mikro prak.doc

15
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisir saat penggunaan dan untuk menjaga keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula. Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang. Selain itu, bahan dan peralatan yang digunakan dalam penelitian harus dalam kondisi steril. Untuk mencapainya, maka diperlukan teknik sterilisasi. Sterilisasi ialah proses-proses untuk menjadikan peralatan dan bahan- bahan bebas dari semua bentuk kehidupan. Tujuan utamanya adalah supaya sebelum pengkulturan dapat mematikan mikroorganisme yang tidak diinginkan dan tidak turut tumbuh dalam kultur murni. Teknik Sterilisasi dibedakan menjadi empat kelompok, antara lain : Sterilisasi fisik dengan panas, sterilisasi mekanik dengan filter, sterilisasi kimia, dan sterilisasi radiasi. Setelah pengenalan alat, tentunya akan memudahkan dalam pembuatan media kultur dan juga dalam proses mengisolasi bakteri. Pembuatan media kultur dan isolasi 1

Upload: dayu-md-yuliantari

Post on 12-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: mikro prak.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat

diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga

kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisir saat penggunaan dan

untuk menjaga keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Hal ini penting

supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula. Data-data

yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang. Selain itu, bahan dan

peralatan yang digunakan dalam penelitian harus dalam kondisi steril. Untuk

mencapainya, maka diperlukan teknik sterilisasi. Sterilisasi ialah proses-proses

untuk menjadikan peralatan dan bahan-bahan bebas dari semua bentuk kehidupan.

Tujuan utamanya adalah supaya sebelum pengkulturan dapat mematikan

mikroorganisme yang tidak diinginkan dan tidak turut tumbuh dalam kultur

murni. Teknik Sterilisasi dibedakan menjadi empat kelompok, antara  lain :

Sterilisasi fisik dengan panas, sterilisasi mekanik dengan filter, sterilisasi kimia,

dan sterilisasi radiasi.

Setelah pengenalan alat, tentunya akan memudahkan dalam pembuatan

media kultur dan juga dalam proses mengisolasi bakteri. Pembuatan media kultur

dan isolasi bakteri memerlukan peralatan yang steril sehingga harus dengan teliti

membuatnya. Pembuatan media kultur memperhatikan konsistensi bahan

pembuatan media, misalnya dalam membuat media nutrient agar. Ini diharapkan

untuk mendapatkan media yang diinginkan dan dapat menumbuhkan bakteri /

mikroorganisme yang akan dikembangkan dengan media tersebut.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui fungsi alat dan cara kerja dalam acara praktikum

mikrobiologi.

2. Untuk memperkenalkan cara pembuatan media nutrient agar untuk media

mengisolasi bakteri.

3. Untuk mengetahui cara mengisolasi bakteri.

1

Page 2: mikro prak.doc

BAB II

MATERI DAN METODE

Materi

2.1 Alat dan bahan :

1. Bubuk nutrient Agar

2. Aquades

3. Autoclave

4. Stirrer Hot Plate beserta pengaduk magnet

5. Cawan petri

6. Lemari es

7. Gelas elenmayer

8. Timbangan

2.2 Pengenalan Alat

Alat – alat yang digunakan dalam acara praktikum 1 :

1. Nidle: alat untuk menanam bakteri pada media miring dengan cara

menusukan pada media miring tersebut.

2. Osa: alat untuk mengkultur pada media padat yang dilakukan dipermukaan

media atau mengisolasi media padat.

3. Magnetic stirrer dan Hot plate : alat untuk memanaskan media serta

mengaduk media tersebut dengan magnet sampai media menjadi cair

homogen.

Gambar.1

2

Page 3: mikro prak.doc

4. Autoklaf : alat untuk sterilisasi dengan metoda basah. Temperatur 121°C

dengan lama waktu 15 menit dengan tekanan 15 LBS.

Gambar. 2

5. Oven : alat untuk mensterilisasi kering dalam suhu 160°C-170°C dalam

waktu 2 jam sampai 3 jam.

Gambar. 3

6. Incubator : alat untuk menginkubasi bakteri dengan temperatur 37°C

dengan lama waktu 18-24 jam.

Gambar .4

3

Page 4: mikro prak.doc

7. Glas erlenmayer : tempat untuk aquades dan bubuk dicampurkan agar saat

diletakkan pada hotplate dan diaduk denga magnet stirer.

Gambar. 5

8. Cawan petri : alat untuk menaruh media padat nutrient agar.

Gambar.6

9. Api spiritus: untuk mensterilkan osa dan nidle.

Gambar.7

10. Tabung reaksi : alat untuk menaruh media miring.

11. Aquadest: untuk melarutkan bubuk nutrien agar saat pembuatan media.

4

Page 5: mikro prak.doc

Metode

2.3 Pembuatan Media

Media untuk pertumbuhan bakteri dapat berupa media cair, padat maupun

semi padat. Kali ini dalam bab pembahasan yang akan dibahas mengenai cara

pembuatan media padat dengan nutrient agar.

A. Cara pembuatan media nutrient agar

1. Siapkan alat dan bahan untuk membuat media nutrient agar.

2. Sterilkan alat – alat yang akan digunakan.

3. Tuangkan aquades secukupnya pada gelas erlenmeyer dan ditambah

bubuk agar sesuai petunjuk pada botol.

4. Masukkan magnet stirrer pada gelas erlenmeyer yang telah diisi oleh

aquades dan bubuk agar.

5. Letakkan hotplate dan tunggu sampai aquades dan bubuk agar

tercapur sampai homogen.

6. Bahan yang sudah homogen letakkan pada autoklaf.

7. Bahan yang sudah jadi diletakkan dicawan petri dan disimpan

dikulkas sampai membeku menjadi media nutrient agar, dan siap

untuk media isolasi bakteri.

2.3 Isolasi Bakteri

Isolalsi merupakan cara memisahkan satu spesies mikroba dari kelompok

mikroba atau spesies yang lainnya. Tujuan dari mengisolasi bakteri ini agar dapat

dengan mudah mempelajari sifat – sifat, pertumbuhan dan aktivas mikroba. Salah

satu cara untuk dapat mengisolasi bakteri ialah dengan menggoreskan suspensi

campuran sel pada permukaan media padat dalam cawan petri, setelah itu

dilakukan tahap menginkubasi bakteri. Hal terpenting dalam melakuakan isolasi

ialah koloni yang akan diambil harus terpisah dari koloni lainnya. Berikut

merupakan tahapan dalam mengisolasi bakteri yaitu :

1. Siapkan bahan dan alat antara lain yang sudah disebutkan diatas

2. Pijarkan osa pada api Bunsen, kemudian tunggu sampai osa tersebut

dingin dan toreh organ yang tersedia dengan osa yang sudah disterilkan.

5

Page 6: mikro prak.doc

3. Goreskan osa pada nutrient agar dimulai dari bagian pinggir cawan petri

secara tidak terputus osa digoreskan kekiri dan kanan sampai ¼ luas

permukaan.

4. Pijarkan osa lagi, tunggu sampai dingin sampai cawan petri diputar

sedikit kearah kiri. Goreskan osa ini dengan awal goresan menyentuh

akhir goresan awal, jadi goresan ini menyilang goresan pertama. Lakukan

langkah kedua sekali lagi. Selama melakukan penggoresan pada cawan

petri diharapkan berada dekat dengan api dan tutup cawan petri dibuka

secukupnya.

Gambar.8

5. Inkubasikan pada suhu 37°C selama 18 – 24 jam.

6. Setelah inkubasi hasil bisa kita lihat. Koloni bakteri akan tumbun pada

bagian yang di gores menggunakan osa. Bila dalam media terdapat

bakteri yang tumbuh bukan pada bagian garis goresan maka itu bisa kita

katakana sebagai kontaminan.

6

Page 7: mikro prak.doc

BAB III

HASIL PENGAMATAN

Setelah mengetahui macam-macam alat beserta fungsinya dan setelah

mengetahui cara-cara pembuatannya,kami mulai bekerja dan keesokan harinya

hasil dari praktikum dapat dilihat. Adapun berikut merupakan hasil praktikum dari

kelompok B1, yaitu sebagai berikut :

Terlihat bakteri berwarna putih dan kekuningan yang tumbuh pada media

nutrient agar.

Gambar.9

Gambar diatas merupakan hasil dari praktikum yang telah dilaksanakan.

Bakteri yang tumbuh pada media dengan teknik goresan yang muncul memang

tidak sesuai dengan teori yang telah ada. Ini dikarenakan terlalu banyak goresan

yang dibuat dan berulang – ulang. Dan selain itu kemungkinan mikroba yang

tumbuh di dalam media tidak hanya mikroba yang diharapkan dari sampel yang

digunakan, di dalam media juga tumbuh bakteri kontaminan. Hal ini terjadi

karena pada saat pengerjaan, alat yang kami gunakan kemungkinan kurang steril .

Sampel yang kami gunakan yaitu uterus ayam dan hati ayam.

Media yang digunakan diatas adalah media padat yaitu nutrient agar ( NA )

yang termasuk dalam media umum. Hasil pengamatan yang dapat diambil dari

gambar diatas, mikroba tampak berwarna putih dan juga ada yang berwarna

kekuningan. Terdapat ukuran yang berbeda pada mikroba, ada yang besar dengan

7

Page 8: mikro prak.doc

ukuran diameternya ± 5mm dan yang mikroba kecil dengan ukuran diameternya

± 1,5 – 2mm. Bagian tepi dari mikroba yang besar tampak tidak rata dan mikroba

yang kecil tampak rata. Bentuk dari kedua mikroba tersebut tampak bulat

(coccus). Dan permukaan mikroba yang besar tampak datar sedangkan mikroba

yang kecil tampak cembung. Jumlah koloni yang dapat kami hitung adalah

sebanyak 19 koloni.

Gambar. 10

Gambar diatas adalah menunjukkan media yang digunakan adalah media

selektif EMBA (Eosin Methylene Blue Agar) yang digunakan untuk

menumbuhkan bakteri Gram negative. Mikroba yang tumbuh pada media ini

masih menggunakan sampel yang sama dengan media nutrient agar yaitu hati

ayam dan saluran reproduksi dari ayam. Tampak perbedaan yang mencolok dari

segi warna antara mikroba yang tumbuh pada media NA dengan Media selektif

EMBA (Eosin Methylene Blue Agar). Hasil pengamatan yang dapat diambil dari

gambar diatas terdapat tiga warna yang muncul, ada yang berwarna coklat gelap,

kemerahan . Ukuran dari diameternya juga berbeda. Mikroba dengan warna coklat

gelap ukuran diameternya ± 2,0mm dan yang berwarna ungu dan kemerahan

berukuran sekitar ± 1,0 – 1,5mm. Ketiga mikroba yang berbeda warna tersebut

memiliki tepi yang sama ratanya dengan permukaan yang cembung. Warna yang

muncul pada mikroba. Pada media ini kami menemukan sejumlah 13 koloni. Pada

media selektif biasanya di berikan perlakuan khusus sesuai dengan bakteri yang di

tumbuhkan. Perlakuan ini bisa dengan memberikan zat inhibitor agar yang

8

Page 9: mikro prak.doc

tumbuh pada media itu hanya bakteri tertentu saja. Misalnya, dengan

menambahkan garam empedu.Sehingga yang dapat tumbuh pada media hanyalah

bakteri Enterobakteriacea yang biasa hidup pada saluran empedu.

9

Page 10: mikro prak.doc

BAB IV

SIMPULAN

Pada praktikum pertama ini, kami belajar mengenal alat-alat laboratorium

mikrobiologi,sterilisasi dan pembuatan media, dan juga perhitungan jumlah

kuman. Dalam praktikum ini kami menggunakan media nutrien agar dan eosin

metilen blue.

Di dalam media nutrient agar di temukan koloni bakteri sejumlah 19 buah.

Bakteri yang kami temukan berwarna putih dan kekuningan. Selain itu pada

media eosin metilen blue yang termasuk media selektif kami menemukan bakteri

berwarna coklat gelap dan kemerahan. Pada media selektif biasanya di berikan

perlakuan khusus sesuai dengan bakteri yang di tumbuhkan. Perlakuan ini bisa

dengan memberikan zat inhibitor agar yang tumbuh pada media itu hanya bakteri

tertentu saja. Misalnya, dengan menambahkan garam empedu.Sehingga yang

dapat tumbuh pada media hanyalah bakteri Enterobakteriacea yang biasa hidup

pada saluran empedu.

10

Page 11: mikro prak.doc

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 2003. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.

Laila, Khusucidah. 2006. Krelasi Antara Pengetahuan Alat Praktikum dengan Psikomotorik Siswa kelas XII IPA SMAN 11 Semarang Materi Pokok. Universitas Negeri Semarang.

Mahatmi, Hapsari et al. 2008. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Veteriner I. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Denpasar.

Abrori, Romi. 2012. Pengertian dan Fungsi Alat-alat Praktikum dalam Laboratorium Biologi. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.

Kukuh, Senutyo. 2010. Fungsi dari Peralatan Inokulasi. Fakultas Kelautan dan Perikanan. Senutyokukuh.wordpress.com/2010/10/fungsi-dari-peralatan-inokulasi/ (Di akses pada tanggal 20 November 2014)

11