagian tulang. Tanpa adanya tulang tentu otot tidk dapat

bertautan begitu saja. Jadi tulang memiliki peranan penting untuk tempat

melekatna otot.

4. Sebagai alat gerak pasif

Tulang merupakan alat gerak pasif, karena tanpa adanya tulang dan persendian

maka otot sebagai alat gerak utama akan memiliki pergerakan yang terbatas.

Begitu pula dengan tulang, tulang tidak bia bergerak tanpa adanya bantuan otot

dan persendian.

5. Pemberi bentuk tubuh

Sifat utama tulang yang sebagian besar keras karena telah mengalami proses

osifikasi ini selain untuk melindungi orgn bagian dalam tubuh tentu memberi

bentuk tubuh. Tanpa tulang tentu tubuh ternak tidak ada yang menopang dan

bentuk tubuh dari ternak tergantung pada bentuk tulang yang merupakan kerangka

pada hewan veterbrata termasuk sapi perah.

2.2 Bentuk – bentuk Tulang

Klasifikasi tulang menurut bentuknya terbagi atas, tulang panjang, yaitu

tulang yang berbentuk silindris, yang terdiri dari diafisis dan epifisis yang

berfungsi untuk menahan berat tubuh dan berperan dalam pergerakan.Tulang

pendek, yaitu tulang yang berstruktur kuboid yang biasanya ditemukan

berkelompok yang berfungsi memberikan kekuatan kekompakan pada area yang

pergerakannya terbatas. Tulang pipih, yaitu tulang yang strukturnya mirip

lempeng yang berfungsi untuk memberikan suatu permukaan yang luas untuk

perlekatan otot dan memberikan perlindungan. Tulang ireguler, yaitu tulang yang

bentuknya tidak beraturan dengan struktur tulang yang sama dengan tulang

pendek. Tulang sesamoid, yaitu tulang kecil bulat yang masuk dalam formasi

persendian yang bersambungan dengan kartilago, ligamen, atau tulang lainnya

(Syarifuddin,2006). Tulang kerangka terbagi jadi empat golongan menurut bentuk

dan fungsinya, Keempat bagian tulang tersebut antara lain :

4

Page 5: osteologi sapi perah

Carpal

Tarsal

a. Ossa longa/tulang panjang (long bone), tulang yang berbentuk panjang,

silindris seperti pipa dengan ujung-ujungnya membesar, biasanya didalamnya

terdapat cavum medullare (rongga sumsum). Bagian ujung atas (proximal) disebut

caput, ujung bawah disebut condylus sedang batangnya/tengah disebut corpus.

Umumnya bagian ujung proximal lebih besar daripada ujung distal. Contohnya

tulang - tulang anggota gerak (os femur, os humerus)

Oss Radius Oss femur

b. Ossa plana/tulang pipih (flat bone), tulang yang berbentuk pipih yang

berfungsi sebagai tempat pertautan otot maupun sebagai pelindung organ-organ

yang lunak, misalnya os scapula, ossa costae (tulang-tulang rusuk), ossa cranii

(tulang - tulang tengkorak : os frontalis, os nasalis).

Costae Scapula

c. Ossa brevia/tulang pendek (short bone), tulang-tulang berbentuk pendek,

kecil, mempunyai panjang dan lebar hampir sama, pada umumnya berbentuk

5

Page 6: osteologi sapi perah

masif dan mendekati bentuk kubus. Fungsinya adalah untuk memecah benturan

atau sebagai penyebar/pemerata tekanan (mis : ossa carpi dan ossa tarsi) atau

untuk mengurangi geseran dan perubahan arah dari tendo (ossa sesamoidea).

d. Ossa irregularis/tulang tak beraturan (irregular bone), tulang - tulang yang

tidak teratur bentuknya, fungsinya bermacam-macam dan tidak spesifik. Letaknya

kebanyakan disekitar bidang median tubuh dan merupakan tulang tunggal, misal :

os vertebrae, basis crani dan sebagainya. (Frandson, 1993).

Servikalis Thorakalis

2.3 Anatomi Tulang Sapi Perah

Anatomi terdiri dari kata ana yang berarti atas dan tomien yang berarti

memotong. Anatomi berarti memotong dan mengangkat ke atas tubuh bagian

makhluk hidup untuk mengetahui dan menyelidiki bagian yang ada di dalamnya.

Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang nama bagian tubuh dan susunan

bagian tubuh itu dari bagian yang satu terhadap yang lain. Tulang (os) sebagai

unsur keras dari tubuh hewan yang membentuk kerangka tubuh. Tulang termasuk

6

Page 7: osteologi sapi perah

kedalam sistem skeletal (alat gerak). Tulang merupakan alak gerak pasif karena

tulang tidak dapat bergerak sendiri tetapi harus digerakkan oleh otot (Kusnadi,

2002).

Skelet menjadi dasar struktural bagi bentuk seekor hewan. Bentuk hewan

tergantung dari ukuran dan susunan tulang-tulangnya. Dilihat dari segi anatomis,

maka skelet merupakan serangkaian titik-titik petunjuk yang baik untuk

menentukan tempat dan melukiskan struktur lunak dari tubuh. Dengan demikian

maka pengetahuan dari tulang-tulang akan sangat berguna bagi pengertian

hubungan antara berbagai jaringan dan organ-organ tubuh. Menurut Kusnadi

(2002) Skelet (kerangka) dari tulang terbagi menjadi tiga bagian yaitu:

1. Skelet sumbu (axial) terdiri atas tulang kepala, tulang belakang, tulang

rusuk dan tulang dada

2. Skelet tungkai (appendicular) mencakup tulang kaki depan dan kaki

belakang

3. Skelet jeroan (visceral) yaitu tulang-tulang yang tumbu di dalam viscera

atau organ-organ lunak lainnya seperti os cordis di jantung sapi dan os

penis pada penis sapi.

Frandson (2009) mengungkapkan bahwa tulang belakang (columna

vertebralis) dikelompokan menjadi 5 yaitu :

Vertebrae servicalis berjumlah 7 ruas

Vertebrae thoracalis berjumlah 13 ruas

Vertebrae lumbalis berjumlah 6 ruas

Vertebrae sacralis berjumlah 5 ruas

Vertebrae cocygeae berjumlah 18-20 ruas

Jumlah tulang dari hewan sejenis dapat berbeda-beda tergantung dari umur

hewan tersebut. Hal ini disebabkan karena beberapa tulang mengalami persatuan

jika hewan menjadi tua. Meskipun bentuk luar dari kepala hewan menunjukkan

perbedaan, ternyata sedikit sekali variasi yang didapatkan pada jumlah tiap-tiap

tulang kepala. Perbedaan bentuk kepala pada umumnya disebabkan variasi dalam

ukuran dan perbandingan besar dari tiap-tiap tulang kepala. Sebaliknya, perbedaan

besar terlihat pada jumlah seluruh tulang-tulang yang terdapat di kaki depan dan

kaki belakang. Perbedaan ini terutama terdapat mulai dari tulang-tulang telapak

7

Page 8: osteologi sapi perah

kaki (ossa metacarpalia dan ossa metatarsalia) ke bawah sehingga mencerminkan

jumlah jari fungsional dari tiap-tiap jenis hewan.

Frandson (2009) juga mengungkapkan bahwa tulang yang masih baru

warnanya keputih-putihan dan menurut sedikit banyaknya darah yang terdapat di

dalamnya, maka tulang dapat berwarna kemerah-merahan atau kekunung-

kuningan. Berikut adalah gambar kerangka dan keterangannya :

1.     maxilla

2.      mandibula

3.      Atlas

4.      axis

5.      vertebra cervicalis VI

6.      vertebra thoracica I

7.      vertebra thoracica VII

8.      vertebra thoracica XIII

9.      vertebra lumbalis V

10.  os sacrum

11.     vertebrae coccgeae

12.     costa I

13.     costa XIII

14.     cartilagines costales

15.     sternum

16.     scapula

17.     humerus

18.     ulna

19.     radius

2.4 Fungsi Masing – masing Bagian Tulang

8

Page 9: osteologi sapi perah

1. Tulang belakang

Tulang belakang bersifat fleksibel karena beruas dan setiap ruas dihubungkan

oleh cakram interverbal yang tersusun dari tulang rawan. Collumna vertebralis

(tulang belakang) terdiri atas rangkaian tulang tunggal, berbentuk tidak teratur

dan memanjang dari ujung kepala sampai ujung ekor. Tulang- tulang tunggal ini

merupakan tiang yang kokoh tetapi cukup fleksibel. Sifat ini diperlukan agar

collumna vertebralis dapat memenuhi fungsi seperti berikut :

1. Sebagai alat yang meneruskan tenaga pendorong dari kaki belakang ke

bagian depan tubuh.

2. Sebagai penahan berat organ dalam tubuh

3. Sebagai alat gerakan yang memerlukan fleksibilitas cukup tinggi

4. Sebagai wadah untuk medulla spinalis.

2. Tulang cranium

Cranium adalah tulang yang membentuk kerangka dasar kepala dan

merupakan anggota tubuh hewan terdepan, tersusun atas banyak tulang dan

berhubungan ke belakang dengan columna vertebralis. Tulang ini mempunyai

fungsi untuk melindungi otak, penyokong alat-alat indera, pembentukan dan

perlekatan tanduk, dan pembentukan awal tractus digestivus dan tractus

respiratorius.

3. Tulang sternum

Sternum merupakan tulang dada yang terdapat dipangkal otak dan merupakan

tempat pelekatan kartilagokartalis. Bagian cranial sternum disebut manubrium.

Bagian tengah disebut trunkus body dan bagian kaudal disebut prosessus

sifoideus. Sternum terdiri atas segmen-segmen yang disebut sternebrae yang pada

usia lanjut akan berfusi menjadi satu. Jumlah sternum pada sapi ada 7 buah.

4. Tulang ekstremitas anterior dan posterior

Bentuk dari kaki depan yang nomal akan mempermudah ternak dalam

melakukan pengambilan makanan (prehensi), kaki bagian depan yang baik adalah

lurus dan kuat. Fungsi dari kaki depan adalah menyangga bagian tubuh ternak

khususnya bagian kepala (Cranialis), leher (cervikalis) yang terdiri dari tulang

atlas, exis, dan cervik, dada (thoracalis), tulang lumbalis, costae, dan bagian-

9

Page 10: osteologi sapi perah

bagian yang menempel atau berada dekat dengan tulang-tulang tersebut (Blakely

dan Bade, 1994).

Kaki belakang pada sapi perah perlu di perhatikan untuk menilai

kemampuan ternak dalam menyangga tubuh bagian belakang, Pertumbuhan kaki

belakang pada ternak perah akan berpengaruh terhadap kemampuan sapi untuk

menyangga bagian belakang khususnya ambing serta bagian organ belakang sapi

seperti tulang pelvis dan yang ada di dalamnya, criteria kaki belakang yang baik

adalah kuat, cukup lebar untuk menyangga ambing yang lebih besar, serta

memiliki sudut yang tepat untuk melangkah (Frandson, 1992).

5. Tulang pelvis

Sapi dara perlu lebih banyak bantuan dari sapi dewasa, hal ini dikarenakan

ukuran sapi dara lebih kecil. Ukuran pelvic (saluran kelahiran) makin besar

sejalan dengan kedewasaan induk. Sapi pada umur 2-3 tahun memiliki pelvic yang

kecil, sehingga memiliki tingkat kesulitan paling tinggi dan perlu bantuan pada

saat melahirkan. Untuk mengurangi resiko bisa dipilih mengurangi berat pedet

dengan seleksi pejantan, dan memilih sapi dara dengan pelvic yang lebar, Pedet

besar yang dipaksa melewati pelvic yang baru sedikit membuka akan

menyebabkan pedet mati dan induk cedera (Nugroho, 2008).

2.5 Kelainan Pada Tulang

Kelainan pada tulang dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, baik

faktor genetik, usia, nutrisi, tingkah laku ternak, maupun lingkungan.

Pencemaran mikroorganisme patogen yang disebabkan oleh faktor lingkungan

merupakan salah satu indikator penyebab kelainan bentuk tulang. Berikut ini

contoh kelainan yang terjadi pada tulang yaitu sebagai berikut.

1. Osteomeilitis/ Osteomalasia

Osteomalasia merupakan peradangan tulang yang menyebabkan tulang

melemah dan melunak akibat kalsium dan fosfor. Volume matriks tulang tidak

berubah. Kerusakan sumsum tulang menyebabkan pembentukan sel B di dalam

tulang berkurang dan menyebabkan ternak rentan terserang penyakit lain karena

antibodi yang dihasilkan sel B jumlahnya sedikit. Hal ini didukung dengan

pendapat Haryati (2009) yang menyatakan bahwa, kekurangan Ca akan

10

Page 11: osteologi sapi perah

menyebabkan tulang sapi menjadi rapuh (Oseomalasia). Peradangan pada

sumsum tulang dapat timbul karena kontak dengan toksikan secara klinis. Contoh

zat toksik dalam senyawa ini adalah Merkuri.

2. Nekrosis

Hancurnya tulang juga terjadi karena kontak dengan toksikan secara kronis.

Contoh zat toksik ini adalah senyawa Arsen (Merpaung, 2004).

7. Osteoarthritis

Osteoarthritis adalah penyakit kronis yang merusak, sering kali dimulai

sebagai bagian dari proses penuaan. Penyakit ini sering disebut “aus” karena

merupakan akibat dari kegiatan sehari-hari, yang ditandai dengan kemerosotan

tulang rawan yang melindungi tulang-tulang saat bergerak di sendi. Penyebab

penyakit ini dipengaruhi oleh sendi penahan beban yang lebih besar terlebih

dahulu, seperti pinggul, lutut, dan wilayah lumbar dari kolom tulang belakang

(Balaban dan Bobick, 2014).

8. Hipokalsemia

Hipokalsemia pada sapi perah mempunyai beberapa sinonim yaitu milk fever,

paresis puerpuralis dan parturient paresis (Goff 2006). Milk fever adalah penyakit

gangguan metabolisme yang terjadi pada sapi betina menjelang/saat/sesudah

melahirkan yang menyebabkan sapi menjadi lumpuh. Milk Fever ditandai dengan

menurunnya kadar kalsium (Ca) dalam darah (Horst et al. 1997). Ca berperan

penting dalam fungsi system syaraf. Jika kadar Ca dalam darah berkurang drastis,

maka pengaturan sistem syaraf akan terganggu, sehingga fungsi otak pun

terganggu dan sapi akan mengalami kelumpuhan. Kasus milk fever terjadi pada

48 – 72 jam setelah sapi melahirkan, sapi yang mengalami gangguan ini biasanya

sapi yang telah beranak lebih dari tiga kali. Sapi berumur 4 tahun dan produksi

tinggi (lebih dari 10 liter) lebih rentan mengalami milk fever. Selain itu, angka

kejadian milk fever 3-4 kali lebih tinggi pada sapi yang dilahirkan dari induk yang

pernah mengalami milk fever.

11

Page 12: osteologi sapi perah

III. KESIMPULAN

Tulang merupakan bagian tubuh atau organ dari suatu individu yang mulai

tumbuh dan berkembang sejak masa embrional. Sistem pertulangan merupakan

salah satu hasil perkembangan dari sel-sel mesoderm. Tulang-tulang tersebut

membentuk suatu susunan atau kelompok yang disebut dengan kerangka, dalam

melaksanakan fungsinya dilengkapi dengan tulang rawan (cartilago) dan

Ligamenta.

Berdasarkan bentuknya tulang dibedakan menjadi Ossa longa (tulang

panjang), ossa plana (tulang pipih), ossa brevia (tulang pendek), ossa irregularis

(tulang tidak beraturan). Kerangka pada tubuh sapi terbagi menjadi lima bagian.

Bagian ini terdiri dari crania, columna vertebralis, pelvis, extremitas anterior dan

extremitas posterior.

12