materi mikro

31
BAB 1) EKONOMI DAN RUANG LINGKUPNYA Ilmu Ekonomi berasal dari satu rumpun yang kita kenal dengan Filsafat. Filsafat berasal dari bahasa Yunani “Philosophia” yang berarti “Cinta akan Pengetahuan”. Filsafat membicarakan masalah hakekat hidup dan kehidupan, asal mula hidup dan tujuan hidup. Filsafat terbagi dalam 3 bagian: 1. Natural Science: Fisika, Ilmu Pasti, Ilmu Alam, Ilmu Biologi dll. 2. Social Science: Ilmu Hukum, Tata Negara, Ilmu Ekonomi, dll. 3. Humanitarial Science: Ilmu Sastra, Ilmu Antropologi dll. 1.1. Sejarah Ilmu Ekonomi Perintis Ilmu Ekonomi: Plato, Xenophon, Aristoteles, Thomas Aquino, sedangkan yang dianggab sebagai Peletak Dasar ilmu ekonomi karna mempolopori kaum physiokrat di bidang ilmu ekonomi dengan memberikan uraian dalam buku Tableau Economique (1758)” adalah Francois Quesnay. Pada abad XVII tepatnya tahun 1776 buku berjudul “An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation” ditulis ADAM SMITH menjadi awal berkembangnya ilmu Ekonomi. Buku Adam Smith membahas ekonomi secara menyeluruh dan sistematis dan dituangkan dalam teori- teori ekonomi, sejak itulah ADAM SMITH diangkat sebagai Bapak Ilmu Ekonomi Dunia. Istilah Ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu “ OIKONOMEIA” terdiri dari dua suku kata OIKOS “Rumah Tangga” dan NOMOS “Peraturan”. Rumah tangga yang dimaksud disini adalah: Rumah Tangga Konsumsi, Rumah Tangga Perusahaan, Rumah Tangga Negara, dll. I

Upload: sulaiman-syahrod

Post on 27-Jun-2015

1.266 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: MATERI MIKRO

BAB 1)

EKONOMI DAN RUANG LINGKUPNYAIlmu Ekonomi berasal dari satu rumpun yang kita kenal dengan Filsafat.

Filsafat berasal dari bahasa Yunani “Philosophia” yang berarti “Cinta akan Pengetahuan”. Filsafat membicarakan masalah hakekat hidup dan kehidupan, asal mula hidup dan tujuan hidup.Filsafat terbagi dalam 3 bagian:

1. Natural Science: Fisika, Ilmu Pasti, Ilmu Alam, Ilmu Biologi dll.2. Social Science: Ilmu Hukum, Tata Negara, Ilmu Ekonomi, dll.3. Humanitarial Science: Ilmu Sastra, Ilmu Antropologi dll.

1.1. Sejarah Ilmu Ekonomi

Perintis Ilmu Ekonomi: Plato, Xenophon, Aristoteles, Thomas Aquino, sedangkan yang dianggab sebagai Peletak Dasar ilmu ekonomi karna mempolopori kaum physiokrat di bidang ilmu ekonomi dengan memberikan uraian dalam buku “Tableau Economique (1758)” adalah Francois Quesnay.

Pada abad XVII tepatnya tahun 1776 buku berjudul “An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation” ditulis ADAM SMITH menjadi awal berkembangnya ilmu Ekonomi. Buku Adam Smith membahas ekonomi secara menyeluruh dan sistematis dan dituangkan dalam teori-teori ekonomi, sejak itulah ADAM SMITH diangkat sebagai Bapak Ilmu Ekonomi Dunia.

Istilah Ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu “ OIKONOMEIA” terdiri dari dua suku kata OIKOS “Rumah Tangga” dan NOMOS “Peraturan”. Rumah tangga yang dimaksud disini adalah:

Rumah Tangga Konsumsi, Rumah Tangga Perusahaan, Rumah Tangga Negara, dll.

Paul A Samuelson, Orang pertama Amerika yang menerima Nobel dibidang ilmu ekonomi pada tahun 1970, ia merangkum beberapa definisi ilmu ekonomi dari masa Adam Smith hingga Karl Marx, yakni:1. Ilmu ekonomi menanyakan mengenai barang apa yang akan diproduksi (what),

Bagaimana memproduksi (how), Untuk siapa barang tersebut di produksi (for whom)!

2. Ilmu ekonomi menganalisis setiap gerakan dan perubahan yang terjadi dalam keseluruhan ekonomi, misalnnya trend harga, hasil produksi, pengangguran dan perdagangan luar negeri.

3. Ilmu ekonomi mempelajari perdagangan antar negara, sehingga dpt membantu menerangkan mengapa terjadi ekspor dan impor.

4. Ilmu Ekonomi merupakan studi tentang , suku bunga, modal dan kekayaan.5. Ilmu Ekonomi merupakan ilmu mengenai pilihan.

I

Page 2: MATERI MIKRO

Definisi Ilmu Ekonomi secara umum : Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang perilaku masyarakat dalam

menggunakan sumber daya yang terbatas/langka dalam rangka memproduksi berbagai komoditi

untuk kemudian menyalurkan kepada individu atau kelompok yang ada dalam masyarakat

Hal-hal yang dipelajari dalam ilmu ekonomi:a. Kelangkaan (scarcity)b. Pilihan-pilihan (choices)c. Biaya kesempatan (opportunity cost)

1.2. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi

Dimana ada kelangkaan disitu ilmu ekonomi bisa diterapkan. Masalah yang menjadi perhatian dalam ekonomi adalah:

a. Apa yang harus diproduksi dan berapa banyak!b. Bagaimana memproduksinya!c. Untuk siapa barang dan jasa diproduksi!

Masalah yang kemudian timbul adalah: Apakah memang sudah terjadi alokasi sumber daya yang digunakan pada ketiga hal diatas secara efisien? Apa indicator – indikatornya? Para ekonom melihat masalah diatas baik dari analisa mikro ataupun makro ekonomi.

Dalam anilisis ekonomi mikro, aspek yang dianalisis adalah:a. Interaksi di pasar barang (pertemuan demand dan supply)b. Tingkah laku pembeli dan penjual (pembeli maksimum kepuasanya penjual

maksimum keuntunganya)c. Interaksi di pasar factor produksi

Individu dalam perekonomian adalah pemilik faktor produksi sementara penjual adalah pembeli factor produksi. Interaksi keduanya akan menentukan “harga” dan banyaknya jumlah factor produksi yang digunakan.

Macam-macam Faktor produksi dan harga (balas jasa):Faktor Produksi Harga (balas jasa)Tenaga Kerja Upah atau GajiModal Bunga dan DevidenTanah SewaKewirausahaan Laba

II

Page 3: MATERI MIKRO

Dalam analisis ekonomi makro, aspek yamg dianalisis adalah:a. Penentuan tingkat perekonomian Negara (secara agregat atau menyeluruh):

Pengeluaran Rumah Tangga, Pengeluaran Perusahaan, Pengeluaran Pemerintah dan sector Luar Negeri ekspor impor.

b. Pengeluaran Agregat: Tujuan adalah mewujudkan kesempatan kerja penuh tanpa menimbulkan inflasi.

c. Mengatasi pengangguran dan inflasi: melalui kebijakan fiscal ataupun moneter.

1.3. Pembagian Ilmu Ekonomi

Ilmu Pengetahuan Ekonomi dapat diklasifikasikan dalam beberapa ilmu:a. Ekonomi Lukisan (Descriptive Economic): Ilmu ekonomi yang hanya

menggambarkan satu masalah ekonomi secara khusus, tanpa mengadakan pembahasan lebih mendalam.

b. Teori Ekonomi (Analysa Economic): Ilmu yang bertugas menerangkan hubungan peristiwa-peristiwa ekonomi dan kemudian merumuskan hubungan-hubungan itu dalam suatu hukum ekonomi. Teori Ekonomi terbagi dua:

Ekonomi makro (Menyeluruh atau luas) Ekonomi mikro (Khusus atau sempit)

c. Ekonomi Terapan: Mempraktekkan secara nyata dasar-dasar umum yang telah diberikan dalam teori ekonomi kepada masyarakat.

1.4. Model Ekonomi

Contoh model ekonomi yang baik adalah “Model Siklus Lingkaran Kegiatan Ekonomi atau Circular Flow of Economic Activity”. Model ini menjelaskan bahwa kesibukan pabrik-pabrik, antrian panjang pekerja dan aktifitas ekonomi di dunia nyata sebenarnya hanya merupakan proses pertukaran sumber daya yang dimiliki masyarakat (rumah tangga) dengan yang dimiliki oleh sector perusahaan (dunia usaha). Model in dikatakan baik, sebab dengan menggunakan unsur-unsur sederhana kita mampu memahami dunia nyata.

III

Page 4: MATERI MIKRO

Diagram 1Siklus Lingkaran Kegiatan Ekonomi

(Model Sederhana)

1.5. Pernyataan Positif dan Normatif

Didalam ilmu ekonomi perlu dibedakan kondisi realita dan kondisi ideal. Kondisi Realita merupakan fakta apa yang terjadi dan sedang terjadi dalam suatu perekonomian. Kondisi Ideal merupakan kondisi yang diinginkan, dengan kondisi yang berbeda tersebut makadigunakanlah pendekatan yang berbeda untuk mempelajarinya:

a. Pernyataan Positif (Ekonomi positif)Menggambarkan fakta-fakta dan perilaku yang terjadi dalam suatu perekonomian.Berhubungan dengan perkiraan tentang apa yang sudah dan akan terjadi sebagai suatu akibat rangkaian peristiwa.Contoh: Bila pendapatan masyarakat meningkat maka permintaan terhadap barang-barang elektronik ataupun otomotif meningkat.

b. Pernyataan Normatif (Ekonomi Normatif)Menganalisa apa yang seharusnya terjadi, Pernyataan ini mengaitkan berbagai pertimbangan nilai, etika, budaya dan agama, yaitu pertimbangan tentang apa yang baik dan apa yang buruk oleh sebab itu

IV

Pendapatan Rumah Tangga:

Upah/gaji, Bunga, Sewa,

Faktor Produksi Rumah Tangga:

Tenaga kerja, Modal, Tanah, Kewirausahaan

Output Perusahaan:Barang dan Jasa

Pendapatan Perusahaan:Konsumsi Rumah Tangga

Rumah Tangga

Perusahaan

B

A

C

D

Page 5: MATERI MIKRO

ekonomi normative sering dikaitkan dengan ekonomi kesejahteraan (welfare economic). Contoh: Banyak pelaku ekonomi bertanya “Berapakah nilai tukar dolar yang ideal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga para eksportir maupun importir sama-sama diuntungkan”. Dan hal ini secara fakta sulit dilakukan.

1.6. Struktur Teori ekonomi:

a. Variabel: Konsep yang mempunyai variasi nilai dan ini merupakan elemen yang

sangat penting dalam suatu teori. Variabel dibedakan menjadi dua: Variabel Endogen yaitu: Variabel yang dijelaskan dalam suatu teori. Variabel Eksogen yaitu: Variabel yang mempengaruhi variable endogen tetapi variable ini dipengaruhi oleh variable lain atau variable diluar teori.

b. Asumsi: Pemisalan-pemisalan mengenai perilaku variable dan menyatakan

hubungan-hubungan perilaku antar variable atau bisa juga diartikan batasan – batasan yang sengaja dibuat untuk memudahkan analisis. Salah satu asumsi yang paling popular adalah “cateris paribus” dari bahasa latin memiliki makna “factor-faktor lain dianggab tetap tidak berubah”.

c. Hipotesa: Suatu dugaan awal tentang hubungan antar variable yang harus diuji

kebenarannya. Hipotesa punya sifat positif dan negatif.Hipotesa Positif: Jika pendapatan naik maka permintaan naik.Hipotesa Negatif: Jika harga barang naik maka permintaan turun.

d. Seperangkat ramalan: Sebuah prediksi untuk keadaan dimasa yang akan datang tujuan

meminimalkan resiko.e. Grafik:

Grafik sangat membantu menggambarkan hubungan antara dua variable atau lebih.

f. Matematika: Alat yang dipergunakan untuk menyederhanakan penyajian dan

pemahaman masalah-masalah ekonomi.g. Slope:

Perbandingan antara sumbu tegak dengan sumbu mendatar dalam tampilan grafik.

h. Statistik: Mempunyai peran dalam proses pengumpulan data, juga sebagai alat untuk melakukan pengujian, estimasi atau peramalan.

1.7. Sistem Ekonomi

V

Page 6: MATERI MIKRO

Masalah-masalah penentuan system ekonomi yang diterapkan pada setiap negara sangat dipengaruhi oleh pandangan politik, ideology, nilai-nilai kebudayaan. Disamping itu penentuan system ekonomi juga terkait pada dua hal yaitu:a. Masalah kepemilikan sumber dayab. Proses pengambilan keputusan.Sistem ekonomi ada 4 bentuk:a. Sistem Ekonomi Pasar: Liberalisme: Kapitalisme

Sektor rumah tangga maupun produsen mempunyai kekuatan untuk menentukan alokasi sumber daya. Sistem ini biasa dikenal dengan sebutan ekonomi “pasar bebas”. Pemerintah sama sekali tidak melakukan intervensi atau campur tangan kegiatan ekonomi dalam masyarakat. Sumber daya yang tersedia dimiliki, dikuasai dan dikelola oleh masyarakat dan mereka mempunyai kebebasan penuh dalam pengelolaan. Pengontrol dalam system ini adalah harga pasar. Menurut Adam smith system harga merupakan “invisible hand”, tangan gaib yang tak tampak tapi pengambil keputusan dibawah kendali jutaan konsumen dan produsen. Sistem ini banyak dipraktekkan di negara barat.

b. Sistem Komando: Terpimpin: Terencana: Etatisme: SosialisPencetusnya Karl Marx, Ciri khas dari system ini adalah terdapat “sentralisasi” dalam pengambilan keputusan. Keputusan akan alokasi sumber daya sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah pusat. Dan segala aktifitas ekonomi dilakukan dengan menggunakan perencanaan pusat. Hak milik individu biasannya tidak ada. Sistem ekonomi ini biasa dipraktekkan di negara komunis.

c. Sistem Tradisional: KlasikDalam system ini kehidupan ekonomi didasarkan pada kebiasaan, tradisi, adat, budaya dan agama. Cara pertukaran pada system ini menggunakan “barter”.

d. Sistem CampuranSistem ekonomi kombinasi atau bauran merupakan system ekonomi yang paling banyak digunakan oleh negara-negara di dunia. Sistem ekonomi campuran adalah system ekonomi yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah tetapi masyarakat masih mempunyai kebebasan yang cukup luas untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang akan mereka lakukan.

BAB II)MEKANISME PASAR:PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Plato adalah Filsuf Yunani abad 4 SM dan Thomas Aquinas adalah seorang Rohaniawan Kristen abad 13 M. Keduanya pemikir ekonomi sebelum Adam Smith, mereka memecahkan ekonomi dengan pendekatan moral dan teologis sedangkan Adam Smith

VI

Page 7: MATERI MIKRO

memecahkan ekonomi dari sudut Rasionalitas. Smith memandang perekonomian sebagai sebuah system seperti halnya alam semesta. Sebagai system, perekonomian memiliki kemampuan penstabil otomatis untuk menjaga keseimbangan. Masalah ekonomi dianggab sebagai pengganggu keseimbangan system dan jika timbul harus ada kekuatan yang bias memulihkannya. Kekuatan ini oleh adam smith disebut dengan Invisible hand “tangan gaib”.

Cara pandang adam smith berhasil tidak lian karna pergaulan intensifnya dengan seorang dokter kekaisaran Perancis bernama Francois Quesnay, yaitu tokoh utama kelompok psyokrat, kelompok yang merintis analisis ilmu ekonomi dengan pendekatan ilmu pengetahuan alam. Teori adam smith dikembangkan oleh: J.B. Say, Thomas Malthus dan David Ricardo, terbentuklah pemikiran pasar. Pasar dalam imu ekonomi adalah pertemuan Permintaan dan Penawaran. Dalam pengertian ekonomi pasar bersifat Interaktif bukan Fisik. Mekanisme Pasar adalah Proses penentuan tingkat harga berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran.

PERMINTAAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN:a). PA = Harga barang A. Sesuai dengan hukum permintaan, hubungan antara harga barang dan jumlah barang yang diminta adalah Negatif atau berbanding terbalik. Bila harga naik maka permintaan akan turun dan sebaliknnya dengan asumsi cateris paribus.

b). I = Income “Pendapatan”. Hubungan antara Pendapatan dengan jumlah barang yang diminta adalah Positif. Bila pendapatan seseorang meningkat maka permintaan terhadap suatu barang meningkat juga. Ini terjadi apabila yang dimaksud adalah barang normal. Apabila yang dimaksud barang inferior (barang berkualitas rendah) maka dengan kenaikan pendapatan justru mengurangi permintaan.

c). PS = Harga barang S “Substitusi”. Hubungan antara harga barang substitusi/pengganti dengan permintaan adalah Positif. Contoh: Harga Nokia meningkat, maka permintaan akan Nokia turun dan efeknya permintaan akan Siemens bertambah karna harga dari siemens tidak berubah dan dianggab lebih murah.d). PK = Harga barang K “Komplementer”. Hubungan antara harga barang komplementer/pelengkap dengan perimntaan adalah Negatif. contoh: Harga Printer naik maka permintaan akan printer turun begitupun dengan permintaan barang yang digunakan bersama-bersama dengan printer akan turun, misalnya tinta printer.

VII

Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu.

Page 8: MATERI MIKRO

e). T = Taste “Selera”. Selera memiliki hubungan yang positif dengan jumlah barang yang diminta. Contoh: Bila selera masyarakat akan merk “Dagadu” meningkat, maka permintaan akan barang bermerk “dagadu” akan meningkat pula.f). A = Advertensi “Iklan”.Hubungan iklan dengan jumlah barang yang diminta adalah Positif. Pengaruhnya terhadap barang lain, kalau barang Substitusi maka akan mengakibatkan permintaan barang substitusi turun, kalau barang komplementer akan menyebabkan permintaan barang komplementer naik. Contoh: Dengan gencarnya perawatan iklan air laut lebih mudah disbanding perawatan ikan air tawar maka permintaan akan pembuatan aquarium untuk ikan air laut meningkat sementara permintaan akan pembuatan aquarium air tawar menurun dan permintaan akan aksesoris-aksesoris perawatan air laut meningkat.g). N = Jumlah Penduduk. Mempunyai hubungan Positif. Semakin banyak penduduk semakin banyak jumlah permintaan barang untuk konsumsi.e). E = Expectation “Ramalan”.Bila masyarakat memperkirakan harga-harga barang akan semakin naik, maka kenaikan harga justru akan di ikuti kenaikan permintaan. Contoh: Sebelum pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono mengungumumkan kenaikan harga BBM pada akhir Februari 2005, harga telah mengalami kenaikan dulu diikuti dengan peningkatan permintaan 9 bahan pokok karna ada kekawatiran harga akan semakin melangit dan stok barang dipasar tidak ada.

FUNGSI PERMINTAANFungsi Permintaan adalah Persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang

diminta dengan semua factor yang mempengaruhinya. Dengan fungsi ini, maka kita dapat mengetahui hubungan antara variable tidak bebas (dependent variable) dengan variable bebas (independent variable).

QdA = f (PA, PS, PK, I, T, A, N, E,……)

QdA = Jumlah barang A yang diminta konsumen.QdA merupakan variable tidak bebas (dependent variable) besar kecilnya

dipengaruhi oleh variable bebas (independent variable) yaitu: PA, PS, PK, I, T, A, N, E…). Dalam analisis ekonomi tidak semua variable diperhitungkan, hanya variable yang mempunyai pengaruh yang signifikan dalam hal ini yang dimaksud adalah: PA, PS, PK dan I. Jadi persamaan sederhananya menjadi:

QdA = f(PA, PSK, I)

SKEDUL PERMINTAAN

VIII

Page 9: MATERI MIKRO

Skedul Permintaan adalah daftar hubungan antara harga suatu barang dengan tingkat permintaan akan barang tersebut. Contoh: Fungsi Permintaan barang di kota Bekasi perbulan Qd = 200 – 25P, gambarkan skedul permintaan beserta kurvanya!

a). Skedul Permintaan

(P) Qd

8765432

0255075

100125150

b). Kurva Permintaan

Perubahan Kurva Permintaan:

Perubahan Harga barang itu sendiri.Perubahan harga baik naik ataupun turun hanya akan menyebakan pergeseran disepanjang kurva permintaan.

Perubahan PendapatanBila pendapatan meningkat kurva akan bergeser ke sebelah kanan begitupun sebaliknya.

Perubahan harga barang substitusiKenaikan harga barang substitusi akan menggeser kurva ke sebelah kanan begitu sebaliknya.

Perubahan harga barang komplementerKenaikan harga barang komplementer akan menggeser kurva ke sebelah kiri begitu sebaliknya.

Kenaikan jumlah pendudukKenaikan jumlah penduduk akan menggeser kurva ke sebelah kanan begitu sebaliknya.

IX

10

8

6

4

2

10 50 100 150 200

P

Q

Qd = 200 – 25P

Page 10: MATERI MIKRO

Kasus Pengecualian:Ada kalanya Hukum permintaan tidak berlaku dimana harga suatu barang meningkat justru meningkatkan suatu permintaan. Kelompok barang tersebut adalah:

Barang yang mempunyai unsure spekulasi Contoh: Emas, Tanah dan Saham

Barang prestise Contoh: Mobil mewah, Lukisan terkenal, Barang-barang antik.

Barang giffen. Sir Robert Giffen orang menemukan teori barang giffen. Ia adalah pakar ekonom abad 19 asal inggris, menurutnya kenaikan harga roti di inggris, menyebabkan permintaan akan roti bertambah, orang-orang rela menukar daging atau keju untuk mendapatkan roti.

PENAWARAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN:a). Harga barang A (Pa)b). Harga barang “Substitusi” & “Komplementer” (Psk)c). Harga “input” (Pi)e). Teknologi (T)f). Tujuan Perusahaan (G)g). Kebijakan Pemerintah (P)

FUNGSI PENAWARANFungsi Penawaran adalah Persamaan yang menunjukkan hubungan antara

jumlah barang yang ditawarkan dengan semua factor yang mempengaruhinya. Dengan fungsi ini, maka kita dapat mengetahui hubungan antara variable tidak bebas (dependent variable) dengan variable bebas (independent variable).

QsA = f (PA, PS, PK, Pi, T, S, G, P,……)

QsA = Jumlah barang A yang ditawarkan.QsA merupakan variable tidak bebas (dependent variable) besar kecilnya

dipengaruhi oleh variable bebas (independent variable) yaitu: PA, PS, PK, Pi, T, S, G, P…). Dalam analisis ekonomi tidak semua variable diperhitungkan, hanya variable yang mempunyai pengaruh yang signifikan dalam hal ini yang dimaksud adalah: PA, PS, PK, Pi dan T. Jadi persamaan sederhananya menjadi:

QsA = f(PA, PSK, Pi, T)

SKEDUL PENAWARANSkedul Penawaran adalah daftar hubungan antara harga suatu barang dengan

penawaran akan barang tersebut. Contoh: Fungsi Penawaran barang di kota Bekasi perbulan Qs = -60 + 40P, gambarkan skedul permintaan beserta kurvanya!

X

Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual) pada berbagai tingkat harga selama periode tertentu.

Page 11: MATERI MIKRO

a) Skedul Permintaan

(P) Qd

87654321

2602202001401006020-

b). Kurva Permintaan

Perubahan Kurva Permintaan:

Pergeseran sepanjang kurva penawaranPerubahan harga barang A baik naik ataupun turun hanya akan menyebakan pergeseran disepanjang kurva penawaran.

Pergeseran kurva penawaranPerubahan variable manapun (PS, PK, Pi, T, S, G, P) kecuali dari harga komoditi itu sendiri akan mempengaruhi jumlah produksi dan akan menggeser keseluruhan kurva penawaran ke kanan bawah atau ke kiri atas.

Kasus Pengecualian:Ada kalanya hukum ppenawaran tidak berlaku dimana harga suatu barang meningkat justru menurunkan suatu penawarann. Kasus-kasus tersebut adalah:

Constant Cost Supply (bentuk kurva slope negatif mendatar (horizontal) harusnya slope positif.

Kurva penawaran inelastis sempurna (bentuk kurva tegak vertical) Backward bending supply (Bentuk kurva berbelok dari positif ke negatif)

XI

10

8

6

4

2

10 20 100 200 260

P

Q

Qs = -60 + 40P

Page 12: MATERI MIKRO

Decreasing Cost Supply

KESEIMBANGAN PASAR “EQUILIBRIUM”

Keseimbangan pasar “Equilibrium” adalah Harga dimana baik konsumen maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang di konsumsi dan di jual. Sedangkan Harga Disequilibrium adalah Harga yang terjadi pada saat jumlah barang yang di minta tidak sama dengan jumlah yang di tawarkan. Apabila harga dibawah Equilibrium terjadi kelebihan permintaan (Excess demand “ED”) dan jika harga diatas Equilibrium terjadi kelebihan penawaran (Excess supply “ES”).

BAB III

ELASTISITAS)

ELASTISITASMengukur prosentase perubahan suatu variabel sebagai akibat perubahan variabel lain. Simbol “” = “eta” bahasa Romawi sedangkan di Indonesia biasanya “E”.

ELASTISITAS PERMINTAANMenjelaskan perubahan jumlah yang diminta apabila satu dari

factor-faktor yang mempengaruhi berubah. Faktor-faktor tersebut antara lain: Harga barang itu sendiri, Harga barang lain dan

Pendapatan.

Elastisitas permintaan diagi 3: Apabila perubahan jumlah permintaan yang diminta dikaitkan dengan perubahan harga

barang itu sendiri dinamakan Elastisitas Harga. Apabila perubahan jumlah permintaan yang diminta dikaitkan dengan perubahan harga barang lain dinamakan Elastisitas Silang.

Apabila perubahan jumlah permintaan yang diminta dikaitkan dengan perubahan pendapatan dinamakan Elastisitas

Pendapatan.

a. Elastisitas Harga (Ep)Mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila harganya berubah sebesar satu persen.

Elastisitas harga dibagi 2:

1. Elastisitas TitikMengukur elastisitas pada titik tertentu, konsep ini digunakan bila perubahan harga sedemikian kecil hingga mendekati nol.

XII

∆Q/QEp =

∆P/P

Page 13: MATERI MIKRO

∆Q = Q2 – Q1∆P = P2 – P1

2. Elastisitas BusurMengukur elastisitas pada dua titik, konsep ini digunakan bila perubahan harga relatif besar.

ANGKA ELASTISITAS HARGA (Ep):1. In Elastis (Ep<1)

Perubahan permintaan lebih kecil dibanding perubahan harga. Co: Harga naik 10% maka permintaan turun 6%.Co: Beras.

2. Elastis (Ep>1)Perubahan harga sedikit saja akan menyebabkan jumlah yang diminta berubah banyak. Harga turun 10% maka permintaan naik 30%. Co: Barang-barang mewah.

3. Elastis Unitary (Ep=1)Kenaikan harga dan jumlah permintaan sama. Harga naik 10% maka permintaan turun 10%.

4. In Elastis Sempurna (Ep=0)Berapapun perubahan harga suatu barang orang akan tetap membelinya. Co: Garam

5. Elastis Tak Terhingga (Ep=~)Perubahan harga sedikit saja menyebabkan perubahan permintaan tak terbilang besarnya.

XIII

∆Q/½(Q1+Q2)Ep =

∆P/½(P1+P2)

A

BP2

P1

P

QQ2 Q1

ELASITISITAS

ELASITISITAS ELASITISI

Page 14: MATERI MIKRO

Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Harga:1. Tingkat substitusi2. Jumlah pemakai3. Proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen4. Jangka waktu

b. Elastisitas Silang (Ec)Mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila harga barang lain berubah sebesar satu persen.

Elastisitas silang menunjukkan hubungan antara dua barang, bila hubungan positif, Ec>0 maka kedua barang bersifat saling menggantikan (substitusi). Bila hubungan negatif, Ec<0 maka kedua barang bersifat saling melengkapi (komplemen) dan apabila Ec=0 maka kedua barang saling bebas atau tidak ada hubungan.

c. Elastisitas Silang (Ec)Mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang

berubah bila pendapatan konsumen berubah sebesar satu persen.

ELASTISITAS PENAWARANMenjelaskan prosentase perubahan jumlah barang yang

ditawarkansebagai akibat adanya perubahan harga sebesar satu persen.

XIV

∆QA/QA

Ec = ∆PB/PB

∆QA/QA

Ei = ∆IB/IB

BARANG

BARANG NORMAL

BARANG

0 1

∆QS/QS

Es = ∆P/P

Page 15: MATERI MIKRO

ELASTISITAS PENAWARAN:1. Es>1 = Elastis2. Es<1 = In Elastis3. Es=1 = Unitary Elastis4. Es=~ = Elastis Sempurna atau tak terhingga5. Es=0 = In Elastis Sempurna

Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Harga:1. Jenis Produk2. Sifat perubahan biaya produksi3. Jangka waktu (Jangka pendek dan Jangka panjang)

Hubungan Elastisitas Harga (Ep), Penerimaan Total (TR), Pendapatan Marginal (MR).

EpELASTISITAS

HARGAP↓,

TR..?P↑,

TR…?MR…?

In ElastisUnitaryElastis

TurunTetapNaik

NaikTetapTurun

NegatifNol

Positif

BAB IV) TEORIPERILAKU KONSUMEN

Konsumen adalah mereka yang memiliki pendapatan (uang) dan menjadi pembeli barang dan jasa di pasar. Seorang konsumen yang rasional pada waktu akan memutuskan pembelian suatu barang tidak disadari oleh emosi belaka namun terutama didasari pada suatu pertimbangan bahwa apa yang akan dibelinya memang memberikan tingkat kepuasan terbesar jika dibandingkan dengan barang lainnya.

Tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang disebut dengan Utilitas. Konsep utilitas muncul pada abad 17, berawal dari hasil pengamatan seorang mahasiswa bernama DANIEL BERNOULLI salah seorang anggota perkumpulan pakar matematika Swiss. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada dasarnya setiap orang dalam melakukan suatu kegiatan akan berusaha menghindari resiko, ada suatu keyakinan bahwa setiap tambahan kekayaan akan memberikan tambahan utilitas yang semakin berkurang.

Konsep Utilitas kemudian diaplikasikan pada ilmu-ilmu social oleh filsuf berkebangsaan Inggris yakni JEREMY BENTHAM (1748-1831) dan kemudian dikembangkan oleh para ahli ekonomi seperti WILLIAM STANLEY JEVONS (1871) dari Inggris, LEON WALRAS (1894) dari Perancis serta CARL MENGER dari Austria. Untuk

XV

Page 16: MATERI MIKRO

memahami lebih lanjut mengenai perilaku konsumen digunakan dua pendekatan, yaitu: Teori Kardinal dan Teori Ordinal

TEORI KARDINALTeori ini menyatakan bahwa kepuasan yang diperoleh konsumen dalam

mengkonsumsi suatu barang dapat dihitung atau dikuantitatifkan baik dalam satuan uang ataupun satuan lain. Satuan yang dipergunakan dalam pendekatan ini adalah Util. Sedangkan nilai kegunaan yang diperoleh dari mengkonsumsi di sebut Total Utility (TU). Dan tambahan kegunaan atau tambahan kepuasan yang kita peroleh dalam mengkonsumsi barang tersebut disebut Marginal Utility (MU). Dalam konsep marginal utility berlaku hukum “The Law Of Deminishing Marginal Utility” yaitu kepuasan tambahan yang semakin lama semakin menurun.

Hubungan Total Utility (TU) dan Marginal Utility (MU)

Konsumsi Apel Utilitas Total Utilitas Marginal

0123456

049

13151513

-45420-2

XVI

U

X

TU

MU

0

Page 17: MATERI MIKRO

KESEIMBANGAN KONSUMENSeorang konsumen dikatakan berada dalam keseimbangan apabila telah

mengalokasikan danannya sehingga tidak ada dengan utilitas yang peroleh maksimum. Secara matematis keseimbangan dapat dicari dengan rumus:

M = Qx.Px + Qy.Py

Atau MUx = MUy Px Py

Contoh:Achmad Fauzi memiliki uang Rp. 12.000, apabila ingin

mengkosumsi buah apel dan buah jeruk. 1 kg buah apel Rp. 2.000 dan 1 kg buah jeruk Rp. 1.000. Berapa kilogram kombinasi buah yang dibeli untuk mendapatkan kepuasan optimal. Berikut data marginal utility dari masing-masing buah:

Q 1 2 3 4 5 6 7 8

MUapel 16 14 12 10 8 6 4 2

MUjeruk

11 10 9 8 7 6 5 4

Jawab:MUx = MUy 12 = 6 Px Py

2.000 1000Atau: Px.Qx + Py.Qy = M

Rp. 2000 x 3 + Rp. 1000 x 6 = Rp. 12.000

Untuk lebih jelasnnya liat cara berikut:1 Kg Apel Rp. 2000, 1 Kg Jeruk Rp. 1000Uang Achmad Fauzi Rp. 12.000, Achmad akan melihat MU yang nilai paling besar untuk dibeli:Rp. 2.000 Ke-1 digunakan membeli 2 kg Jeruk karna MU (11 + 10)

= 21 utilRp. 2.000 Ke-2 digunakan membeli 2 kg Jeruk karna MU (9 + 8)

= 17 utilRp. 2.000 Ke-3 digunakan membeli 1 kg Apel karna MU = 16

utilRp. 2.000 Ke-4 digunakan membeli 1 kg Apel karna MU = 14

utilRp. 2.000 Ke-5 digunakan membeli 2 kg Jeruk karna MU (7 + 6)

= 13 utilRp. 2.000 Ke-6 digunakan membeli 1 kg Apel karna = 12

util + +

XVII

Page 18: MATERI MIKRO

Rp. 12.000 MU maksimal 93 util

Jadi kombinasi kepuasan maksimal apabila uang digunakan dengan membeli:

3 kg apel dan 6 kg jeruk.

PENDEKATAN ORDINALMenurut teori ordinal kepuasan seorang konsumen tidak dapat dihitung atau

dikuantitatifkan tetapi hanya dapat dibandingkan yaitu dengan memberikan rengking atau membuat urutan urutan kombinasi barang yang akan dikonsumsi. Pendekatan ordinal dilakukan dengan menggunakan analisis kurva indeferensi. Kurva Indiferensi pertama kali ditemukan oleh ekonom asal inggris F.Y. EDGEWORTH tahun 1881. Kemudian dikembangkan oleh VILREDO PARETO dari Italia dan dipopulerkan keseluruh duniatahun 1930-an oleh R.G.D ALLEN dan J.R. HICKS asal Inggris.

1. KURVA INDIFERENSI). Kurva Indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi dua macam barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi konsumen.

Membeli Apel (kg)

Membeli Jeruk (kg)

Nilai Kepuasan

25

10

1054

100100100

Ciri-Ciri Kurva Indiferensi:

XVIII

10

5

2

5 102

APEL

JERUK

Page 19: MATERI MIKRO

a. Semakin jauh kurva indeferensi dari titik origin semakin tinggi tingkat kepuasannya.

b. Kurva indifensi menurun dari kiri atas ke kanan bawah dan cembung ke titik origin (kemiringan negatif).

c. Kurva indiferensi tidak saling berpotongan

2. KURVA GARIS ANGGARAN). Garis Anggaran (Budget line) adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi dua macam barang yang membutuhkan biaya (anggaran) yang sama besar Persamaan garis anggaran bisa dilihat sebagai berikut:

SURPLUS KONSUMEN

Surplus konsumen mencerminkan keuntungan yang dinikmati konsumen dari mengkonsumsi sejumlah barang pada tingkat harga pasar. Surplus Konsumen dapat diketahui dari perbedaan kepuasan total dengan pengorbanan total.

SURPLUS PRODUSENSurplus produsen adalah ukuran keuntungan yang diperoleh produsen karena

mereka beroperasi pada suatu pasar komoditi, dan keuntungan tersebut diperoleh karena harga yang terbentuk di pasar melebihi harga yang mau mereka tawarkan.

TEORIPERILAKU PRODUSEN

Bila Konsumen adalah mereka yang memiliki pendapatan (uang) dan menjadi pembeli barang dan jasa maka Produsen adalah mereka yang memproduksi barang dan jasa. Sektor yang biasa memproduksi barang dan jasa biasanya disebut dengan perusahaan atau organisasi produksi. Dalam organisasi bisnis, perusahaan dibedakan menjadi 3 bentuk:

1. Perusahaan Perseorangan2. Perusahaan Perkongsian3. Perseroan Terbatas (PT)

Dalam Teori Perilaku Produsen (TPP) memiliki banyak analogi dengan Teori Perilaku Konsumen (TPK).

XIX

Page 20: MATERI MIKRO

Bila TPS mengalokasikan dana untuk konsumsi maka TPP mengalokasikan dana untuk penggunaan factor produksi.Bila TPS terjadi keseimbangan pada saat seluruh uang habis untuk konsumsi maka TPP terjadi keseimbangan pada saat seluruh uang atau anggaran habis untuk penggunaan factor produksi.Bila TPS berlaku “The law of diminishing marginal utility” dalam mengkonsumsi barang maka dalam TPP berlaku “The law of diminishing return” dalam penggunaan factor produksi.Bila TPS seorang konsumen berupaya mencapai kepuasaan maksimum maka TPP seorang produsen berusaha mencapai tingkat produksi maksimum.

FAKTOR PRODUKSI

Dalam aktifitas perusahaan mengubah factor produksi dimensi waktu dibagi 2 yaitu: Jangka pendekFaktor produksi dibagi 2 yaitu::

a. Faktor Produksi Tetap yaitu factor produksi yang jumlahnya tidak tergantung oleh jumlah produksi (Umur lebih dari 1 tahun). Contoh: Mesin, Modal, Gedung, Tanah.

b. Faktor Produksi Berubah (Variabel) yaitu factor produksi yang jumlahnya tergantung pada jumlah yang diproduksi.(Umur kurang dari 1 tahun) Contoh: Tenaga Kerja, Bahan Baku.

Jangka PanjangDalam jangka panjang semua factor produksi dianggab variabel karena semua factor dapat ditamabah dan dikurang.

I. MODEL PRODUKSI SATU FAKTOR PRODUKSI

Yang dimaksud disini adalah proses alokasi factor produksi oleh perusahaan hanya menyangkut 2 faktor produksi yaitu Mesin sebagai input tetap dan Tenaga Kerja (labour) sebagai input variabel atau variabel berubah.

Hukum Pertamabahan hasil yang semakin menurun (The law of diminishing return)Hukum ini merupakan analog dari “The law of diminishing marginal utility” yang ditemukan oleh Gossen dan untuk menghormati tokoh ekonom tersebut hukum ini dinamakan Hukum Gossen.

Konsep ProduksiKurva Produksi Total (TP) adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara produksi total dengan satu input variabel dan yang lain dianggab tetap.TP = f(T)Kurva Produksi Rata-rata tenaga kerja (APL) APL = TP/TMarginal Produk tenaga kerja (MPL) yaitu mengukur seberapa besar tambahan output yang dihasilkan apabila T (tenaga kerja) bertambah sementara M (mesin) tetap.

XX

Page 21: MATERI MIKRO

MPL = ∆TP/∆T

Tiga Tahap produksiDengan melihat tabel hal. 2, kita bisa menyimpulkan III Tahap produksi perusahaan.Tahap I. Sampai pada saat APL maksimum yaitu 21. Penambahan tenaga kerja akan meningkatkan produksi total maupun produksi rata-rata.Tahap II. Antara APL maksimum sampai saat MPL = 0. Karena berlakunya hukun gossen di tabel terlihat nilai APL dan MPL mulai menurun.Tahap III. MPL bernilai negatif. Perusahaan sudah tidak mungkin berproduksi lagi karena MPL negatif atau penambahan tenaga kerja justru menurunkan TP.

II. MODEL PRODUKSI DUA FAKTOR PRODUKSI

Yang dimaksud disini adalah proses alokasi factor produksi oleh perusahaan hanya menyangkut 2 faktor produksi yaitu Mesin dan Tenaga Kerja (labour) dianggab sebagai sebagai input variabel. Ini menggambarkan bahwa dalam model dua factor memakai konsep produksi jangka panjang yaitu semua factor produksi bersifat variabel. Model produksi dua factor bisa dijelaskan dengan kurva ISOKUAN..

a. KURVA ISOKUAN). Kurva Isokuan adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam factor produksi variabel secara efisien dengan tingkat teknologi tertentu yang menghasilkan tingkat produksi atau output yang sama.

MESIN TENAGA KERJA1 2 3 4

1234

53080

105

2045

105135

45105150180

105135150210

Ciri-Ciri Kurva Isokuan:a. Semakin jauh kurva isokuan dari titik origin semakin tinggi

tingkat kuantitas ouputnya.b. Kurva isokuan menurun dari kiri atas ke kanan bawah dan

cembung ke titik origin (kemiringan negatif).c. Kurva isokuan tidak saling berpotongan

b. KURVA ISOKOS). Kurva Isokos atau Kurva anggaran produksi adalah kurva yang menunjukkan kombinasi penggunaan dua macam factor produksi yang membutuhkan biaya (anggaran) yang sama.

XXI

Page 22: MATERI MIKRO

BAB VI) BIAYAPENERIMAAN DAN LABA

PENGANTAR EKONOMI - SABTU, 02 APRIL ’05 KELAS - 1DB22 - DB25 UNIVERSITAS GUNADARMAILMU KOMPUTER D3 – MANAJEMEN INFORMATIKA

BIAYAYang dimaksud biaya dalam ilmu ekonomi adalah biaya kesempatan.

Konsep ini tetap dipakai dalam analisis biaya produksi. Berkaitan dengan konsep tersebut kita mengenal Biaya Ekplisit dan Biaya Implisit. Biaya Ekplisit adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan oleh produsen untuk membeli dan menyewa input yang digunakan dalam proses produksi, antaralain: Gaji, Upah, Sewa, Pembelian bahan baku.Sedangkan Biaya Implisit adalah biaya yang mencerminkan oleh nilai input atau sumber daya yang dimiliki sendiri dan yang dikerjakan sendiri oleh perusahaan dalam berproduksi. Contoh: Biaya gaji bagi pemilik, Nilai tanah sendiri yang dipakai untuk produksi.

BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK

Konsep biaya produksi jangka pendek dibedakan menjadi:a. Biaya Tetap Total atau Total Fixed Cost (TFC)

Biaya yang tidak tergantung secara lansung dengan kuantitas produksi. Co. Biaya barang modal, Gaji pegawai, Bunga pinjaman, Sewa gedung kantor.

b. Biaya Variabel atau Total Variabel Cost (TVC)Biaya yang secara lansung tergantung dengan kuantitas yang produksi atau bisa dikatakan biaya yang selalu berubah. Co. Biaya bahan baku, Tenaga Kerja.

c. Biaya Total atau Total Cost (TC)Seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk produksi baik yang bersifat tetap maupun yang berubah.

TC = TFC + TVCd. Biaya Tetap Rata-rata (AFC)

Biaya tetap yang dibebankan pada setiap unit output.AFC = TFC/Q

e. Biaya Variabel Rata-rata (AVC)Biaya-biaya lain selain biaya AFC yang dibebankan pada setiap output.

AVC = TVC/Qf. Biaya Total Rata-rata (ATC)

Biaya Produksi dari setiap output yang dihasilkan.ATC = TC/Q

g. Biaya Marginal (MC)Perubahan total biaya yang diakibatkan oleh perubahan output sebesar 1 unit.

XXII

Page 23: MATERI MIKRO

MC = ∆TC/∆Q

BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG

Dalam jangka panjang seorang produsen memiliki kemungkinan untuk menambah semua factor produksi yang digunakan. Artinya dalam jangka panjang semua biaya produksi berubah, sehingga tidak perlu dibedakan antara biaya tetap dan biaya variabel. Mesin di dalam biaya jangka pendek dikatakan biaya tetap didalam biaya produksi jangka panjang menjadi biaya variabel karena dalam jangka tersebut mesin bisa ditambah dan dikurangi.

a. SKALA EKONOMIS) Yang dimaksud dengan skala ekonomis adalah Meningkanya jumlah output yang dihasilkan perusahaan menyebabkan biaya perunit output yang harus dikeluarkan oleh produsen menjadi semakin rendah. Hal ini terjadi karena dalam jangka panjang produsen melakukan:

Spesialisasi factor-faktor produksi Penurunan biaya bahan baku Mendaur ulang barang sisa produksi

b. SKALA TIDAK EKONOMIS) Yang dimaksud dengan skala tidak ekonomis adalah Meningkanya jumlah output yang dihasilkan perusahaan menyebabkan biaya perunit output yang harus dikeluarkan oleh produsen menjadi semakin tinggi. Hal ini terjadi karena adanya mis manajemen, keruwetan pemabagian tenaga kerja, kesulitan supervisi dan semua itu menimbulkan ketidakefisienan

c. HASIL YANG KONSTAN) Menggambarkan biaya rata-rata yang jangka panjang dikeluarkan untuk perunit output tidak berubah dengan bertambahnya output yang dihasilkan.

PENERIMAAN DAN LABASeperti kita ketahui bersama tujuan perusahaan salah satunya

adalah mendapatkan LABA. Secara teoritis Laba adalah kompensasi atas resiko yang ditanggung perusahaan. Makin besar resiko makin besar pula laba yang akan diperoleh. Laba merupkan hasil dari penerimaan total setelah dikurangi dengan biaya total.

∏ = TR – TC

Apabila TR>TC, maka perusaan mendapatkan Laba atau keuntungan, apabila TR<TC perusahaan mengalami kerugian dan apabila TR=TC perusahaan mengalami titik impas.

Ada 3 pendekatan untuk menghitung laba maksimum. Pendekatan tersebut adalah:

XXIII

Page 24: MATERI MIKRO

a. Pendekatan Totalitasb. Pendekatan Rata-ratac. Pendekatan Marginal

a. PENDEKATAN TOTALITAS) Yaitu membandingkan pendapatan total (TR) dengan biaya total (TC). Apabila jumlah unit output yang terjual disimbolkan “Q” dan harga jual perunit output disimbolkan dengan “P” maka TR = P x Q. Dan untuk biaya dibagi 2 yaitu Biaya tetap dismbolkan “FC” dan biaya variabel disimbolkan “VC”, maka TC = FC + VC

Dalam pendekatan totalitas, biaya variabel perunit output dianggap konstan, sehingga biaya variabel adalah jumlah unit output “Q” dikali dengan biaya variabel perunit “v”. jadi VC = v . Q

∏ = TR – TC atau ∏ = P . Q – (FC + vQ)

Titik Impas tercapai pada saat ∏ = 00 = P . Q – (FC + vQ) = P . Q – vQ – FC

= (P – v).Q – FC, jadi titik impas: Q = FC/(P-v)

b. PENDEKATAN RATA-RATA) Dalam pendekatan ini, perhitungan laba perunit dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi rata-rata “AC” dengan harga jual output “P”. Laba total adalah laba perunit dikalikan dengan jumlah output yang terjual.

∏ = (P – AC) Q

Apabila Harga jual perunit “P”>AC, maka perusaan mendapatkan Laba atau keuntungan, apabila P<AC perusahaan mengalami kerugian dan apabila P=AC perusahaan mengalami titik impas

c. PENDEKATAN MARGINAL) Dalam pendekatan ini, perhitungan laba dilakukan dengan membandingkan antara biaya marginal “MC” dengan pendapatan marginal “MR”.

Laba maksimum tercapai pada saat MR=MC .

MR = ∆TR/∆Q sedangkan MC = ∆TC/∆Q

XXIV

Page 25: MATERI MIKRO

XXV