mikro

Upload: fitri-maulana

Post on 14-Jul-2015

206 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Laporan ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI (EOSIN METHYLENE BLUE AGAR) . Laporan ini berisikan tentang informasi mengenai keberadaan bakteri khususnya bakteri E.coli pada alat ( erlenmeyer, tabung reaksi, cawan petri, dan bunzen ) dan pada tubuh ( kulit, telinga, gigi, dan rambut ). Kami menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Laporan ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Laporan ini dari awal sampai akhir yaitu Dosen pembimbing Andi Susilawaty, S.Si., M.Kes. dan asisten pembimbing Andi Armisman edi patturusi S.farm. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Makassar, 05 Oktober 2011

Penyusun

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Dasar Teori C. Tujuan D. Rumusan Masalah E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN A. Alat dan Bahan B. Cara Kerja C. Hasil Pengamatan D. Pembahasan BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Mikrobiologi merupakan salah satu cabang dari ilmu biologi yang khas mengeani kehidupan mikroba, artinya kita belum menggunakan berbagai bentuk mikroba atau zat-zat lainnya. Makanan dan kandungan gizinya sangat penting dan dibutuhkan oleh makhluk hidup termasuk manusia untuk berkembang biak, sebaliknya melalui makanan menjadi media penularan penyakit seperti diare dan keracunan makanan. Tingkat kontaminasi pada makanan masih tinggi (E.coli 65 %). Manusia yang terpapar oleh kuman E.coli disebabkan oleh konsumsi makanan yang telah mengalamai kontaminasi langsung dengan kuman insentif, kotoran sapi merupakan sumber penularan kuman E.coli pada

manusia, apabila lahan pertanian menggunakan kotoran sapi sabagai pupuk organik maka kemungkinan besar akan menjadi sumber penularan kuman patogen melalui makanan. Peranan peralatan sangat penting dalam setiap percobaan yang dilakukan di laboratorium. Peralatan di laboratorium itu harus dijaga kebersihan dan terutama alat yang digunakan harus terbebas dari mikroorganisme yang dapat mempengaruhi kualitas sampel yang diuji, tak terkecuali terbebas dari mikroba seperti E.coli. Mengingat bahwa makanan yang digunakan kemungkinan mengandung bakteri patogen maka sebelum digunakan maka harus diperiksa terlebih dahulu sebab makanan yang dikonsumsi harus terbebas dari bakteri patogen. Pemeriksaan tersebut menggunakan pemeriksaan secara bakteriologis yang dilakukan di laboratorium. Pengujian ini dapat menentukan makanan yang diperiksa mengandung bakteri patogen atau tidak. Dalam praktiknya pengujian makanan scacara bakteriologis untuk menentukan ada tidaknya bakteri bentuk E.coli.

B. Dasar teori. Bakteri E.coli dikenal sebagai salah satu baketeri yang mneyebabkan gangguan pencernaan pada manusia. Bakteri ini termasuk dalam kelompok bakteri berbentuk batang pendek dan tumbuh ideal pada suhu 20-40 0C. Keberadaannya pertama kali ditemukan oleh theodor escherich pada tahun 1885. E.coli menyebabkan gangguan pencernaan pada manusia tetapi hanya sebagian kecil dari jenis bakteri ini yang merugikan manusia, selebihnya adalah bekteri yang bermanfaat. Bakteri ini merupakan salah satu bakteri yang menjadi tulang punggung dunia bioteknologi, hampir semua rekayasa genetika di dunia bioteknologi menggunakan bakteri ini dikarenakan genetikanya yang sederhana dan mudah untuk direkayasa. Riset E.coli menjadi model untuk aplikasi ke bakteri lainnya. Bakteri ini merupakan media cloning yang sering dipakai. Bakteri E.coli tergolong dalam keluarga entherobactericeae yaitu jenis bakteri gram negatif yang bersifat fermentatif. Klasifikasinya dalam taksonomi adalah sebagai berikut. Kerajaan Kingdom Kelas Ordo Family Genus Spesies Bacteria Proteobacteria Gamma proteobacteria Enterobacteriales Enterobatericeae Escheria Esceheria coli.

Bentuk escheria coli secara sederhana secara morfologis adalah berbentuk batang pendek dengan ukuran 0,5 -1,0 m dan lebarnya 1,0-3,0 m. Sel-sel yang memiliki flagela sebagai alat bergerak dan tersebar merata diseluruh permukaan sel. Beberapa bakteri hidup tersendiri secara terpisah namun ada juga yang berkelompok dua-dua dan bergerombol membentuk rantai.

Ada beberapa jenis bakteri E.coli yang berbahaya bagi manusia yakni enteheroharmorhagic esceheria coli (EHEC) yang bisa menimbulkan diare berdarah dan esceheria coli 0157 : H7 yang bisa menyebabkan anemia dan gagal ginjal. Pada kasus infeksi, bakteri esceheria coli merusak keseimbangan elektrolit dan membran mucus dan mengurangi kemampuan dinding usus menyerap air sehingga menyebabkan diare. Bakteri yang berbahaya biasanya berasal dari luar tubuh dan masuk melalui makanan, bakteri tersebut umumnya sudah mengalami kontaminasi dengan bakteri lain. Eschericia coli pertama kalai ditemukan dan hidup pada usus besar manusia sehingga berperan pada pencernaan akhir dan menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Bakteri escherechia coli yang berada pada tubuh manusia berfugsi ntuk menekan pertumbuhan bakteri jahat dan juga membantu dalam proses pencernaan manusia termasuk pembusukan sisa-sisa makanan dalam usus besar manusia. Fungsi utama yang lain dari bakteri E.coli adalah membantu memproduksi vitamin K melalui pembusukan sisa makanan dan juga sebagai antibiotik. Dalam jumlah berlebihan bakteri E.coli dapat menyebabkan diare dan bila baketri ini menjalar ke sistem organ lain dapat menyebabkan infeksi misalnya pada saluran kencing yang menyebabkan infeksi saluran kencing dan umunya terjadi pada wanita. Dalam pengujian bakteri E.coli dalam makanan biasanya dilakukan dengan pengujian salah satunya dengan menggunakan media EMBA karena media EMBA marupakan media yang diferensial terhadap bakteri E.coli dan juga media yang dapat menumbuhkan bakteri kelompok enteherobacteria. Dalam pengujian praktikum harus dilakuka secara aseptis yakni teknik atau cara kerja yang menjaga sterilitas ketika menangani pengkulturan mikroorganisme untuk mencegah kontaminasi terhadap kultur

mikrooragnisme yang diinginkan .

Dasar digunakannya teknik aseptis adalah adanya banyak partikel debu yang mengandung mikroorganisme (bakeri atau spora) yang mungkin dapat masuk ke dalam cawan, erlenmeyer atau mengendap di area kerja. Aturan umum kerja aseptis adalah : 1. Meja kerja sebaiknya jauh dari sesuatu yang dapat menyebabka aliran udara. 2. Pastikan meja kerja bebas dari kotoran. 3. Usap meja kerja dengan antiseptik. 4. Semua peralatan yang digunaka harus steril 5. Atur peralata di meja kerja sehingga meminimalisir pergerakan tangan 6. Membakar mulut atau bagian tepi dari alat. 7. Telah siap dengan alat dan bahan yang digunakan. 8. Pakai sarung tangan lateks 9. Cuci tangan sebelum dan sesudah kerja.

C. Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandunga dari bakteri E.coli dalam sampel makanan dan minuman.

D. Rumusan masalah Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah sampel makanan dan minuman tersebut mengandung E.coli atau tidak ?

E. Waktu dan tempat pelaksanaan. Pengujian ini dilakukan di laboratorium mikrobiologi kimia farmasi fakultas ilmu kesehatan Universitas islam negeri Alauddin Makassar. Dengan rincian waktu sebagai berikut : 1. Senin, 26-09-2011 2. Selasa, 27-09-2011 3. Jumat, 30-09-2011 4. Sabtu, 01-10-2011 : 13.00 pembekalan : 09.00 sterilisasi : 09.00 percobaan /pengujian : 10.00 pengamatan.

F. Alat dan Bahan 1. Alat Spoit, Label Timbangan, Bunzen, Ose, Tabung Reaksi, Cawan Petri, Rak Tabung, Timbangan, Erlenmeyer, dan Inkubator. 2. Bahan The Gelas, Coca Cola, Alkohol 70%, Nasi Kuning, Coklat Beng-Beng, Kapas, Aquades, dan Medium EMBA

G. Cara kerja. 1.Mensterilkan alat a. Memindahbiakan secara aseptis. 1) Kerja selalu dekat dengan api 2) Buka tutup kedua tabung 3) Ujung hingga pangkal ose dibakar hingga menjalar dan tunggu dingin. 4) Bakar mulut tabung hingga kontaminan mati. 5) Ambil satu ulasan 6) Bakar lagi agar kontaminan dari proses mati. 7) Tutup kedua tabung 8) Bakar jarum ose untuk membunuh bakteri sisa. b. Memindahbiakan dari cawan 1) Pijarkan jarum inokulum dan dinginkan 2) Bakar mulut cawan bagian tepi 3) Buka mulut cawan, ambil koloni tunggal dengan menempelkan jarum inokulum 4) Ditanam ke media baru. 5) Panaskan mulut cawan lagi 6) Panaskan lagi jarum inokulum c. Memidahkan cairan dengan spoit. 1) Lepas bungkus dengan api. spoit da usahakan daerah ujung berdekatan

2) Buka mulut tabung dan bakar mulut tabung 3) Sedot cairan dan pindahkan ke tabung lainnya. 4) Bakar lagi da tutup tabung. d. Menuang media. 1) panaskan mulut erlenmeyer 2) tuangkan media saat masih cair dan ratakan dengan menggoyang cawan. Teknik pengenceran untuk mengisolasi mikroba. Cara kerja : 1. sampel yang mengandung bakteri dimasukan kedalam tabung pertama (10-1) secara aseptis. 2. Diambil dari tabung 10-1 dan dipindahkan ke tabung 2 dan seterusnya.

1 ml

1 ml

1 ml

1 ml

sampel

10 -1

10-2

10-3

10-4

1 ml

1ml

1 ml

1ml

Pada percobaan ini menggunakan media EMBA.

BAB II HASIL PRAKTIKUM

A. Tabel Pengamatan No. 1. 2. 3. 4. Sampel Teh gelas Coca cola Nasi kuning Beng-beng 10 -1

Media EMBA 10-2 10-3 -

10-4 +

Interpretasi : berdasarkan tabel hasil pengamatan dengan menggunakan medium EMBA di atas adalah didapatkan hasil bahwa hasil pengamatan untuk mengetahui kandungan E.coli pada sampel makanan dan minuman diketahui hanya satu sampel makanan dan minuman yang mengandung E.coli yakni pada sampel beng-beng pada 10-4 sedangkan pada sampel makanan dan minuman yang lain tidak mengandung E.coli.

B. Pembahasan. Pada praktikum tentang uji E.coli pada makanan dan minuman didapatkan hasil bahwa hanya terdapat satu sampel makanan (beng-beng) yang mengandung E.coli dan terdapat pada sampel 10-4 dalm jumlah yang sedikit, sedanngkan ketiga sampel yang lain tidak mengandung E.coli, tetapi kemungkinan adanya bakteri pada sampel beng-beng ini disebakan adanya kontaminasi dari luar atau ketidaksterilan baik pada cara kerja dan alat dan bahan yang digunakan. Dalam pengujiam bakteri E.coli pada makanan biasanya dengan menggunakan media EMBA. Hal ini dikarenakan media EMBA merupakan media yang diferensial terhadap bakteri E.coli dan media yang dapat

menumbuhkan kelompok entherobactria. Media EMBA mempunyai keistimewaan mengandung laktosa dan berfungsi memilah mikroba yang memfermentasikan laktosa seperti s. Aereus.

Mikroba yang mengfermetasikan laktosa menghasilkan koloni dengan inti yang berwarna gelap dan kilap logam. Sedangkan mikroba lain yang dapat tumbuh koloninya tidak berwarna. Adanya eosin dan metilen blue membantu mempelajari perbedaan tersebut. EMBA yang mempunyai eosin dan metilen blue memberikan perbedaan yang nyata antara koloni yang meragikan laktosa dan yang tidak meragikan laktosa. Medium tersebut menganndung sukrosa karena kemampuan E.coli lebih cepat meragikan sukrosa daripada laktosa. Untuk mengathui jumlah E.coli digunakan tabel MPN. Pada uji ini juga pengenceran dilakukan dengan pengambilan sampel 1 ml dan penyimpanan 9 ml hal ini dikarenakan selain untuk mengurangi jumlah bakteri juga antara jumlah konsentrasi awal dan konsentrasi seterusnya tetap sama. Masa inkubasi dilakukan selama 24 jam dan suhu 37 0C dikarenakan pada suhu dan waktu tersebut bakteri tumbuh secara optimal dan memudahkan pengamatan. Inkubasi dilakukan dengan membalik cawan petri yang berisikan biakan hal ini dimaksudkan untuk menghindari jatuhnya butir air hasil pengembunan disebabkan suhu dari inkubator apabila sampai ada air yang jatuh maka akan merusak pembacaan angka lempeng total dari sampel yang diuji. Manfaatbakteri E.coli bagi manusia adalah membantu pencernaan, membusukan sisa-sisa makanan dan membantu pembentukan vitamin K, selain itu juga sebagai salah satu tulang punggung dunia bioteknologi dan juga sebagai antibiotika. Dalam jumlah yang berlebihan E.coli dapat merugikan manusia yakni sebagai penyebab diare dan menyebabkan infeksi. Faktor pendukung dan penghambat 1. Faktor pendukung a. Alat dan bahan yang lengkap b. Asisten yang semangat mengajarkan 2. Faktor penghambat

Adanya kontaminasi dari alat dan praktikan sehingga mempegaruhi hasil pengamatan.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Hasil pengamatan terhadap hasil uji E.coli bahwa hanya pada sampel beng-beng yang terdapat bakteri walaupun belum positif E.coli karena terjadi kontaminasi pada waktu melakukan pengujian bakteri E.coli.

B. Saran. 1. Bagi praktikan Bagi praktikan kesterilan alat dan bahan sangat diutamakan sehingga seharusnya serius saat menjalankan praktikum. 2. Bagi asisten Terima kasih atas bimbingannya selama ini dan kita sebagai praktikan sebaiknya diawasi pada saat menjalani pengujian untuk menghindari kontaminasi dari bekter lain sehingga hasil pengamatan memiliki nilai validitas.

DAFTAR PUSTAKA Ahira, anne. 2008. Potensi Besar Bakteri E.coli. http://www.anneahira.com pada tanggal 1 oktober 2011 Diakses dari

Ahira, anne. 2008. Mikrobiologi Lingkungan Kurangi Pencemaran. Diakses dari http://www.anneahira.com pada tanggal 1 oktober 2011 Petunjuk praktikum mikrobiologi dasar. Tamiang.sir. 2011. Teknis Bekerja Secara Aseptis Bebas dari Mikroba di Laboratorium. Diakses dari hhtp://www. Pengujian kadar pengendalian. blogspot.com pada tanggal 1 oktober 2011

LAMPIRAN

A. Gambar Hasil Pengamatan pada Tabung Reaksi 10-1 dengan Medium EMBA

Kelompok 4

Kelompok 2

B. Gambar Hasil Pengamatan pada Tabung Reaksi 10-2 dengan Medium EMBA

Kelompok 4

Kelompok 2

C. Gambar Hasil Pengamatan pada Tabung Reaksi 10-3 dengan Medium EMBA

Kelompok 4

Kelompok 2

D. Gambar Hasil Pengamatan pada Tabung Reaksi 10-4 dengan Medium EMBA

Kelompok 4

Kelompok 2