minyak atsiri

32
1 MINYAK ATSIRI Standar Kompetensi : Pada akhir kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan menjelaskan tentang Sejarah materia medika, sejarah panemuan obat dan ruang lingkup farmakognosi, peristilahan, kaitan farmakognosi dengan bidang ilmu lain, simplisia, budi daya, pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pemalsuan, sediaan galenik, biogenesis, biosintesis, jalur biosintesis, karbohidrat, glikosida (flavonoid, alkohol, antrakinon, sianogen, steroid, isotiosianat, tanin, aldehid, dll),fenolat alam, lemak, terpenoid, fenilpropanoid, minyak atsiri. Kompetensi dasar: Mahasiswa dapat menjelaskan tentang minyak atsiri, cara ekstraksinya serta Minyak atsiri (minyak menguap = minyak eteris = minyak essensial = volatile oil) adalah jenis minyak yang berasal dari bahan nabati, bersifat mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami peruraian dan apabila dibiarkan terbuka dan memiliki bau seperti tanaman asalnya (khas). Minyak atsiri biasanya tidak berwarna, terutama bila masih segar (baru saja diperoleh dari isolasi), tetapi makin lama akan berubah menjadi gelap, karena terjadi proses oksidasi dan mengalami pendamaran. Upaya untuk mencegah proses tersebut antara lain isimpan dalam keadaan penuh dan tertutup rapat. Semua minyak atsiri terdiri dari campuran kimia yang cukup rumit. Hampir tiap jenis senyawa organik dapat ditemukan di dalamnya (hidrokarbon, alkohol, keton, aldehid, eter, ester, dan lainnya), dan hanya

Upload: dday-donghae

Post on 09-Dec-2014

64 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

h

TRANSCRIPT

Page 1: Minyak Atsiri

1

MINYAK ATSIRI

Standar Kompetensi : Pada akhir kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan menjelaskan tentang Sejarah materia medika, sejarah panemuan obat dan ruang lingkup farmakognosi, peristilahan, kaitan farmakognosi dengan bidang ilmu lain, simplisia, budi daya, pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pemalsuan, sediaan galenik, biogenesis, biosintesis, jalur biosintesis, karbohidrat, glikosida (flavonoid, alkohol, antrakinon, sianogen, steroid, isotiosianat, tanin, aldehid, dll),fenolat alam, lemak, terpenoid, fenilpropanoid, minyak atsiri.

Kompetensi dasar: Mahasiswa dapat menjelaskan tentang minyak atsiri, cara

ekstraksinya serta

Minyak atsiri (minyak menguap = minyak eteris = minyak essensial =

volatile oil) adalah jenis minyak yang berasal dari bahan nabati, bersifat mudah

menguap pada suhu kamar tanpa mengalami peruraian dan apabila dibiarkan terbuka

dan memiliki bau seperti tanaman asalnya (khas). Minyak atsiri biasanya tidak

berwarna, terutama bila masih segar (baru saja diperoleh dari isolasi), tetapi makin

lama akan berubah menjadi gelap, karena terjadi proses oksidasi dan mengalami

pendamaran. Upaya untuk mencegah proses tersebut antara lain isimpan dalam

keadaan penuh dan tertutup rapat.

Semua minyak atsiri terdiri dari campuran kimia yang cukup rumit. Hampir

tiap jenis senyawa organik dapat ditemukan di dalamnya (hidrokarbon, alkohol,

keton, aldehid, eter, ester, dan lainnya), dan hanya sedikit yang mempunyai

komponen tunggal dalam persentase (minyak cengkeh mengadung tidak lebih dari

85% subtansi fenolik, sebagian besar eugenol). Akan tetapi tidaklah mengherankan

jika konstituennya mencapai lebih dari 200 komponen, dan seringkali trace

constituent-nya mempunyai bau dan rasa yang penting terhadap keseluruhan minyak

atsiri tersebut. Tidak adanya satu komponen dapat mengubah aroma. Tanaman dari

spesies yang sama yang tumbuh pada tempat tumbuh yang berbeda, biasanya

mempunyai komponen yang sama, tetapi persentasenya mungkin berbeda.

Sifat fisika minyak atsiri meliputi tidak larut dalam air, larut dalam

eter, alkohol, dan pelarut organik lain, bau karakteristik, bersifat optis aktif (indeks

refraksi). Dalam tumbuhan, minyak atsiri terdistribusi terutama dalam bunga dan

daun. Berdasarkan sukunya atau familinya minyak atsiri terakumulasi dalam sel

Page 2: Minyak Atsiri

2

sekret khusus, seperti sisik kelenjar (Lamiaceae), sel parenkim yang telah berubah

(Piperaceae), sel minyak (Vittae) pada Apiaceae. Selain itu terdapat juga dalam

bagian dalam lysigen atau sizogen pad Pinaceae dan Rutaceae. Kandungan kimia

minyak atsiri secara umum terbagi dalam dua golongan besar yaitu:

1. Terpenoid hidrokarbon, melalui biosintesis asetat mevalonat,

2. Senyawa aromatis, berasal dari biosintesis sikimat fenil propanoat.

Sifat fisik minyak atsiri berbeda dengan minyak lemak. Minyak atsiri dapat

disuling dari sumber alaminya, sedangkan minyak lemak tidak, karena minyak

lemak tersusun atas ester gliserol asam lemak. Minyak atsiri tidak meninggalkan

noda lemak permanen pada kertas, tidak seperti minyak lemak yang meninggalkan

noda lemak. Minyak atsiri tidak menjadi tengik dalam penyimpanan, namun jika

terkena cahaya dan udara akan teroksidasi menjadi resin.

Pembentukan minyak atsiri dalam tanaman dapat langsung dari protoplasma,

dekomposisi resin dari dinding sel, dan hidrolisis glikosida tertentu (allil

isotiosianat).

METODE MEMPEROLEH MINYAK ATSIRI:

1. Destilasi atau Penyulingan.

Pembuatan minyak atsiri dengan penyulingan dipengaruhi oleh 3 faktor,

yaitu: besarnya tekanan uap yang digunakan, bobot molekul masing-masing

komponen dalam minyak, dan kecepatan keluarnya minyak atsiri dari simplisia.

Namun demikian, pembuatan minyak atisiri dengan cara penyulingan mempunyai

beberapa kelemahan:

a. tidak baik terhadap beberapa jenis minyak yang mengalami kerusakan oleh

adanya panas dan air.

b. Minyak atisiri yang mengandung fraksi ester akan terhidrolisis karena

adanya air dan panas.

c. Komponen minyak yang larut dalam air tidak dapat tersuling.

d. Komponen minyak yang bertitik didih tinggi yang menentukan bau wangi

dan mempunyai daya ikat terhadap bau, sebgaian tidak ikut tersuling dan

tetap tertinggal dalam bahan.

Page 3: Minyak Atsiri

3

Jenis-jenis destilasi / penyulingan, ada 3 yaitu: destilasi air, destilasi uap dan

air, dan destilasi uap.:

a. Destilasi air

Pada destilasi air terjadi kontank langsung antara simplisia dengan air

mendidih. Simplisia yang telah dipotong-potong, digiling kasar, atau digerus halus

dididihkan dengan air, uap air dialirkan melalui pendingin, sulingan berupa minyak

yang belum murni ditampung. Penyulingan dengan cara ini sesuai untuk simplisia

kering yang tidak rusak dengan pendidihan. Penyulingan air biasa digunakan untuk

menyari minyak atsiri yang tahan panas dari grabahan maupun bahan yang berkayu

dan keras.

Keuntungan metode ini adalah: kualitas minyak atsiri baik (jika diperhatikan

suhu tidak terlalu tinggi), alat sederhana dan mudah diperoleh, dan mudah

pengerjaannya.

Kerugian dari metode ini adalah: tidak semua bahan dapat dilakukan

dengan cara ini (terutama bahan yang mengandung sabun, bahan yang larut dalam

air, dan bahan yang mudah hangus), adanya air sering menyebabkan terjadinya

hidrolisis, dan waktu penyulingan yang lama.

b. Destilasi uap dan air

Penyulingan degnan cara ini memakali alat semacam dandang. Simplisia

diletakkan di atas bagian yang berlubang-lubang sedangkan air di lapisan bawah.

Uap dialirkan melalui pendingin dan sulingan ditampung, minyak yang diperoleh

belum murni. Cara ini baik untuk simplisia basah atau kering yang rusak pada

pendidihan. Untuk simplisia basah atau kering yang rusak pada pendidihan. Untuk

simplisia kering harus dimaserasi lebih dulu, sedangkan untuk simplisia segar yang

baru dipetik tidak perlu dimaserasi. Cara penyulingan ini banyak dilakukan sebagai

industri rumah, karena peralatan mudah didapat dan hasil yang diperoleh cukup

baik.

Kerugian cara ini, hanya minyak dengan titik didih lebih rendah dari air yang

dapat tersuling sehingga hasil penyulingan tidak sempurna (masih banyak minyak

yang tertinggal di ampas).

Page 4: Minyak Atsiri

4

c. Destilasi uap.

Minyak atsiri biasanya didapatkan dengan penyulingan uap pada bagian

tanaman yang mengandung minyak. Metode penyulingan ini tergantung pada

kondisi bahan tanaman

Penyulingan dengan uap memerlukan air, uap panas yang biasanya

bertekanan lebih dari 1 atmosfer dialirkan melalui suatu pipa uap. Peralatan yang

dipakai tidak berbeda dnegn penyulingan air dan uap, hanya diperlukan alat

tambahan untuk memeriksa suhu dan tekanan. Bila pemeriksaan telah dilakukan

degnan air dan uap, hanya diperlukan alat tambahan untuk memeriksa suhu dan

tekanan. Bila pemeriksaan telah dilakukan dengan baik, dengan cara ini akan

diperoleh minyak yang lebih banyak. Cara ini bisa juga digunakan untuk membuat

minyak atisiri dari biji, akar, kayu, yang umumnya mengandugn komponen minyak

yang bertitik didih tinggi. Penyulingan ini dapat digunakan utnuk membuat minyak

cengkeh, minyak kayumanis, minyak akar wangi, minyak sereh, minyak kayuputih,

dll.

Keuntungan dari cara ini adalah: kualitas minyak yang dihasilkan cukup

baik, tekanan dan suhu dapat diatur, waktu penyulingan pendek, hidrolisis tidak

terjadi.

Kerugian metode ini yaitu: peralatan yang mahal dan memerlukan tenaga

ahli.

Selain penyulingan dengan cara di atas, dikembangkan juga cara sebagai

berikut:

a. Penyulingan dengan air dan penyulingan dengan uap disertai dengan

pengurangan tekanan.

Pengurangan tekanan akan memperpendek waktu penyulingan pada tekanan

1 atmosfir. Keuntungan utama dengan cara ini ialah minyak atsiri yang diperoleh

berbau sama dengan bau aslinya, karena penyulingan dilakukan pada suhu kurang

dari 70oC (biasanya pada suhu 50oC) hingga penguraian karena suhu tinggi dapat

dihindari. Kelemahannya, alat yang dibutuhkan mahal.

b. Penyulingan dengan air dan penyulingan dengan uap disertai penaikkan tekanan.

Page 5: Minyak Atsiri

5

Penyulingan dengan uap dengan menaikkan tekanan, baik dilakukan untuk

simplisia yang keras sepeti kayu, biji, kulit kayu. Dengan penyulingan ini akan

diperoleh minyak lebih banyak dan akan memperpendek waktu penyulingan.

Kerugian degnan penyulingan ini ialah terjadi peruraian minyak atisiri sehingga

berbeda dengan bentuk aslinya dan diperoleh lebih sedikit dibanding dengan cara

lain.

Tanaman yang mengandung minyak atisiri bertitik didih rendah, lebih baik

disuling dengan tekanan kurang dari 1 atmosfir sedangkan yang mengandung

minyak bertitik didih tinggi dapat dengan penyulingan uap bertekanan lebih tinggi

dari 1 atmosfir.

Dalam metode penyulingan uap langsung (direct steam destillation) ang

dapat dipakai pada obat-obatan tanaman segar (peppermint, spearmint), hasilnya

dipotong dan ditempatkan secara langsung ke dalam tangki penyuling logam pada

truck bed. Truck ini digerakkan pada shed penyuling dimana steam lines

ditempelkan pada bagian bawah tangki penyuling. Cara ini digunakan untuk daun

dan mengandung kadar minyak yang tinggi sehingga tidak perlu maserasi. Uap

ditekan melalui pipa dan membawa tetesan minyak melalui pipa yang akhirnya

melewati ruang pengembun.

Selama penyulingan uap, komponen tertentu minyak atsiri dapat terhidrolisis,

sementara unsur lainnya dapat terdekomposisi dengan suhu udara tinggi. Metode

penyulingan ideal yang menggunakan uap harus memberikan tingkat difusi setinggi

mungkin dari uap dan air melalui membran tanaman sehingga hidrolisis dan

dekomposisi tetap minimal.

2. Enflurasi, yaitu pengambilan minyak atsiri dari tanaman menggunakan lemak

atau vaselin.

Seringkali kandungan minyak atsiri dari bagian tanaman sangatlah kecil,

misal pada mahkota bunga. Cara yang bisa dilakukan dengan menghamparkan

lemak (vaselin) pada lapisan tipis pelat kaca. Mahkota bunga ditempatkan pada

lemak selama beberapa jam, kemudian diulangi yang baru beberapa kali. Setelah

minyak terserap dalam lemak padat tersebut, selanjutnya diekstraksi dengan alkohol.

Page 6: Minyak Atsiri

6

Selanjutnya dipisahkan antara alkohol dan minyak atsiri. Penyarian minyak atsiri

dengan lemak padat tersebut dikenal dengan enfleurage.

Bunga-bunga tertentu seperti melati, mawar yang disuling akan

menghasilkna minyak yang tidak berbau sama dengan buanganya. Minyak atsiri

dari bunga-bunga tersebut di atas, dperoleh dengan cara:

a. Pembuatan dengan lemak tanpa pemanasan (Enflurasi / enfleurage). Cara ini

sudah dilkukan sejak berabad-abad yang lalu secara primitif. Estela tanaman

dipetik tanaman tersebut akan meneruskan proses fisiologisnya dengan

mengeluarkan bau khasnya. Sesegera setelah bunga dipetik ditaburkan

diatas lemak, lemak mengabsorbsi minyak tersebut. Untuk memperbesar

absorbsinya permukaan lemak digores. Tiap 1 kg lemak diperlukan bunga

melati sebanyak 2,5 sampai 3 kg. Untuk seluruh proses enflurasi

memerlukan waktu 8 sampai 10 minggu. Lemak yang telah jenuh dengan

minyak menguap, dikerok dengan sudip, kemudian dilelehkan pada tempat

tertutup. Lemak tersebut kemudian diekstraksi dengan alkohol, lalu

didinginkan pda suhu rendah (kalau mungkin 15oC) untuk memisahkan dari

lemaknya, disaring, kemudian dipekatkan degna cara penyulingan. Cara ini

dilkukan hanya untuk bunga-bunga tertentu, memerlukan waktu lama dan

memerlukan banyak tenaga yang terlatih untuk mengerjakannya. Walaupun

dengan cara ini dapat menghasilkan minyak yang lebih baik. Syarat lemak

yang digunakan adlah tidak berbau dan mempunyai konsistensi tertentu.

b. Pembuatan dengan lemak panas.

Lemak dipanaskan pada suhu lebih kurang 80oC. Bugna segar dimaserasi

dengan lemak panas tersebut selama 1,5 jam. Bunga tesebut harus sering

diganti dengan yang baru sampai tiap kg lemak kontak dengan 2 sd 2,5 kg

bunga, kemudian dibiarkan selama lebih kurang satu jam dan disaring

melalui saringan logam. Untuk memisahkan lemak yang melekat, bunga

disiram dngan air panas kemunidan diperas dengan saringan kain. Air akan

mudah dipisahkan dari lemak tersebut. Selanjutnya seperti cara enflurasi

pada point a.

Page 7: Minyak Atsiri

7

3. Ekstraksi dengan pelarut minyak atsiri

Prinsip dari ekstraksi ini adalah melarutkan minyak atisiri yang terdapat

dalam simplisia dengan pelarut organik yang mudah menguap. Simplisia diekstraksi

dengan plarut yang cocok dalam suatu ekstraktor pada suhu kamar, kemudian

pelarut diuapkan dengan tekanan yang dikurangi. Dengan cara ini diperlukan

banyak pelarut sehingga biaya cukup mahal dan harus dilakukan oleh tenaga ahli.

Sebagai pelarut biasanya dipakai eter minyak tanah.

Pelarut yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Melarutkan sempurna komponen dari minyak atsiri yang terdapat dalam tanaman.

b. Mempunuyai titik didih rendah.

c. Tidak campur dengan air.

d. Inert, tidak bereaksi dengan komponen minyak atsiri.

e. Mempunyai satu titik didih, bila diuapkan tidk meninggalkan sisa.

f. Harga murah.

g. Bila mungkin tidak mudah terbakar.

Pelarut yang paling banyak digunakan adalah eter minyak tanah. Alkohol

tidak baik digunakan karena alkohol melarutkan air yang terdapat dalam tanaman.

Untuk simplisia tertentu alkohol menghasilkan bau yang tidak enak. Alkohol baik

digunakan untuk simplisia kering. Sari yang diperoleh dikenal dengan nama tingtur

yang banyak digunakan untuk sediaan farmasi. Ekstraksi dengan pelarut mudah

menguap, banyak banyak digunakan di berbagai negara dan secara umum dapat

dipakai untuk sediaan farmasi. Ekstraksi dengan pelarut mudah menguap, banyak

digunakan di berbagai negara dan secara umum dapat dipakai untuk bermacam

simplisia dan diperoleh minyak atsiri sesuai dengan aslinya.

Ekstraksi dengan pelarut organik umumnya digunakan untuk mengekstraksi

minyak atsiri yang mudah rusak oleh pemanasan dengan uap dan air. Cara ini baik

untuk mengekstraksi minyak dari bunga-bungaan, misal: bunga cempaka, melati,

mawar, dll.

Cara kerja ekstraksi dengan pelarut menguap cukup sederhana, yaitu dengan

cara memasukkan bahan yang akan diekstraksi ke dalam ketel ekstraktor khusus dan

kemudian ekstraksi berlangsung secara sistematik pada suhu kamar, dengan

Page 8: Minyak Atsiri

8

menggunakan petroleum eter sebagai pelarut. Pelarut akan berpenetrasi ke dalam

bahan dan melarutkan minyak bunga beserta beberapa jenis lilin dan albumin serta

zat warna. Larutan tersebut selanjutnya dipompa ke dalam evaporator dan minyak

dipekatkan pada suhu rendah. Setelah semua pelarut diuapkan dalam keadan

vakum, maka diperoleh minyak bunga yang pekat. Suhu harus tetap dijaga tidak

terlalu tinggi selama proses ini. Dengan demikian uap aktif yang terbentuk tidak

akan merusak persenyawan minyak bunga. Jika dibandingkan dengan mutu minyak

bunga hasil penyulingan, maka minyak bunga hasil ekstraksi menggunakan pelarut

lebih mendekati bau bunga alamiah. Semua minyak yang diekstraksi dengan pelarut

menguap mempunyai warna gelap, karena mengandung pigmen alamiah yang

bersifat tidak dapat menguap. Sebaliknya hasil penyulingan uap, umumnya

berwarna cerah dan bersifat larut dalam alkohol 95%.

Dalam industri parfum, sebagian besar produksi minyak atsiri modern

dilakukan dengan ekstraksi, dengan menggunakan sistem pelarut yang berdasar

pelarut yang mudah menguap seperti eter minyak tanah. Keuntungan utama

ekstraksi adalah suhu yang bisa dipertahankan kurang lebih 50oC selama proses.

Hasilnya minyak atsiri yang didapat mempunyai bau yang lebih alami yang tidak

dapat ditandingi minyak suling. Hal ini karena selama penyulingan, dengan suhu

yang tinggi, dapat mengubah konstituen minyak atsiri. Namun demikian, metode

penyulingan operasionalnya lebih murah dibandingkan dengan proses ekstraksi.

Simplisia dimasukkan ke dalam ekstraktor dan selanjutnya pelarut oraganik

murni dipompakan ke dalam ekstraktor. Pelarut organik akan menembus ke dalam

ekstraktor. Pelarut organik akan menembus ke dalam jaringan simplisia dan akan

melarutkan minyak serta bahan lainnya seperti dmar dan lilin. Komponen tersebut

merupakan pengotor, dan dipisahkan dengan cara penyulingan pada suhu rendah dan

tekanan rendah. Dengan cara penyulingan ini diperoleh campuran pelarut dan

minyak atsiri disebut concrete.

Pemurnian concrete (pelarut + minyak atsiri) ini dilakukan dengan

melarutkan dalam alcohol, diambil fase alcohol. Fase alcohol ini didinginkan 0oC,

diperoleh minyak atsiri dalam alcohol dan lilin. Dilakukan penyaringan terhadap

campuran ini, diambil fase minyak atsiri dalam alkohol. Untuk memisahkan alkohol

Page 9: Minyak Atsiri

9

dan minyak atsiri, dilakukan penyulingan pada tekanan dan suhu rendah, akan

diperoleh alkohol dan minyak atsiri murni.

4. Pengepresan

Pembuatan minyak atsiri dengan cara pengepresan (ekspresi) dilakukan

terhadap bahan berupa biji, buah atau kulit buah yang dihasilkan dari tanaman yang

termasuk jenis Sitrus, karena minyak atsiri dari jenis tanaman tersebut akan

mengalami kerusakan bila dibuat dengan cara penyulingan. Cara ini juga digunakan

untuk mengambil minyak atsiri dari biji.

Berdasar tipe alat ekspresi dibedakan menjadi 2 macam yaitu hidraulic

expressing, dan expeller expressing.

5. Hidrolisis glikosida

Dilakukan hidrolisis untuk memecah menjadi aglikonnya (minyak atsirinya).

Contoh minyak atsiri yang diperoleh dengan cara ini hádala minyak mustar,

diperoleh dengan hidrolisis enzimatis dari glikosida. Dalam biji mustar hitam,

glikosida sinigrin, dihidrolisis oleh myrosin dengan menghasilkan minyak mustar.

Biosintesis terjadinya hidrolisis dapat dilihat dalam pembahasan glikosida, sub bab

glikosida alil isotiosianat.

6. Ecuelle.

Beberapa minyak atsiri tidak dapat disuling tanpa terjadi dekomposisi, jadi

dilakukan cara yang lain yaitu pengepresan (expression) misalnya minyak lemon dan

minyak jeruk. Di Amerika Serikat, metode umum mendapat citrus oil meliputi

menusuk kelenjar minhyak dengan menggulingkan buah di atas sebuah bak yang

dilapis dengan duri-duri yang tajam guna merembeskan kulit ari dan menembus

kelenjar minyak yang ditempatkan di bagian luar kulit. Cara ini disebut dengan

metode ecuelle. Langkah menekan pada buah menghilangkan minyak dari kelenjar

dan semprotan air membasuh minyak yang masih melekat pada kulit sementara

ampas tersaring melalui tabung pusat yang membuang bagian tengah buah. Emulsi

minyak-air yang dihasilkan dipisahkan dengan sentrifugasi.

Page 10: Minyak Atsiri

10

PEMURNIAN

Minyak yang dihasilkan dari penyulingan tanaman pada umumnya tidak

murni karena maíz tercampur dengan minyak lain yang berasal dari tanaman sendiri

atau dengan hasil penguraian componen tanaman yang disebabkan proses

penyulingan.

Untuk memperoleh minyak yang murni perlu dilakukan prosese pemurnian.

Proses pemurnian dapat dilakukan dengan:

a. Penyulingan kembali

Penyulingan kembali bertujuan untuk meisahkan componen yang muda

menguap dari componen yang tidak mudah menguap seperti logam berat yang

menyebabkan minyak berwarna lebih gelap dan debu halus yang terbawa oleh uap

atau uap air pada waktu penyulingan.

b. Penyulingan bertingkat

Penyulingan ini bertujuan untuk memisahkan minyak berdasarkan perbedaan

titik didih. DIlakukan penyulingan dengan pengurangan tekanan. Di industri

minyak atsiri dilakukan penyulingan pada tekanan tidak lebih dari 5-10 mm Hg.

Untuk minyak-minyak yang bertitik didih tinggi dapat dipakai tangas air.

c. Penurunan suhu.

Penurunan suhu untuk menghablurkan hasil sampingan dari minyak atsiri

yang berupa senyawa hidrokarbon yang teroksidasi.

d. Penghabluran bertingkat

Penghabluran bertingkat dilakukan dengan penambahan dengan bermacam-

macam pelarut yang cocok, pada penambahan tersebut akan menghasilkan hablur

secara bertingkat.

e. Menghilangkan komponen dengan reaksi kimia.

Komponen yang tidak dikehendaki dihilangkan dengan reaksi kimia. Asam-

asam bebas dapat dihilangkan degnan natrium karbonat, basa dengan asam

hidroksida, fenol dengan natrium hidroksida, aldehida dengan natrium bisulfat, dll.

Page 11: Minyak Atsiri

11

MANFAAT MINYAK ATSIRI

Minyak atsiri merupakan senyawa yang penting sebgai dasar wewangian

alam dan juga untuk rempah-rempah serta sebagai cita rasa dalam industri makanan.

Pada industri minuman beralkohol bermanfaat dalam pembuatan Bitters, Cordials,

Rums, Vermouths, Whiskies, Wines, dan sebagainya. Pada industri karet

dimanfaatkan dalam pembuatan berbagai macam produk karet sintesis dan

sejenisnya, mainan, senyawa tahan air, baby plasts, gloves, dan sebagainya. Pada

industri sabun dimanfaatkan dalam pembuatan carbonated beverages, cola drinks,

fountain supplies, soft drinks powder dan sebagainya. Pada hasil pengolahan tekstil

dimanfaatkan sebagai kulit dan benang tiruan zat warna, lindeum, oil cloth, dll. Pada

perlengkapan ternak digunakan sebagai cattle sprays, deodorant, sabun anjing dan

kucing, bubuk serangga, obat kudis, dan obat gosok. Pada industri tembakau

dimanfaatkan sebagai shewing tobaccos, cigarettes dan kretek. Pada industri

difersifikasi dimanfaatkan sebagai alkohol denaturasi, lilin, keramik, cleaners

produk, bahan pengawet mayat, lensa optis, dan gas air mata.

KANDUNGAN KIMIA MINYAK ATSIRI

Secara kimia terpen minyak atsiri dapat dipilah menjadi dua golongan yaitu

monoterpen dan sesquiterpen, berupa isopren C10 dan C15 yang jangka titik didihnya

berbeda (titik didih 140-148oC, titik didih sesquiterpen >200oC). Pertama-tama

monoterpen dapat dipilah lebih lanjut menjadi tiga golongan bergantung pada

apakah struktur kimianya asiklik (misalnya geraniol), monosiklik (misal Limonen)

atau bisiklik. Dalam setiap golongan monoterpen dapat berupa alkohol misalnya

mentol, aldehid, atau keton misalnya menton dan karvon.

Sesquiterpen dapat dipilah berdasarkan kerangka karbon dasarnya yang

umumnya ialah asiklis misalnya farnesol, monosiklik misalnya bisabolena atau

bisiklik misalnya karotol. Namun demikian, dalam setiap golongan dikenal banyak

senyawa yang berbeda. Dua turunan sesquiterpen yaitu asam absist dan xantin

mendapat perhatian khusus karena sifat pengatur tumbuhnya.

Pada minyak atsiri yang bagian utamanya terpenoid, biasanya terpenoid itu

terdapat pada fraksi atsiri yang tersuling dengan uap. Zat inilah penyebab wangi,

Page 12: Minyak Atsiri

12

harum, atau bau yang khas pada banyak tumbuhan, secara ekonomi senyawa

tersebut penting sebgai dasar wewangian alam dan juga untuk rempah-rempah serta

sebagai senywa cita rasa di dalam industri makanan.

Contoh-contoh kerangka minyak atsiri golongan terpenoid bisa dicermati

pada bab terpenoid sub bab monoterpenoid.

TANAMAN PENGHASIL MINYAK ATSIRI

1. Cinnamon (kayu manis)

Kayu manis atau Saigon kayu manis berasal dari kulit pohon Cinnamomum

loureirii Nees (Fam. Lauraceae). Kayu manis penting pada perdagangan aalah kayu

manis ceylon yang bersal dari kulit pohon C.zeylanicum Nees (Fam. Lauraceae).

Kayu manis saigon menghasilkan 2-6% minyak atsiri, kayu manis cassia

menghasilkan 0,5-1,5% minyak atsiri sedangkan kayu manis ceylon menghasilkan

0,5-1% minyak atsiri. Kandungan lainnya adalah mentol yang bermanfaat sebagai

bumbu dan karminatif.

Tepung kayu manis yang diperdagangkan di toko bahan makanan merupakan

campuran dari beberapa macam kayu manis sehingga akan menigkatkan kualitas

sebagai pewangi atau untuk memberikan harga yang lebih murah. Minyak kayu

manis merupakan minyak menguap yang diperoleh dari destilasi dengan uap dari

daun dan ranting Cinnamomum cassia (Ness) ex Blume (Fam. Lauraceae) dan

disempurnakan kembali dengan penyulingan. Hal yang sma dapat dilakukan untuk

memperoleh minyak cassia. Minyak kayu manis digunakan sebagai bumbu perasa,

karminatif, dan pewangi serta antiseptik.

2. Cengkeh

Cengkeh berasal dari kuncup bunga kering Eugenia caryophllus (sprengel)

Bullock et Harison (E. caryophylato Thunberg) Fam Myrtaceae. Cengkeh

dimanfaatkan sebagai karminatif atau zat aromatik yang membantu meredakan kolik

dan flatulen (adanya gas dalam lambung dan usus) dan sebagai bumbu.

Minyak cengkeh merupakan minyak menguap yang didestilasi dengan uap

air dari kuncup bunga kering Syzqium aromaticum (L) Mere.et.L.M.Perry,

mengandung tidak lebih dari 85% volume total substansi fenolik, eugenol utama.

Page 13: Minyak Atsiri

13

Minyak cengkeh mengandung eugenol bebas 70-95% eugenol asetat dan 5-8% β-

caryophylli.

Minyak cengkeh ini tergolong dalam perasa / bumbu. Biasanya bekerja

sebagai obat sakit gigi yang digunakan dalam pengobatan rongga gigi secara topical.

Minyak cengkeh dapat sebagai antiseptik. Obat yang dipakai untuk menimbulkan

suatu reaksi menghadapi suatu penyakit atau infeksi dan karminatif. Minyak dengan

kandungan eugenol yang tinggi ni digunakan dalam produksi perdagangan vanilin.

3. Pala

Pala atau myristica merupakan biji matang dari tanaman Myristica fragrans

Hautuyn (Fam. Myristicaceae) yang diambil dari lapisan biji dan arillode tanpa

lapisan kapur. Pala mengandung minyak tertentu 25-40% dan dapat memadat pada

suhu kamar dan terkadang dapat berubah menjadi kristal prisma aneka warna dan

disebut pala mentega. Minyak atisiri 8-15% mengandung myristicin dan safrole,

sejumlah protein dan starch. Miristica bermanfaat sebagai perasa dan bumbu.

Pada perkembangan selanjutnya yang terakhir pala dikenal khususnya pada

penduduk yang tersembunyi sebagai penyebab halusinasi. Dalam jumlah yang

relatif besar sampai 15 gram harus diperhatikan karena dapat memabukkan. Efek

yang dapat terjadi adalah dapat meremajakan kulit, takikardia, dan menekan

keluarnya air liur. Pala mengandung amfetamin dan metabolit yang mengandung

nitrogen. Minyak pala merupakan minyak atsiri hasil destilasi uap dari biji

Myristica fragrans. Minyak mengandung 10-30% α-pinen, 10-20% β-pinen, 15-20%

sabinen, 5-12% myristicin, 2-7% limonen, 3-6% tertpinen, dan 1-2% safrole.

Minyak pala sebagai perasa, dan karminatif.

4. Peppermint

Peppermint (permen) terdiri dari daun dan bunga kering Mentha piperita

Linne (Fam. Lamiaceae). Pepermint mengandung minyak atsiri sekitar 1%, resin

dan tanin. Permen kering dalam perdaganan biasanya terdiri dari tanaman kering

ang seharusnya mengandung tidak lebih dari 2% dan bersumber di atas 3 mm dari

garis tengah. Beberapa minyak atsiri yang mengering dan berada dalam

Page 14: Minyak Atsiri

14

penyimpanan yang biasanya digunakan sebagai sampel perdagangan 95% akan

mengalami kemerosotan.

Minyak permen mengandung menton, mentofurn, mentil asetat, isomenton,

pulegon, neomentol, piperiton, dan sebagainya. Minyak permen adalah suatu cairan

berwarna kuning pucat atau tak berwarna yang mempunyai bau penetrasi permen

yang kuat dan tajam. Minyak permen Amerika mengandung 30-78% mentol bebas

dan sekitar 5-20% kombinsi berbagai ester.

Tumbuhan dari jenis dan genotip yang sama dapat menghasilkan minyak

dengan kualitas yang berbeda jika tumbuh pada area yang berbeda. Produksi

minyak permen yang berisi sejumlah kecil monthon dan menthafuran dan sejumlah

besar mentol lebih disukai dan berkembang daripada tanaman yang mendapat sedikit

penerangan dan menghasilkan minyak yang mengandung sejumlah kecil mentol dan

sejumlah besar mentofluran. Konsentrasi yang tinggi hingga mencapai 30%

menthofluran menimbulkan bau pada produk. Minyak permen dalam bidang

farmasi digunakan sebagai karminatif, stimulansia, dan antiinfeksi.

5. Damar dan Kombinasi Damar

Damar merupakan produk amorf dengan bahan kimia alam yang kompleks.

Pada umumnya damar dibentuk dalam Shizogenous atau dalam rongga

shizolysigenous dan merupakan hasil akhir dari metabolisme. Sifat fisik dammar

ada umumna adalah keras transparan atau tembus cahaya dan jika dipanaskan akan

terhidrolisis. Damar merupakan campuran kompleks antara asam damar, alkohol

damar, resitanol, ester dan resin. Damar tidak dapat larut dalam air dan menurut

beberapa peneliti dammar merupakan produk oksidasi dari terpen. Damar dapat

larut dalam alkohol atau bahan pwlarut organik yang lain.

Damar merupakan produk akhir metabolisme yang bersifat merusak. Damar

banyak digunakan sebagai produk oksidasi dari terpen. Damar memiliki

karakteristik rasa yang membakar. Resin atau damar cuka berisi suatu kandungan

diterpenoid oxyacid yang besar.

Damar dalam bidang farmasi biasanya diperoleh dari:

1. Penyulingan obat atas racun dan alkohol dan memperoleh dammar dalam air.

Page 15: Minyak Atsiri

15

2. Pemisahan minyak dari aloeresin dengan penyulingan seperti halnya dengan

dammar dari terpentin.

3. Pengumpulan produk alami yang menetes dari aloeresin pada tumbuhan

sampai pada kebocoran tiruan atau alami dimana minyak yang alami secara

parsial akan menguap dalm atmosfer seperti halnya dengan dammar yang

dipakai sebagai campuran semen.

6. Rosin (Gala)

Rosin atau colophany adalah suatu dammar yang padat yang diperoleh dari

Pinus palustis Miller dan rempah-rempah lain dari Pinus linne (Fam. Pinaceae).

Damar ini (rosin) pada umumnya bersifat tembus cahaya, berwarna kekuningan dan

seringkali memberikan lapisan kekuningan. Damar berbentuk keras, rapuh dan

dengan mudah dilumatkan. Damar berisi 80-90% asam abietat anhidrid (senyawa

diterpen bisiklik, asam sapinic, asam pimaric, dan asam yang lain dan resin suatu

hidrokarbon.

Rosin digunakan sebagai produk pengeras dalam plester dan obat salep.

Dalam perdagangan rosin digunakan dalam pembuatan pernis-pernis dan alat

pengering, cat tinta, sabun pelapis lilin, lapisan pada lantai, dan banyak produk lain.

Rosin seringkali digunakan sebagai produk pemalsuan yang mengandung damar.

7. Eriodyctyon

Eriodyctyon atau yerba santa adalah daun kering yang berasal dari

Eriodictyon californium (Hookes et Arnott) Torrey (Fam. Hydrophyllaceae).

Eriodictyon berasal dari Yunani yang berasal wol dan mengacu pada daun-daun

yang berserabut. Tumbuhannya hádala statu samak belukar dari pon berwarna hijau

yang berasal dari pegunungan California dan Mexivo utara. Obat ini telah

digunakan oleh orang Indian selama bertahun-tahun.

Eridictyon berisi statu damar eridictyol (Aglikon dari eridictyon),

xanthoeridictyol, chrysoeridictyol, homoericdictyol, asam format, asam butyric,

minyak atsiri, dan tanin. Eridictyon merupakan statu penyamar rasa pahit dan

Page 16: Minyak Atsiri

16

senyawa tertentu yang berisi kina dan biasa digunakan sebagai suatu obat yng

merangsang keluarnya dahak.

8. Mastic

Damar yang digunakan dalam campuran semen, pastiche atau mastich adalah

exudates beton yang mengandung damar dari pistacia lentiscos Linne (Fam

Ancardiaceae). Tumbuhannya adalah suatu semak belukar atau pohon kecil yang

berasal dari daerah Mediterania dan diatanam di kepulauan Greiceian, terutama pada

Pulau Chios. Sari buah yang mengandung damar dikumpulkan dalam rongga yang

berasal dari goresan batang dan dalam cabang yang lebih besar dimana dammar akan

menetes. Damar akhirnya dikumpulkan dalam air mata yang kecil yang biasanya

dammar tersebut digunakan dalam campuran semen pada zaman dahulu.

Theoprharstus dan Pliny menggunakan dammar yang dipakai dalam campuran

semen sebgai bahan pewangi nafas bagi wanita-wanita Asia.

Damar yang digunakan dalam campuran semend berisi 90% damar, yang

berisi asam masticáis yang dapat larut dalam alcohol dan damar (mastican) yang

tidak larut dalam alcohol, dan minyak atsiri sekitar 1-2,5% mempunyai bau balsam

dari obat yang terutama berisi (+)-pinen. Damar yang dipakai dalam campuran

semen dan berasa pahit digunakan pula sebgai pernis gigi untuk menyegel rongga.

9. Kava

Kava merupakan rimpang dan akar Piper myristicum suku piperaceae,

mengandung yangonin, metistisin, kawain, dan turunannya. Tumbuhannya adalah

statu zurría yang besar dan secara luas ditanami di kepulauan Oceanía. Berdasarkan

farmakologinya menunjukkan bahwa semua kava piran dalam jumlah sedikit atau

besar dapat bertindak sebagai otot relaxan yang terpusat. Dapat juga mempengaruhi

perubahan dalam fungís motor dan refleks sifat mudah marah, bermanfaat sebagai

anestetik local dan antipiretik (penurun demam).

Page 17: Minyak Atsiri

17

10. Cannabis

Merupakan jenis tumbuhan suku Moraceae, pufuk berbunganya disebut

ganja. Cannabis yang digunakan di Cina dan India tersebar pelan-pelan melalui

Persia ke Arabia dimana damar ini dikenal sebagai Asís dan kemudian

diperkenalkan ke dalam Eropa dan Materia Medika Amerika oleh Napoleon. Dari

tahun ke tahun penanaman yang selektif dari dua tipe genetik Cannabis semakin

meningkat. Salah satu dari tipe obat kava (ingá 15%) akan umur psikoaktif (-)19-

trans tertrahydrocannabinol. Tipe ganja yang berisi zat aktif utama sedikit

(cannabial adalah cannabioid yang utama) tetapi mempunyai serabut kulit pohon

yang panjang dan biasa diproduksi menjadi tali. (-)-∆9-trans tertrahydrocannabinol

pada damar yng dikeluarkan dari trichomes dan ditemukan dalam daun-daun yang

kecil (daun kecil pada bunga) dan branteoles (struktur seperti daun ada intuí telur).

Koalitas dammar ditemukan dalam putik bunga Cannabis sativa yang kurang

mencolok yang tumbuh pada tanaman dengan suhu temeperatur iklim tropis.

11. Ginger

Ginger atau zingiber adalah rhizome kering dari Zingiber officinale Roscoe

(Fam. Zingiberaceae) dikenal secara komersial sebagai jahe Jamaica, jahe Afrika,

dan jahe Cochin. Jahe memiliki aroma karakteristik Kira-kira 1-3% minyak atsiri.

Bahan yang tekandung dalam jahe hádala sesquiteren: bisabolen, zingiberen, dan

zingiberol. Ketajaman karakteristik sifat oabt pada jahe aloeresin dari dua keton

aromatik, zingiberon dan shogaol yang diisolasi. Jahe mengandung lebih dari 50%

pati. Jahe dikelompokkan sebagai perasa yag biasanya sebagai bumbu, stimulant

aromatik dan karminatif.

BAHAN YANG BANYAK MENGANDUNG SENYAWA TERPENOID

(-)-∆9-trans tertrahydrocannabinol

Disebut juga dronabinol adalah monoterpenoid, merupakan cedían dari

tanaman Cannabis sativum atau hasil síntesis kimia. Bermanfaat sebagai anti emetic

Page 18: Minyak Atsiri

18

dan digunakan secara oral untuk pengobatan mabuk laut/pusing, anti muntah dengan

sitotoksik yang digunakan dalam kemoterapi kanker.

Oleoresin

Merupakan cairan homogen dari resin dan minyak volátil. Biasanya ada

sejumlah kecil eksudat alami dari kandungan aloeresin yang menyebabkan kematian

insekta.

Terpentin

Terpentin, gum terpentin, gum ini diperoleh dari Pinus palustres Millar dn

dari spesies lain dari Pinus (Fam. Pinaceae). Biasanya terpentin dipanen terakhir

Kira-kira 32 minggu. Produk di awal tahun paling besar dan disebut terpentin asli.

Terpentin yang terbentuk agak kuning gelap dan dalamnya lebih terang, kurang licin

/ berkilap, bergetah lengket ketika panas dan rapuh dalam dingin. Terpentin

digunakan sebagai contra iritan.

Aloe-Gum-Resin

Merupakan campuran antara resin, gum, minyak atisiri dalam jumlah yang

sama banyak dan sebagian kecil bahan lanilla. Kandungan utama oleo-gum –resin

hádala myrrh.

Myrrh / Kemenyan

Disebut juga gum myrrh hádala oleo-gum-resin diperoleh dari Cammipora

molmol Engler dari Cabyssinica (Berg) Engle atau dari spesies Commiphora

jacquin (Fam. Burseraceae). Myrrh mengandung minyak atsiri 2,5-8% yang

mempunyai bau karakteristik myrrh, resin 2,5-40% tersusun atas beberapa

konstituen. Myrrh digunakan sebagai protektif, stimulant, stomatik, pencuci mulut,

dan astringent.

Balsam

Balsam adalah campuran resin yang diperoleh dari sejumlah bagian asam

benzoat, asam sinamat atau kedua-duanya atau ester dari asa ini. Obat-obatan dari

balsam meliputi balsam tolu, balsam peru, storax, dan benzoin.

Storax

Merupakan balsam yang diperoleh dari batang Liquidamar orientalis Miller.

Storax adalah bahan farmasetik dalam komposisi tingtur benzoin, biasanya sebagai

Page 19: Minyak Atsiri

19

stimulant, ekspectoran dan antiseptic. Strorax Amerika diperoleh dari hubungan

storesin dan bahan lain. Storax levan t mempunyai kandungan minyak atsiri 7%

dengan destilasi uap dan mengandung 28% asam sinamat, 23% cinamen, 35% ester

resin, dan 2% asam resin.

Balsam peruvian

Disebut juga balsam Peru atau balsam dari Peru, diperoleh dari Myroxylon

pereirae (Royle) Klostzch (Fam. Fabaceae). Peru balsam adalah protektan local,

parasitic pada penyakit kulit, antiseptik, astringent dan untuk pengobatan

hemorrhoid.

Tolu Balsam

Diperloleh dari Myroxilon balsamum (Linne) Harms (Fam. Fabaceae). Tolu

balsam terjadi sebgai lapisan padat seperti plastic yang menjadi coklat atau agak

kuning coklat. Pada permukaannya transparan, rapuh ketika tua, kering atau terang

pada keadaandingin dan menunjukkan kristal asam sinamat. Tolu balsam digunakan

sebagai ekpspektoran dan mahal sebagai perasa dalam obat sirup dan parfum.

Benzoin

Resin balsam diperoleh dari Styras benzoin Dryander. Asam benzoate dan

garam sodiumnya mahal digunakan sebagai bahan pengawet makanan, minuman,

lemak, sediaan farmasi, dan bahan-bahan yang lain. Asam benzoat dalam

pengobatan digunakan sebagai antifungi. Asam benzoat sekarang merupakan

produk sintetik tetapi paetama kali diperoleh dari sublimasi dari benzoin Sumatra,

yang akan menjadi kristal putih biasanya dalam bentuk seperti jarum.

Pertanyaan:

1. Apa yang dimaksud dengan minyak atsiri? Sebutkan nama lain minyak atsiri!

2. Sebutkan 2 golongan besar kandungan kimia minyak atsiri!

3. Sebutkan dan jelaskan bagaimana cara mendapatkan minyak atsiri dari bahan

alam!

4. Apa perbedaan dan persamaan destilasi air; uap dan air: dan uap.

5. Sebutkan tanaman penghasil minyak atsiri dan minyak atsiri yang dihasilkan!

Page 20: Minyak Atsiri

20