tugas mikro
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT dan dengan
rahmat karunia-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan Tugas Makalah Teori
Ekonomi Mikro.
Adapun maksud penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas
yang diberikan oleh Dosen.
Untuk itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Ibu R. Misriah,SE,MM selaku Dosen Teori Ekonomi Mikro,
2. Bapak Zuki Kurniawan, SE.,M.Si selaku Wali Kelas Manajemen Sore,
3. Teman – teman yang sudah bekerjasama untuk penyelesaian makalah ini,
4. Orang tua serta keluarga yang selalu mendukung.
Dalam penyusunan laporan ini,penyusun menyadari bahwa masih
banyak kekurangan baik segi materi,tulisan maupun bahasanya.Untuk itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran guna memperbaiki laporan yang
disusun ini.Akhir kata penyusun mengharapkan semoga laporan ini berguna
bagi kita semua.
Cirebon, 27 November 2013
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 2
1.4 Metode ................................................................................................................. 2
1.5 Sistematika Penulisan ........................................................................................ 2
BAB II LANDASAN TEORI ...........…………….……………………………….. 3
2.1 Pengertian Ekonomi Mikro ............................................................................... 3
2.2 Tingakah Laku Pembeli dan Penjual ...............................................................
2.3 Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran .................................................
2.4 Penjelasan Bawang Merah ................................................................................
BAB III PEMBAHASAN MASALAH ..................................................................
3.1 Penyebab Kenaikan Harga Bawang ................................................................
3.2 Pengaruh Kenaikan Harga Bawang terhadap Daya Beli Konsumen ..........
3.3 Pengaruh Kenaikan Harga Bawang terhadap Pendapatan Penjual ..............
3.4 Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi Kenaikan Harga Bawang
BAB III PENUTUP…. …………………………………………….……………… 10
1. Kesimpulan ………………………………………………………...…………. 10
2. Saran ……………………………………………………………..…………… 10
i
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Harga bawang merah kembali mengalami kenaikan. Namun kenaikan harga
hingga Rp 5.000 per kilogram tersebut justru membuat pedagang khawatir jika
nantinya kenaikan harga bakal tidak terkendali seperti beberapa waktu lalu.
Kenaikan harga bawang merah ini dipicu kurangnya stok bawang merah di
pasaran. Hal ini dikarenakan pasokan bawang merah terhambat karena di
sejumlah sentra bawang mengalami hambatan akibat intensitas hujan yang
tinggi. Kondisi ini yang mempengaruhi pasokan bawang di pasaran.
Kenaikan harga ini menurut pedagang justru membuatnya cemas. Pasalnya,
kenaikan harga bawang langsung tinggi per kilogram. Kondisi ini mirip dengan
saat harga bawang naik dengan tidak terkendali beberapa waktu lalu. Saat itu
harga bawang bahkan mencapai harga Rp 60.000 per kilogram.
Jika sampai terjadi lonjakan harga yang besar, pedagang juga kelimpungan
lantaran sulit mendapatkan modal untuk kulakan. Di sisi lain pembelian
konsumen pun berkurang karena bawang mahal. Pedagang saat ini patut cemas
lantaran biasanya kenaikan harga bawang merah terjadi di pertengahan musim
penghujan. Biasanya, di pertengahan musim penghujan, bawang merah
mengalami kenaikan harga karena stok terbatas lantaran panennya terhambat
curah hujan. Tetapi kali ini baru masuk awal musim hujan harga sudah naik.
Kenaikan harga bawang merah juga tidak diharapkan oleh konsumen.
Mereka berharap agar kenaikan harga bawang merah dapat dikendalikan agar
tidak seperti sebelumnya. Bawang merah merupakan kebutuhan pokok yang
harus ada untuk bumbu masak di dapur. “Jangan sampai rakyat kembali susah,
untuk masak saja harga bawang tidak terjangkau.
1.2 Rumusan Masalah
i
1 Apa yang menyebabkan harga Bawang merah naik?
2 Apakah Kenaikan harga bawang merah mempengaruhi daya beli
konsumen?
3 Apakah Kenaikan harga bawang merah mempengaruhi pendapatan penjual?
4 Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi kenaikan harga bawang merah?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1 Untuk mengetahui apa yang menyebabkan kenaikan harga bawang merah
2 Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kenaikan harga bawang
terhadap daya beli konsumen
3 Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kenaikan harga bawang
terhadap pendapatan penjual
4 Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi kenaikan harga
bawang merah.
1.4 Metode
Metode yang dipakai dalam penulisan makalah ini adalah metode deskritif
dimana hanya memaparkan dan melaporkan suatu keadaan objek yang
sesungguhnya serta menggunakan data yang relevan untuk selanjutnya dianalis
guna memberikan tinjauan yang berhubungan dengan cukup jelas dan
menyeluruh tanpa rekayasa.
Penulis mengunakan dua sumber,yaitu: studi pustaka dengan mempelajari
bahan-bahan teori pada beberapa buku yang membahas tentang ekonomi mikro
masalah yang terjadi bila suatu kebutuhan pokok naik. Studi browsing web
maupun tulisan blog mengenai kenaikan harga bawang saat ini.
1.5 Sistematika
Pada makalah ini, penulis menjelaskan hasil penelitian dimulai dari Bab
Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah,rumusan
masalah,tujuan penulisan,metode yang digunakan serta sistematika penulisan.
Pada Bab Landasan Teori ini membahas mengenai pengertian ekonomi
mikro serta tingkah laku konsumen dan produsen.
i
Bab Pembahasan Masalah ini membahas masalah yang kami rumuskan
diawal. Pada Bab Penutup kami menyimpulkan dari pembahasan masalah
tersebut.
i
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Ekonomi Mikro
Menurut Prof. P.A Samuelson seorang ahli ekonomi yang mendapat hadiah nobel
untuk ilmu ekonomipada tahun 1970 memberikan definisi ilmu ekonomi sebagai
berikut :
Ilmu Ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat
membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-
summber daya yang terbatas tetapi dapta digunakan dalam berbagai carauntuk
menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa kemudian mendistribusikannya untuk
kebutuhan konsumsisekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan
golongan masyarakat.
Sedangkan Ekonomi Mikro adalah ekonomi yang mempelajari perilaku atau
kegiatan masyarakat ( ada produsen dan konsumen melalui pasar yang didalamnya
terjadi keputusan dan transaksi didalam pasar.
Dalam menganalisis cara-cara individu dan masyarakat membuat pilihan –pilihan
mereka secara rasional. Berdasarkan pemisalan ini maka dalam menggunakan sumber-
sumber daya, individu dan masyarakat akan memaksimalkan kepuasan dan
kemakmurannya.
Dalam menganalisis cara-cara individu dan masyarakat membuat pilihan –pilihan
ada 3 Jenis Analis Ekonomi yaitu :
Ekonomi Deskriftif yaitu menggambarkan keadaan yang sebenarnya berlaku
dalam ekonomi.
Teori Ekonomi yaitu memberikan gambaran umum mengenai kegiatan ekonomi
yang berlaku dan bersifat hubungan diantara berbagai variabel ekonomi.
Ekonomi Terapan ( Teori Kebijakan Ekonomi ) yaitu analisis yang menerangkan
bagaimana berbagai masalah ekonomi perlu diatasi.
Eknomi Deskriptif dan Teori Ekonomi dapta pula digolongkan sebagai ekonomi
posotif yaitu memberikan gambaran yang sebenarnya mengenai peristiwa yang
berlaku. Sedangkan Ekonomi Terapan ( teori kebijakan ekonomi ) digolongkan
sebagai ekonomi normative oleh karenanya analisisnya meliputi bukan saja pemikiran
rasional dari penganalisisnya, tetapi juga keyakinan pribadinya mengenai masalah
yang berlaku dan cara mengatasi masalah tersebut.
Teori-teori dasar dalam ilmu ekonomi dibedakan menjadi 2 golongan yaitu teori
mikroekonomi dan teori makroekonomi. Dalam teori mikroekonomi menganalisis hal-
i
hal berikut : interaksi penjual dan pembeli di pasar barang; tingkah laku pembeli dan
penjual dalam melakukan kegiatan ekonomi dan interaksi penjuala dan pembeli di
pasaran factor. Sedangkan teori makroekonomianalisis meliputi aspek berikut :
penentuan kegiatan perekonomian dan factor-faktor yang mempengaruhinya; masalah
inflasi dan pengangguran dan factor yang menyebabkannya ; dan bentuk-bentuk
kebijakan pemerintah dalam menghadapi masalah-masalah ekonomi yang timbul.
2.2 Tingkah Laku Penjual dan PembeliSalah satu aspek yang dianalis teori mikroekonomi adalah tentang tingkah
laku pembeli dan penjual di pasar. Dalam analisis ini, teori mikroekonomi bertitik tolak dari 2 pemisalan. Pemisalan yang pertama adalah pembeli dan penjual menjalankan kegiatan ekonomi secara rasional. Pemisalan yang kedua adalah para pembeli berusaha memaksimumkan kepuasan yang mungkin dinikmatinya, sedangkan para penjual berusaha memaksimumkan keuntungan yang akan diperolehnya. Berdasarkan pemisalan-pemisalan tersebut maka teori mikroekonomi menunjukan :
1. Bagaimana seoranag pembeli menggunakan sejumlah pendapatannya (atau uang) untuk membeli berbagai jenis barang yang dibutuhkan
2. Bagaimana seorang penjual/produsen menentukan tingkat produksi yang akan dilakukannya.
Pembeli diambil dari istilah asing (inggris) yaitu cosumer, secara harfiah dalam kamus-kamus diartikan sebagai seseorang atau sesuatu perusahaan yang membeli barang tertentu atau menggunakan jasa tertentu. Konsumen atau pembeli dibedakan menjadi dua yaitu konsumen sebagai orang alami atau pribadi kodratidan konsumen sebagai perusahaan atau badan hukum pembedaan ini penting untuk membedakan apakah konsumen tersebut menggunakanbarang tersebut untuk dirinya sendiri atau untuk tujuan komersial (dijual atau diproduksi lagi). Sedangkan Penjual adalah setiap orang atau perusahaan yang menyediakan barang atau jasa.
2.3 Hukum Permintaan dan PenawaranHukum Permintaan menyatakan semakin rendah harga suatu barang maka
semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut dan sebaliknya semakin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.
Pernyataan tersebut menerangkan bahwa kenaikan harga menyebabkan para pembeli mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang mengalami kenaikan harga. Sebaliknya, apabila harga turun orang
i
mengurangi pembelian terhadap barang lain yang sama jenisnya dan menambah pembelian terhadap barang yang turun harganya.
Bebarapa faktor yang mempengaruhi permintaan :1. Harga barang itu sendiri2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut3. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat4. Distribusi pendapatan masyarakat5. Cita rasa masyarakat6. Jumlah penduduk7. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang
Sedangkan Hukum Penawaran adalah suatu pernyataan yang menyatakan tentang sifat hubungan antara harga sesuatu barang dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan para penjual. Dalam hukum ini menyatakan bagaimana keinginan para penjual untuk menawarkan barangnya apabila harganya tinggi dan bagaimana pula keinginan untuk menawarkan barang tersebut apabila harganya rendah. Hukum penawaran pada dasarnya mengatakn bahwa makin tinggi harga sesuatu barang semakin banyak jumlah barang yang akan ditawarkan oleh penjual sebaliknya makin rendah harga suatu barang maka semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.
Bebarapa faktor yang mempengaruhi Penawaran :1. Harga barang itu sendiri2. Harga barang lain3. Biaya produksi4. Tujuan-tujuan operasi perusahaan tersebut5. Tingkat teknologi yang digunakan
2.4 Penjelasan Bawang MerahBawang merah (Allium Cepa L. Kelompok Aggregatum) adalah sejenis
tanaman yang menjadi bumbu masak di negara-negara Asia Tenggara dan dunia. Orang Jawa mengenalnya dengan Brambang. Bagian yang paling banyak dimanfaatkan adalah umbinya, meskipun beberapa tradisi menggunakan daun serta tangkai bunganya sebagai bumbu penyedap masakan. Tanaman ini diduga berasal dari Asia Tengah dan Asia Tenggara.
Bawang merah merupakan bunga majemmuk berbentuk tandan yang bertangkai dengan 50-200 kuntum bunga. Pada ujung dan pangkal tangkai mengecil dan dibagian tengah menggembung bentuknya seperti pipa yang berlubang didalamnya. Tangkai tandan bunga ini sangat panjang, lebih tinggi dari daunnya sendiri dan mencapai 30-50 cm. Bunga bawang merah termasuk bunga sempurna yang tiap bunga terdapat benang sari dan kepala putik. Bakal buah sebenarnya terbentuk dari 3 daun buah yang disebut carpel yang membentuk 3 buah ruang dan dalam tiap ruang tersebut terdapat 2 calon biji. Buah berbentuk bulat dengan ujung tumpul. Bentuk biji agak pipih. Biji
i
bawang merah dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman secara generatif.
Bawang merah mengandung vitamin C, Kalium, Serat dan Asam folat. Selain itu bawang merah juga mengandung kalsium dan zat besi. Bawang merah juga mengandung zat pengatur tumbuh alami berupa hormon auksin dan giberelin. Kegunanaan lain bawang merah lainnya adalah sebagai obat tradisional, bawang merah dikenal sebagai obat karena mengandung efek antiseftik dan senyawa alliin. Senyawa alliin oloeh enzim alliinase selanjutnya dirubah sebagai asam piruvat, amonia, dan alliisin sebagai anti mikroba yang bersifat bakterial.
Selain sebagai bumbu penyedap dan pelengkap masakan ternyata bawang merah juga mempunyai khasiat lain yaitu menguatkan daya tahan tubuh, meningkatkan stamina dan mencegah batuk. Kandungan gizi bawang merah yang cukup banyak ini kita peroleh dengan mengkonsumsinya. Cara mengkonsumsinya adalah dimakan sebagai kudapan atau sebagai lalapan bisa juga dibuat sebagai acar.
Seperti kisah para prajurit mesir dahulu, diperintahakan untuk membuat piramid yang snagat tinggi dan sekarang menjadi begitu terkenal, salah satu makanan penguat untuk para prajurit mesir itu adalah dengan mengkonsumsi bawang merah.
i
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
3.1 Penyebab Harga Bawang Merah NaikHarga kebutuhan pokok seperti bawang merah mengalami kenaikan karena
memasuki musim hujan. Kenaikan tersebut disebabkan pasokan dari petani yang mulai berkurang. Kondisi tersebut karena dipengaruhi jumlah produktifitas panen yang menurun karena volume produksi tidak akan maksimal karena tanaman cenderung cepat rusak dan terganggunya proses pasca panen sedangkan permintaan terus bertambah.
Hal ini disebabkan karena perjalanan bawang merah yang menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat konsumen indonesia. Petani memulai membudidayakan bawang merah dengan membuka tanah, mengolahnya hingga siap tanam membutuhkan waktu sekitar 20 hari. Proses penanaman, perawatan hingga panen membutuhkan waktu rata-rata 65 hari atau 2 bulan. Setelah panen bawang merah dikeringkan hingga siap dibawa ke pasar membutuhkan waktu sekitar 10-15 hari. Jadi total waktu yang dibutuhkan petani untuk menyiapkan bawang merah hingga siap dipasarkan membutuhkan waktu sekitar 100 hari.
Selain itu pasca panen petani harus menjemur bawang merahnya sebelum menjual, proses penjemuran ini memakan waktu sekitar 10-15 hari. Di musim hujan ini proses penjemuran tidak akan maksimal. Imbas dari keseluruhan kondisi ini, biaya produksi petani juga akan bertambah karena harus menyediakan dana lebih untuk pestisida guna meminimalisir hama yang kian berkembang di musim hujan.
Setelah itu, bawang merah berpindah ke tangan pedagang lokal dan pedagang besar di pasar induk , membutuhkan waktu sekitar lima hari. Bawang merah lalu dibawa pedagang pengecer hingga ke tangan konsumen butuh waktu sekitar 5 hari. Artinya bawang merah berada didunia perdagangan hanya sekitar 10 hari saja atau sepersepuluh dari waktu yang dibutuhkan petani dalam berproduksi.
Di dalam menyaluran bawang merah dari petani ke konsumen ini terdapat biaya-biaya pendistribusian yang cukup besar juga yang kemudian berpengaruh terhadap harga jual bawang merah tersebut ke konsumen.
3.2 Pengaruh Kenaikan Harga Bawang Merah terhadap Daya beli KonsumenBawang merah merupakan kebutuhan pokok yang harus ada untuk bumbu
masak di dapur. Selain sebagai bumbu penyedap dan pelengkap masakan ternyata bawang merah juga mempunyai khasiat lain yaitu menguatkan daya tahan tubuh, meningkatkan stamina dan mencegah batuk. Kandungan gizi bawang merah yang cukup banyak ini kita peroleh dengan mengkonsumsinya. Dengan naiknya harga bawang merah ini konsumen mengurangi jumlah
i
pembeliannya karena konsumen tidak hanya membutuhkan bawang dalam masakannya ada kebutuhan lain yang lebih penting untuk konsumsinya sehari-hari. Karena naiknya harga bawang ini tidak diimbangi dengan bertambahnya pendapatan masyarakat.
Dampaknya adalah menurunnya kesejahteraan dan daya beli masyarakat. Para ibu rumah tangga pun mengeluh saat harga meningkat.
3.3 Pengaruh Kenaikan Harga Bawang Merah terhadap Pendapatan Penjual Kenaikan harga bawang merah tentu membuat pedagang kecil tidak nyaman
berusaha karena dagangan mereka menurun penjualannya. Hal ini disebabkan oleh menurunnya daya beli konsumen dan juga jumlah bawang merah yang mereka terima untuk dijual kepada pembeli. Sehingga pendapatan yang mereka peroleh juga mengalami penurunan.
3.4 Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kenaikan harga bawang merahKenaikan harga bawang merah ini tidak hanya karena musim hujan tetapi
ada faktor lain yaitu tersendatnya distribusi impor dan tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang mencapai 6 % sehingga pertumbuhan konsumsi perkapita juga meningkat yang berdampak pada permintaan terhadap bawang merah.
Untuk mengatasi harga bawang merah yang naik karena pengaruh musim hujan secara bertahap pemerintah perlu melakukan perbaikan sesuai dengan rencana pemerintah untuk pangan menuju kedaulatan pangan. Yaitu dengan cara memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada petani mengenai cara penanaman serta menyediakan bibit-bibit bawang merah yang baik dan kuat di musim penghujan ini, agar di musim hujan panen bawang merah tidak terlalu jatuh sehingga harga bawang bisa terkendali.
Kenaikan harga bawang ini juga tidak lepas dari pelaku-pelaku yang berbuat curang yaitu dengan menimbun stok bawang impor mereka sangat paham situasi pasar, kapan mereka memasarkan dan kapan tidak memasarkan produk yang sementinya bisa membantu disaat persediaan bawang di musim hujan ini turun. Hal ini yang menjadi tugas pemerintah untuk mendindak pelaku yang berbuat curang tersebut dengan sanksi hukum. Seperti yang terdapat dalam UU No 18 Tahun 2012 tentang Pangan. UU tersebut menegaskan seseorang yang dengan sengaja melakukan penimbunan dan menyebabkan harga pangan tinggi dan merugikan masyarakat, dapat diberi sanksi administrasi, denda, dan pidana.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi faktor pertumbuhan ekonomi yang yang mencapai 6 %. Disini Peran Kementrian Pertanian dan Badan Pusat Statistik (BPS) segera melakukan update data sosial konsumsi rata-rata per kapita sehubungan dengan tingginya pertumbuhan konsumsi masyarakat untuk komoditas tertentu.
Pemerintah perlu mendorong berkembangnya sektor riil (pertanian, perikanan, perkebunan, perindustrian, transportasi, dll). Regulasi yang
i
mengatur barang dan jasa yang boleh atau tidak boleh dilakukan secara berkeadilan. Aktivitas perdagangan produk pangan perlu dijaga agar berjalan sewajarnya, sehat, dan adil, tidak merugikan antara penjual dan pembeli.
Pemerintah harus menurunkan biaya sarana produksi pertanian dan memperbaiki infrastruktur distribusi hasil pertanian. Tingginya biaya produksi dan biaya angkut saat ini dinilai sebagai pemicu utama meningkatnya harga pangan, khususnya bawang.
Dalam jangka panjang, pemerintah perlu menghentikan impor pangan pada produk yang bisa dihasilkan di dalam negeri seperti bawang, buah-buahan, sayur-sayuran dan sebagainya. Sebab impor bahan pangan selain menghamburkan devisa, dapat membunuh produsen pangan dalam negeri dan mengancam kedaulatan pangan nasional. Selain itu, impor pangan hanya akan memakmurkan para spekulan dan komprador penjual. Negara dengan penduduk lebih dari 100 juta orang, tidak akan bisa maju, jika kebutuhan pangannya bergantung pada impor (FAO,1998). Negara perlu segera menjadikan sektor pertanian sebagai sumber kekuatan ekonomi nasional. Kebijakan politik-ekonomi harus bisa mengendalikan kenaikan harga pangan.
i
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bawang merah merupakan kebutuhan pokok yang harus ada untuk bumbu
masak di dapur. Seluruh masyarakat pasti menggunakannya.
Di musim penghujan ini harga bawang tinggi. Kenaikan tersebut disebabkan
pasokan dari petani yang mulai berkurang. Kondisi tersebut karena dipengaruhi
jumlah produktifitas panen yang menurun karena volume produksi tidak akan
maksimal karena tanaman cenderung cepat rusak dan terganggunya proses
pasca panen sedangkan permintaan terus bertambah.
Untuk mengatasi harga bawang merah yang naik karena pengaruh musim
hujan secara bertahap pemerintah perlu melakukan perbaikan sesuai dengan
rencana pemerintah untuk pangan menuju kedaulatan pangan. Yaitu dengan
cara memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada petani mengenai cara
penanaman serta menyediakan bibit-bibit bawang merah yang baik dan kuat di
musim penghujan ini, agar di musim hujan panen bawang merah tidak terlalu
jatuh sehingga harga bawang bisa terkendali.
4.2 SaranNegara perlu segera menjadikan sektor pertanian sebagai sumber kekuatan
ekonomi nasional. Kebijakan politik-ekonomi harus bisa mengendalikan kenaikan harga pangan. Karena sebenarnya wilayah kita ini cukup baik untuk mengembangkan sektor-sektor pertanian agar lebih maju lagi sehingga kita tidak perlu lagi melakukan impor-impor tersebut yang menghabiskan devisa negara. Lebih baik devisa itu dipergunakan untuk mensubsidi harga pupuk agar petani bisa lebih menekan biaya produksi.
i
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno Sadono.Mikro Ekonomi Teori Pengantar. PT. Rajagrafindo Persada Jakarta,2005
http://id.wikipedia.org/wiki/bawangmerah
http://www.google.com/search?q=pengertianpembeli
http://www.google.com/search?q=pengaruh+kenaikan+harga+bawang+terhadap+konsumen
i
TUGAS MANAJEMEN PERBANKAN
JASA-JASA PERBANKAN
DISUSUN OLEH:
NPM : Nama :
C 61201121011 Iskandar Ribsyah
C 61201121015 Jaenudin Nugraha
C 61201121020 Sati’ah
C 61201121028 Yuliawati
C 61201121032 Karnani
Semester 3 Manajemen kelas Sore
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
Jalan Perjuangan No. 17 Telp. (0231) 481945 Fax. (0231) 485435
i